07TD1010896.01
PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA
TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK
(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman
Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
Tahun 2007)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.P.dl)
Dalam Ilmu Tarbiyah
A C H M A D R IF A I N IM : 114 04 001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA
TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK
(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman
Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
Tahun 2007)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.P.dl)
Dalam llmu Tarbiyah
Disusun Oleh :
ACHMAD KIFA1 NIM : 114 04 001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
W ebsite: www stainsalatiea.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan. ;-v
Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 22 Pebruari 2007
Penulis,
ACHMAD RIFAI NIM : 114 04 001
D E P A R T E M E N A G A M A R l
S E K O L A H T I N G G I A G A M A I S L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T I G A
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
Dr. H. Budihardjo, M.Ag
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama
Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA
TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK
(Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah
Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stalhsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : ACHMAD RIFAI dengan Nomor Induk Mahasiswa :
114 04 001 yang berjudul : “PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA
TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa
Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan, Kabupaten
Semarang Tahun 2007”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian
Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari :
Sabtu, 28 FEBRUARI 2007 M yang bertepatan dengan tanggal 10 Shafar
1428 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
28 Februari 2007 M Salatiga,
---10 Shafar 1428 H
Panitia Ujian
MOTTO
V Orang yang bijaksana akan menjadi
majikan dari pikirannya, orang bodoh
akan menjadi budaknya (Schwarts).
V
Kegagalan bukan berarti kehancuran dan kekalahan, tetapi kegagalanmerupakan "awal dari keberhasilan.
Sebuah karya kecil ini kupersembahkan kepada :
1. Bapak (Qodri) dan Ibu (Tumi) tercinta yang
teiah membimbittg, menuntUrt dan senantiasa
rrtendoakanku untuk menjadi manusia yang
sukses dan bijaksana.
2. Istriku tersayang (Siti Ruchatiatun) yang selalu
setia menemanikii dalam suka dan dtika.
3. Kakakku Hadi Zumroni dan adikku Tohd
Mtibarok yang selalu mertiberikan nasehat dan
rtlotivasi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran
dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam dalam rangka memenuhi tugas dan
melengkapi sarat-sarat guru memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan
Tarbiyah STAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul
skripsi ini adalah PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP
PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah
Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun
2007)
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh
kerendahan hati penilis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Dr. H. Budihadjo, M.Ag., selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan
memberi petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
3. Drs. Mustain, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
4. Bapak serta ibuku tersayang yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun spirituil.
5. Istriku terkasih serta kakak dan adikku. Terima kasih atas dukungan yang
selalu diberikan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan lancar.
6. Keluarga Besar Dot.Comp Jangkugan.
7. Team Perpustakaan, terima kasih atas pelayanannya.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat
diselesaikan.
dan jasa baiknya dapat menjadi amal sholeh yang dapat diterima Allah SWT.
Ucapan terima kasih pula penulis ucapkan kepada para pembaca yang
telah memberikan saran dan kritiknya yang bersifat membangun.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT mohon pertolongan dan perlindungan
serta petunjuk, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Salatiga, Pebruari 2007
Penulis
D A F T A R IS I
halaman
HALAMAN JUDUL... i
DEKLARASI... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ...Z .... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penegasan Istilah ... 4
C. Rumusan Masalah... 6
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Hasil Penelitian... 7
F. Hipotesis... 8
G. Metode Penelitian ... 8
H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12
BAB II LANDASAN TEORI A. Kepribadian Orang T u a ... 14
1. Pengertian Kepribadian... 14
4. Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Kepribadian... 18
B. Pentingnya Agama Bagi Pribadi Manusia ... 21
C. Pengertian Ihsan pada A nak... 24
D. Pengertian Kepribadian Orang Tua terhadap Perilaku Ihsan pada A nak... 27
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum MTs. Sudirman Kopeng ... 31
B. Keadaan Responden... 38
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertam a... 48
B. Analisis Kedua... 54
C. Analisis Ketiga... 59
D. Interpretasi Data ... 66
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 67
B. Saran ... 68
C. Penutup... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
D A F T A R T A B E L
TABEL I GURU MTS. SUDIRMAN KOPENG... 34
TABEL II KARYAWAN MTs. SUDIRMAN KOPENG... 35
TABEL III JUMLAH SISWA MTs. SUDIRMAN KOPENG TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007 ... 36
TABEL IV KEADAAN SISWA MTS. SUDIRMAN KOPENG... 38
TABEL V J A WAB AN ANGKET KEPRIB ADI AN ORANG TU A ... 41
TABEL VI JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA ... 44
TABEL VII JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORANG TUA ... 49
TABEL VIII INTERVAL KEPRIBADIAN ORANG TU A ... 53
TABEL IX PROSENTASE KEPRIBADIAN ORANG TUA ... 53
TABEL X JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA ... 54
TABEL XI INTERVAL PERILAKU IHSAN SISWA ... 58
TABEL XII PROSENTASE PERILAKU IHSAN SISWA ... 58
TABEL XIII PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN SISWA... 59
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan anugerah dari Allah SWT, disatu sisi anak
merupakan dambaan orang tua, dan di sisi lain anak anak merupakan amanah
dari-Nya, yang baik buruknya tingkah laku anak salah satunya tergantung
pada orang tuanya.
Dalam pandangan Islam, anak adalah yang dibebankan oleh Allah
SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan
memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak
menerimanya. Karena manusia adalah milik Allah, mereka harus
mengantarkan anaknya untuk mengantarkan dan mengahadapkan diri kepada
Allah SWT.1
Keharusan tanggung jawab orang tua untuk menyelamatkan dirinya
dan keluarganya telah ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW,
sebagai berikut: dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang pada akhirnya menjadikan diayahudi, Nasrani, atau Majusi... ”2
1 Drs. HM. Chabib Thoha, MA., KapitaSelekta Pendidikan Islam, him. 103. 2 AI-Bukhari, Shahih Muslim, Skhr, Malaysia, 1997, No. 1296.
2
Dalam hal mendidik dan mengarahkan anak, ornga tua diperlukan
memiliki kepribadian yang baik agar menjadi suri tauladan bagi anak-
anaknya.
Pendidikan agama merupakan unsur terpenting dalam pembentukan
mental dan moral, oleh karena itu pendidikakn agama harus dilaksanakan
secara intensif di rumah tangga. Pendidikan agama berujuan membentuk
manusia yang berahlak. Akhlak juga menstabilkan sikap hidup dan
mengharmoniskan kehidupan manusia dan sebagai filter kehidupan. Ahlak ini
tidak terjadi dengan sendirinya melainkan basil bentukan orang tua,
#•
lingkungan dan tranmisi dakwah.3
Islam tidak mengajarkan kepada manusia untuk melakukan perbuatan
munkar yang tidak mempunyai nilai yang luhur. Tetapi sebaliknya, Islam
mengajarkan manusia hidup bersahaja dengan ahlak yang mulia. Bahkan
ibadah yang diwajibkan Allah SWT atas manusia pada hakikatnya bermaksud
untuk mengarahkan manusia agar berahlak dengan ahlak yang mulia. Sebagai
contohnya dalam ibadah salat, salah satu hikmah yang sangat besar yang
terkandung di dalamnya adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.
