• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

B. WAHYU WIDI WIDAYATI NIM: 011334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

Tehun Ajaren ?0fn-zU0/-

Universit$ Sanate Dhema Yogrekarte

Oleh:

B. lYaLyu lYtuti Widayati

,,lfw'srrrylY.z

'-Tchh,disctufuide,

:

, P+mbimbingl:

,,,

/',1^ I

/ t'l I/{,u " t f

IJ

Ihs. FX. MuMi, M.Pd

Punomo, S.E., M.Si.

t :

Targgal5 Okt0ber2006

Tmggal l7November2006

(3)

Ketua

Sekrretaris

Anggota

Anggota

Anggota

studi l(asus Mahasfuwa

Ftr(Ip progrsmstudi Fendidikan A,kuntensi

Trhun Ajenn ?,w}"-zut4 universitas sanata llhema yoggrakarte

Dipersiapkm darn

ditrlis oleh:

B. TYehyu Widi Widayati

llIM: An38.&tz

Telah diprtahankan di depn pardria penguji

Pada bnggal 5 Desember 2006

dan dinyatakan telah memenuhi qyarat

Susunan

Panitia Penguji

Nama langkap

Drs. Srtr{o Adrsusito

J.R

S. Widanarto

hliowrmtato, S.pd, I\4Si

Drs. FX. MuMi, M.Pd"

Drs. Banbsng Pumomo,

S.8., M.Si.

Correlio hrmantini.,s.pd-,M.

SA

Yogyakarta

5 Desember

2006

Kegrrruan

dan llmu pendidikan

Sanata

Dharma

llt

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

K egagalan M erupakan K esempatan unt uk M emulai lagi

Sesuat u dengan L ebih Cerdas (Henry F ord)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus

Bunda Maria

Bapak Ign. Pudjono (Alm.)

Ibu Yustina Prihatin

Kakakku ( Mas Andang dan Mas Uun)

Adikku (Probo)

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Desember 2006

Penulis

(6)

vi

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN

LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi

Tahun Ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

B. Wahyu Widi Widayati

NIM : 011334072

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif

motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (2) ada pengaruh positif sarana

belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (3) ada pengaruh positif lingkungan

belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (4) ada pengaruh positif motivasi belajar,

sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Penelitian studi kasus ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada bulan Maret-April 2006. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa

FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 266 mahasiswa. Sampel penelitian ini

berjumlah 120 mahasiswa dan ditentukan berdasarkan metode

purposive random

sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan

dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan korelasi

product moment dan

analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (t

hitung

= 4,502 > t

tabel

= 1,980); (2) sarana

belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (t

hitung

= 4,449 > t

tabel

= 1,980); (3) lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

mahasiswa (t

hitung

= 3,370 > t

tabel

= 1,980); (4) motivasi belajar, sarana belajar dan

lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (F

hitung

=

(7)

vii

ABSTRACT

The Influence of Learning Motivation, Learning Facilities and

Learning Environment Toward The Student’s Learning Achievement

A Case Study at the Students of Accounting Faculty of Education

Sanata Dharma University Yogyakarta Academic Year 2002-2004

B. Wahyu Widi Widayati

Student’s No : 011334072

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2006

The purposes of this research are to find out wheter (1) learning motivation

has positive influences toward student’s learning achievement; (2) learning facilities

positive influences toward student’s learning achievement; (3) learning environment

has positive influences toward student’s learning achievement; (4) learning

motivation, learning facilities and learning environment have positive influences to

student’s learning achievement.

This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in

March and April 2006. The populations of this research were students of accounting,

Faculty of Education, Sanata Dharma University, academic year 2002-2004. There

were 266 students. But the samples of this research were only 120 students. The

technique of samples drawing was purposive random sampling. The technique of data

collection were documentation and questionnaire. The techniques of data analysis

were product moment correlation and multiple regression analysis.

The result of this research show that: (1) learning motivation has positive

influences toward student’s learning achievement (r

test

= 0,383; p= 0,000); (2) learning

facilities has positive influences toward student’s learning achievement (r

test

= 0,379;

p= 0,000); (3) learning environment has positive influences toward student’s learning

achievement (r

test

= 0,296; p= 0,001); (4) learning motivation, learning facilities and

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkat dan karunia Allah Bapa sehingga Penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana

Belajar dan Lingkungna Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa”. Studi kasus

Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun 2006.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan sesuai program studi yang ditempuh di

Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat

dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1.

Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(9)

ix

4.

Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah memberi

saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

dengan selesai.

5.

Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang memberi

saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

dengan selesai.

6.

Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A., yang telah memberikan bantuan, saran

dan pengarahan kepada penulis.

7.

Teman-teman mahasiswa Prodi PAk tahun ajaran 2002-2004, yang telah

merelakan waktunya untuk mengisi kuesioner.

8.

Bapak, ibu, kakak dan adikku tercinta, serta seluruh keluargaku yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

9.

Teman-temanku yang kubanggakan (Lina, Icha, Yuli, Marina dan Arum), terima

kasih atas persahabatan kita selama ini. “maaf ya aku sering nebeng kesana sini,

gak punya kos sendiri siy he..he.. .

10. Saudaraku mBak Minthol yang telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan

keluh kesahku selama ini. “

sorry ya, selama ini aku sering nangis dan bikin

kamu marah, he..he.. .

11. Teman seperjuanganku Woro Sukesthi, yang telah bersedia jadi rental

langgananku. “Jeng, kayaknya aku ninggalin virus di kompi mu ya he he.. .

