• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2007)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2007)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

07TD1010896.01

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK

(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman

Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Tahun 2007)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.P.dl)

Dalam Ilmu Tarbiyah

A C H M A D R IF A I N IM : 114 04 001

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK

(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman

Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Tahun 2007)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.P.dl)

Dalam llmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

ACHMAD KIFA1 NIM : 114 04 001

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(3)

W ebsite: www stainsalatiea.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan. ;-v

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 22 Pebruari 2007

Penulis,

ACHMAD RIFAI NIM : 114 04 001

(4)

D E P A R T E M E N A G A M A R l

S E K O L A H T I N G G I A G A M A I S L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T I G A

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Dr. H. Budihardjo, M.Ag

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama

Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK

(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah

Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten

(5)

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stalhsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : ACHMAD RIFAI dengan Nomor Induk Mahasiswa :

114 04 001 yang berjudul : “PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa

Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang Tahun 2007”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian

Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari :

Sabtu, 28 FEBRUARI 2007 M yang bertepatan dengan tanggal 10 Shafar

1428 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

28 Februari 2007 M Salatiga,

---10 Shafar 1428 H

Panitia Ujian

(6)

MOTTO

V Orang yang bijaksana akan menjadi

majikan dari pikirannya, orang bodoh

akan menjadi budaknya (Schwarts).

V

Kegagalan bukan berarti kehancuran dan kekalahan, tetapi kegagalan

merupakan "awal dari keberhasilan.

(7)

Sebuah karya kecil ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak (Qodri) dan Ibu (Tumi) tercinta yang

teiah membimbittg, menuntUrt dan senantiasa

rrtendoakanku untuk menjadi manusia yang

sukses dan bijaksana.

2. Istriku tersayang (Siti Ruchatiatun) yang selalu

setia menemanikii dalam suka dan dtika.

3. Kakakku Hadi Zumroni dan adikku Tohd

Mtibarok yang selalu mertiberikan nasehat dan

rtlotivasi.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran

dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam dalam rangka memenuhi tugas dan

melengkapi sarat-sarat guru memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan

Tarbiyah STAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul

skripsi ini adalah PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP

PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah

Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun

2007)

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang

telah dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh

kerendahan hati penilis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Dr. H. Budihadjo, M.Ag., selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan

memberi petunjuk dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. Mustain, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Bapak serta ibuku tersayang yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun spirituil.

5. Istriku terkasih serta kakak dan adikku. Terima kasih atas dukungan yang

selalu diberikan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan lancar.

6. Keluarga Besar Dot.Comp Jangkugan.

7. Team Perpustakaan, terima kasih atas pelayanannya.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat

diselesaikan.

(9)

dan jasa baiknya dapat menjadi amal sholeh yang dapat diterima Allah SWT.

Ucapan terima kasih pula penulis ucapkan kepada para pembaca yang

telah memberikan saran dan kritiknya yang bersifat membangun.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT mohon pertolongan dan perlindungan

serta petunjuk, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya.

Salatiga, Pebruari 2007

Penulis

(10)

D A F T A R IS I

halaman

HALAMAN JUDUL... i

DEKLARASI... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ...Z .... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah ... 4

C. Rumusan Masalah... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Hasil Penelitian... 7

F. Hipotesis... 8

G. Metode Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepribadian Orang T u a ... 14

1. Pengertian Kepribadian... 14

(11)

4. Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Kepribadian... 18

B. Pentingnya Agama Bagi Pribadi Manusia ... 21

C. Pengertian Ihsan pada A nak... 24

D. Pengertian Kepribadian Orang Tua terhadap Perilaku Ihsan pada A nak... 27

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum MTs. Sudirman Kopeng ... 31

B. Keadaan Responden... 38

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertam a... 48

B. Analisis Kedua... 54

C. Analisis Ketiga... 59

D. Interpretasi Data ... 66

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 67

B. Saran ... 68

C. Penutup... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

D A F T A R T A B E L

TABEL I GURU MTS. SUDIRMAN KOPENG... 34

TABEL II KARYAWAN MTs. SUDIRMAN KOPENG... 35

TABEL III JUMLAH SISWA MTs. SUDIRMAN KOPENG TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007 ... 36

TABEL IV KEADAAN SISWA MTS. SUDIRMAN KOPENG... 38

TABEL V J A WAB AN ANGKET KEPRIB ADI AN ORANG TU A ... 41

TABEL VI JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA ... 44

TABEL VII JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORANG TUA ... 49

TABEL VIII INTERVAL KEPRIBADIAN ORANG TU A ... 53

TABEL IX PROSENTASE KEPRIBADIAN ORANG TUA ... 53

TABEL X JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA ... 54

TABEL XI INTERVAL PERILAKU IHSAN SISWA ... 58

TABEL XII PROSENTASE PERILAKU IHSAN SISWA ... 58

TABEL XIII PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN SISWA... 59

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan anugerah dari Allah SWT, disatu sisi anak

merupakan dambaan orang tua, dan di sisi lain anak anak merupakan amanah

dari-Nya, yang baik buruknya tingkah laku anak salah satunya tergantung

pada orang tuanya.

Dalam pandangan Islam, anak adalah yang dibebankan oleh Allah

SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan

memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak

menerimanya. Karena manusia adalah milik Allah, mereka harus

mengantarkan anaknya untuk mengantarkan dan mengahadapkan diri kepada

Allah SWT.1

Keharusan tanggung jawab orang tua untuk menyelamatkan dirinya

dan keluarganya telah ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW,

sebagai berikut: dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang pada akhirnya menjadikan diayahudi, Nasrani, atau Majusi... ”2

1 Drs. HM. Chabib Thoha, MA., KapitaSelekta Pendidikan Islam, him. 103. 2 AI-Bukhari, Shahih Muslim, Skhr, Malaysia, 1997, No. 1296.

(14)

2

Dalam hal mendidik dan mengarahkan anak, ornga tua diperlukan

memiliki kepribadian yang baik agar menjadi suri tauladan bagi anak-

anaknya.

Pendidikan agama merupakan unsur terpenting dalam pembentukan

mental dan moral, oleh karena itu pendidikakn agama harus dilaksanakan

secara intensif di rumah tangga. Pendidikan agama berujuan membentuk

manusia yang berahlak. Akhlak juga menstabilkan sikap hidup dan

mengharmoniskan kehidupan manusia dan sebagai filter kehidupan. Ahlak ini

tidak terjadi dengan sendirinya melainkan basil bentukan orang tua,

#•

lingkungan dan tranmisi dakwah.3

Islam tidak mengajarkan kepada manusia untuk melakukan perbuatan

munkar yang tidak mempunyai nilai yang luhur. Tetapi sebaliknya, Islam

mengajarkan manusia hidup bersahaja dengan ahlak yang mulia. Bahkan

ibadah yang diwajibkan Allah SWT atas manusia pada hakikatnya bermaksud

untuk mengarahkan manusia agar berahlak dengan ahlak yang mulia. Sebagai

contohnya dalam ibadah salat, salah satu hikmah yang sangat besar yang

terkandung di dalamnya adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.

