• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 INTI PENELITIAN. Nusantara. Sebagai media televisi komunitas yang berbasis streaming, Binus TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 INTI PENELITIAN. Nusantara. Sebagai media televisi komunitas yang berbasis streaming, Binus TV"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

56

INTI PENELITIAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Binus TV

Binus TV adalah media televisi komunitas yang dimiliki oleh Bina Nusantara. Sebagai media televisi komunitas yang berbasis streaming, Binus TV menjadi salah satu media informasi dan komunikasi yang ada dilingkungan Bina Nusantara selain media lainnya.

Binus TV berawal dari sebuah TV Club yang beranggotakan mahasiswa Binus University yang mencintai dunia broadcasting. Diawali dari pembentukan team produksi audio visual yang beranggotakan Bobie Hartanto, Luki Timothy dan Rizza Chairunisa serta Donny de Keizer selaku Dosen Pembimbing , tim ini mulai melaksanakan produksi pertama yang sangat sederhana dengan memproduksi materi presentasi pembangunan studio marketing communication Binus University.

Tim kecil inilah yang kemudian melahirkan anggota anggota baru lainnya yang memiliki ketertarikan di dunia broadcasting sehingga akhirnya membentuk sebuah organisasi TV Club. TV Club ini untuk pertama kalinya dilantik pada tanggal 7 Desember 2009 dalam sebuah Inaugurasi TV Club yang bertempat di ruang kelas L1A. Ruangan inilah yang dikemudian hari menjadi studio mini Binus TV. Tanggal 7 Desember ini pula yang ditetapkan sebagai hari lahirnya Binus TV.

Sebagai televisi komunitas yang berbasis streaming, Binus TV menyelenggarakan siarannya secara regular sejak bulan Januari 2010 dengan pola acara yang mencapai 12 jam per hari. Program program yang ditayangkan

(2)

Binus TV semuanya merupakan hasil produksi Binus TV sendiri disamping ada beberapa program kerjasama dengan VOA dan Televisi Lokal.

Saat ini Binus TV telah menempati studio operasional yang baru di Lantai 3 Gedung R Kampus Syahdan Binus University. Dengan demikian seluruh operasional siarannya telah dipusatkan di gedung ini. Peremajaan fasilitas produksi dan penyiaran terus dilakukan. Saat ini seluruh perangkat produksi Binus TV merupakan perangkat berstandart broadcast dengan menggunakan teknologi HD Digital sehingga mampu menjawab tantangan kedepan.

Sejak tahun 2011, Bina Nusantara memutuskan untuk meningkatkan status Binus TV sebagai sebuah unit yang berada langsung dibawah Grup Bina Nusantara . dengan demikian tugas sebagai media informasi dan penyiaran yang diemban oleh Binus TV kini menjadi lebih luas dengan mencakup seluruh komponen yang ada dibawah Bina Nusantara Group.

Tahun 2012 ini Binus TV telah berkerjasama dengan berbagai jenis stasiun televisi yang terjalin dalam kerjasama program seperti kerjasama program halo kampus dengan Cahaya Televisi banten dan program –program lainnya yang juga berkerjasama dengan Banten TV dan sebagainya. Kini Binus TV telah banyak dikenal oleh berbagai kalangan di masyarakat dengan sering diadakannya kunjungan ke berbagai sekolah di Jakarta melaui acara Binus TV Goes to School.

(3)

Visi dan Misi Binus TV Visi

Menjadi stasiun televisi komunitas kampus terdepan di Indonesia yang melahirkan program edukatif unggulan.

Misi

Menjadi media aspirasi dan aktualisasi potensi Binusian di kancah Global. Profil Program Berita JURNAL 19

Jurnal 19 merupakan program berita pertama kali yang diadakan sepanjang perjalanan Binus TV yang membawakan informasi-informasi yang berada di sekeliling lingkungan maupun diluar Binus . Siaran pertama JURNAL 19 dimulai di bulan Januari 2010 , setelah diresmikannya Binus TV sebagai TV. Program berita JURNAL 19 yang tayang setiap hari senin hingga jumat dengan jam tayang pada pukul 19.00–19.30 pada hari Selasa dan Jumat, Sedangkan untuk hari Senin, Rabu dan Kamis yang ditayangkan pada pukul 19.00-21.00. JURNAL 19 awalnya dibawakan oleh seorang presenter yang membawakan berita. Biasanya berita-beritanya berkaitan dengan kegiatan seputar Binus seperti soft launching acara-acara, event-event baik di Binus University ataupun Binus School, seminar-seminar, kegiatan sosial , aktivitas di sekitar Binus University . Seiring dengan perjalanan dan perkembangan JURNAL 19 semakin kreatif dengan konsep dan inovasi baru , di akhir bulan April 2011 Jurnal 19 memulai siaran dengan dua presenter. Umumnya hal ini dilakukan karena kerabat kerja JURNAL 19 merasa tertantang untuk memajukan acara JURNAL 19 dalam hal content , konsep siaran , dll . Reporter juga memiliki kiat-kiat mencari berita untuk ditayangkan di JURNAL 19 dengan mengumpulkan berita yang menarik , up to date , sesuai dengan kebutuhan pemirsa televisi .

(4)

Logo Jurnal 19

Gambar 3.1 Logo Jurnal 19

Logo JURNAL 19 ini merupakan logo yang dipakai JURNAL 19 pada bulan Januari 2011. Logo ini merupakan logo awal dari JURNAL 19 pada saat pertama kalinya JURNAL 19 berdiri.

Gambar 3.2 Logo Jurnal 19

Gambar Logo JURNAL 19 yang kedua merupakan perkembangan dari program JURNAL 19, dengan membuat perubahan desain logo yang semakin kreatif dan menarik.

(5)

3.2 Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah salah satu program Binus TV yaitu Program berita Jurnal 19 yang berdurasi 30 menit pada hari selasa dan jumat dan berdurasi 1 jam pada hari senin, rabu dan kamis. Program berita jurnal 19, yang mulai disiarkan setiap hari senin sampai hari jumat, pada hari selasa dan jumat disiarkan dari pukul 19.00-19.30 WIB, sedangkan untuk hari senin,rabu dan kamis disiarkan pada pukul 19.00-20.00 WIB. Isi berita program jurnal 19 dibagi menjadi dua segment . Segment 1 berisi berita utama, yaitu berita hasil liputan reporter dan juru kamera. Segment 2 berisi berita terkini dari sumber media online dan berita dari VOA (Voice Of America). Segmentasi penonton Binus Tv khususnya program Jurnal 19 adalah para mahasiswa Universitas Bina Nusantara( BINUSIAN). Pemilihan berita dilakukan melalui rapat redaksi antara manager news dan produser, untuk menentukan topik liputan yang akan diliput oleh reporter dan juru kamera. Berita yang dipilih adalah berita yang ada hubungannya dengan lingkungan kehidupan mahasiswa.

Terdapat dua sumber berita yaitu sumber berita dari liputan reporter dan juru kamera serta media online untuk berita terkini seperti: okezone.com, tribunnews.com, vivanews.com, tempo.com, republika.co.id, dan sebagainya. Dan sumber berita lainnya dari VOA (Voice Of America) dan juga referensi berita dari media cetak seperti kompas. Sumber berita tersebut diolah menjadi naskah berita televisi yang terdiri dari lead atau teras berita dan voice over .

(6)

3.3 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuuah penyelidikan mengenai masalah sosial atau masalah manusia yang berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, yang diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori benar( Creswell, 2002).

Menurut Malhotra (1996), pendekatan kuantitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Penelitian yang menggunakan pendekatan ini menguji hipotesis sebagai permulaannya.

2. Konsep berada dalam bentuk variabel yang jelas.

3. Pengukuran ditetapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data dan ada standarisasinya.

4. Dan berada dalam bentuk angka dari pengukuran sebelumnya. 5. Teori umumnya kausal dan dedukatif.

6. Analisis dilakuakn dengan menggunakan statistik , table atau grafik dan dijelaskan bagaimana hubungannya dengan hipotesis.

Sedangkan Ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah (Malhotra, 1996) :

1. Jauhnya hubungan antara peneliti dengan objek penelitian (peneliti sebagai outsider).

2. Data empirik berfungsi memberi konfirmasi bagi teori. 3. Strategi penelitian berstruktur.

4. Temuan untuk mencari kebenaran( The truth). 5. Konsepsi tentang realitas sosial statis dan eksteral. 6. Melakukan analisis data secara singel level analysis.

