• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - TRI ANGGORO, BAB I pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - TRI ANGGORO, BAB I pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya organisasi perusahaan adalah institusi pencipta kekayaan (Wealth-creating institution). Bahkan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipat ganda kekayaan (Wealth-Multiplying Institution) bagi Shareholder perusahaan tersebut. Oleh karena itu manajer perusahaan dihadapkan kepada tantangan untuk meningkatkan Shareholder value kepada organisasi perusahaan (Rahman, Nasir dan Handayani, 2007). Persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompleks saat ini, juga menuntut manajemen perusahaan agar mampu menjamin operasi perusahaan berjalan dengan baik, tetap bertahan dan terus berkembang. Salah satu cara agar manajemen dapat mencapai hal tersebut adalah dengan menyusun, mengendalikan, melaksanakan dan mengevalusi anggaran yang digunakan oleh perusahaan (Sari, 2006).

(2)

Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh manajer puncak sangat menentukan perilaku bawahannya sehingga dalam penyusunan anggaran diperlukan perhatian yang lebih terhadap perilaku-perilaku yang berhubungan dengan anggaran agar dapat memotivasi para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran. Dengan demikian, manajer puncak akan berusaha menggunakan metode penyusunan anggaran yang lebih baik (Puspitawati, 2009).

Konflik Peran dapat terjadi kapan dan dimanapun pada manusia baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Konflik yang terjadi tersebut banyak bentuknya dan beragam pula jenisnya. Menurut Tjosvold dan Tjosvold dalam Nugroho (2006) secara garis besarnya konflik dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu konflik internal dan konflik ekternal. Konflik internal berkaitan dengan apa yang diyakini, prinsip-prinsip atau pegangan hidup individu itu sendiri. Konflik internal berkaitan dengan apa yang diyakini, prinsip-prinsip atau pegangan hidup individu itu sendiri. Konflik eksternal terjadi saat berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya. Konflik ini terjadi bila ada ketidaksesuaian antara individu dengan orang lain atau lingkungannya.

(3)

profesional yang dimiliki para manajer, semakin tinggi potensi konflik peran yang muncul.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Syam dan Djalil (2006) tentang pengaruh orientasi profesional terhadap konflik peran: interaksi antara partisipasi anggaran dan penggunaan anggaran sebagai alat ukur kinerja dengan orientasi manajerial (suatu penelitian empiris pada perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Menemukan bukti empiris bahwa interaksi antara orientasi profesional dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap konflik peran.

Mulyati (2009) meneliti tentang pengaruh konflik peran dan stres kerja terhadap komitmen organisasi (studi pada akuntan publik di Jakarta). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konflik peran dan stres kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi baik secara parsial maupun simultan. Setianingsih (2004) meneliti tentang hubungan profesionalisme, konflik organisasional profesional dengan work outcome. Menemukan bukti empiris bahwa semua dimensi profesionalisme mempunyai hubungan yang positif terhadap konflik organisasional profesional.

(4)

Wonosobo. Penelitian ini penting dilakukan kerena terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu, sehingga peneliti ingin menguji kembali.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh dalam memperkuat hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran?.

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi cakupan penelitian ini, batasan masalah dalam penelitian ini hanya di batasi pada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh dalam memperkuat hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi penyusunan anggaran dalam memperkuat hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran.

1.5 Manfaat Penelitian

(5)

1.5.1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan mampu menekan konflik peran antar karyawan dengan mengikutsertakan karyawan dalam penyusunan anggaran.

1.5.2. Bagi Akademisi

Peneliti ini memberi bukti empiris mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran sebagai mediator dalam memperkuat hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran.

1.6 Kerangka Pemikiran

Aranya & Ferris dalam Syam dan Djalil (2006) menyatakan bahwa luasnya konflik yang dialami para profesional tergantung seberapa tingginya mereka menjaga orientsi profesionalnya atau tergantung pada beralihnya orientasi ia menuju nilai dan norma organisasi. Semakin besar orientasi profesional yang dimiliki para manajer, semakin tinggi potensi konflik peran yang muncul.

(6)

Konflik Peran dapat terjadi kapan dan dimanapun pada manusia baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Konflik yang terjadi tersebut banyak bentuknya dan beragam pula jenisnya. Menurut Tjosvold dan Tjosvold dalam Nugroho (2006) secara garis besarnya konflik dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu konflik internal dan konflik ekternal. Konflik internal berkaitan dengan apa yang diyakini, prinsip-prinsip atau pegangan hidup individu itu sendiri. Konflik internal berkaitan dengan apa yang diyakini, prinsip-prinsip atau pegangan hidup individu itu sendiri. Konflik eksternal terjadi saat berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya. Konflik ini terjadi bila ada ketidaksesuaian antara individu dengan orang lain atau lingkungannya.

Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh manajer puncak sangat menentukan perilaku bawahannya sehingga dalam penyusunan anggaran diperlukan perhatian yang lebih terhadap perilaku-perilaku yang berhubungan dengan anggaran agar dapat memotivasi para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran. Dengan demikian, manajer puncak akan berusaha menggunakan metode penyusunan anggaran yang lebih baik (Puspitawati, 2009).

(7)

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Syam dan Djalil (2006) tentang pengaruh orientasi profesional terhadap konflik peran: interaksi antara partisipasi anggaran dan penggunaan anggaran sebagai alat ukur kinerja dengan orientasi manajerial (suatu penelitian empiris pada perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi Nangroe Aceh Darussalam). Menemukan bukti empiris bahwa interaksi antara orientasi profesional dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap konflik peran.

Mulyati (2009) meneliti tentang pengaruh konflik peran dan stres kerja terhadap komitmen organisasi (studi pada akuntan publik di Jakarta). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konflik peran dan stres kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi baik secara parsial maupun simultan. Setianingsih (2004) meneliti tentang hubungan profesionalisme, konflik organisasionalprofesional denganwork outcome.Menemukan bukti empiris bahwa semua dimensi profesionalisme mempunyai hubungan yang positif terhadap konflik organisasional–profesional.

(8)

Gambar 1.1 : Model penelitian pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dalam memperkuat hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran.

1.7 Hipotesis Penelitian

Ha : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh dalam memperkuat

hubungan antara orientasi profesional terhadap konflik peran. Orientasi Profesional

Partisipasi Anggaran

Gambar

Gambar 1.1  :  Model penelitian pengaruh partisipasi penyusunan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

“Kecuali mengenai Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Labuan dan Putrajaya, hukum Syarak dan undang-undang diri dan keluarga bagi orang yang menganut agama Islam,

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI