• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

DiajukanuntukmemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat GunaMemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DISUSUN OLEH IFFAH ZAKIYAH

NIM: 116-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

(2)
(3)

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DISUSUN OLEH IFFAH ZAKIYAH

NIM: 116-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

(4)
(5)
(6)

Nama : IFFAH ZAKIAH

NIM : 116 13 026

FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN : PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

JUDUL : PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya.

(7)

“Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah

dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti,

atau yang sukar menjadi mudah dilakukan

itulah pendidik sejati”

(Ralph Waldo Emerson)

“Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan

sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah

cara mengajar kita agar sesuai dengan

cara belajar mereka“

(Ignacio ‘Nacho’ Estrada)

(8)

1. Kedua orang tuaku (H.M. Tachsis dan Hj. Chotidjah), dan kedua orang tua angkatku (Tugino dan Robiah), dan mertuaku (Sudarno dan Istiqomah) yang telah mendidik dan memberikan drorongan baik materiil maupun spiritual.

2. Suamiku tercinta Edi Munif dan anakku tersayang Muhammad Nashokha Khoiron yang selalu mendukungku dan menyayangiku.

3. Seluruh keluarga besar TKIT Al-Furqon yang telah membantu dan selalu memberikan motivasi.

4. Kepada teman-teman seperjuangan PIAUD 2013 yang telah memberikan semangat.

(9)

inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Peraga Kotak Cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017”dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan semoga syafaatnya dipercikkan kepada kita.

Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu pendidikan Islam anak usia dini. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan, masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.

(10)

TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Keluarga, saudara, sahabat yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini,

8. Semua pihak yang tidak bisa pernulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

Salatiga, 15 Maret 2017 Penulis

Iffah Zakiyah NIM. 1161326

(11)

dan Ilmu Keguruan Jurusan S1-Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci: Kemampuan Kognitif, Media Kotak Ajaib

Usia dini adalah usia yang efektif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Taman Kanak-kanak merupakan tempat belajar dan bermain bagi anak usia dini. Kurang berkembangnya kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, hal ini disebabkan karena media pembelajaran yang kurang menarik perhatian anak, Alat Permainan Edukatif (APE) yang terbatas, suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, serta pemilihan metode dalam teknik pembelajaran masih kurang bervariasi. Oleh karena itu salah satu solusinya yaitu dengan membuat kegiatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak menjadi lebih menarik yakni dengan menggunakan kotak cerdas.

Tujuan Penelitian ini adalahuntuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A TKIT Al-Furqon yang berjumlah 29 anak. Metode pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamengunakan media kotak cerdas dalam kegiatan pembelajarandapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Dibuktikan dengan nilai siswa dalam siklus I dan II, dengan prosentase sebesar 44,82% pada siklus I dan meningkat menjadi 82,75% pada siklus II, dengan peningkatan sebesar 37,93%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif anak melalui media kotak cerdas di kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 terbukti dan dapat diterima kebenaranya.

(12)

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Hipotesis Penelitian... 5

E. Kegunaan Penelitian... 6

F. Definisi Operasional... 6

G. Metode Penelitian... 8

1. Rancangan Penelitian... 8

2. Subyek Penelitian... 8

3. Lokasi Penelitian... 9

(13)

7. Analisis Data... 12

H. Sistematika Penelitian... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognnitif... 15

1. Pengertian Kognitif... 15

2. Tahap-tahap Perkembangan Anak Usia Dini... 16

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan Kognitif... 17

4. Pentingnya Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak... 19

5. Karakteristik Perkembangan Kognitif... 20

B. Peraga Kotak Cerdas... 21

C. Fungsi Kotak CerdasBagi Anak Kelompok A... 29

D. Keunggulan Kotak CerdasBagi Anak Kelompok A... 30

E. Langkah-langkah Permainan Kotak Cerdas... 31

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 33

1. Sejarah Berdirinya TKIT Al-Furqon... 34

2. Profil TKIT Al-Furqon... 31

3. Keadaan Siswa dan Guru... 35

4. Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon... 36

5. Tata Tertib TKIT Al-Furqon Kecamatan... 38

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I... 41

(14)

4. Refleksi... 42

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 43

1. Perencanaan... 43

2. Pelaksanaan... 43

3. Observasi... 44

4. Refleksi... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 46

1. Siklus I... 46

2. Siklus II ... 47

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 50

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ... 53

B. SARAN ... 53

(15)

Tabel 3.1 Daftar nama siswa kelompok A... 32

Tabel 3.2 Daftar nama guru TKIT Al-Furqon... 33

Tabel 4.1 Daftar nilai siklus I... 43

Tabel 4.2 Hasil observasi siklus II keaktifan siswa dalam mengikuti... 45

Tabel 4.3 Daftar Nilai siklus II... 46

Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil nilai siklus I dan Silus II... 47

(16)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon... 34 Gambar 4.1 Diagram nilai siklus I... 44 Gambar 4.2 Diagram nilai siklus II... 46

(17)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan unggul dalam persaingan global. Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan sangat strategis. Sumber manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pengertian Pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang-undang inilah yang menjadi dasar berdirinya proses pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjangpendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi.Pendidikan anak usia

(18)

dini

(PAUD) adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing,

mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak (Sujiono, 2009: 7). Pendidikan anak usia dini

(PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjangpendidikan

dasaryangmerupakansuatuupayapembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Anak usia dini (AUD) merupakan kelompok usia berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangnnya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaaan dengan golden age masa (peka). Golden age merupakan waktu paling cepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Dimasa peka, kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50% dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya. Artinya, golden age merupakan masa yang sangat tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak–banyaknya (Asyiah, 2007: 2.1).

(19)

Hal inilah yang menitik beratkan mengapa pendidikan Masa usia dini adalah masa anak sedang mengalami masa pekanya, pada masa ini anak sangat sensitif menerima rangsangan. Masa peka merupakan peletak dasar untuk mengembangkan kemampuankemampuan agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, serta sosialemosional (Kumalasari, 2015: 3).

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang amat penting adalah perkembangan kognitif.Semakin banyak orang tua menganggap bahwa perkembangan kognitif harus dikembangkan seoptimal mungkin dengan alasan meningkatnya persaingan di era globalisasi. Kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan dari cara anak berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan (Patmonodewo, 2003: 27).

(20)

Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar kapan harus menggunakan keahlian, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya melalui bermain. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah dengan bermain, kegiatan ini dapat dilakukan tanpa menggunakan alat permainan, tetapi hampir semua kegiatan bermain justru menggunakan alat permainan.

