• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ROA, ROE DAN DIVIDEND PAY OUT TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH ROA, ROE DAN DIVIDEND PAY OUT TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ROA, ROE DAN

DIVIDEND PAY OUT

TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ

Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002-2004

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Agnes Florina Priharyuni

NIM : 022214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

C

i n t a i l a h sesa m a m u sep er t i d i r i m u

sen d i r i , ber sa m a -sa m a k i t a n i k m a t i a p a

y a n g d i k a r u n i a k a n - N y a “

(Lagu:Cintailah Sesama)

Persembahan:

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus

2. Bunda Maria

3. Bapak dan Ibu-ku atas perhatian dan dukungannya.

4. Adik-adikku Bernadeta Erika Priharyuni, Chrystina

(5)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Agnes Florina Priharyuni

Nomor Mahasiswa : 022214107

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out Terhadap Harga Saham di BEJ

Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta dan Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun

2002 - 2004

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Mei 2008

Yang menyatakan

(6)

vi

ABSTRAK

PENGARUH ROA, ROE DAN

DIVIDEND PAY OUT

TERHADAP HARGA SAHAM DI BEJ

Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai Nilai Dividend Pay Out Berturut-turut dari Tahun 2002-2004

AGNES FLORINA PRIHARYUNI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out (secara positif dan bersama-sama) terhadap harga saham 2) pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004. Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi relatif kecil. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 12 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif terhadap harga saham, dan Dividen Pay Out berpengaruh negatif terhadap harga saham. ROA, ROA, dan

(7)

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ROA, ROE, AND DIVIDEND PAY OUT

ON THE STOCK PRICE IN JAKARTA STOCK EXCHANGE

A Case Study on the Industrial Consumption Commodity Registered in Jakarta Stock Exchange and Have the Continued Dividend Pay Out Value since

2002-2004

AGNES FLORINA PRIHARYUNI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

This research was aimed to find out 1) the influence of ROA, ROE, and Dividend Pay Out (simultaneously and positively) on the stock price and 2) the magnitude of influence of ROA, ROE, and Dividend Pay Out simultaneously on the stock price. The population of this research was all industries included in the Consumption Industrial Group listed in Jakarta Stock Exchange and had regularly Dividend Pay Out value from 2002 until 2004. In this research, all members of the population became the samples due to the small number of the population. There are twelve companies used as the samples. The technique used for data analysis was the multiple regression analysis.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh ROA, ROE, dan Devidend Pay Out terhadap harga saham dengan studi kasus pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002-2004” ini dan menyelesaikannya dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi akhir di Jurusan Manajeme n, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam melaksanakan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, saran, nasehat, dan terlebih dukungan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis. Ole h karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Drs. Hendra Poerwanto, M. Si selaku Kajur Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Drs. Th. Sutadi, MBA selaku pembimbing skripsi I 4. Drs. A. Triwanggono selaku pembimbing skripsi II 5. V. Mardi W, SE., MBA selaku dosen penguji

(9)

ix

8. Bu Wuri selaku pembimbing akademik angkatan 2002 kelas C

9. Segenap dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang sudah membimbing saya dalam proses belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

10.Bapak dan ibuku serta adik-adikku (Rika, Rita, dan Riko). Terima kasih atas segala yang telah diberikan kepada saya. Saya tidak tahu bagaimana membalasnya. Biarlah Tuhan yang mengaturnya

11.Romo Wignyo, terima kasih atas berkat dan doanya

12.Mbak Kiki, Mbak Keke, Budhe Lusi, dan Pakdhe Moko, terima kasih atas doa, dukungan dan bantuannya.

13.Pak Biantoro, Mbak Baning, Denta, Anindya, dan Adityo, ma kasih sudah diijinkan tinggal bersama selama kuliah di USD.

14.Keluarga di Lampung dan di Magelang, terima kasih atas doa dan dukungannya.

15.Semua teman-temanku di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terutama angkatan 2002 khususnya kelas C. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

(10)

x

17.Bapak Tri Wahana, Aulia, Bu Yuni, Pak Sukisman, dan Pak Kasiman, terima kasih atas kesempatan, bantuan, dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah. Terima kasih juga buat tim PDSR dan tim PIA LDCC Yogya.

18.Wisnu dan Mbak Vinda, serta teman-teman DE yang lain Yasir, Novi, Pak Andre, Pak Singgit, Olivia, Aji, Mbak Alifta, Wiji, Uli, Indra, dan Pak Irwan ma kasih atas doa dan dukungannya.

19.Mbak Monica, Pak Hendri, dan Pak Iwan, terima kasih atas kesempatan dan dukungannya

20.Rosalia dan Lise, tidak ada kata lain yang dapat aku ucapkan selain terima kasih atas semuanya.

21.Mas Agung, Susanna, Panggah, Upik, Jie terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

22.Semua pihak yang belum saya sebutkan yang telah membantu selama kuliah dan penyusunan skripsi ini baik secara moral maupun materiil.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Yogyakarta, Mei 2008 Penulis,

(11)

xi

PERNYATAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sunggih-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Mei 2008 Penulis,

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ………... vi

ABSTRACK ………... vii

KATA PENGANTAR ………... viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... xi

