• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENGGUNAAN

MULTIVITAMIN PADA ANAK DI KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Febriaty Ivana Margaret Toewak NIM: 108114046

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENGGUNAAN

MULTIVITAMIN PADA ANAK DI KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Febriaty Ivana Margaret Toewak NIM: 108114046

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Jangan kamu kawatir tentang apapun juga.

Tetapi nyatakanlah keinginanmu kepada Tuhan

dalam doa dan permohonan ( Filipi 4:6 )

Terima kasih Tuhan Yesus

(6)
(7)
(8)

vii PRAKATA

Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta kasih, berkat, kesempatan dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap

Tingkat Pengetahuan Orangtua Tentang Penggunaan Multivitamin Pada Anak di

Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2013”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini bukanlah suatu hal yang

mudah. Penyusunan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari dukungan berbagai

pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M. Kes., PhD., Apt. selaku dosen pembimbing utama dan ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. yang dengan penuh kesabaran telah memberikan petunjuk, saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

3. Seluruh responden di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian.

4. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

(9)

viii

Kelurahan Wirobrajan, Kelurahan Patangpuluhan beserta seluruh staf yang telah

memberikan izin dan membantu penulis selama penelitian dilaksanakan.

5. Teman-teman seperjuangan skripsi yang terkasih Sonia Efrina Agusta Saemani, Lidya Eryana Puthi HE, Khristina Julita Pintani, dan Nelly Wulandari yang telah memberikan semangat, membantu dan bekerja sama dengan sangat baik selama penyusunan skripsi.

6. Mami, papi, Nia, Nona, Ryan, seluruh keluarga di Kalimantan, dan

sahabat-sahabat yang tak henti-hentinya mengirimkan doa dan semangat sampai skripsi

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya untuk pengabdian pada masyarakat terutama mengenai penggunaan multivitamin pada anak.

Yogyakarta, Agustus 2014

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

INTISARI ... xvii

ABSTRACT ... xviii

(11)

x

A. Latar Belakang ... 1

1. Permasalahan ... 3

2. Keaslian penelitian ... 4

3. Manfaat penelitian ... 5

B. Tujuan Penelitian ... 6

1. Tujuan umum ... 6

2. Tujuan khusus ... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ... 7

A. Pengetahuan ... 7

B. Multivitamin ... 9

C. Data Monografi Kecamatan Wirobrajan ... 10

D. Landasan Teori ... 10

E. Hipotesis ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 13

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 13

B. Variabel Penelitian ... 13

1. Variabel bebas (independent) ... 13

2. Variabel tergantung (dependent) ... 13

C. Definisi Operasional ... 13

D. Subjek Penelitian dan Sampling ... 14

(12)

xi

2. Sampling ... 15

E. Instrumen Penelitian ... 17

F. Tata Cara Penelitian ... 19

1. Penentuan lokasi ... 19

2. Pengurusan izin ... 19

3. Pembuatan instrumen penelitian ... 20

4. Penyebaran kuesioner ... 21

5. Pengolahan data ... 22

G. Analisis Hasil Penelitian ... 23

H. Kelemahan Penelitian ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Karakteristik Demografi Responden... 26

B. Tingkat Pengetahuan Responden Terkait Penggunaan Multivitamin pada Anak ... 33

C. Pengaruh Karakteristik Demografi terhadap Tingkat Pengetahuan... 35

1. Usia ... 35

2. Pendidikan ... 36

3. Pekerjaan ... 37

4. Penghasilan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

(13)

xii

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 45

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Pengelompokan pernyataan pengetahuan responden (favorable dan unfavorable) ... 18

Tabel II. Jumlah responden berdasarkan karakteristik demografi ... 27

Tabel III. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap tempat pembelian multivitamin ... 30

Tabel IV. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap bentuk sediaan multivitamin ... 30

Tabel V. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap sumber informasi penggunaan multivitamin ... 31

Tabel VI. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap produk

multivitamin ... 32

Tabel VII. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap harapan dalam penggunaan multivitamin ... 33

(15)

xiv

Tabel IX. Hasil jawaban responden pada kategori pernyataan pengetahuan mengenai penggunaan multivitamin pada anak ... 35

Tabel X. Jumlah responden berdasarkan usia dan tingkat pengetahuan ... 36

Tabel XI. Jumlah responden berdasarkan pendidikan dan tingkat pengetahuan ... 37

Tabel XII. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan dan tingkat pengetahuan ... 37

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I. Kerangka Pengujian Statistik Hipotesis ... 24

Gambar II. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap harga multivitamin yang dibeli ... 28

Gambar III. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap frekuensi

pemberian multivitamin ... 29

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner penelitian ... 45

Lampiran 2. Surat izin dari Dinas Perizinan ... 54

Lampiran 3. Uji reliabilitas kuesioner pengetahuan ... 56

Lampiran 4. Uji statistik pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan ... 58

Lampiran 5. Informasi produk multivitamin ... 62

Lampiran 6. Data karakteristik demografi responden... 64

Lampiran 7. Data informasi penggunaan multivitamin anak... 70

(18)

xvii

INTISARI

Kesehatan anak dalam masa pertumbuhan mendorong orang tua untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Selain memberikan makanan bergizi, orang tua biasanya memberikan multivitamin untuk anak. Multivitamin bukanlah obat, melainkan suatu sediaan yang ditujukan untuk menambah kebutuhan manusia akan vitamin, mineral dan unsur nutrisi lainnya. Kurangnya pengetahuan mengenai penggunaan multivitamin berpotensi menyebabkan orangtua menggunakan multivitamin untuk anak secara tidak tepat, sehingga diperlukan pengukuran pengetahuan orangtua akan penggunaan multivitamin.

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian analytical cross-sectional, dengan teknik pengambilan sampel secara stratified sampling dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang telah diuji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach (α = 0,767). Data primer

yang didapat dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden adalah baik (89,5%). Faktor usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden.

(19)

xviii ABSTRACT

Children's health on their growth period encourages parents to sufficient all of nutritional needs for children. Beside giving any healthy food, parents usually give multivitamin for their children. Multivitamin is not a medicine, but it is a supply which is purposed to increase the need of the humans need of vitamin, mineral, and other elements of nutrition. The lack of information and knowledge about the use of multivitamin can make people use the multivitamin inappropriately. So, it is important for people to know how to use multivitamin correctly.

This study is an observational research using analytical cross-sectional research design, and takes sample by stratified sampling technique and distributing the questionnaire as a research instrument. The questionnaire had been tested its reliability using Alpha Cronbach (α = 0,767). The result of the primary data is statistically analyzed using Chi-Square test.

The result of the research shows that the respondent’s knowledge about the use of multivitamin to the children is good (89,5%). The age, education background, occupation, and income did not influence their knowledge about it.

(20)

1 BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini, aktivitas masyarakat semakin beragam. Mulai dari anak-anak dan orang-orang muda yang disibukkan dengan aktivitas di sekolah ataupun perkuliahan yang padat, sampai para orangtua yang sibuk dengan pekerjaan demi mencukupi kebutuhan keluarga. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya di dalam ruangan, tetapi dapat juga di luar ruangan. Aktivitas yang padat dapat berjalan lancar apabila didukung dengan kondisi tubuh yang sehat. Menurut UU RI Nomor 36 tentang Kesehatan (2009), sehat adalah keadaan yang secara fisik, mental, spiritual dan sosial memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis. Banyak hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh seperti istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan teratur, konsumsi makanan bergizi, dan konsumsi vitamin atau multivitamin.