Sesuai yang difirmankan Allah SWT, dalam Surat Al-Ankabut ayat
45 :
/ /fl / / x /
. . - l i k a i j P -x j > \ i U . . .
Artinya : ...Dirikanlah Shalat, sesungguhmya shalat itu mencegah dan perbuatan keji dan munkar4
Demikian juga dalam ibadah yang lain, yang telah ditentukan dalam
Islam mempunyai hubungan yang sangat erat dalam pembinaan akhlak.
Karena ibadah merupakan saran membersihkan jiwa dan memelihara
kehidupan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
yang dicerminkan melalui akhlak mulia.
Oleh karenanya pendidikan akhlak sudah seharusnya ditanamkan
dalam jiwa anak. Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan yang sangat
penting untuk menanamkan nilai-nilai akhlak pada diri anak. Karena keluarga
merupakan sarana pendidikan yang uatama dan pertama bagi anak, di sinilah
anak mulai dikenalkan dengan agama, moral serta bagaimana berinteraksi
terhadap sesama. Dengan adanya ikatan pernikahan, sebagai orang tua
mempunyai tanggung jawab untuk memelihara, membimbing, dan mendidik
anaknya, sehingga menjadi generasi penerus atau keturunan yang berkualitas
dan mempunyai akhlak yang mulia.
Berkenaan dengan kerpibadian orang tua secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap perilaku anak. Begitu juga kepribadian orang tua siswa
di Madrasah Tsanawiyah Sudirmank Kopeng akan mempengaruhi perilaku
anak di keluarga maupun di sekolah. Dari gambaran di atas, penulis tertarik
untuk melakukan analisa lebih lanjut tentang pengaruh kepribadian orang tua
terhadap perilaku anak dengan judul “PENGARUH KEPRIBADIAN
4
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus
pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang Tahun 2007).
B. Penegasan Istilah
Sebelum penulis membahas skripsi ini lebih lanjut, terlebih dahulu
akan penulis jelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul skripsi
ini, untuk menghindari kesalahan dalam pemakaian dan penafsiran. Adapun
istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Yang dimaksud pengaruh adalah yang ada atau yang timbul dari
sesuatu orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan
ghaib dan sebagainya.5 Yang dimaksud dengan kata pengaruh di sini
adalah adanya kekuatan atau daya akibat dari kondisi kepribadian orang
tua terhadap perilaku ihsan siswa di sekolah.
2. Kepribadian
Adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang serta
terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan
itu.6
5 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him. 44.
3. Orang Tua
Orang tua adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu, bapak-bapak.
Orang tua adalah orang yang dianggap tua (pandai, cerdas).7
4. Perilaku Iksan Anak
Perilaku menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan
atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedang yang
dimaksud dengan kata ihsan dalam Kamus Bahasa Arab adalah
yang berarti perbuatan baik.8
* * •
Secara konkrit, maksud dari perilaku anak dalam judul penelitian
ini adalah perbuatan, atau perbuatan yang dilakukan oleh para siswa yang
dinilai baik sesuai aturan yang berlaku di sekolah atau mentaati tata tertib
di sekolah.
Selanjutnya untuk melengkapi pengertian operasional dari variabel
yang digunakan dalam judul penelitian ini, diuraikan pula definisi
operasional dari variabel tersebut sebagaimana berikut in i:
a. Kepribadian Orang Tua (sebagai variabel I)
Untuk mengukur tingkat kepribadian orang tua yang baik
ditentukan indikator sebagai berikut:
1) Melaksanakan shalat wajib 5 waktu
2) Melaksanakan shalat sunnah
3) Melaksanakan puasa Ramadhan
7 W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., him. 688.
4) Melaksanakan puasa Sunnah
5) Mengikuti kegiatan keagamaan
6) Memberikan sedekah kepada yang berhak.
6
b. Perilaku Ihsan pada Anak (sebagai variabel II)
Untuk mengukur perilaku ihsan, menggunakan indikator
sebagai berikut:
1) Hormat pada guru
2) Bergaul dengan baik terhadap sesama
3) Berpakaian rapi dan selalu menjaga kebersihan
4) Raj in belajar
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka secara spesifik permasalahan itu dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kepribadian orang tua siswa di Madrasah Tsanawiyah
Sudirman Kopeng ?
2. Bagaimanakah tingkat perilaku ikhsan para siswa Madrasah Tsanawiyah
Sudirman Kopeng ?
3. Sejauh mana pengaruh kepribadian orang tua terhadap perilaku ihsan anak
D. Tujuan Penelitian
Agar dapat memberikan gambaran yang konkret serta arah yang jelas
dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin
dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui kepribadian orang tua anak.
2. Untuk mengetahui tingkat perilaku ihsan pada anak.
3. Untuk mengetahui tingkat pengaruh kepribadian orang tua terhadap
perilaku ihsan pada anak.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas • f
tentang ada tidaknya hubungan antara sikap kepribadian orang tua terhadap
perilaku-perilaku keihsanan pada anak. Dari informasi tersebut dapat
memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu :
1. Secara praktis; apabila ada hubungan hal ini berarti bagi para orang tua
anak khususnya dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya
kepribadian baik terhadap anak, yang temyata mempunyai pengaruh
positif terhadap anak-anak untuk senantiasa berperilaku ihsan. Selanjutnya
dari pemahaman tersebut orang tua dapat senantiasa memberikan contoh
kepribadian yang baik kepada anak-anaknya.
2. Secara teoritik; diharapkan memberikan sumbangan temuan di bidang
8
F. Hipotesis
Untuk mengetahui jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti,
maka perlu dirumuskan hipotesis. Hipotesis dalam penelitian adalah suatu
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui
data yang terkumpul.9
Dengan demikian, hipotesis mempunyai peranan yang memberikan
tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu menentukan arah yang
ditempuh dan menghindari suatu penelitian yang tidak berarah dan tidak
bertujuau.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian orang tua terhadap
perilaku ihsan anak pada siswa di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2007. Atau dapat dikatakan
semakin baik kepribadian orang tua, maka semakin baik pula tingkat
keihsanan anak dalam berperilaku.