(7)

3.4 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Secara umum analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebgai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakterisrik isi dan menarik inferensi dari isi. Neuendorf (2002 : 10) berpendapat, Analisis isi: adalah sebuah peringkasan (summarizing), kuantifikasi dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah (diantaranya objektif – intersubjektif, reliabel,valid, dapat digeneralisasikan, dapat direplikasi dan pengujian hipotesis) dan tidak dibatasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks dimana pesan dibentuk dan ditampilkan(Eriyanto 2011 : 15).

Menurut Berelson (1952), analisis isi merupakan suatu teknik penelitian yang dilakukan secara sistematik, objektif, dan deskrispsi kuantatif isi komunikasi yang tampak(manifest),(Eriyanto 2011 : 15).

Menurut Berelson, (1993)metode analisis isi adalah:

a) Objektif dicapai dengan menggunakan kategori analisis yang tepat sehingga orang yang berlainan dapat menggunakanya untuk menganalisis yang sama dan memperoleh hasil yang sama pula. Hasil penelitian bergantung pada prosedur penelitian dan bukan pada orangnya.

b) Sistematik berarti satu prosedur tertentu serta diterapkan dengan cara yang sama pada semua isi yang dianalisis, kategori diterapkan sehingga semua isi yang relevan dianalisis.

c) Kuantitatif berarti mencatat nilai –nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang diidentifikasikan.

(8)

d) Isi yang nyata berarti merupakan isi yang tersurat, yang harus dikoding seperti apa yang tersurat dan bukan apa yang dirasakan oleh orang yang melakuakn analisis isi.

Dari definsi diatas penulis memahami bahwa analisis isi adalah teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematik dan deskripsi kuantitatif yang terdapat pada pesan yang tampak.

Menurut Eriyanto, yang dikutip dalam buku yang berjudul “Analisis Isi”, mengatakan bahwa Analisis isi mempunyai ciri-ciri yang penting yaitu:

a) OBJEKTIF

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya. Penelitian menghilangkan bias, keberpihakan, atau kecenderungan tertentu dari peneiti (Eriyanto:2011:16).

Ada dua aspek penting dari objektivitas, yakni validitas dan realibilitas.

• Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur.

• Reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang yang berbeda dan waktu yang berbeda.

(9)

b) SISTEMATIS

Sistematis bermakna semua tahapan dan proses penelitian telah dirumuskan secara jelas, dan sistematis (Riffe, Lacy dan Fico:1998:20). Kategori diturunkan dari variabel, variabel diturunkan berdasarkan teori (Eriyanto,2011:19)

c) REPLIKABEL

Penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama pula. Temuan yang sama ini berlaku untuk penelitian yang berbeda, waktu yang berbeda, dan konteks yang berbeda (Neuendorf,2002:12).

d) ISI YANG TAMPAK (MANIFEST)

Analisis isi hanya dapat dipakai untuk menyelidiki isi yang tampak. Analisis isi tidak dapat dipakai untuk melihat isi yang tidak tampak (Barelson,1952:18 dan Holsti,1969:14).

e) PERANGKUM (SUMMARIZING)

Analisis isi umumnya dibuat untuk membuat gambaran umum karakteristik dari suatu isi/pesan (Eriyanto,2011:29).

f) GENERALISASI

Analisis isi dilakukan untuk mengeneralisasi hasil, terutama jikalau menggunakan sampel. Hasil dari analisis isi dimaksud untuk memberikan gambaran populasi (Eriyanto ,2011:30).

(10)

Metode analisis isi adalah metode yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif serta isi yang nyata. Sitematik berarti bahwa segala proses analisis harus tersusun melalui proses yang sistematik, mulai dari penentuan isi komunikasi yang dianalisis, cara menganalisisnya, maupun kategori yang dipakai untuk menganalisis. Objektif berarti periset harus mengesampingkan faktor-faktor yang bersifat subjektif sehingga hasil analisis benar-benar objektif dan bila dilakukan riset lagi oleh orang lain maka hasilnya relatif sama serta yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak).