(21)

digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi. Suplemen mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang memiliki nilai gizi dan/atau efek fisiologis.

Multivitamin pada umumnya dibutuhkan bagi kondisi khusus, contohnya ketika anak tengah dalam proses penyembuhan setelah sakit, atau untuk anak yang kekurangan asupan gizi dari makanan. Multivitamin hanyalah beberapa dari nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, dalam memberi multivitamin pada anak, orangtua harus bijaksana. Sebab, setiap produk multivitamin memang menjanjikan manfaat yang terkadang membuat orangtua terbujuk untuk mencoba, padahal belum tentu anak memerlukannya. Penggunaan multivitamin secara berlebihan juga dapat menyebabkan keracunan. Menurut Moloney (2014), konsumsi vitamin dengan dosis tinggi dapat memicu gangguan kesehatan. Sejumlah vitamin larut lemak pun dapat terakumulasi dalam tubuh dan menjadi beracun apabila diminum dalam dosis tinggi. Moloney mengaku pernah menangani satu pasien anak yang menderita pembengkakan otak akibat keracunan vitamin.

(22)

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin meneliti lebih jauh apakah pengetahuan orangtua mengenai penggunaan multivitamin sudah tepat untuk anak. Pengetahuan yang baik dapat membantu orangtua untuk lebih bijaksana dalam memberikan multivitamin pada anak. Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan penggunaan multivitamin menjadi tidak tepat. Penggunaan multivitamin yang tidak tepat tentu tidak memberikan manfaat apapun untuk anak, padahal harapan orangtua memberikan multivitamin tentu agar bermanfaat bagi anak. Bila berlebihan pun, multivitamin dapat menyebabkan keracunan.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi DIY (2011), Kota Yogyakarta menempati jumlah populasi paling sedikit dari 5 Kabupaten yang ada di Provinsi DIY. Namun, dalam masalah status gizi balita, Kota Yogyakarta menempati peringkat ke-1 untuk gizi buruk (1,35 %) dan status gizi berlebih (4,07 %). Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wirobrajan berdasarkan undian dari 14 kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta. Peneliti merupakan tim, yaitu lima orang peneliti dengan instrumen penelitian, metode penelitian, rancangan penelitian, dan analisis data yang sama. Perbedaan terletak pada responden penelitian dan lokasi penelitian.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, timbul permasalahan untuk diteliti:

(23)

b. Seberapa besar tingkat pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak?

c. Apakah ada pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) terhadap tingkat pengetahuan?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran terhadap referensi yang telah dilakukan, penelitian mengenai kajian pengetahuan orangtua terhadap penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta belum pernah dilakukan. Namun demikian, terdapat beberapa penelitian yang mirip, di antaranya adalah:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2004), dengan judul “Perilaku Ibu tehadap Penggunaan Multivitamin untuk Anak Balita di Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan

Medan Deli Medan”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi dan fokus penelitian. Penelitian oleh Yanti dilakukan di Medan sedangkan penelitian ini dilakukan di Yogyakarta. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Yanti adalah perilaku ibu terkait dengan penggunaan multivitamin pada anak balita. Sedangkan, penelitian ini lebih fokus pada pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2008), dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dari Anak Taman Kanak-Kanak

(24)

penelitian Permatasari adalah ibu dari anak yang sudah masuk taman kanak-kanak, sedangkan subyek pada penelitian ini adalah orangtua dari anak yang berusia 2-12 tahun. Kemudian, lokasi penelitian yang dilakukan oleh Permatasari adalah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, sedangkan pada penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta. Selain itu, fokus penelitian yang dilakukan oleh Permatasari adalah hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dari anak yang sudah masuk taman kanak-kanak terhadap pemilihan mulitivitamin, sedangkan penelitian ini lebih fokus pada pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak.

Sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai kajian pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2013.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terkait penggunaan multivitamin pada anak.

(25)

hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengembangan materi edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan multivitamin pada anak.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum :

Untuk melakukan kajian terhadap pengetahuan orangtua mengenai penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2013.

2. Tujuan khusus :

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik demografi orangtua yang memberikan multivitamin pada anak.

b. Untuk mengukur tingkat pengetahuan orangtua pengguna multivitamin pada anak terkait dengan penggunaan multivitamin.

(26)

7 BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu manusia yang dapat

menjawab pertanyaan “apa” (Notoatmodjo, 2010). Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain adalah pengalaman, pendidikan, keyakinan, fasilitas, dan penghasilan. Pengalaman (baik yang dialami sendiri maupun pengalaman orang lain) merupakan sumber pengetahuan. Pendidikan mempengaruhi wawasan atau pengetahuan seseorang. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Selain itu adalah keyakinan. Keyakinan diperoleh secara turun temurun namun tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku. Selanjutnya adalah penghasilan. Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi (Notoatmodjo, 2007).

(27)

semakin banyak. Sebaliknya, tingkat pendidikannya yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru. Faktor berikutnya adalah pekerjaan. Seseorang yang berada di dalam lingkungan pekerjaan akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor selanjutnya adalah kemudahan memperoleh informasi. Hal ini dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Menurut Sarwono (2007), semakin tinggi tingkatan umur seseorang, maka semakin banyak pula pengalaman yang didapatkan, sehingga pengetahuan akan semakin baik.

Menurut Griffith (2014), pengetahuan multivitamin terdiri dari kegunaan, dosis pemakaian, dosis maksimum yang dapat dikonsumsi dalam sehari, cara penyimpanan, efek samping, cara pemberian, jenis multivitamin, dan waktu kadaluarsa.

Pengukuran pengetahuan responden pada suatu penelitian dilakukan dengan sebuah instrumen berupa pertanyaan yaitu skala diktomi (dichotomous scale). Pada instrumen ini, jawaban atas pertanyaan telah disediakan. Peneliti menyediakan 2 (dua) alternatif jawaban yang harus dipilih salah satu kepada responden atau subyek yang diteliti. Alternatif jawaban yang disediakan pada skala diktomi menggunakan pendekatan logika “benar (true)” dan “salah (false)” atau “ya (yes)” dan “tidak (no)”.

(28)

Pemberian skor pada pernyataan pengetahuan diberi skor 0 dan 1. Skor 0 menunjukkan jawaban responden yang salah dan skor 1 menunjukkan jawaban responden yang benar (Kasmadi, 2013).