Ada banyak jenis mainan untuk anak yang kita jumpai di sekitar kita, salah satunya adalah mainan yang mampu mengembangkan aspek perkembangan anak atau yang biasa disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Permainan edukatif sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan dasar anak. Alat permainan yang digunakan ada yang dibuat khusus untuk kegiatan bermain ada yang di jual di toko-toko mainan, adapula yang disiapkan sendiri dari bahan-bahan disekitar anak. Disini penulis membuat sendiri alat permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kognitif anak dengan bahan-bahan yang aman untuk anak, yaitu kotak cerdas. Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus media edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini.

(21)

PermainanEdukatif (APE) yang terbatas sehingga anak menjadi bosan., suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, sertapemilihan metode dalam teknik pembelajaran masih kurang bervariasi.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDASDI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah peraga kotak cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak di Kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah disampaikan, Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

(22)

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada peningkatan kemampuan kognitif anak melalui peraga kotak cerdas di Kelompok A TKIT Al- Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.” E. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian tentang kemampuan guru dalam meningkatkan kognitif pada anak melalui peraga kotak cerdas ini diharapkan dapat mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan wacana khusus bagi pendidikan anak setingkat taman kanak-kanak dan diharapkan dapat menambah wawasan luas dalam meningkatkan kognitif anak, sehingga guru harus kreatif dalam mengembangkan kognitif anak.

2. Penelitian tentang peningkatan kemampuan kognitif anak melalui media peraga kotak cerdas ini diharapkan dapat memberi manfaat, dorongan dan wawasan bagi guru dan orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan anak di dalam pengembangan kemampuan berpikir, keterampilan, dan menumbuhkan kognitif bagi anak.

F. Definisi Operasional 1. Kemampuan Kognitif

(23)

dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif merupakan salah satu perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengetahuan. Menurut Chaplin (dalam Sugianto, 2013: 4) kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan mempertimbangkan. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan.

2. Peraga Kotak Cerdas

Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus media edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini, diantaranya:

a. Anak mampu menyebut dan membilang angka 1 sampai 10. b. Anak mampu membedakan konsep tinggi rendah.

(24)

Jadi yang di maksud judul penelitian ini adalah media permainan kotak cerdas dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TKIT Al-Furqon.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan permainan kotak cerdas, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-uraian kegiatan pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena peneliti bertindak secara langsung dalam penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. (Arikunto, 2009:3). Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi real sekarang ke arah kondisi yang diharapkan (improvemen oriented).

2. Subyek Penelitian

(25)

Magelangyang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dan dengan karakteristik yang beragam.

3. Lokasi Penelitian

Peneitian ini dilakukan di TKIT Al-Furqon di jalan Magelang-Kopeng KM 7 Desa Nuren Kelurahan Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang 56192.

4. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini ada empat langkah dalam melakukan penelitian tindak kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2010: 49). Uraian rancangan siklus penelitian tersebut, seperti di bawah ini:

a. Perencaaan (planning). Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti untuk merencanakakan kegiatan yang akan dilakukan, memilih metode yang tepat, menyiapkan media yang digunakan, menyusun skenario pembelajaran dan menyiapkan lembar observasi sebagai alat penilaian.

b. Pelaksanaan (acting). Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kelas. Dalam pelaksanaan tindakan harus taat pada rancangan yang sudah dirumuskan.

(26)

pelaksaan tindakan, hal-hal yang perlu diamati adalah kegiatan guru mengajar dan kegiatan anak mengukuti pembelajaran serta hasil kerja anak melalui lembar observasi.

d. Refleksi (Reflecting). Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Refleksi perlu dilakukan untuk merenung kegiatan yang sudah dilakukan, untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dialami baik pada perencanaan maupun pada pelaksanaan tindakan. Agar dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

(27)

Sumber: Suyadi (2010: 50)

Gambar 1. 1

Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK 5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitan adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, lembar penilaian performa, dandokumentasi.

6. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2005: 10) metode pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(28)

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2006: 229).

Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan di dalam kelas A. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui aktivitas anak dalam permainan dengan menggunakan kotak cerdas. Kegiatan observasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan dengan menggunakan lembar observasi sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar (check list). Instrumen check list digunakan memastikan kemampuan anak dalam mengikuti permainan dengan menggunakan kotak cerdas.

b. Metode Dokumentasi

(29)

anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan kotak cerdas saat pembelajaran berlangsung serta untuk memperkuat data yang diperoleh.

7. Analisis Data

Analisis merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan Penelitian tindakan kelas. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasidan dokumentasi maka peneliti menganalisis data yang telah diperoleh untuk memastikan bahwa pembelajaran dengan permainan kotak cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan catatan lapangan.

b. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan aktivitas seorang guru dan aktivitas setiap murid dalam menerapkan permainan kotak cerdas.

c. Menyajikan data atau memaparkan data dengan perhitungan frekuensi dan prestasi data.

d. Menyimpulkan data yang telah tersedia. H. Sistematika Penulisan

(30)

penyusunan skripsi ini dan mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini. Sistematika pembahasan skripsi ini terbagi dalam lima bab yaitu: BAB I:PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi tentang pendahuluan skripsi secara umum meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penelitian.

BAB II:KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang pengertian kemampuan kognitif, media kotak cerdas, keunggulan kotak cerdas bagi anak usia dini, dan langkah-langkah permainan kotak cerdas.

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN, berisi gambaran situasi umum TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memaparkan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan dan hasil penelitian.

(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif

1. Pengertian Kemampuan Kognitif

Pada hakikatnya kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Menurut Gardner (dalam Sujiono 2011:78) kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Menurut Piaget (dalam Quroisin, 2015: 19) mengartikan bahwa kognitif sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Sedangkan Menurut Menurut Patmonodewo (2003:27) Kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

Perkembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan persepsi, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap symbol, melakukan penalaran dan memecahkan masalah (Sujiono, 2013: 1.30). Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan dari cara anak berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan. Karena kemampuan kognitif merupakan suatu proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan mempertimbangkan.

(32)

Sedangkan menurut Susanto (2011:47) berpendapat, kognitif merupakan suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

Dapat di simpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan. Kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif. 2. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Menurut Piaget (dalam Sujiono, 2013: 3.6) ada empat tahapan perkembangan kognitif pada anak, antara lain:

a. Sensorimotor

Tahap ini dimulai sekitar umur 0-2 tahun, dimana anak belajartentang dirinya dan lingkungannya melalui tindakan motor dan refleks. Ciri pokok perkembangannya anak mengalami dunianya mulai gerak dan inderanya serta mempelajari permansi obyek.

b. Praoperasional

(33)

konsep intuitif. Dalam tahapan ini anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif (Hamzah, 2009: 5).

c. Operasional Konkrit

Tahap ini dimulai sekitar umur 7-12 tahun. Anak mengembangkankemampuan berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret.

d. Formal Operasi

Tahap ini merupakan tahap masa remaja yang membawa kognisiuntuk membentuk akhir, tidak lagi memerlukan benda konkretuntuk membuat penilaian rasional. Ciri pokok perkembangannya hipotesis, abstrak dan logis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan kognitif anak TK kelompok A berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi tetapi anak mulai bisa memahami realitas di lingkungannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan Kognitif

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kognitif dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut (Sujiono, 2013:1. 28):

(34)

Dari teori hereditas atau nativism dari seorang ahli filsafat Schopenhauer, bahwa manusialahir sudah membawa potensi-potensi tertetu yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan, sejak faktor lingkungan tak berarti pengaruhnya.

b. Lingkungan

Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John Locke, bahwa manusia dilahirkan sebenarnya suci dan tabularasa. Sehingga perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya, perkembagan taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

c. Kematangan

Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan Elah Maang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).

d. Pembentukan

(35)

e. Minat dan Bakat

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuanan merupakan dorongan perbuatan itu. Minat mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan dasar sebagai potensi yang masih terus dikembagkan dan diraih agar dapat terwujud. Bakat mempengaruhi tingkat kecerdasan, yang berarti bahwa seseorang memilki bakat tertentu, akan semakin mudah dan cepat mempelajari hal tersebut.

f. Kebebasan

Kebebasan yaitu manusia berpikir divergen (menyebar) yang berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode tertentu dalam memcahkan masalah-masalah. Juga bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.

Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perkembangan kognitif dengan mengubah proses-proses berpikir.

4. Pentingnya Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak

(36)

dan belajar. Berdasarkan pendapat piaget (dalam Sujiono, 2013: 1. 25) pentingnya mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini adalah sebagai berikut:

a. Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan rasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensi.

b. Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa atau kejadian yang pernah dialaminya.

c. Agar anak dapat mengembangkan pemikiran-pemikirannya dalam rangka menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainya. d. Agar anak mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia

sekitarnya.

e. Agar anak mampu melakukan penalaran-penalaran, baik yang terjadi secara alamiah (spontan) maupun melalui proses ilmiah (percobaan). f. Agar anak dapat memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya,

sehingga pada akhirnya anak akan menjadi individu yang mampu menolong dirinya sendiri.

5. Karakteristik Perkembangan Kognitif

Beberapa karakteristik perkembangan kognitif anak adalah sebagai berikut (Sujiono, 2013: 2. 18):

a) Menyempurnakan huruf dan suku kata.

(37)

c) Menyapa dengan tutur kata yang sopan.

d) Menerangkan apa yang harus dilakukan jika anak memecahkan benda yang bukan miliknya.

e) Mengetahui kemana harus pergi jika ingin meminjam buku, membeli perangko, memotong rambut, mencuci baju, dan membetulkan mobil. f) Membedakan secara visual dua cat yang sama atau berbeda.

g) Membaca kata warna.

h) Membaca angka: satu sampai sepuluh.

i) Membaca tanda-tanda umum: jalan, berhenti, di dalam, di luar, laki-laki, perempuan, keluar, masuk, pria, wanita, racun, jalan, tunggu, awas, bahaya.

j) Menunjukkan konsep angka: 8-10.

k) Mencocokkan jumlah dengan symbol/angka: 1-10.

l) Menunjukkan pemahaman mengenai: tengah, ketiga, keempat. m) Menulis angka yang selanjutnya jika disebutkan 1-10.

n) Mengetahui penambahan sederhana dengan angka sampai 20. o) Mengetahui pengurangan sampai 10.

p) Dapat menyebutkan jam. B. Peraga Kotak Cerdas

(38)

dengan pembelajaran yang menyenangkan dan menggunakan peraga atau benda-benda yang real. Ada banyak jenis mainan untuk anak yang kita jumpai di sekitar kita. Alat permainan dan bermain yang dipersiapkan di TK hendaknya berfungsi mendidik, memberi pemahaman dan melatih keterampilan serta pembiasaan. Alat permainan itu misalnya (Asriati, 2014:76):

1. Mainan untuk melatih otot besar dan kecil. 2. Mainan untuk mengembangkan fantasi. 3. Mainan untuk melatih keterampilan. 4. Mainan untuk mengembangkan daya fikir.

5. Mainan untuk mengembangkan perasaan social emosional anak. 6. Mainan untuk mengembangkan kreativitas.

7. Mainan untuk rasa keindahan.

(39)

Peraga yang digunakan di TKIT Al-Furqon masih sedikit dan membuat anak merasa bosan serta kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, beranjak dari ini peneliti ingin membuat sesuatu yang baru, suatu peraga yang dapat merangsang kemampuan kognitif anak yang lebih praktis, yang bisa mencakup beberapa indikator perkembangan kognitif anak dan aman digunakan. Dan dibuatlah sebuah kotak yang berisi berbagai macam alat permainan dari bahan-bahan yang mudah didapat dan aman untuk anak, yang sengaja dirancang sebagai media pembelajaran meningkatkan kognitif anak. Peneliti menyebutnya kotak cerdas. Kotak cerdas merupakan salah satu mainan sekaligus peraga edukatif yang bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan anak dan meningkatkan kognitif anak usia dini. Kotak cerdas juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas.

Kotak cerdas ini berbentuk kotak (kubus), yang didalamnya terdapat berbagai macam permainan guna merangsang kemampuan kognitif anak usia dini, seperti anak kelompok A TKIT Al-Furqon. Pembuatan kotak cerdas cukup mudah dan bahan yang digunakan mudah didapat.

1. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan untuk membuat kotak cerdas, yaitu: 1) Gunting

2) Cuter

(40)

5) Double tip

6) Spidol besar dan kecil 7) Korek api

8) pensil

b. Bahan yang digunakan untuk membuat kotak cerdas, yaitu: 1) Kardus bekas

2) Kain flanel

3) Sedotan minuman 4) Perekat kain 5) Kertas lipat

6) Kertas asturo warna

7) 3 Botol bekas (minuman yakult) dan cup kecil

8) Biji-bijian (biji jagung,biji beras, biji kacang hijau, biji kacang merah, dan lain-lain ).

9) Koran bekas 10) Busa

11) Pita

12) Pita jepang 13) Renda 14) Tusuk sate

15) Mangkok plastik (berbentuk balok) 16) Karpet

(41)

2. Prosedur Pembuatan Kotak Cerdas

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan kotak cerdas, adalah sebagai berikut:

1) Kardus bagian luar di bungkus dengan kain flanel menggunakan lem.

2) Kardus bagian samping kanan kiri dibungkus asturo warna. 3) Potong perekat lalu ditempel pada tutup kardus bagian dalam. 4) Busa dan mangkok plastik (berbentuk balok) ditata di dalam kotak

cerdas

5) Tempelkan pita pada lapisan kain flannel bagian luar pada tepi-tepi kain flanel.

