• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL DAERAH PENELITIAN. Aspek Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL DAERAH PENELITIAN. Aspek Fisik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL DAERAH PENELITIAN

A s p e k F i s i k

Secara geografis, Kabupaten Gianyar terletak antara 80'38'48'' dan 80'38'58" Lintang Selatan, 115'22'29'' dan 115'22'23'' Bujur Timur dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut.

Sebelah Utara :Kabupaten Bangli

Sebelah Timur :Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli Sebelah Selatan :Kota Denpasar dan Selat Badung

Sebelah Barat :Kabupaten Badung

Luas wilayah Kabupaten Gianyar 368 km2 atau 36.800 h a yang meliputi tujuh kecamatan, 69 desa/kelurahan, 529 banjarldusun, 262 desa adat, dan 518 subak. Luas masing-masing kecarnatan yaitu: Sukawati (55,02 km2); Blahbatuh (39'70 krn2); Gianyar (50'59 krn2); Tampaksiring (42,63 km2); Ubud (42'38 km2); Tegallalang (61,80 km2); dan Payangan (75,88 krnz). Luas Kabupaten Gianyar hanya 6'53% dari luas wilayah Provinsi Bali dan merupakan wilayah terluas ketujuh dari sembilan kabupatenlkota yang ada di Provinsi Bali.

Kondisi topografi Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua karakteristik. Kawasan Utara merupakan wilayah bergelombang dan berbukit, sedangkan Kawasan Selatan berupa dataran rendah. Terletak pada ketinggian 0-950 meter di atas permukaan laut, dimana 45,70% luas wilayah berada pada ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut.

Tata guna lahan meliputi: lahan sawah 15.202,93 ha; lahan kering 16.537,42 ha; peruntukan lain seperti tambak, kolam, dan fasilitas lain

(2)

seluas 5.059,60 ha. Dalam lima tahun terakhir sejak tahun 1995 hingga tahun 1999 telah terjadi peralihan fungsi lahan dari pertanian ke nonpertanian seluas 159,78 ha.

Iklim di Kabupaten Gianyar termasuk iklim laut tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan hujan. Curah hujan rata-rata dalam lima tahun terakhir (1996 s.d.2000) sebesar 1.786 mm. Suhu udara rata-rata 26°C di mana suhu udara terendah 23°C dan tertinggi 2g°C, sedangkan kelembaban rata-rata 82%.

Aspek

Sosial

Jumlah penduduk Kabupaten Gianyar berdasarkan hasil sensus tahun 1980 sebanyalc 306.129 jiwa. Meningkat menjadi 336.738 jiwa pada tahun 1990 dan pada tahun 2000 berjumlah 391.293 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk periode 1980 sampai dengan 1990 mencapai 0,96%, sedangkan pada dekade berikutnya 1990 sampai dengan 2000 meningkat menj adi 1,5 l0/o. Sementara itu, kepadatan penduduk pada tahun 1999 mencapai 964 jiwa per kmz angka tersebut meningkat pada tahun 2000 menjadi 1.063 jiwa per km2. Tingkat penyebaran penduduk di Kabupaten Gianyar tidak merata baik antar kecamatan maupun antar perdesaan dan perkotaan. Pada tahun 2000 penduduk yang tinggal di perdesaan sebanyak 162.812 jiwa, sedangkan yang tinggal di perkotaan sebanyak 228.48 1 jiwa.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 1999, penduduk usia produktif (10-65 tahun) sebanyak 30 1 .BOO orang atau 85,13% dari jumlah penduduk,

(3)

sedangkan angkatan kerja berjumlah 225.500 orang (63,61%). Mata pencaharian yang umum ditekuni penduduk Kabupaten Gianyar adalah sektor industri khususnya kerajinan, sektor pertanian dalam arti luas, dan perdagangan, yang masing-masing digeluti oleh 80.240 orang (36,06%), 56.110 orang (25,22%), dan 38.990 orang (17,52%).

Pembinaan kehidupan umat beragama dilaksanakan sama dengan sektor-sektor pembangunan lainnya. Pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk yang beragama Hindu sebanyak 363.913 orang, Islam 1.830 orang, Kristen Katolik/Protestan 1.127 orang, dan Budha 682 orang.

Pada bidang kesejahteraan rakyat dan kesehatan, Pemkab Gianyar telah membangun berbagai fasilitas antara lain: sebuah rumah sehat dengan kapasitas tempat tidur 116 buah, 13 buah poli klinik (umum, gigi, bedah, jiwa, KB, kebidanan, radiologi, penyakit dalam, UGD, anak, mata, THT, dan rehabilitasi anak). Disamping itu, di tiap kecamatan telah didirikan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Sejalan dengan itu pada tahun 1999 telah ditambah tenaga medis sebanyak lima orang, tenaga para medis sebanyak 16 orang, dan paramedis non perawatan sebanyak empat orang. Pada tahun 2000 hanya diangkat tenaga SPPH sebanyak empat orang, akademi fisioterapi satu orang, dan pekerja kesehatan atas dua orang.

