DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN INFORMASI TAMBAHAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5
Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal) Konsolidasi 6
Laporan Arus Kas Konsolidasi 7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN - Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca 44
Laporan Laba Rugi 46
Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal) 47
Catatan 2005 2004
Rp Rp
AKTIVA
Kas dan setara kas 2e,3 44.819.957.620 48.491.736.987
Investasi sementara 2f,4 49.689.521.953 46.849.753.667 Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 37.423.234 tahun 2005
dan Rp 433.953.745 tahun 2004 2g,5 3.505.418.387 4.475.160.338 Piutang lain-lain 2g 2.437.580.379 1.450.404.267
Persediaan 2h 625.204.723 612.231.279
Biaya dibayar di muka 2i 75.749.901 141.777.925 Pajak dibayar di muka 6 760.991.204 500.886.514
Uang muka 7,37b 37.925.367.786 33.641.171.974
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 2g,8,36 774.827.500 515.560.000 Investasi saham 2f 225.000.000 225.000.000
Aktiva real estat 2j,9 1.737.953.437.044 1.690.117.085.898
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 34.180.530.702 tahun 2005 dan
Rp 31.149.722.121 tahun 2004 2k,10,36 152.663.102.579 152.813.253.482 Aktiva pajak tangguhan 2m,30 78.424.244.122 146.300.178.067 Aktiva lainnya 147.225.257 147.738.757
JUMLAH AKTIVA 2.110.027.628.455 2.126.281.939.155
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Catatan 2005 2004
Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KEWAJIBAN
Hutang usaha 11 3.207.101.059 2.430.492.277 Hutang lain-lain 5.670.807.345 4.664.753.515
Hutang pajak 2m,12 789.988.461 1.475.451.988
Biaya yang masih harus dibayar 13 2.806.325.965 355.264.735.166
Uang muka diterima 2l,14 91.335.241.353 55.882.620.284
Hutang kepada lembaga keuangan 2o,15,34a 520.990.000.000 1.094.473.463.537 Hutang medium term note 2o,16,34b 327.525.770.000 250.830.000.000 Hutang obligasi 2o,17,34c 373.851.118.674 181.500.000.000 Jaminan keanggotaan golf 2l,18 15.277.150.119 15.277.150.119 Hutang kepada pemegang saham minoritas
anak perusahaan 19,37c 411.406.014.030 388.805.887.116 Kewajiban imbalan pasca kerja 2n,33 7.463.073.607 6.544.466.520
Jumlah Kewajiban 1.760.322.590.613 2.357.149.020.522
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b,20 82.794.764.948 82.783.395.104 GOODWILL NEGATIF - BERSIH 2b 159.396.506 172.679.547 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
-1.055.141.592 saham 21 527.570.796.000 527.570.796.000 Tambahan modal disetor 22 28.974.121.631 28.974.121.631
Modal disetor lainnya 21,34a 645.211.511.339
-Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan 2f,23 214.279.790 214.279.790
Defisit 39 (935.219.832.372) (870.582.353.439)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) 266.750.876.388 (313.823.156.018)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL) 2.110.027.628.455 2.126.281.939.155
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Catatan 2005 2004
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA 2l,24 88.406.720.497 70.269.804.098 BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN
LANGSUNG USAHA 2l,25 52.641.830.989 41.483.005.778
LABA KOTOR 35.764.889.508 28.786.798.320
BEBAN USAHA 2l
Penjualan 26 5.437.609.185 3.722.365.665
Umum dan administrasi 27 30.525.108.068 24.554.565.394
Jumlah Beban Usaha 35.962.717.253 28.276.931.059
LABA (RUGI) USAHA (197.827.745) 509.867.261
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga deposito 2e,2f,3,4 4.929.284.187 2.850.940.487 Penghasilan bunga investasi 2f,3 358.252.187 238.970.111 Penghasilan jasa giro 3 296.279.596 217.296.391 Amortisasi goodwill - bersih 2b 13.283.040 13.283.040 Beban bunga dan denda 29 (187.832.556) (1.670.704.403) Kerugian kurs mata uang asing - bersih 2c,28 (76.799.213.270) (125.403.092.070) Keuntungan penjualan aktiva tetap 2k 887.981.483
-Lain-lain - bersih 1.147.177.195 984.235.283
Beban Lain-Lain - Bersih (69.354.788.138) (122.769.071.161)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (69.552.615.883) (122.259.203.900)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m,30 (67.875.933.945) 62.222.535.806 RUGI BERSIH DARI AKTIVITAS NORMAL (137.428.549.828) (60.036.668.094) POS LUAR BIASA 2o,16,17,31 72.802.440.738 58.378.308.848 RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN (64.626.109.090) (1.658.359.246)
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b,20 (11.369.843) 27.152.415
RUGI BERSIH (64.637.478.933) (1.631.206.831)
RUGI PER SAHAM 2p,32
Termasuk pos luar biasa
Dasar (5,06) (0,13)
Dilusian (1,91)
-Tidak termasuk pos luar biasa
Dasar (10,75) (4,69)
Dilusian (4,06)
-Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Selisih transaksi perubahan
Modal Tambahan modal disetor ekuitas anak Ekuitas
