• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Land of Water, Goerge S. Tahija, tahun National Geographic edisi Mei National Geographic edisi Januari 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA. Land of Water, Goerge S. Tahija, tahun National Geographic edisi Mei National Geographic edisi Januari 2007"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALIS A

2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Buku :

• Land of Water, Goerge S. Tahija, tahun 2006

• Dasar Photography Digital, M akarios Soekojo, tahun 2007 • National Geographic edisi M ei 2006

• National Geographic edisi Januari 2007 • National Geographic edisi December 2007

• Indonesian Photographer edisi5thII, Darwis Triadi, tahun 2008 • Breaking Designer’s Block, Rockport, tahun 2002

2.1.2 Internet : • http://www.jakarta.go.id/ragunan/zoo.htm • http://www.indonesia-tourism.com/jakarta/ragunan-zoo.html • http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/69-liburan-murah-di-kebun-binatang.html 2.2 Hasil Survey

Dari hasil survey lokasi yang saya lakukan di Kebun Binatang Ragunan itu sendiri, saya mendapatkan bahwa kondisi hewan-hewan disana memang sangat memprihatinkan. Dan lagi kondisi kebersihan yang tidak terjaga, karena kurangnya

(2)

sumberdaya terampil yang ada. Namun itu semua tertutup dengan kelebihanya yang terdapat pada koleksi satwa yang cukup lengkap, hingga ke hewan-hewan yang langka sekalipun.

Dalam perjalanan saya di Kebun Binatang Ragunan, saya menjumpai salah seorang pengunjung, dan sayapun bertanya kepadanya bagaimana menurutnya keadaan Kebun Binatang Ragunan ini. Ia menjawab bahwa Kebun Binatang ini memang memerlukan pengembangan sehingga lebih nyaman baik itu bagi pengunjung, maupun itu bagi hewan-hewan itu sendiri. Namun menurutnya, hal tersebut sangatlah sulit terealisasikan dikarenakan keadaan pengunjungnya sendiri yang kurang perduli terhadap kenyamanan bonbin ini, contoh kecilnya saja seperti membuang sampah sembarangan.

Saya pun melakukan survey kecil pada salah satu forum komunitas fotografer terbesar di Indonesia. M ereka baru saja mengadakan hunting foto bersama ke Kebun Binatang Ragunan bulan A gustus 2008 kemarin. Saya pun menanyai mereka: apakah baik bila membuat buku tentang Kebun Binatang Ragunan dengan menggunakan pendekatan fotografi dengan tujuan mengenalkan Kebun Binatang ini kepada kalangan atas sehingga mereka tau dan menjadi peduli terhadap Kebun Binatang ini. Dan M ereka pun mengemukakan pendapat yang berbeda-beda sekaligus memberikan beberapa saran penting dalam memotret kondisi Bonbin Ragunan. Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa ini adalah hal yang menarik, karena belum pernah ada buku seperti ini sebelumnya, serta banyak juga dari mereka yang mengatakan bahwa foto yang

(3)

sebaiknya buku foto ini dibuat full hitam putih, sehingga lebih dapat memberikan nuansa perlunya dramatis yang lebih dapat menyentuh hati orang.

2.3 Data pendukung

M ario The Nine, salah seorang fotografer yang namanya sedang naik daun di Jakarta saat ini. Ia memaparkan bahwa M anusia tidaklah selalu menjadi objek utama foto, satwa pun bisa menjadi model. M eng-Capture foto binatang bukanlah hal yang mudah. Tak jarang pemotret menjadi frustasi karena tidak mampu merekam tingkah atau perilaku satwa sesuai yang diharapkan.

Satu hal yang harus diperhatikan, mengabdikan tingkah laku binatang layaknya memotret candid. Kita hanya menangkap moment-nya saja. Oleh karena itu, kita harus bersabar dan rajin-rajin membidik obyek. Yang harus diingat, pada dasarnya binatang memang sulit diatur. Oleh karena itu yang dibutuhkan seorang fotografer selain keterampilan teknis adalah : kepekaan, kejelian dan memiliki cara tersendiri untuk bisa menangkap aktivitas dan tingkah laku satwa yang menarik.

