• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Giberelin dan Bakteri Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pembungaan dan Hasil Bawang Merah - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Aplikasi Giberelin dan Bakteri Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pembungaan dan Hasil Bawang Merah - UNS Institutional Repository"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK

MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH

Oleh

Meilysa Wulandari

H0713115

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK

MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH

SKRIPSI

untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Oleh Meilysa Wulandari

H0713115

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya Nama : Meilysa Wulandari NIM : H0713115 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH” ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada unsur plagiarisme, falsifikasi, fabrikasi karya, data atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti ada penyimpangan dari pernyataan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Surakarta, ... Yang menyatakan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Giberelin Dan Bakteri Pelarut Fosfat Untuk Meningkatkan Pembungaan Dan Hasil Bawang Merah” ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya pada akhir zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus ditempuh dalam jenjang Strata-I Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini tentu tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak yang selalu mendukung secara materiil maupun moriil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan rasa terimakasih sepenuh hati kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Pujiasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian UNS yang telah mengesahkan skripsi ini

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P selaku pembimbing utama yang selalu memberikan bimbingan, dukungan moriil dan materiil kepada penulis sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik 3. Bapak Dr. Ir. Sudadi, M.P selaku pembimbing pendamping yang selalu

memberikan bimbingan, nasihat dan waktunya selama penulisan skripsi ini 4. Ayah dan Ibu atas segala yang telah diberikan kepada penulis dengan

tulus ikhlas penuh cinta kasih sayang dan selalu mendukung secara materiil dan moriil semenjak kecil hingga dewasa, skripsi ini sebagai salah satu bukti bakti penulis

5. Kakak tercinta, Agestyna Suktiningrum yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang nya semenjak penulis terlahir di dunia ini dan selalu menjadi alasan untuk merubah diri menjadi yang lebih baik

6. Bangkit Hermanto yang telah memberikan dukungan, semangat dan setia menemani dalam penyelesaian skripsi ini. Sahabat-sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka Jojo, Nico, Ria, Ricyi, Desna dan Vandiga. Serta teman-teman yang membantu penelitian saya Iffah, Dea, Septi, Lintang, dan Yahya.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah dilakukan dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima degan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pertanian dan pendidikan di Indonesia, khususnya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(8)

viii

C. Pengaruh Giberelin (GA3) terhadap Pembungaan dan Hasil Bawang Merah ... 9

D. Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat terhadap Pembungaan dan Hasil Bawang Merah ... 10

E. Hipotesis ... 13

III. METODE PENELITIAN ... 14

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

B. Bahan dan Alat Penelitian... 14

C. Perancangan Penelitian ... 14

D. Pelaksanaan Penelitian ... 15

E. Pengamatan Peubah ... 18

F. Metode Analisis Data ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ... 21

B. Pengaruh Perlakuan terhadap Komponen Pertumbuhan Tanaman 22

(9)

ix

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

D. Pengaruh Perlakuan terhadap Komponen Hasil Tanaman ... 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(10)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Kondisi lingkungan di sekitar pertanaman ... 21 2. Karakteristik sifat kimia tanah awal ... 22 3. Variabel tinggi tanaman dan jumlah daun pada berbagai perlakuan

konsentrasi giberelin dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) ... 23 4. Pengaruh bakteri pelarut fosfat dan GA3 terhadap pembungaan

bawang merah ... 25 5. Pengaruh konsentrasi giberelin dan aplikasi BPF terhadap variable

jumlah biji per tangkai dan berat biji per tangkai ... 29 6. Pengaruh Konsentrasi giberelin (GA3) dan bakteri pelarut fosfat

(BPF) terhadap komponen hasil tanaman bawang merah ... 30 7. Kebutuhan Pupuk Tanaman Bawang Merah ... 42 8. Kebutuhan GA3 ... 43

9. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

dan konsentrasi GA3 terhadap tinggi tanaman ... 46

10. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dan konsentrasi GA3 terhadap jumlah daun ... 46

11. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

terhadap tinggi tanaman ... 47 12. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

terhadap jumlah daun... 48 13. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap saat muncul bunga

bawang merah ... 49 14. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap persen tanaman berbunga

per petak ... 49 15. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap jumlah tangkai bunga per

petak ... 49 16. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap jumlah bunga per tangkai

