• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

60 Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya

BAB 4

RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

4.1

Rekapitulasi Anggaran

Kebutuhan Pembangunan Sektor Sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya untuk 5 tahun mendatang sebesar Rp. 127.346.000.000 (Seratus Dua Puluh Tujuh Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah). Anggaran pendanaan sanitasi Kabupaten Aceh Jaya yang meliputi pendanaan air limbah, persampahan, drainase dan PHBS diprediksi meningkat dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Dari ke empat sub sektor tersebut, pendanaan drainase memiliki pendanaan yang paling besar yaitu Rp 60,674.000.000,- dan yang terendah adalah PHBS yaitu Rp 8,507.000.000,-. Sumber pendanaan sanitasi ini berasal dari APBD Kabupaten Aceh Jaya, APBD Provinsi Aceh, APBN dan Masyarakat serta beberapa kegiatan yang masuk dalam Daftar Tunggu. Untuk Drainase pada tahun 2018 memiliki pendanaan yang besar yaitu Rp 23,328.000.000,- . total Pendanaan Drainase ini menjadi sektor yang memiliki pendanaan yang besar karena terdapat program dan kegiatan yang membutuhkan dana yang besar yaitu yang terkait antara lain dengan akan dilakukannya pembangunan drainase primer dan drainase sekunder. Berikut disajikan tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per sumber Anggaran untuk 5 tahun di Kabupaten Aceh Jaya dan Tabel 4.2: Rekapitulasi Anggaran Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS terkait sanitasi

Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per Sumber Anggaran

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan

Tahun Anggaran 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah A. Pemerintah 1 APBD Kab/Kota 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37,874 2 APBD Provinsi 2,274 6,192 11,040 12,870 21,913 54,289 3 APBN 5,500 4,200 15,965 4,025 4,350 34,040 Jumlah A 17,464 20,382 33,766 22,396 32,195 126,203 B Non-Pemerintah 1 CSR Swasta 2 Masyarakat 72 759 104 104 104 1,143 Jumlah B 72 759 104 104 104 1,143 Total (A + B) 17,536 21,141 33,870 22,500 32,299 127,346

(2)

61 Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya

Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan

Tahun Anggaran 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah A. Air Limbah 3,814 3,499 11,924 1,714 764 21,715 B. Persampahan 8,868 6,244 8,118 7,270 5,950 36,450 C. Drainase 4,854 8,122 9,806 14,564 23,328 60,674 D. PHBS Terkait Sanitasi - 2,076 1,997 2,177 2,257 8,507 Jumlah Total Anggaran Sanitasi 17,536 19,941 31,845 25,725 32,299 127,346

4.2

Rencana Anggaran Pemerintah

4.2.1 APBD Kab/Kota

Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Jaya pada 5 tahun mendatang sebesar Rp. 37.874.000.000,- (Tiga Puluh Tujuh Milyard Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi yang berasal dari APBD Kabupaten Aceh Jaya mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Diantara keempat sektor Sanitasi ini, sektor drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBD Kabupaten Aceh Jaya. Total pendaaan untuk sub sektor drainase hingga tahun 2018 mencapai Rp. 16.251.000.000,- sedangkan sektor sanitasi yang membutuhkan dana terkecil di duduki oleh Air Limbah yakni sebesar Rp. 4.927.000.000,-. Berikut Tabel 4.3: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Jaya untuk menggambarkan secara lebih rinci.

Tabel 4.3 Rekapitulasi APBD Kabupaten Aceh Jaya

X Rp. 1 Juta

NO URAIAN KEGIATAN Tahun Anggaran Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A. Air Limbah 1,542 1,255 700 790 640 4,927

B. Persampahan 3,294 2,062 1,648 1,210 1,460 9,674

C. Drainase 4,854 4,897 2,766 1,719 2,015 16,251

D. PHBS Terkait Sanitasi 0 1,776 1,647 1,782 1,817 7,022

Jumlah Anggaran Sanitasi 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37,874 4.2.2 APBD Provinsi

Pendanaan APBD Provinsi Aceh untuk Kabupaten Aceh Jaya pada 5 tahun mendatang sebesar Rp. 54,289.000.000,- (Lima Puluh Empat Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi yang berasal dari APBD Provinsi Aceh untuk Kabupaten Aceh Jaya mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Diantara keempat sektor sanitasi, sektor drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBD Provinsi Aceh. Total pendaaan untuk

(3)

62 Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya

Drainase hingga tahun 2018 mencapai Rp. 31,368.000.000,- sedangkan anggaran sanitasi yang membutuhkan dana terkecil dari sumber pendanaan Provinsi diduduki oleh PHBS yakni sebesar Rp. 1.485.000.000,-. Berikut Tabel 4.4: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBD Provinsi untuk menggambarkan secara lebih rinci.

Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi Aceh

X Rp. 1 Juta

NO URAIAN KEGIATAN Tahun Anggaran Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A. Air Limbah 2,200 2,240 2,480 120 120 7,160

B. Persampahan 74 1,182 2,470 6,060 4,490 14,276

C. Drainase 0 2,470 5,740 6,295 16,863 31,368 D. PHBS Terkait Sanitasi 0 300 350 395 440 1,485

Jumlah Anggaran Sanitasi 2,274 6,192 11,040 12,870 21,913 54,289 4.2.3 APBN

Pendanaan APBN pada 5 tahun mendatang membutuhkan dana sebesar Rp. 34.040.000.000,- (Tiga Puluh Empat Milyar Empat Puluh Juta Rupiah). Indikasi pendanaan sanitasi yang berasal dari APBN mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Diantara keempat sektor sanitasi, Drainase adalah sektor yang memiliki pendanaan terbesar dalam menggunakan APBN. Total pendaaan untuk Persampahan hingga tahun 2018 mencapai Rp. 12.500.000.000,- sedangkan sektor sanitasi yang membutuhkan dana terkecil diduduki oleh PHBS yakni sebesar Rp. 0,-. Berikut Tabel 4.5: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBN untuk menggambarkan secara lebih rinci.

