• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PERIKLANAN STRATEGI PERIKLANAN DALAM PEMASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PERIKLANAN STRATEGI PERIKLANAN DALAM PEMASARAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PERIKLANAN

STRATEGI PERIKLANAN

DALAM PEMASARAN

(2)

Strategi iklan harus mampu

menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah

kampanye periklanan yang

dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu : - What : apa tujuan iklan ?

- Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ?

- When : kapan iklan dipasang ? - Where : di mana iklan dipasang ? - Why : mengapa harus demikian ? - How : bagaimana bentuk iklannya

(3)

Tujuan strategi:

• usaha untuk menciptakan iklan yang efektif.

• Oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk,

persaingan pasar atau kompetitor dan analisis

mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum

(4)

A. Marketing Brief

• Sebelum menentukan strategi yang perlu

dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk.

• Informasi mengenai produk atau jasa yang akan

diiklankan, termuat dalam marketing brief yang

dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004).

(5)

Informasi tentang produk biasanya

meliputi :

Brand

Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar

Product knowledge

Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk

Diferensiasi

Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor.

Target Audience

Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.

(6)

Analisis SWOT

Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang

dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.

Kompetitor

Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan.

Dari situ bisa dilihat apa saja yang

menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor

(7)

B. Creative Brief

Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. • Rangkuman kreatif merupakan

jembatan strategi dengan kreatifitas

periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi

pasar dan pertimbangan media.

• Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan

strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.

(8)

CATATAN:

• Masing-masing agensi periklanan

mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan.

• Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. • Tidak ada rumus pemasaran yang begitu

ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh

berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003)

• Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu :

(9)

1. Tujuan

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan

strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada

apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye.

Misalnya, membangun

kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau

(10)

2. Masalah pemasaran

Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT.

3. Target Audience

Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor:

demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak.

Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.

(11)

4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama:

Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan.

Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.

5. Alasan konsumen untuk percaya

Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga

mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.

(12)

6. Gaya / tone

Daya tarik yang digunakan untuk mewakili

kepribadian merek. Ciri khas komunikasi

yang disampaikan harus bisa membawa

atau mewakili pesan periklanan.

7. Dampak yang diharapkan

Pengaruh yang diharapkan melalui

periklanan dari khalayak sasaran dan

bagaimana iklan ini dapat meyakinkan

konsumen.

(13)

PESAN UTAMA

• Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan

komunikan akan pesan yang disampaikan oleh

komunikator menjadi dasar penilaian akan

keberhasilan suatu proses komunikasi ( Effendi,

1981 )

• Jadi penetapan

strategi

pesan

periklanan

merupakan suatu keputusan strategis yang

mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu

iklan.

(14)

• Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan

adalah

keuntungan kunci konsumen atau ide

inti sebagai jantung strategi pesan iklan.

Kampanye iklan yang efektif

sangat berperan

besar dalam pencapaian pangsa pikiran (

mind

share

) dan pangsa pasar (

market share

).

Kampanye iklan yang efektif

merupakan

kampanye periklanan yang didasarkan pada

satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal

sebagai

what to say

-nya sebuah iklan atau inti

dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada

audiens.

(15)

• Pertimbangan bahwa Kampanye iklan

didasarkan hanya pada satu tema besar saja

karena keterbatasan daya ingat manusia.

• Dengan menggunakan satu tema maka

kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan

oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada

menggunakan beberapa tema, hal ini berlaku

terutama untuk

produk paritas

dengan

USP

(16)

• Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah

membuktikan keberhasilannya dengan hanya

menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk, 2003).

• Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap penting.

• Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).

(17)

Aliran besar teori strategi kreatif

untuk

menentukan pesan atau tema utama :

1. Produk benefit / feature oriented

Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk (Widyatama, 2005).

• Keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi konsumen untuk

mengguanakan produk tersebut.

• Aliran ini dipelopori oleh Rosser Reeves sebagai salah satu tokoh Ted Bates Ad Agency pada dekade 1950-an. Rosser Reeves menggambarkan strategi pesan yang

disebutnya dengan istilah “ Unique Selling Proposition ” atau USP

(18)

USP Terdiri dari beberapa

komponen:

Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen.

Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan produk

Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun. Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain.

Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu ?”

Dalil harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen kunci untuk memelihara fokus USP adalah

pengulangan. Reeves menggabungkan USP dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen

(19)

Dasar untuk memilih strategi USP

(Durianto, dkk, 2003) :

• Produk yang diiklankan adalah produk

untuk kategori baru (tapi bukan merek

baru)

• Benefit produk yang utama belum semua

terpakai atau belum dikomunikasikan oleh

kompetitor.

• Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik

dan substansial di mata konsumen.

(20)

• Dalam perkembangannya

strategi

ini

kemudian memiliki kelemahan dan mulai

ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat

perusahaan dapat membuat produk yang

sama yang juga memiliki keunikan dan

keistimewaan yang sama dengan kualitas

sama. Oleh karena itu semakin sulit bagi

konsumen untuk menemukan USP (Ries

& Jack Trout, 2002).

(21)

2. Brand image oriented

Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan

pada suatu citra dan kepribadian tertentu

melalui kampanye periklanan, pencitraan ini

berorientasi pada simbol kehidupan (Widyatama,

2005).

Gagasan utamanya adalah agar konsumen

dapat menikmati keuntungan secara psikologis

dan emosional dari sebuah produk yang

(22)

• Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade 1960-an. L

• Latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra atau

personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk, 2003).

• Acuan penggunaan strategi brand image oriented

adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek,

sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan kompetitor.

(23)

• Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk

membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen.

• Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan

strategi citra merek atau brand image.