Penggunaan analisis isi mempunyai beberapa manfaat atau tujuan yaitu:

a) Menggambarkan isi komunikasi, mengungkapkan kecenderungan yang ada pada isi komunikasi baik melaui cetak maupun elektronik.

b) Membandingkan isi media dengan dunia nyata, melakukan pengujian terhadap apa yang ada di dalam dengan situasi aktual yang ada di dunia nyata.

c) Mendukung studi efek media massa, riset yang digunakan untuk melihat apakah pesan-pesan di media massa tersebut menumbuhkan sikap-sikap yang serupa di antara para penggunanya.

Analisis isi kuantitatif digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata). Dalam Analisis isi kuantitatif yang dipertimbangkan hanya “apa yang dikatakan” (what) akan tetapi tidak dapat menyelidiki “bagaimana ia dikatakan” (how). (Kriyantono, 2008: 235).

(11)

Penelitian ini akan meneliti berita-berita yang ditampilkan dalam Program Berita “Jurnal 19” Binus TV edisi 9 april- 23 april 2012 dalam hal apakah berita-berita tersebut memenuhi kejelasan sumber berita-berita dan unsur nilai berita-berita pada program berita Jurnal 19.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi bisa berupa orang, organisasi, kalimat, simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan dan lain-lain(Sugiyono,2002:55). Populasi adalah semua anggota dari objek yang ingin diketahui isinya(Eriyanto,2011:109)

“Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dengan kata lain sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dapat diteliti”(Hasan , 2002 : 58).

Menurut Suharsini Arikunto, Prof. Dr.: (Arikunto 2002: 109) Dalam bukunya Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, mengatakan bahwa:

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan Penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.”

Dari pendapat- pendapat diatas peneliti memehami bahwa Populasi adalah semua anggota dari objek yang ingin diketahui isinya melaui sebuah penelitian,

(12)

sedangkan sampel adalah berberapa bagian yang mewakili data-data yangakan diteliti.

Sebagai salah satu program berita televisi, program jurnal 19 dalam siarannya dibagi menjadi dua segment berita. Segment 1 berisi berita utama, yaitu berita hasil liputan reporter dan juru kamera. Segment 2 berisi berita terkini dari sumber media online dan berita dari VOA (Voice Of America) dan berita prakiraan cuaca atau berita meneganaia ramalan cuaca. Program Jurnal 19 yang ditayangkan pada pukul 19.00 – 19.30 WIB pada hari selasa dan jumat, berdurasi 30 menit, sedangkan pada hari senin, rabu dan kamis, program Jurnal 19 ditayangkan pada pukul 19.00 – 20.00 WIB, yang berdurasi 1 jam. Durasi tayangan berita tergantung pada banyaknya Jumlah berita yang akan ditayangkan.

Populasi dari penelitian ini adalah berita program Jurnal 19 edisi 9 April–23 April 2012 di Binus TV Jakarta. Jumlah berita yang terdapat dalam populasi unit analisis adalah sebanyak 60 berita. Populasi penelitian ini akan difokuskan pada total berita dari jumlah berita liputan dan berita terkini yaitu sebanyak 60 berita, hal tersebut dikarenakan karena kedua berita tersebut merupakan hasil produksi berita dan pengolahan berita oleh bagian divisi news di Binus TV, sedangkan berita VOA (Voice Of America ) adalah berita yang hanya disiarkan dan telah diproduksi oleh pihak VOA (Voice Of America).

Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah menggunakan teknik Proposionate random sampling (Sampel Acak secara proporsional). Setiap hari secara random(acak) dipilih dua berita dari berita hasil liputan pada setiap edisi yang menjadi populasi penelitian, sedangkan untuk berita terkini akan diambil dua berita pada empat edisi yaitu edisi berita pada tanggal 12, 13, 17 dan 18 April 2012, hal tersebut dikarenakan data naskah yang diperoleh oleh peneliti untuk berita terkini

(13)

hanya ada pada empat edisi tersebut. Populasi berita yang berjumlah 60 berita dari total berita liputan dan berita terkini. Dari 60 berita ( 100 %) dibagi menjadi dua bagian yaitu( 25%) dari berita terkini yang berjumlah 15 berita dan (75%) untuk berita dari hasil liputan yang berjumlah 45 berita.