DAFTAR ISI ………. ... xii

DAFTAR GAMBAR ………. ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ………... 5

D. Tujuan Penelitian ……….. 5

E. Manfaat Penelitian ……… 6

(13)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ………... 8

A. Manajemen Keuangan ………... 8

1. Gambaran singkat mengenai manajemen keuangan ... 8

2. Tujuan manajemen keuangan ………... 9

B. Investasi ……….... 10

C. Saham ………... 12

D. Rasio Pengembalian atas Aktiva ………... 14

E. Rasio Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ……… 15

E. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data ……… 23

1. Metode Pengumpulan Data ……….... 23

(14)

xiv

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ………….. 24

G. Teknik Analisis Data ………... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……… 27

A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta ……… 27

B. Data Perusahaan ………. 28

1. Aqua Golden Mississippi Tbk ...……….. 29

2. Delta Djakarta Tbk ……… 29

3. Fast Food Indonesia Tbk ……….. 30

4. Indofood Sukses Makmur Tbk ………. 30

5. Multi Bintang Indonesia Tbk ………. 31

6. Gudang Garam Tbk ...……… 31

7. H.M Sampoerna Tbk ..……….. 32

8. Dankos Laboratories Tbk ……… 33

9. Kimia Farma Tbk ..……… 33

10.Merck Tbk ..………. 34

11.Mandom Indonesia Tbk ……….. 35

12.Unilever Indonesia Tbk ...……… 35

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .……… 37

A. Deskripsi Data .……….. 37

B. Analisis Data ..……… 39

(15)

xv

BAB VI PENUTUP ...………. 47

A. Kesimpulan ..………... 47

B. Saran ... 49

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Perusahaan ... 53

Lampiran 2 Data ROA atau Return on Assets ... 54

Lampiran 3 Data ROE atau Return on Equity ... 55

Lampiran 4 Dividend Pay out ………. 56

Lampiran 5 Data Harga Saham Tahunan ……….. 57

Lampiran 6 Data Harga Saham Rata-rata ... 62

Lampiran 7 Data Tingkat Suku Bunga ... 63

Lampiran 8 Coefficients ... 64

Lampiran 9 Model Sumarry ……… 64

Lampiran 10 Descriptive Statistics ………... 65

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka untuk mendapatkan modal, suatu perusahaan dapat memanfaatkan penarikan modal dari masyarakat yaitu melalui pasar modal. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara memperjual-belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, misalnya saham dan obligasi. Saham atau stock adalah surat bukti kepemilikan sebagian dari modal perusahan, sedangkan obligasi atau bond adalah surat hutang jangka panjang yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah bunga pada saat jatuh tempo.

Tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut bursa efek. Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya (Astuti, 2004: 48). Keuntungan penarikan dana melalui pasar modal bagi perusahaan antara lain:

1. dana yang diperoleh dapat berjumlah besar

2. dana dapat diterima sekaligus saat pasar perdana selesai 3. mempertinggi solvabilitas

(19)

2

5. cash flow penjualan saham biasanya lebih besar dari pada harga nominal yang ditetapkan oleh perusahaan

6. tidak ada beban finansial (bunga) yang tetap 7. jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas

8. tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.

Masyarakat modal yang memanfaatkan pasar modal disebut dengan investor. Investor dapat melakukan investasi dengan membeli instrumen pasar modal. Keuntungan yang diperoleh investor sebagai pemilik instrumen pasar modal adalah (Gitosudarmo, 2000: 240):

1. nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada peningkatan harga saham yang menjadi capital gain 2. sebagai pemegang saham akan memperoleh dividen dan sebagai

pemegang obligasi akan memperoleh bunga tetap atau bunga mengambang

3. mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham bagi pemegang saham dan hak suara dalam rapat umum pemegang obligasi bagi pemegang obligasi

4. dapat dengan mudah menggantikan instrumen investasi dari saham perusahaan tertentu menjadi perusahaan lainnya sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi resiko

5. sekaligus dapat melakukan investasi dalam beberapa instrumen.

(20)

diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek. Informasi yang bisa digunakan investor dalam menilai kondisi perusahaan adalah laporan keuangan. Dengan laporan keuangan investor dapat mengetahui seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan, serta transaksi-transaksi ekonomi yang telah dilakukan perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan. Laporan keuangan digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk memilih saham yang akan dibeli, dijual, dan yang tetap dimiliki. Para investor akan memfokuskan pada analisis profitabilitas dan akan tertarik dengan keuntungan yang akan diterima berupa dividen. Saham yang mampu memberikan keuntungan yang besar akan menarik banyak investor untuk membeli sehingga permintaan saham akan meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan harga saham. Demikian juga sebaliknya apabila permintaan akan saham menurun harga saham juga turun.

(21)

4

Equity atau ROE merupakan perbandingan antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah ekuitas saham biasa. Return on Equity atauROE digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui ekuitas yang dimiliki.

Dalam penelitian ini, kemampuan perusahaan untuk membayar dividen diukur dengan Dividend Pay Out. Dividend Pay Out merupakan perbandingan antara dividen per lembar saham yang dibayarkan dengan laba bersih per lembar saham yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase.

Industri konsumsi merupakan industri yang dipilih sebagai obyek penelitian diantara berbagai industri yang ada di Bursa Efek Jakarta. Pemilihan industri ini didasarkan pada pertimbangan bahwa keberadaan industri ini secara langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kalangan atas, menengah ataupun bawah.

Meskipun telah banyak penelitian yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, namun hasil penelitian yang diperoleh sangat bervariasi. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan yang bersifat pengulangan dan mencoba membahasnya kembali dengan judul “Pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out Terhadap Harga Saham di BEJ Studi Kasus pada Industri

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Mempunyai

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, masalah yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. apakah ROA, ROE, dan Dividend Pay Out mempunyai pengaruh positif secara bersama–sama terhadap harga saham?

2. seberapa besar pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya akan meneliti tentang pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out terhadap harga saham pada semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. apakah ROA, ROE, dan Dividend Pay Out mempunya i pengaruh positif secara bersama–sama terhadap harga saham

(23)

6

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukannya, antara lain:

1. Bagi investor

Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kalangan investor dalam pengambilan keputusan investasi.

2. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya mengenai masalah pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out terhadap harga saham.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menjadi masukan dan informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian pada masalah yang sama di masa yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I : PENDAHULUAN

(24)

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori yang relevan dengan topik penelitian. Selain itu juga mengidentifikasi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai topik yang sama dengan penelitian ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, sumber data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat Bursa Efek Jakarta dan sejarah singkat perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil analisis.

BAB VI : PENUTUP

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Gambaran singkat mengenai manajemen keuangan.

Manajemen keuangan telah mengalami perubahan besar selama bertahun-tahun. Manajemen keuangan muncul pada awal tahun 1900-an dengan penekanan pada aspek hukum dari me rger, konsolidasi dan pembentukan perusahaan baru, serta berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan.

Pada tahun 1930-an, penekanan manajemen keuangan telah berubah dari perluasan usaha menjadi upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Selanjutnya manajemen keuangan dirancang guna membantu perusahaan dalam memaksimumkan laba dan harga sahamnya.

(26)

keputusan tersebut. Pengakuan ini menjadi awal masuknya teori investasi dari investor dalam manajemen keuangan.

Pada masa 1980-an, manajemen keuangan mengalami perkembangan pesat. Perkembangan manajemen keuangan ini ditunjukkan dengan munculnya beberapa teknik pembiayaan jangka panjang yang inovatif sebagai jawaban terhadap pembahasan keadaan ekonomi. Kejadian-kejadian diatas membuat manajemen keuangan menjadi semakin penting.

Kini berbagai faktor eksternal memiliki dampak yang semakin meningkat terhadap manajemen keuangan. Faktor eksternal tersebut antara lain persaingan perusahaan yang makin berat, perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan tingkat bunga, ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia, nilai tukar yang berfluktuasi, berbagai perubahan hukum pajak, dan masalah etika atas beberapa kesepakatan keuangan tertentu. Manajemen keuangan memainkan peranan yang lebih penting dari sebelumnya di dalam perusahaan.

2. Tujuan manajemen keuangan.

(27)

10

B. Investasi

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana atau sumber daya lainnya pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua macam yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat, deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain- lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya.

Investasi dalam aktiva keuangan dapat berbentuk investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan cara membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Gambar II.1 menunjukkan investasi langsung.

Gambar II.1 Investasi Langsung

Investasi Aktiva-aktiva

Keuangan

(28)

Investasi tidak langsung dilakukan dengan cara membeli saham dari suatu perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan. Gambar II.2 menunjukkan investasi tidak langsung.

Gambar II.2 Investasi Tidak Langsung

Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor dibedakan menjadi dua yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institual investors). Investor individual terdiri dari individu- individu yang melakukan aktivitas investasi. Investor institusional terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.

Untuk melakukan investasi diperlukan pengetahuan, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, yang akan dijual, dan yang tetap dimiliki. Bagi investor yang tidak memiliki ketrampilan dalam melakukan investasi dapat menghubungi pedagang efek (dealer), perantara pedagang efek (broker), atau perusahaan efek (securities company) dalam melakukan investasi. Pedagang efek (dealer) berperan sebagai pencipta pasar bagi efek tertentu, menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan membeli dan atau menjual efek tertentu di pasar sekunder.

Investor Aktiva-aktiva

Keuangan Perusahaan

(29)

12

Perantara pedagang efek (broker) berperan mempertemukan antara penjual dan pembeli efek, menyediakan data dan informasi untuk kepentingan investor, memberikan saran kepada investor, serta membantu mengelola dana bagi kepentingan investor. Perusahaan efek (securities company) berperan sebagai penjamin emisi efek, pedagang efek, dan perantara perdagangan efek. Penjamin emisi (underwriter) merupakan penghubung yang mempertemukan antara emiten dengan investor.

C. Saham

Perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham. Saham atau stock adalah surat bukti kepemilikan sebagian dari modal perusahan. Saham dibedakan menjadi saham biasa (common stock), dan saham preferen (preferred stock).

Ketika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut saham biasa (common stock). Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak. Hak-hak yang dimiliki pemegang saham biasa adalah:

a. Hak kontrol

(30)

b. Hak menerima pembagian keuntungan

Pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan yang disebut dividen. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.

c. Hak preemptive

Hak preemptive merupakan hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama ketika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Hak preemptive memiliki dua tujuan. Tujuan yang pertama dari hak preemptive adalah untuk melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama. Tujuan yang kedua adalah untuk melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.

Jenis saham yang kedua adalah saham preferen atau preferred stock. Karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut:

1. Preferen terhadap dividen

a. Pemegang saham preferen berhak untuk menerima dividen terlebih dahulu daripada pemegang saham biasa.

(31)

14

ketika perusahaan mengalami kerugian atau tidak memiliki cukup kas untuk membayarnya.

2. Preferen pada waktu likuidasi

Saham preferen berhak atas aktiva perusahaan terlebih dahulu dibandingkan dengan pemilik saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayar jika dividen bersifat kumulatif.

D. Rasio Pengembalian atas Aktiva

Rasio pengembalian atas aktiva dikenal dengan nama Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian atas investasi (Return on

Investment-ROI). ROA atau Return on Asset merupakan perbandingan antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan total aktiva. ROA atau

Return on Assets digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia. ROA atau Return on Assets

menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Rumus ROA atau Return on Assets dituliskan sebagai berikut (Astuti, 2004: 37):

Pengembalian atas total aktiva = ROA

Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa

(32)

E. Rasio Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa

Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa dikenal dengan nama

Return on Equity atau ROE. Return on Equity atau ROE merupakan perbandingan antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah ekuitas saham biasa. Return on Equity atau ROE digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui ekuitas yang dimiliki. Return on Equity atau ROE menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rumus Return on Equity atau ROE dituliskan sebagai berikut (Astuti, 2004: 37):

F. Dividend Pay Out

(33)

16

Besar kecilnya Dividend Pay Out dipengaruhi beberapa faktor yaitu:

1. Faktor likuiditas

Semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan Dividend Pay Out dan sebaliknya semakin rendah likuiditas akan menurunkan Dividend Pay Out.