G. Metode Penelitian
Diantara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode-metode yang sering digunakan dalam penelitian lapangan, antara lain
sebagai berikut:
1. Metode Penentuan Obyek
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII dan VIII
Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang yang berjumlah 191 siswa. Oleh karena besarnya
populasi yang ada serta terbatasnya waktu, biaya dan tenaga yang ada
pada penulis, maka tidak semua populasi menjadi obyek penelitian
melainkan diambil sampel saja.
b. Sampel
Sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk
mewakili seluruh populasi.10 Menurut Subarsimi Arikunto, “Apabila
subyeknya kurang rai 100, lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya
apabila jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 %,
20 % - 25 % atau lebih.11
Berdasarkan teori tersebut peneliti mengambil 31 % dari
jumlah populasi yang ada, sehingga sampel penelitian ini adalah
sebesar 60 siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian
ini antara lain sebagai berikut:
10
a. Metode Observasi
Adalah metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
diselidiki.12
Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kondisi secara
umum sekolah Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2007.
b. Metode Angket
Metode angket adalah suatu daftar'yang berisikan pertanyaan
mengenai suatu hal atau bidang tertentu.13
Dalam penelitian ini metode angket penulis gunakan untuk
mengumpulkan data kepribadian orang tua dan perilaku ihsan pada
siswn Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang tahun 2007.
c. Metode Interview
Metode interview atau wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung antara
interview dan interviewer.
Sutrisno Hadi lebih lanjut mengatakan bahwa metode ini
adalah salah satu cara atau metode pengumpulan data dengan cara
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan cara sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian.14
Metode ini penulis gunakan sebagai alat bantu untuk
mengetahui data tentang kepribadian orang tau dan perilaku pada
siswa Madrasah Tsanawiyah Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten
Semarang tahun 2006.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
variavel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, notulen rapat,
legger, agenda dan sebagainya.15
Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang
kondisi siswa, kondisi geografis yang ada di Madrasah Tsanawiyah
Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun
2007.
3. Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul langkah selanjutnya
adalah mengadakan analisa terhadap data yang diperoleh untuk
memberikan informasi lebih lanjut. Adapun langkah-langkah yang
ditempuh dalam analisa data ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui variasi dari masing-masing variabel digunakan
teknik analisa prosentase frekuensi dengan rumus :
12
P = — x 100%
N
Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Subyek
b. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian orang tua dengan perilaku
ihsan siswa, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa
Product Moment, dengan rumus sebagai bprikut:
_ NLxy - (Zx)(Iy)
r" ~ <J\NIx2 - V x ) 2 p . I . y 2- & y ) 2}
Keterangan:
rxy : Koefisiensi antara variabel x dan variabel y
xy : Perkalian antara x dan y
x : Variabel independent yaitu Kepribadian Orang Tua
y : Variabel dependent yaitu Perilaku Ihsan siswa
N : Jumlah populasi
I : Sigma.16
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami isi skripsi ini,
maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis,
metode penelitian, dan sistematik penulisan skripsi.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas tentang kepribadian orang tua, yang
dalam hal ini menguraikan tentang pengertian kepribadian orang
tua, pengertian kepribadian terhadap anak, dasar kepribadian
orang tua, dan ayat Al-Qur'an tentang kepribadian. Kemudian
pembahasan selanjutnya tentang pentingnya agama bagi pribadi
manusia dan pengertian ihsan pada anak.
Bab III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Akan menguraikan tentang keadaan umum MTs. Sudirman
Kopeng, yang meliputi identitas sekolah, sejarah singkat
berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan
karyawan, keadaan siswa dan fasilitas sekolah. Kemudian
pembahasan selanjutnya adalah keadaan responden.
Bab IV : ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan diuraikan tentang analisis pertama, analisis
kedua, analisis ketiga, dan interpretasi data.
Bab V : PENUTUP
Bab ini adalah merupakan akhir dari pembahasan skripsi ini yang
B A B II
LANDASAN TEORI
A. Kepribadian Orang Tua
1. Pengertian Kepribadian Orang Tua
Kata kepribadian orang tua terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian
dan orang tua. Kata kepribadian berasal dari kata “pribadi” yang dalam
Kamus Bahasa Indonesia mempunyai arti diri (sendiri), perseorangan.1 2
Namun karena kepribadian dibentuk'dari kata pribadi dengan
mendapat awalan ke- dan akhiran an, maka menjadi kata benda yang
artinya tingkah laku seseorang serta terintegrasikan dan bukan hanya dari
2
beberapa aspek saja dari keseluruhan ltu.
Sedangkan kata “orang tua” adalah orang yang sudah tua, ibu-ibu,
bapak-bapak. Orang tua adalah orang yang dianggap tua (pandai,
cerdas).3
Kata “orang tua” yang penulis maksudkan di sini adalah ayah dan
ibu. Jadi kata kepribadian orang tua yang dimaksudkan adalah sikap dan
tingkah laku orang tua baik itu ucapan, tindak-tanduk dan perbuatan yang
sepetutnya mendidik dan dapat ditiru serta diteladani oleh anaknya.
sehingga orang tua adalah figur utama bagi anak. Dengan demikian sudah
menjadi kewajiban orang tua memberi contoh yang baik pada anak-
anaknya. Karena anak cenderung meniru sehingga orang tua menjadi
control figur yang baik, maka orang tua haras mempersiapkan diri dengan
modal dasar yang matang untuk mengantarkan anaknya mencapai masa
depan yang cerah. Sebagaimana dikatakan oleh Achmadi sebagai
berikut :
“Orang tua haras semaksimal mungkin mengadakan control diri
(self control) untuk hari depannya, sehingga dengan sadar mereka menghayati sebagai tanggung jawab" moral dan mengantarkan mereka (anak) sebagai upaya mertgaktualisasikan fitrah mereka sehingga mencapai realisasi diri (self realization) secara Islami”.4
Dengan demikian keteladanan yang diperoleh anak adalah melalui
ayah dan ibunya (keluarga). Menurat Achmad D. Marimba bahwa
pendidikan dalam keluarga tepat jika dikatakan pendidikan pertama yang
didapat oleh anak atau disebutkan pendidikan yang utama.5
2. Pengertian Kepribadian Terhadap Anak
Kepribadian adalah tingkah laku seseorang atau akhlak seseorang.
Dalam ajaran Islam, kepribadian (akhlak) menempati kedudukan yang
istimewa dan sangat penting. Ayat-ayat Al-Qur'an yang membicarakan
tentang akhlak setengah kali lebihbanyak dari pada ayat-ayat yang
membicarakan tentang hukum, baik yang tertulis maupun yang praktis.
Demikian pula dalam had its-had its Nabi baik yang berupa perkataan
4 Achmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Salatiga, 1987, him. 116.
16
maupun perbuatan, yang memberikan pedoman akhlak yang mulia dalam
seluruh aspek kehidupan.6
Orang tua merupakan jaringan yang penting dalam jaringan sosiai
anak, sebagaimana dikatakan Elizabeth B. Hurlock sebagai berikut:
The family is still the most important post o f the childs social network, this is because the members o f family constitute the child’s first environment and are the most significant people during early fo r motive year.7
Artinya keluarga merupakan bagian yang paling penting dari
jaringan sosiai anak sebagai anggota keluarga merupakan lingkungan
pertama anak dan orang yang paling penting dalam tahun awal
perkembangan anak.