12. Teman-temanku Sr. Columba, Ria, mas Ari Wibowo, mas Ari, Wiwik, Hexa,

(10)

x

(makasih atas bantuannya nyebarin kuesioner), terima kasih atas keceriaan dan

dorongannya selama ini.

13. Teman-teman PAK B+A+C ‘01, ‘00, ‘02, ‘03 dan teman-teman PDU ‘01, terima

kasih telah memberi warna selama kuliah, teruslah berusaha meraih citamu.

14. Teman-teman UKM Karawitan, yang telah menjadi penentram hati dengan

suara-suara gending jawa-nya.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

banyak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Yogyakarta,

5

Desember

2006

(11)

xi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah……….. 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

(12)

xii

1. Prestasi Belajar ... 6

2. Motivasi Belajar ... 10

3. Sarana Belajar………. 12

4. Lingkungan Belajar………. 12

4. 1 Lingkungan Keluarga……… 12

4. 2 Lingkungan Sekolah……….. 14

4. 2 Lingkungan Masyarakat……… 15

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 17

C. Kerangka Berpikir ... 18

D. Paradigma Penelitian……… 21

E. Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……… ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data... 26

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 29

G. Teknik Analisis Data ... 32

1. Uji persyaratan Analisis……….. 32

a. Uji Normalitas……….. 32

b. Uji Linearitas……… 33

(13)

xiii

d. Uji Heteroskedastisitas………. 34

2. Uji Hipotesis……… 34

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 38

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD ... 42

C. Prodi Pendidikan Ekonomi (PE) ... 43

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa ... 46

E. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Karyawan ... 49

F. Pejabat Struktural Universitas Sanata Dharma ... 51

G. Bagan Struktur Organisasi FKIP... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 56

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran……… ... 56

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar Mahasiswa………... 57

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Sarana Belajar Mahasiswa………… ... 58

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lingkungan Belajar Mahasiswa……... 59

5. Deskripsi Responden Berdasarkan IPK Mahasiswa…….... 61

B. Teknik Analisis Data ... 62

(14)

xiv

a. Uji Normalitas………. .62

b. Uji Linearitas………. 63

c. Multikolinieritas……… 66

d. Heteroskedastisitas……… 66

2. Pengujian Hipotesis……… 67

a. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa………. 67

b. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa………. 69

c. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……….. 71

d. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi BelajarMahasiswa…………...73

C. Pembahasan... 74

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 74

2. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 77

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 80

(15)

xv BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 85 B. Keterbatasan Penelitian ... 86 C. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DARTAR TABEL

Tabel 1 Beban Studi Maksimal ... 9

Tabel 2 Kategori IPK Mahasiswa ... 25

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Independen……….………... 27

Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji Validitas……….………... 30

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa Tiga Tahun Terakhir………. ... 49

Tabel 6 Jumlah Tenaga Pengajar Tetap………... . 50

Tabel 7 Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran………... 56

Tabel 8 Kategori Motivasi Belajar Mahasiswa ... 57

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa…... 57

Tabel 10 Kategori Sarana Belajar Mahasiswa ... 58

Tabel 11 Deskripsi Distribusi Frekuensi Sarana Belajar Mahasiswa... 59

Tabel 12 Kategori Lingkungan Belajar Mahasiswa………. .. 60

Tabel 13 Deskripsi Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajat Mahasiswa... 60

Tabel 14 Kategori IPK Mahasiswa Berdasarkan Standar Kelulusan USD ……… ... 61

Tabel 15 Deskripsi Distribusi Frekuensi IPK Mahasiswa………... 61

Tabel 16 Ringkasan Hasil Uji Normalitas………. ... 63

Tabel17 Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel Bebas dan Variabel Terikat………... 65

Tabel 18 Hasil Korelasi antara Variabel-variabel Bebas dengan Variabel Terikat……… .. 73

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Kuesioner ... 91

Lampiran II Data Penelitian ... 95

Lampiran III Validitas dan Reliabilitas... 105

Lampiran IV Normalitas dan Linearitas... 109

Lampiran V Multikolinieritas dan Heteroskedastisitas... 113

Lampiran VI Uji Hipotesis ... 118

Lampiran VI Daftar Tabel ... 124

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang yang mengerjakan suatu aktivitas tertentu pasti berharap sukses dan berhasil. Misalnya, seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi secara alami tentu berharap dapat sukses dalam perkuliahan yang diikutinya. Namun tidak semua harapan dapat menjadi kenyataan. Beberapa faktor penghambat kadang atau bahkan sering menghadang seseorang untuk sampai kepada kesuksesan, termasuk kesuksesan dalam belajar.

Salah satu ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi yang tinggi. Bila seseorang memperoleh prestasi yang baik, maka secara umum dapat dikatakan bahwa dia sukses dalam belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang biasanya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka yang diberikan oleh guru rendah, maka prestasi seorang mahasiswa dianggap rendah. Bila prestasi yang diberikan guru tinggi, maka prestasi mahasiswa dianggap tinggi, sekaligus dianggap sebagai seorang mahasiswa yang sukses dalam belajar.

(20)

sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal atau bersumber dari luar diri pribadi peserta didik. Faktor intern tersebut meliputi : prasyarat belajar, yaitu pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seorang mahasiswa sebelum dia mengikuti pelajaran berikutnya; motivasi belajar, yaitu dorongan usaha dalam pencapaian prestasi; keterampilan belajar yang dimiliki siswa yang meliputi cara-cara yang berkaitan dengan mengikuti mata pelajaran, mengerjakan tugas, membaca buku, menulis makalah, belajar kelompok, mempersiapkan ujian, menindaklanjuti hasil ujian dan mencari sumber belajar; kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan, sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain. Faktor ekstern antara lain meliputi: proses belajar mengajar, sarana belajar yang dimiliki sekolah maupun siswa, lingkungan belajar yang meliputi lingkungan fisik seperti suasana rumah atau sekolah dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar karena motivasi belajar memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

(21)

dimiliki si mahasiswa sebagai peserta didik, tetapi juga lembaga pendidikan tempat mahasiswa belajar. Perlunya sarana belajar ini mempermudah keberhasilan pencapaian. Bagaimanapun sarana menentukan keberhasilan sehingga sarana belajar yang ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Keberhasilan belajar mahasiswa ditentukan juga oleh lingkungan belajar, karena lingkungan mempengaruhi seseorang untuk berkonsentrasi. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Beberapa faktor tersebut di atas diduga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA “.

B. Batasan Masalah

(22)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

2. Apakah ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

3. Apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

4. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

(23)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber masukan bagi mahasiswa berkaitan dengan motivasi belajar, sarana belajar dan faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Mahasiswa diharapkan bersikap positif terhadap motivasi belajarnya, memanfaatkan fasilitas belajar di universitas maupun di rumah secara optimal dan memilih waktu belajar yang tepat.

2. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar yang mampu menunjang peningkatan prestasi belajar yang optimal bagi putra-putrinya.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

4. Bagi Penulis

(24)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretik 1. Prestasi Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin Syah, 1995:88).

Menurut Usman (1995:5) belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu-individu dengan lingkungannya. Sedangkan W.S.Winkel (1987:36), mengatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

(25)

pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Prestasi pada prinsipnya merupakan pengungkapan hasil belajar yang ideal yang meliputi segenap ranah yang berubah sebagai akibat dari pengalaman proses belajar (Muhibbin Syah). Sedangkan menurut W.S. Winkel ( 1986: 48), prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan tersebut menghasilkan suatu perubahan yang khas yaitu perubahan dalam sikap atau tingkah laku yang tercapai yang dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes.

Jadi, prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar.

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya/internal maupun di luar dirinya/eksternal (Usman, 1993: 9). Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

(26)

yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna. 2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Terdiri atas :

3) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penugasan diri.

3) Faktor kematangan fisik dan psikis b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

(27)

keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang ditulis sampai dua angka di belakang koma (Peraturan Akademik, 2002:15). Dalam buku pedoman FKIP edisi tahun 2001 dijelaskan bahwa Indeks Prestasi Semester adalah kemampuan belajar mahasiswa ditentukan sesuai dengan tingkat keberhasilan belajar pada semester lalu (hal. 27).

Angka indeks prestasi semester diperoleh dari jumlah nilai huruf yang telah ditransfer ke nilai bobot dikalikan jumlah sks kemudian dibagi dengan jumlah sks yang ditempuh. Sks adalah kepanjangan dari satuan kredit semester yaitu takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur maupun kegiatan mandiri selama dua sampai empat jam per minggu (Buku Pedoman FKIP, 2001: 26).

Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya berdasarkan pada indeks prestasi sebelumnya dapat ditentukan sebagai berikut :

Tabel 1

Beban Studi Maksimal

IPS Beban Studi Maksimal

3,00 25 sks

2,50-2,99 22 sks 2,00-2,49 19 sks

1,99 15 sks

(28)

Tinggi rendahnya IP yang dicapai oleh mahasiswa akan mempunyai konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, misalnya untuk menentukan cepat atau lambatnya mahasiswa menyelesaikan studinya, kemampuan mengembangkan potensinya dan sebagainya.

2. Motivasi Belajar

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 1995: 28-29).

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman AM (1986: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling“ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

(29)

Muhibbin Syah (1995: 137) membedakan motivasi menjadi dua macam, yaitu :

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

2. Motivasi Ekstrinsik

(30)

3. Sarana Belajar

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991). Sarana dapat juga berarti fasilitas. Fasilitas adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Sarana belajar adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan proses belajar. Hal tersebut berarti menyangkut sarana yang dimiliki peserta didik dan lembaga pendidikan tempat mahasiswa belajar. Sarana yang dimiliki peserta didik misalnya buku-buku, meja, komputer, kalkulator dan sebagainya. Sedangkan sarana yang dimiliki universitas adalah perpustakaan, laboratorium, media pengajaran dan sebagainya.

4. Lingkungan Belajar

a. Lingkungan Keluarga

(31)

Menurut Roestiyah (1982:159) faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa, yaitu :

1) Cara mendidik

Orang tua dalam mendidik anak seharusnya tidak memanjakan atau menekan dengan keras si anak, karena hal itu dapat menjadikan anak kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan kesulitan.

2) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, karena dengan adanya dorongan dan pengertian dari orang tua maka si anak akan merasa terbantu dan termotivasi dalam menentukan masa depannya.