Proses pengambilan sampel yaitu dengan melakukan pengundian dengan menyiapkan sejumlah gulungan dari setiap edisi, karena setiap edisi memiliki jumlah berita terkini yang berbeda. Setiap pengundian gulungan akan disediakan tiga sampai empat gulungan yang mewakili jumlah berita terkini pada setiap edisi yaitu yang berjumlah tiga sampai empat berita terkini. Untuk pengundian gulungan pada tanggal 12 april disediakan tiga gulungan, karna hanya terapat 3 berita terkini pada edisi tersebut sedangkan untuk berita terkini tanggal 13april, 17 april dan 18 april akan disediakan empat buah gulungan karena jumlah berita terkini pada ketiga tanggal tersebut sama- sama memiliki empat berita terkini pada setiap edisinya. Selanjutnya dari gulungun setiap edisi tersebut, akan diambil dua gulungan berita terkini yang dianggap dapat mewakili setiap edisi yang didalamnya terdapat berita terkini.

Sedangkan proses pengambilan sampel untuk 45 berita liputan, maka akan dilakukan dengan cara pengundian, dengan mengambil dua gulungan pada setiap edisi yang termasuk pada populasi penelitian yang berjumlah sebelas edisi berita. Dimana dua gulungan tersebut dapat mewakili setiap edisi berita sesuai dengan populasi penelitian. Karena jumlah berita liputan pada setiap edisinya memiliki jumlah yang berbeda- beda, maka penyedian jumlah gulungan pada setiap edisi memiliki jumlah yang berbeda tergantung dari banyaknya berita liputan yang terdapat pada setiap edisi tersebut.untuk tanggal 9 april, 16 april dan 18 april akan disediakan empat buah gulungan ,karena ketiga edisi tersebut sama-sama memiliki

(14)

empat berita liputan. Pada tanggal 10 april, 17 april ,19 april dan 23 april akan disiapkan tiga buah gulungan berita liputan karena empat edisi tersebut sama-sama memiliki jumlah tiga berita liputan.Pada tanggal 11 april dan 13 april akan disediakan enam buah gulungan karena kedua edisi tersebut sama-sama memiliki enam berita liputan. Pada tanggal 12 april disediakan tujuh buah gulungan karena pada edisi tersebut terdapat tujuh buah berita liputan.Dari setiap edisi tersebut akan diambil masing-masing dua buah gulungan melalui proses pengundian. Sedangkan pada tanggal 20 april akan disediakan dua buah gulungan dan dua gulungan tersebut akan diambil secara langsung karena hanya memiliki dua berita liputan.

Sehingga keseluruhan sampel penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1

POPULASI SAMPLING

DARI TANGGAL 9APRIL 2012 – 23 APRIL 2012 Durasi Tanggal Program Jurnal 19 berdurasi 30 menit Program Jurnal 19 Berdurasi 60 menit

Senin,9 April 2012 2 berita liputan

Selasa,10 April 2012 2 berita liputan

Rabu, 11 April 2012 2 berita liputan

Kamis,12 April 2012 2 berita liputan

2 berita terkini Jumat, 13 April 2012 2 berita liputan

2 berita terkini

(15)

Jumlah berita

Senin : 9 April 2012 = 4 berita liputan = 4 berita Selasa : 10 April 2012 = 3 berita liputan = 3 berita Rabu : 11 April 2012 = 6 berita liputan = 6 berita Kamis : 12 April 2012 = 7 berita liputan + 3 berita terkini = 10berita Jumat : 13 April 2012 = 6 berita liputan + 4 berita terkini = 10berita Senin : 16 April 2012 = 4 berita liputan = 4 berita Selasa : 17 April 2012 = 3 berita liputan + 4 berita terkini = 7 berita Rabu : 18 April 2012 = 4 berita liputan + 4 berita terkini = 8 berita Kamis: 19 April 2012 = 3 berita liputan = 3 berita Jumat : 20 April 2012 = 2 berita liputan = 2 berita Senin : 23 April 2012 = 3 berita liputan = 3 berita

Total berita tanggal 9April 2012 -23 April 2012 = 60 berita Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil dua berita dari setiap edisi,untuk dijadikan sampel yang mewakili setiap edisi berita tersebut, dengan demikian jumlah sampel ada 30 berita dari gabungan antara jumlah berita liputan dan jumlah berita terkini pada pada setiap edisi. Sampel yang peneliti ambil:

Selasa, 17 April 2012 2 berita liputan 2 berita terkini

Rabu, 18 April 2012 2 berita liputan

2 berita terkini

Kamis, 19 April 2012 2 berita liputan

Jumat, 20 April 2012 2 berita liputan

(16)

