• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

44

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Penelitian lapangan ini pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realistis tentang apa yang sedang terjadi ditengah – tengah kehidupan masyarakat.41 Tujuan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.42

Peneliti mengecek langsung mengenai proses pelaksanaan sistem bagi hasil gaduh ternak Sapi yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan dilihat dari Eknomi Islam. Data yang dimaksudkan adalah hasil wawancara mendalam dengan pemodal, pengelola, pamong tani, perangkat desa, tokoh masyarakat, warga, kaitannya dengan proses pelaksanaan system bagi hasil gaduh ternak Sapi yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara mendiskripsikan dalam bentuk

41

Mardalis, MetodePenelitianPendekatan Proposal, (Jakarta: BumiAksara, 2010), hlm. 28.

(2)

kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.43

Jadi penelitian ini dapat diartikan sebagai metode penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai situasi atau kejadian, mendeskripsikan tentang fenomena – fenomena yang terjadi, menjelaskan hubungannya, membuat prediksi – prediksi serta mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu masalah yang akan dipecahkan. Penelitian ini sendiri akan menganalisa mengenai mengenai proses pelaksanaan sistem bagi hasil gaduh Ternak Sapi yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan dilihat dari ekonomi Islam.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini di mulai sejak bulan Agustus 2015 sampai April 2016. Penelitian ini kurang lebih dilakukan sebanyak enam kali di DesaTanggeran paninggaran kabupaten pekalongan , dan penelitian dengan wawancara kepada Masyarakat yang berdomisili di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan khususnya kepada para pemodal dan pengelola, pamongtani, tokoh masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Masyarakat Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan dari 53 orang yang memiliki sapi (pemodal), 56 orang yang beternak sapi (pengelola) yang berdomisili di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan, maka dari itu peneliti memilih informan kunci dan informan pendukung, dalam informan kuncipenelti mengunakan kriteria yang sudah ditentukan untuk mengetahui pelaksanaan sistem gaduh peternakan Sapi yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

43LexyJ.Moleong, MetodologiPenelitian Kualitatif, (Bandung: PT.RemajaRosdakarya,

(3)

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Pemilik Sapi (pemodal) dan Peternak Sapi (pengelola) yang dipilih secara Purvosive, informan pendukung yaitu pamong tani, tokoh masyarakat serta warga masyarakat untuk mengetahui pelaksanaan sistem gaduh yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

Kriteria informan kunci antara lain: 1. Pemilik Sapi (Pemodal)

a. Warga Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan b. Memiliki Sapi minimal 2 ekor

c. Sudah berpengalaman gaduh minimal selama 2 th d. Menggaduhkan Sapi minimal 2 Sapi kepada 2 orang 2. Peternak Sapi (Pengelola)

a. Warga Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan b. Berpengalaman dalam berternak minimal selama 2 th

c. Ternak Sapi minimal 2 ekor dari 2 orang d. Boleh beternak Sapi milik pribadi

Objek penelitian ini adalah Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan, dijadikan objek penelitian karenauntuk mengetahui bagaimana bagi hasil sitem gaduh. Pengurusan ijin penelitian yang mudah juga menjadi faktor pendukung dalam memilih objek penelitian ini.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data, sumber data yang diperoleh merupakan sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.44 Sumber data penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

44Etta Mamang Sanga dji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam

(4)

1. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Sumber data primer merupakan sumber data utama dalam penelitian.45 Data primer diperoleh dari orang – orang yang menjadi informan. Informan kunci yakni pemilik, pengelola dan informan pendukung yakni pamong tani, tokoh masyarakat, warga yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan melalui wawancara.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data kedua yang digunakan untuk menunjang sumber data primer. Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi informasi yang diperoleh dari buku – buku, dokumen, jurnal, internet dan yang dapat menjadi rujukan dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.46Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung kaitannya dengan proses sistem Bagi Hasil Gaduh peternakan Sapi yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Untukmengetahui bagaimana tata cara sistem gaduh, syarat dan hukum, serta adat yang ada di desa tersebut.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi.47Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini maka peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui proses pelaksanaan sistem bagi hasil gaduh ternak Sapi yang ada di Desa

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta 2006) hal. 135

46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta

1999) hlm 156

(5)

Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan, dengan cara tanya jawab langsung kepada informan kunci yaitu pemilik Sapi (pemodal) Bapak H. Subehi, Bapak H. Wahrup, Bapak Tohari, serta peternak (pengelola) Bapak Darsono, Bapak Kusnari, Bapak Darno dan informan pendukung, dari Tokoh masyarakat Bapak Kistono, Bapak Nur kholis, Bapak Bambang, dari warga Bapak Warsun, Bapak Wahadi, Bapak Sumono. yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

Pedoman wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur, yaitu pewawancara menanyakan serentetan pertanyaaan yang sudah terstruktur kemudian diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut, detail dan lebih jelas.48

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia.49 Metode dokumentasi ini berupa arsi-arsip yang dapat membantu proses penelitian.