Catatan disetor modal disetor lainnya perusahaan Defisit (defisiensi modal)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2004 527.570.796.000 28.974.121.631 - 214.279.790 (868.951.146.608) (312.191.949.187)
Rugi bersih tahun berjalan - - - - (1.631.206.831) (1.631.206.831)
Saldo per 31 Desember 2004 527.570.796.000 28.974.121.631 - 214.279.790 (870.582.353.439) (313.823.156.018)
Modal disetor lainnya 21 - - 645.211.511.339 - - 645.211.511.339
Rugi bersih tahun berjalan - - - - (64.637.478.933) (64.637.478.933)
Saldo per 31 Desember 2005 527.570.796.000 28.974.121.631 645.211.511.339 214.279.790 (935.219.832.372) 266.750.876.388
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2005 2004
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pembeli real estat dan anggota golf 124.829.083.517 106.663.454.842 Pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor, konsultan
dan karyawan (52.034.368.949) (41.858.215.271)
Kas dihasilkan dari operasi 72.794.714.568 64.805.239.571
Penambahan piutang lain-lain - bersih (987.176.112) (123.638.057)
Pembayaran (penambahan) piutang kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa (259.267.500) 62.700.000
Pembayaran denda dan tagihan pajak (27.747.487) (3.897.951)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 71.520.523.469 64.740.403.563 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga 5.583.815.970 3.307.622.041
Perolehan aktiva real estat (56.356.861.273) (29.156.865.008)
Perolehan aktiva tetap (4.752.045.503) (5.928.786.437)
Penambahan investasi sementara (2.839.768.286) (7.567.645.138)
Hasil penjualan aktiva tetap 1.184.156.256
-Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (57.180.702.836) (39.345.674.542) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang obligasi dan medium term note (18.011.600.000) (14.807.247.060) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (3.671.779.367) 10.587.481.961
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 48.491.736.987 37.904.255.026
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 44.819.957.620 48.491.736.987
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas :
Kerugian kurs mata uang asing yang belum terealisasi
yang dikapitalisasi dalam aktiva real estat 35.740.026.824 34.529.322.372 Pembayaran utang obligasi dengan penyerahan aktiva
real estat - 15.895.693.000
Pembayaran utang obligasi dengan pemberian keanggotaan
golf - 1.935.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 93 tanggal 28 Desember 2005 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, diantaranya mengenai perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1999, pengeluaran saham seri B nilai nominal Rp 55 per saham dan peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Perusahaan berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di World Trade Center Lt. 13, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 29-31, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.
Perusahaan saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
b. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Suryamas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Desember 2005, adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Wismoyo Arismunandar
Komisaris : Fifi Julia Maeloa
Abdullah Alwahdi
Presiden Direktur : Kenneth Lian
Direktur : Wendy Sui Cheng Yap
Sujanto Handoko
Wing Indrasmoro
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 611 karyawan pada tahun 2005 dan 672 karyawan pada tahun 2004.
c. Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005, adalah sebagai berikut :
Ketua : Abdullah Alwahdi
Anggota : Haryanto Thamrin
d. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut :
Tahun operasi Jumlah aktiva Jenis Usaha 2005 2004 komersial 31 Desember 2005
Rp juta Penyertaan langsung :
PT Saptakreasi Indah (SKI) dan anak
perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 99,80% 1994 1.309.332 pemegang saham badan
hukum lain PT Rancamaya Asri Golf and Country
(RAGC) Operator lapangan golf 98,00% 98,00% - 179
PT Multiraya Sinarindo (MS) Real estat 98,47% 50,00% 2004 85.145 PT Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,45% 50,00% - 17.492 PT Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,32% 75,00% - 18.281 Penyertaan tidak langsung :
Melalui SKI
PT Rancamaya Indah Hotel Perhotelan 100,00% 100,00% - 259 PT Centranusa Majupermai
(CNMP) dan anak perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,80% 99,80% 1997 1.273.351 pemegang saham badan
hukum lain dan real estat
PM Properti 0,54% 49,50% - 17.492
MS Real estat 1,49% 49,50% 2004 85.145
ISP Real estat 0,66% 24,20% - 18.281
RAGC Operator lapangan golf 2,00% 2,00% - 179
Melalui RAGC
SKI Pendiri atau ikut menjadi 0,01% 0,20% 1994 1.309.332 pemegang saham badan
hukum lain
ISP Real estat 0,02% 3,20% - 18.281
Persentase kepemilikan
Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. Kecuali SKI, MS dan CNMP seluruh anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan.