Menurut Arikunto (2007) tingkat pengetahuan dibagi menjadi 4 skala pengukuran dan menggunakan sistem scoring, yaitu :

1. Pengetahuan baik, jika skor yang diperoleh 76-100% atau responden dalam penelitian menjawab dengan benar sebanyak 21-27 pernyataan

2. Pengetahuan cukup baik, jika skor yang diperoleh 56-75% atau responden dalam penelitian menjawab dengan benar sebanyak 16-20 pernyataan

3. Pengetahuan kurang baik, jika skor yang diperoleh 40-55% atau responden dalam penelitian menjawab dengan benar sebanyak 11-15 pernyataan

4. Pengetahuan tidak baik, jika skor yang diperoleh 0-39% atau responden dalam penelitian menjawab < 11 pernyataan.

B. Multivitamin

Suplemen kesehatan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan memperbaiki fungsi kesehatan. Suplemen kesehatan mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang memiliki nilai gizi dan/atau efek fisiologis, yang tidak dimaksudkan sebagai pangan (BPOM, 2013).

(29)

Multivitamin dapat berbentuk pil, tablet kunyah, serbuk, dan cairan. Multivitamin adalah suatu sediaan yang ditujukan untuk menambah kebutuhan manusia akan vitamin, mineral dan unsur nutrisi lainnya. Multivitamin terdiri dari berbagai mikronutrien seperti vitamin dan mineral (Marshall, 2011).

C. Data Monografi Kecamatan Wirobrajan

Provinsi DIY terdiri dari 5 kabupaten yaitu Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta terbagi atas 14 Kecamatan, salah satu diantaranya adalah Kecamatan Wirobrajan. Kecamatan Wirobrajan terbagi atas 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan dan Patangpuluhan.

(30)

D. Landasan Teori

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain adalah usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Usia yang bertambah diikuti dengan pengetahuan yang semakin banyak, sehingga pengetahuan akan semakin baik (Sarwono, 2007).

Pendidikan yang semakin tinggi memudahkan seseorang dalam mencerna suatu informasi karena adanya proses belajar, sehingga pengetahuan akan semakin baik (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan data monografi Kecamatan Wirobrajan, jumlah responden dengan pendidikan terakhir SMA dan perguruan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan pendidikan terakhir SD dan SMP. Oleh karena itu, semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan akan semakin baik.

Pekerjaan akan membawa seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pengetahuan akan semakin baik (Mubarak, 2007). Berdasarkan data monografi Kecamatan Wirobrajan, jumlah responden yang bekerja lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Oleh karena itu, seseorang yang bekerja akan memiliki tingkat pengetahuan yang semakin baik.

(31)

E. Hipotesis

H 1: Usia mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap penggunaan multivitamin pada anak.

H 2: Pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap penggunaan multivitamin pada anak.

H 3: Pekerjaan mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap penggunaan multivitamin pada anak.

(32)

13 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional yang dilakukan di masyarakat, karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada subjek penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analyticalcross-sectional, peneliti akan melakukan pengukuran variabel bebas dan tergantung, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel. Pada penelitian ini, pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan secara bersamaan.

B. Variabel Penelitian

1.Variabel bebas (independent)

Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan dan pendidikan.

2. Variabel tergantung (dependent)

Variabel tergantung (dependent) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta.

C. Definisi Operasional

1. Karakteristik demografi responden adalah data pribadi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan.

(33)

sebanyak 21-27 pernyataan, kategori cukup baik apabila skor jawaban responden memberikan hasil 56-75% atau mampu menjawab pernyataan dengan benar sebanyak 16-20 pernyataan, kategori pengetahuan kurang baik apabila skor jawaban responden memberikan hasil 40-55% atau mampu menjawab pernyataan dengan benar sebanyak 11-15 pernyataan, dan kategori kurang baik apabila skor jawaban responden memberikan hasil 0-39% atau hanya mampu menjawab < 11 pernyataan dengan benar.

3. Orangtua adalah ayah atau ibu kandung yang memiliki anak usia 2-12 tahun yang sedang atau pernah menggunakan multivitamin.

4. Multivitamin adalah sediaan yang mengandung lebih dari satu macam vitamin atau kombinasi dari berbagai macam vitamin dan mineral. Biasanya juga terdapat tambahan zat seperti zat penambah nafsu makan dan zat penunjang kekebalan tubuh.

D. Subjek Penelitian dan Sampling

1. Subjek penelitian

(34)

2. Sampling

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dengan teknik stratified sampling yaitu mengambil sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Populasi dikelompokan menjadi sub-sub populasi berdasarkan kelurahan yang ada kemudian dari masing-masing sub selanjutnya diambil sebagian anggota secara acak dengan komposisi proporsional. Digunakan non random sampling karena subjek dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi, sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subyek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah orangtua yang melakukan pemilihan dan pemberian multivitamin pada anak. Menurut Notoadmodjo (2002), untuk populasi yang banyaknya > 10.000 sampel minimal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti berikut :

d = z x x

Keterangan :

d = derajat ketepatan yang diinginkan (0,1)

z = standar deviasi normal (1,96 untuk derajat kemaknaan 95%)

p = proporsi atau sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi (0,5) q = 1,0 – p

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = z x x

(35)

0,01 = 3,8416 x x 0,01 = 3,8416 x 0,01 =

100,1 = 9614,5644 – 0,9604n 101,0604n = 9614,5644

n =

= 95,136 95 responden

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 95,14 dan dilakukan pembulatan menjadi 95 responden. Perhitungan sampel minimal dilakukan di tiap kelurahan menggunakan perhitungan proporsi sebagai berikut :

Jumlah sampel tiap kelurahan = x sampel

minimal

(36)

Berdasarkan perhitungan proporsi, jumlah responden minimal untuk Kelurahan Pakuncen adalah sebanyak 31 responden, Kelurahan Wirobrajan sebanyak 31 responden, dan Kelurahan Patangpuluhan sebanyak 33 responden.

E. Instrumen Penelitian

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Bagian pertama

Bagian pertama merupakan bagian kuesioner mengenai informasi penggunaan multivitamin anak yang digunakan dengan tipe multiple choice dan open form item. Kuesioner tersebut meliputi pertanyaan usia anak, berat badan anak, tinggi badan anak, kapan terakhir menggunakan multivitamin, multivitamin yang sedang atau pernah digunakan, harga multivitamin, waktu terakhir menggunakan multivitamin, bentuk sediaan multivitamin yang digunakan, cara pemberian multivitamin sirup, frekuensi pemberian, tempat memperoleh multivitamin, sumber informasi mengenai multivitamin, serta harapan terkait pemilihan multivitamin.

2. Bagian kedua

(37)

pemberian pada pernyataan 7, 16, dan 25, waktu kadaluarsa (Expired Date) pada pernyataan 8, 17, dan 26, dan informasi pemilihan multivitamin yang didapatkan pada pernyataan 9, 19, dan 27. Responden diminta memilih salah satu dari dua alternatif jawaban, yaitu “benar” jika menganggap benar pernyataan tersebut atau

“salah” jika menganggap pernyataan tersebut salah. Ringkasan kategori item

pernyataan pada bagian pengetahuan dengan jenis pernyataan favorable dan

unfavorable disajikan dalam Tabel I.