Dokumentasi diperoleh dari data Kelurahan Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan yang berhubungan dengan Desa Tanggeran Kabupaten Pekalonganyaitu data tentang letak geografis, jumlah penduduk, mata pencaharian masyarakat Tanggeran, tingkat pendidikan masyarakat, dan sarana prasarana yang ada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan serta arsip-arsip lain yang berisi catatan-catatan penting untuk kelengkapan data yang dibutuhkan peneliti.

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi VI,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hlm 227

49

Ahmad Tanzeh, MetodologiPenelitianPraktis(Yogyakarta: Sukses Offset, 2011), hlm. 89.

(6)

F. Pengecekan kredibilitas Informasi dan data

Proses penelitian belum selesai dengan sudah terkumpulnya data dari berbagi sumber yang diperoleh. Merupakan langkah yang terburu – buru jika peneliti kemudian melakukan analisis terhadap data. Langkah selanjutnya yang baik dilakukan adalah menyakinkan data tersebut terhadap derajat kepercayaan (validitas) dengan melakukan pengecekan kredibilitas informasi dan data.

Dalam hal ini peneliti akan membahas terkait dengan cara pengujian kredibilitas informasidan data dilakukan dengan beberapa pendekatan:50 1. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan peneliti melakukan wawancara tidak hanya satu kali dalam hal penelitian ini peneliti melakukan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini hubungan peneliti dengansuber data akan semakin terbentuk, akrab, terbuka, saling memercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Dalam hal ini peneliti mewawancarai informan di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan tidak hanya satu kali, peneliti mewawancarai secara langsung pada tanggal 23 Agustus 2015, tanggal 10 September 2015, 16 Desember 2015, 12 Februari 2016, 7 Maret 2016.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik. Dengan meningkatkan ketekunan peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah atau tidak sehingga dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

50

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta : PT Bumi Aksara) hlm. 213

(7)

3. Triangulasi.

Triangulasi merupakan metode sintesa dataditerhadap kebenarannya ecedengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain. Data yang dinyatakan valid (kredibel) melalui triangulasi akan memberikan keyakian terhadap peneliti tentang keabsahan datanya sehingga tidak ragu dalam pengambilan kesimpulan penelitian.

Dalam mengecek keabsahan (validitas) data mengunakan teknik triangulasi, data dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memproleh data dari sumber lain. Misalnya: dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya dengan mngunakan metode yang berbeda – beda. Tujuannya adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data cara ini juga mencegah bahaya – bahaya subjektif.51

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan anailisis yang digunakan sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat besarnya posisi data maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.

Data yang salah akan menghasilkan penarikkan kesimpulan yang salah pula, demikian sebaliknya, data yang sah (valid/kredibel) akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar. Peneliti dalam penelitian kualitattif harus berusaha mendapatkan data yang valid (kredibel) untuk itu dalam pengumpulan data peneliti perlu mengandalkan validitas data agar data yang diperoleh tidak invalid (cacat). Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan triangulasi merupakan suatu cara mendapatkan data yang benar – benar absah dengan mengunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi sebagai teknik

51Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta : PT Bumi

(8)

pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu

Teknik triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Pertama triangulasi sumber, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber dalam memperoleh data. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan – alasan terjadinya perbedaan – perbedaan tersebut. Dalam hal ini untuk memperoleh data tentang pemahaman masyarakat tentang praktik bagi hasil gaduh dilihat secara ekonomi Islam, dikumpulkan dari hasil wawancara dengan informan baik dari informan kunci yakni pemodal dan pengelola dan juga inforan pendukung yakni tokoh masyarakat, dan warga yang berada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Kedua, triangulasi metode yaitu usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Dalam hal ini untuk memperoleh data, maka digunakan dari beberapa metode dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga, triagulasi teori yaitu berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, informasi-informasi yang diperoleh dikaitkan dengan teorinyang ada di jurnal.

4. Analisis kasus negatife

Kasus negatife adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian. Dengan melakukan analisis negatife peneliti mencari data yang bertentangan dengan data yang telah ditemukan .bila tidak ada lagi ada data yang berbeda dengan hasil temuan maka hasil temuan tersebut sudah dipercaya.

Akan tetapi bila masih ada data yang berbeda atau bertentangan dengan hasil temuan terdapat kemungkinan peneliti harus mengubah temuannya. Hal ini tergantung pada seberapa besar kasus negatife yang muncul.

(9)

5. Member check

Member check adalah proses pengecekan yang diperoleh peneliti kepada informan, member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh informan.

Dalam hal ini informasi yang berbeda-beda yang diberikan oleh informan kunci yakni pemodal dan pengelola, informan pendukung yakni tokoh masyarakat dan warga.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi peneliti. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus52.

Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Reduksi data (data reduction)

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan data “kasar” yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.

b. Penyajian data (data display)

52Basrowi, Suwandi. 2009. Memahamipenelitiankualitatif. Jakarta: PT. AsdiMahasatya. Hal

(10)

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

H.Pengecekan kredibilitas Informasi dan data

Proses penelitian belum selesai dengan sudah terkumpulnya data dari berbagi sumber yang diperoleh. Merupakan langkah yang terburu – buru jika peneliti kemudian melakukan analisis terhadap data. Langkah selanjutnya yang baik dilakukan adalah menyakinkan data tersebut terhadap derajat kepercayaan (validitas) dengan melakukan pengecekan kredibilitas informasi dan data.