3) Keadaan sosial ekonomi keluarga

Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

4) Latar belakang kebudayaan

(32)

Winkel (1989:108-109) berpendapat, keadaan sosial-ekonomis menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan ini tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan pendidikan yang akan ditempuh. Keadaan sosial-kultur menunjuk pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga yang dapat tinggi, sedang atau rendah. Dari keadaan ini tergantung kemampuan siswa dalam pergaulan antara orang tua dan anak serta pandangan keluarga mengenai pendidikan. Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu sendiri melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun akibat itu tidak harus timbul secara otomatis dan dengan sendirinya. Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah kondisi intern akan membantu membentuk diri siswa atau menghambatnya. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan harapannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

b. Lingkungan Sekolah

(33)

pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai usia tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi anak dalam belajarnya dan menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (W.S. Winkel, 1987: 2).

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan adanya sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.

c. Lingkungan Masyarakat

(34)

sosialisasinya, tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya sendiri sebagai seorang pelajar.

Muhhibbin Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti sekolah dan lapangan olahraga telah terbukti menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan anak-anak nakal. Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar.

(35)

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Suryantono dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh faktor lingkungan belajar dan sikap belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi akuntansi” (2004), menemukan adanya pengaruh positif dari lingkungan belajar dan prestasi belajar. Lingkungan belajar sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Lingkungan yang tenang, nyaman, kondusif dan ditunjang dengan fasilitas atau sarana belajar yang memadai akan membuat siswa dapat mencurahkan perhatiannya atau dapat berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

(36)

materi. Dengan demikian siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan dapat mencapai prestasi yang baik.

Dari kedua hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

2. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

(37)

lingkungan universitas atau lingkungan rumah akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar mahasiswa rendah.

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Manusia mempunyai lingkungan tempat tinggal, baik itu lingkungan statis atau keadaan tempat, lingkungan dinamis atau lingkungan sosial. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Demikian pula dengan kegiatan belajar, setiap orang mempunyai lingkungan belajar yang berbeda. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang saling mendukung dalam belajar akan mendorong mahasiswa untuk selalu belajar. Suasana belajar yang kondusif dapat membantu mahasiswa dalam menangkap isi materi pelajaran yang dipelajari, sehingga mahasiswa dapat menguasai materi-materi pelajaran yang dipelajari tersebut.

Lingkungan belajar yang baik artinya fasilitas maupun suasana atau keadaan dalam belajar terpenuhi dan menggairahkan dapat membuat siswa dengan tenang belajar dan menguasai materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi belajarnya tinggi.

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

(38)

sengaja dirancang dan dimanipulasikan seperti sarana dan fasilitas. Faktor dalam terdiri dari fisiologis yang menyangkut mengenai sikap, minat, motivasi dan sebagainya. Semua faktor tersebut yang antara lain motivasi, sarana dan lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajar mahasiswa.

(39)

C. Paradigma Penelitian

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini dapat diilustrasikan paradigma sebagai berikut :

ry1

ry2

Ry123

ry3

Keterangan :

X1 = Motivasi Belajar

X2= Sarana Belajar

X3= Lingkungan Belajar

Y = Prestasi Belajar Mahasiswa X1

X2

X3

(40)

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

(41)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa program studi pendidikan akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar subyek penelitian, karena hasil penelitian hanya berlaku pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(42)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 108). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh antara motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa maka sebagai populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2002 sampai tahun ajaran 2004. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 266 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto,2002:109). Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan metodepurposive random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel random yang didasarkan pada pertimbangan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian a. Variabel Dependen

(43)

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa.

b. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi (Suharsimi Arikunto,2002:97). Variabel independen (X) dalam penelitian ini meliputi motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar.

2. Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen

Pengukuran variabel prestasi belajar didasarkan pada IPK yang dicapai mahasiswa pada semester yang bersangkutan. Mahasiswa tahun ajaran 2002 berdasarkan IPK pada semester 7, mahasiswa tahun ajaran 2003 berdasarkan IPK pada semester 5, sedangkan mahasiswa tahun ajaran 2004 berdasarkan IPK pada semester 3, Prestasi yang diperoleh mahasiswa dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 2

Kategori IPK Mahasiswa

IPK Kategori

2,75 Tinggi

(44)

b. Variabel Independen

Variabel motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar diukur dengan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Untuk pernyataan positif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, setuju (s) diberi skor 3, sangat setuju (ss) diberi skor 4. Untuk pernyataan negatif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 4, tidak setuju (ts) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, sangat setuju (ss) diberi skor 1.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

(45)

Tabel 3

Kisi-kisi kuesioner variabel independen

Variabel Indikator No. itempositif No.itemnegatif 1. Motivasi

belajar

a. Frekuensi

belajar - 1

b. Sikap saat menghadapi kegagalan

- 2

c. Sikap saat menghadapi kesulitan belajar 8 3 d. Ketersediaan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar 4

-e. Peran serta dalam kegiatan perkuliahan

6, 7 -f. Cara yang

dilakukan untuk mewujudkan cita-cita

5

-g. Cara yang dilakukan untuk

meningkatkan prestasi belajar

9, 10

-h. Cara bagaimana mahasiswa belajar

11, 12

-2. Sarana Belajar

a. Ketersediaan

sarana belajar 13, 14, 15,19, 20 -b. Kondisi sarana

yang dimiliki mahasiswa

16, 17, 18 -c. Kondisi sarana

yang disediakan universitas

(46)