Sesuai yang difirmankan Allah SWT, dalam Surat Al-Ankabut ayat

45 :

/ /fl / / x /

. . - l i k a i j P -x j > \ i U . . .

(15)

Artinya : ...Dirikanlah Shalat, sesungguhmya shalat itu mencegah dan perbuatan keji dan munkar4

Demikian juga dalam ibadah yang lain, yang telah ditentukan dalam

Islam mempunyai hubungan yang sangat erat dalam pembinaan akhlak.

Karena ibadah merupakan saran membersihkan jiwa dan memelihara

kehidupan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

yang dicerminkan melalui akhlak mulia.

Oleh karenanya pendidikan akhlak sudah seharusnya ditanamkan

dalam jiwa anak. Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan yang sangat

penting untuk menanamkan nilai-nilai akhlak pada diri anak. Karena keluarga

merupakan sarana pendidikan yang uatama dan pertama bagi anak, di sinilah

anak mulai dikenalkan dengan agama, moral serta bagaimana berinteraksi

terhadap sesama. Dengan adanya ikatan pernikahan, sebagai orang tua

mempunyai tanggung jawab untuk memelihara, membimbing, dan mendidik

anaknya, sehingga menjadi generasi penerus atau keturunan yang berkualitas

dan mempunyai akhlak yang mulia.

Berkenaan dengan kerpibadian orang tua secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap perilaku anak. Begitu juga kepribadian orang tua siswa

di Madrasah Tsanawiyah Sudirmank Kopeng akan mempengaruhi perilaku

anak di keluarga maupun di sekolah. Dari gambaran di atas, penulis tertarik

untuk melakukan analisa lebih lanjut tentang pengaruh kepribadian orang tua

terhadap perilaku anak dengan judul “PENGARUH KEPRIBADIAN

(16)

4

ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus

pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang Tahun 2007).

B. Penegasan Istilah

Sebelum penulis membahas skripsi ini lebih lanjut, terlebih dahulu

akan penulis jelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul skripsi

ini, untuk menghindari kesalahan dalam pemakaian dan penafsiran. Adapun

istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Yang dimaksud pengaruh adalah yang ada atau yang timbul dari

sesuatu orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan

ghaib dan sebagainya.5 Yang dimaksud dengan kata pengaruh di sini

adalah adanya kekuatan atau daya akibat dari kondisi kepribadian orang

tua terhadap perilaku ihsan siswa di sekolah.

2. Kepribadian

Adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang serta

terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan

itu.6

5 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him. 44.

(17)

3. Orang Tua

Orang tua adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu, bapak-bapak.

Orang tua adalah orang yang dianggap tua (pandai, cerdas).7

4. Perilaku Iksan Anak

Perilaku menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan

atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedang yang

dimaksud dengan kata ihsan dalam Kamus Bahasa Arab adalah

yang berarti perbuatan baik.8

* *

Secara konkrit, maksud dari perilaku anak dalam judul penelitian

ini adalah perbuatan, atau perbuatan yang dilakukan oleh para siswa yang

dinilai baik sesuai aturan yang berlaku di sekolah atau mentaati tata tertib

di sekolah.

Selanjutnya untuk melengkapi pengertian operasional dari variabel

yang digunakan dalam judul penelitian ini, diuraikan pula definisi

operasional dari variabel tersebut sebagaimana berikut in i:

a. Kepribadian Orang Tua (sebagai variabel I)

Untuk mengukur tingkat kepribadian orang tua yang baik

ditentukan indikator sebagai berikut:

1) Melaksanakan shalat wajib 5 waktu

2) Melaksanakan shalat sunnah

3) Melaksanakan puasa Ramadhan

7 W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., him. 688.

(18)

4) Melaksanakan puasa Sunnah

5) Mengikuti kegiatan keagamaan

6) Memberikan sedekah kepada yang berhak.

6

b. Perilaku Ihsan pada Anak (sebagai variabel II)

Untuk mengukur perilaku ihsan, menggunakan indikator

sebagai berikut:

1) Hormat pada guru

2) Bergaul dengan baik terhadap sesama

3) Berpakaian rapi dan selalu menjaga kebersihan

4) Raj in belajar

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka secara spesifik permasalahan itu dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kepribadian orang tua siswa di Madrasah Tsanawiyah

Sudirman Kopeng ?

2. Bagaimanakah tingkat perilaku ikhsan para siswa Madrasah Tsanawiyah

Sudirman Kopeng ?

3. Sejauh mana pengaruh kepribadian orang tua terhadap perilaku ihsan anak

(19)

D. Tujuan Penelitian

Agar dapat memberikan gambaran yang konkret serta arah yang jelas

dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin

dicapai, yaitu:

1. Untuk mengetahui kepribadian orang tua anak.

2. Untuk mengetahui tingkat perilaku ihsan pada anak.

3. Untuk mengetahui tingkat pengaruh kepribadian orang tua terhadap

perilaku ihsan pada anak.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas f

tentang ada tidaknya hubungan antara sikap kepribadian orang tua terhadap

perilaku-perilaku keihsanan pada anak. Dari informasi tersebut dapat

memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu :

1. Secara praktis; apabila ada hubungan hal ini berarti bagi para orang tua

anak khususnya dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya

kepribadian baik terhadap anak, yang temyata mempunyai pengaruh

positif terhadap anak-anak untuk senantiasa berperilaku ihsan. Selanjutnya

dari pemahaman tersebut orang tua dapat senantiasa memberikan contoh

kepribadian yang baik kepada anak-anaknya.

2. Secara teoritik; diharapkan memberikan sumbangan temuan di bidang

(20)

8

F. Hipotesis

Untuk mengetahui jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti,

maka perlu dirumuskan hipotesis. Hipotesis dalam penelitian adalah suatu

jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui

data yang terkumpul.9

Dengan demikian, hipotesis mempunyai peranan yang memberikan

tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu menentukan arah yang

ditempuh dan menghindari suatu penelitian yang tidak berarah dan tidak

bertujuau.

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian orang tua terhadap

perilaku ihsan anak pada siswa di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2007. Atau dapat dikatakan

semakin baik kepribadian orang tua, maka semakin baik pula tingkat

keihsanan anak dalam berperilaku.

G. Metode Penelitian

Diantara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode-metode yang sering digunakan dalam penelitian lapangan, antara lain

sebagai berikut:

1. Metode Penentuan Obyek

(21)

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII dan VIII

Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang yang berjumlah 191 siswa. Oleh karena besarnya

populasi yang ada serta terbatasnya waktu, biaya dan tenaga yang ada

pada penulis, maka tidak semua populasi menjadi obyek penelitian

melainkan diambil sampel saja.

b. Sampel

Sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk

mewakili seluruh populasi.10 Menurut Subarsimi Arikunto, “Apabila

subyeknya kurang rai 100, lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya

apabila jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 %,

20 % - 25 % atau lebih.11

Berdasarkan teori tersebut peneliti mengambil 31 % dari

jumlah populasi yang ada, sehingga sampel penelitian ini adalah

sebesar 60 siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini antara lain sebagai berikut:

(22)

10

a. Metode Observasi

Adalah metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki.12

Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kondisi secara

umum sekolah Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan

Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2007.

b. Metode Angket

Metode angket adalah suatu daftar'yang berisikan pertanyaan

mengenai suatu hal atau bidang tertentu.13

Dalam penelitian ini metode angket penulis gunakan untuk

mengumpulkan data kepribadian orang tua dan perilaku ihsan pada

siswn Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang tahun 2007.

c. Metode Interview

Metode interview atau wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung antara

interview dan interviewer.