Dalam hal ini peneliti akan membahas terkait dengan cara pengujian kredibilitas informasidan data dilakukan dengan beberapa pendekatan:53 1. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan peneliti melakukan wawancara tidak hanya satu kali dalam hal penelitian ini peneliti melakukan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini hubungan peneliti dengansuber data akan semakin terbentuk, akrab, terbuka, saling memercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Dalam

53

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta : PT Bumi Aksara) hlm. 213

(11)

hal ini peneliti mewawancarai informan di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan tidak hanya satu kali, peneliti mewawancarai secara langsung pada tanggal 23 Agustus 2015, tanggal 10 September 2015, 16 Desember 2015, 12 Februari 2016, 7 Maret 2016.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik. Dengan meningkatkan ketekunan peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah atau tidak sehingga dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

3. Triangulasi.

Triangulasi merupakan metode sintesa dataditerhadap kebenarannya dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain. Data yang dinyatakan valid (kredibel) melalui triangulasi akan memberikan keyakian terhadap peneliti tentang keabsahan datanya sehingga tidak ragu dalam pengambilan kesimpulan penelitian.

Dalam mengecek keabsahan (validitas) data mengunakan teknik triangulasi, data dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memproleh data dari sumber lain. Misalnya: dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya dengan mngunakan metode yang berbeda – beda. Tujuannya adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data cara ini juga mencegah bahaya – bahaya subjektif.54

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan anailisis yang digunakan sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.

54Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta : PT Bumi

(12)

Melihat besarnya posisi data maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.

Data yang salah akan menghasilkan penarikkan kesimpulan yang salah pula, demikian sebaliknya, data yang sah (valid/kredibel) akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar. Peneliti dalam penelitian kualitattif harus berusaha mendapatkan data yang valid (kredibel) untuk itu dalam pengumpulan data peneliti perlu mengandalkan validitas data agar data yang diperoleh tidak invalid (cacat). Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan triangulasi merupakan suatu cara mendapatkan data yang benar – benar absah dengan mengunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu

Teknik triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Pertama triangulasi sumber, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber dalam memperoleh data. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan – alasan terjadinya perbedaan – perbedaan tersebut. Dalam hal ini untuk memperoleh data tentang pemahaman masyarakat tentang praktik bagi hasil gaduh dilihat secara ekonomi Islam, dikumpulkan dari hasil wawancara dengan informan baik dari informan kunci yakni pemodal dan pengelola dan juga inforan pendukung yakni tokoh masyarakat, dan warga yang berada di Desa Tanggeran Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Kedua, triangulasi metode yaitu usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Dalam hal ini untuk memperoleh data, maka digunakan dari beberapa metode dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga, triagulasi teori

(13)

yaitu berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, informasi-informasi yang diperoleh dikaitkan dengan teorinyang ada di jurnal. 4. Analisis kasus negatife

Kasus negatife adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian. Dengan melakukan analisis negatife peneliti mencari data yang bertentangan dengan data yang telah ditemukan .bila tidak ada lagi ada data yang berbeda dengan hasil temuan maka hasil temuan tersebut sudah dipercaya.

Akan tetapi bila masih ada data yang berbeda atau bertentangan dengan hasil temuan terdapat kemungkinan peneliti harus mengubah temuannya. Hal ini tergantung pada seberapa besar kasus negatife yang muncul.

5. Member check

Member check adalah proses pengecekan yang diperoleh peneliti kepada informan, member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh informan.

Dalam hal ini informasi yang berbeda-beda yang diberikan oleh informan kunci yakni pemodal dan pengelola, informan pendukung yakni tokoh masyarakat dan warga.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi peneliti. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan

(14)

kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus55.

Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Reduksi data (data reduction)

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan data “kasar” yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.

b. Penyajian data (data display)

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

55Basrowi, Suwandi. 2009. Memahamipenelitiankualitatif. Jakarta: PT. AsdiMahasatya. Hal

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang timbul saat ini adalah kepala perusahaan kesulitan dalam mengetahui sepatu apa saja yang paling banyak dipesan, sering terjadinya pemesanan/pencarian

Pada kondisi adanya pilihan terbuka bagi para investor untuk menanamkan modalnya maka alih fungsi lahan pertanian pada daerah dengan infrastruktur yang baik dan sekaligus

Dimana sebagian besar pendidik di lapangan mengabaikan latar pengetahuan dan kepentingan pembaca (D. K-W-L dikembangakan dan diujiterapkan untuk mengetahui kerangka

[r]

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Ada dua metode dalam pengumpulan data yaitu metode lapangan dan metode kepustakaan. Metode

Hasil yang diperoleh pada Tabel 5 menunjukkan variabel independen yang signifikan mempengaruhi pembentukan model regresi logistik multinomial antara lain nilai rata- rata raport,

5) Diperlukan BPF (Band Pass Filter) yang mempunyai kemampuan menekan interferensi dan menaikkan performa atau kualitas perangkat. 6) Jika dalam instalasi pernagkat WLAN