6) Tempelkan renda pada tutup kotak cerdas bagian luar.

7) Potong 2 kardus berbentuk kotak dengan ukuran kecil. Salah satu kardus diberi lem lalu ditaburi pasir. Dan yang satunya dibungkus dengan kertas lipat. Lalu keduanya ditempel pada kotak ajaib bagian depan.

8) Membuat angka 1-10 dari kain flannel lalu ditempeli perekat. 9) Membuat bentuk strawberry 5 buah dari kain flanel, dengan

(42)

10) Membuat bentuk jeruk 5 buah dari kain flanel, alu ditempeli perekat.

11) Potong kain flanel berbentuk geometri (segitiga, lingkaran, kotak). 12) Potong kain flanel dengan bentuk persegi panjang.

13) Membuat punga dari pita jepang, lalu ditempeli perekat dan di pasang di kardus bagian dalam.

14) Membuat ikan dari kertas lipat.

15) Potong sedotan sesuai dengan ukuran panjang, sedang, dan pendek.

16) Potong tusuk sate sesuai dengan ukuran untuk konsep tinggi rendah.

17) Bersihkan (botol) yakult lalu dihiasi dengan pita dan kain flanel. 18) Remas Koran menjadi bentuk bulat, dengan ukuran kecil, sedang

dan besar kemudian dibungkus dengan kertas lipat, supaya menjadi bentuk bola yang rapi.

19) Semua ditata dengan rapi didalam kotak cerdas, agar mudah untuk menggunakannya.

(43)

Tabel 2.1

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini dalam Aspek Kognitif untuk memotong, pensil untuk menulis).

2. -Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil).

3. -Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya.

4. -Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang, temaram, dsb).

(44)

basah.) bentuk atau warna atau ukuran.

2. -Mengklasiifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi.

3. -Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC.

-Mengurutkan benda berdasar-kan 5 seriasi ukuran atau warna.

-Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ ter”.

2. -Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)

3. -Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau

kelompok

(45)

lebih dari 2 variasi.

4. -Mengenal pola ABCD-ABCD.

m-Mengurutkan benda berdasar-kan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya. Konsepbilangan,lamban

g bilangandan huruf

M-Mengetahui konsep banyak dan sedikit.

2. -Membilang banyak benda satu sampai sepuluh.

3. -Mengenal konsep bilangan.

4. -Mengenal lambang bilangan. huruf vokal dan konsonan.

C. Fungsi dan Tujuan Kotak Cerdas Bagi AnakKelompok A TKIT Al-Furqon.

(46)

1. Merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat.

2. Bereksperimen, di dalam permainan sehari-hari, anak-anak melakukan eksperimen atau percobaan. Seperti dalam kotak cerdas ini terdapat eksperimen pencampuran warna.

3. Sebagai alat bantu guru untuk memperlancar proses belajar mengajar. 4. Mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, tanpa media maka proses

belajar mengajar akan menjadi kurang bermakna, mempersulit guru dalam menjelaskan, dan cenderung mengurangi kualitas belajar mengajar.

5. Kotak cerdas sebagai peraga untuk memperjelas sesuatu (menghilangkan verbalisme). Peraga dalam hal ini hanya berfungsi sebagai sarana yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi, menghilangkan atau mengurangi verbalisme, dan meningkatkan daya serap belajar mengajar. 6. Mengembangkan Imajinasi (kreatifitas).

7. Melaksanakan tugas yang diberikan, media kotak cerdas berfungsi untuk menyelesaikan dan memahami materi yang diberikan guru

8. Melatih kepekaan berpikir anak. 9. Digunakan sebagai alat permainan.

(47)

1. Sumber belajar yang di buat hendaknya multiguna.

2. Bahan mudah didapat dilingkungan sekitar TK dan murah atau bisa dibuat dari bahan bekas atau sisa.

3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.

4. Dapat menimbulkan kreatifitas dan dapat menambah kesenangan bagi anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi.

5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.

6. Dapat digunakan secara individual maupun kelompok. 7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Kotak cerdas merupakan salah satu media permainan yang dapat membantu meningkatkan kognitif anak. Dan peraga kotak cerdas tersebut memiliki beberapa keunggulan:

1. Bahan-bahan peraga kotak cerdas bisa didapat dengan mudah dengan biaya yang terjangkau.

2. Bahan-bahan dapat menggunakan barang bekas yang ada disekitar kita. 3. Media kotak cerdas dibuat dari bahan yang aman untuk anak.

4. Cara pembuatan sangat mudah dan praktis. 5. Dapat digunakan lebih dari satu kali.

6. Peraga kotak cerdas dapat disimpan dimana saja dan tidak mudah rusak. 7. Dengan peraga kotak cerdas, pembelajaran dikelompok A akan semakin

menarik sehingga anak tertarik dan cepat paham.

(48)

9. Peraga kotak cerdas termasuk media yang multiguna karena didalam media tersebut tidak hanya ada satu kegiatan pembelajaran namun ada beberapa kegiatan yang dapat melatih kognitif anak.

E. Langkah-langkah Permainan Kotak Cerdas

Adapun langkah-langkah dalam kegiatan menggunakan peraga kotak cerdas, adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pendahuluan guru mengenalkan kotak cerdas kepada anak-anak didepan kelas.

2. Guru mengenalkan dan menyebutkan bagian-bagian yang ada dalam kotak cerdas.

3. Guru memberikan contoh penggunakan kotak cerdas dalam kegiatan pembelajaran.

4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba menggunkan kotak cerdas tersebut.

(49)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya TKIT Al-Furqon

TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang berdiri pada tanggal 12 Juli 2004.Gedung TK didirikan diatas tanah milik Yayasan dengan luas tanah ± 540 m², terletak pada pinggir jalan, yaitu di Jalan Magelang-Kopeng KM 7 Desa Nuren Kelurahan Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang 56192. Gedung TK telah digunakan atau dioperasikan mulai tahun ajaran 2004/2005 dengan jumlah siswa 25 anak.

Pada awal berdiri, TKIT Al Furqon kabupaten Magelang merasakan banyak kesulitan dan hambatan sehingga perkembangannya belum maksimal, seperti pada letak bangunan yang memanjang kebelakang, sehingga gedung TKIT Al Furqon kurang terlihat dari jalan raya.