Pada tanggal 15 Desember 2004, Perusahaan menambah modal disetor pada MS, PM dan ISP dan pada tanggal 15 Desember 2005, Perusahaan menambah modal disetor pada SKI. e. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 18 September 1995, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1190/PM/1995 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995.
Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1947/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 451.925.000 saham dengan harga penawaran sebesar nilai nominal Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 19 Desember 1996.
Pada tanggal 21 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1009/PM/1997 untuk melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000 pada tingkat bunga tetap atau tetap dan mengambang. Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juni 1997.
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.055.141.592 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Investasi
Deposito berjangka
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi saham
Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan Ekuitas Anak perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
h. Persediaan
Persediaan makanan, minuman, barang dagangan dan perlengkapan golf dan country club dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out Method).
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aktiva Real Estat
Aktiva real estat meliputi tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aktiva real estat, beban keuangan ini meliputi beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi akan dihentikan pada saat aktiva tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Kapitalisasi tersebut dilakukan maksimum sampai nilai tercatat aktiva real estat sama besar dengan nilai realisasi bersihnya.
k. Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dan nilai residu aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun Nilai Residu (%)
Lapangan golf 30 10
Bangunan dan club house 20 – 30 10
Kendaraan 4 10
Perabotan dan peralatan 4 – 8 5
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penarikan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi
untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam
pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
• Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada
pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan tanah yang telah dikeluarkan dan taksiran kewajiban biaya pengembangan tanah serta lingkungan. Selisih taksiran biaya pengembangan tanah dengan realisasinya dihitung dan dibebankan pada beban pokok penjualan tanah pada saat setiap phase pengembangan tanah dinyatakan selesai.
Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.
Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut : Fee keanggotaan Golf
Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode
Founder 90% 10% 1993 - 1995
Gold Chartered 50% 50% 1995 - 1996
Chartered - 100% 1996 - Sekarang
Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Perusahaan mengakui non refundable deposit sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf.
Perusahaan mengakui pendapatan dari operasi lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (basis akrual). m. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
n. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham.
Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.
p. Laba (Rugi) Per Saham
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
2005 2004 Rp Rp Kas 46.350.000 39.450.000 Bank Rupiah
P.T. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 3.592.924.064 5.999.787.939
P.T. Bank Danamon, Tbk (Danamon) 1.939.568.133 1.769.833.154
P.T. Bank NISP (NISP) 304.178.873 56.536.893
P.T. Bank Mandiri (Persero), Tbk 297.572.130 40.210.437
P.T. Bank Centra Asia, Tbk (BCA) 197.890.151 714.400.235
P.T. Bank Jabar 94.728.422
-P.T. Bank Lippo, Tbk (Lippo) 46.782.576 230.270.616
P.T. Bank UFJ Indonesia 17.065.661 2.173.660
P.T. Bank Panin 12.278.621 11.710.935
Dollar Amerika Serikat
BII 1.345.000.759 223.796.937
Bank UFJ Indonesia 17.156.692 4.236.239
Deposito berjangka Rupiah BII 9.549.135.797 1.221.708.412 NISP 8.196.516.047 202.111.984 Danamon 7.515.951.334 10.900.375.662 Mega 2.000.000.000 -Lippo 59.028.471 56.209.271
Dollar Amerika Serikat
BII 2.359.200.000
-Danamon - 9.324.255.296
Penempatan investasi pada Morgan Stanley & Co sebesar US$ 735.364 tahun 2005 dan
US$ 1.904.701 tahun 2004 7.228.629.889 17.694.669.317
Jumlah 44.819.957.620 48.491.736.987
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah 5,50% - 13,00% 6,11% - 7,25%
Dollar Amerika Serikat 0,65% - 3,25% 0,65% - 0,80%
4. INVESTASI SEMENTARA
2005 2004
Rp Rp
Deposito berjangka dalam Rupiah
BII 25.221.664.828 9.411.907.884
Mega 10.129.711.850 9.449.088.602
Danamon 9.201.482.957 22.631.361.195
BCA 5.068.262.318 5.226.629.511
P.T. Bank Permata, Tbk (Permata) 68.400.000 68.400.000
Lippo - 62.366.475
Jumlah 49.689.521.953 46.849.753.667
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun 5,50% - 13,00% 6,11% - 7,25%
Deposito berjangka pada Danamon, BII dan Mega merupakan escrow account milik anak perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian tanah. Deposito pada BCA, Lippo dan Permata merupakan pencairan KPR yang ditahan sampai bangunan selesai milik anak perusahaan yang akan digunakan untuk fasilitas KPR.
5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
2005 2004
Rp Rp
a. Berdasarkan kegiatan usaha :
Pengoperasian lapangan golf dan country club 2.808.517.940 3.121.869.470
Penjualan tanah dan bangunan 162.318.586 1.129.042.454
Estat manajemen 572.005.096 658.202.159
Jumlah 3.542.841.621 4.909.114.083
Penyisihan piutang ragu-ragu (37.423.234) (433.953.745)
Bersih 3.505.418.387 4.475.160.338 b. Berdasarkan umur : 1 s/d 30 hari 1.897.140.189 1.158.158.560 31 s/d 60 hari 417.402.236 278.831.977 61 s/d 90 hari 220.847.257 943.256.463 > 90 hari 1.007.451.939 2.528.867.083 Jumlah 3.542.841.621 4.909.114.083
Penyisihan piutang ragu-ragu (37.423.234) (433.953.745)
Bersih 3.505.418.387 4.475.160.338
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal 433.953.745 313.953.745
Penambahan 1.000.000.000 120.000.000
Penghapusan (1.396.530.511)
-Saldo akhir 37.423.234 433.953.745
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
7. UANG MUKA 2005 2004 Rp Rp Tanah di Kuningan 17.466.196.737 17.466.196.737 Tanah di Bekasi 13.435.602.500 13.435.602.500 Tanah di Bogor 4.748.250.000 2.000.000.000 Tanah di Cibubur 2.000.000.000 -Lain-lain 275.318.549 739.372.737 Jumlah 37.925.367.786 33.641.171.974
Uang muka pembelian tanah di daerah Kuningan, Jakarta, dilakukan oleh P.T. Permainusa Megacitra, anak perusahaan, untuk tanah seluas satu hektar (Catatan 37b).
Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh P.T. Centranusa Majupermai, anak perusahaan, untuk tanah seluas 14,3 hektar.
Uang muka pembelian tanah di daerah Cibubur, Jawa Barat, dilakukan oleh P.T. Multiraya Sinarindo, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1 hektar.
Uang muka pembelian tanah di Bogor, Jawa Barat, dilakukan oleh Perusahaan untuk tanah kurang lebih seluas 2 hektar.
8. PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Akun ini merupakan uang muka dinas dan piutang tanpa bunga dan jaminan kepada direksi dan karyawan Perusahaan (Catatan 36).
9. AKTIVA REAL ESTAT
2005 2004
Rp Rp
Tanah dan bangunan siap dijual
Tanah - Rancamaya phase I 51.790.541.712 54.033.315.888
Tanah - Rancamaya phase II 172.006.152.110 171.612.610.394
Tanah - Commercial centre 8.190.111.356 8.139.257.391
Rumah tinggal dan ruko 17.208.346.722 18.928.162.312
Juniper Forest 11.022.715.411 12.915.460.639
Mahogany Residence 14.546.584.080
-Jumlah 274.764.451.391 265.628.806.624
Bangunan yang sedang dikonstruksi
Mahogany Residence 16.945.953.087 14.867.701.038
Tanah yang sedang dikembangkan
Rancamaya Phase III 259.461.354.909 237.024.526.347
Mahogany Residence 28.475.689.640 21.349.489.909
Jumlah 287.937.044.549 258.374.016.256
Tanah yang belum dikembangkan
Tanah di Bekasi 1.000.301.489.988 976.508.199.905
Tanah di Rancamaya 158.004.498.029 174.738.362.075
Jumlah 1.158.305.988.017 1.151.246.561.980
Luas tanah pada tanggal 31 Desember 2005 adalah Phase I seluas 10,8 hektar, Phase II seluas 42,1 hektar dan Commercial Centre seluas 1,6 hektar. Sedangkan tanah yang sedang dikembangkan pada Rancamaya Phase III seluas 43,07 hektar dan Mahogany Residence seluas 9,95 hektar.
Tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 1.050 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2005 tanah yang telah dibebaskan seluas 566,66 hektar.
Tanah di daerah Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Perusahaan dan ISP, anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2005 tanah yang telah dibebaskan seluas 70,81 hektar.
Kerugian selisih kurs yang dikapitalisasi pada tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp 35.740.026.824 untuk tahun 2005 dan sebesar Rp 34.529.322.372 untuk tahun 2004.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya.
Tanah siap dijual dan tanah yang sedang dikembangkan seluas 62.540 meter persegi pada tahun 2005 (Catatan 34b) dan seluas 344.280 meter persegi pada tahun 2004 (Catatan 16) dijadikan jaminan atas hutang medium term note.