-3. Lingkungan Belajar

a. Kedisiplinan terhadap peraturan

23, 28 -b. Dukungan

dan dorongan orang tua

24, 25 -c. Kepuasan

terhadap sarana yang disediakan universitas

26

-d. Hubungan sosial antara mahasiswa, dosen dan karyawan

27

-e. Hubungan sosial dengan anggota masyarakat

29, 30

-f. Penguasaan diri terhadap hal-hal yang mendukung atau

menghambat kegiatan belajar

31

-2. Dokumentasi

(47)

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor jawaban masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146) yaitu :

r

xy =

{

(

( )( )

)

}

{

(

)

}

Y

Y

X

X

2 2 n 2 2

n

Y X XY

n

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara skor item dan skor total

n = jumlah item pertanyaan X = skor masing-masing item tes Y = skor total seluruh item tes

(48)

Berdasarkan uji validitas butir pada 30 responden terdapat 12 item yang tidak valid yaitu butir 2, 5, 7, 8, 14, 26, 29, 30, 36, 37, 41 & 42. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

(49)

Item 32 0,239 0,317 Valid Item 33 0,239 0,409 Valid Item 34 0,239 0,641 Valid Item 35 0,239 0,620 Valid Item 38 0,239 0,650 Valid Item 39 0,239 0,436 Valid Item 40 0,239 0,285 Valid Item 43 0,239 0,279 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus

Alpha dariCronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2002:171) :

r11=

(

)

        −      

2 t 2 b 1 1 k k Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ

2

b = jumlah varians butir

σ

2

t = varians total

(50)

menunjukkan bahwa butir-butir pernyatan yang diuji reliabel dan handal. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya r hitung = 0,872.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2004:150) :

D = maksimum [ Sn1 (X) – Sn2 (X) ]

Keterangan :

D = deviasi atau penyimpangan

Sn1 (X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Sn2 (X) = distribusi frekuensi yang diobservasi

(51)

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:332) :

F

=

2

2

TC

Se S

Keterangan :

F = nilai F untuk garis regresi S 2

TC = varians tuna cocok

Se2 = varians kekeliruan

Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5% maka dapat dikatakan ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya apabila F hitung F tabel pada taraf siginifikan 5% maka dapat dikatakan tidak ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

c. Uji Multikolinieritas

(52)

Lasmono, 1993:53). Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan bantuan komputer dengan program SPSS seri 12.0. Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 (Imam Ghozali, 2001:92).

d. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada persamaan regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Heteroskedastisitas maksudnya variabel pengganggu tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula (Rietvield dan Lasmono, 1993:51-52).

Menurut Imam Ghozali (2001:108) heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan ketentuan yaitu jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila tingkat probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

(53)

koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− − −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− − −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

(54)

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n

Y X XY

n

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Kemudian untuk membuktikan apakah hipotesis dapat diterima atau tidak, maka diadakan uji signifikansi dengan tingkat signifikan 5%. Rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut (Sudjana,1996:377) :

t =

2

r 1

2 n r

− −

Keterangan :

t = harga test yang dicari

r = koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat n = jumlah sampel

(55)

R

y (1,2,3)

=

+

+

2 y y x a y x a y x

a1 1 2 2 3 3

Keterangan:

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi antara variabel x1, x2, x3 dan y

a1 = koefisien prediktor x1

a2 = koefisien prediktor x2

a3 = koefisien prediktor x3

∑x1y = jumlah kuadrat antara x1 dengan y ∑x2y = jumlah kuadrat antara x2 dengan y

∑x3y = jumlah kuadrat antara x3 dengan y

R2 (koefisien determinan) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan maka perlu dilakukan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:385) :

Fhitung =

(

)

(

n k 1

)

1 k

R

R

2 2 − − − Keterangan:

F hitung = harga F garis regresi yang dicari R2 = koefisien determinasi

n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas

(56)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955- 1958)

Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (mentri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1050-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J. waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef, S.J.dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desembar 1955.

(57)

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjabat pejabat Departeman Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

(58)

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/ B-SWT/ U/ 1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I. II dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang)

(59)

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersetifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung, peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma

a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S. J. (1968-1976)

(60)

g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc (sekarang)

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan dan Spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cure personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

2. Misi

(61)

3. Tujuan Pendidikan USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Prodi Pendidikan Ekonomi (PE)

Prodi PE berada di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Prodi PE mencakup Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK). Pada tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/ DIKTI/ Kep/ 1999 tentang penataan nama Prodi Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi.

1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PE BKK PAK).

(62)

Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan local. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/ posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber daya menusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, peusahaan konsultasi manajemen/ bisnis/ perpajakan, asuransi dan sebagainya.

2. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PE BKK PEK).

PE BKK PEK merupakan salah satu Prodi dibawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut: VISI

(63)

MISI

§ Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

§ Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis

§ Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

§ Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan dan ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

TUJUAN

§ Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi

§ Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software,danbrainware-nya

(64)

§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai satu kesatuan, dosen dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa 1. Beasiswa dan Bantuan Khusus

Untuk memberi motivasi dan insentif kepada mahasiswa yang berprestasi serta membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan, USD memberikan Beasiswa dan Bantuan Khusus kepada mahasiswanya.

Setiap semester rata-rata USD memberikan Beasiswa kepada 100 orang dan Bantuan Khusus kepada 50 orang. Besarnya Beasiswa dan Bantuan Khusus berturut turut yaitu Rp 70.000,00 dan Rp 60.000,00 setiap bulannya.

2. Bantuan PEnyelesaian Skripsi/ Tugas Akhir

(65)

Permohonan tersebut dilampiri proposal penelitian yang sedang dilaksanakan.