Sutrisno Hadi lebih lanjut mengatakan bahwa metode ini

adalah salah satu cara atau metode pengumpulan data dengan cara

(23)

tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan cara sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian.14

Metode ini penulis gunakan sebagai alat bantu untuk

mengetahui data tentang kepribadian orang tau dan perilaku pada

siswa Madrasah Tsanawiyah Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang tahun 2006.

d. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

variavel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, notulen rapat,

legger, agenda dan sebagainya.15

Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang

kondisi siswa, kondisi geografis yang ada di Madrasah Tsanawiyah

Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun

2007.

3. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul langkah selanjutnya

adalah mengadakan analisa terhadap data yang diperoleh untuk

memberikan informasi lebih lanjut. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh dalam analisa data ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui variasi dari masing-masing variabel digunakan

teknik analisa prosentase frekuensi dengan rumus :

(24)

12

P = — x 100%

N

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Subyek

b. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian orang tua dengan perilaku

ihsan siswa, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa

Product Moment, dengan rumus sebagai bprikut:

_ NLxy - (Zx)(Iy)

r" ~ <J\NIx2 - V x ) 2 p . I . y 2- & y ) 2}

Keterangan:

rxy : Koefisiensi antara variabel x dan variabel y

xy : Perkalian antara x dan y

x : Variabel independent yaitu Kepribadian Orang Tua

y : Variabel dependent yaitu Perilaku Ihsan siswa

N : Jumlah populasi

I : Sigma.16

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami isi skripsi ini,

maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut:

(25)

Bab I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis,

metode penelitian, dan sistematik penulisan skripsi.

Bab II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas tentang kepribadian orang tua, yang

dalam hal ini menguraikan tentang pengertian kepribadian orang

tua, pengertian kepribadian terhadap anak, dasar kepribadian

orang tua, dan ayat Al-Qur'an tentang kepribadian. Kemudian

pembahasan selanjutnya tentang pentingnya agama bagi pribadi

manusia dan pengertian ihsan pada anak.

Bab III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Akan menguraikan tentang keadaan umum MTs. Sudirman

Kopeng, yang meliputi identitas sekolah, sejarah singkat

berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan

karyawan, keadaan siswa dan fasilitas sekolah. Kemudian

pembahasan selanjutnya adalah keadaan responden.

Bab IV : ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan diuraikan tentang analisis pertama, analisis

kedua, analisis ketiga, dan interpretasi data.

Bab V : PENUTUP

Bab ini adalah merupakan akhir dari pembahasan skripsi ini yang

(26)

B A B II

LANDASAN TEORI

A. Kepribadian Orang Tua

1. Pengertian Kepribadian Orang Tua

Kata kepribadian orang tua terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian

dan orang tua. Kata kepribadian berasal dari kata “pribadi” yang dalam

Kamus Bahasa Indonesia mempunyai arti diri (sendiri), perseorangan.1 2

Namun karena kepribadian dibentuk'dari kata pribadi dengan

mendapat awalan ke- dan akhiran an, maka menjadi kata benda yang

artinya tingkah laku seseorang serta terintegrasikan dan bukan hanya dari

2

beberapa aspek saja dari keseluruhan ltu.

Sedangkan kata “orang tua” adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu,

bapak-bapak. Orang tua adalah orang yang dianggap tua (pandai,

cerdas).3

Kata “orang tua” yang penulis maksudkan di sini adalah ayah dan

ibu. Jadi kata kepribadian orang tua yang dimaksudkan adalah sikap dan

tingkah laku orang tua baik itu ucapan, tindak-tanduk dan perbuatan yang

sepetutnya mendidik dan dapat ditiru serta diteladani oleh anaknya.

(27)

sehingga orang tua adalah figur utama bagi anak. Dengan demikian sudah

menjadi kewajiban orang tua memberi contoh yang baik pada anak-

anaknya. Karena anak cenderung meniru sehingga orang tua menjadi

control figur yang baik, maka orang tua haras mempersiapkan diri dengan

modal dasar yang matang untuk mengantarkan anaknya mencapai masa

depan yang cerah. Sebagaimana dikatakan oleh Achmadi sebagai

berikut :

“Orang tua haras semaksimal mungkin mengadakan control diri

(self control) untuk hari depannya, sehingga dengan sadar mereka menghayati sebagai tanggung jawab" moral dan mengantarkan mereka (anak) sebagai upaya mertgaktualisasikan fitrah mereka sehingga mencapai realisasi diri (self realization) secara Islami”.4

Dengan demikian keteladanan yang diperoleh anak adalah melalui

ayah dan ibunya (keluarga). Menurat Achmad D. Marimba bahwa

pendidikan dalam keluarga tepat jika dikatakan pendidikan pertama yang

didapat oleh anak atau disebutkan pendidikan yang utama.5

2. Pengertian Kepribadian Terhadap Anak

Kepribadian adalah tingkah laku seseorang atau akhlak seseorang.

Dalam ajaran Islam, kepribadian (akhlak) menempati kedudukan yang

istimewa dan sangat penting. Ayat-ayat Al-Qur'an yang membicarakan

tentang akhlak setengah kali lebihbanyak dari pada ayat-ayat yang

membicarakan tentang hukum, baik yang tertulis maupun yang praktis.

Demikian pula dalam had its-had its Nabi baik yang berupa perkataan

4 Achmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Salatiga, 1987, him. 116.

(28)

16

maupun perbuatan, yang memberikan pedoman akhlak yang mulia dalam

seluruh aspek kehidupan.6

Orang tua merupakan jaringan yang penting dalam jaringan sosiai

anak, sebagaimana dikatakan Elizabeth B. Hurlock sebagai berikut:

The family is still the most important post o f the childs social network, this is because the members o f family constitute the child’s first environment and are the most significant people during early fo r motive year.7

Artinya keluarga merupakan bagian yang paling penting dari

jaringan sosiai anak sebagai anggota keluarga merupakan lingkungan

pertama anak dan orang yang paling penting dalam tahun awal

perkembangan anak.

Oleh karena itu orang tua memegang peranan yang sangat penting

dan amat berpengaruh terhadap perilaku anaknya (lebih luasnya perilaku

ihsan). Karena orang tualah anak mendapatkan pendidikan yang pertama.

Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama harus memberikan teladan

dengan membiasakan perbuatan-perbuatan yang baik agar dicontoh anak,

juga harus selalu memperhatikan perilaku anak dalam kehidupan sehari-

hari.