• Dalam strategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau berbeda pada masyarakat konsumen

(24)

• Differensiasi sebuah merek untuk

memaksimalkan efektifitas sebuah iklan

harus dibangun melalui gaya periklanan

yang konsisten.

• Menurut David Aaker (Dalam : Sutherland

& Alice K, 2005), Sebuah

strategi merek

yang konsisten dan ditopang oleh sebuah

simbol yang kuat mampu menghasilkan

keuntungan besar dalam melaksanakan

program komunikasi

(25)

Citra merek sebagai

strategi

differensiasi menurut David Ogilvy

(Dalam : Lwin & Aitchison, 2005) adalah :

- Konsumen membeli manfaat fisik dan

psikologis, bukan sekedar membeli

sebuah produk.

- Periklanan harus menjadi investasi

jangka panjang dalam

mengembangkan dan

(26)

3. Positioning Oriented

Positioning adalah sesuatu yang dilakukan

terhadap pikiran, yakni menempatkan produk

pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon

konsumen (Al Ries & Jack Trout, 2002).

Konsep utama dalam

strategi

periklanan

ini

adalah berorientasi pada kompetitor, khususnya

yang merupakan market leader. Selain itu

orientasi positioning juga berdasarkan pada

keunggulan atribut, manfaat dan product class

atau posisi relatif terhadap kompetitor

(27)

Positioning

adalah core-nya

strategi

periklanan

.

Strategi sendiri adalah upaya untuk

menghasilkan posisi yang unik dan valuable di

benak konsumen, oleh karena itu strategi

positioning hanya akan tepat diterapkan jika :

- Strategi USP dan Brand Image tidak relevan

dengan kondisi produknya.

- Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu

produk atau jasa dengan market leader.

-

Tidak melakukan head on attack dengan

(28)

4 Acuan menentukan Positioning

(Kartajaya, 2004 : 14) :

- Positioning harus dipersepsi secara positif oleh

konsumen dan menjadi reason to buy.

- Positioning mencerminkan kekuatan dan

keunggulan kompetitif produk atau perusahaa

- Positioning harus bersifat unik sehingga dapat

dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan

pesaing

- Berkelanjutan dan selalu relevan dengan

berbagai perubahan.

(29)

HOW TO SAY ?

• Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan

atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens.

• Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada.

• Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali,

menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah

penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

(30)

• Biasanya saat brainstorming tim kreatif

menggunakan strategi tertentu dalam

eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan

cara melantur, lanturan disengaja untuk

tujuan tertentu dengan tetap menjaga

relevansinya, maksudnya adalah melantur

sejauh-jauhnya namun merelevansikan

(31)

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu :

• Plesetan

Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.

• Visual produk

penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.

• Headline atau tipografi

Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu. • Logo

menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan. • Makna ganda

sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus. • Tokoh sebagai endoser

penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan. • Sex

Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. • Fungsi produk

Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.

(32)

• Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti: - Product Shoot

Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk - Pendekatan Budaya

Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan

- Humor

-Emotional Selling Proposition

Secara emosional, sebuah merek atau brand dapat dibuat secara berbeda melalui gaya, sikap, cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual dan jenis musik yang digunakan. Perbedaan-perbedaan yang bersifat emosional inilah yang sekarang menjadi strategi

pesan periklanan bagi masing -masing produk ( Lwin & Aitchison, 2005).

(33)

TUGAS

• Diskusikan tentang perumusan strategi

periklanan dalam pemasaran dan

(34)

Perumusan Strategi

Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005).

• Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk, 2003) :

- Directed Creativity

Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah

ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif.

- Brand Name Exposure

Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.

(35)

• Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran.

Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi (Suyanto, 2004).

- Selectivity

Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.

• Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu (Hakim, 2005) :

- Simple

Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif.

- Unexpected

Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat.

- Persuasive

Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.

- Relevant

Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand.

- Entertaining

Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu

mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk

- Acceptable

Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan.

(36)

MENEMUKAN IDE KREATIF

1. Convention

Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru

kemudian mencari outside-nya. 2. Disturbtion

Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya.

- Inkubasi: bagian dari ’stress’, hang ! Tips-nya: Harus keluar dari masalah (refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman ‘Brainstorming’.

- Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!” Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide!

3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)

Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ?

(37)

BUDGETTING

Biaya Iklan tidak lebih 10% dari keuntungan

Biaya iklan tergantung pada spesifikasinya

Contoh:

Media Billboard: Biaya:

- Biaya Pra produksi: pemotretan, perencanaan kampanye, survey

- Biaya produksi: Desain, Printing,

- Biaya pasca produksi: aplikasi desain pada media, biaya pemasangan, konstruksi, perijinan, pemasangan, dll

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu dari tiga karakteristik tersebut diharapkan dapat diketahui pendapatan yang akan hilang secara total ataupun jika dihitung tiap jenis informal mengingat

Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan skor VDS antara analgetik COX-2 dan asam mefenamat pada 30 pasien yang menjalani odontektomi, dengan status ASA I dan II yang

Bentuk tindak tutur direktif ini sering digunakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung karena memberi penegasan agar mitra tutur melakukan sesuatu

1 )   Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok. Penagihan per  kas atas kontrak penjualan cicilan terutama menyatakan perolehan kembali harga  pokok . Setelah

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metode yang digunakan, baik untuk menilai taman publik, hutan wisata serta taman nasional, yaitu dengan

Gambaran umum dari persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan dapat dilihat dari distribusi rata-rata persepsi pasien terhadap 4 (empat) variabel layanan kesehatan, yaitu

Realitanya hal-hal tersebut masih belum terbina dan berjalan dengan semestinya, utamanya dalam hal belum terlalu komitmennya terhadap tugas (masih mementingkan