Oleh karena itu orang tua memegang peranan yang sangat penting
dan amat berpengaruh terhadap perilaku anaknya (lebih luasnya perilaku
ihsan). Karena orang tualah anak mendapatkan pendidikan yang pertama.
Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama harus memberikan teladan
dengan membiasakan perbuatan-perbuatan yang baik agar dicontoh anak,
juga harus selalu memperhatikan perilaku anak dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada hakekatnya anak adalah generasi penerus yang akan menjadi
orang dewasa. Karena itu apa yang diberikan orang tua sekarang akan
dicontoh oleh anaknya besok. Anak biasanya meniru apa yang dilakukan
oleh orang tuanya, untuk itu bila orang tua melakukan tindakan atau
6 H. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, LPPI UMY, Yogyakarta, 1999, him. Viii.
perbuatan yang bisa menyebabkan efek positif maupun negatif terhadap
anak, tentu ia akan kesulitan membentuk anak yang baik. Perbuatan
tcrsebut akan dilaksanakan dengan baik oleh anak, bila orang tuanya telah
memberikan didikan serta keteladanan yang baik pula kepada anaknya.
Kepribadian dan keteladanan dalam ibadah jika tidak diterapkan
dengan perbuatan orang tua meskipun ia berusaha untuk tidak
meninggalkannya, maka anak akan sulit meneladani perbuatannya.
Bctapapun orang tua sering menasehatinya sebab pembinaan anak tanpa
disertai pemberian contoh tentu akan sulit.
Tagasnya kepribadian orang tua merupakan faktor terpenting bagi
pembentukan perilaku baik pada anaknya. Orang tua yang selalu
memberikan contoh kepribadian yang baik sangat besar pengaruhnya
dalam pembentukan perilaku baik.
3. Dasar Kepribadian Orang Tua
Diantara ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar kepribadian orang tua
adalah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah dan
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hah kiamat dan dia banyak menyebut
A 11 S
Allah.
18
Dari ayat di atas Rasulullah merupakan suri tauladan dan
mempunyai kepribadian yang paling baik serta sempurna, sehingga kita
semua sudah sepantasnya bercermin kepada kepribadian Rasulullah.
Terlebih-lebih orang tua yang merupakan figur yang akan dicontoh anak,
maka orang tua harus meniru dan bercermin terhadap semua kepribadian
Rasulullah. Maka Rasulullah mendapat kedudukan yang mulia karena
Rasulullah adalah manusia pilihan Allah, sehingga Allah menempatkan
pada posisi yang mulia.
Orang tua harus belajar banyak mengenai riwayat Rasulullah,
sehingga orang tua bisa meresapi dan meniru dari pribadi mulia
Rasulullah, sampai akhirnya orang tua biasa diteladani anaknya.
4. Ayat Al-Qur'an tentang Kepribadian
Ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan kepribadian (teladan) di
dalam Al-Qur'an sangatlah banyak. Namun karena terbatasnya skripsi ini
yang tidak mungkin ayat-ayat tersebut dicantumkan semua, maka akan
penulis tampilkan beberapa ayat yang mungkin dapat dan cukup
mewakilinya. Ayat tersebut antara lain sebagai berikut:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamal dan dia banyak menyebut A llah9
Ayat di atas menerangkan bahwa dalam diri Rasul terdapat
norma (pribadi) yang baik dan teladan yang luhur. Dan ingat kepada
anak akan membimbing untuk taat kepada Allah dan mencontoh
perbuatan Rasulullah.
b. Q.S. Al-Mumtahan ayat 6 :
j* e £ / ^ % } / / / s
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatny) ada teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap pahala Allah dan keselamatan pada hari kemudian dan barang siapa yang berpaling maka sesungguhnya allah, Dia-lah yang Maha kaya lagi maha terpuji.10
Ayat di atas menerangkan agar meneladani kepribadian
Ibrahim, umatnya (sahabat-sahabatnya) yakni ketika Ibrahim dan
sahabat-sahabatnya memusuhi dan terlepas dari mereka (orang-orang
musyrik).
20
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri. Padahal kamu membaca Al-Kxtab (Taurat), maka tidakkah kamu berfikir.
Ayat di atas mengingatkan kepada orang yang memerintahmu
kebaktian, tetapi dirinya sendiri dilupakan (tidak mengerjakan
kebaikan). Orang seperti ini dapat dikatakan ibarat sebuah
lampu yang dapat menerangi sekitarnya tetapi dirinya sendiri
terbakar.11
d. Q.S. An-Nahl ayat 120 :
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan).
Nabi Ibrahim di atas disebut imam karena ia mempunyai segala
keutamaan dan kesempumaan yang apabila dicerai beraikan akan
sebanding dengan satu umat beliau juga. Dikatakan seagai Al-Qoaritu
dan Al-Hanif artinya ia seorang yang patuh kepada Allah dan
melaksanakan perintahnya, serta menyimpang dari agama yang batil
menuju agama yang haq (benar).12 13
e. Q.S. Al-Maidah ayat 31 :
Kemudian Allah menyuruh bur'ung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil : Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu akau dapat menguburkan saudaraku ini? Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Oleh karena itu tabiat manusia cenderung meniru dan belajar
banyak dari tingkah lakunya lewat peniruan, maka teladan orang tua
sangat penting artinya dalam meneladani anak, terutama dalam
11 perilaku ihsan anak.
B. Pentingnya Agama Bagi Pribadi Manusia
Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai prinsip
kepercayaan kepada Tuhan (Dewa dan sebagainya), sebagai ajaran kebaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.14
12 Ibid., him. 420. 13 Ibid, him. 163.
22
Drs. Quraish Shihab, memberikan definisi agama adalah hubungan
antara makhluk dan Khaliqnya. Hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya
serta tampak dalam ibadah yang dilakukan dan tercermin pula dalam sikap
kesehatiannya.15
H. Endang Syaifudin Anshari, MA., mengutip pendapat T.S.G Mulia
dan K.A.H. Hiddung, mengatakan bahwa :
Agama (umum) manusia mengakui dalam agama adanya yang suci; manusia itu insaf, bahwa ada suatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada. Kekuasaan inilah yang dianggap sebagai asal atau Khaliq segala yang ada. Tentang^ kekuasaan ini bermacam- macam bayangan yang terdapat pada manusia, demikian pula cara membayangkannya. Demikianlah Tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga yang gaib di seluruh dunia dan dalam unsur-unsurnya atau sebagai Khaliq rohani.16
Selanjutnya H. Endang Saifudin Anshari memberikan kesimpulan
bahwa agama mempunyai beberapa fiingsi:
a. Agama adalah suatu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas
adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia.
b. Agama juga sebagai sistem ritus (peribadatan) manusia kepada yang
dianggapnya yang mutlak.
c. Selain merupakan sistem credo dan sistem ritus, agama juga merupakan
suatu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia dan dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan
dengan tata keimanan dan tata peribadatan di atas.17
15 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, Mizan, Bandung, 1992, him. 210.