Pada hakekatnya anak adalah generasi penerus yang akan menjadi

orang dewasa. Karena itu apa yang diberikan orang tua sekarang akan

dicontoh oleh anaknya besok. Anak biasanya meniru apa yang dilakukan

oleh orang tuanya, untuk itu bila orang tua melakukan tindakan atau

6 H. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, LPPI UMY, Yogyakarta, 1999, him. Viii.

(29)

perbuatan yang bisa menyebabkan efek positif maupun negatif terhadap

anak, tentu ia akan kesulitan membentuk anak yang baik. Perbuatan

tcrsebut akan dilaksanakan dengan baik oleh anak, bila orang tuanya telah

memberikan didikan serta keteladanan yang baik pula kepada anaknya.

Kepribadian dan keteladanan dalam ibadah jika tidak diterapkan

dengan perbuatan orang tua meskipun ia berusaha untuk tidak

meninggalkannya, maka anak akan sulit meneladani perbuatannya.

Bctapapun orang tua sering menasehatinya sebab pembinaan anak tanpa

disertai pemberian contoh tentu akan sulit.

Tagasnya kepribadian orang tua merupakan faktor terpenting bagi

pembentukan perilaku baik pada anaknya. Orang tua yang selalu

memberikan contoh kepribadian yang baik sangat besar pengaruhnya

dalam pembentukan perilaku baik.

3. Dasar Kepribadian Orang Tua

Diantara ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar kepribadian orang tua

adalah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:

Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah dan

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hah kiamat dan dia banyak menyebut

A 11 S

Allah.

(30)

18

Dari ayat di atas Rasulullah merupakan suri tauladan dan

mempunyai kepribadian yang paling baik serta sempurna, sehingga kita

semua sudah sepantasnya bercermin kepada kepribadian Rasulullah.

Terlebih-lebih orang tua yang merupakan figur yang akan dicontoh anak,

maka orang tua harus meniru dan bercermin terhadap semua kepribadian

Rasulullah. Maka Rasulullah mendapat kedudukan yang mulia karena

Rasulullah adalah manusia pilihan Allah, sehingga Allah menempatkan

pada posisi yang mulia.

Orang tua harus belajar banyak mengenai riwayat Rasulullah,

sehingga orang tua bisa meresapi dan meniru dari pribadi mulia

Rasulullah, sampai akhirnya orang tua biasa diteladani anaknya.

4. Ayat Al-Qur'an tentang Kepribadian

Ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan kepribadian (teladan) di

dalam Al-Qur'an sangatlah banyak. Namun karena terbatasnya skripsi ini

yang tidak mungkin ayat-ayat tersebut dicantumkan semua, maka akan

penulis tampilkan beberapa ayat yang mungkin dapat dan cukup

mewakilinya. Ayat tersebut antara lain sebagai berikut:

(31)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamal dan dia banyak menyebut A llah9

Ayat di atas menerangkan bahwa dalam diri Rasul terdapat

norma (pribadi) yang baik dan teladan yang luhur. Dan ingat kepada

anak akan membimbing untuk taat kepada Allah dan mencontoh

perbuatan Rasulullah.

b. Q.S. Al-Mumtahan ayat 6 :

j* e £ / ^ % } / / / s

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatny) ada teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap pahala Allah dan keselamatan pada hari kemudian dan barang siapa yang berpaling maka sesungguhnya allah, Dia-lah yang Maha kaya lagi maha terpuji.10

Ayat di atas menerangkan agar meneladani kepribadian

Ibrahim, umatnya (sahabat-sahabatnya) yakni ketika Ibrahim dan

sahabat-sahabatnya memusuhi dan terlepas dari mereka (orang-orang

musyrik).

(32)

20

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri. Padahal kamu membaca Al-Kxtab (Taurat), maka tidakkah kamu berfikir.

Ayat di atas mengingatkan kepada orang yang memerintahmu

kebaktian, tetapi dirinya sendiri dilupakan (tidak mengerjakan

kebaikan). Orang seperti ini dapat dikatakan ibarat sebuah

lampu yang dapat menerangi sekitarnya tetapi dirinya sendiri

terbakar.11

d. Q.S. An-Nahl ayat 120 :

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan).

Nabi Ibrahim di atas disebut imam karena ia mempunyai segala

keutamaan dan kesempumaan yang apabila dicerai beraikan akan

sebanding dengan satu umat beliau juga. Dikatakan seagai Al-Qoaritu

dan Al-Hanif artinya ia seorang yang patuh kepada Allah dan

(33)

melaksanakan perintahnya, serta menyimpang dari agama yang batil

menuju agama yang haq (benar).12 13

e. Q.S. Al-Maidah ayat 31 :

Kemudian Allah menyuruh bur'ung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil : Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu akau dapat menguburkan saudaraku ini? Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

Oleh karena itu tabiat manusia cenderung meniru dan belajar

banyak dari tingkah lakunya lewat peniruan, maka teladan orang tua

sangat penting artinya dalam meneladani anak, terutama dalam

11 perilaku ihsan anak.

B. Pentingnya Agama Bagi Pribadi Manusia

Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai prinsip

kepercayaan kepada Tuhan (Dewa dan sebagainya), sebagai ajaran kebaktian

dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.14

12 Ibid., him. 420. 13 Ibid, him. 163.

(34)

22

Drs. Quraish Shihab, memberikan definisi agama adalah hubungan

antara makhluk dan Khaliqnya. Hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya

serta tampak dalam ibadah yang dilakukan dan tercermin pula dalam sikap

kesehatiannya.15

H. Endang Syaifudin Anshari, MA., mengutip pendapat T.S.G Mulia

dan K.A.H. Hiddung, mengatakan bahwa :

Agama (umum) manusia mengakui dalam agama adanya yang suci; manusia itu insaf, bahwa ada suatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada. Kekuasaan inilah yang dianggap sebagai asal atau Khaliq segala yang ada. Tentang^ kekuasaan ini bermacam- macam bayangan yang terdapat pada manusia, demikian pula cara membayangkannya. Demikianlah Tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga yang gaib di seluruh dunia dan dalam unsur-unsurnya atau sebagai Khaliq rohani.16

Selanjutnya H. Endang Saifudin Anshari memberikan kesimpulan

bahwa agama mempunyai beberapa fiingsi:

a. Agama adalah suatu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas

adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia.

b. Agama juga sebagai sistem ritus (peribadatan) manusia kepada yang

dianggapnya yang mutlak.

c. Selain merupakan sistem credo dan sistem ritus, agama juga merupakan

suatu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia

dengan sesama manusia dan dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan

dengan tata keimanan dan tata peribadatan di atas.17

15 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, Mizan, Bandung, 1992, him. 210.

