KRISTALISASI
Penyusun :
Amelia Virgiyani Sofyan
1215041006
Azelia Wulan C.D
1215041007
Dwi Derti. S
1215041012
Fakih Aulia Rahman
1215041019
Ulfah Nur Khikmah
1215041052
Yuliana
1215041056
Mata Kuliah
: Pemisahan Campuran Heterogen
Dosen
: Simparmin Br. Ginting, S.T.,M.T.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Crystallizer
ini. Makalah ini
kami susuun sebagai tugas dari mata kuliah Pemisahan Campuran Heterogen Bab
Kristalisasi yang harus dipenuhi setelah proses perkuliahan selesai.
Dalam pembuatan laporan ini kami mendapatkan banyak materi dan
pengetahuan baru, khususnya mengenai kristalisasi baik mekanisme, alat, dan hal
penting lainnya yang berkaitan dengan materi tersebut, meskipun waktu yang
tersedia cukup singkat sehingga materi yang kami dapat dikatakan belum cukup
memenuhi rasa ingin tahu kami. Selain itu, di dalam makalah ini kami juga
melampirkan data perhitungan sesuai dengan yang kami dapatkan dari sumber
yang ada yaitu beberapa hasil laporan Tugas Akhir atau pun Tugas Khusus milik
mahasiswa alumni jurusan Teknik Kimia.
Makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan informasi baru
mengenai kristalisasi kepada kami sebagai penyusun dan pembaca. Selain itu,
kami berharap makalah ini juga dapat menjadi materi tambahan kepada
mahasiswa dalam proses perkuliahan bahkan ketika proses penyusunan Tugas
Akhir, khususnya mengenai kristalisasi.
Bandar Lampung, Juni 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ...
KATA PENGANTAR ...
ii
DAFTAR ISI ...
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Spesifikasi Crystalizer ... 2
2.2 Deskripsi Proses Kristalisasi ... 8
2.3 Jumlah dan Dimensi Alat ... 9
2.4 Sistem Pengendalian Kristalizer ... 10
2.5 Permasalahan yang Mungkin Timbul di Unit Cristallizer ... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu materi penting dalam matakuliah Pemisahan Campuran Heterogen
jurusan Teknik Kimia adalah kristalisasi, baik pengertian, proses, alat, hingga
perhitungannya. Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari
pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan
langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara
bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (
mass transfer
) dari suat zat
terlarut (
solute
) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Pemisahan dengan teknik
kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah
campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya.
Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting
dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Alat
untuk melakukan proses kristalisasi adalah kristalizer. Kristalizer dirancang sesuai
dengan kebutuhan produksi suatu pabrik. Oleh karena itu, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami rancangan, baik perhitungan
hingga proses yang berlangsung dalam alat kristalizer di suatu pabrik. Makalah ini
disusun dengan Tugas Akhir dan Tugas Khusus beberapa alumni jurusan Teknik
Kimia sebagai landasannya.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini disusun dengan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.
Spesifikasi input dan output alat krisltalisasi?
2.
Jumlah dan dimensi detail alat?
3.
Deskripsi proses kristalisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Spesifikasi
Cristalizer
2.1.1 Perancangan
Crystallizer
(CR-301)
Fungsi : Membentuk kristal Meta-aminophenol dari resorcinol dan ammonia dengan bantuan katalis Ammonium klorida. Tipe : Coolingcontinuous stirred tank crystallizer dengan tutup
atas torispherical dan tutup bawah kerucut terpotong.
Temperatur operasi : 18 oC Tekanan operasi : 1 atm Sistem pendingin : Koil
Jenis pengaduk : Six-flat blade open turbin dengan menggunakan 4 buah
baffel
Dasar pemilihan :