16 H. Endang Syaifudin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, PT. Bina llmu, Surabaya, 1987, him. 124.
Menurut Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikcm Al-Qur'an, menjelaskan kepentingan manusia terhadap agama sebagai berikut: a. Manusia secara fitrah mempunyai naluri ingin tahu, oleh karenanya
manusia membutuhkan informasi tentang apa yang tidak diketahuinya itu,
khususnya dalam hal-hal yang sangat mendesak yang mengganggu
ketenangan jiwa, atau menjadi syarat bagi kebahagiaannya. Di sinilah
Tuhan memberikan informasi yang dibutuhkan manusia lewat agama.
b. Manusia membutuhkan norma-norma atau nilai-nilai yang akan
memberinya petunjuk dalam kehidupannya' Maka agama yang
*
mengandung nilai-nilai ataupun peraturan dari Tuhan sangat
dibutuhkannya.18
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa agama mengatur hubungan
manusia dengan Khaliq, manusia dengan manusia serta manusia dengan
lingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana berhubungan dengan
sesamanya merupakan suatu keniscayaan, maka pribadi manusia sangat
memerlukan agama, agar hubungannya dengan sesama dapat berjalan dengan
harmonis. Selain daripada itu, norma (tata kaidah) merupakan salah satu unsur
dalam kehidupan manusia yang hams dipenuhi. Oleh karenanya agama
sebagai suatu sistem norma juga menjadi keniscayaan bagi manusia. Fitrah
manusia dengan naluri rasa ingin tahunya juga sangat memerlukan agama,
k a re n a a g a m a d a p a t m e m b e rik a n in fo rm a si a p a y a n g d ib u tu h k a n m a n u s ia ,
sehingga jiwanya akan menjadi tenang dan bahagia.
24
C. Pengertian Ihsan pada Anak
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan-lingkungan (Kamus Bahasa Indonesia). Jadi yang dimaksud
perilaku dalam penelitian ini adalah perbuatan atau tingkah laku siswa MTs.
Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Sedangkan kata ihsan dalam bahasa Arab berasal dari kata :
K.H. Moenawar Cholil mengatakan, ihsan ialah berbuat baik atau
perbuatan baik. Al-As Fahani yang dikutip oleh Moenawar Chalil mengatakan
bahwa ihsan itu dapat diartikan dalam dua arti, yaitu :
a. Memberi kenikmatan (kebaikan) kepada orang lain.
b. Mengetahui dengan baik akan sesuatu pekerjaan dan mengerjakan dengan
baik akan sesuatu pekerjaan.
Istilah ihsan menurut Moenawar Chalil artinya segenap amal
perbuatan itu dikerjakan dengan perasaan tanggung jawab kepada
Jadi, pengertian ihsan yang penulis maksud adalah perbuatan tingkah
laku baik yang dimiliki dan diperbuat di sekolah pada siswa MTs. Sudirman
Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan defmisi di atas maka yang dimaksud perilaku ihsan
adalah keadaan siswa MTs Sudirman Kopeng dalam berperilaku baik setiap
harinya dalam berhubungan di sekolah.
# /
i ' 4 . __> 4 >__' ' 4 i
l ) L o - l . t (perbuatan baik)
a. Perilaku ihsan dengan orang tua.
b. Perilaku ihsan dengan guru dan para pegawai sekolah.
Sehingga merekalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan
keutuhan hidup, ketinggian dan keutamaan dalam Islam realisasi dalam ajaran
Islam itu sendiri yang menghargai akan ketinggian ilmu. Firman Allah Q.S.
Al-Mujadalah ayat 11 :
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, nisacaya allah akan memberi kelapangan utukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah akan meninggikan yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa deraj at. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.19
Dengan melihat ayat di atas bahwa guru adalah orang yang mendapat
tempat yang terhonnat menempati status yang mulia di daratan bumi ini
karena ilmu pengetahuan yang dia miliki. Untuk itu sudah menjadi kewajiban
anak harus berbuat baik kepadanya. Sesungguhnya guru adalah perantara yang
menghantarkan anak kepada keberhasilan, mencapai cita-cita yang tinggi dan
mulia. Kebarhasilan dalam cita-cita berarti pula mewujudkan kebahagiaan
lahir dan batin, maka wajiblah atas dirinya, wajib menghormati, memuliakan
19 Ibid., him. 910.
26
serta mengagungkan guru. Sebagaimana dirimu mengagungkan, menghormati
20
dan memuliakan kedua orang tua.
Manusia sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial.
Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan sudah seharusnya manusia tidak
mungkin bisa melepaskan ketergantungan dengan sesama dalam memenuhi
kehidupannya. Islam mengajarkan agar saling tolong menolong dengan
dilandasi rasa saling membutuhkan dan kasih sayang serta rasa takwa. Firman
Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2 :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang had-nya, dan binatang-binatang galua-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah, sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya. Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan jangan sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari masjidil Haram mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan 20
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksanya.21
D. Pcngaruh Kepribadian Orang Tua terhadap Perilaku Ihsan pada
Anak
Hubungan pernikahan yang melahirkan sebuah keluarga memiliki
peranan yang sangat penting dalam dunia tarbiyah dan pembinaan akhlak, khususnya bagi pembinaan akhlak anaknya. Hal ini karena keluarga
merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anaknya.
Dalam Islam orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban
untuk memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik dari segi moral, aqidah
maupun intelektual. Hal ini sesuai yang disabdakan Rassulullah SAW sebagai
berikut: dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang pada akhirnya menjadikan dia yahudi, Nasrani, atau Majusi... ”22
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa orang tualah yang akan
membentuk kepribadian akhlak, aqidah serta intelektual anaknya, karena ia
28
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sesuatu yang paling agung yang
hams diberikan orang tua kepada anaknya yaitu tarbiyah yang baik serta
akhlak yang utama dan adab yang tinggi, maka hendaklah orang tua
senantiasa memberikan pendidikan yang baik dan menyelamatkan mereka dari
kemerosotan moral.
Dr. Hasan bin Ali Hijazy, mengutip pendapat Ibnu Qoyyim Al-
Jauziyah, bahwa secara garis besamya kewajiban orang tua terhadap anaknya
adalah sebagai berikut:
1. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan membina
akhlakul karimah anaknya, karena kelak Allah akan menghisabnya atas tanggung jawab tersebut.
2. Sebagai orang tua hams menjaga dan melindungi anaknya dengan
penjagaan dan perhatian yang ketat, agar mereka tidak terimbas akhlak
yang tercela. Namun sebaliknya dalam jiwa mereka akan tertanam akhlak
yang mulia, seperti itsar (mendahulukan orang lain, rela berkorban, mentaati orang tua dan sebagainya).