16 H. Endang Syaifudin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, PT. Bina llmu, Surabaya, 1987, him. 124.

(35)

Menurut Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikcm Al-Qur'an, menjelaskan kepentingan manusia terhadap agama sebagai berikut: a. Manusia secara fitrah mempunyai naluri ingin tahu, oleh karenanya

manusia membutuhkan informasi tentang apa yang tidak diketahuinya itu,

khususnya dalam hal-hal yang sangat mendesak yang mengganggu

ketenangan jiwa, atau menjadi syarat bagi kebahagiaannya. Di sinilah

Tuhan memberikan informasi yang dibutuhkan manusia lewat agama.

b. Manusia membutuhkan norma-norma atau nilai-nilai yang akan

memberinya petunjuk dalam kehidupannya' Maka agama yang

*

mengandung nilai-nilai ataupun peraturan dari Tuhan sangat

dibutuhkannya.18

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa agama mengatur hubungan

manusia dengan Khaliq, manusia dengan manusia serta manusia dengan

lingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana berhubungan dengan

sesamanya merupakan suatu keniscayaan, maka pribadi manusia sangat

memerlukan agama, agar hubungannya dengan sesama dapat berjalan dengan

harmonis. Selain daripada itu, norma (tata kaidah) merupakan salah satu unsur

dalam kehidupan manusia yang hams dipenuhi. Oleh karenanya agama

sebagai suatu sistem norma juga menjadi keniscayaan bagi manusia. Fitrah

manusia dengan naluri rasa ingin tahunya juga sangat memerlukan agama,

k a re n a a g a m a d a p a t m e m b e rik a n in fo rm a si a p a y a n g d ib u tu h k a n m a n u s ia ,

sehingga jiwanya akan menjadi tenang dan bahagia.

(36)

24

C. Pengertian Ihsan pada Anak

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

atau lingkungan-lingkungan (Kamus Bahasa Indonesia). Jadi yang dimaksud

perilaku dalam penelitian ini adalah perbuatan atau tingkah laku siswa MTs.

Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Sedangkan kata ihsan dalam bahasa Arab berasal dari kata :

K.H. Moenawar Cholil mengatakan, ihsan ialah berbuat baik atau

perbuatan baik. Al-As Fahani yang dikutip oleh Moenawar Chalil mengatakan

bahwa ihsan itu dapat diartikan dalam dua arti, yaitu :

a. Memberi kenikmatan (kebaikan) kepada orang lain.

b. Mengetahui dengan baik akan sesuatu pekerjaan dan mengerjakan dengan

baik akan sesuatu pekerjaan.

Istilah ihsan menurut Moenawar Chalil artinya segenap amal

perbuatan itu dikerjakan dengan perasaan tanggung jawab kepada

Jadi, pengertian ihsan yang penulis maksud adalah perbuatan tingkah

laku baik yang dimiliki dan diperbuat di sekolah pada siswa MTs. Sudirman

Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Berdasarkan defmisi di atas maka yang dimaksud perilaku ihsan

adalah keadaan siswa MTs Sudirman Kopeng dalam berperilaku baik setiap

harinya dalam berhubungan di sekolah.

# /

i ' 4 . __> 4 >__' ' 4 i

l ) L o - l . t (perbuatan baik)

(37)

a. Perilaku ihsan dengan orang tua.

b. Perilaku ihsan dengan guru dan para pegawai sekolah.

Sehingga merekalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan

keutuhan hidup, ketinggian dan keutamaan dalam Islam realisasi dalam ajaran

Islam itu sendiri yang menghargai akan ketinggian ilmu. Firman Allah Q.S.

Al-Mujadalah ayat 11 :

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, nisacaya allah akan memberi kelapangan utukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah akan meninggikan yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa deraj at. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.19

Dengan melihat ayat di atas bahwa guru adalah orang yang mendapat

tempat yang terhonnat menempati status yang mulia di daratan bumi ini

karena ilmu pengetahuan yang dia miliki. Untuk itu sudah menjadi kewajiban

anak harus berbuat baik kepadanya. Sesungguhnya guru adalah perantara yang

menghantarkan anak kepada keberhasilan, mencapai cita-cita yang tinggi dan

mulia. Kebarhasilan dalam cita-cita berarti pula mewujudkan kebahagiaan

lahir dan batin, maka wajiblah atas dirinya, wajib menghormati, memuliakan

19 Ibid., him. 910.

(38)

26

serta mengagungkan guru. Sebagaimana dirimu mengagungkan, menghormati

20

dan memuliakan kedua orang tua.

Manusia sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial.

Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan sudah seharusnya manusia tidak

mungkin bisa melepaskan ketergantungan dengan sesama dalam memenuhi

kehidupannya. Islam mengajarkan agar saling tolong menolong dengan

dilandasi rasa saling membutuhkan dan kasih sayang serta rasa takwa. Firman

Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2 :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang had-nya, dan binatang-binatang galua-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah, sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya. Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan jangan sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari masjidil Haram mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan 20

(39)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksanya.21

D. Pcngaruh Kepribadian Orang Tua terhadap Perilaku Ihsan pada

Anak

Hubungan pernikahan yang melahirkan sebuah keluarga memiliki

peranan yang sangat penting dalam dunia tarbiyah dan pembinaan akhlak, khususnya bagi pembinaan akhlak anaknya. Hal ini karena keluarga

merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anaknya.

Dalam Islam orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban

untuk memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik dari segi moral, aqidah

maupun intelektual. Hal ini sesuai yang disabdakan Rassulullah SAW sebagai

berikut: dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang pada akhirnya menjadikan dia yahudi, Nasrani, atau Majusi... ”22

Dari hadits di atas dijelaskan bahwa orang tualah yang akan

membentuk kepribadian akhlak, aqidah serta intelektual anaknya, karena ia

(40)

28

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sesuatu yang paling agung yang

hams diberikan orang tua kepada anaknya yaitu tarbiyah yang baik serta

akhlak yang utama dan adab yang tinggi, maka hendaklah orang tua

senantiasa memberikan pendidikan yang baik dan menyelamatkan mereka dari

kemerosotan moral.

Dr. Hasan bin Ali Hijazy, mengutip pendapat Ibnu Qoyyim Al-

Jauziyah, bahwa secara garis besamya kewajiban orang tua terhadap anaknya

adalah sebagai berikut:

1. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan membina

akhlakul karimah anaknya, karena kelak Allah akan menghisabnya atas tanggung jawab tersebut.

2. Sebagai orang tua hams menjaga dan melindungi anaknya dengan

penjagaan dan perhatian yang ketat, agar mereka tidak terimbas akhlak

yang tercela. Namun sebaliknya dalam jiwa mereka akan tertanam akhlak

yang mulia, seperti itsar (mendahulukan orang lain, rela berkorban, mentaati orang tua dan sebagainya).

3. Orang tua sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga dan menjadikan

dirinya sebagai orang yang istiqomah dan kokoh dalam perilaku dan

akhlaknya sesuai syari’at Islam, karena orang tua merupakan qudwah bagi anaknya, agar mereka mampu mengambil manfaat dari keistiqomahan

orang tuanya, sehingga tindakan orang tua akan membekas dalam

(41)

4. Menjalankan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunah adalah bagian

dari sarana dan metode dalam tarbiyah imaniyah dan pembinaan akhlak.

Oleh karenanya Ibnu Qoyyim berwasiat kepada orang tua agar

memberikan contoh dan membiasakan anak-anaknya untuk beribadah

kepada Allah, sesuai yang telah disyari’atkan dalam Islam.23

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua bertanggung

jawab atas pembentukan akhlak anaknya. Selain dari pada itu orang tua juga

merupakan qudwah bagi anak-anaknya, sehingga orang tua harus menjadikan

dirinya sebagai orang yang istiqomah dalam ibadah dan akhlaknya, karena

hal tersebut akan mempengaruhi perilaku dan akhlak bagi anaknya.