Sepintas banyak sekali binatang yang tidak menarik untuk dibidik. Namun jika fotografer rajin mengamati, perilaku umenarik satwa pasti akan muncul. M isalnya: hewan sedang berinteraksi dengan lawan jenis, sedang terbang, berkelahi, mandi, atau bermain-main yang sudah pantas dijadikan obyek.

(4)

2.4 Data Penyelenggara

2.4.1 Kebun Binatang Ragunan

Taman M argasatwa Ragunan, terletak didaerah Pasar M inggu; sekitar 20 km dari pusat Ibu Kota Jakarta,berada diketinggian 50M diatas permukaan laut dengan curah hujan,suhu,dan kelembaban tahunan rata-rata 30 derajat celcius dan 60% Taman M arga Satwa berdiri di atas tanah Latosol merah seluas 140ha. Taman M arga Satwa Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama Planten en Diertuin.

Taman M argasatwa ini pertama-tama dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia,berdiri diatas lahan tanah seluas 10ha di Cikini yang dihibahkan oleh Raden Saleh,pelukis ternama Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini, dengan perkembangan Jakarta,Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan Satwa. Pada tahun 1964 Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan Pasar M inggu. Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada tanggal 22 juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta dengan nama Taman M arga Satwa Ragunan. Saat ini, Kebun binatang seluas 140 hektar ini di dalamnya terdapat berbagai koleksi satwa yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen

(5)

Penasihat, Dewan Pengawas dan Dewan Pelaksana. Dewan ini berfungsi sebagai lembaga penentu arahan strategis dan kredibilitas WWF-Indonesia. Para anggota dewan berbagi tanggung jawab secara kelembagaan melalui komite operasional. Dua komite yang sedang dalam tahap pengembangan adalah Komite Pendanaan dan Investasi serta Komite Program.

Kantor Sekretariat Nasional WWF-Indonesia berada di Jakarta. Perannya memimpin dan berkoordinasi dengan kantor WWF-Indonesia yang tersebar di seluruh negeri. Kantor Sekretariat mengembangkan kebijakan dan prioritas, membantu pertukaran pembelajaran antar kantor, melakukan koordinasi untuk kampanye nasional, memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas, serta memberikan dukungan agar kegiatan ditingkat nasional berjalan dengan lancar. Kantor Sekretariat Nasional juga menjaga agar upaya WWF-Indonesia selaras dengan Global WWF Network. Saat ini CEO WWF-Indonesia adalah Dr. M ubariq Ahmad, didukung oleh tim direktur tematik, direktur pelestarian, direktur pelayanan dan sumber daya serta direktur komunikasi dan kampanye.

WWF-Indonesia memiliki sejumlah kantor lapangan (Field Office). Dua dari Kantor lapangan ini, melakukan koordinasi untuk kegiatan dan program di lokasi konservasi. Kantor Lapangan Jayapura merupakan kantor terbesar yang ada di pimpin oleh Benja M ambai. Kantor ini mengkoordinasi seluruh kegiatan WWF-Indonesia di Papua dan Irian Jaya bagian Barat.

(6)

Kantor lapangan tersebut melakukan upaya pelestarian ditingkat lokal. Kami bekerja sama dengan pemerintah lokal, melalui kegiatan proyek praktis di lapangan, penelitian ilmiah, memberi masukan untuk kebijakan lingkungan, mempromosikan pendidikan lingkungan, memperkuat komunitas, dan meningkatkan kesadaran publik terhadap isu lingkungan.

2.4.3 Kelompok Kompas Gramedia

Adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa. Perusahaan ini didirikan pada 28 Juni 1965. Pada tahun 1980-an usaha mereka mulai berdiversifikasi, terutama dalam bidang komunikasi. Sekarang ini mereka terbagi menjadi beberapa anak perusahaan seperti: Kelompok Percetakan, Kompas, M ajalah, Gramedia Pustaka Utama (GPU), Penerbitan & M ulti M edia (MM SP), Perdagangan & Industri, Hotel Santika, M edia Olahraga (M edior), Pers Daerah, Radio Sonora, PT. Kompas Cyber M edia, serta Tabloid KONTAN. M emiliki TV7 yang dibeli sahamnya oleh Para Group dan diubah namanya jadi Trans7 yang bernaung satu dengan Trans TV dalam TRANS corp. Pada 2005 mereka mempekerjakan sekitar 12.000 pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Percetakan PT. Gramedia secara resmi dibuka pada tanggal 25 November 1972 oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu. Awalnya Percetakan PT. Gramedia memiliki 2 rangkaian mesin cetak web-offset merek