3. Orang tua sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga dan menjadikan
dirinya sebagai orang yang istiqomah dan kokoh dalam perilaku dan
akhlaknya sesuai syari’at Islam, karena orang tua merupakan qudwah bagi anaknya, agar mereka mampu mengambil manfaat dari keistiqomahan
orang tuanya, sehingga tindakan orang tua akan membekas dalam
4. Menjalankan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunah adalah bagian
dari sarana dan metode dalam tarbiyah imaniyah dan pembinaan akhlak.
Oleh karenanya Ibnu Qoyyim berwasiat kepada orang tua agar
memberikan contoh dan membiasakan anak-anaknya untuk beribadah
kepada Allah, sesuai yang telah disyari’atkan dalam Islam.23
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua bertanggung
jawab atas pembentukan akhlak anaknya. Selain dari pada itu orang tua juga
merupakan qudwah bagi anak-anaknya, sehingga orang tua harus menjadikan
dirinya sebagai orang yang istiqomah dalam ibadah dan akhlaknya, karena
hal tersebut akan mempengaruhi perilaku dan akhlak bagi anaknya.
Orang tua yang raj in dalam beribadah akan berpengaruh besar terhadap
jiwanya dalam membersihkan kotoran batin, memperbaiki jiwa yang kotor
dan tentunya mempengaruhi terhadap perilaku anak, sehingga menjadi baik.
Orang tua yang beribadah berarti ia mengadakan hubungan langsung dengan
Allah, sehingga tingkah lakunya terkendali karena mendapat bimbingan dari
Allah. Maka dengan ibadah terciptalah jiwa yang bersih sesuai dengan
fitrahnya. Jiwa yang bersih akan mendorong kita untuk berbuat kebaikan
dalam kehidupan.
30
Maka orang tua yang memberikan contoh kepribadian lewat ibadah
bila dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh serta hanya mengharap
ridho-Nya akan sangat berpengaruh terhadap perilaku Ihsan anaknya.
Sehingga dapat dikatakan ada pengaruh antara kepribadian orang tua terhadap
A. Keadaan Umum MTs. Sudirman Kopeng
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng
b. Alamat Sekolah : Plalar, Kopeng, Getasan, Kab. Semarang
c. DibukaTahun : Juni 1991
d. Status Sekolah : Swasta
e. Luas Tanah : 3.500 m2
f. Luas Bangunan :1.016 m2
g. Jenjang Akreditasi: Baik
2. Sejarah Singkat Berdirinya
Pada tahun 1991, di desa Kopeng didirikan sekolah lanjutan
pertama yang bernuansa Islam. Pendirian sekolah ini dilatar belakangi oleh
pandangan bebrapa tokoh agama di Kecamatan Getasan yang menganggap
bahwa di Desa Kopeng perlu didirikan sebuah sekolah SLTP yang
bernuansa Islam. Hal ini didasari oleh keberagamaan masyarakat Kopeng,
baik itu keberagamaa, budaya, dan adat istiadat.
Tokoh-tokoh agama mendirikan sekolah ini bertujuan untuk
mencetak manusia yang menguasai IPTEK dan berbudi luhur.Berangkat
dari sinilah maka pada tahun 1991 bulan Juni didirikan sekolah lanjutan
pertama yang diberi naa MTs. Sudirman Kopeng.
32
Adapun tokoh-tokoh yang mempelopori berdirinya MTs. Sudirman
Kopen adalah:
a. Bapak Kustam e. Bapak Jamal
b. Bapak Tarsudi f. Bapak Kasmari
c. Bapak Badri g. Bapak Edi Sudibyo
d. Bapak Sir Samsuri
Pada tahun 1991, atas upaya dari berbagai pihak serta tokoh-tokoh
tersebut, maka didirikan gedung MTs. Sudirman Kopeng yang bertempat
di Desa Kopen, dan pada tahun 1992 gedung'tersebut mulai ditempati
hingga sekarang.
3. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng berlokasi di Desa
Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-
batasnya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Rumah penduduk
b. Sebelah Selatan : Area persawahan
c. Sebelah Barat : Rumah penduduk
d. Sebelah Timur : Area persawahan.
Berdasarkan batas-batas wilayah di atas, maka dapat kita lihat
bahwa tempat ini sangat strategis untuk proses belajar mengajar, karena
lo k a s in y a y a n g ja u h d a ri k e ra m a ia n s e h in g g a s u a sa n a p ro s e s b e la ja r
4. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas agar bisa berjalan dengan baik, maka
diperlukan beberapa komponen yang saling mendukung dan bekerja sama.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari tersusun dalam bentuk struktur
sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
34
Keterangan:
__________ : Garis Komando
--- : Garis Koordinasi
5. Keadaan Guru dan Karyawan
Dalam suatu kelembagaan merupakan bagian terpenting untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang ada. Untuk mengetahui keadaan guru
merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Profesionalisme guru dan karyawan itulah yang kemudian akan membawa
MTs. Sudirman Kopeng menjadi lebih diriamis. Untuk mengetahui
keadaan tersebut dengan penulis sajikan keadaan guru dan karyawan MTs.
Sudirman Kopeng. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
a. Data tentang tenaga pengajad MTs. Sudirman Kopeng
TABELI
GURU MTs. SUDIRMAN KOPENG
No Nama NIP Jabatan
1 Drs. Mustain 150271164 Kepala Madrasah
2 Dra. Aminatun - Qur’an Hadits /
Bahasa Arab
3 A. Mulyoko - Elektro
4 Risnan, S.Ag Aqidah Akhlak, B.
Jawa
5 Sodri, S.Ag - IPS Terpadu
6 Solichin, S.Ag - Fiqih, SKI
No Nama NIP Jabatan
8 Ira Robiati, S.S - Bahasa Inggris
9 Supriyadi - IPA
10 Anton - BTA
11 Yasin - PPKn
12 Haryani “ Bahasa Indonesia
13 Yahmi Dwi Astuti - Matematika
14 Euis Ekowati IPA
b. Data tentang karyawan MTs. Sudirman Kopeng
TABEL II
KARYAWAN MTs. SUDIRMAN KOPENG
No Nama NIP Jabatan
1 Muh Mujiono - Ka. TU
2 A. Jaelani P - Perpustakaan
3 Kuadi - Penjaga
4 Afif Fauzi - Teknisi Komputer
6. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah
a. Keadaan Siswa
Menurut pengamatan penulis dalam penelitian yang dilakukan
melalui pengumpulan data, persentase yang ada antara siswa laki-Iaki
36
jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan. Dengan
teknik dokumentasi dapat dilihat keadaan siswa pada tabel berikut:
TABEL III
JUMLAH SISWA KELAS VII DAN VIII MTs. SUDIRMAN
KOPENG TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007
No Kelas L P Jumlah
1 VII 51 44 95
2 VIII 51 45 96
Jumlah 102 b 191
b. Fasilitas Sekolah
MTs. Sudirman Kopeng menempati tanah seluas 3.500 m
dengan bangunan 1.016 m2. Fasilitas pendidikan yang memenuhi
syarat sangat menentukan kelancaran proses belajar mengajar.