(11)

xi

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Nomor Judul Halaman

17. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap jumlah biji per tangkai

bunga bawang merah... 50 18. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3, dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dengan konsentrasi GA3 terhadap berat biji per tangkai bunga

bawang merah ... 50 19. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi antara aplikasi Bakteri Pelarut

Fosfat (BPF) dan konsentrasi GA3 terhadap jumlah umbi per

tanaman ... 51 20. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dan konsentrasi GA3 terhadap berat segar umbi per tanaman 51

21. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dan konsentrasi GA3 terhadap berat kering umbi per Petak .... 51

22. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA3 dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

(BPF) dan konsentrasi GA3 terhadap berat segar umbi per Petak ... 52

23. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

terhadap jumlah umbi per rumpun tanaman bawang merah ... 53 24. Hasil analisis uji Duncan interaksi aplikasi BPF dan GA3 terhadap

jumlah umbi per tanaman ... 54 25. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

terhadap berat segar umbi per tanaman ... 55 26. Hasil analisis uji Duncan interaksi aplikasi BPF dan GA3 terhadap

berat segar umbi per tanaman ... 56 27. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(13)

xii

RINGKASAN

APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH. Skripsi:

Meilysa Wulandari (H0713115). Pembimbing: Eddy Triharyanto, Sudadi dan Djoko Purnomo. Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Peningkatan luas panen bawang merah di Indonesia tidak disertai dengan peningkatan produksi sehingga produktivitas menurun. Penggunaan bahan tanam umbi membuat produktivitas bawang merah mengalami penurunan karena adanya patogen. Biji bisa menjadi salah satu solusi, namun di Indonesia pembentukkan biji masih sulit karena kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Giberelin (GA3) memiliki peranan menggantikan fungsi suhu

dingin untuk tanaman bawang merah sehingga dapat berbunga. Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) mampu membantu menyediakan unsur P bagi tanaman. Unsur P berperan dalam pembungaan dan pemasakan buah serta biji. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh GA3 dan BPF terhadap pembungaan dan

hasil bawang merah, serta menentukan berapa konsentrasi GA3 yang sesuai untuk

pembungaan dan hasil bawang merah.

Penelitian ini dilaksanakan di desa Gunung Mijil, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ketinggian 98 m dpl pada bulan Mei sampai Desember 2016. Bibit bawang merah yang digunakan adalah varietas Bima yang diaplikasikan dengan GA3 konsentrasi 0, 50, 100, 150 dan 200 ppm dan penambahan inokulasi BPF 1.106

sel/g tanah dan tanpa penambahan yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu BPF dan konsentrasi GA3 yang

diulang tiga kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, saat muncul bunga, persentase tanaman berbunga per petak, jumlah tangkai bunga per petak, jumlah bunga per tangkai, jumlah biji per tangkai dan berat biji per tangkai. Pengamatan pada komponen hasil meliputi jumlah umbi per tanaman, berat umbi segar per tanaman, berat umbi segar per petak, dan berat umbi kering per petak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPF berpengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan dan hasil. Respon tanaman dengan perlakuan aplikasi BPF lebih baik dari tanaman tanpa aplikasi BPF. Namun, aplikasi BPF tidak menunjukkan data yang terdistribusi normal pada komponen pembungaan dan pembentukan biji. Secara deskriptif aplikasi BPF memberikan hasil yang lebih baik dari tanaman tanpa aplikasi BPF pada variabel saat muncul bunga dan jumlah tanaman berbunga per petak. Aplikasi GA3 tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan

sehingga tidak dapat diketahui konsentrasi yang optimal untuk pembungaan dan hasil bawang merah. Kombinasi aplikasi BPF dan GA3 menunjukkan hasil yang

signifikan pada variabel jumlah umbi per tanaman dan berat segar umbi per tanaman. Aplikasi BPF memberikan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per tanaman, dan berat segar umbi per tanaman yang lebih baik daripada tanaman bawang merah yang tanpa aplikasi BPF. Kombinasi BPF dan GA3 yang paling baik

untuk jumlah umbi per tanaman dan berat segar umbi per tanaman adalah BPF+GA3

(14)

xiii

SUMMARY

APLICATIONS GIBBERELIN AND PHOSPHATE SOLUBILIZING BACTERIA TO INCREASE FLOWERING AND YIELD OF SHALLOT. Thesis: Meilysa Wulandari (H0713115). Supervisor: Eddy Tri Haryanto, Sudadi and Djoko Purnomo. Agrotecnology Studies Program, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS) Surakarta