3. Beasiswa dari luar USD

Dana untuk beasiswa dan beberapa jenis bantuan keuangan yang diuraikan di atas berasal dari USD, dan pengelolaannya pun sepenuhnya berada di tangan USD. Selain beasiswa dan bantuan-bantuan tersebut, USD juga menyalurkan beasiswa dari berbagai instansi di luar USD kepada mahasiswa. Beasiswa tersebut berasal dari:

a. BeasiswaScholarshipFund dari Yayasan Sanata Dharma b. Beasiswa Supersemar

c. Beasiswa Bank Lippo

d. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA)

e. Beasiswa Yayasan Toyota-Astra (BS YTA, khusus untuk prodi eksakta)

f. Beasiswa Yayasan Salim

g. Beasiswa Yayasan IJARI (khusus untuk mahasiswa eksakta)

h. Beasiswa Yayasan Development Bank (khusus untuk mahasiswa teknik)

i. Beasiswa Yayasan Realino Seksi Pengabdian Masyarakat j. Beasiswa KPH Santo Antonius

(66)

4. Dana Van Lith

Dana Van Lith adalah sejumlah uang yang dikumpulkan dari para donator, diusahakan oleh Universitas Sanata Dharma untuk membantu para mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan yang mendesak. Maka dana Van Lith adalah dana darurat untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial yang dihadapi. Semula Dana Van Lith juga diberikan kepada mahasiswa sebagai beasiswa. Dinamakan Van Lith karena untuk mengenang dan menghormati Pater F. Van Lith, S. J., perintis Sekolah Guru di Muntilan yang begitu memperhatikan para muridnya yang mengalami kesulitan, termasuk kesulitan keuangan. Di USD Dana Van Lith dikelola oleh PR II bersama PR III.

5. Asuransi/ Bantuan Perawatan Kesehatan

Sakit atau kecelakaan tidak pernah diharapkan oleh siapa pun, tetapi kadangkala kita tidak dapat menghindarinya. Ketika kita mengalami kecelakaan atau terpaksa harus mondok di rumah sakit seringkali tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu USD mengorganisir asuransi/ bantuan perawatan kesehatan untuk mahasiswa USD.

(67)

Besarnya bantuan untuk perawatan kesehatan maksimal Rp 300.000,00 per tahun, bantuan sebagai duka apabila mahasiswa meninggal dunia sebesar Rp 2.000.000,00.

Uang bantuan tersebut diperoleh dari mahasiswa sebesar Rp 10.000,00 per mahasiswa per tahun yang dibayarkan pada saat melakukan pembayaran untuk daftar ulang.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut mahasiswa harus mengisi formulir permohonan yang tersedia di Sekretariat Pembantu Rektor III disertai dengan bukti pembayaran, atau untuk kasus meninggal dunia disertai surat keterangan kematian.

6. Poliklinik

Poliklinik berada di dua tempat, yaitu di Kampus II Mrican dan di Kampus III Paingan. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Poliklinik tersebut. Khusus untuk poliklinik di kampus Mrican, dokter belum bisa hadir setiap hari, tetapi paramedik ada setiap hari.

E. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Karyawan USD

1. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa dalam Empat Tahun Terakhir Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Empat Tahun Terakhir No Fakultas 2003/2004 2004/2005 2005/2006

(68)

D MIPA 617 647 591 E Teknik 1.930 1.870 1.773 F Farmasi 798 735 739 G Psikologi 910 828 887 H Teologi 304 300 300

Jumlah 11.680 11.257 11.973

I S2 Teologi 33 29 29 J S2 Ilmu Religi

dan Budaya 44 13 37 K S2 Kajian

Bahasa Inggris 37 24 85

Jumlah 114 66 151

L English Extention Course

596 525 456

Jumlah Total 12.390 11.848 12.580

Sumber :www.usd.ac.id

2. Jumlah Tenaga Pengajar Tetap Tabel 6

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap Jenjang Pendidikan

Studi Lanjut Fakultas Jurusan Program

Studi

S1 S2 S3

Total

S2 S3

Total

Bimb dan

Konseling 4 7 2 13 1 1 2 IP

P. Agama

Katolik 4 8 2 14 1 - 1

PBI 8 14 2 24 2 1 3

PBS

PBSID 4 2 4 10 - 1 1 PE-P. Eko

Koperasi 3 4 - 7 - 1 1 PIPS

PE-Pend

Akuntansi 6 5 - 11 2 - 2 P. Matemat 4 4 2 10 - 2 2 KIP

PMIPA

P. Fisika 7 1 8 -Matematika 4 5 1 10 1 - 1 Mat Ilmu

Kompt 4 4 - 8 3 - 3 MIPA

Fisika Fisika 2 2 2 6 -Sastra S. Indo S.

(69)

-S. Ingg -S. Inggris 7 11 3 21 5 2 7 Sejarah Sejarah 1 6 2 9 - 2 2 Akunt Akuntansi 3 16 1 20 1 2 3 Ekonomi

Man Manajemen 1 20 2 23 1 2 3 Psikologi Psi Psikologi 11 9 2 22 7 2 9 Farmasi Farms Farmasi 12 16 3 31 3 3 6 TE Tek. Elktro 5 10 - 15 2 1 3 TI Tek. Infor 8 4 - 12 3 - 3 TM Tek. Mesin 4 9 - 13 1 - 1 Teknik

- D III Meka 8 3 - 11 1 - 1

Teologi Ilmu Teologi

IT. Teologi

Sistematik 2 3 16 21 -Koordinasi Mata Kuliah Umum -Progrm. Pasca Sarjana Mags. Teo 1 1 2 -Mags Ilmu Religi dan Budaya 2 2 4 -S2 Kajian Bahasa Inggris 2 4 6

-Total 112 187 53 352 34 20 54

Sumber :www.usd.ac.id

F. Pejabat Struktural Universitas Sanata Dharma 1. Pimpinan Universitas

Rektor : Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. Pembantu Rektor I : Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc.