Tabel 3.2 Sampel Berita Terkini

No. Tanggal atau waktu tayang berita Jumlah Sampel 1 Berita terkini Kamis, 12 April 2012 2 berita 2 Berita terkini Jumat, 13 April 2012 2 berita 3 Berita terkini Selasa, 17 April 2012 2 berita 4 Berita terkini Rabu, 18April 2012 2 berita

Total Berita Terkini 8 berita

Tabel 3.3 Sampel Berita Liputan

No. Tanggal atau waktu tayang berita Jumlah sampel 1 Berita liputan, Senin 9 april 2012 2 berita liputan 2 Berita liputan, Selasa 10 april 2012 2 berita liputan 3 Berita liputan, Rabu 11april 2012 2 berita liputan 4 Berita liputan, Kamis 12 april 2012 2 berita liputan 5 Berita liputan, Jumat 13 april 2012 2 berita liputan 6 Berita liputan, Senin 16 april 2012 2 berita liputan 7 Berita liputan, Selasa 17 april 2012 2 berita liputan 8 Berita liputan, Rabu 18 april 2012 2 berita liputan 9 Berita liputan, Kamis 19 april 2012 2 berita liputan 10 Berita liputan, Jumat 20 april 2012 2 berita liputan 11 Berita liputan, Senin 23 april 2012 2 berita liputan

Total Berita Liputan 22 berita

(17)

A. Reliabilitas Koding

Mengenai reliabilitas Roger D.Wimmer dan Joseph R. Dominick (h.152) menjelaskan :

“The consept of reliability is crusial to content analysis if a content analysis. If is to be objective, then its meansure and procedures must be reliable, Reliability means that repeted meansurement of the same material will result in similar decision or conclusion. If the result fail to achieve reliability, then something is miss with the coders, the coding instructions, the category definitions the unit of analysis, or some combination of these”.

Dari pendapat diatas, peneliti dapat memahami bahwa reliabilitas adalah bagian yang penting dalam analisis isi. Untuk mencapai analisis isi yang obyektif maka ukuran –ukuran dan prosedur yang digunakan harus reliabel. Reliabilitas berarti apabila dapat dilakukan pengukuran (penelitian) Ulang dengan bahan yang sama, maka akan dicapai hasil yang sama juga. Jika penelitian tidak mencapai hasil yang reliabel, maka dapat dipastikan terdapat kekeliruan pada koder, instruksi coding, definisi kategori, unit analisis atau hal–hal lain yang berkaitan.

Menurut Ishadi Sutopo K.S.(1989), yang mengutip pendapat Laswell, “nilai-nilai yang menunjukan 70 % - 80 % diantara pelaksana koding menunjukan dapat diterima atau dipercaya.

Perhitungan reliabel tidaknya kategorisasi akan dilakukan dengan rumus R. Holsty sperti yang dikemukakan Wimmer Dominick yaitu:

Intercoder reability can be calculated by several methods. Holsti (1969) reported a formula for determining the reliability nominal data in item of percenage of agreement:

(18)

CR = 2 (M)

N1+ N2

Keterangan :

CR = Coeficient Reliability

M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan peneliti.

N1,N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan peneliti.

“ Where M is the number of coding decisions of which two coders agree, and N1 and N2 refer the total number of coding decision by the first and second coder, repectively.(Roger D. Wimmer And Joseph R. Dominick, h. 154).

Peneliti menerjemahkan secara bebas yaitu, reabilitas kategori yang perhitungannya dapat dilakukan dengan berberapa metode. Formula Holsti adalah uji reliabilitas antar coder yang banyak dipakai selain presentase persetujuan

( Neurendorf, 2002 :149). Realibiltas menurut Holsti ditunjukan dalam presentase persamaan antar coder ketika menilai suatu isi dengan rumusan :

2 (jumlah Pengkoding) X M (kesepakatan pengkoding) : N1 + N2 (Jumlah item yang dikoding), minimal 70 persen.

