• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan epidemiologi. Untuk mengetahui tokoh-tokoh epidemilogi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan epidemiologi. Untuk mengetahui tokoh-tokoh epidemilogi."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai ilmu mengenai epidemic. Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja, tetapi dalam perkembangannya yang selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga pada saat ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga ilmu mengenai pola – pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. (Soekidjo,2003).

Perkembangan mengenai pengertian epidemiologi ini karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan pola sosial ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan kesehatan masyarakat. Pergeseran pola penyakit dari penyakit – penyakit menular kearah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), penyakit kanker dan penyakit gangguan jiwa yang banyak diderita masyarakat saat ini. Sehingga pengertian dari epidemiologi yang pada mulanya hanyalah menekankan pada penyakit-penyakit menular ( pencegahan dan pemberantasan penyakit menular), kini berkembang mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat atau sekelompok manusia mengenai frekuensi, distribusi masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ( Nasrul,1998 )

1.2 Tujuan

• Untuk mengetahui definisi epidemiologi.

• Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan epidemiologi. • Untuk mengetahui tokoh-tokoh epidemilogi.

• Untuk mengetahui kegunaan epidemiologi. • Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi.

(2)

BAB II ISI 2.1 Pengertian Epidemiologi

1. Pengertian Epidemiologi Berdasarkan Asal Kata

Ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.

Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta determinannya (faktor – faktor yang mempengaruhinya).

2. Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli

Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi, beberapa diantaranya adalah :

1. Greenwood ( 1934 )

Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan pada kelompok penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.

2. Brian Mac Mahon ( 1970 )

Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari penyebab terjadinya distribusi dari suatu penyakit.

3. Wade Hampton Frost ( 1972 )

Mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural

(3)

epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi atau mengenai masyarakat atau massa.

4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )

Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

5. Gary D. Friedman ( 1974 )

Epidemiology is the study of disease occurance in human populations. 6. Abdel R. Omran ( 1974 )

Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

7. Barbara Valanis

Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos = science ).

8. Last ( 1988 )

Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or events in specified population and the application of this study to control of problems.

9. Hirsch ( 1883 )

Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi eksternal

10. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn

Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.

11. Robert H. Fletcher ( 1991 )

Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.

12. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn

Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided according to some characteristic believed to influence of the event.

(4)

13. Lilienfeld ( 1977 )

Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.

14. Moris ( 1964 )

Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

15. Mac Mohan(1986)

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit.

16. Gerstman (1998)

“The core science of public health “ bahwa epidemiologi adalah inti dari disiplin ilmu Public Health(kesehatan masyarakat).

3. Pengertian Epidemiologi Ditinjau Dari Berbagai Aspek 1. Aspek Akademik

Secara akademik, epidemiologi berarti analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.

2. Aspek Klinik

Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

3. Aspek praktis

Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.

(5)

4. Aspek Administrasi

Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4. Pengertian Epidemiologi Menurut Center Of Disease Control (Cdc) 2002 Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan”.

Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi dan Studi itu adalah Riset.

5. Pengertian Epidemiologi Menurut Who

Epiemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yg berkaitan dgn kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.

2.2 Sejarah Epidemiologi

Sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu : 1. Tahap pengamatan

Cara awal untuk mengetahui frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi ini dilakukan dengan pengamatan (observasi). Dari hasil pengamatan tersebut Hippocrates (ahli epidemiologi pertama/460-377SM) lebih kurang 2400 tahun yang lalu berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan. Pendapat ini dituliskannya dalam bukunya yang terkenal yakni : Udara, Air, dan Tempat. Sekalipun Hippocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya tersebut, karena memang pengetahuan untuk itu belum berkembang, tetapi dari apa yang

(6)

dikemukakan oleh Bapak Ilmu Kedokteran ini di pandang telah merupakan landasan perkembangan selanjutnya dari epidemiologi. Tahap perkembangan awal epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Penyakit dan Lingkungan”.

2. Tahap perhitungan

Tahap perkembangan selanjutnya dari epidemiologi disebut dengan tahap perhitungan. Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan, dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung masuk ke epidemiologi adalah berkat jasa Jonh Graunt (1662) melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London. John Graunt tidak melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kepada peristiwa-peristiwa kehidupan. John Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak Statistik Kehidupan. Tahap kedua perkembangan epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Menghitung dan Mengukur”.