1. Kristalisasi Meta-aminophenol dengan pendinginan menghasilkan yield yang lebih besar (Mullin,1972: 321).
2. Stirred Tank Crystallizer menghasilkan distribusi ukuran yang lebih seragam (Banchero, 1988 : 523).
3. Internal coil lebih ekonomis untuk mencapai luas transfer panas yang diharapkan karena bisa langsung bersinggungan dengan fluida sehingga transfer panas bisa efektif (Kern, 1950 : 720)
Asumsi – asumsi :
1. Operasinya steady state
2. Crystallizer selalu berisi magma suspensi-campuran
4. Hukum ΔL tentang pertumbuhan kristal berlaku
5. Tidak menggunakan sistem pengeluaran hasil yang diklasifikasi menurut ukurannya
6. Umpan tidak mengandung kristal
7. Tidak ada kristal yang pecah menjadi partikel dengan ukuran tertentu
A. Neraca Massa
F15 in
F15 out
Dalam hal ini diinginkan hasil C6H4NH2OH kristal C6H4NH2OH(k)
Di mana :
F14 = umpan masuk ke kristalizer
F16= produk keluar dari kristalizer
F15= aliran amonia pendingin
Neraca massa : F
14= F
16Zat yang tidak mengkristal adalah C6H4(OH)2, NH4Cl, dan H2O
CR-301
Neraca komponen : F C6H4(OH)2 = FA14 = FA 16
F NH4Cl = FC14 = FC16
F H2O = FD14 = FD16
Suhu masuk kristalizer = 142,34825 oC
Untuk menghasilkan 6.281,5656 kg/jam C6H4NH2OH kristal dan mother liquor yang
tidak terkristal sebanyak 0,5 % maka diasumsikan C6H4NH2OH (nk) masuk ke kristalizer
(FF18) = 6.312,973383 kg/jam
Kelarutan C6H4NH2OH pada suhu 142,34825 o
C
= 473,077161 kg C6H4NH2OH/100 kg H2O (Kirk Othmer,vol 4).
Maka air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan 6.312,973383 kg C6H4NH2OH adalah
O 2 H kg x NH2OH H C kg 83 6.312,9733 730772 , 4 6 4 x = FD18 = 1.334,448887 kg/jam H2O
Maka jumlah larutan jenuh yang masuk ke kristalizer adalah 8.662,809581 kg/jam
Banyaknya kristal yang terbentuk :
C =
tan
%
1
tan
%
OH
NH
H
C
%
6 4 2kelaru
kelaru
wt
x
F
( Chopey,N, Hal.108 ) Dimana :C = berat kristal yang terbentuk F = berat larutan
Dimana, % wt =
100
%
81
8.662,8095
83
6.312,9733
x
= 72,87 %Kelarutan C6H4NH2OH pada suhu 18 o
C
= 1,30285 kg C6H5COOH /100 kg H2O (Kirk Othmer,vol 4)
C = 8.662,809581 kg kg kg kg x 100 30285 , 1 1 100 30285 , 1 % 72,87 = 6.281,5656 kg
Berat C6H4NH2OH yang tidak terkristalisasi adalah :
C6H4NH2OH ( liquid ) = 6.312,973383 – 6.281,5656
= 31,407783 kg/jam
KOMPONEN
Input (Kg/jam) Output (Kg/jam) Aliran 14 Aliran 16 C6H4(OH)2 130,018174 130,018174 NH4Cl 885,305588 885,305588 H2O 1.334,448887 1.334,448887 C6H4NH2OH(nk) 6.312,973383 31,407783 C6H4NH2OH(k) 0 6.281,5656 Total 8.662,809581 8.662,809581 Tabel 2.1. Neraca massa di crystalizer (CR-301)
B. Neraca Panas
Umpan crystallizer masuk pada suhu 142,34825 oC Komponen Fi (kg/jam) Fi (kmol/jam) ∫CpdT (kJ/kmol) Fi.∫CpdT (kJ/jam) C6H4(OH)2 130,018174 1,181983 28.527,57505 33.719,10874 NH4Cl 885,305588 16,547768 40.268,06901 666.346,6638 H2O 1.334,448887 74,136049 3.975,050937 294.694,571 C6H4NH2OH(nk) 6.312,973383 57,917187 43.341,08454 2.510.193,698 TOTAL 8.662,809581 149,782987 3.504.954,042 Tabel 2.2. Panas Umpan Masuk Crystallizer
Produk crystallizer keluar pada suhu 18 oC Komponen Fi (kg/jam) Fi (kmol/jam) ∫CpdT (kJ/kmol) Fi.∫CpdT (kJ/jam) C6H4(OH)2 130,018174 1,181983 -1.468,181705 -1.735,366403 NH4Cl 885,305588 16,547768 -2.007,770293 -33.224,11701 H2O 1.334,448887 74,136049 -234,716716 -17.400,97002 C6H4NH2OH(nk) 31,407783 0,288145 -1.523,681126 -439,041098 C6H4NH2OH(k) 6.281,5656 57,629042 -2.323,681126 -133911,5177 TOTAL 8.662,809581 149,782987 -186.711,0122
Tabel 2.3. Panas Produk Keluar Crystallizer
Panas kristalisasi C6H4NH2OH = - (Panas kelarutan C6H4NH2OH)
Panas kelarutan C6H4NH2OH = -164,52 kJ/kg
Panas kristalisasi C6H4NH2OH = - (-164,52) kJ/kg
= 164,5254 kJ/kg
Meta-aminophenol (C6H4NH2OH) yang terkristal = 6.281,5656kg/jam
Maka, panas kristalisasi Meta-aminophenol (C6H4NH2OH) :
si kristalisa Q . = 164,5254 kJ/kg x 6.281,56556kg/jam si kristalisa Q . = 1.033.477,093 kJ/jam
c. Menghitung jumlah pendingin
yang dibutuhkan
Beban pendingin = Q keluar - Qumpan - Qkristalisai
= (-186.711,0122-3.504.954,042 -1.033.477,093) kJ/jam = -4.725.142,147 kJ/hr
Tanda negatif (-) pada Q menunjukkan bahwa sistem (crystalizer) membutuhkan pendinginan.