Untuk membantu reliablitas penelitian ini, Peneliti dibantu oleh dua orang penguji (hakim) yang melakukan tugasnya sebagaimana seorang koder terhadap lima belas berita dari 30 berita yang menjadi sampel. Dan dua penguji (hakim) adalah :

- Koder A : Bhernadetta Pravita, S.Sos,M.Si (Dosen BINUS). - Koder B : Wira Respati ( Jurnalis SCTV)

Peneliti memilih kedua koder tersebut karena kedua koder tersebut memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup banyak dalam bidangnya yang berhubungan dan memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan ruang lingkup penelitian.

(19)

Peneliti mengambil 15 berita (50%) dari 30 berita yang menjadi sampel penelitian ini untuk pengujian reliabilitas. Kelima belas berita tersebut Diambil secara random, dan naskah berita yang diambil secara random tersebut adalah : Satu naskah berita liputan 18 april 2012, satu naskah berita liputan 16 april 2012, Satu naskah berita terkini 12 april 2012, satu naskah berita liputan 10 april 2012, satu naskah berita terkini 17april 2012, satu naskah berita liputan 19 april 2012, satu naskah berita terkini 13 april 2012, satu naskah berita terkini 12 april 2012, satu naskah berita liputan 13 april 2012 ,satu naskah berita terkini 18 april 2012, satu naskah berita terkini 13 april 2012, satu naskah berita liputan 23 april 2012, satu naskah berita liputan 9 april 2012, satu naskah berita liputan 11 april 2012, satu naskah berita liputan 20 april 2012.

Peneliti menghitung kesepakatan dari ketiga koder dengan cara menyilangkan hasil tiap-tiap koder dengan hasil penelitian, dan hasilnya adalah sebgai berikut:

• Variabel 1: Kejelasan Sumber Berita

Koder A dan peneliti : 2 (M) X 100% = 2 (25) X 100% = 50 X 100% = 83,33 % N1+N2 30+30 60

Koder B dan peneliti : 2 (M) X 100% = 2 (24) X 100% = 48 X 100% = 80 % N1+N2 30+30 60

Koder A dan Koder B : 2 (M) X 100% = 2 (24) X 100% = 48 X 100% = 80 % N1+N2 30+30 60

Kesepakatan Koder A dan B dan peneliti setelah dibagi tiga menjadi: 83.33 % + 80 % + 80 % = 81,11 %

(20)

• Variabel 2: Unsur Nilai Berita

Koder A dan peneliti : 2 (M) X 100% = 2 (81) X 100% = 162 X 100% = 90 % N1+N2 90+90 180

Koder B dan peneliti : 2 (M) X 100% = 2 (69) X 100% = 138X 100% = 76,67 % N1+N2 90+90 180

Koder A dan Koder B : 2 (M) X 100% = 2 (63) X 100% = 126 X 100% = 70 % N1+N2 90+90 180

Kesepakatan Koder A dan B dan peneliti setelah dibagi tiga menjadi: 90% + 76,67 % + 70 % = 78.89%

3

Setelah melakukan pengujian peneliti melakuan uji reliabilitas pada satu koder atau hakim yaitu dengan cara hasil yang diperoleh dari rumus Holsty yang disebut Observed Agreement (persetujuan yang diperoleh dari penelitian).

Selanjutnya untuk memperkuat hasil uji reliabilitas diatas , digunakan rumus Scott sebagai berikut:

pi= (% Observed Agreement - % Expected Agreement) ( 1 - % Expected Agreement)

Dimana:

pi adalah nilai keterandalan.

Observed Agreement adalah persentase persetujuan yang ditemukan dari

pernyataan yang disetujui antar pengkode (yaitu nilai C.R). Expected Agreement adalah presentase persetujuan yang di harapkan, yaitu proposi dari jumlah pesan yang dikuadratkan. Untuk uji reabilitas kategorisasi adalah 0,70. Jika persetujuan antara peneliti dengan hakim tidak mencapai 0,70 maka tidak reabilitas. Jika mencapai 0,70 maka sudah mencapai keterandalan atau keterpercayaan.

