• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PENERAPANNYA PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus Terhadap Praktik Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al Falah) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PENERAPANNYA PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus Terhadap Praktik Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al Falah) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PENERAPANNYA PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus Terhadap Praktik Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al Falah)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I) Pada Jurusan Ekonomi Perbankan Islam Fakultas Syariah

Oleh : SANTOSO NIM. 50530240

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

(2)

ii ABSTRAK SANTOSO :

Tanggung jawab sosial perusahan atau yang lebih dikenal dengan istilah CSR pada dasarnya memiliki tujuan yang sama; ingin menjalankan bisnis dengan lebih bermartabat, dengan konsekuensi akan mengurangi profit. Pengusaha seharusnya menjalankan bisnis tidak semata untuk profitability melainkan lebih dari itu, sustainability (berkesinambungan). Kesadaran untuk menjalankan bisnis bukan sekedar untuk mencari profit semata, masih minim dimiliki oleh sebagian pelaku bisnis. Padahal, justru faktor kesinambungan tadi yang sangat menentukan masa depan sebuah usaha. Maka dari itu diperlukan konsep yang tepat agar perusahaan lebih memahami CSR itu lebih dari kegiatan philanthropy (kedermawanan).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dalam etika bisnis Islam karena pada dasarnya Islam sudah menjalankannya lewat konsep Baitul Maal dan bagaimana penerapannya pada Lembaga Keuangan Syariah. Disamping itu perlu juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan CSR dan dampak yang akan terjadi ketika perusahaan melakukan kegiatan CSR.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Yaitu metode yang berusaha menuturkan dan menafsirkan data yang ada, di mana tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi melalui analisis dan interpretasi mengenai data tersebut. Upaya penyusunan bahannya menggunalan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan dapat disimpulkan bahwa Penerapan CSR pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al Falah sudah sangat baik untuk lembaga keuangan setingkat koperasi. Hal ini terbukti dengan adanya unit usaha yang mengatur akan kegiatan CSR dan juga dengan berjalannya kegiatan-kegiatan atau program-program yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan sehingga dapat mengurangi sedikit beban ekonomi masyarakat disekitar lingkungan BMT Al Falah.

Kata kunci : CSR, Sustainability, Philanthropy, Etika Bisnis Islam

(3)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta alam, sang pengendali kehidupan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Teriring juga Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam mengikuti ajaran agama Islam.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. DR. Maksum Mukhtar, MA, selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

2. Bapak DR. Achmad Kholiq, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3. Ibu Sri Rokhlinasari, SE. M.Si, selaku Ketua Jurusan EPI IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

4. Bapak Prof. DR. H. Abdus Salam DZ. M.Si, selaku dosen pembimbing I. 5. Ibu Sri Rokhlinasari, SE. M.Si, selaku dosen pembimbing II.

(4)

x

9. Bapak Ansori, Bapak Agung dan Ibu Indah, selaku Staff BMT al Falah Sumber Cirebon.

10.Segenap karyawan dan karyawati civitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 11.Segenap mahasiswa dan mahasiswi IAIN Cirebon khususnya Fakultas Syariah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang berminat dalam bidang keilmuan, semoga Allah SWT senantiasa mengampuni segala dosa-dosa kita dan senantiasa melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kita semua Amiiiiin....

Cirebon, Mei 2012

(5)

xi

G. Sistematika Penelitian ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Corporate Social Responsibility ... 16

B. Konsep Corporate Social Responsibility ... 18

(6)

xii

1. Latar Belakang Berdirinya BMT Al Falah ... 40

2. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Al Falah... 41

B. Visi dan Misi BMT Al Falah ... 43

C. Faktor-faktor dan Dampak yang Mempengaruhi Penerapan CSR pada BMT Al Falah ... 66

1. Faktor yang mempengaruhi penerapan CSR pada BMT Al Falah ... 66

2. Dampak CSR pada BMT Al Falah ... 70

(7)

xiii BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 75

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar B.2.1 Faktor yang mempengaruhi CSR ... 25

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin pesat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum operasional melalui UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah dirubah dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang Bank Indonesia. Pertumbuhan tersebut kemudian bertambah dengan adanya angin segar berupa keluarnya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 16 November tahun 2003 tentang pengharaman berbagai jenis transaksi berbasis bunga, baik di lingkungan perbankan, asuransi maupun transaksi bisnis lainnya.