Tabel 4.5 Rekapitulasi APBN

X Rp. 1 Juta

NO URAIAN KEGIATAN Tahun Anggaran Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A. Air Limbah - - 8,740 800 - 9,540

B. Persampahan 5,500 3,000 4,000 - - 12,500

C. Drainase 0 1,200 3,225 3,225 4,350 12,000

D. PHBS Terkait Sanitasi - - - -

(4)

63 Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya

4.3

Rencana Anggaran Non-Pemerintah

4.3.1 Potensi Kontribusi Swasta dan BUMN/D

Pendanaan sanitasi yang bersumber dari swasta atau dana Coorporate SociaL Responsibility (CSR) di Kabupaten Aceh Jaya masih belum terlihat jelas partisipasinya oleh karena belum adanya Komitmen dari pihak swasta di Kabupaten Aceh Jaya yang mau dan tertarik dalam melakukan pedanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Jaya, hal ini juga di pengaruhi masih kurangnya pihak swasta yang terlibat dalam melakukan investasi di Kabupaten Aceh Jaya. Sumber pendanaan sanitasi terkait keterlibatan Pihak Swasta dan BUMN/D yakni Rp. 0,- hal ini bisa dilihat sebagai berikut, Tabel 4.6: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan dari Partisipasi Swasta.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta

X Rp. 1 Juta

NO URAIAN KEGIATAN Tahun Anggaran Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A. Air Limbah - - - - B. Persampahan - - - -

C. Drainase - - - -

D. PHBS Terkait Sanitasi - - - -

Jumlah Anggaran Sanitasi - - - - - -

4.3.2 Potensi Kontribusi Masyarakat

Pendanaan dari peran masyarakat terkait sanitasi di Kabupaten Aceh jaya terdapat dalam kegiatan Air Limbah yaitu Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK ++ (SLBM) pada tahun 2014 sampai dengan 2018 serta Pemeliharaan Drainase tersier, terkait anggaran pendanaan masyarakat yang lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut, Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat

X Rp. 1 Juta

NO URAIAN KEGIATAN Tahun Anggaran Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A. Air Limbah 72 4 4 4 4 88 B. Persampahan - - - - C. Drainase 0 755 100 100 100 1,055 D. PHBS Terkait Sanitasi - - - -

(5)

64 Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya

4.4

Antisipasi Funding-Gap

Pada data kemampuan anggaran dan komitmen Kabupaten Aceh Jaya pada penganggaran pembangunan sanitasi dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan sanitasi yang direncanakan terjadi

Funding Gap. Funding Gap karena jumlah anggaran yang dibutuhkan lebih besar daripada yang tersedia oleh

karena anggaran pendapatan dari APBD daerah masih minim. Kebutuhan Sanitasi yang direncanakan selama 5 tahun mendatang sebesar Rp. 127.346.000.000,- dan sedangkan ABPD Kabupaten Aceh Jaya yang tersedia dana sebesar Rp. 37.874.000.000,- sehingga mengalami kekurangan pendanaan sebesar Rp. 89.472.000.000,-.

Funding Gap APBD Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut.

Tabel 4.8 Funding Gap APBD Kabupaten/Kota

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Tahun Anggaran Total Anggaran

2014 2015 2016 2017 2018 1 Kebutuhan Pendanaan 17,536 21,141 33,870 22,500 32,299 127,346 2 Kemampuan Pendanaan 9,690 9,990 6,761 5,501 5,932 37,874 3 Selisih (Rp) 7,846 11,151 27,109 16,999 26,367 89,472 4 Selisih (%) 45% 53% 80% 76% 82% 70%

Gambar

Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran per Sumber Anggaran
Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran
Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi Aceh
Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mesin inferensi adalah sebuah program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang ada, memanipulasi

Inisiatif ini juga akan digunakan untuk mempromosikan program lainnya, seperti misalnya menghimbau rumah tangga untuk menggunakan alat-alat rumah tangga yang hemat energi

RAN API juga sudah merupakan dokumen perencanaan yang tersedia di berbagai Kementrian/Lembaga yang memerlukan sinergi agar sasaran adaptasi dapat tercapai dan ketahanan

ABSTRAK ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA MENGENAI ETIKA DALAM BISNIS Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Gede Raka Lanang Udyatmika NIM:

Untuk mengetahui tingkat keuntungan tiap jenis produk yang dihasilkan dari usaha pengolahan kedelai khususnya pembuatan tahu, tempe, dan tauco sebaiknya dilakukan

Dari hasil penelitian diketahui dalam memperoleh suatu kinerja perusahaan yang baik maka pemilik atau manajer dari UKM harus memperhatikan orientasi kepemimpinan perusahaan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumpulan dan pengelolaan dana zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pinrang sudah berjalan dengan

Pengaruh gaya Cina dalam penerapannya pada elemen-elemen interior di Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon dilakukan dengan cara: menyertakan bentuk aslinya,