10. AKTIVA TETAP
1 Januari 2005 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2005
Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Tanah 102.871.440.237 - - 102.871.440.237 Lapangan golf 34.317.059.606 - - 34.317.059.606 Club house 21.690.376.781 - 21.690.376.781 Bangunan 2.833.229.900 419.866.767 284.775.740 2.968.320.927 Kendaraan 5.143.946.513 3.091.512.961 1.466.474.085 6.768.985.389 Perabotan dan peralatan
Kantor 6.170.784.422 435.843.849 120.138.000 6.486.490.271 Golf dan country club 10.936.138.144 804.821.926 - 11.740.960.070 Jumlah 183.962.975.603 4.752.045.503 1.871.387.825 186.843.633.281 Akumulasi penyusutan : Lapangan golf 9.152.427.019 1.029.511.788 - 10.181.938.807 Club house 6.766.895.641 976.030.984 - 7.742.926.625 Bangunan 1.002.249.600 329.440.820 257.325.772 1.074.364.648 Kendaraan 3.995.612.607 864.043.912 1.209.023.343 3.650.633.176 Perabotan dan peralatan
Kantor 4.994.262.301 301.164.385 108.863.937 5.186.562.749 Golf dan country club 5.238.274.953 1.105.829.744 - 6.344.104.697 Jumlah 31.149.722.121 4.606.021.633 1.575.213.052 34.180.530.702 Jumlah Tercatat 152.813.253.482 152.663.102.579
1 Januari 2004 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2004 Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Tanah 102.871.440.237 - - 102.871.440.237 Lapangan golf 34.317.059.606 - - 34.317.059.606 Club house 21.644.456.281 45.920.500 - 21.690.376.781 Bangunan 2.453.758.660 379.471.240 - 2.833.229.900 Kendaraan 4.718.514.851 619.450.858 194.019.196 5.143.946.513 Perabotan dan peralatan
Kantor 5.781.051.995 394.282.427 4.550.000 6.170.784.422 Golf dan country club 7.092.884.331 4.489.661.412 646.407.599 10.936.138.144 Jumlah 178.879.165.961 5.928.786.437 844.976.795 183.962.975.603 Akumulasi penyusutan : Lapangan golf 8.122.915.232 1.029.511.787 - 9.152.427.019 Club house 5.796.811.865 970.083.776 - 6.766.895.641 Bangunan 669.213.682 333.035.918 - 1.002.249.600 Kendaraan 3.898.662.204 271.567.679 174.617.276 3.995.612.607 Perabotan dan peralatan
Kantor 4.560.256.779 436.986.720 2.981.198 4.994.262.301 Golf dan country club 5.158.570.771 726.111.781 646.407.599 5.238.274.953 Jumlah 28.206.430.533 3.767.297.661 824.006.073 31.149.722.121 Jumlah Tercatat 150.672.735.428 152.813.253.482
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut :
2005 2004
Rp Rp
Beban pokok penjualan dan beban langsung usaha 85.916.298 99.735.521
Beban umum dan administrasi 4.520.105.335 3.667.562.140
Jumlah 4.606.021.633 3.767.297.661
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Aktiva tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam kepada masing-masing kepada :
Mata uang 2005 2004
P.T. Asuransi Sinar Mas Rp 38.795.420.000 35.045.020.000
US$ 368.000 368.000
P.T. Asuransi Buana Independent Rp 19.200.000.000
-US$ 368.000
-P.T. Asuransi Parolamas Rp 9.600.000.000
-US$ 184.000
-P.T. Asuransi Umum Mega Rp 8.789.600.000 8.789.600.000 P.T. Lippo General Insurance, Tbk Rp - 28.800.000.000
P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 36). Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
11. HUTANG USAHA
2005 2004
Rp Rp
a. Berdasarkan kegiatan usaha :
Pengoperasian lapangan golf dan country club 415.291.095 376.946.949
Estat manajemen 378.904.870 340.183.966 Real estat 2.412.905.094 1.713.361.362 Bersih 3.207.101.059 2.430.492.277 b. Berdasarkan umur : 1 s/d 30 hari 2.084.332.004 2.029.564.606 31 s/d 60 hari 945.313.736 8.125.658 61 s/d 90 hari 51.190.746 2.482.900 > 90 hari 126.264.573 390.319.113 Jumlah 3.207.101.059 2.430.492.277 12. HUTANG PAJAK 2005 2004 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 21 284.107.601 737.712.811 Pasal 23 72.313.299 91.784.951 Final 4.000.000 1.000.000
Pajak Pertambahan Nilai 369.165.949 599.504.596
Pajak Pembangunan I 60.401.612 45.449.630
Jumlah 789.988.461 1.475.451.988
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2005 2004
Rp Rp
Bunga dan denda
Dalam Rupiah - 224.706.020.014
Dalam Dollar Amerika Serikat
US$ 13.891.500 - 129.052.035.000
Lain-lain 2.806.325.965 1.506.680.152
14. UANG MUKA DITERIMA
2005 2004
Rp Rp
Penjualan tanah dan rumah tinggal 88.808.301.046 53.358.783.239
Keanggotaan golf - iuran bulanan 1.122.348.794 288.206.500
Lain-lain 1.404.591.513 2.235.630.545
Jumlah 91.335.241.353 55.882.620.284
15. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN
2005 2004
Rp Rp
Asia Capital Holding Limited (US$ 53.000.000) 520.990.000.000
-Bank BIRA (US$ 73.957.244) - 687.062.793.601
Bank Niaga (US$ 40.615.271) - 377.315.870.377
Bank Tiara Asia - 30.094.799.559
Jumlah 520.990.000.000 1.094.473.463.537
a. Kewajiban kepada Asia Capital Holding Limited (ACHL)
Akun ini merupakan kewajiban kepada ACHL yang berasal dari pengalihan sisa hutang eks P.T. Bank BIRA dan P.T. Bank Niaga, Tbk sebesar US$ 53.000.000 yang telah direstrukturisasi menjadi hutang jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan tanpa bunga. Hutang ini dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun ke empat sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi (Catatan 34a).