Mengetahui hambatan-hambatan yang ada, tidak membuat putus asa para pengelolanya.Sejak saat itu dengan segala keterbatasan, TKIT Al Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang mulai menata diri dan berusaha menjadi yang terbaik dalam rangka melayani pendidikan pra-sekolah di masyarakat. Perhatian dari Pemerintah Kabupaten Magelang pun sangat baik, hingga memberi subsidi untuk kelengkapan sarana dan

(50)

prasaranapembelajaran, hingga sekarang fasilitas TKIT Al Furqon sangat memadai, selain itu jumlah siswa setiap tahun mengalami peningkatan. 2. Profil TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang

Nama TK : TKIT Al-Furqon

Alamat TK : Magelang-Kopeng KM 7 Desa Nuren Kelurahan Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang

Nomer Telepon/Hp : 085210952335 Nama Kepala TK : Siti Atikah, SE

Alamat TK : Burikan Dlimas Tegalrejo Magelang Nomer Telepon/Hp : 085210952335

Visi : Mengembangkan benih-benih keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sedini mungkin dalam kepribadian anak didik yang terwujud dalam perkembangan anak.

Misi : a. Mengenalkan Allah kepada anak sebagai pencipta seluruh alam melalui sifat-sifat dan ciptaanNya.

b. Menanamkan kecintaan anak kepada Allah SWT melalui pembiasaan, senang melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala laranganNya.

(51)

3. Keadaan Siswa dan Guru TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang

a. Daftar Nama Siswa

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelompok A

No Nama Anak KelaminJenis Tempat Tanggal Lahir

1 Muhammad Fahri Djatmiko L Magelang, 13 Februari 2012 2 Gill Hanorine Nandhi Tamayori P Magelang, 27 Oktober 2011 3 Dhafin Pradhana Kusuma L Magelang, 01 Februari 2012 4 Thalita Dwi Khoiriyah P Magelang, 01 Januari 2012 5 Muhammad Maulana Zaqwan L Magelang, 07 Mei 2012 6 Febrian Raditya Premana L Magelang, 19 Februari 7 Jasmine Nur Alfirsya P Magelang, 19 Februari 2012 8 Altaaf Foeyza Arbi

Ramadhan L Magelang, 13 Agustus 2012

9 Naysa Hasna Bilqisti P Magelang, 19 Februari 2012 10 Prantoko Suko Tri Fikar L Magelang, 12 Juni 2012 11 Ramadhan Ahmad Abimanyu L Magelang, 21 Juli 2012 12 Keysha Nadhifah P Magelang, 20 Juni 2012 13 Princessa Dea Aurora P Magelang, 13 Agustus 2012 14 Gyanesheva Jordan Narraya L Magelang, 30 Desember 2011 15 Najwa Valensha Nur Humaira P Magelang, 16 Februari 2012 16 Aline Kirana Nayla Nareswari P Magelang, 21 Februari 2011 17 Langit Dendra Agil Setiansyah L Magelang, 19 April 2012 18 Seruni Larasati Nur Azizah P Magelang, 22 April 2012 19 Alvin Khoiril Pradana L Magelang, 29 Juni 2012 20 Tazkiya Putri Azzahra P Magelang, 27 Maret 2012 21 Ananda Novan Nur Setiawan L Magelang, 16 November 2011 22 Achmad Solachul Fuad L Magelang, 31 Maret 2012 23 Nadia Alya Maharani P Magelang, 08 April 2012 24 Ibni Rafi Pratama L Magelang, 13 November

(52)

25 Kalifatul Ihsan L Magelang, 02 Mei 2011 26 Fara Ibnatul Azizah P Magelang, 10 Februari 2012 27 Muhammad Azka Habibi L Magelang, 16 Juni 2011 28 Khalistha Nailis Sa'adhati P Magelang, 21 Juli 2012 29 Aufi Lana Najwa P Magelang, 23 Juli 2011

b. Daftar Nama Guru

Tabel 3.2

Daftar Nama Guru TKIT Al-Furqon

No Nama Tempat, tanggal lahir Jabatan Pendidikan

Terakhir 1. Siti Atikah Magelang, 13 Agustus 1981 Kepala Sekolah S1 Ekonomi 2. Istifaiyah Semarang, 21 Januari 1971 Guru S1 Paud 2012 3. Nafsiyah, A.Ma Magelang, 25 Mei 1949 Guru DII 1993 4. Iffah Zakiyah Magelang, 18 Maret 1985 Guru MAN 2003 5. Mulyani Fatimah Magelang, 24 November 1985 Guru DII PGTK 6. Linda Dian Rifia Magelang, 12 Juni 1997 Guru SLTA 7. Nurul Walidah Magelang, 5 Juni 1997 Guru SLTA 8. Khozinatus Saada Magelang, 16 Agustus 1991 Guru S1 PGMI

4. Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Struktur Oerganisasi adalah kerangka yang menggambarkan pola tetap dari hubungan diantara bidang-bidang kerja yang ada dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya. Struktur organisasi TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten adalah sebagai berikut:

Ketua 1. Hj. Siti Marfu’ah 2. Hadi Sunaryo

3.

Penasehat 1. Mundakir

2. H. Ahmad Sunarto 3. Dr. Gatot Prasetyo

(53)

Sumber: TKIT Al-Furqon, 2016

Gambar 3. 1

Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang

5. Tata Tertib TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang a. Tata Tertib Siswa

1) Setiap hari siswa mengikuti kegiatan belajar di sekolah pada pukul 07.30 – 12.00 WIB kecuali hari Jum’at pukul 07.30 – 10.30 WIB. 2) Siswa hadir minimal 5 menit sebelum jam masuk sekolah.

3) Siswa dilarang memakai perhiasan.

4) Siswa tidak diperkenankan membawa uang kecuali hari Kamis hanya untuk infaq.

Sekretaris 1.Achmad Zainurrosikhin,

S.Ag

Bendahara 1. Hj. Najibatul

Muniroh, S.Ag 2.Abbas

Seksi Pendidikan 1. Drs. Suadi 2.Sucipto, S.Pt

Seksi Humas 1.Ibu Junarsih Komite Pendidikan

1. Dr. Zaenab Muslikhah 2.Sri Sarwanti, S.Pd,

(54)

5) Siswa tidak diperkenankan jajan di sekitar sekolah selama kegiatan masih berlangsung.

6) Siswa tidak diperkenankan membawa snack sendiri.

7) Siswa tidak diperkenankan membawa mainan, alat tulis dan peralatan apapun dari sekolah kecuali dengan ijin dari pihak sekolah.

8) Selain siswa TKIT AL FURQON tidak diperkenankan berada di dalam kelas selama kegiatan belajar berlangsung kecuali dengan ijin Ustadzah.

9) Penjemputan siswa hendaknya dilakukan tepat pada waktunya. 10) Pembayaran SPP diserahkan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap

bulannya.

11) Apabila siswa tidak masuk wajib memberi tahukan kepada pihak sekolah dengan surat tertulis.