Pendingin yang digunakan adalah
amonia refrigerant
, dengan temperatur (T)
-33,5
oC & tekanan (P) 1 atm :
Hf
= 47,90068 kJ/kg
Hg
= 1.417,498 kJ/kg
λamonia
= 1.369,59732 kJ/kg
Jumlah
amonia refrigerant
yang dibutuhkan:
m
amonia=
Q
amonia
.
m
amonia=
kJ/kg 1369,59732 kJ/hr 147 4.725.142, = 3.450,022921 kg/jam KomponenPanas masuk Panas keluar Aliran 14 (kJ/jam) Aliran 16 (kJ/jam) C6H4(OH)2 33.719,10874 -1.735,366403 NH4Cl 666.346,6638 -33.224,11701 H2O 294.694,571 -17.400,97002 C6H4NH2OH(nk) 2.510.193,698 -439,041098 C6H4NH2OH(k) - -133911,5177 Panas kristalisasi 1.033.477,093 - Panas pendingin -4.725.142,147 - TOTAL -186.711,0122 -186.711,0122
Tabel 2.4. Neraca panas pada Cristalizer-01 (CR-301)
2.2 Deskripsi Proses Kristalisasi
Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua tahap, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Potensial pendorong untuk kedua tahap itu ialah kelewatjenuhan atau supersaturasi. Baik nukleasi maupun pertumbuhan kristal tidak dapat berlangsung di dalam larutan jenuh atau tidak jenuh. Proses pembuatan larutan supersaturasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
Pendinginan larutan
Pendinginan larutan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan yang akan dikristalisasi sampai keadaan lewat jenuh tercapai disaat konsentrasi larutan lebih tinggi daripada konsentrasi larutan lewat jenuh pada suhu itu.
Penguapan solven
Penguapan solven dilakukan dengan tujuan konsentrasi solut akan meningkat dan dapat melewati konsentrasi jenuhnya pada suhu tertentu. Larutan diuapkan dalam
Penambahan senyawa lain
Penambahan senyawa lain dapat mengubah kelarutan senyawa dalam suatu solven menjadi lebih kecil, sehingga dapat berubah menjadi supersaturasi.
Evaporasi adiabatis
Dalam keadaan panas bila larutan dimasukkan ke dalam ruang vakum, maka akan terjadi penguapan dengan sendirinya karena tekanan total lebih rendah dibandingkan tekanan uap solven tersebut. Penguapan ini mengambil energi dari larutan itu sendiri. Penguapan dan turunnya suhu diikuti proses kristalisasi. 2.3 Jumlah dan Dimensi Alat
1. Dimensi Tangki Kondisi Operasi :
Temperatur larutan Meta-aminophenol masuk, T1= 142,34825 o
C
=415,34825 K =288,2268 oF Temperatur kristal Meta-aminophenol keluar, T2 = 18
o
C = 291 K = 64,4 oF Temperatur amonia masuk, t1 = -33,5
o
C = 239,5 K = -28 oF Temperatur amonia keluar, t2 = -33,5
o
C = 239,5 K = -28 oF Menentukan Dimensi tangki
KOMPONEN kg/jam wi ρi (kg/m 3 ) wi/ρi C6H4NH2OH (nk) 6.281,5656 0,7287 1.167 6,24422.10 -4 C6H4(OH)2 130,018174 0,01501 1.285 1,16809.10 -5 NH4Cl 885,305588 0,1022 1.527 6,69286.10 -5 H2O 1.334,448887 0,15404 998 1,54348.10-4 Total 8.662,809581 1 - 8,5738.10-4