b. Kewajiban kepada P.T. Bank BIRA (Bank Beku Operasi)
Pada tanggal 25 Juni 1997 Perusahaan menandatangani perjanjian transaksi pertukaran mata uang (cross currency swap) untuk jangka waktu dua dan lima tahun dengan P.T. Bank BIRA (BIRA) berkaitan dengan dana yang diterima dari penerbitan obligasi sebesar Rp 300.000.000.000.
Untuk transaksi yang berjangka waktu dua tahun, pada tanggal 11 Juni 1999 Perusahaan harus menyerahkan US$ 87.654.321 dan akan menerima Rp 213.000.000.000. Pada tanggal 15 Desember 1997 Perusahaan telah menutup sebagian transaksi ini, sehingga pada tanggal 11 Juni 1999 Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyerahkan US$ 47.654.321 beserta
bunga sebesar US$ 6.581.895,68 dan Rp 9.810.888.888 serta akan menerima
Rp 31.000.000.000.
Untuk transaksi berjangka waktu lima tahun, pada tanggal 11 Juni 2002 Perusahaan harus menyerahkan US$ 35.802.469 dan menerima Rp 87.000.000.000. Untuk kewajiban dalam Dollar Amerika Serikat, Perusahaan dikenakan bunga sebesar 9,2%, sedangkan untuk aktiva dalam Rupiah Perusahaan memperoleh bunga sebesar 16,125% per tahun yang dibayarkan/diterima setiap tiga bulan (interest rate swap).
Sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan dan BIRA tidak lagi melakukan pembayaran/ menerima bunga.
Pada tanggal 13 Maret 1999 BIRA dinyatakan sebagai Bank Beku Operasi sehingga penyelesaian piutang dan kewajiban kepada BIRA diserahkan kepada BPPN. Hal-hal tersebut menyebabkan transaksi cross currency and interest rate swap di atas tidak memenuhi syarat untuk dikelompokkan sebagai transaksi derivatif sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan No. 55 mengenai Transaksi Derivatif dan Lindung Nilai yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2001. Oleh sebab itu Perusahaan tidak menyesuaikan nilai buku kewajiban dari transaksi di atas dengan nilai wajarnya (nilai sekarang arus kas).
Perusahaan berkeyakinan bahwa ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman/transaksi awal masih berlaku dan menggunakannya untuk menghitung dan mencatat bunga terutang, sementara BPPN menggunakan parameter tersendiri untuk menghitung besarnya kewajiban bunga dan denda.
Pada tanggal jatuh tempo perjanjian transaksi pertukaran mata uang, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Berdasarkan penjelasan dari BPPN saldo hutang Perusahaan kepada BPPN yang berasal dari BIRA setelah dikompensasi dengan deposito yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar US$ 73.957.243,66, Perusahaan menyesuaikan hutangnya dengan saldo hutang tersebut. Selisih antara catatan BPPN dengan catatan Perusahaan ekuivalen sebesar Rp 102.498.909.242 dibebankan pada tahun 2002. Pada tahun 2005, hutang tersebut telah direstrukturisasi (Catatan 34a).