(7)

kecepatan 20.000 eksemplar per jam. Kedua mesin Pacer inilah yang mengawali dicetaknya harian Kompas, yang ketika itu bertiras sekitar 90.000 eksemplar, oleh Percetakan PT. Gramedia. Tahun 90-an Percetakan PT. Gramedia mulai mengembangkan percetakan daerah. Pada tahun 1997 mulai menyelenggarakan layanan cetak jarak jauh. Saat ini percetakan daerah yang dikembangkan telah berada di berbagai kota dari ujung wilayah barat sampai ujung wilayah timur Indonesia.

2.4.3.a Gramedia Pustaka Utama adalah anak perusahaan dari Kelompok Kompas Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan buku yang mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku fiksi pertama yang diterbitkan penerbit ini adalah novel Karmila, karya M arga T, yang disusul dengan buku seri anak-anak seperti Cerita dari Lima Benua, Album Cerita Ternama, dll. Terbitan buku non-fiksi pertama Gramedia adalah Hanya Satu Bumi karya Barbara Ward dan René Dubois dengan bekerjasama dengan Yayasan Obor.

2.4.3.b PT. Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kelompok Kompas Gramedia yang menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia di beberapa kota di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1970 oleh P.K. Ojong dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran 25m² di di Jalan Gajah M ada daerah Jakarta Barat dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih dari 50 toko yang tersebar di seluruh

(8)

Indonesia. Selain menyediakan buku, toko-toko Gramedia juga menyediakan berbagai produk lain seperti alat tulis, perlengkapan kantor, alat olahraga, dan lain-lain.

2.5 S pesifikasi Buku Ukuran : 25x25cm Tebal : 84 Halaman Jenis Kertas :

Cover : M atte Laminated Photo Paper Isi : Kiara Paper 140gram

Harga : Rp100.000,- sampai Rp150.000,-

2.6 Data Target Konsumen

Target konsumen yang diharapkan membeli buku ini adalah : • M asyarakat umum menengah keatas

• Donatur

• Instansi tertentu seperti universitas atau sekolah • Fotografer atau Hobbyis Fotografi

• Pemerintah Indonesia

2.7 Faktor Pendukung / Penghambat Strength

(9)

- Buku ini memiliki cover yang unik Weakness

- Biaya Produksi dapat menjadi tinggi, dikarenakan bahan kertas yang digunakan untuk buku fotografi tidak boleh sembarangan, sehingga menghasilkan cetak foto yang baik.

Opportunity

- Era digital memudahkan dalam membuat foto yang baik - Tidak banyak buku lokal yang menggunakan cover unik

Threat

- Sudah banyak buku dengan menggunakan pendekatan fotografi dengan tema yang lain yang dapat lebih menarik minat kalangan kelas atas.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sebentuk instrumen pemahaman, tentu saja, agama diniscayakan hidup agar mampu berkomunikasi dengan persoalan kehidupan yang juga meniscayakan kompleksitas

“Deiksis Sosial dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP” (Skripsi).. Jakarta: Universitas

Aktivitas yang cukup sering dilakukan oleh peserta didik memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, mengerjakan lembar

SEPERTI

Kemudian Suyatno (dalam Dewi, dkk. 4) menyatakan bahwa: Model Pembelajaran Take and Give adalah model pembelajaran yang memiliki sintaks pembelajaran dengan menggunakan

purposive sampling , dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang mahasiswi FPOK UPI yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal. Alat pengumpulan data

(4) Saksi calon dalam penghitungan suara sebagaimana pada ayat (3) harus membawa surat mandat yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua Panitia Pemilihan

Tinjauan permasalahan yang akan diselesaikan adalah kekuatan portal yang tidak menggunakan shear wall dan kekuatan portal jika menggunakan shear wall pada kombinasi beban