Tabel I. Kategori Item Pernyataan pada Tingkat Pengetahuan Responden dengan Jenis Pernyataan Favorable dan Unfavorable

Pernyataan Nomor

Pengertian 1*, 10**, 18*

Indikasi 2*, 11**, 20*

Kandungan 3**, 12*, 21*

Efek Samping 4**, 13**, 22*

Dosis 5**, 14*, 23**

Penyimpanan 6**, 15*, 24** Cara Pemberian 7*, 16**, 25** Tanggal Kadaluarsa 8**, 17*, 26**

Informasi 9*, 19**, 27*

Keterangan: *Favorable, **Unfavorable

3. Bagian ketiga

Bagian ketiga merupakan bagian kuesioner dengan bentuk open form item

(38)

dari nama responden, jenis kelamin, alamat, usia responden, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan, dan jumlah anak.

F. Tata Cara Penelitian

1. Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Wirobrajan karena Kecamatan Wirobrajan merupakan salah satu Kecamatan di Kota Yogyakarta. Penentuan lokasi ini berdasarkan dengan undian dari 14 Kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta. Kecamatan Wirobrajan terbagi atas 3 kelurahan, yaitu Pakuncen, Wirobrajan, dan Patangpuluhan dengan proses perizinan terlebih dahulu.

2. Pengurusan Izin

(39)

3. Pembuatan Instrumen Penelitian

a. Penyusunan kuesioner. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu informasi penggunaan multivitamin anak, kuesioner bentuk pilihan “BENAR” dan “SALAH” dengan tipe dichotomous scale, dan data demografi responden. Pertama yang perlu dilakukan yaitu membuat surat pengantar untuk memberitahukan maksud dan tujuan dari penelitian kepada responden, sehingga responden mengerti apa yang harus dilakukan dan tidak menimbulkan kebingungan dalam pengisian kuesioner, lalu membuat surat pernyataan kesediaan sebagai bukti bahwa responden bersedia untuk mengisi kuesioner yang diberikan dan bersedia dilibatkan dalam penelitian.

Kemudian membuat informasi penggunaan multivitamin anak, lalu membuat kuesioner dengan bentuk dichotomous scale yang memuat pernyataan tentang pengetahuan responden terhadap penggunaan multivitamin pada anak. Jawaban pernyataan terdiri dari dua alternatif jawaban, yaitu “benar” atau “salah” sebanyak 27 pernyataan. Selanjutnya membuat kuesioner dengan metode open form item yang terkait dengan data demografi responden.

(40)

dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi dilakukan dengan professional judgement

oleh apoteker dan dokter spesialis anak. Sebelum di validasi jumlah butir pernyataan sebanyak 22, kemudian di validasi oleh apoteker butir pernyataan ditambah menjadi 27 nomor, yaitu 19, 21, 22, 26, dan 27. Hal di karenakan butir pernyataan untuk menggali pengetahuan tentang kandungan, efek samping multivitamin, waktu kadaluarsa, dan informasi multivitamin kurang lengkap. Pada uji validitas juga dilakukan uji pemahaman bahasa yang bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam kuesioner sudah mudah dipahami oleh responden atau tidak. Uji pemahaman bahasa dilakukan di daerah Condong Catur, Sleman.

c. Uji reliabilitas. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach dengan taraf kepercayaan 95%. Uji reliabilitas dilakukan pada responden yang tinggal bukan di Kecamatan Wirobrajan. Oleh karena uji validitas menggunakan

professional judgement maka kuesioner reliabel jika nilai α > 0,75 (Mustafa, 2009). Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden, dan didapatkan hasil α = 0,767, sehingga dapat dikatakan kuesioner telah reliabel.

4. Penyebaran Kuesioner

(41)

kuesioner dilakukan sendiri oleh responden. Tiap responden diberikan satu kuesioner dan diberikan kesempatan untuk mengerjakan kuesioner saat itu juga di tempat penelitian.

Kuesioner dibagikan di Kelurahan Pakuncen sejumlah 50 kuesioner dan kembali 40 kuesioner dengan 7 kuesioner yang di drop out. Kuesioner yang dibagikan di Kelurahan Wirobrajan berjumlah 40 kuesioner dan kembali 40 kuesioner dengan 5 kuesioner yang di drop out. Kuesioner yang dibagikan di Kelurahan Patangpuluhan berjumlah 40 kuesioner dan kembali 40 kuesioner dengan 4 kuesioner yang di drop out . Namun, dalam penelitian ini pengambilan sampel berhenti setelah peneliti mendapatkan sampel sebanyak jumlah sampel minimal per kelurahan.

5. Pengolahan Data

(42)

Untuk data pengetahuan, pengolahan data dilakukan dengan menghitung jawaban responden yang benar pada pernyataan. Jawaban benar diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0 (Kasmadi, 2013). Lalu, skor yang didapat dijumlahkan untuk masing-masing responden. Setelah dijumlahkan, skor dikategorikan. Tingkat pengetahuan masuk kategori baik apabila jumlah skor 21-27, kategori cukup baik apabila jumlah skor 16-20, kategori kurang baik apabila jumlah skor 11-15, dan kategori tidak baik apabila jumlah skor < 11.

Untuk pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan, setelah skor pernyataan sudah dikategorikan dalam pengetahuan baik, cukup baik, dan kurang baik, kemudian dilakukan uji nonparametrik menggunakan uji Chi-Square agar dapat diketahui apakah karakteristik demografi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Tabel hasil penelitian untuk setiap variabel dibuat dalam tabel 2 x 2 yang merupakan syarat uji Chi-Square.

G. Analisis Hasil Penelitian

Hasil dari pengelompokkan karakteristik demografi dan informasi penggunaan multivitamin anak dihitung dalam bentuk persentase yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang tertulis dalam kuesioner. Perhitungan persentase menggunakan rumus :

(43)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan maka dilakukan analisis hasil uji Chi-Square dengan membandingkan seperti berikut :

1. Usia responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-Square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H 1 diterima. 2. Pendidikan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji

metode Chi-Square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H 2 diterima.

3. Pekerjaan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-Square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H 3 diterima.

4. Penghasilan keluarga per bulan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-Square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H 4 diterima.

Gambar I. Kerangka Pengujian Statistik Hipotesis Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

(44)

H. Kelemahan Penelitian

(45)

26 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dibahas secara beurutan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu karakteristik demografi responden, tingkat pengetahuan responden terkait multivitamin, serta pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan ) terhadap tingkat pengetahuan

A. Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik demografi masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan (80%) dengan rata-rata usia 20-40 tahun (84,2%). Pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA/Sederajat (54,7%), dan kebanyakan responden bekerja (52,6%) dengan penghasilan terbanyak sebesar Rp < 1.100.000,00. Penelitian ini mengkaji tentang pengetahuan orangtua. Oleh karena itu, untuk kategori usia, peneliti melibatkan responden yang berusia dewasa. Pada penelitian ini, didapatkan usia responden minimal yang terlibat adalah 21 tahun dan usia responden maksimal pada penelitian ini adalah 55tahun sehingga kelompok usia responden dibagi menjadi kelompok usia 21-40 tahun dan kelompok usia 41-55 tahun.