2. Kebutuhan dana untuk melunasi utang

Semakin besar dana untuk melunasi utang baik untuk obligasi hipotek dalam tahun tersebut yang diambilkan dari kas maka akan menurunkan

Dividend Pay Out dan sebaliknya semakin kecil dana untuk melunasi utang baik untuk obligasi hipotek dalam tahun tersebut yang diambilkan dari kas maka akan meningkatkan Dividend Pay Out.

3. Tingkat ekspansi yang direncanakan

Semakin tinggi tingkat ekspansi yang direncanakan oleh perusahaan berakibat mengurangi Dividend Pay Out karena laba yang diperoleh diprioritaskan untuk penambahan aktivitas.

4. Faktor pengawasan

(34)

5. Ketentuan-ketentuan dari pemerintah

Ketentuan-ketentuan tersebut dimaksud adalah yang berkaitan dengan laba perusahaan maupun pembayaran dividen

6. Pajak kekayaan/penghasilan dari pemegang saham

Apabila para pemegang saham adalah ekonomi lemah yang bebas pajak maka Dividend Pay Out lebih tinggi dibanding apabila pemegang saham para ekonomi kuat yang kena pajak.

Rumus Dividend Pay Out adalah (Astuti, 2004: 146): Dividen tunai per lembar saham

Dividend Pay Out =  Laba per lembar saham

G. Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian Drs. Supardi, MM

Drs. Supardi, MM meneliti tentang pengaruh ROA, ROE, dan Dividend Pay Out terhadap harga saham di BEJ. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya variabel Return on Equity atau ROE dan Dividend Pay Out yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun ketiga faktor tersebut secara bersama–sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh paling dominan adalah Return on Equity atau ROE.

2. Hasil penelitian Syahib Natarsyah

(35)

18

barang konsumsi yang go public di pasar modal Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor fundamental yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang go public di pasar modal adalah Return on Assets atau ROA, debt to equity ratio, dan nilai buku, sedangkan

Dividend Pay Out tidak signifikan.

3. Hasil penelitian Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani

Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan jasa perhotelan yang terdaftar di pasar modal Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- faktor yang diduga mempengaruhi harga saham adalah Return on Assets atau ROA, Return on Equity atau ROE,

earning per share, book value equity per share, debt to equity ratio,

return saham, return bebas resiko, beta saham, dan return market. Jika dikaji secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap variasi harga saham adalah book value equity per share dan Return on Equity atau ROE.

4. Hasil penelitian Singgih Santoso

(36)

diberikan kepada pemegang saham. Sedangkan faktor rasio keuangan seperti price earning ratio dan debt ratio ternyata tidak signifikan dalam mempengaruhi harga saham. Namun secara bersamaan dividen,

(37)

20

Laporan laba rugi merupakan laporan yang melaporkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, biasanya setiap kuartal atau setiap tahun. Apabila dalam laporan laba rugi jumlah pendapatan melebihi jumlah beban, kelebihan ini disebut dengan laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit) dan sebaliknya apabila dalam laporan laba rugi jumlah pendapatan lebih kecil daripada jumlah beban, maka disebut dengan rugi bersih (net loss).

Aktiva merupakan sumber daya ya ng dimiliki perusahaan. Aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah kas atau aktiva lainnya yang diharapkan dapat ditukar menjadi kas atau dijual atau digunakan, biasanya dalam jangka satu tahun atau kurang, melalui operasi normal (biasa) perusahaan. Aktiva lancar meliputi kas, wesel tagih, piutang usaha, perlengkapan, dan beban dibayar dimuka lainnya. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud permanen atau jangka panjang yang digunakan dalam operasi normal perusahaan. Aktiva tetap me liputi peralatan, mesin- mesin, gedung dan tanah.

Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi laba dalam bentuk kas oleh suatu perusahaan kepada pemegang sahamnya. Agar dapat membayar dividen tunai harus memenuhi tiga kondisi sebagai berikut:

(38)

2. kas yang memadai

3. tindakan formal dari dewan direksi.

(39)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang memusatkan pada objek tertentu dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk objek yang diteliti dalam kurun waktu tertentu (Pudyastuti, 2005: 32).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian.

Penelitian dilakukan di pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu penelitian.

Penelitian dilakukan pada tahun 2006.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian.

(40)

2. Obyek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah data/informasi mengenai ROA, ROE, Dividend Pay Out, dan harga saham perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan (Kuncoro, 2003: 42). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham tahunan, yaitu harga saham pada tahun tertentu yang terjadi di industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004 suatu tahun yang diperoleh dengan mencari rata-rata dari harga saham penutupan suatu perusahaan setiap bulan selama 12 bulan. Harga saham diukur dengan satuan rupiah 2. Variabel bebas

(41)

22

negatif bagi variabel terikat nantinya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Return on Assets atau ROA

Return on Assets atau ROA menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.

ROA atau Return on Assets dirumuskan sebagai berikut (Astuti, 2004: 37):

Laba bersih ya ng tersedia bagi pemegang saham biasa

ROA =  Total aktiva

ROA atau Return on Assets diukur dengan satuan persen. b. Return on Equity atauROE

ROE atau Return on Equity menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

ROE atau Return on Equity dirumuskan sebagai berikut (Astuti, 2004: 37):

Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa

ROE =  Ekuitas saham biasa

(42)

c. Dividend Pay Out

Dividend Pay Out adalah perbandingan antara dividen per lembar saham yang dibayarkan dengan laba bersih per lembar saham yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase.

Dividend Pay Out dirumuskan sebagai berikut:

Dividen tunai per lembar saham

Dividend Pay Out =  Laba per lembar saham

Dividend Pay Out diukur dengan satuan persen.

E. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data

1. Metode pengumpulan data.

(43)

24

2. Sumber data.

Dalam penelitian ini data diperoleh dari pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu juga mengambil data dari berbagai sumber data yang mendukung.

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003: 103). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2000: 73). Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sampel.

(44)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis regresi ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana:

Y : harga saham (rupiah) a : intersep

b1 : lereng garis ROA atau Return on Assets

b2 : lereng garis ROE atau Return on Equity

b3 : lereng garis Dividend Pay Out

X1 : ROA atau Return on Assets (%) X2 : ROE atau Return on Equity (%) X3 : Dividend Pay Out (%)

Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, dan b3 digunakan persamaan simultan sebagai berikut (Sugiyono, 2000: 217):

(45)

26

2. Koefisien determinasi

(46)

27

A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta

Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Jakarta juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid guna menciptakan pasar modal indonesia yang stabil

Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal sejak berdirinya Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Bursa Efek di Indonesia yang pertama didirikan pada tahun 1912 di Batavia (sekarang Jakarta) dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda.

(47)

28

Tidak sampai 1977, Bursa Saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam). Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham mulai meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta.

Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), yaitu sebuah perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan karena pemodal memperoleh kesempatan yang sama dalam melakukan order.

B. Data Perusahaan

(48)

1. Aqua Golden Mississippi Tbk.

Aqua Golden Mississippi Tbk didirikan pada tanggal 23 Februari 1973 berdasarkan akta notaris Tan Hong Kie, SH No. 24. Bidang usaha Aqua Golden Mississippi Tbk adalah bergerak dalam bidang industri pengolahan air minum dalam kemasan.

Aqua Golden Mississippi Tbk memulai operasi pada tahun 1974. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo Lentut No. 3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Pabrik Aqua Golden Mississippi Tbk berlokasi di Bekasi, Citeureup, Mekarsari, Jawa barat.

2. Delta Jakarta Tbk.

Pabrik Anker Bir didirikan pada tahun 1932 dengan nama “Archipel Brouwerij” dan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1993. Dalam perkembangannya, pabrik ini telah beberapa kali berpindah tangan sehingga terbentuk PT Delta Jakarta Tbk pada tahun 1970.

(49)

30

3. Fast Food Indonesia Tbk.

Fast Food Indonesia didirikan pada tanggal 19 Juni 1978 berdasarkan akta No. 20 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu, SH, notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir No. 75 tanggal 13 Juni 1997 dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta mengenai perubahan nama perusahaan yaitu ditambahkan kata Tbk. pada akhir nama perusahaan dan untuk selanjutnya menjadi Fast Food Indonesia Tbk.

Fast Food Indonesia Tbk beroperasi dalam bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1979. Kantor pusat Fast Food Indonesia Tbk berkedudukan di Jalan MT Haryono, Jakarta.

4. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, SH No. 228. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan operasi Indofood Sukses Makmur Tbk meliputi usaha produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan.

(50)

Jakarta; Jalan Kampung Jarakosta, Desa Suka Danau Cibitung, Bekasi; Jalan Tambak Aji II No. 8 Ngalian, Semarang; Jalan Raya Beji Km. 32, Desa Cangkring Malang Bangil, Pasuruan; Jalan Raya Medan Tanjung Morawa Km. 18, 5, Tanjung Morawa, Deli Serdang; Jalan Kaharudin Nasution Km. 12, Simpang Tiga Bukit Raya, Pekan Baru; Jalan Desa Liang Anggang Km. 32 Bati- Bati, Tanah Laut, Banjarmasin; dan Jalan Kima X Km. A–3 Biringkanaya, Kawasan Indutri Kima, Ujung Pandang, Makasar.

5. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Multi Bintang Indonesia Tbk didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, SH, notaris di Medan dengan nama N. V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen pada tanggal 3 Juni 1929. Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Ratu Plaza building lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Mojosari–Pacet Km. 50 Sampang Agung, Jawa Timur dan Jalan Daan Mogot Km. 19, Jakarta.

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak di bidang industri bir dan minuman lainnya. Operasi komersial perusahaan dimulai pada tahun 1929.

6. Gudang Garam Tbk.

(51)

32

dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pada tanggal 19 Juni 1997 nama perusahaan diubah menjadi Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Tbk atau Gudang Garam Tbk.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Gudang Garam Tbk bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Perusahaan merupakan kelanjutan dari perusahaan perorangan yang didirikan tahun 1958. Pada tahun 1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun 1971 menjadi Perseroan Terbatas.

Kegiatan operasi secara komersial telah dimulai pada tahun 1958. Perusahaan berlokasi di Indonesia dengan kantor pusat di Jalan Semampir II/1 Kediri, Jawa Timur.

7. H M Sampoerna Tbk.

H M Sampoerna Tbk didirikan berdasarkan akta notaris Anwar Mahajudin, SH No. 69 pada tanggal 19 Oktober 1963. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan H M Sampoerna Tbk meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.

(52)

8. Dankos Laboratories Tbk.

Dankos Laboratories Tbk didirikan pada tanggal 25 Maret 1974 berdasarkan akta notaris Wargio Suhardjo, SH No. 300. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, Dankos Laboratories Tbk bergerak dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi. Saat ini, Dankos Laboratories Tbk bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi.

Dankos Laboratories Tbk mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1978. Produk dipasarkan secara local dan diekspor ke beberapa lokal di Asia Pasifik dan Afrika dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor sebesar 94% dan 4%. Dankos Laboratories Tbk berdomosili di Jakarta. Kantor pusat dan pabriknya beralamat di Jalan Rawa Getel Blok III S Kav. 36-8 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta.

9. Kimia Farma Tbk.

Kimia Farma Tbk didirikan pada tahun 1917 dengan nama yang berbeda. Perusahaan bernama Kimia Farma sejak 16 Agustus 1971 berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 yang telah diubah dengan akta No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita, notaris di Jakarta.

(53)

34

pusat Kimia Farma Tbk pindah alamat dari Jalan Budi Utomo No. 1, Jakarta ke Jalan Veteran No. 9, Jakarta.