Pembantu Rektor II : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. Pembantu Rektor III : Paulus Kuswandono, S.Pd., M.Ed

2. Pimpinan Fakultas dan Prodi

a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(70)

Kaprodi PBSID : Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. Kaprodi PBI : Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A. Kaprodi P. Sejarah : Drs. Sutarjo Yohanes Rasul

Kaprodi PAk : Sebastianus Widanarto, S.Pd., M.Si. Kaprodi PEK : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Kaprodi Pend. Mat : Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., M.Si. Kaprodi Pend. Fisika : Drs. Domi Severinus, M.Si.

Kaprodi IPPAK : Drs. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed. Kaprodi PGSD : Drs. Puji Purnomo, M.Pd.

b. Fakultas Sastra

Dekan : Dr. Fr. B. Alip M.Pd., M.A. Pembantu Dekan I :

-Pembantu Dekan II : Drs. Hery Antono, M.Hum. Pembantu Dekan III :

-Kaprodi S. Inggris : Drs. Hirmawan Wijanarka, M.Hum. Kaprodi S. Indonesia : Drs. B. Rahmanto, M.Hum.

Kaprodi Ilmu Sejarah : Drs. Hieronymus Purwanta, M.A.

c. Fakultas Ekonomi

(71)

d. Fakultas Psikologi

Dekan : Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. Pjs. Wakil Dekan : Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. Kaprodi Psikologi : Ratri Sunar Astuti, S.Psi.

e. Fakultas MIPA

Dekan : Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc. Pembantu Dekan I : Dr. Ign Edi Santosa, M.Si. Pembantu Dekan II : MV. Any Herawaty, S.Si.,M.Si. Pembantu Dekan III : A. Prasetyadi, S.Si.

Kaprodi Fisika : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Kaprodi Matematika : Y.G. Hartono, SSi, MSc

Kaprodi Ilmu Komp : PH. Prima Rosa, S.Si, M.Sc.

f. Fakultas Teknik

Dekan : Ir. Gregorius Heliarko, SJ, SS, MSc Pembantu Dekan I : Ir. Iswanjono, MT

(72)

g. Fakultas Farmasi

Dekan : Dr. Ag. Yuswanto, SU, Apt. Pembantu Dekan I : Yosef Wijoyo, S.Si, Apt, M.Si. Pembantu Dekan II : Y. Dwiatmaka, S.Si., M.Si.

Pembantu Dekan III : Ign. Y. Kristio Budiasmoro, S.Si., M.Si. Kaprodi Farmasi : Rita Suhadi, S.Si., Apt., M.Si.

Kaprodi Profe. Aptkr : Drs. Sulasmono, Apt.

h. Fakultas Teologi

Dekan : Dr. Antonius Sudiardja, SJ Pembantu Dekan I : Dr. F. Hasto Rosariyanto, SJ Pembantu Dekan II : Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr Pembantu Dekan III : Dr. Purnama, MSF

Kaprodi Teologi : Dr. F. Hasto Rosariyanto, SJ.

i. Program Pasca Sarjana

Direktur : Dr. Fransiskus Xaverius Baskara Tulus Wardaya, S.J., M.A.

(73)

G. Bagan Struktur Organisasi FKIP

Struktur Organisasi FKIP

Sumber: Buku Panduan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Edisi 2001

UNIT MKDK

DEKAN PD I PD II PD III

(74)

56

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dimaksudkan untuk menjelaskan gambaran mengenai responden. Dalam bagian ini digambarkan mengenai identitas responden, seberapa besar motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan kuesioner dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma sebanyak 120 responden, dimana diperoleh deskripsi responden sebagai berikut :

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran Tabel 7

Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran Tahun Ajaran Jumlah Mahasiswa Persentase

2002 40 33,3

2003 40 33,3

2004 40 33,4

Total 120 100

(75)

motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar masing-masing responden.

2. Deskripsi Motivasi Belajar Mahasiswa

Dari kuesioner motivasi belajar yang berjumlah 12 item kuesioner, jumlah skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 12 X 4 = 48 dan skor terendah adalah 12 X 1 = 12, maka selisih skor tertinggi dan terendah adalah 36. Selanjutnya akan dikategorikan dengan mengacu pada PAP tipe II.

Tabel 8

Kategori Motivasi Belajar Mahasiswa

Penilaian Patokan Perhitungan Skor

Sangat Tinggi 81% - 100% 12 + (81%X36) = 41,16

dibulatkan 41 41 – 48 Tinggi 66% - 80% 12 + (66%X36) = 35,76

dibulatkan 36 36 -40 Cukup 56% - 65% 12 + (56%X36) = 32,16

dibulatkan 32 32 -35 Rendah 46% - 55% 12 + (46%X36) = 28,56

dibulatkan 29 29 -31 Sangat Rendah 0% - 45% < 29

Tabel 9

Deskripsi Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa

Penilaian Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Sangat Tinggi 41 – 48 15 12,50

Tinggi 36 - 40 45 37,50

Cukup 32 - 35 41 34,17

Rendah 29 - 31 19 15,83 Sangat Rendah < 29 0 0

(76)

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 120 responden ternyata mahasiwa yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi ada 15 orang (12,50 %). Sedangkan yang mempunyai motivasi belajar tinggi ada 45 orang (37,50 %), mahasiswa yang bermotivasi belajar cukup ada 41 orang (34,17 %), mahasiswa yang bermotivasi belajar rendah ada 19 orang (15,83 %) dan tidak ada mahasiswa yang bermotivasi belajar sangat rendah (0 %). Hal ini berarti motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa mempunyai tingkat kecenderungan yang tinggi.