12) Ketentuan pemakaian seragam adalah :

Senin dan Rabu : Seragam Kuning Selasa dan Kamis : Seragam Pink Jum’at : Seragam Olahraga

13) Segala yang belum tertuliskan pada ketentuan tata tertib ini akan diterapkan lebih lanjut.

(55)

a) Hari Senin – Kamis: setiap guru wajib hadir kesekolah paling lambat pukul 06.40 dan meninggalkan sekolah pukul 13.30, kecuali piket jam 06.30 pagi.Hari Jum’at: setiap guru wajib hadir di sekolah paling lambat pukul 07.30 dan meninggalkan sekolah pukul 11.30.

b) Guru dan TU wajib mengikuti do’a pagi bersama, kecuali guru yang sedang piket.

c) Guru yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan yang mendadak dan mendesak wajib memberitahu kepada kepala sekolah serta menyerahkan tugas kelas.

d) Tidak meninggalkan kelas saat proses belajar mengajar berlangsung, kecuali dengan ijin kepala sekolah.

e) Guru yang meninggalkan sekolah waktu masih dalam lingkungan TKIT Al Furqon wajib meminta izin kepada kepala sekolah / salah satu tim guru dan mencatat di buku ijin.

2) Hal Tugas dan Kewajiban

a) Membuat perangkat mengajar Prota, Promes yang harus dikumpulkan kepada kepala sekolah pada awal semester dan RKM + RKH dikumpulkan setiap hari Sabtu.

(56)

c) Menyelesaikan dan menyerahkan semua tugas yang menjadi tanggungjawabnya kepada kepala sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan.

d) Mendampingi siswa setiap kali ada kegiatan sekolah.

e) Guru menguasai baca tulis Al – Qur’an secara benar dan hafal beberapa surat panjang dan pendek.

3) Penampilan dan Sikap

a) Berpakaian seragam/bebas sesuai kesepakatan dengan ketentuan :

 Senin : Memakai Seragam Keki  Selasa : Memakai Seragam PSH

 Rabu : Memakai Seragam Hitam putih

 Kamis : Memakai Seragam Batik Warna Orange

 Jum’at : Memakai Seragam Olahraga b) Pemakaian jilbab disesuaikan dengan seragam c) Kuku selalu pendek dan bersih tanpa cat d) Bersepatu tertutup.

e) Tidak mengaktifkan ponsel/menerima/mengirim sms maupun telepon pada saat belajar mengajar dikelas atau sedang mengikuti rapat.

(57)

g) Tidak memberikan keterangan apapun apabila ada kejadian di sekolah yang berdampak kurang baik bagi sekolah jika tidak ditunjuk oleh kepala sekolah.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tema

b. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) c. Menyiapkan rencana atau siklus

d. Menyiapkan media atau alat peraga pembelajaran

e. Menyiapkan format penilaian atau lembar observasi kegiatan 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pada siklus satu sebanyak 3 kali pertemuan dilakukan mulai tanggal 20-22 Februari 2017 dengan menggunakann 3 RKH, yaitu:

a. Tindakan pertama

Pada hari pertama menggunakan RKH kesatu, hari Senin pada tanggal 20 Februari 2017 dengan membedakan konsep kasar halus melalui pancaindra.

(58)

Pada hari kedua menggunakan RKH kedua, pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2017 dengan kegiatan membedakan konsep panjang pendek dengan menggunakan sedotan.

c. Tindakan ketiga

Pada hari ketiga menggunakan RKH ketiga, pada hari Rabu 22 Februari 2017 dengan kegiatan membedakan konsep tebal tipis.

d. Observasi

Selama pemberian tindakan pembelajaran pada siklus 1, peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan pada hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif dengan peraga kotak cerdas pada kelompok A TKIT Al-Furqon, anak sudah mulai memahami perbedaan konsep kasar halus, konsep panjang pendek, dan konsep tebal tipis dengan permainan yang ada didalam kotak cerdas.

e. Refleksi

(59)

menggunakan peraga kotak cerdas, anak senang dan tidak bosan serta meningkatkan gairah belajar dan anak mudah paham.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kognitif anak, yang dilakukan pada siklus II pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2017 dengan menggunakan 3 RKH dan 3 kali pertemuan. 1. Perencanaan.

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tema

b. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) c. Menyiapkan rencana atau siklus

d. Menyiapkan media atau alat peraga pembelajaran

e. Menyiapkan format penilaian atau lembar observasi kegiatan 2. Pelaksanaan

a. RKH satu yang dilaksanakan pada hari senin, 27 Februari 2017. Guru memanggil satu per satu anak untuk maju kedepan, kemudian guru membimbing anak untuk menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 10 yang ada didalam kotak ajaib.

(60)

membimbing anak untuk membedakan 2 wadah yang kosong dan berisi.

c. RKH tiga yang dilaksanakan pada hari senin, 1 Maret 2017. Guru memanggil satu per satu anak untuk maju kedepan, kemudian guru membimbing anak untuk percobaan pencampuran warna, dengan menggunakan pewarna makanan.

3. Observasi

Selama pemberian tindakan pembelajaran pada siklus II, peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan pada hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif dengan peraga kotak cerdas pada kelompok A TKIT Al-Furqon, anak sudah memahami permainan untuk meningkatkan kognitif dengan menggunakan peraga kotak cerdas. Diantaranya, anak mampu untuk menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 10, anak mampu membedakan 2 wadah yang kosong dan berisi, anak mampu melakukan percobaan pencampuran warna.

4. Refleksi

(61)
(62)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran 1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perncanaan data yang diperoleh berupa rencana perbaikan yang didalamnya tercakup komponen rencana pembelajaran yang akan diwujudkan dan seperangkat instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tanggal 20-22 Februari 2017, peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran menggunakan peraga kotak cerdas.

c. Observasi

Pada tahap ini diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 1

Daftar Nilai Siklus I

No Nilai Jumlah siswa Keterangan

1 A 5 Tuntas

2 B 8 Tuntas

3 C 16 BelumTuntas

(63)

A B C 0

2 4 6 8 10 12 14 16

Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4. 1 Diagram Nilai Siklus I

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat, bahwa hasil observasi penilaian pada tindakan kelas siklus I dari jumlah 29 siswa yang mendapat nilai A sebanyak 5 siswa dan siswa yang mendapat nilai B sebayak 8 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai C sebanyak 16 siswa. Yang berarti bahwa ketuntasan kegiatan belajar dengan menggunakan peraga kotak cerdas ini, siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 44,82% dan siswa yang belum tuntas sebesar 55,17%.