Lembaga pendidikan yang ada di Ikbupaten Gianyar meliputi TK sarnpai SMU. Julnlah TK yang ada 71 buah, SD sebanyak 322 buah, SLTP sebanyak 40 buah, SMU sebanyak 19 buah, dan SMK sebanyak 12 buah. Perbandingan antara jumlah seluruh siswa dan penduduk usia tujuh

(4)

hingga 12 tahun (enrolment ratio) pada tahun 1997, 1998, dan 1999 masing-masing 109,30%; 1 15,80%, dan 1 17,14%.

Aspek Ekonomi

Pada periode tahun 1994 sampai dengan 1996 rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gianyar sebesar 8,06%, dan pada awal krisis (1997) angka pertumbuhan masih 6,03%, sedangkan pada saat puncak krisis ekonomi nasional (1998) pertumbuhan melorot ke angka minus 2,62%. Pada tahun 1999 kondisi mulai pulih dan terjadi pertumbuhan sebesar 1,76%, kemudian situasi semakin kondusif sehingga pertumbuhan mencapai angka 4,70% pada tahun 2000. Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Bali secara umum yang hanya mencapai 3,05O/0. Sejalan dengan hal tersebut, struktur perekonomian Kabupaten Gianyar semakin berimbang mengarah ke struktur ekonomi maju yang tidak semata-mata tergantung pada sektor primer (pertanian), namun semakin bertumpu pada sektor sekunder dan tersier.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Gianyar dapat dicermati dari laju pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh indikator Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) atas dasar harga konstan. Nilai absulut PDRB Kabupaten Gianyar tahun 1999 atas dasar harga konstan (tahun

1993) sebesar Rp 847.845,09 juta meningkat 1,76% dari tahun sebelumnya, sedangkan atas dasar harga berlaku sebesar Rp 1.777.980,80 juta meningkat 7,15% dari tahun sebelumnya.

(5)

Sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDRB yang besar adalah perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 529.074,24 juta (29,76%), industri sebesar Rp 39 1.488,24 juta (22,02%), dan pertanian sebesar Rp 349.905,71 juta (19,68%). Pada saat ini laju pertumbuhan sektor pertanian mencapai minus 6,18%.

Potensi pertanian di Kabupaten Gianyar meliputi pertanian dalam arti luas, yaitu Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan. Sektor pertanian menduduki peringkat kedua dalam penyediaan lapangan kerja setelah sektor industri. Disarnping diharapkan dapat meningkatkan produksi komoditas pertanian dan meningkatkan pendapatan petani, potensi sektor pertanian juga diharapkan sebagai aset berharga dalam pengembangan kepariwisataan khususnya Agrowisata.

Berdasarkan data dari Pemkab Gianyar (200 I ) , produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan yang diusahakan petani di Kabupaten Gianyar meliputi: padi sawah (58,55 kw/ha); jagung (49,03 kw/ha); ubi kayu (204,39 kw/ha); ubi jalar (736,36 kw/ha); kedelai (14,20 kw/ha); kacang tanah (18,97 kw/ha); dan kacang hijau (13,59 kw/ha).

Komoditas Subsektor Perkebunan yang memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gianyar yaitu: kelapa dalam dan hibrida, kopi robusta, kopi arabika, cengkeh, vanili, tembakau rakyat, jahe, dan kakao. Kontribusi yang diberikan terhadap PDRB (tahun 2000) sebesar 0,44% atau Rp 7.830,84 juta. Untuk subsektor peternakan, jenis serta populasi ternak dan unggas yang umumnya dipelihara masyarakat di Kabupeten Gianyar (tahun 2000) meliputi: sapi (50.452); babi (102.700);

(6)

kambing (609); ayam kampung (434.220); ayam ras petelur (8.993); ayam ras pedaging (215.325), dan itik (100.538).

Potensi Subsektor Perikanan di Kabupaten Gianyar terdiri atas perikanan laut, perairan umum, tambak, sawah, kolam, saluran irigasl, dan budidaya laut. Produksi perikanan pada tahun 2000 mencapai 52 1,88 ton, yang meliputi: budidaya ikan perairan umum (70,60 ton); budidaya ikan di sawah (48,20 ton), budidaya ikan di kolam (96,OO ton); dan budidaya ikan di laut (307,08 ton). Subsektor Icehutanan yang hanya berupa hutan rakyat seluas 150 ha, pada tahun 1999 memberikan hasil sebesar Rp 5 1.0 10.000,OO.

Daerah Gianyar yang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Bali, ltaya raya altan anclta objelt dan atraksi wisata, sehingga sektor pariwisata dijadiltan sebagai salah satu sektor prioritas d d a m pembangunan daerah. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar berlandaskan kebudayaan daerah yang dijiwai oleh Agama Hindu.