3. Deskripsi Sarana Belajar Mahasiswa

Kuesioner sarana belajar yang berjumlah 10 item, jumlah skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 10 X 4 = 40 dan skor terendah adalah 10 X 1 = 10, maka selisih skor tertinggi dan terendah adalah 30. Selanjutnya akan dikategorikan dengan mengacu pada PAP tipe II.

Tabel 10

Kategori Sarana Belajar Mahasiswa

Penilaian Patokan Perhitungan Skor

Sangat Bagus 81% - 100% 10 + (81%X30) = 34,3

dibulatkan 34 34 – 40 Bagus 66% - 80% 10 + (66%X30) = 29,8

dibulatkan 30 30 -33 Cukup 56% - 65% 10 + (56%X30) = 26,8

(77)

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Sarana Belajar Mahasiswa

Penilaian Skor Frekuensi Relatif (%)Frekuensi Sangat Bagus 34 – 40 38 31,67

Bagus 30 -33 49 40,83

Cukup 27 - 29 27 22,50 Rendah 24 – 26 3 2,50 Sangat Rendah < 24 3 2,50

Total 120 100

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 120 responden ternyata mahasiwa yang mempunyai sarana belajar sangat bagus ada 38 orang (31,67 %). Sedangkan yang mempunyai sarana belajar bagus ada 49 orang (40,83 %), mahasiswa yang mempunyai sarana belajar cukup ada 27 orang (22,50 %), mahasiswa yang mempunyai sarana belajar rendah ada 3 orang (2,50 %) dan mahasiswa yang mempunyai sarana belajar sangat rendah ada 3 orang (2,50 %). Hal ini berarti sarana belajar yang dimiliki mahasiswa mempunyai tingkat kecenderungan yang bagus.

4. Deskripsi Lingkungan Belajar Mahasiswa

(78)

Tabel 12

Kategori Lingkungan Belajar Mahasiswa

Penilaian Patokan Perhitungan Skor

Sangat Bagus 81% -100%

9 + (81%X27) = 30,87

dibulatkan 31 31 – 36 Bagus 66% - 80% 9 + (66%X27) = 26,82

dibulatkan 27 27 – 30 Cukup 56% - 65% 9 + (56%X24) = 24,12

dibulatkan 24 24 - 26 Rendah 46% - 55% 9 + (46%X24) = 21,15

dibulatkan 21 21 – 23 Sangat Rendah 0% - 45% < 21

Tabel 13

Deskripsi Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Mahasiswa

Penilaian Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Sangat Bagus 31 – 36 24 20,00

Bagus 27 – 30 52 43,33

Cukup 24 – 26 35 29,17

Rendah 21 – 23 7 5,83

Sangat Rendah < 21 2 1,67

Total 120 100

(79)

lingkungan belajar yang dimiliki mahasiswa mempunyai tingkat kecenderungan yang bagus.

5. Deskripsi IPK Mahasiswa

Sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi yang dicapai mahasiswa adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa. Interpretasi terhadap prestasi akademik dengan mengacu pada pedoman predikat kelulusan dari Universitas Sanata Dharma dapat dikategorikan menjadi : istemewa, sangat memuaskan, memuaskan dan kurang memuaskan. Adapun kriteria kategori tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 14

Kategori IPK Mahasiswa Berdasarkan Standar Kelulusan Universitas Sanata Dharma

IPK Kategori

3,51 - 4,00 Istemewa 2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan 2,00 – 2,75 Memuaskan

< 2,00 Kurang Sumber : Buku Pedoman FKIP USD hal 32

Hasil

Gambar

Tabel 1Beban Studi Maksimal
Tabel 2Kategori IPK Mahasiswa
Tabel 3
Tabel 4Hasil Perhitungan Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode pembelajaran Penerapan Gambar Seri yang digunakan dalam dua siklus dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa dengan kriteria penilaian yaitu isi

THE EFFECTS OF THE CULTURAL CONFLICTS ON THE MOTHER- DAUGHTER RELATIONSHIPS AS SEEN IN AMY TAN’S THE BONESETTER’S DAUGHTER AND THE JOY LUCK CLUB.. Beserta perangkat yang

Demi pengembangan ilnru pengetahuan menyet*jui untuk memberikan kepada Universitas Sebelas non-ekskiusif (non-exclusive royal4t-free righil atas karya ilmrah saye yang

disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lembar jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN

Yang dapat menentukan cepat atau lambatnya kesembuhan sifat pendendam adalah dari sendiri melalui perenungan akibat negatif dari sifat pendendam, baik dari orang lain maupun dari

Students understand the meaning of functional written texts and short essays in the form of descriptive and procedure texts related to the social environment.

Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebelum Tahun Pajak 2007, yang mengakibatkan pajak yang masih harus

[r]