Shallot is a horticultural commodity that has many benefits and high economic value so that the market prospect is good. Increasing shallot harvest area in Indonesia is not accompanied by increasing production so that the productivity of shallot decrease. Planting use bulbs, make shallot productivity decreased due to pathogen disease. Seeds can be one solution, but in Indonesia the formation of seeds is still difficult because of the environment conditions that are less supportive. Gibberelin (GA3) has a role to replace cold temperature function for shallot crops that

can flower. Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) is able to help provide P elements for plants. Phosphate plays a role in the flowering and ripening of fruits and seeds. This study was conducted to determine the effect of GA3 and BPF to increase

flowering and shallot yield, and to know how much concentration of GA3 that good to

flowering and shallot yield.

This research was conducted in Gunung Mijil village, Jaten sub district, Karanganyar regency height of 98 m asl in May to December 2016. Shallot bulbs used were Bima variety that applied with GA3 in concentration 0, 50, 100, 150 and

200 ppm and inoculation of PSB 1.106 cells/g of the soil and without addition prepared with Completely Randomized Block Design (RAKL) with 2 factors: BPF and GA3 concentration repeated three times. Observed variables were plant height,

number of leaves, the appearance of flowers, the percentage of flowering plants per plot, the number of flower stalks per plot, the number of flowers per stalk, the number of seeds per stalk and the weight of the seeds per stalk. Observations on the yield components included the number of tubers per plant, the weight of fresh bulbs per plant, the weight of fresh bulbs per plot, and the weight of the dry bulb per plot.

The results showed that PSB significantly affected the growth and yield components. Plant response with PSB application is better than plants without PSB application. However, PSB applications do not show normally distributed data on flowering and seed forming components. Descriptively PSB application gives better result from plant without PSB application on variable when flower appear and number of flowering plants per plot. Gibberelin (GA3) application has no significant

effect on all observation variables so it can not be known the optimal concentration to flowering and shallot yield. Combination of PSB and GA3 applications showed

significant results on the variable number of tubers per plant and fresh weight of tubers per plant. Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) application provides plant height, number of leaves, number of tubers per plant, and fresh weight of tubers per plant better than crops without PSB application. The best combination of PSB and GA3 for tuber amount per plant and fresh weight of tuber per plant is PSB + GA3 0

Referensi

Dokumen terkait

Tiga dari 15 pasien (20%) pada kelompok analgesik nonsteroid dengan tambahan metilprednisolon cenderung merasakan tidak adanya pengurangan nyeri saat beraktivitas dan 4 dari 15

dibuat dapat diujikan pada siswa yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan dalam validasi ahli terhadap multimedia. pembelajaran berbasis game menggunakan

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan fitur-fitur model pembelajaran listening berbasis komputer yang cocok untuk mahasiswa teknik mesin dan

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan penuh percaya diri. Berpikir kritis memungkinkan peserta didik untuk menemukan kebenaran di

HASIL IDENTIFIKASI IR TERDAHULU N-(p-KLOROBENZOIL)- N’-(p-TOLIL)TIOUREA (Setiawati S, 2006)..

Pada Water Tube Boiler terjadi proses produksi uap yang kemudian akan.. dimanfaatkan sebagai penggerak Turbin untuk menghasilkan listrik

Dari PPNI lahir kelaskaran di daerah Bulukumba yang disebut Laskar Pemberontak Bulukumba Angkatan Rakyat (LPBAR), dari perjuangan tersebut maka Andi Sultan Daeng

Khaerul Umam, Perilaku Organisasi, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm.. kinerja kontra produktif mengacu pada prilaku sukarela yang merugikan kesejahteraan organisasi serta