(46)

Tabel II. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan , tingkat pendidikan, dan jumlah anak Karakteristik

Demografi

Jumlah Variabel ∑ responden Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 19 20,0

Perempuan 76 80,0

Usia Dewasa Muda

(21-40 tahun)

(47)

1. Harga multivitamin

Pada penelitian ini, peneliti membagi harga multivitamin ke dalam 3 kategori. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti mengelompokkan harga-harga yang ditulis oleh responden di dalam kuesioner. Hasil penelitian ini menemukan bahwa harga beli multivitamin terbanyak adalah dalam kisaran harga Rp 20.000 – Rp 40.000 (55,8%). Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan keluarga < Rp 1.100.000,00 per bulan ( 44,4%) dapat membeli multivitamin dengan harga sampai dengan Rp 40.000,00. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalam Gambar II.

Gambar II. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap harga multivitamin yang dibeli (%)

2. Frekuensi pemberian multivitamin pada anak

Pada penelitian ini ditemukan hasil dengan persentase terbesar yaitu 83,2% untuk frekuensi pemberian multivitamin pada anak sebanyak 1 kali dalam sehari. Menurut Widodo (2010), frekuensi pemberian yang tidak sesuai dengan aturan pakai

30.5

55.8 7.4 6.3

Rp 20.000 Rp 20.000 - Rp 40.000

(48)

dapat menyebabkan penggunaan multivitamin menjadi tidak efektif. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalam Gambar III.

Gambar III. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap frekuensi pemberian multivitamin pada anak (%)

3. Tempat pembelian multivitamin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden membeli multivitamin untuk anak di apotek (84 responden). Menurut hasil penelitian Handayani, Raharni, dan Gitawati (2009) yang dilakukan di 3 kota (termasuk Yogyakarta), sebagian besar konsumen memilih apotek karena jarak tempuh ke apotek dekat, mudah dijangkau kendaraan umum, harga obat murah, obat lengkap, serta pelayanan yang cepat dan ramah. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel III.

83.2 16.8

(49)

Tabel III. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap tempat pembelian multivitamin

Tempat pembelian multivitamin Jumlah responden

Apotek 84

Supermarket 18

Puskesmas/RS 5

Toko Obat 5

Agen tertentu (MLM) 3

4. Bentuk sediaan multivitamin

Bentuk sediaan multivitamin yang digunakan oleh responden dalam penelitian ini adalah bentuk cair dan bentuk tablet. Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah bentuk sediaan cair (84 responden). Menurut Widodo (2010), anak-anak memang menyukai sediaan sirup karena adanya berbagai varian rasa. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel IV.

Tabel IV. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap bentuk sediaan multivitamin

Bentuk sediaan Jumlah responden

Cair 84

Tablet 24

5. Sumber informasi penggunaan multivitamin anak

(50)

yaitu sumber yang didominasi pemasar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel V.

Tabel V. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap sumber informasi penggunaan multivitamin anak

Sumber informasi penggunaan multivitamin

Jumlah responden

Iklan, surat kabar/buku/majalah/ televisi/radio/internet

52 Tenaga kesehatan (dokter, apoteker,

bidan, perawat)

45

Keluarga/Teman 25

6. Rentang waktu terakhir penggunaan multivitamin

(51)

Gambar IV. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap rentang waktu terakhir penggunaan multivitamin (%)

7. Produk multivitamin yang digunakan

Merk multivitamin yang paling banyak digunakan adalah Scott’s emulsion®

yang digunakan oleh 44 responden, diikuti oleh Curcuma plus® yang digunakan oleh 33 responden. Penelitian yang dilakukan oleh Firna (2009) menunjukkan tingginya penggunaan 2 merk multivitamin tersebut dari 43 merk yang ditemukan. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel VI.

Tabel VI. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap produk multivitamin yang digunakan

Produk Multivitamin Jumlah responden yang nenggunakan

produk multivitamin (orang)

Scott’s Emulsion® 44

Curcuma Plus® 33

Sakatonik ABC® 12

Vidoran® 10

Fitkom® 9

Biolysin® 9

Cerebrofort Gold® 7

Curvit Emulsion® 4

Becombion® 4

46.3 41.1

12.6

(52)

8. Harapan penggunaan multivitamin pada anak

Pada penelitian ini, sebanyak 75 responden memberikan multivitamin pada anak dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak. Hal ini sesuai dengan

merk multivitamin terbanyak yang dipilih oleh responden yaitu Scott’s emulsion®.

Indikasi Scott’s emulsion® meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah

kekurangan vitamin (MIMS, 2013). Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel VII.

Tabel VII. Proporsi responden berdasarkan jawaban terhadap harapan penggunaan multivitamin pada anak

Harapan responden Jumlah responden (orang)

Meningkatkan kekebalan tubuh 75

Menambah nafsu makan 61

Meningkatkan kecerdasan otak 44

Membantu pencernaan 12

Menyembuhkan penyakit yang diderita pada anak

8

B. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Penggunaan Multivitamin

Pada Anak

(53)

sehingga pengetahuan pun semakin bertambah (Mubarak, 2007). Berikut ini merupakan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan responden mengenai penggunaan multivitamin pada anak yang disajikan dalamTabel VIII.

Tabel VIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai penggunaan multivitamin pada anak

Kategori Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 85 89,5

Cukup 10 10,5

Jumlah 95 100

(54)

Tabel IX. Distribusi jumlah jawaban benar (%) dan jumlah jawaban salah (%) Pernyataan pengetahuan Persentase jawaban

benar (%)

Persentase jawaban salah (%)

Pengertian 96,1 3,9

Indikasi 81 19

Kandungan 97,5 2,5

Efek samping 61,8 38,2

Dosis 94,4 5,6

Penyimpanan 88,4 11,6

Pemberian 93 7

Expired date 94 6

Informasi 78,2 21,8

C. Pengaruh Karakteristik Demografi terhadap Tingkat Pengetahuan

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi mengenai ada atau tidaknya pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan.

1. Usia

Menurut Huclok (cit., Ernawati, 2012), semakin cukup usia seseorang, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Selain itu, semakin tinggi tingkatan umur seseorang, maka semakin banyak pula pengalaman yang didapatkan, sehingga pengetahuan akan semakin baik (Sarwono, 2007). Pada penelitian ini, sejumlah 73 responden kategori usia dewasa muda (21-40 tahun) memiliki pengetahuan yang baik dengan persentase sebesar 90,1%.

(55)

Tabel X. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kelompok usia dan tingkat pengetahuan

Kategori usia Baik Cukup

∑ % ∑ %

21 - 40 tahun 73 90,1 8 9,9

41 - 55 tahun 12 85,7 2 14,3

Dalam penelitian ini dilakukan uji Fisher’s Exact untuk melihat adanya pengaruh usia terhadap tingkat pengetahuan dan diperoleh nilai p = 0,493, karena nilai p > 0,05 maka secara statistik hasil uji dikatakan berbeda tidak bermakna, sehingga dapat disimpulkan bahwa usia responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan secara signifikan.

2. Pendidikan

(56)

Tabel XI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan

Pendidikan Baik Cukup

∑ % ∑ %

< SMA 13 86,7 2 13,3

≥ SMA 72 90 8 10

Dalam penelitian ini dilakukan uji Fisher’s Exact untuk melihat adanya pengaruh pendidikan terhadap tingkat pengetahuan dan diperoleh nilai p = 0,493, karena nilai p > 0,05 maka secara statistik hasil uji dikatakan berbeda tidak bermakna, sehingga dapat disimpulkan bahwa usia responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan secara signifikan.