c. Kewajiban kepada P.T. Bank Niaga, Tbk (Bank Dalam Rekapitalisasi)
Pada tanggal 15 Juli 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian Foreign Exchange Facility No. 631/CBG/Jkt/97 dan perjanjian Cross Currency Interest Rate Swap No. 630/CBG/Jkt/97 dengan P.T. Bank Niaga, Tbk (BN). Pada pasal satu dari kedua perjanjian di atas disebutkan bahwa BN akan memberikan fasilitas interest rate swap dan valuta asing untuk jumlah pokok tidak lebih dari US$ 100.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan yang dihitung sejak tanggal perjanjian. Sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian tersebut di atas pada tanggal 15 Juli 1997 BN mengirimkan foreign exchange confirmation yang menyebutkan pada tanggal 20 Juli 1998 Perusahaan akan menyerahkan
US$ 50.000.000 dan BN akan memberikan Rp 129.833.500.000. Perjanjian Foreign
Exchange Facility tersebut kemudian diubah dengan Amandement to the Foreign Exchange Facility Agreement No. 441/CBG/Jkt/97 pada tanggal 26 Januari 1998 sehingga jumlah pokok keseluruhan dari sebelumnya US$ 100.000.000 diubah menjadi US$ 50.000.000. Pada tanggal 23 Juli 1998 Perusahaan menggugat keabsahan dan mengajukan tuntutan perdata untuk membatalkan kedua perjanjian di atas termasuk foreign exchange confirmation dan menuntut agar BN membayar ganti rugi sebesar Rp 580.186.500.000. Pada tanggal 14 Desember 1998 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan surat keputusan No. 297/Pdt.G/1998/PN.Jaksel yang dikuatkan oleh keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 123/PDT/1999/PT.DKI tanggal 12 April 1999 menyatakan kedua perjanjian tersebut di atas dan seluruh turunannya tidak berlaku dan mengharuskan BN membayar ganti rugi tunai sebesar Rp 290.083.250.000 beserta bunga 6% per tahun yang dihitung sejak tanggal perkara diajukan. Sehubungan dengan keputusan tersebut, BN mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) dan pada tanggal 17 Desember 1999 dengan Surat Keputusan No. 2461 K/pdt/1999 MA mengabulkan permohonan dari BN kemudian MA membatalkan keputusan pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi sebelumnya yang telah memenangkan gugatan Perusahaan terhadap BN.
BN juga mengajukan gugatan balik terhadap Perusahaan, dan pada tanggal 21 September 1999 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Surat Keputusan No. 438/Pdt.G/1998/PN.Jaksel menyatakan gugatan BN terhadap Perusahaan tidak dapat diterima. Atas keputusan tersebut BN tidak mengajukan banding maupun kasasi.
Dengan keluarnya keputusan MA di atas, Perusahaan mengakui adanya kewajiban dalam valuta asing terhadap BN. Sehubungan BN menjadi bank dalam rekapitalisasi maka Perusahaan merencanakan akan melakukan penyelesaian atas kewajiban ini dalam rangka restrukturisasi hutang dengan BPPN sebagai pihak yang melakukan rekapitalisasi BN.
Berdasarkan penjelasan dari BPPN saldo hutang Perusahaan dalam bentuk valuta asing yang berasal dari transaksi dengan BN pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar US$ 40.615.271,30, Perusahaan menyesuaikan hutangnya dengan saldo tersebut. Selisih antara catatan Perusahaan dengan catatan BPPN sebesar US$ 5.138.034,16 ekuivalen sebesar Rp 45.934.025.422 dibebankan pada tahun 2002. Pada tahun 2005, hutang tersebut telah direstrukturisasi (Catatan 34a).
d. Kewajiban kepada P.T. Bank Tiara Asia, Tbk (Bank yang Diambil Alih)
Pinjaman dari P.T. Bank Tiara Asia, Tbk (BTA) yang diperoleh pada tanggal 17 Desember 1997 jatuh tempo pada tanggal 15 April 2006 dengan masa tenggang waktu selama 2 tahun. Tingkat bunga 8% per tahun sampai dengan tahun 1999 dan meningkat 1% per tahun untuk setiap tahun-tahun selanjutnya.
Dalam rangka restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga pinjaman.
Bunga yang sudah jatuh tempo namun belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 15.092.553.097.
Pada tanggal 5 Oktober 2002, BPPN telah mengumumkan Program Penjualan Portofolio Aset Kredit (P3AK). Pada tanggal 5 Agustus 2003, P.T. Harita Kencana Securities (Harita) telah mengambil alih hutang yang berada di bawah pengawasan BPPN dan selanjutnya pada tanggal 8 Agustus 2003 hutang tersebut telah dialihkan Harita kepada Violetport Invest Corporation (Violetport). Perusahaan akan melanjutkan restrukturisasi hutang dengan Violetport dan Violetport telah menyetujui mulai tahun buku 2004 dan sampai dengan persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda atas kewajiban ex Bank Tiara. Pada tahun 2005, hutang tersebut telah direstrukturisasi (Catatan 34a).