Orang tua yang raj in dalam beribadah akan berpengaruh besar terhadap

jiwanya dalam membersihkan kotoran batin, memperbaiki jiwa yang kotor

dan tentunya mempengaruhi terhadap perilaku anak, sehingga menjadi baik.

Orang tua yang beribadah berarti ia mengadakan hubungan langsung dengan

Allah, sehingga tingkah lakunya terkendali karena mendapat bimbingan dari

Allah. Maka dengan ibadah terciptalah jiwa yang bersih sesuai dengan

fitrahnya. Jiwa yang bersih akan mendorong kita untuk berbuat kebaikan

dalam kehidupan.

(42)

30

Maka orang tua yang memberikan contoh kepribadian lewat ibadah

bila dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh serta hanya mengharap

ridho-Nya akan sangat berpengaruh terhadap perilaku Ihsan anaknya.

Sehingga dapat dikatakan ada pengaruh antara kepribadian orang tua terhadap

(43)

A. Keadaan Umum MTs. Sudirman Kopeng

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng

b. Alamat Sekolah : Plalar, Kopeng, Getasan, Kab. Semarang

c. DibukaTahun : Juni 1991

d. Status Sekolah : Swasta

e. Luas Tanah : 3.500 m2

f. Luas Bangunan :1.016 m2

g. Jenjang Akreditasi: Baik

2. Sejarah Singkat Berdirinya

Pada tahun 1991, di desa Kopeng didirikan sekolah lanjutan

pertama yang bernuansa Islam. Pendirian sekolah ini dilatar belakangi oleh

pandangan bebrapa tokoh agama di Kecamatan Getasan yang menganggap

bahwa di Desa Kopeng perlu didirikan sebuah sekolah SLTP yang

bernuansa Islam. Hal ini didasari oleh keberagamaan masyarakat Kopeng,

baik itu keberagamaa, budaya, dan adat istiadat.

Tokoh-tokoh agama mendirikan sekolah ini bertujuan untuk

mencetak manusia yang menguasai IPTEK dan berbudi luhur.Berangkat

dari sinilah maka pada tahun 1991 bulan Juni didirikan sekolah lanjutan

pertama yang diberi naa MTs. Sudirman Kopeng.

(44)

32

Adapun tokoh-tokoh yang mempelopori berdirinya MTs. Sudirman

Kopen adalah:

a. Bapak Kustam e. Bapak Jamal

b. Bapak Tarsudi f. Bapak Kasmari

c. Bapak Badri g. Bapak Edi Sudibyo

d. Bapak Sir Samsuri

Pada tahun 1991, atas upaya dari berbagai pihak serta tokoh-tokoh

tersebut, maka didirikan gedung MTs. Sudirman Kopeng yang bertempat

di Desa Kopen, dan pada tahun 1992 gedung'tersebut mulai ditempati

hingga sekarang.

3. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng berlokasi di Desa

Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-

batasnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Rumah penduduk

b. Sebelah Selatan : Area persawahan

c. Sebelah Barat : Rumah penduduk

d. Sebelah Timur : Area persawahan.

Berdasarkan batas-batas wilayah di atas, maka dapat kita lihat

bahwa tempat ini sangat strategis untuk proses belajar mengajar, karena

lo k a s in y a y a n g ja u h d a ri k e ra m a ia n s e h in g g a s u a sa n a p ro s e s b e la ja r

(45)

4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas agar bisa berjalan dengan baik, maka

diperlukan beberapa komponen yang saling mendukung dan bekerja sama.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari tersusun dalam bentuk struktur

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

(46)

34

Keterangan:

__________ : Garis Komando

--- : Garis Koordinasi

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Dalam suatu kelembagaan merupakan bagian terpenting untuk

meningkatkan mutu pendidikan yang ada. Untuk mengetahui keadaan guru

merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Profesionalisme guru dan karyawan itulah yang kemudian akan membawa

MTs. Sudirman Kopeng menjadi lebih diriamis. Untuk mengetahui

keadaan tersebut dengan penulis sajikan keadaan guru dan karyawan MTs.

Sudirman Kopeng. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

a. Data tentang tenaga pengajad MTs. Sudirman Kopeng

TABELI

GURU MTs. SUDIRMAN KOPENG

No Nama NIP Jabatan

1 Drs. Mustain 150271164 Kepala Madrasah

2 Dra. Aminatun - Qur’an Hadits /

Bahasa Arab

3 A. Mulyoko - Elektro

4 Risnan, S.Ag Aqidah Akhlak, B.

Jawa

5 Sodri, S.Ag - IPS Terpadu

6 Solichin, S.Ag - Fiqih, SKI

(47)

No Nama NIP Jabatan

8 Ira Robiati, S.S - Bahasa Inggris

9 Supriyadi - IPA

10 Anton - BTA

11 Yasin - PPKn

12 Haryani Bahasa Indonesia

13 Yahmi Dwi Astuti - Matematika

14 Euis Ekowati IPA

b. Data tentang karyawan MTs. Sudirman Kopeng

TABEL II

KARYAWAN MTs. SUDIRMAN KOPENG

No Nama NIP Jabatan

1 Muh Mujiono - Ka. TU

2 A. Jaelani P - Perpustakaan

3 Kuadi - Penjaga

4 Afif Fauzi - Teknisi Komputer

6. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah

a. Keadaan Siswa

Menurut pengamatan penulis dalam penelitian yang dilakukan

melalui pengumpulan data, persentase yang ada antara siswa laki-Iaki

(48)

36

jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan. Dengan

teknik dokumentasi dapat dilihat keadaan siswa pada tabel berikut:

TABEL III

JUMLAH SISWA KELAS VII DAN VIII MTs. SUDIRMAN

KOPENG TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007

No Kelas L P Jumlah

1 VII 51 44 95

2 VIII 51 45 96

Jumlah 102 b 191

b. Fasilitas Sekolah

MTs. Sudirman Kopeng menempati tanah seluas 3.500 m

dengan bangunan 1.016 m2. Fasilitas pendidikan yang memenuhi

syarat sangat menentukan kelancaran proses belajar mengajar.

Adapun fasilitas gedung / ruang yang tersedia di MTs.