3. Pekerjaan

Bloom (cit., Ernawati, 2012) mengatakan bahwa pekerjaan adalah suatu kegiatan berulang yang dilakukan seseorang untuk menunjang kehidupannya. Pekerjaan akan berkorelasi dengan keadaan sosial ekonomi seseorang sehingga dapat memperbanyak kesempatan untuk mendapat pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, responden yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik dengan persentase sebesar 90%. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalam Tabel XII.

Tabel XII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan pekerjaan dan tingkat pengetahuan

Pekerjaan Baik Cukup

∑ % ∑ %

Bekerja 45 90 5 10

(57)

Dalam penelitian ini dilakukan uji Fisher’s Exact untuk melihat adanya pengaruh usia terhadap tingkat pengetahuan dan diperoleh nilai p = 0,561, karena nilai p > 0,05 maka secara statistik hasil uji dikatakan berbeda tidak bermakna, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan secara signifikan. Menurut Hendra (cit., Marvel, 2012), orang yang tidak bekerja pun dapat meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai sumber informasi seperti TV, radio, dan surat kabar.

4. Penghasilan

Menurut Adriani dan Wijatmadi (2012), pendapatan keluarga yang memadai membantu orangtua untuk dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder. Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan yang dapat dibeli dengan adanya tambahan penghasilan. Selain itu, menurut Bloom (cit.,

Ernawati, 2012), keadaan sosial ekonomi yang baik memampukan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan terhadap informasi sehingga pengetahuan akan semakin baik. Pada penelitian ini, responden dengan penghasilan Rp > 1.100.000,00 memiliki pengetahuan yang baik dengan persentase sebesar 91,3%. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan dalamTabel XIII.

Tabel XIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan penghasilan dan tingkat pengetahuan

Penghasilan Baik Cukup

∑ % ∑ %

Rp ≤ 1.100.000,00 64 88,9 8 11,1

(58)

Dalam penelitian ini dilakukan uji Fisher’s Exact untuk melihat adanya pengaruh usia terhadap tingkat pengetahuan dan diperoleh nilai p = 0,546, karena nilai p > 0,05 maka secara statistik hasil uji dikatakan berbeda tidak bermakna, sehingga dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan secara signifikan.

(59)

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi orangtua di Kecamatan Wirobrajan yaitu sebagian besar perempuan (80%), berusia 21 - 40 tahun (84,2%), merupakan lulusan terakhir SMA/Sederajat (54,7%), sebagian besar bekerja (52,6%), dengan penghasilan keluarga < Rp 1.100.000,00 per bulan (46,3%), dan memiliki 2 orang anak (46,3%).

2. Tingkat pengetahuan orangtua di Kecamatan Wirobrajan adalah baik (89,5%).

3. Tidak ada pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan) terhadap pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak (p > 0,05).

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut :

(60)

2. Bagi masyarakat, perlu adanya kesadaran akan pengetahuan tentang efek samping dari penggunaan multivitamin .

(61)

42

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., dan Bambang, W., 2012, Pengantar Gizi Masyarakat, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal. 12.

Arikunto, S., 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 168.

Arumsari, D., 2012, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum dalam Kemasan (AMDK) Merek Aqua, Skripsi, 37, Universitas Diponegoro, Semarang.

Cahyani, Hartati R., 2006, Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra, UPI.Press, Bandung

Departemen Kesehatan RI, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kesehatan, nomor 36, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, Jakarta. Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2013, Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia, nomor 27, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ernawati, F., 2012, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Diare pada Anak Jalanan di Semarang, Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Firna, E., 2009, Hubungan Faktor Anak dan Faktor Ibu dengan Konsumsi Suplemen di SD Islam Al Azhar 17 Bintaro Tangerang Tahun 2009, Skripsi, 41, Universitas Indonesia, Depok.

Griffith, H.W., 2014, Complete Guide to Prescription Drugs and Non Prescription Drugs, 6thedition, The Berkley Publishing Group, New York, pp.348-370. Handayani, R. S., Raharni, dan Retno G., 2009, Persepsi Konsumen Apotek Terhadap

Pelayanan Apotek di Tiga Kota di Indonesia, Makara, Kesehatan, Volume 13 (No. 1), 25.

(62)

Kasmadi, 2013, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, hal. 73. Marshall, S., 2011, Choosing a Vitamin and Mineral Supplement-Topic Overview,

http://www.webmd.com, di akses pada tanggal 29 April 2013.

Marvel, M., 2012, Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Antibiotik di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta Tahun 2011, Skripsi, 27, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

MIMS, 2013, MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 13, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, hal. 288.

Moron, C. O., 2012, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Pada Tahun 2012 terkait Penyakit Hipertensi, Skripsi, 39, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mubarak, W. I., 2007, Promosi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal.30.

Mustafa, Zainal EQ, 2009, Mengurai Variabel dan Instrumentasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Notoadmodjo S., 2002, Metode Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 130.

Notoadmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 143-150.

Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 124, 153, 158, 182.

Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D., 2009, Human Development, 11th edition, McGraw Hill, New York.

Resanti, M., 2009, Perilaku Konsumsi Suplemen pada Anak Prasekolah di Kota Bogor, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, hal. 17.

Sarwono, S. W., 2007, Sosiologi Kesehatan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 31-38.

(63)

Widodo, R., 2010, Pemberian Makanan, Suplemen, dan Obat pada Anak, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 29-34, 36, 73.

(64)

45

(65)

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

SURAT PENGANTAR

Yth. Ibu/Bapak/Sdr. Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bernama Febriaty Ivana Margaret Toewak, mahasiswa tingkat akhir Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Farmasi sedang mengadakan penelitian di Kecamatan Wirobrajan yang terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Pakuncen, Kelurahan Wirobrajan, Kelurahan Patangpuluhan dalam rangka penyelesaian tugas akhir/skripsi. Penelitian saya ini berjudul: “Kajian Pengetahuan Orang Tua tentang Penggunaan Multivitamin Anak di Kecamatan Wirobrajan

Kota Yogyakarta Tahun 2013”.

Demi kelancaran proses penelitian, sudi kiranya Bapak/Ibu/Sdr meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Jawaban dari Bapak/Ibu/Sdr akan saya jaga kerahasiannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr dalam memberikan jawaban yang dianggap paling benar. Atas kerjasama Bapak/Ibu/Sdr, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

(66)

Lanjutan lampiran 1.

PENELITIAN

KAJIAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG

PENGGUNAAN MULTIVITAMIN PADA ANAK

PERNYATAAN KESEDIAAN RESPONDEN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

Dengan hormat,

Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :

Umur :

Memberikan pernyataan persetujuan berpartisipasi sebagai responden penelitian

mengenai yang dilakukan mengenai “Kajian pengetahuan terhadap penggunaan

multivitamin pada anak”.

Saya menyatakan bahwa data-data yang saya berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Yogyakarta,

... Yang menyatakan,

(67)

Lanjutan lampiran 1.

I. DATA DIRI RESPONDEN

Petunjuk pengisian: Mohon dituliskan jawaban yang sesuai dan mohon dilingkari untuk jawaban pilihan.

Nama : ... Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

Alamat : ...