Potensi yang menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar yaitu:

(a) Kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang bersumber pada kebudayaan dan dijiwai oleh Agama Hindu yang merupakan daya tarik utama.

(b) Keindahan d a m , peninggdan sejarah, dan purbakala.

( c ) Aksessibilitas sangat baik, dimana sarana transportasi darat, pos dan telekomunikasi memadai, mudah dan cepat dijangkau dari Kota Denpasar.

(7)

(d) Tersedia fasilitas lain seperti hotel (berbintang dan melati), restoran, dan sebagainya.

Dalam pengembangan pariwisata dikembangkan lima model identifikasi atau rona wisata utama, yaitu: wisata budaya, wisata purbakala, wisata remaja, wisata bahari, dan wisata wana. Salah satu sarana yang mendukung pengembangan pariwisata berupa tersedianya hotel. Sarnpai akhir tahun 2000, di Kabupaten Gianyar terdapat 405 buah hotel yang terdiri atas tujuh hotel berbintang dan 398 hotel nonbintang, dengan jumlah kamar sebanyak 3.182, yang tersebar di hotel berbintang 262 kamar dan di hotel nonbintang 2.920 kamar.

Wisatawan yang berkunjung sebanyak 140.930 orang yang terdiri atas wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 133.349 orang dan wisatawan nusantara (Wisnu) sebanyak 7.581 orang. Sektor pariwisata ini memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Gianyar melalui Pajak Hotel dan Restoran sebesar Rp 16.345.732.785,OO atau 6 1,97% dari total PAD yang terkumpul pada Tahun Anggaran 1999/2000. Disarnping itu, dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4.191 orang, dimana 1.252 terserap di hotel berbintang dan sebagian besar (2.939 orang) terserap di hotel nonbintang.

Aapek

Bradaya

Faktor rohmi clan mental, yakni lteimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi dan mendorong motivasi masyarakat

(8)

untuk membangun. Hal ini diperkuat oleh faktor kepercayaan dan

.

, .'.

.

keyakinan bangsa akan kebenarah falsafah Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang merupakan modal sikap mental yang dapat membawa masyarakat menuju kearah cita-cita.

Kebudayaan daerah yang berakar kuat pada desa adat yang dilandasi oleh falsafah Tri

Hita Karana

telah mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Disamping itu, kebudayaan daerah juga telah mampu menjaga keserasian hubungan manusia dengan hasil karyanya, serta mempunyai sifat-sifat yang terbuka, selektif, luwes, dan adaptif dalam menghadapi perkembangan modernisasi. Wujud kebudayaan daerah merupakan perpaduan sangat harmonis wujud budaya etnik dan agama yang tidak bertentangan dengan Pancasila, ternyata cukup mampu menangkal dampak negatif kebudayaan asing, karena akar budaya daerah pada lembaga-lembaga adat (subak, desa adat, banjar adat, seka) yang masih kokoh yang dijiwai Agama Hindu.

Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yarlg sangat menonjol dan berkembang di Kabupaten Gianyar serta merupakan sentral kesenian Provinsi Bali. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Gianyar relatif berhasil, hal ini terlihat dari terpeliharanya kesenian-kesenian tradisional yang tumbuh dimasyarakat. Pemerintah juga sangat konsisten memelihara serta menumbuhkembangkan kebudayaan, termasuk didalamnya kesenian.

(9)

Pembinaan kesenian diarahkan untuk menumbuhkan inovasi dan kreativitas dalarn upaya memperkaya khasanah kebudayaan daerah. Upaya riil yang telah dilakukan yaitu memberikan insentif bantuan sarana, penghargaan, menyelenggarakan festival dan pesta kesenian daerah. Jenis dan jumlah kesenian daerah yang ada di Kabupaten Gianyar telah diidentifikasi keberadaannya, dan tercatat sebanyak 35 jenis tersebar di seluruh kecarnatan (Pemkab Gianyar, 200 1).

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat di implementasikan dengan menggunakan data rumah kos berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sehingga dapat dijadikan

5 menit Peserta didik menuliskan hasil diskusi tentang menyimpulkan perbedaan isi teks dan Langkah- langkah dari kedua teks tersebut dari video yang diamati 5 menit

Freight : Biaya angkutan barang yang dibeli 238. Sundry account :

Mengingat senyawa fitokimia yang dikandung oleh buah Kawista bermanfaat sebagai pengobatan, maka perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan bahwa buah Kawista

Inglis, Mejia-Ramos dan Simpson (2007) mengemukakan bahwa dalam memvalidasi sebuah pernyataan matematik, seseorang dapat menggunakan tiga jenis warrant yakni:

Hal ini juga didukung oleh penelitian Purnomowati (2006) yang memperoleh thitung untuk variabel motivasi belajar sebesar 4,951 dengan signifikansi 0,000 < 0,05,

Cara analisis kestabilan lereng banyak dikenal, tetapi secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: cara pengamatan visual, cara komputasi dan cara