Adapun fasilitas gedung / ruang yang tersedia di MTs.
Sudirman Kopeng adalah sebagai berikut:
1) Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang
2) Ruang guru : 1 ruang
3) Ruang kelas : 7 ruang
4) Laboratorium komputer : 1 ruang
6) Ruang ketrampilan : 1 ruang
7) Ruang UKS : 1 ruang
8) Ruang BP / BK : 1 ruang
9) Ruang TU : 1 ruang
10) Ruang OSIS : 1 ruang
11) Kamar mandi / WC guru : 3 ruang
12) Kamar mandi / WC siswa : 3 ruang
13)Gudang : 1 ruang
14)Mushola : 1 ruang
<■
15) Rumah penjaga sekolah : 1 ruang
Sedangkan fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai
berikut:
1) Komputer : 10 unit
2) Mesin ketik : 2 unit
3) Brankas : 2 unit
4) Lemari : 4 unit
5) Rak buku : 6 unit
6) Meja guru : 14 unit
7) Kursi guru : 123 unit
8) Meja siswa : 246 unit
38
B. Keadaan Responen
1. Keadaan Responden
Data nama responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
TABEL IV
KEADAAN SISWA MTs. SUDIRMAN KOPENG
No Nama Siswa Jenis Kelamin Keias
Laki-laki Perempuan
1 Ari Widodo Laki-laki VII
2 Al-Dyka Megantara Laki-laki VII
3 Anita Yetti K - Perempuan VII
4 Yunita Intan NS Perempuan VII
5 Ulfatus I - Perempuan VII
6 Harun A. Laki-laki - VII
7 Susiyanti - Perempuan VII
8 Eni Pujiyati Perempuan VII
9 Dwi Suryanto Laki-laki - VII
10 Johan Edi S Laki-laki “ VII
11 Siti Aminah - Perempuan VII
12 Sapto Rini Perempuan VII
13 Tina Rahmawati “ Perempuan VII
14 Suhartatik " Perempuan VII
15 Hafidz Akhmad Laki-laki - VII
No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas
Laki-laki Perempuan
17 Tri Mulyani “ Perempuan VII
18 F. Kusnul Laki-laki - VII
19 Wisnu Heri Laki-laki - VII
20 Nopi Nurpitasari - Perempuan VIJ
21 Anatasia V “ Perempuan VII
22 Niken Yulianti Perempuan VII
23 Prihatiningtyas A - Perempuan VII
24 Sri Handayani Perempuan VII
25 Parsie - Perempuan VII
26 Nur Indah “ Perempuan VII
27 Harini Yulia - Perempuan VII
28 Nira Rahayu - Perempuan VII
29 Kartini “ Perempuan VII
30 Satria Pranawa Laki-laki VII
31 Ika Permaningsih - Perempuan VIII
32 Nina Lestari - Perempuan VIII
33 Puput Sizilya A - Perempuan VIII
34 Dewi Masyitoh “ Perempuan VIII
35 Esti Sumarni - Perempuan VIII
36 Parjoko Laki-laki VIII
40
No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas
Laki-laki Perempuan
38 Siska Septi S “ Perempuan VIII
39 Apriliya Tri W Perempuan VIII
40 Cikita Rara Perwita - Perempuan VIII
41 Danik Nur A “ Perempuan VIII
42 Dwi Nur Rohmah - Perempuan VIII
43 Asih Suparni - Perempuan VIII
44 Puji Cahya Arum - Perempuan VIII
45 Purwo W Laki-laki “ VIII
46 Omon Susanto Laki-laki - VIII
47 Dita Suryawati “ Perempuan VIII
48 Susi Mulyani - Perempuan VIII
49 Dwi Hastuti - Perempuan VIII
50 Nani Yuniati - Perempuan VIII
51 Diyana Perempuan VIII
52 Lila NS - Perempuan VIII
53 Siti Nur Khayati - Perempuan VIII
54 Pipit Handayani Perempuan VIII
55 Nimas Rurasta A - Perempuan VIII
56 Septina Ika Irawati “ Perempuan VIII
57 Wahyuningsih Perempuan VIII
No Nama Siswa
Jenis Kelamin
Kelas
Laki-laki Perempuan
59 Kurnia P Laki-laki VIII
60 Suwami Perempuan VIII
2. Jawaban Angket Kepribadian Orang Tua
Variabel pertama yaitu kepribadian orang tua. Data ini diperoleh
dari penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel berikut:
TABEL V
JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORa NG TUA
No Jawaban Soal Jumlah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
1 B A B B A A A A A A B B B B B 7 8 —
2 B A B A A B C B B B B A B A A 6 8 1
3 A A B B A B A A B B B B A B A 7 8 —
4 B A A B A B A B A A B B B B B 6 9 —
5 A B B B A B A B B A B B A A B 6 9
6 B B B A A B A A A A B B B B B 6 9 “
7 B A A A A A A A A A B A B B C 10 4 1
8 B A A A A A A A A A A B B B C 11 3 1
9 A A B A A A A A B B B B B A B 8 7 “
42
No Jawaban Soal ,lumlah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
11 A A A A A B A B B B B A B B A 8 7 “
12 B A B B A B B B A A B B B B B 4 11
13 B B A A A B A B A B B B B A B 6 9 ~
14 B B A B A B B B B B B B B A B 3 12 ~
15 B B A A A B C B B B B B B A B 4 10 1
16 B B A B A B A A A A B B A A A 9 6
17 B B A B A B B B A A B ;v B A A B 6 9
18 B A A B A B A A A A B B B B B 7 8 “
19 B A B B A A A A A B B B B B B 6 9 1
20 B A A A A A A A A A B B B A C 10 4 1
21 B A B A A A A A A A B B B A C 9 5 1
22 B A B B A B A B A B B A B A C 6 8 1
23 B A B A A A C A A B B B B B A 7 7 1
24 B A B A A A A A A A B B A A C 11 3 “
25 B B A A A A A A A A B A B B B 9 6 “
26 A A A B A A A A A A A B A B B 11 4
-27 A B A B A B A A A B A A B B B 8 7
-28 A A B B A B A A A A B A B B B 8 7 “
29 A A A B A A A A A A A A A B C 12 2 1
30 B B C B A B A B A C B C B A A 5 7 3
-No
R esp.