Sudirman Kopeng adalah sebagai berikut:

1) Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang

2) Ruang guru : 1 ruang

3) Ruang kelas : 7 ruang

4) Laboratorium komputer : 1 ruang

(49)

6) Ruang ketrampilan : 1 ruang

7) Ruang UKS : 1 ruang

8) Ruang BP / BK : 1 ruang

9) Ruang TU : 1 ruang

10) Ruang OSIS : 1 ruang

11) Kamar mandi / WC guru : 3 ruang

12) Kamar mandi / WC siswa : 3 ruang

13)Gudang : 1 ruang

14)Mushola : 1 ruang

<■

15) Rumah penjaga sekolah : 1 ruang

Sedangkan fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai

berikut:

1) Komputer : 10 unit

2) Mesin ketik : 2 unit

3) Brankas : 2 unit

4) Lemari : 4 unit

5) Rak buku : 6 unit

6) Meja guru : 14 unit

7) Kursi guru : 123 unit

8) Meja siswa : 246 unit

(50)

38

B. Keadaan Responen

1. Keadaan Responden

Data nama responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

TABEL IV

KEADAAN SISWA MTs. SUDIRMAN KOPENG

No Nama Siswa Jenis Kelamin Keias

Laki-laki Perempuan

1 Ari Widodo Laki-laki VII

2 Al-Dyka Megantara Laki-laki VII

3 Anita Yetti K - Perempuan VII

4 Yunita Intan NS Perempuan VII

5 Ulfatus I - Perempuan VII

6 Harun A. Laki-laki - VII

7 Susiyanti - Perempuan VII

8 Eni Pujiyati Perempuan VII

9 Dwi Suryanto Laki-laki - VII

10 Johan Edi S Laki-laki “ VII

11 Siti Aminah - Perempuan VII

12 Sapto Rini Perempuan VII

13 Tina Rahmawati “ Perempuan VII

14 Suhartatik " Perempuan VII

15 Hafidz Akhmad Laki-laki - VII

(51)

No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas

Laki-laki Perempuan

17 Tri Mulyani “ Perempuan VII

18 F. Kusnul Laki-laki - VII

19 Wisnu Heri Laki-laki - VII

20 Nopi Nurpitasari - Perempuan VIJ

21 Anatasia V “ Perempuan VII

22 Niken Yulianti Perempuan VII

23 Prihatiningtyas A - Perempuan VII

24 Sri Handayani Perempuan VII

25 Parsie - Perempuan VII

26 Nur Indah “ Perempuan VII

27 Harini Yulia - Perempuan VII

28 Nira Rahayu - Perempuan VII

29 Kartini “ Perempuan VII

30 Satria Pranawa Laki-laki VII

31 Ika Permaningsih - Perempuan VIII

32 Nina Lestari - Perempuan VIII

33 Puput Sizilya A - Perempuan VIII

34 Dewi Masyitoh Perempuan VIII

35 Esti Sumarni - Perempuan VIII

36 Parjoko Laki-laki VIII

(52)

40

No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas

Laki-laki Perempuan

38 Siska Septi S “ Perempuan VIII

39 Apriliya Tri W Perempuan VIII

40 Cikita Rara Perwita - Perempuan VIII

41 Danik Nur A “ Perempuan VIII

42 Dwi Nur Rohmah - Perempuan VIII

43 Asih Suparni - Perempuan VIII

44 Puji Cahya Arum - Perempuan VIII

45 Purwo W Laki-laki “ VIII

46 Omon Susanto Laki-laki - VIII

47 Dita Suryawati “ Perempuan VIII

48 Susi Mulyani - Perempuan VIII

49 Dwi Hastuti - Perempuan VIII

50 Nani Yuniati - Perempuan VIII

51 Diyana Perempuan VIII

52 Lila NS - Perempuan VIII

53 Siti Nur Khayati - Perempuan VIII

54 Pipit Handayani Perempuan VIII

55 Nimas Rurasta A - Perempuan VIII

56 Septina Ika Irawati “ Perempuan VIII

57 Wahyuningsih Perempuan VIII

(53)

No Nama Siswa

Jenis Kelamin

Kelas

Laki-laki Perempuan

59 Kurnia P Laki-laki VIII

60 Suwami Perempuan VIII

2. Jawaban Angket Kepribadian Orang Tua

Variabel pertama yaitu kepribadian orang tua. Data ini diperoleh

dari penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL V

JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORa NG TUA

No Jawaban Soal Jumlah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

1 B A B B A A A A A A B B B B B 7 8

2 B A B A A B C B B B B A B A A 6 8 1

3 A A B B A B A A B B B B A B A 7 8

4 B A A B A B A B A A B B B B B 6 9

5 A B B B A B A B B A B B A A B 6 9

6 B B B A A B A A A A B B B B B 6 9

7 B A A A A A A A A A B A B B C 10 4 1

8 B A A A A A A A A A A B B B C 11 3 1

9 A A B A A A A A B B B B B A B 8 7

(54)

42

No Jawaban Soal ,lumlah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

11 A A A A A B A B B B B A B B A 8 7 “

12 B A B B A B B B A A B B B B B 4 11

13 B B A A A B A B A B B B B A B 6 9 ~

14 B B A B A B B B B B B B B A B 3 12 ~

15 B B A A A B C B B B B B B A B 4 10 1

16 B B A B A B A A A A B B A A A 9 6

17 B B A B A B B B A A B ;v B A A B 6 9

18 B A A B A B A A A A B B B B B 7 8 “

19 B A B B A A A A A B B B B B B 6 9 1

20 B A A A A A A A A A B B B A C 10 4 1

21 B A B A A A A A A A B B B A C 9 5 1

22 B A B B A B A B A B B A B A C 6 8 1

23 B A B A A A C A A B B B B B A 7 7 1

24 B A B A A A A A A A B B A A C 11 3 “

25 B B A A A A A A A A B A B B B 9 6 “

26 A A A B A A A A A A A B A B B 11 4

-27 A B A B A B A A A B A A B B B 8 7

-28 A A B B A B A A A A B A B B B 8 7 “

29 A A A B A A A A A A A A A B C 12 2 1

30 B B C B A B A B A C B C B A A 5 7 3

(55)

-No

R esp.

Jawaban Soal Jumlah Skor

(56)

44

No Jawaban Soal Jurnlah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

53 A B B A A B B A B A B B B B B 5 10

54 B B B A A A A A A A B B B B B 7 8

55 B B A B A B A B B A B B B A B 5 10 1

56 B B B A A B C B B A B B B A B 4 10

57 B B A B A B A B A B B B B B B 4 11

58 B B A A A B A B A B B B A A B 7 8 "

59 B B B B A B A A A B B ; B B A B 5 10

-60 A A A A A B C B A A B B A B B 9 6

3. Jawaban Angket Perilaku Ihsan Siswa

Variabel kedua yaitu Perilaku Ihsan Siswa. Data ini diperoleh dari

penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut:

TABEL VI

JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA

No Jawaban Soal Jurnlah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

1 A A B A B A A B A A A B A A B 10 5 “

2 A A B B A B A A A B A A B A B 7 6

-3 A B A B A A A B A A B B A A A 10 5

(57)

No Jawaban Soal Jumlah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

5 A B B B B B B B A A A B B A B 5 10

6 A A B B B B A A A B C B B B B 4 10 1

7 A A B B B B A A A A A A A A B 10 5

8 A A B B B B A A A B B A A A B 8 7

9 A A A A A B A A A A A B A A B 12 3

10 A A B A A A A A A A A B B A A 11 4

11 B B B B B A B A A B B -A B A B 5 10

12 B A B B B B B A A A A A B A B 7 8 ~

13 A B B A A A A A A B A B B A A 11 4

14 B B B A B A A A A B A A B A B 8 7

15 A A B B B A A A A B B B B A B 7 8

16 B B A A A A B A A A A A A A B 11 4 ~

17 B A B A B A B A A B A A B A B 8 7

18 A B B A A A A A A A A A B A A 12 3

-19 B B B B B A B A A A A B B A B 6 9

-20 A A B A B B B A A A B B B A B 7 8

-21 A B B B B A A A A A A B B A B 8 7

22 B B B A A A B A A B A A B A B 8 7

23 A A A B A A B B A B A B B A B 9 6

24 A A A A A A A A A A A A A A B 14 1

(58)

46

No Jaw ab an Soal Jum lah Skor

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

26 A A A A A A A A B A A A A A A 14 1

-27 A A A A A B A A A A A A B A B 12 3

28 A A B A A A A A A B A B B A B 10 5

-29 A A A A A A A A A A A A A A A 15

-30 C C B A B A A A A B A A B A A 9 4 2

31 A A B A A A A A A A A A B A B 12 3

32 A A B A A A B A A B A :-3 B A B 9 6

33 A A B A A A A A A A A B B A B 14 4

-34 A A B A B A B A A B B A B A B 8 7

35 A A B A B A A A A A A A A B A 11 4

36 A A B A A B A A A A B A B A A 11 4

-37 A A B A A A A A A A B A B A A 12 3

38 A B B A A A B A A B A B B A B 8 7

-39 B B C A B A B A A B A A A A A 11 4

40 A A B B B A A A A A B A B A B 9 6

-41 A A B B B A B B A B B B B A B 5 10

-42 B B B B B A B B A B A A B A B 5 10

43 B B B B B A B B A B B B B A B 3 12

44 B B B A B B A A A B B A B A B 6 9

-45 A A B A B A B A A B A A B A B 9 6

(59)

-No Jawaban Soal Jumlah Skor

R esp . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C

47 B B B B B A B A A B A A B A B 6 9 “

48 A A B A A A A A A A A B A A B 12 3

-49 B C B B B A B A A B B B B A B 4 10 1

50 A A B A A A A A A A B B B A B 10 5

-51 B B B A B A B A A B B B B A B 5 10 “

52 A A B A B A A A A A A B B A B 10 5 “

53 A B A A A A A A A A A >A B A A 13 2

-54 A A B A A A B A A A B B B A B 9 6

-55 B A B A A A B A A B A A B A B 9 6

-56 A A B A B A A A A A A A B A A 12 3

-57 A A B A B A A B A B B B B A B 7 8 “

58 A A B A A B A A A B B B B A B 8 7

-59 A B A A A A A A A A A A B A A 13 2

(60)

-B A -B IV

AN A L IS IS D A TA

Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis ambil selanjutnya

adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-

jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan.

Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam

bab pendahuluan, yaitu :

1. Untuk mengetahui kepribadian orang tua di Madrasah Tsanawiyah Sudiran

Kopeng.

2. Untuk mengetahui kualitas perilaku ihsan siswa di Madrasah Tsanawiyah

Sudirman Kopeng.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kepribadian orang tua terhadap

perilaku ihsan siswa di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng.

Dalam analisis ini penulis membaginya menjadi beberapa tahap, yaitu

sebagai berikut:

A . A nalisis Pertam a

Analisis pertama yaitu tentang kepribadian orang tua. Data tentang

moralitas kepribadian orang tua diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri

15 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga atematif jawaban

dengan bobot sebagai berikut :

(61)

1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3.

2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2.

3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1.

TABEL VII

JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORANG TUA

No Nomor Item

Jumlah

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 14 15

1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 37

2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 -.3 2 3 3 35

3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 37

4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 36

5 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 36

6 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 36

7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 oJ 2 3 2 2 1 38

8 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 40

9 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 38

10 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 39

11 3 3 oJ 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 38

12 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 34

13 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 36

14 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 33

15 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 33

(62)
(63)

No Nomor Item

Jum lah

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

38 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 37

39 2 3 3 3 3 3 Jo 3 2 3 2 3 2 -> 1 38

40 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 36

41 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 J•“> 2 33

42 2 3 2 2 3 2 2 2 oJ 2 2 2 2 2 2 34

43 3 23 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 34

44 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 > 2 2 3 1 32

45 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 35

46 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 36

47 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 30

48 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 37

49 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 33

50 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 40

51 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 39

52 3 3 3 2 3 2 1 2 "> 3 2 2 3 2 2 38

53 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 34

54 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 37

55 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 35

56 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 33

57 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 34

(64)

52

No N o m o r Item

Jum lah

R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

59 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 35

60 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 39

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :

a. Mencari Interval Pengaruh Kepribadian Orang Tua

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 41

dan nilai terendah adalah 30. Kemudian diinteryalkan dengan rumus :

(x t - x r) +1 / =

---Ki

Keterangan:

i : Interval ideal

xt : Nilai tertinggi ideal

xr : Nilai terendah ideal

Ki : Kelas Interval

(45 — 15) -4-1 3

Kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui seberapa

(65)

TABEL VIII

INTERVAL KEPRIBADIAN ORANG TUA

Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Noininas

3 5 -4 5 46 A

2 5 -3 4 14 B

1 5 -2 0 0 C

b. Mencari persentase masing-masing kategori

46 1. Kategori A

60 x 100 % = 76,7 %

2. Kategori B

11

60 x 100 % = 23,3 %

3. Kategori C

60 x 100 % = 0 %

Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut in i:

TABELIX

PERSENTASE KEPRIBADIAN ORANG TUA

No Pengaruh Kepribadian

Orang Tua Frekuensi Persentase

1 Tinggi 46 76,7 %

2 Sedang 14 23,3 %

3 Rendah 0 0%

Gambar

TABEL IIKARYAWAN MTs. SUDIRMAN KOPENG
TABEL IIIJUMLAH SISWA KELAS VII DAN VIII MTs. SUDIRMAN
TABEL IVKEADAAN SISWA MTs. SUDIRMAN KOPENG
JATABEL VWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORa NG TUA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tekanan oleh gaya sebesar F 1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A 1 , akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F 2 pada pipa 2 yang memiliki

Dengan nilai maksimum dan minimum proporsi penduduk pada masing-masing kelompok umur sebagai berikut, pada kelompok umur 1 (0 - 4 tahun), proporsi populasi penduduk yang paling

Berdasarkan wawancara prapenelitian terhadap pegawai di RSUP Moh Hoesin Palembang, telah ditemukan kurang lengkapnya hasil rekam medik pasien yang seharusnya dilakukan

Quick lock : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kejawar Banyumas pada mata pelajaran IPA

Diantara gejala tersebut diantaranya para peserta didik kurang perhatian dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran PPKn, mudah menyerah dalam belajar ketika

dapat atau tidak selalu terdeteksi dengan pemeriksaan EEG. Selain itu kejang yang terjadi bukan akibat dari lepas muatan. listrik yang berlebihan tetapi karena

Bangunan utilitas pada jaringan jalan di dalam kota dapat ditempatkan di dalam ruang manfaat jalan dengan ketentuan berada di atas tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari