Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan II-2013 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012 (y-on-y) mengalami pertumbuhan 5,46 persen, sedangkan bila dibandingkan dengan triwulan I-2013 (q-to-q) menurun sebesar minus 1,19 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I-2013 dibandingkan semester I-2012 (c-to-c) telah mencapai 5,55 persen.
Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q-to-q) adalah sektor jasa-jasa 23,99 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 6,96 persen, dan sektor pengangkutan-komunikasi 6,04 persen. Sementara pertumbuhan y-on-y, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan tumbuh paling tinggi 8,64 persen, diikuti kemudian oleh sektor konstruksi 7,18 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi 6,29 persen.
Besaran PDRB Kalimantan Barat triwulan II-2013 yang diukur berdasarkan harga berlaku sebesar Rp19,92 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesarRp8,60 triliun.
Struktur PDRB triwulan II-2013 didominasi oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor pertanian, dan sektor industri pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar 23,44 persen, 21,15 persen, dan 16,97 persen.
Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan II-2013 (y-on-y) menurut lapangan usaha adalah sektor pertanian yang mampu menyumbang 1,31 persen, sedangkan dari sisi penggunaanberasal dari komponen konsumsi rumah tangga 3,52 persen.
Dari sisi penggunaan, kenaikan PDRB Kalimantan Barat Triwulan II tahun 2013 sebesar 5,46 persen didukung utamanya oleh pertumbuhan komponen lembaga swasta nirlaba sebesar 7,93 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 6,49 persen dan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 2,61 persen.
Pertumbuhan PDRB penggunaan Kalimantan Barat triwulan II-2013 terhadap triwulan I-2013 (q-to-q) didorong oleh pertumbuhan komponen lembaga swasta nirlaba sebesar 5,12 persen dan konsumsi pemerintah 4,36 persen. Sedangkan apabila secara akumulatif dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 (c-to-c) pertumbuhan dipicu oleh komponen konsumsi rumah tangga dan swasta nirlaba, konsumsi pemerintah dan konsumsi ekspor barang dana jasa masing-masing sebesar 6,37 persen, 5,95 persen dan 2,57 persen.
Dari sisi penggunaan, struktur PDRB Kalimantan Barat didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 53,45 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 27,22 persen, ekspor 26,04 persen, dan impor 22,06 persen.
No. 46/08/61/Th. XVI, 2 Agustus 2013
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
K
ALIMANTAN
B
ARAT
T
RIWULAN
II-2013
EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2013 TUMBUH 5,46 PERSEN
I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2013
Pada triwulan 2013, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat dibandingkan dengan triwulan II-2012 atau pertumbuhan y-on-y sebesar 5,46 persen. Secara rinci, seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan tumbuh paling tinggi sebesar 8,64 persen diikuti kemudian oleh sektor konstruksi 7,18 persen, sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 6,29 persen, sektor pertanian 5,94 persen, sektor jasa-jasa 5,70 persen, sektor pertambangan-penggalian 4,92 persen, sektor industri pengolahan 4,22 persen, dan sektor perdagangan-hotel-restoran serta sektor listrik-gas-air bersih masing-masing 3,89 persen.
Kinerja perekonomian Kalimantan Barat triwulan II-2013 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000, mengalami penurunan sebesar minus 1,19 persen. Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya sektor pertanian sebesar minus 20,41 persen dan sektor pertambangan-penggalian minus 0,37 persen. Sementara itu, sektor yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor jasa-jasa (23,99%), sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan (6,96%), sektor pengangkutan-komunikasi (6,04%), sektor perdagangan-hotel-restoran (2,88%), sektor industri pengolahan (2,70%), sektor listrik-gas-air (0,69%), dan sektor bangunan (0,62%).
Sektor yang mengalami kontraksi pada triwulan II-2013 adalah sektor pertanian. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh siklus musiman di sub sektor tanaman bahan makanan yang menurun minus 47,23 persen. Sub sektor lain di sektor pertanian seperti sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan tumbuh positif masing-masing sebesar 4,18 persen, 3,31 persen, 2,11 persen dan 2,06 persen.
Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha (Persen) Lapangan Usaha Trw I-2013 Terhadap Trw IV-2012 (q-to-q) Trw II-2013 Terhadap Trw I-2013 (q-to-q) Trw II-2013 Terhadap Trw II-2012 (y-on-y) Semester I-2013 Terhadap Semester I-2012 Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
12,47 -20,41 5,94 5,69 1,31
2. Pertambangan dan Penggalian -5,52 -0,37 4,92 5,13 0,09
3. Industri Pengolahan -3,86 2,70 4,22 4,75 0,69
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,12 0,69 3,89 4,01 0,02
5. Konstruksi -9,20 0,62 7,18 9,04 0,64
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -3,42 2,88 3,89 4,40 0,86
7. Pengangkutan dan Komunikasi -5,11 6,04 6,29 5,87 0,64
8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. -1,44 6,96 8,64 7,07 0,51
9. Jasa-jasa -23,91 23,99 5,70 4,90 0,71
Sektor jasa-jasa pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,99 persen. Pertumbuhan yang tinggi di sektor jasa-jasa dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan di sub sektor pemerintahan umum sebesar 26,07 persen, akibat belanja pemerintah yang cukup besar pada triwulan ini.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada semester I-2013 dibandingkan semester I-2012 (c-to-c) telah mencapai 5,55 persen. Seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif. Sektor konstruksi, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan, dan sektor pengangkutan-komunikasi merupakan tiga sektor yang secara kumulatif pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan sektor yang lain (lihat tabel 1). Sementara sektor listrik-gas-air bersih mengalami pertumbuhan yang paling kecil dibandingkan sektor yang lain.
Grafik 1
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Triwulan II-2013 (y-on-y) Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
Sumbangan masing-masing sektor terhadap total laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2013 atau sumber pertumbuhan (y-on-y) dan laju pertumbuhan setiap sektor dapat dilihat pada Grafik 1. Sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan yang tumbuh paling tinggi ternyata hanya mampu memberikan sumbangan sebesar 0,51 persen bagi pertumbuhan di triwulan II-2013. Demikian pula pada sektor konstruksi yang pertumbuhannya tertinggi kedua hanya mampu menyumbang 0,64 persen, sama seperti sumbangan sektor pengangkutan-komunikasi. Sumbangan pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor pertanian yang tumbuh 5,94 persen dengan sumbangan pertumbuhan 1,31 persen, diikuti kemudian oleh sektor perdagangan sebesar 0,86 persen.
II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2013 dan Triwulan II-2013
PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2013 tercatat sebesar Rp19.919,30 miliar, naik Rp71,25 miliar dibandingkan PDRB triwulan I-2013 yang tercatat sebesar
006 005 004 004 007 004 006 009 006 001 000 001 000 001 001 001 001 001 000 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010
Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa Pertumbuhan Ekonomi
Rp19.848,05 miliar. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama menurun dari Rp8.701,34 miliar pada triwulan I-2013 menjadi Rp8.598,16 miliar pada triwulan II-2013.
Ditinjau atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan II-2013 adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu Rp4.668,60 miliar, kemudian sektor pertanian yaitu sebesar Rp4.212,49 miliar, sektor industri pengolahan sebesar Rp3.380,03 miliar, sektor jasa-jasa Rp2.400,46 miliar, dan sektor konstruksi Rp2.248,83 miliar, sektor pengangkutan-komunikasi Rp1.499,64 miliar, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan Rp1.017,39 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.
Tabel 2
PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2000
Trw I-2013 Trw II-2013 Trw I-2013 Trw II-2013
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
5.216,56 4.212,49 2.391,17 1.903,24
2. Pertambangan dan Penggalian 396,01 397,61 153,36 152,80
3. Industri Pengolahan 3.303,10 3.380,03 1.346,26 1.382,65
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 92,32 94,26 36,94 37,19
5. Konstruksi 2.218,80 2.248,83 777,85 782,71
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.448,07 4.668,60 1.815,93 1.868,15
7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.399,21 1.499,64 825,37 875,20
8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 945,01 1.017,39 488,23 522,23
9. Jasa-jasa 1.828,97 2.400,46 866,22 1.074,00
PDRB 19.848,05 19.919,30 8.701,34 8.598,16
Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan didominasi oleh sektor pertanian Rp1.903,24 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp1.868,15 miliar, dan sektor industri pengolahan Rp1.382,65 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp37,19 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp15,80 miliar.
III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Struktur perekonomian Kalimantan Barat masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan. Pada triwulan II-2013, ketiga sektor tersebut memiliki peranan mencapai 61,55 persen. Sektor perdagangan-hotel-restoran memberikan kontribusi terbesar dengan 23,44 persen, diikuti kemudian oleh sektor pertanian yang memiliki peranan 21,15 persen, sedangkan sektor industri pengolahan memberikan sumbangan 16,97 persen. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor listrik-gas-air bersih sebesar 0,47 persen.
Tabel 3
Struktur PDRB Kalimantan Barat Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Triwulan I dan II Tahun 2013
(Persen)
Lapangan Usaha 2012 2013
Triwulan I Triwulan II Triwulan I Triwulan II
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
27,45 22,32 26,28 21,15
2. Pertambangan dan Penggalian 1,97 2,03 2,00 2,00
3. Industri Pengolahan 16,91 17,51 16,64 16,97
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,49 0,49 0,47 0,47
5. Konstruksi 10,02 10,56 11,18 11,29
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22,26 23,42 22,41 23,44
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,13 7,53 7,05 7,53
8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,82 5,04 4,76 5,11
9. Jasa-jasa 8,94 11,09 9,21 12,05
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
IV. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan II-2013
PDRB atas dasar harga berlaku Kalimantan Barat triwulan II tahun 2013 sebesar Rp19.919,30 miliar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga senilai Rp10.647,41 miliar dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar Rp5.421,08 miliar. Komponen penggunaan lainnya meliputi transaksi ekspor sebesar Rp5.186,46 miliar dan impor sebesar Rp4.393,91 miliar.
Tabel 4
Nilai PDRB Triwulan II Tahun 2012-2013 dan Laju Pertumbuhan Menurut Komponen Penggunaan
Jenis Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)
Atas Dasar Harga Konstan
(Miliar Rupiah) Laju Pertumbuhan Y on Y Sumber Pertumbuhan Triwulan II Tahun 2012 Triwulan II Tahun 2013 Triwulan II Tahun 2012 Triwulan II Tahun 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Konsumsi Rumahtangga 9.446,97 10.647,41 4.427,30 4.714,55 6,49 3,52 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 167,20 187,61 78,90 85,16 7,93 0,08 Konsumsi Pemerintah 2.667,26 2.783,13 999,28 1.010,95 1,17 0,14 Pembentukan Modal Tetap Domestik
Bruto 5.123,86 5.421,08 2.346,09 2.388,95 1,83 0,53
Perubahan Stok 5,80 87,53 -25,94 -3,71 -85,72 0,27
Ekspor Barang dan Jasa 4.613,95 5.186,46 2.651,35 2.720,55 2,61 0,85 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4.237,63 4.393,91 2.323,69 2.318,29 -0,23 -0,07
PDRB/ GRDP 17.787,42 19.919,30 8.153,29 8.598,16 5,46 5,46
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan II 2013 terhadap triwulan II 2012 (y-on-y) tercatat sebesar 5,46 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua komponen PDRB penggunaan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi lembaga nirlaba dan konsumsi rumah tangga masing-masing sebesar 7,93 persen dan 6,49 persen. Komponen konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 1,17 persen diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,83 persen.
Komponen ekspor pada triwulan II 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 2,61 persen sedangkan komponen impor mengalami kontraksi sebesar 0,23 persen. Sumber utama pertumbuhan ekonomi triwulan II 2013 dari sisi penggunaan berasal dari komponen konsumsi rumahtangga sebesar 3,52 persen, ekspor 0,85 persen, PMTB 0,53 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 0,14 persen. Diikuti kemudian oleh konsumsi lembaga swasta nirlaba dan impor barang dan jasa masing-masing memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan adalah sebesar 0,08 persen dan -0,07 persen.
Grafik 2.