Perkembangan syariah di Indonesia memang sangat pesat, sebagaimana data yang ada di BI pada tahun 2007 perkembangan jaringan operasional telah ada 3 Bank Umum Syariah (BUS), 26 Unit Usaha Syariah (UUS), 114 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)1, belum lagi jumlah lembaga keuangan mikro atau Baitul Mal wa Tamwil (BMT) yang tersebar hampir di setiap kabupaten dan kota.

Meskipun berkembang pesat, aset bank syariah hingga Maret 2006 baru mencapai Rp. 20.55 triliun atau baru 1.4 persen dibandingkan total aset bank konvensional. Sebagian dari kita menyadari bahwa sistem perbankan nonribawi

1Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2007 BI. www.bi.com

(10)

2

atau sistem perbankan syariah lebih adil dan jauh dari unsur eksploitasi dan spekulasi. Namun, bukanlah hal yang mudah bagi lembaga keuangan syariah untuk merebut hati nasabah (personal maupun korporasi). Perlu strategi dan langkah yang sistematis, sosialisasi dan kampanye yang kontinyu serta dukungan dari berbagai pihak yang terkait seperti pemerintah, parlemen, Departemen Keuangan, Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), konsultan, praktisi dan pihak-pihak lain yang terkait.2

Salah satu strategi dari lembaga-lembaga keuangan syariah dalam membentuk citra positif perusahaan yang kaitannya dengan kesinambungan sebuah usaha dan Brands atau Merk, agar lembaga keuangan syariah dapat mudah dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas. Dengan memberikan gambaran menyeluruh tentang manfaat dan keuntungan memakai sistem lembaga keuangan syariah dari sisi bisnis (profit) maupun spirit sehingga masyarakat merasa bahwa sistem dan produk lembaga keuangan syariah ini memang baik dan layak untuk dipakai. Pada tahapan inilah yang dalam strategi public relation disebut dengan tahap pembentukan citra bank syariah dalam benak nasabah.

Pembentukan citra lembaga keuangan syariah dalam hal ini Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dimulai dengan memetakan persepsi masyarakat tentang BMT. Untuk meningkatkan citra yang baik yang melekat pada BMT, perlu juga institusi

(11)

3

BMT melakukan kegiatan sosial, mengembangkan program-program pengembangan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada publik yang biasanya disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Masalah CSR yang seharusnya telah terintegrasi dalam hierarki perusahaan atau perbankan sebagai strategi dan policy manejemennya, tetap masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan pelaku bisnis di Indoneisa. Esensi dan signifikansi dari CSR masih belum dapat terbaca sepenuhnya oleh pelaku bisnis, sehingga CSR sendiri baru sekedar wacana dan implementasi atas tuntutan masyarakat. Hal ini otomatis akan mengurangi implementasi dari CSR itu sendiri. CSR pada dasarnya memiliki tujuan yang sama; ingin menjalankan bisnis dengan lebih bermartabat, dengan konsekuensi akan mengurangi profit. Pengusaha seharusnya menjalankan bisnis tidak semata untuk profitability melainkan lebih dari itu, sustainability (berkesinambungan). Kesadaran untuk menjalankan bisnis bukan sekedar untuk mencari profit semata, masih minim dimiliki oleh sebagian pelaku bisnis di Indonesia. Padahal, justru faktor kesinambungan tadi yang sangat menentukan masa depan sebuah usaha.

(12)

4

masih dipandang sebagai lembaga keuangan yang kurang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan disekelilingnya. Untuk itulah, diperlukan suatu program sosial untuk pengembangan yang berkelanjutan (sustainable development) dalam rangka membentuk citra positif bagi masyarakat sehingga

semakin banyak masyarakat yang berminat menjadi nasabah BMT al Falah. Disamping membentuk citra positif bagi bank syariah, perlu kiranya bagi BMT al Falah untuk memperhatikan dampak positif dari diadakannya program sosial tersebut. Namun, yang perlu diingat dan diterapkan ialah konsep yang disajikan atau dipraktekkan oleh pihak Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip etika bisnis dalam Islam.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik dan perlu kiranya untuk melakukan sebuah penelitian dengan mengangkat judul "Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan Penerapannya Pada Lembaga Keuangan

Syariah”.

B. Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah yang perlu adanya pengembangan, ada tiga macam yaitu:

1. Identifikasi Masalah

(13)

5

a. Wilayah Kajian

Dalam penelitian ini termasuk dalam wilayah kajian ekonomi perbankan Islam yang lebih terfokus pada kajian Manajemen Perbankan Syariah.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan penelitian deskriptif (studi empirik), yakni pendekatan penelitian yang berkaitan dengan analisis data-data yang ada.

c. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan penerapannya pada Lembaga Keuangan

Syariah.

2. Pembatasan Masalah

Karena berbagai keterbatasan pada seorang peneliti sendiri, baik wawasan, waktu, tenaga maupun biayanya, maka penelitian yang akan dilakukan

dibatasi pada ”konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan

penerapannya pada Lembaga Keuangan Syariah”. Dalam kesempatan ini,

penelitian akan dilakukan di Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber. 3. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(14)

6

b. Bagaimana penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber?

c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber

dan dampaknya?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian terhadap permasalahan yang ingin dikaji, memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dalam etika bisnis Islam.

2. Untuk mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Lembaga Keuangan Syariah khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber.

(15)

7

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Kegunaan Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan kajian-kajian mengenai ilmu Ekonomi Islam, khususnya mengenai perkembangan manajemen perbankan syariah dan kepentingannya bagi pertumbuhan perekonomian umat.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pengambilan keputusan bagi manajemen perbankan Syariah dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa dan CSR sebagai program pengembangan yang berkelanjutan sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui keunggulan dan akhirnya memanfaatkan jasa Lembaga Keuangan Syariah.

3. Kegunaan Akademik

Penelitian ini merupakan perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Khususnya Jurusan MEPI Fakultas Syariah sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya di masa mendatang.

E. Kerangka Pemikiran

(16)

8

bidang bisnis yaitu, pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) maksudnya adalah suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan dan kesempatan generasi berikut untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Generasi masa kini harus memanfaatkan seefisien mungkin sumber daya alam yang tersedia sesuai dengan kebutuhan secara optimal. Keberlanjutan dapat dilihat dari beberapa dimensi yang merupakan dimensi yang saling berkaitan dengan keberlanjutan itu sendiri, antara lain; manusia, sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk membangun sebuah sistem perekonomian yang kokoh dan tahan terhadap berbagai macam krisis, maka dibentuklah sebuah Lembaga Keuangan Syariah. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. BMT adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.3

Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an tentang keharaman bunga pada bank konvensional (riba) sebagaimana pada ayat berikut:

... ...

(17)

9

”...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS.

Al Baqarah: 275).

Dan juga pada ayat dan surat yang lainnya;

   





Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Ali 'Imran : 130).

Sebagaimana juga terdapat dalam hadits-hadits yang melarang riba, yang artinya:

Dari Jubair ra, Rasulullah SAW mencela penerima dan pembayar bunga, orang yang mencatat begitu pula yang menyaksikan. Beliau bersabda, ”mereka semua sama-sama berada dalam dosa.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).