Usia : ……… tahun

Pendidikan terakhir :

a. SD d. D3

b. SMP e. S1

c. SMA f. Lainnya (...)

Pekerjaan :

a. PNS e. Swasta

b. Wiraswasta f. Pensiunan

c. TNI/POLRI g. Lainnya... d. Ibu Rumah Tangga

Penghasilan keluarga per bulan: a. < Rp 1.100.000, 00

b. Rp 1.100.000, 00 – Rp 2.200.000, 00 c. Rp 2.200.000, 00 – Rp 4.400.000,00 d. > Rp 4.400.000,00

(68)

Lanjutan lampiran 1.

II. INFORMASI PENGGUNAAN MULTIVITAMIN ANAK

Petunjuk pengisian: Mohon mengisi data anak anda yang berumur 2 sampai 12 yang sedang atau pernah menggunakan multivitamin. Pada jawaban pilihan, mohon melingkari pada huruf yang tersedia dan jawaban boleh lebih dari satu (1).

1. Usia anak : ... tahun

2. Produk multivitamin yang sedang atau pernah digunakan oleh anak anda : a. ...

b. ... c. ...

3. Harga yang dikeluarkan untuk membeli multivitamin Rp. ... 4. Kapan terakhir anak anda menggunakan multivitamin?

a. < 1 bulan b. 1-3 bulan c. 3-6 bulan

5. Bentuk sediaan multivitamin pada anak yang sering anda pilih atau gunakan? a. Tablet

b. Cair

6. Berapa frekuensi pemberian multivitamin pada anak dalam sehari? a. 1 kali sehari

b. 2-3 kali sehari c. > 3 kali sehari

7. Dimana anda biasa membeli multivitamin pada anak? a. Apotek

b. Puskesmas / RS c. Toko Obat d. Supermarket

(69)

8. Dari mana anda mengetahui informasi penggunaan multivitamin untuk anak? a. Keluarga/Teman

b. Tenaga Kesehatan (dokter, apoteker, bidan, perawat) c. Iklan surat kabar/buku/majalah/televisi/radio/internet

9. Apa harapan anda ketika anak anda mengkonsumsi multivitamin? a. Nafsu makan bertambah

b. Kekebalan tubuh meningkat

c. Penyakit yang diderita anak dapat sembuh d. Kecerdasan otak meningkat

(70)

Lanjutan lampiran 1.

III. PERNYATAAN MENGENAI MULTIVITAMIN

Petunjuk pengisian: Berilah tanda (√) pada kolom (B) jika menurut anda pernyataan di bawah ini BENAR, pada kolom (S) jika menurut anda pernyataan di bawah ini SALAH.

No Pernyataan Tanggapan

B S

1. Multivitamin adalah suplemen pelengkap gizi pada kesehatan anak

2. Multivitamin diberikan saat anak mengalami kekurangan vitamin dalam tubuh

3. Multivitamin hanya mengandung zat mineral saja

4. Multivitamin tidak mempunyai potensi memberikan efek samping yang merugikan

5. Dosis penggunaan multivitamin pada anak sama dengan orang dewasa

6. Multivitamin dapat disimpan dimana saja

7. Multivitamin (cair) pada anak harus diberikan sesuai dengan dosis (bila terdapat sendok/gelas takar pada kemasan)

8. Multivitamin tidak mempunyai waktu kadaluarsa 9. Penggunaan multivitamin untuk anak perlu

dikonsultasikan kepada dokter atau apoteker

(71)

11. Multivitamin pada anak dapat menyembuhkan penyakit yang sedang diderita

12. Multivitamin memiliki kandungan kombinasi vitamin dan mineral

13. Multivitamin boleh digunakan dalam jangka panjang 14. Multivitamin pada anak aman untuk dikonsumsi

sesuai dosis yang dianjurkan

15. Penyimpanan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label dapat menyebabkan kerusakan 16. Pemberian multivitamin boleh dilakukan tanpa

memperhatikan aturan pemakaiannya

17. Multivitamin yang sudah lama disimpan (berubah warna, rasa, dan bau) tidak dapat digunakan lagi 18. Makanan merupakan hal yang utama dan tidak dapat

digantikan oleh multivitamin

19. Multivitamin harus diberikan dengan resep dokter 20. Penggunaan multivitamin pada anak diperlukan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangannya

21. Multivitamin mengandung lebih dari satu jenis vitamin

22. Kerusakan ginjal merupakan salah satu efek samping dari penggunaan multivitamin yang berlebihan

23. Semakin besar jumlah/frekuensi penggunaan yang diberikan maka efek yang didapatkan juga semakin baik

24. Kerusakan multivitamin tetap akan memberikan khasiat pada anak

(72)

aman diberikan dengan cara dicampur dengan makanan

26. Sinar matahari dan udara lembab tidak mempengaruhi khasiat dari multivitamin

(73)
(74)
(75)

Lampiran 3. Uji reliabilitas kuesioner pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

(76)
(77)

Lampiran 4. Uji statistik pengaruh karakteristik demografi terhadap

tingkat pengetahuan

a. Usia

Usia * TOTAL Crosstabulation

Count

Total Pengetahuan

Total Cukup Baik

Usia 21-40 tahun 8 72 80

41-55 tahun 2 13 15

Total 10 85 95

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .149a 1 .699

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .141 1 .708

Fisher's Exact Test .656 .493

Linear-by-Linear

Association .147 1 .701

N of Valid Casesb 95

(78)

b. Pendidikan

Pendidikan terakhir * TOTAL Crosstabulation

Count

Total Pengetahuan

Total Cukup Baik

Pendidikan terakhir

< SMA 2 13 15

≥ SMA 8 72 80

Total 10 85 95

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .149a 1 .699

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .141 1 .708

Fisher's Exact Test .656 .493

Linear-by-Linear

Association .147 1 .701

N of Valid Casesb 95

(79)

c. Pekerjaan

Pekerjaan * TOTAL Crosstabulation

Count

Total Pengetahuan

Total Cukup Baik

Pekerjaan Bekerja 5 45 50

Tidak bekerja 5 40 45

Total 10 85 95

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

.031a 1 .860

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .031 1 .860

Fisher's Exact Test 1.000 .561

Linear-by-Linear

Association .031 1 .861

N of Valid Casesb 95

(80)

d. Penghasilan keluarga per bulan

Penghasilanperbulan * TOTAL Crosstabulation

Count

TOTAL

Total

Cukup Baik

Penghasilanperbulan ≤ Rp. 1.100.000 8 64 72

> Rp. 1.100.000 2 21 23

Total 10 85 95

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .108a 1 .742

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .112 1 .738

Fisher's Exact Test 1.000 .546

Linear-by-Linear

Association .107 1 .744

N of Valid Casesb 95

(81)

Lampiran 5. Informasi produk multivitamin berdasarkan MIMS

Scott's Emulsion Original

Komposisi :Per 15 mL Cod liver oil 3 g, Vit A 850 IU, Vit D 85 IU, Ca Hypophosphite 148 mg, Na hypophosphite 74 mg, edible gums & flavoring.

Indikasi :Untuk membantu membangun daya tahan tubuh & memenuhi kebutuhan vit A & D di dalam tubuh.