PDRB Menurut Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II Tahun 2012 dan Triwulan II Tahun 2013
Tabel 5
Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB Penggunaan Menurut Komponen Triwulan II Tahun 2013 (Persen) Jenis Pengeluaran Trw I-2013 thd Trw IV 2012 (q-to-q) Trw II-2013 thd Trw I 2013 (q-to-q) Trw I-2013 thd Trw I 2012 (y-on-y) Trw II-2013 thd Trw II 2012 (y-on-y) Semester I-2013 thd Semester I 2012 (c-to-c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Konsumsi Rumahtangga 1,33 0,83 6,25 6,49 6,37
Lembaga Swasta Nirlaba -4,99 5,12 3,95 7,93 5,95
Konsumsi Pemerintah -18,83 4,36 2,95 1,17 2,03
Pembentukan Modal Tetap Bruto
-4,38 1,34 2,51 1,83 2,17
Ekspor Barang dan Jasa 0,36 2,80 2,53 2,61 2,57
Impor Barang dan Jasa -10,91 -0,75 -1,54 -0,23 -0,89
PDRB/ GRDP -2,95 -1,19 5,63 5,46 5,55
Pertumbuhan PDRB pada triwulan II terhadap triwulan I tahun 2013 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar -1,19 persen. Komponen lembaga swasta nirlaba dan konsumsi pemerintah tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 5,12 persen dan 4,36 persen. Komponen ekspor barang dan jasa dan pembentukan modal tetap bruto menempati posisi yang berikutnya yaitu masing-masing sebesar 2,80
2000,000 4000,000 6000,000 8000,000 10000,000 12000,000 KRT LNPRT KP PMTB Perubahan Stok Ekspor Impor TW 2 2012 TW 2 2013
dan 1,34 persen. Sedangkan komponen konsumsi rumah tangga yang memiliki peranan paling besar dalam perekonomian tumbuh sebesar 0,83 persen.
Secara akumulatif, dibandingkan dengan tahun sebelumnya (c-to-c)secara umum sampai dengan triwulan II 2013 perekonomian Kalimantan Barat tumbuh sebesar 5,55 persen. Konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga swasta nirlaba serta ekspor barang dan jasa tumbuh masing-masing sebesar 6,37 persen, 5,95 persen dan 2,57 persen. Sedangkan komponen penggunaan lainnya yaitu pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,17 persen dan 2,03 persen. Komponen impor barang dan jasa merupakan satu-satunya komponen yang mengalami kontraksi yaitu sebesar minus 0,89 persen.
Grafik 3
Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan (q-to-q) Komponen Penggunaan Triwulan I 2011 s.d Trwulan II Tahun 2013
Bila dilihat dari kontribusi komponen PDRB penggunaan, maka didominasi oleh konsumsi rumah tangga yaitu 53,11 persen pada triwulan II 2012 dan sebesar 53,45 persen di triwulan II 2013.
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Komponen Penggunaan Triwulan II Tahun 2012-2013
Komponen Pengeluaran Triwulan II 2012
Triwulan II 2013
(1) (2) (3)
Konsumsi Rumahtangga 53,11 53,45
Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,94 0,94
Konsumsi Pemerintah 15,00 13,97
Pembentukan Modal Tetap Bruto 28,81 27,22
Perubahan Stok 0,03 0,44
Ekspor Barang dan Jasa 25,94 26,04
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,82 22,06
PDRB/ GRDP 100,00 100,00 -030 -020 -010 000 010 020 030
TW-1 2011 TW-II 2011 TW-III 2011 TW-IV
2011
TW-1 2012 TW-II 2012 TW-III 2012 TW-IV
2012
TW-1 2013 TW-II 2013
Komponen kedua penyumbang terbesar pada tahun triwulan II 2012 dan triwulan II 2013 adalah pembentukan modal tetap bruto yaitu sebesar 28,81 persen dan 27,22 persen. Komponen yang mengalami peningkatan peranan adalah komponen ekspor barang dan jasa dari 25,94 persen pada triwulan II 2012 menjadi 26,04 persen pada triwulan II tahun 2013. Sedangkan untuk konsumsi pemerintah mengalami sedikit penurunan kontribusinya dari 15,00 persen pada triwulan II tahun 2012 menjadi 13,97 persen pada triwulan II tahun 2013.
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Martalena, MM Kepala Bidang Neraca Wilayah
dan Analisis Statistik Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id