2. Siklus II

a. Perencanaan

(64)

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tanggal 27 Februari-1 Maret 2017, guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan bermain menggunakan peraga kotak cerdas, yang meliputi: anak menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 10, anak membedakan 2 wadah yang kosong dan berisi, dan anak melakukan percobaan pencampuran warna.

c. Observasi

Pada tindakan kelas siklus II ini diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 2

Hasil Observasi Siklus II Keaktifan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Melalui Peraga Kotak Ajaib

No Keterangan Jumlah Siswa Prosentase

1 Aktif 10 34,48%

2 Melaksanakan Perintah 8 27,58%

3 Tidak Aktif 3 10,34%

4 Mengobrol 8 27,58%

(65)

Tabel 4. 3 Daftar Nilai Siklus II

No Nilai Jumlah siswa Keterangan

1 A 15 Tuntas

2 B 9 Tuntas

3 C 5 Belum Tuntas

Jumlah 29

A B C

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Tuntas Belum Tuntas

Diagram 4. 2 Daftar Nilai Siklus II

(66)

menggunakan peraga kotak cerdas ini, siswa yang tuntas pada siklus II sebesar 82,75% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 17,24%.

B. Pembahasan Hasil Penlitian

Berdasarkan nilai dari hasil siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah B ada 16 siswa dari 29 siswa, berarti 55,17% siswa belum tuntas. Sedangkan 44,82% tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai A sebanyak 5 dan nilai B sebanyak 8 siswa.

Pada siklus II prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan, ditunjukan dengan perolehan nilai siswa diatas C sebanyak 24 siswa yaitu 15 siswa mendapat nilai A dan 9 siswa mendapat nilai B, sisanya 5 siswa yang memperoleh nilai C jadi prosentase ketuntasan pada siklus II adalah 82,75%, sedangkan 17,24% siswa lain yang belum tuntas. Peningkatan prestasi belajar dalam meningkatkan kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 4

Rekapitulasi Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II

No Nama Anak Nilai

Siklus I Siklus II

(67)

12 A12 A A

Jumlah siswa dengan nilai B 8 9

Jumlah siswa dengan nilai C 16 5

Rata-rata C A

Tuntas 13 24

Belum Tuntas 16 5

Prosentase Ketuntasan 44,82% 82,75%

(68)
(69)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dari siklus Idan II menunjukkan bahwa mengunakan peraga kotak cerdas dalam kegiatan pembelajarandapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil PTK yang dilaksanakan siklus I dan siklus II dengan prestasi belajar mengalami peningkatan. Dengan prosentase pada siklus I sebesar 44,82% meningkat menjadi 82,75% pada siklus 2, dengan peningkatan sebesar 37,93%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi guru

a. Sebelum praktikum guru hendaknya memberikan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran meningkatkan kognitif pada anak, kemudian guru menguji kemampuan anak khususnya dalam kemampuan dalam bermain kotak cerdas.

(70)

c. Guru hendaknya memberikan pijakan dan perhatian yang lebih pada anak yang belum dapat mencapai indicator yang ditargetkan.

2. Saran bagi kepala sekolah.

a. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan berbagai media pembelajaran seperti permainan kotak cerdas, agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lancer sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Diharapkan kepada Kepala TK agar mampu memberikan informasi mengenai metode dan media yang terbaru atau menarik digunakan proses pembelajaran agar guru nantinya dapat mengajar secara aktif dan inovatif.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti lain, yang ingin dan tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan tema yang sama, diharapkan agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan kajian sebagai pertimbangan untuk meneliti masalah lain maupun aspek perkembangan anak usia dini yang lain.

b. Pada pelaksanaan penelitian dengan alat permainan edukatif lainnya, peneliti lebih memperhatikan jumlah alat permainan yang digunakan dalam kegiatan.

4. Bagi Orang Tua

(71)
(72)

Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

_______ 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

_______ 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Asriati. 2014.”Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Kotak Sortasi di Kelompok B TK Alfiansyah Zanur BTN Wirabuana Kota Kendari.” Universitas Muhammadiyah Kendari.

Hamzah, B. Uno dan Masri Kuadrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran: sebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kumalasari, Ratih dkk. 2015.”Meningkatkan Perkembangan Kognitif dalam Bidang Sains Melalui Aktivitas Percobaan Sederhana Pada Anak Kelompok B3 Semester Genap TK Kartika VII-1 Kodam-Udayana IX Tahun Ajaran 2014/2015.” Jurnal Pendidikan. Volume 3 No 1 Tahun 2015.

Paramitha, Kadek Dyah Pradnya dkk. 2016. “Penerapan Metode Bermain Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A TK KUNCUP Harapan Singaraja.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 4. No. 2 -Tahun 2016.

Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Permendiknas, Nomor 58 tahun 2009

Quroisin, Hani. 2015. “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bentuk Geometri Dengan Menggunakan Media Alam SekitarKelompok B TK PGRI 79/03 Ngaliyan Semarang. “ Universitas Negeri Semarang.

(73)

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

https://uukurniawati.wordpress.com/2012/12/15/perkembangan-kognitif-melalui-permainan/ diakses pada tanggal 04-03-2017

http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/ diakses pada tanggal 03-03-2017

(74)
(75)

TEMA : Air, Udara, Api

HAR/TANGGAL : Senin, 20 Februari 2017

WAKTU : 07.30-10.00

- Upacara, Ikrar Langsung anak Unjuk kerja Disiplin - Masuk kelas,

salam, do'a Langsung anak Unjuk kerja Disiplin,Religius -Menyebutkan

ciptaan-ciptaan Tuhan misal: manusia, bumi, langit, dsb (NAM.4)

TJ. Kegunaan air,

udara, api Langsung anak

Percakapa n

Komuni katif -Senam Fantasi

meniru gerakan tanaman yang terkena angin (FM. 1)

kasar halus melalui pancaindra (KOG.7)

cerdas Unjuk kerja

Rasa ingin tahu -Menjiplak dan

meniru garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran. (FM.22)

PT menjiplak

gambar balon Pensil, LK Penugasan

Tanggu

balonku Langsung anak

Unjuk

makan snack Air, lap, snack Observasi

(76)

AKHIR -Membuang sampah

pada tempatnya (SOSEM.29)

BCC tentang membuang sampah pada tempatnya

Langsung anak Percakapan Komunikatif Mengulas

kegiatan hari ini Langsung anak

Percakapan Komuni katif Doa, salam,

pulang Langsung anak Unjuk kerja

Disiplin, Religius

Tegalrejo, 20-02-2017 Mengetahui,

Kepala TKIT

Al-Furqon Peneliti

Siti Atikah, S.E. Iffah Zakiyah

(77)