Produksi komersial Kimia Farma Tbk dimulai pada tahun 1917, yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958 status perusahaan diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971, Perusahaan berganti nama menjadi Kimia Farma Tbk.

10.Merck Tbk.

Merck Tbk berkedudukan di Indonesia dan berlokasi di Jalan T. B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Perusahaan didirikan pada tanggal 14 Oktober 1970 No. 29 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag SH. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan akta notaris Aulia Taufani SH tanggal 4 Juni 2002 mengenai perubahan nama Perusahaan dari Merck Tbk Indonesia menjadi Merck Tbk.

(54)

11.Mandom Indonesia Tbk.

Mandom Indonesia Tbk dahulu bernama Tancho Indonesia Tbk. Perusahaan didirikan pada tanggal 5 November 1969 berdasarkan akta notaris No. 14 oleh notaris Abdul Latief, SH di Jakarta. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 2 November 2000 nama Tancho Indonesia Tbk diubah menjadi Mandom Indonesia Tbk.

Mandom Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Yos Sudarso By Pass, Jakarta. Sedangkan pabriknya berlokasi di Jalan Yos Sudarso By Pass, Jakarta dan Jalan Jawa Blok J–9 MM2100, Cibitung, Bekasi. Perusahaan bergerak di bidang produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, dan bahan pembersih.

12.Unilever Indonesia Tbk.

Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabriekan N. V dengan akta notaris Mr A. H. Van Ophuijsen No. 23. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaris Ny. Kartini Muljadi SH. Selanjutnya nama perusahaan diubah lagi menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, berdasarkan akta No. 92 tanggal 30 Juni 1997 dari notaris Tn. Mudofir Hadi SH.

(55)

36

(56)

37

A. Deskripsi Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan Dividend Pay Out terhadap harga saham. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai

Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA, ROE,

Dividend Pay Out, dan harga saham yang diperoleh dari laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory tahun 2003, 2004, dan 2005. Data ROA yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROI atau Return on Investment pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan Indonesian Capital Market Directory tahun 2005. Nilai ROA (Return on Assets) yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 2.

Data ROE yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROE (Return on Equity) pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out

berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan

(57)

38

Equity) yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 3. Data Dividend Pay Out yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

Dividend Pay Out pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out

berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 berdasarkan

Indonesian Capital Market Directory tahun 2005. Nilai Dividend Pay Out

yang digumakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada lampiran 4.

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham tahunan, yaitu harga saham yang terjadi di Bursa Efek Jakarta suatu tahun tertentu pada perusahaan-perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan mempunyai nilai Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Harga saham diperoleh dengan mencari rata-rata harga saham penutupan suatu perusahaan setiap bulan selama 12 bulan. Nilai penutupan harga saham diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory tahun 2003, 2004, dan 2005.

(58)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan. Nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dipaparkan pada lampiran 1.

B. Analisis Data

1. Menghitung harga saham tahunan

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham tahunan. Harga saham tahunan diperoleh dengan mencari rata-rata dari harga saham penutupan suatu perusahaan setiap bulan selama 12 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 pada industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai

Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004. Harga saham tahunan dihitung menggunakan rumus:

∑ X

∑ : dibaca sigma yang berarti jumlah

X : nilai data N : jumlah data

(59)

40

Harga saham = (37.000 + 37.000 + 38.000 + 38.000 + 44.000 + 44.000 + 38.500 + 37.000) : 12

= Rp 38.421,-

Rata-rata harga saham yang terjadi dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 pada setiap perusahaan dalam industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mempunyai nilai

Dividend Pay Out berturut-turut dari tahun 2002 sampai tahun 2004 yang lain dihitung dengan cara yang sama dan disajikan pada lampiran 6.

2. Analisis regresi ganda

Untuk mengetahui pengaruh antara ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham digunakan persamaan regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda yang terdapat pada lampiran 8 diperoleh persamaan regresi ganda sebagai berikut:

Y = 378, 339 – 40, 705 X1 + 19. 496 X2 – 0,879 X3 Dimana:

Y : harga saham (rupiah) X1 : ROA (%)

X2 : ROE (%)

X3 : Dividend Pay Out (%)

(60)

3. Koefisien determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara ROA, ROE, dan

Dividend Pay Out secara bersama-sama terhadap harga saham digunakan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien determinasi sebesar 0. 250 (lampiran 9).

C. Pembahasan

(61)

42

beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain suku bunga. Apabila suku bunga turun maka harga saham naik sehingga capital gain

meningkat. Lampiran 7 menunjukkan bahwa selama periode penelitian suku bunga mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan harga saham semakin tinggi sehingga capital gain semakin tinggi.

ROE atau Return on Equity merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui ekuitas yang dimiliki. Ekuitas adalah kekayaan bersih yang dimiliki suatu perusahaan. ROE atau Return on Equity menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dari hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa ROE atau

Return on Equity mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila ROE atau Return on Equity meningkat maka harga saham juga meningkat. ROE atau Return on Equity yang meningkat menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki perusahaan semakin baik sehingga semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut dan harga saham meningkat.

(62)

Pay Out akan menguntungkan para investor tetapi bagi pihak perusahaan akan memperlemah internal finansial perusahaan karena akan memperkecil laba ditahan. Sebaliknya jika Dividend Pay Out semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi bagi pihak perusahaan akan memperkuat internal finansial karena laba yang ditahan besar. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Dividend Pay Out mempunyai pengaruh yang lemah dan negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila Dividend Pay Out meningkat, harga saham akan turun.. Turunnya Dividend Pay Out

menyebabkan laba ditahan meningkat. Laba ditahan digunakan untuk investasi pada kesempatan bisnis lain yang mampu memberikan keuntungan yang lebih besar. Meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik sehingga semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut sehingga harga saham meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang kecil terhadap harga saham. Hasil penelitian ini diperkuat dengan koefisien determinasi ganda yang dipaparkan pada lampiran 9 sebesar 0,250 yang berarti ROA, ROE, dan

Dividend Pay Out hanya mampu menjelaskan harga saham sebesar 25% dan sisanya sebesar 75% dijelaskan oleh variabel lain.