(21)

Variabel 1 : Kejelasan Sumber Berita

Kategori Frekuensi Proporsi Dari Total Berita

Pengkuadratan

Penyebutan nama media + 10 0,33 0,1089

Penyebutan nama media - 5 0,16 0,0256

Penyebutan narasumber + 15 0,5 0,25

Penyebutan narasumber - 0 0 0

Jumlah 30 0,3589

Tabel 3.4 Kejelasan Sumber Berita CR = 2( 25 ) = 83,33%

30 + 30

pi = ( 0,8333– 0,3589) = 0,4744 = 0,739x 100%= 73,9% (1 – 0,3589) 0.6411

Dalam uji variabel 1 Kejelasan sumber berita yaitu penyebutan nama media dan penyebutan nama narasumber sudah mencapai kepercayaan yaitu 0,739 atau 73,9 %

Variabel 2: Unsur Nilai Berita

Kategori Frekuensi Proporsi Dari Total Berita Pengkuadratan Kebaruan/Aktual + 14 0,156 0,0243 Kebaruan/Aktual - 1 0,011 0,0001 Jarak + 15 0,167 0,0278 Jarak - 0 0 0 Cuatan + 12 0,133 0,0176 Cuatan - 3 0,033 0,0009

(22)

Daya Tarik Kemanusiaan + 14 0,156 0,0243

Daya Tarik Kemanusiaan - 1 0,011 0,0001

Akibat + 12 0,133 0,0176

Akibat - 3 0,033 0,0009

Teliti/Akurat + 14 0,156 0,0243

Teliti /Akurat - 1 0,011 0,0001

Jumlah 90 0,1359

Tabel 3.5 Unsur Nilai Berita

CR = 2( 81) =90% 90 + 90

pi = (0,90– 0,1359) = 0,7641= 0,884 x 100% = 88,4% (1 – 0,1359) 0,8641

Dalam variabel 2 Nilai berita yaitu kebaruan atau aktual, jarak, cuatan, daya tarik kemanusiaan,akibat dan teliti atau akurat sudah mencapai keterandalan atau kepercayaan yaitu dengan hasil 0,884 atau 88,4%

3.6 Metode Pengumpulan Data

Mengenai pengumpulan data, dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik diungkapkan metode pengumpulan data diantaranya “observasi, dan dokumentasi.”

Mengenai pengumpulan dokumentasi dalam buku tersebut dijelaskan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat. Legger, agenda, dan sebagainya.

(23)

Dari penjelasan di atas mengenai pengumpulan data peneliti mengumpulkan dokumentasi yaitu berupa bahan berupa hasil tulisan atau naskah berita program Jurnal 19 selama sebelas episode atau selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 9 April sampai 23 April untuk dianalisis. Serta melakukan analisis terhadap kejelasan sumber Berita dan pemenuhan unsur nlai berita yang ada dalam program berita jurnal 19.

3.7 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data secara bertahap dan sistematis. Tahapan-tahapan dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan kategori dan definisi kategori.

2. Menentukan populasi dan sampel penelitian. 3. Melakukan uji kategori.

4. Menghitung hasil uji kategori yang telah disepakati oleh tiga koder. 5. Menganalisis sampel berdasarkan definisi kategori yang telah diuji. 6. Memasukkan hasil sampel ke dalam tabel dan dianalisis dalam bentuk

persentase untuk mengetahui kejelasan sumber berita, dan pemenuhan unsur nilai berita.

Gambar

Gambar 3.2 Logo Jurnal 19
Tabel 3.3  Sampel Berita Liputan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah adukan beton dipindahkan ke concrete placing machine, pengecoran dilakukan dengan menjalankan concrete placing machine sepanjang mould yang akan dicor sambil membuka

Analisis data regresi uji statistik diketahui nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya kontribusi attachment style (secure attachment,

Untuk mendapatkan respons steady state rangkaian terhadap eksitasi non-sinusoidal periodik ini diperlukan pemakaian deret Fourier, analisis fasor ac dan prinsip superposisi..

Mi kering non terigu dengan konsentrasi tinta cumi 12% dan waktu pengukusan 15 menit menghasilkan kadar air tertinggi yaitu sebesar 12,48%; tensile strength tertinggi

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

Analisis data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel (Notoadmodjo, 2005).Analisa ini digunakan untuk menguji pengaruh terapi akupresur dalam

Besarnya jumlah wanita yang bekerja pada sektor informal, menunjukkan bahwa peranan wanita pelaku sektor informal sangat besar kontribusinya dalam mempertahankan

Hasil empiris menentukan pentingnya brand identity, brand meaning, dan brand image (dan pendahulunya, yaitu persepsi kualitas, dan reputasi); attachment strength; serta