TEMA : Air, Udara, Api

HAR/TANGGAL : Selasa, 21 Februari 2017

WAKTU : 07.30-10.00

- Baris, Ikrar Langsung anak Unjuk

kerja Disiplin

- Masuk kelas,

salam, do'a Langsung anak

Unjuk

PL memimpin doa

akan belajar Langsung anak

Unjuk

kerja Religius

-Melompat keberbagai arah dengan satu atau 2 kaki (FM. 5)

PL Melompat

dengan satu kaki Langsung anak

Unjuk

cerdas Unjuk kerja

Rasa kembali isi cerita secara sederhana (B.1)

BCC Tentang beberapa gambar tempat air, cont: ember, kolam,teko, botol, dsb

Gambar-gambar Percakapan

Komunik atif

III. ISTIRAHAT -Cuci tangan, doa

makan snack Air, lap, snack Observasi Mandiri -Bermain bebas Mainan diluar Observasi Bekerjasa

(78)

dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan (SOSEM.12)

TJ Membantu teman rumahnya kebanjiran

Langsung anak Percakapan Komunik atif

Mengulas kegiatan

hari ini Langsung anak

Percakapan Komunik atif Doa, salam,

pulang Langsung anak

Unjuk kerja

Disiplin, Religius Tegalrejo, 21-02-2017 Mengetahui,

Kepala TKIT

Al-Furqon Peneliti

Siti Atikah, S.E. Iffah Zakiyah

(79)

TEMA : Air, Udara, Api

HAR/TANGGAL : Rabu, 22 Februari 2017

WAKTU : 07.30-10.00

- Baris, Ikrar Langsung anak Unjuk

kerja Disiplin

- Masuk kelas,

salam, do'a Langsung anak

Unjuk senang hati (NAM, I5)

TJ cara

meminjamkan tempat minum dengan baik

Langsung anak Percakapan Komunik atif -Meloncat dari

ketingginan 20-30cm (FM.6)

PL melompat dari

kursi anak Kursi anak

Unjuk konsep tebal tipis dengan potongan

PT menggambar

hujan Pensil, buku gambar Penugasan Kreativitas - Melakukan 2-3

perintah sedrhana (B.3)

PL Memperagakan gerakan jongkok,

duduk, dan berlari Langsung anak

Unjuk

makan snack Air, lap, snack Observasi Mandiri -Bermain bebas Mainan diluar Observasi Bekerjas

(80)

permainan

(SOSEM.18) menjaga kebersihan Langsung anak Percakapan atif Mengulas kegiatan

hari ini Langsung anak

Percakapan Komunik atif Doa, salam,

pulang Langsung anak

Unjuk kerja

Disiplin, Religius

Tegalrejo, 22-02-2017 Mengetahui,

Kepala TKIT

Al-Furqon Peneliti

Siti Atikah, S.E. Iffah Zakiyah

(81)

TEMA : Air, Udara, Api

HAR/TANGGAL : Senin, 27 Februari 2017

WAKTU : 07.30-10.00

- Upacara, Ikrar Langsung anak Unjuk

kerja Disiplin

- Masuk kelas,

salam, do'a Langsung anak

Unjuk

Langsung anak Percakapan Komunikatif -Menangkap benda

dengan 1 tau 2 tangan (FM.6)

PL menangkap

balon yang dilepas balon Unjuk kerja Kerja keras II. KEGIATAN

INTI Membilang/menyebut

urutan bilangan minimal dari 1-10 (NAM.30) -Menjahit jelujur 10

lubang dengan tali sepatu (FM. 28)

PT menjahit jas hujan dengan rafia

Raffia, pola jas hujan

Langsung anak Unjuk kerja

Komunik atif

III. ISTIRAHAT -Cuci tangan, doa

makan snack Air, lap, snack Observasi Mandiri -Bermain bebas Mainan diluar Observasi Bekerjas

(82)

sederhana misla, hujan deras sekali

kalimat sederhana misla, hujan deras sekali

Langsung anak Percakapan Komunikatif

Mengulas kegiatan

hari ini Langsung anak Percakapan Komunikatif Doa, salam,

pulang Langsung anak Unjuk kerja Disiplin, Religius

Tegalrejo, 27-02-2017 Mengetahui,

Kepala TKIT

Al-Furqon Peneliti

Siti Atikah, S.E. Iffah Zakiyah

(83)

TEMA : Air, Udara, Api

HAR/TANGGAL : Selasa, 28 Februari 2017

WAKTU : 07.30-10.00

- Baris, Ikrar Langsung anak Unjuk

kerja Disiplin

- Masuk kelas,

salam, do'a Langsung anak

Unjuk

sebelum belajar Langsung anak

Unjuk wadah yang diisi air, pasir, biji-bijian

cerdas Unjuk kerja

Rasa batang papaya, karet busa, dll) (FM. 36)

Penugasan Kreativit as

- Mengurutka dan menceritakan isi

Langsung anak Unjuk kerja

Komunik atif

III. ISTIRAHAT -Cuci tangan, doa

(84)

-Mampu memilih benda-benda untuk berman (SOSEM.7)

TJ tentang benda-benda yang tidak berbahaya untuk bermain

Langsung anak Percakapan Komunikatif

Mengulas kegiatan

hari ini Langsung anak

Percakapa n

Komunik atif Doa, salam,

pulang Langsung anak

Unjuk kerja

Disiplin, Religius

Tegalrejo, 28-02-2017 Mengetahui,

Kepala TKIT

Al-Furqon Peneliti

Siti Atikah, S.E. Iffah Zakiyah

Gambar

Gambar 1. 1Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 3.1Daftar Nama Siswa Kelompok A
Tabel 3.2Daftar Nama Guru TKIT Al-Furqon
Gambar  3. 1Struktur Organisasi TKIT Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas sumber daya manusia bisa di lihat dari hasil kerjanya, dalam kerangka profesionalisme kinerja yang baik adalah sebagaimana seorang pegawai mampu memperlihatkan perilaku

Variabel independen dalam penelitian adalah pengetahuan, motivasi dan status kepegawaian bidan serta variabel dependen adalah penerapan partograf yang diukur dengan

“ Sesungguhnya kami telah memberimu nikmat yang banyak” adalah arti surat Al-Kautsar ayat ..... “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu” Lafadz dari arti di samping

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih. terdapat hal yang kurang sempurna, sehubungan dengan adanya

oleh pustakawan Indonesia. Dengan latar belakang permasa- lahan ini maka pada penelitian ini akan dibuat prototipe OPAC yang dinamis sehingga dapat memenuhi tuntutan

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sistem akuntansi penerimaan kas Static Car Wash memiliki spesifikasi sebagai berikut: (a) fungsi yang terkait dengan penerimaan kas ada

1 Program pelatihan yang dibuat sudah sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai perusahaan 2 Program pelatihan telah. menjelaskan apa yang menjadi