Jawaban Soal Jumlah Skor
44
No Jawaban Soal Jurnlah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
53 A B B A A B B A B A B B B B B 5 10 “
54 B B B A A A A A A A B B B B B 7 8
55 B B A B A B A B B A B B B A B 5 10 1
56 B B B A A B C B B A B B B A B 4 10 “
57 B B A B A B A B A B B B B B B 4 11 “
58 B B A A A B A B A B B B A A B 7 8 "
59 B B B B A B A A A B B ; B B A B 5 10
-60 A A A A A B C B A A B B A B B 9 6 “
3. Jawaban Angket Perilaku Ihsan Siswa
Variabel kedua yaitu Perilaku Ihsan Siswa. Data ini diperoleh dari
penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
TABEL VI
JAWABAN ANGKET PERILAKU IHSAN SISWA
No Jawaban Soal Jurnlah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
1 A A B A B A A B A A A B A A B 10 5 “
2 A A B B A B A A A B A A B A B 7 6
-3 A B A B A A A B A A B B A A A 10 5
No Jawaban Soal Jumlah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
5 A B B B B B B B A A A B B A B 5 10 ”
6 A A B B B B A A A B C B B B B 4 10 1
7 A A B B B B A A A A A A A A B 10 5 “
8 A A B B B B A A A B B A A A B 8 7
9 A A A A A B A A A A A B A A B 12 3
10 A A B A A A A A A A A B B A A 11 4
11 B B B B B A B A A B B -A B A B 5 10
12 B A B B B B B A A A A A B A B 7 8 ~
13 A B B A A A A A A B A B B A A 11 4 “
14 B B B A B A A A A B A A B A B 8 7 “
15 A A B B B A A A A B B B B A B 7 8 “
16 B B A A A A B A A A A A A A B 11 4 ~
17 B A B A B A B A A B A A B A B 8 7 ”
18 A B B A A A A A A A A A B A A 12 3
-19 B B B B B A B A A A A B B A B 6 9
-20 A A B A B B B A A A B B B A B 7 8
-21 A B B B B A A A A A A B B A B 8 7
22 B B B A A A B A A B A A B A B 8 7 “
23 A A A B A A B B A B A B B A B 9 6 “
24 A A A A A A A A A A A A A A B 14 1
46
No Jaw ab an Soal Jum lah Skor
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
26 A A A A A A A A B A A A A A A 14 1
-27 A A A A A B A A A A A A B A B 12 3 “
28 A A B A A A A A A B A B B A B 10 5
-29 A A A A A A A A A A A A A A A 15 “
-30 C C B A B A A A A B A A B A A 9 4 2
31 A A B A A A A A A A A A B A B 12 3 “
32 A A B A A A B A A B A :-3 B A B 9 6 “
33 A A B A A A A A A A A B B A B 14 4
-34 A A B A B A B A A B B A B A B 8 7 “
35 A A B A B A A A A A A A A B A 11 4 “
36 A A B A A B A A A A B A B A A 11 4
-37 A A B A A A A A A A B A B A A 12 3 “
38 A B B A A A B A A B A B B A B 8 7
-39 B B C A B A B A A B A A A A A 11 4 “
40 A A B B B A A A A A B A B A B 9 6
-41 A A B B B A B B A B B B B A B 5 10
-42 B B B B B A B B A B A A B A B 5 10 “
43 B B B B B A B B A B B B B A B 3 12
44 B B B A B B A A A B B A B A B 6 9
-45 A A B A B A B A A B A A B A B 9 6
-No Jawaban Soal Jumlah Skor
R esp . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C
47 B B B B B A B A A B A A B A B 6 9 “
48 A A B A A A A A A A A B A A B 12 3
-49 B C B B B A B A A B B B B A B 4 10 1
50 A A B A A A A A A A B B B A B 10 5
-51 B B B A B A B A A B B B B A B 5 10 “
52 A A B A B A A A A A A B B A B 10 5 “
53 A B A A A A A A A A A >A B A A 13 2
-54 A A B A A A B A A A B B B A B 9 6
-55 B A B A A A B A A B A A B A B 9 6
-56 A A B A B A A A A A A A B A A 12 3
-57 A A B A B A A B A B B B B A B 7 8 “
58 A A B A A B A A A B B B B A B 8 7
-59 A B A A A A A A A A A A B A A 13 2
-B A -B IV
AN A L IS IS D A TA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis ambil selanjutnya
adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-
jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan.
Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam
bab pendahuluan, yaitu :
1. Untuk mengetahui kepribadian orang tua di Madrasah Tsanawiyah Sudiran
Kopeng.
2. Untuk mengetahui kualitas perilaku ihsan siswa di Madrasah Tsanawiyah
Sudirman Kopeng.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kepribadian orang tua terhadap
perilaku ihsan siswa di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopeng.
Dalam analisis ini penulis membaginya menjadi beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut:
A . A nalisis Pertam a
Analisis pertama yaitu tentang kepribadian orang tua. Data tentang
moralitas kepribadian orang tua diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri
15 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga atematif jawaban
dengan bobot sebagai berikut :
1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3.
2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2.
3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1.
TABEL VII
JAWABAN ANGKET KEPRIBADIAN ORANG TUA
No Nomor Item
Jumlah
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 14 15
1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 37
2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 -.3 2 3 3 35
3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 37
4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 36
5 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 36
6 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 36
7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 oJ 2 3 2 2 1 38
8 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 40
9 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 38
10 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 39
11 3 3 oJ 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 38
12 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 34
13 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 36
14 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 33
15 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 33
No Nomor Item
Jum lah
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
38 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 37
39 2 3 3 3 3 3 Jo 3 2 3 2 3 2 -> 1 38
40 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 36
41 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 J•“> 2 33
42 2 3 2 2 3 2 2 2 oJ 2 2 2 2 2 2 34
43 3 23 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 34
44 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 > 2 2 3 1 32
45 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 35
46 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 36
47 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 30
48 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 37
49 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 33
50 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 40
51 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 39
52 3 3 3 2 3 2 1 2 "> 3 2 2 3 2 2 38
53 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 34
54 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 37
55 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 35
56 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 33
57 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 34
52
No N o m o r Item
Jum lah
R esp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
59 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 35
60 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 39
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :
a. Mencari Interval Pengaruh Kepribadian Orang Tua
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 41
dan nilai terendah adalah 30. Kemudian diinteryalkan dengan rumus :
(x t - x r) +1 / =
---Ki
Keterangan:
i : Interval ideal
xt : Nilai tertinggi ideal
xr : Nilai terendah ideal
Ki : Kelas Interval
(45 — 15) -4-1 3
Kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui seberapa
TABEL VIII
INTERVAL KEPRIBADIAN ORANG TUA
Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Noininas
3 5 -4 5 46 A
2 5 -3 4 14 B
1 5 -2 0 0 C
b. Mencari persentase masing-masing kategori
46 1. Kategori A
60 x 100 % = 76,7 %
2. Kategori B
11
60 x 100 % = 23,3 %
3. Kategori C
60 x 100 % = 0 %
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut in i:
TABELIX
PERSENTASE KEPRIBADIAN ORANG TUA
No Pengaruh Kepribadian
Orang Tua Frekuensi Persentase
1 Tinggi 46 76,7 %
2 Sedang 14 23,3 %
3 Rendah 0 0%