Ada banyak faktor lain diluar ROA, ROE, dan Dividend Pay Out

(63)

44

pengaruh yang lebih besar daripada ROA, ROE, dan Dividend Pay Out. Faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah:

1. Laporan keuangan

Dalam membuat keputusan investasi, seorang investor membutuhkan informasi- informasi mengenai kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan. Dengan dipublikasikannya laporan keuangan, investor dapat menilai kinerja perusahaan tersebut. Informasi mengenai kinerja perusahaan digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk memilih saham yang akan dijual maupun dibeli. Saham yang memiliki kinerja perusahaan yang baik akan menarik banyak investor untuk membeli sehingga permintaan saham akan meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan harga saham. Demikian juga sebaliknya apabila permintaan akan saham menurun harga saham juga turun.

2. Kredibilitas manajemen.

(64)

Faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah:

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran produksi barang dan jasa secara total pada suatu Negara. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang cepat merupakan indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat pun meningkat dan ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualannya. Dengan meningkatnya penjualan perusahaan, maka kesempatan perusahaan memperoleh keuntungan juga akan semakin meningkat (Tandelin, 2001: 212). Akibatnya investasi meningkat dan harga saham ikut naik. 2. Inflasi

(65)

46

3. Tingkat suku bunga

(66)

47

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada penelitian mengenai pengaruh ROA, ROE, dan

Dividend Pay Out terhadap harga saham yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa:

1. ROA atau Return on Assets mempunyai pengaruh yang lemah dan negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila ROA atau

Return on Assets turun, harga saham akan meningkat dan sebaliknya apabila ROA atau Return on Assets meningkat, harga saham akan turun. Hal ini disebabkan karena adanya tujuan lain yang menjadi tujuan investor dalam menginvestasikan dananya selain untuk memperoleh dividen.

2. ROE atau Return on Equity mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila ROE atau Return on Equity

(67)

48

3. Dividend Pay Out mempunyai pengaruh yang lemah dan negatif terhadap harga saham yang berarti bahwa apabila Dividend Pay Out

meningkat, harga saham akan turun dan sebaliknya apabila Dividend Pay Out turun, harga saham akan meningkat. Turunnya Dividend Pay Out menyebabkan laba ditahan meningkat. Laba ditahan digunakan untuk investasi pada kesempatan bisnis lain yang mampu memberikan keuntungan yang lebih besar. Meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik sehingga semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut dan harga saham meningkat. 4. ROA, ROE, dan Dividend Pay Out secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang kecil terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan pada nilai koefisien determinasi ganda yang dipaparkan pada lampiran 10 sebesar 0,250 yang berarti ROA, ROE, dan Dividend Pay Out hanya mampu menjelaskan harga saham sebesar 25% dan sisanya sebesar 75% dijelaskan oleh variabel lain.

(68)

Faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah:

1. Laporan keuangan 2. Kredibilitas manajemen.

Faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi harga saham adalah:

1. Produk Domestik Bruto (PDB) 2. Inflasi

3. Tingkat bunga

Faktor-faktor di atas diduga kuat dapat mempengaruhi harga saham dan tidak menutup kemungkinan masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan Dividend Pay Out tidak dapat digunakan sepenuhnya sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi karena adanya faktor- faktor lain yang mempunyai tingkat pengaruh lebih besar dalam mempengaruhi harga saham sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi.

B. Saran

(69)

50

faktor- faktor lain yang juga mempengaruhi harga saham terutama faktor dari luar perusahaan.

(70)

51

Boedijoewono, Nugroho, 2001, Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis, Jilid 1, Edisi 4, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Gitosudarmo, Indriyo & Basri, 2000, Manajemen Keuangan, edisi 1, BPFE, Yogyakarta.

Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.

Indonesian Capital Market Directory tahun 2003.

Indonesian Capital Market Directory tahun 2004.

Indonesian Capital Market Directory tahun 2005.

Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.

Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 1999, tahun III, No. 4, 27 – 46.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2000, Vol. 15, No. 3, 294 – 312.

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Kewirausahaan, 2004, Vol. 2, Edisi 5, 2 – 16.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2003, Vol. 5, No. 2, 171 – 180.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Pudyastuti, Florentina Reni, 2005, Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham, Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Skripsi Sarjana, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.

Suharyadi, Purwanto, 2004, Statistika untuk Ekonomi & Keuangan Modern, buku 2, edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

(71)

52

Van Horne, James C, John M Marchowich Jr, 2005, Fundamentals of Financial Management, buku 1, edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

(72)
(73)

53

Lampiran 1 Nama Perusahaan

No. Nama Perusahaan

1 Aqua Go lden Mississippi Tbk 2 Delta Djakarta Tbk

3 Fast Food Indonesia Tbk 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 5 Multi Bintang Indonesia Tbk 6 Gudang Garam Tbk

7 H M Sampoerna Tbk 8 Dankos Laboratories Tbk 9 Kimia Farma Tbk

10 Merck Tbk

(74)

Lampiran 2

Data ROA atau Return on Assets

(%)

Tahun

No. Nama Perusahaan

2002 2003 2004

1 Aqua Go lden Mississippi Tbk 12.32 12.09 13.66 2 Delta Djakarta Tbk 12.19 9.44 8.50 3 Fast Food Indonesia Tbk 15.41 12.93 11.11 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 5.26 3.94 2.41 5 Multi Bintang Indonesia Tbk 17.90 18.68 15.45 6 Gudang Garam Tbk 13.51 10.60 8.69 7 H M Sampoerna Tbk 17.02 13.80 17.23 8 Dankos Laboratories Tbk 14.10 15.19 18.38