3. Tahap pengkajian

John graunt memang berhasil memberikan gambaran tetang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, tetapi belum untuk faktor-faktor yang mempengaruhinya. Karena ktidak puasan terhadap hasil yang diperoleh, maka dikembangkan teknik yang lain yang dikenal sebagai teknik pengkajian.

Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr (1839) yang melakukan pengkajian data. Dari pengkajian ini dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat, seperti : adanya hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk.

Cara kerja yang sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow(1849) yang menemukan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk. John Snow menganalisa pada dua perusahaan air minum di London yakni Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company.

Pekerjaan yang dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan pengkajian data yang telah ada, dalam arti yang terjadi secara alamiah, bukan dari data hasil percobaan. Karena pengkajian data alamiah inilah,

(7)

maka tahap perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama “Tahap Eksperimental Alamiah”.

4. Tahap uji coba

Cara kerja uji coba tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi mengkaji data yang diperoleh dari suatu uji coba yang dengan sengaja dilakukan. Uji coba ini telah lama dikenal di kalangan kedokteran, misalnya yang dilakukan oleh Lind (1774) yang melakukan pengobatan kekurangan Vitamin C dengan pemberian jeruk. Atau yang dilakukan oleh Jenner (1796) yang melakukan uji coba vaksin cacar pada manusia.

Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup sekurang-kurangnya 3 elemen, yakni :

1. Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

2. Populasi

Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.

3. Pendekatan ekologi

Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.

Cukup banyak peristiwa-peristiwa penting bersejarah sepanjang perjalanan waktu epidemiolgi dari masa ke masa. Sebagian diantaranya:

(8)

2. Kisah Rubella

3. Awan Asap Di Atas Kota London 4. Pandemi Cacar Dan Eradiksinya 5. Penelitian kohor Framingham. 6. Upaya Eradiksi Polio

Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan itu dilatarbelakangi oleh beberapa hal :

1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman john snow epidemilogi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit kea rah penyakit tidak menular, dan epidemiolgi tidak hanya diperhadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi juga hal lain baik berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit atau kesehatan, serta masalah non kesehatan.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan kedokteran begitu pesat disamping perkembangan begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi, dan ilmu perilaku (behavior scine).

Seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada faktor penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu epidemiologi tidak terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran. 2.3 Tokoh - Tokoh Epidemiologi

Untuk berkembangnya suatu ilmu tidak lepas dari peran Tokoh-Tokoh Epidemiologi 1. Hippocrates (Abad ke-5)

Membangkitkan kesadaran akan kemungkinan terjadinya penyakit pada manusia berikatan dengan faktor eksternal, yaitu: musim, angin, udara, air yang di minum, jenis tanah, perilaku manusia, dan jnis pekerjaan.

(9)

Ahli bedah tentara romawi ini sering dianggap sebagai The Father Of Experimental Physiology. Dia mengajukan konsep tentang bahwa status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berhubungan dengan personality type dan lifestyle factory.

3. John Graunt (1662)

Orang yang pertama menganalisis statistic kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan. Beliau juga yang mengembangkan beberapa metoda penting dalam epidemiologi, seperti: definisi populasi berisiko, populasi pembanding, dll.

4. John Snow (1854)

Orang pertama yang mengembangkan metoda intestigas wabah yang dapat mengantarkan penyelidikan kea rah penyebab. Beliau menyelidiki dan menganalisis kejadian kematian karena wabah kolera dengan langkah-langkah mengembangkan metoda intesvigasi, menyusun hipotesis, dan membuktikan tesis tersebut. Beliau dianggap sebagai The Father of Epidemiology.

5. Antonio van Leewenhoek

Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa ( 1677). Penemu bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.

6. Robert Koch

Namanya tidak asing jika dihubungkan dengan penyakit tuberculosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan dalam memperkenalkan tuberculin pada tahun 1890, yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC.

7. Max Van Patternkofer

Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dan percobannnya pun juga menunjukkan demikian. Salah satu kemungkinannya karena dosis yang digunakannya terlalu kecil.

Dengan demikian terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman di mana mereka berada.

(10)

2.4 Kegunaan Epidemiologi

1) Untuk Mempelajari / Menjelaskan Riwayat Penyakit atau Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.

Salah satu masalah kesehatan yang sangan penting adalah tentang Penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapat diterangkan Riwayat Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit (Natural History of Disease). Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sehingga perkembangan penyakit tidak berkelanjutan. Manfaat atau peranan epidemiologi dalam hal ini adalah tersedianya keterangan tentang Frekuensi dan penyebaran penyakit, baik menurut Waktu, Orang dan Tempat.

2) Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit

Dengan diketahuinya Penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penanggulangannya, baik yang bersifat pencegahan maupun pengobatan.

3) Mengkaji Resiko dan Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan

Karena Epidemiologi mempelajari tentang Frekuensi dan Penyebaran Suatu Masalah Kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan dan resikonya. Keadaan yang dimaksud merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri – ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan dari ketiga ciri ini menghasilkan 4 (empat) keadaan masalah kesehatan, yaitu :

• Epidemi

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat.

• Pandemi

Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang sangat luas.

• Endemi

(11)

• Sporadik

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ada disuatu wilayah tertentu dengan Frekuensi yang berubah-ubah menurut perubahan waktu.

4) Membantu menegakkan diagnosa dalam masyarakat.

5) Pengkajian, evaluasi dan penelitian masalah kesehatan dalam masyarakat 6) Melengkapi gambaran klinis suatu masalah kesehatan (penyakit)

7) Identifikasi sindroma (kumpulan gejala) masalah kesehatan dalam masyarakat. 2.5 Ruang Lingkup Epidemiologi

Ruang lingkup Epidemiologi adalah sebagai berikut : 1. Epidemiologi penyakit menular

Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali.

2. Epidemiologi penyakit tidak menular

Sebagai bentuk upaya untuk mencegah penyakit yang tidak menular seperti kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat dan lain-lain.

3. Epidemiologi klinik

Banyak yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi atau para dokter dan tenaga medis tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.

4. Epidemiologi kependudukan

Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi dalam masyarakat.

5. Epidemiologi gizi

Banyak digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat.

(12)

Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat. 7. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan

Salah satu system pendekatan managemen dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.

8. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja

Merupakan bagian dan cabang dari epidemiologi yang mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.

(13)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

1. EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta determinannya (faktor – faktor yang mempengaruhinya).

2. Sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu tahap pengamatan, tahap perhitungan, tahap pengkajian dan uji coba.

3. Tokoh - Tokoh Epidemiologi yaitu, Hippocrates (Abad ke-5), Galen (129-199), John Graunt (1662), John Snow (1854), Antonio van Leewenhoek, Robert Koch, Max Van Patternkofer.

4. Kegunaan epidemiologi adalah untuk mempelajari atau menjelaskan Riwayat Penyakit atau Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit, Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit, Mengkaji Resiko dan Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan, membantu menegakkan diagnosa dalam masyarakat, Pengkajian, evaluasi dan penelitian masalah kesehatan dalam masyarakat, Melengkapi gambaran klinis suatu masalah kesehatan (penyakit), Identifikasi sindroma (kumpulan gejala) masalah kesehatan dalam masyarakat.

5. Ruang lingkup epidemiologi adalah epidemiologi penyakit menular, epidemiologi penyakit tidak menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan, epidemiologi gizi, epidemiologi kesehatan jiwa, epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan dan epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja.

3.2 SARAN

(14)

2. Diharapkan agar mahasiswa dapat menjelaskan sejarah epidemiologi.

3. Diharapkan agar mahasiswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dari epidemiologi.

4. Diharapkan agar mahasiswa dapat memahami kegunaan dan ruang lingkup epidemiologi.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan pada bagian latar belakang masalah, terlihat bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adanya hubungan antara Tarekat

Definisi operasional pada rumusan masalah, dalam hal ini kata kunci yang perlu dijelaskan dari judul, diperlukan untuk mempermudah mempelajari suatu masalah.: PESAN

sosiologis ini dilakukan melalui pengamatan (observasi), wawancara, penyebaran angket, dan mempelajari salinan atau berkas perkara yang ada hubungannya dengan masalah. Dalam

Studi ini bermaksud untuk menjelaskan kondisi kinerja dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu (FKIK Unib). Dengan tujuan untuk mengetahui

Pengertian antropologi secara sederhana adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan yang dihasilkannya seperti

Secara teoritis, tulisan ini sebagai kontribusi dalam ilmu pendidikan Teologi berkaitan dengan mengkaji peranan hakim Debora sebagai satu-satunya hakim perempuan

Sebelum mengurai perlindungan hukum dalam makna yang sebenarnya dalam ilmu hukum, menarik pula untuk mengurai sedikit mengenai pengertian-pengertian yang dapat timbul dari penggunaan

Diketahuinya distribusi frekuensi kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Koja Jakarta Utara berdasarkan umur kehamilan periode 1 Januari – 31 Desember 2013.. Diketahuinya distribusi