Menurut hadits tersebut diatas, telah jelas bahwa orang-orang yang tergabung dalam lingkaran riba, mereka semua sama-sama berdosa. Artinya mereka yang bekerja, yang mendirikan dan juga yang menabung serta melakukan transaksi pada lembaga yang mengandung unsur riba, mereka sesungguhnya telah melakukan kegiatan yang dilarang agama Islam.

Adapun tujuan dari pendirian BMT disamping untuk mencari keuntungan adalah memenuhi tangung jawab social. Hal ini biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka CSR adalah

(18)

10

sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Sementara CSR merupakan konsep manajemen yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana dalam ayat Al-qur’an:4



munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imran : 104)

Dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abi Ya’la, Rasulullah bersabda,

yang artinya, “Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu” (HR. Muslim).5

Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan akan memberi dampak positif tidak hanya bagi operasional perusahaan, akan tetapi juga bagi kelangsungan eksistensi perusahaan untuk jangka panjang, keuntungan yang dapat diraih melalui program ini antara lain; dapat mengurangi biaya, mengurangi risiko, membentuk reputasi, membangun modal sosial, dan meningkatkan akses pasar lebih luas.

Begitu pula untuk operasional perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa perbankan, perhotelan, angkutan udara dan lain sebagainya, yang sangat sensitif dengan masalah kepercayaan, kualitas pelayanan dan citra. Khususnya

4Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah dalam Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 35.

(19)

11

dalam Lembaga Keuangan Syariah yang merupakan bisnis kepercayaan sehingga perbankan perlu membangun image positif agar masyarakat berminat untuk menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah.

Apapun inisiatif konsep pendekatan CSR yang diterapkan oleh lembaga keuangan, tentu harus disesuaikan dengan visi dan sasaran lembaga keuangan,, dalam hal ini adalah Lembaga Keuangan Syariah. Tantangannya adalah bagaimana Lembaga Keuangan Syariah mampu secara cerdik memilih fokus program CSR dan bisa menjadikannya “kendaraan” untuk merangkul nasabah di masa depan. Karena, secara sederhana, CSR akan sangat powerfull untuk membangun pasar masa depan. Membangun citra sekarang, dan memanen hasilnya kemudian adalah pola kerja CSR. .

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif lapangan. Metode penelitian kualitatif empirik adalah metode penelitian yang umumnya menekankan pada deskripsi, dan menganalisis data.

(20)

12

hanya terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi melalui analisis dan interpretasi mengenai data tersebut.6

2. Sumber Data

a. Sumber data primer, yaitu data yang diambil langsung dari lapangan. Dalam hal ini di Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber, baik melalui observasi maupun wawancara.

b. Sumber data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, jurnal, dokumentasi dan lain-lain yang terkait dengan penysusnan skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi itu, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Teknik pengumpulan data ini di lakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan.

b. Wawancara/Interview

Wawancara/interview adalah proses tanya jawab dalam bentuk lisan antara dua orang atau lebih. Teknik pengumpulan data ini dilakukan antara peneliti dengan karyawan BMT.

(21)

13

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan semua data yang relevan.7 Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data/dokumentasi tentang kondisi objektif dari tempat penelitian yakni Baitul Maal wa Tamwil (BMT) al Falah Sumber.

d. Studi Pustaka

Yaitu tehnik pengumpulan data untuk mencari sumber-sumber data yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai teori-teori yang ada di buku bacaan.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan menggunakan analisis secara kualitatif yaitu melalui penalaran, pelaksanaan, penganalisaan, dan dilaksanaan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menelaah data-data uang sudah terkumpul dari berbagai sumber baik sumber primer maupun sekunder.

b. Mengelompokkan seluruh data yang sudah ada sesuai dengan masalah yang diteliti.

(22)

14

c. Menghubungkan data dengan teori yang sudah dilakukan dalam kerangka pemikiran.

d. Mengambil kesimpulan dari data yang sudah dianalisis dengan memperhatikan rumusan masalah dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penelitian.

H. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan penyusunan penulisan dalam skripsi ini, penulis membuat sistematika penulisan dengan konsep sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika.

BAB II Landasan Teori

Bab ini diuraikan mengenai pengertian Corporate Social Responsibility (CSR), Konsep CSR dan penerapan CSR dalam lembaga keuangan syariah terutama BMT serta manfaatnya, sehingga dapat meningkatkan citra positif bagi BMT itu sendiri.

BAB III Kondisi Objektif BMT al Falah Sumber

(23)

15

BAB IV Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai konsep Corporate Social Responsibility dan penerapannya pada Lembaga Keuangan Syariah dan penjelasannya.

BAB V Penutup

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Badroen, Faisal. dkk. 2007. Etika Bisnis Dalam Islam. Ed. Ke-I cet.2. Jakarta: Kencana.

Dafr, Richard L. 2002. Manajemen. Ed.ke-V. jilid I. Penerjemah Emil Salim, Tanjung Desy Nursanti, Maryanmi Hermanto. Jakarta: Erlangga.

David Rees dan Richard Mc Bain. 2007. People management: teori dan strategi (tantangan dan peluang). Penerjemah Sukono. Jakarta: kencana.

Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. 2008. Pengantar manajemen. Ed.ke-I cet.3. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Gibson. James L, James H. Domelly, John M. Nancevich. 1996. manajemen. Ed. 9 jilid I. Penerjemah Zuhad Ichyaudin. Jakarta: Erlangga Hafidhuddin, Didin. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktek. Jakarta : Gema Insani Press.

Ifham, Ahmad. Strategi Bank Syariah Merebut Hati Nasabah. Republika. Jumat, 7 Juli 2006.

Ilmi, Makhalul. 2002. Teori dan Praktek Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Indira, J. dan D. Apriyanti. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Terhadap Kinaerja Keuangan”. Jurnal Maksi. Vol. 5. No. 2. Hlm. 227- 243

(25)

Muhammad. 2004. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah. Yogyakarta : UII Press.

Alma, Buchari. 2003. Dasar-Dasar Etika Bisnis Islami. cet.3. Bandung: Alfabeta. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa. 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung:

Alfabeta.

Rafik Issa Beekum. 2004. Etika Bisnis Islami. Penerjemah Muhammad M.Ag Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Retno, Reni anggraini Fr (2006) “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan

Keuangan Tahunan”. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26

Agustus.

Subana dan Derajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suharto, Edi. (2006). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (edisi ke-2), Bandung: Refika Aditama.

Surahman, Winarmo. 1998. Metode Penelitian. Bandung: Gemilang Press.

(26)

SITUS WEB :

http://arthagrahapeduli.org/index.php/tanggung-jawab-sosial-perusahaan Diakses Tanggal 20 Maret 2011

www.bi.com diakses tanggal 20 Maret 2010

www.csrindonesia.com Diakses pada tanggal 28 Maret 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan Diakses Tanggal 23 Maret 2010

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk air mineral merek Aqua adalah

[r]

Pestisida yang disemprotkan dan yang sudah berada di dalam tanah dapat terbawa oleh air hujan atau aliran permukaan sampai ke badan air penerima berupa sungai yang jika tidak

58 Tahun 2010 Pasal 17 untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu yang mempunyai ketentuan khusus acara pidana, selain ditugaskan kepada penyidik

Sebaliknya jika nilai probabilitas yang diperoleh adalah > 0,05 maka korelasi antara jumlah obat yang diberikan kepada pasien (variable bebas) dengan sisa obat ( Variable

Dari sisi sistem yang dibutuhkan adalah database karena semua aplikasi web yang akan dibuat semua terhubung ke database dan akan melakukan tiga tahap yaitu input,

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

This research aims at finding out the correlation between the mastery of present tense and the ability I writing descriptive text of the eighth grade students of SMP N