Dosis : Anak > 12 tahun 15 mL 3 x/hari, 7-12 tahun 15 mL 2 x/hari, 1-6 tahun 15 mL

1 x/hari.

Curcuma Plus

Komposisi : Per 5 mL Vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, β

-carotene 10% 4 mg, dexpanthenol 3 mg, curcuminoid 2 mg.

Indikasi :Makanan Tambahan untuk menambah nafsu makan & alternatif terapi hepatitis.

Dosis :Dewasa 1 sdt 3 x/hari, anak 1 sdt 1-2 x/hari.

Becombion

Komposisi : Per 10 ml Vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vit B3 20 mg, vit B5 3 mg, vit B6 2.5

mg, vit B12 3 mcg, L-lysine HCL 375 mg.

Indikasi : Suplementasi vit B kompleks & lisin.

Dosis : Anak > 12 tahun 2 sdt (10 mL) 1 x/hari, 6-12 tahun 1 sdt (5mL) 1 x/hari, 1-6

tahun ½ sdt (2.5 mL) 1 x/hari.

Sakatonik ABC®

Komposisi: vit A, vit B1, vit B2, vit B6, vit B12, vit C, vit D, vit E, nikotinamid, Ca pantotenat.

Indikasi: memenuhi kebutuhan vitamin pada anak-anak. Dosis: anak 1 tablet/hari

Kemasan: botol 30 tablet hisap Cerebrofort Gold

Komposisi : Per 5 ml Arachidonic acid 15 mg, DHA 10 mg, EPA 2 mg, L-glutamic

acid 50 mg, folic acid 100 mg, biotin 0.2 mg, L-lysine Hcl 50 mg, vit B1 1.6 mg, vit

B2 1.5 mg, vit B6 1.5 mg, vit B12 2 mcg, vit A 2,000 iu, vit C 50 mg, vit D 200 iu.

Indikasi : Suplemen multivitamin & nutrisi otak untuk pertumbuhan, metabolisme, serta untuk menjaga sistem imun tubuh. Dosis : Anak 6-12 thn 1 sdt (5mL) 2 x/hari,

(82)

Lanjutan lampiran 5.

Fitkom®

Komposisi: per tablet Ca pantothenate 5 mg, nicotinamide 9 mg, vit A 1000 iu, vit B1 1,4 mg, vit B12 3 mcg, vit B2 1,6 mg, vit B6 2 mg, vit C 60 mg, vit D3 100 iu, vit E 5 mg. Per 5 mL sirup dexpanthenol 5 mg, Fe gluconate 3,6 mg, inositol 12 mg, L-lysine HCI 100 mg, nicotinamide 20 mg, taurine 125 mg, vit A2 2.500 iu, vit B1 7,5 mg, vit B12 15 mcg, vit B2 5 mg, vit B6 5 mg, vit C 60 mg, vit D3 200 iu, vit E 6 mg.

Indikasi: memenuhi kebutuhan vitamin terutama pada masa pertumbuhan dan sesudah sembuh dari sakit, paska operasi, menambah nafsu makan, anemia, nutrisi jaringan otak.

Dosis: anak 1 tablet/hari, sirup 1-2 sdt/hari.

Kemasan/Harga: tablet kunyah 30 Rp 6.500,-, sirup Rp 6.000,-. Vidoran®

Komposisi: per 5 mL vit A, vit D2, vit B1, vit B2, vit B6, vit B12, nikotinamid, dekspantotenol, vit C, besi, kalsium, fosfor, magnesium, mangan, seng, iodium. Indikasi: menambah nafsu makan pada anak, meningkatkan ketahanan tubuh, kekurangan darah (anemia), selama masa penyembuhan, kekurangan vitamin dan mineral.

Dosis: anak 2-5 tahun 1 sdt 1x/hari, 5-12 tahun 1 sdt 2x/hari, Pemberian obat: diberikan sebelum atau sewaktu makan. Kemasan/Harga: sirup120 mL Rp 7.136,-, 225 mL Rp 10.591,-.

Biolysin®

Komposisi: per 5 mL vit A 1500 iu, vit B1 1,4 mg, vit B2 1,6 mg, vit B6 1,6 mg, vit B12 3 mcg, vit C 60 mg, vit D3 400 iu, vit E 5 mg, niasinamida 10 mg, Ca pantotenat 3 mg, L-lysine HCl 100 mg.

Indikasi: suplemen vitamin untuk anak terutama selama masa pertumbuhan dan pemulihan dari sakit.

(83)

64

terakhir Penghasilan per bulan (Rp)

(84)

26 Perempuan 38 IRT S1 1.100.000,00 - 2.200.000,00 2 baik

27 Perempuan 31 IRT SMA 1.100.000,00 - 2.200.000,00 2 cukup

28 Perempuan 33 IRT SMP < 1.100.000,00 2 baik

29 Perempuan 40 IRT S1 2.200.000,00 - 4.400.000,00 1 baik

30 Perempuan 29 IRT SMA 1.100.000,00 - 2.200.000,00 2 baik

31 Perempuan 27 IRT SMA < 1.100.000,00 2 baik

32 Laki-laki 35 Swasta S2 > 4.400.000,00 1 cukup

33 Perempuan 33 IRT SMA 1.100.000,00 - 2.200.000,00 2 cukup

34 Perempuan 31 Swasta S1 < 1.100.000,00 1 baik

35 Perempuan 39 IRT S1 > 4.400.000,00 2 baik

36 Perempuan 32 Swasta S1 1.100.000,00 - 2.200.000,00 1 baik

37 Perempuan 29 IRT SMA < 1.100.000,00 2 baik

38 Perempuan 35 Wiraswasta S1 2.200.000,00 - 4.400.000,00 2 baik

Gambar

Tabel I.  Pengelompokan pernyataan pengetahuan responden (favorable dan
Tabel IX. Hasil jawaban responden pada kategori pernyataan pengetahuan
Gambar I. Kerangka Pengujian Statistik Hipotesis .......................................
Tabel I. Kategori Item Pernyataan pada Tingkat Pengetahuan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Lhokseumawe merupakan dokumen perencanaan yang penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya, yang

Perubahan desain dan pengembangan harus ditunjukkan dan rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan,secara sesuai, dan disetujui

Identifikasi faktor eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi pada pengembangan usaha ternak kelinci di Kelurahan Salokaraja Kecamatan

Karena butuh lahan, maka pada tanggal 13 Nopember 2015 , lalu pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI membeli tanah / lahan yang

Elemen kapasitor sebagai pengganti ballast memiliki tegangan yang lebih rendah juga sebagaimana resistor terhadap ballast yaitu 45 volt, akan tetapi yang menjadi kelebihan

 Luasan ruang sewa terserah penyewa dengan luas minimal yang telah ditetapkan pemilik (pembagian terkecil dalam satu lantai).  Sirkulasi yang digunakan bisa lebih

Dengan harapan, hasil yang didapat bisa digunakan sebagai pedoman untuk memproduksi kendaraan sejenis walau menggunakan bahan yang berbeda dari segway import.. Hasil yang

Pemahaman tentang seni kerajinan keramik yang bernilai sebagai produk baru tersebut masih memprihatinkan, sementara permintaan pasar dengan desain yang sesuai