9 Kimia Farma Tbk 3.41 3.33 6.63

10 Merck Tbk 21.72 25.25 28.55

(75)

55

Lampiran 3

Data ROE atau Return on Equity

(%)

Tahun

No. Nama Perusahaan

2002 2003 2004

1 Aqua Go lden Mississippi Tbk 29.95 23.45 25.85 2 Delta Djakarta Tbk 15.20 11.76 10.95 3 Fast Food Indonesia Tbk 27.53 21.87 18.43 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 21.91 14.74 8.88 5 Multi Bintang Indonesia Tbk 30.06 33.63 32.64 6 Gudang Garam Tbk 21.49 16.76 14.69 7 H M Sampoerna Tbk 32.13 24.39 40.99 8 Dankos Laboratories Tbk 33.55 31.82 33.51

9 Kimia Farma Tbk 5.23 6.03 9.55

10 Merck Tbk 25.08 31.71 37.16

(76)

Lampiran 4 Data Dividend Pay Out

(%)

Tahun

No. Nama Perusahaan

2002 2003 2004

1 Aqua Go lden Mississippi Tbk 17.12 16.65 16.95 2 Delta Djakarta Tbk 14.29 14.88 14.48 3 Fast Food Indonesia Tbk 18.96 19.68 22.40 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 32.74 43.81 44.96 5 Multi Bintang Indonesia Tbk 76.72 78.05 73.25 6 Gudang Garam Tbk 27.66 31.39 53.74 7 H M Sampoerna Tbk 13.46 38.36 60.51 8 Dankos Laboratories Tbk 19.17 7.11 4.62 9 Kimia Farma Tbk 300.07 0.37 0.29

10 Merck Tbk 0.66 62.00 54.79

(77)

57

Lampiran 5

Data Harga Saham Tahunan (rupiah)

Closing Price

No. Nama Perusahaan Bulan

(78)

Februari 775 900 950

5 Multi Bintang Indonesia Tbk Januari 22,000 27,500 34,000

(79)
(80)
(81)

61

12 Unilever Indonesia Tbk Januari 19,600 19,400 3,825

(82)

Lampiran 6

Data Harga Saham Rata-rata Tahun 2002, 2003, dan 2004

(rupiah)

Tahun

No. Nama Perusahaan

2002 2003 2004

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 38,421 45,563 43,638 2 Delta Djakarta Tbk 8,679 9,025 10,567 3 Fast food Indonesia Tbk 808 908 921 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 842 713 744 5 Multi Bintang Indonesia Tbk 29,233 31,458 39,917 6 Gudang Garam Tbk 9,658 10,050 13,663 7 H M Sampoerna Tbk 3,952 3,833 5,483 8 Dankos Laboratories Tbk 515 870 740

9 Kimia Farma Tbk 226 191 181

10 Merck Tbk 12,063 11,688 20,858

(83)

63

Lampiran 7

Data Tingkat Suku Bunga Tahun 2002, 2003, dan 2004

(%)

Tingkat Suku Bunga Bulan

Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

Januari 17.43 12.93 8.15

Februari 17.01 12.68 7.7

Maret 16.88 11.96 7.32

April 16.74 11.29 7.25

Mei 16.29 10.88 7.24

Juni 15.17 10.18 7.25

Juli 15 9.17 7.29

Agustus 14.92 9.06 7.31

September 14.11 8.74 7.31

Oktober 13.12 8.43 7.3

November 13.12 8.38 7.3

(84)

Lampiran 8

Coeffcients

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficints Model

B Std. Error Beta

t Sig.

1 (Constant) 378.339 121.054 3.125 0.004 ROA (%) -40.705 13.766 -1.061 -2.957 0.006 ROE (%) 19.496 8.929 0.784 2.183 0.036 Dividend Pay Out (%) -0.879 1.047 -0.129 -0.839 0.408 Dependent variable: HARGA SAHAM RATA-RATA (rupiah)

Lampiran 9

Model Summary

Adjusted Std. Error

Model R R Square

R Square the Estimate

1 0.500 0.250 0.179 306.0713

(85)

65

Lampiran 10

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

HARGA SAHAM RATA-RATA (rupiah) 223.7202 337.8791 36

ROA (%) 15.2256 8.8066 36

ROE (%) 25.645 13.5925 36

DIVIDEND PAY OUT (%) 39.6247 495991 36

Lampiran 11 ANOVA

Sum of df Mean Square F Sig. Model

Squares

1 Regression 997932.4 3 332644.118 3.551 0.025

Residual 2997748 32 93679.611

Total 3995680 35

Gambar

Gambar II.1 Investasi Langsung
Gambar II.2 Investasi Tidak Langsung

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa beban pajak tangguhan ( Deffered Tax Expense ) tidak mempengaruhi atau tidak bisa digunakan

Namun demikian, sebagian besar anak tidak setuju apabila perempuan terlibat dalam merencanakan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan pembibitan, menikmati hasil penjualan

Proses mengangkut kacang kedelai dilakukan dengan cara manual (memindahkan atau mengangkut dengan tangan) tanpa menggunakan alat bantu, sehingga mengakibkan keluhan rasa sakit pada 3

[r]

Margono Soekarjo Purwokerto kemudian terdapat empat dimensi dari lima dimensi dalam big five model yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja, dan

perasaan curiga dan was-was pada DK menjadi kembali lagi. Walaupun pernah terjadi permasalahan, namun saat pasangan sedang sulit untuk dihubungi, NQ dan DK mengaku tidak ada

Kegiatan penelitian bertujuan unt uk mempelajari:` (1) menganalisis jarak genetik antar tetua yang digunakan dalam persilangan untuk menghasilkan populasi hibrida F1

Hal ini dikarenakan permasalahan pemain yang merasa sudah takut pada lawan yang memiliki nama dan prestasi yang lebih baik dari mereka, sehingga membuat konsentrasi