16. HUTANG MEDIUM TERM NOTE
Pada tanggal 13 Mei 1997 Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk Medium Term Note (MTN) sebesar maksimum US$ 40.000.000 dari beberapa bank swasta nasional dan asing yang dikoordinir oleh BIRA sebagai agen. Jangka waktu MTN selama tiga tahun, tingkat bunga 9% per tahun dan dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MTN dapat menggunakan put option untuk meminta pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Pinjaman ini dijamin dengan tanah Hak Guna Bangunan seluas 344.280 meter persegi di lokasi proyek Rancamaya, Bogor, Jawa Barat (Catatan 9).
Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Pada tanggal 11 Januari 2001, Perusahaan melakukan pembelian kembali utang MTN dari sebagian pemegang MTN. Jumlah pokok MTN yang dibeli kembali adalah US$ 13.000.000. Bunga yang sudah jatuh tempo namun belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar US$ 13.891.500.
Rapat Umum Pemegang MTN Perusahaan tanggal 18 Maret 2005 mengambil keputusan antara lain :
• Menerima dan menyetujui rencana restrukturisasi.
• Menerima dan menyetujui MTN terhutang sejak tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan
dan permulaan dari restrukturisasi yang diusulkan, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.
Pada tahun 2005, saldo hutang MTN tersebut telah direstrukturisasi dan saldo pada tanggal 31 Desember 2005 setelah direstrukturisasi adalah sebesar US$ 33.319.000 (Catatan 34b).
17. HUTANG OBLIGASI
Pada tanggal 11 Juni 1997 Perusahaan menerbitkan obligasi P.T. Suryamas Dutamakmur I tahun 1997 sebesar Rp 300.000.000.000 dengan wali amanat P.T. Bank Niaga, Tbk yang jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 11 Juni 2002. Obligasi ini tidak dijamin dengan aktiva tertentu milik Perusahaan dan dibagi dalam dua seri. Obligasi Seri A mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 16,125% per tahun dan obligasi seri B mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 15,75% per tahun untuk dua tahun pertama dan tingkat bunga mengambang 2,25% di atas tingkat bunga rata-rata deposito Rupiah berjangka enam bulan dari tiga bank pemerintah dan tiga bank swasta nasional untuk tiga tahun berikutnya. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan.
Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan dana pelunasan hutang obligasi selambat-lambatnya sebesar 10% pada akhir tahun kedua, 20% pada akhir tahun ketiga, 60% pada akhir tahun keempat dan 100% pada akhir tahun kelima. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian hutang obligasi.
Dalam rangka restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga obligasi dan sejak tahun 1999 Perusahaan tidak membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Pada tanggal jatuh tempo obligasi, 11 Juni 2002, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bunga dan denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 209.613.466.917.
Pemegang obligasi mayoritas telah menyetujui mulai tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.
Perusahaan bersama Wali Amanat telah beberapa kali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dengan agenda utama antara lain untuk membicarakan restrukturisasi hutang serta meminta persetujuan penghentian pelaksanaan kewajiban termasuk pembayaran bunga obligasi selama dilakukannya restrukturisasi hutang.
RUPO terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005 dihadiri oleh pemegang 94,49%
obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan,
memutuskan hal-hal sebagai berikut :
a. Atas usulan Perusahaan untuk merestrukturisasi obligasi dan penyelesaian jumlah terutang, pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan menyetujui, antara lain :
• Keputusan RUPO tersebut hanya sah dan mengikat bagi yang menyetujui saja, dan
bagi yang tidak/belum menyetujui serta yang tidak hadir akan diberi waktu untuk ikut menyetujui keputusan RUPO dengan cara meratifikasi keputusan RUPO tersebut. • Terhitung sejak RUPO ini berakhir, maka :
− Bagi yang menyetujui keputusan RUPO tersebut, akan dibuatkan suatu perjanjian
restrukturisasi yang baru terpisah dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan seluruh hak-hak pemegang obligasi yang setuju berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut seketika akan berakhir pada saat telah ditukarkannya obligasi yang dimiliki dengan obligasi yang baru hasil restrukturisasi obligasi; dan
− Bagi yang tidak/belum menyetujui atau tidak hadir dalam RUPO dan tidak/akan
meratifikasi keputusan RUPO tersebut, maka obligasi tetap berlaku berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan hak-hak serta kewajiban-kewajiban masing-masing pihak tetap berlaku berdasarkan obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk menetapkan hasil ratifikasi terhadap usulan restrukturisasi obligasi tersebut diatas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta melakukan negosiasi atas pembuatan dan penandatanganan perjanjian restrukturisasi yang baru.
c. Menyetujui untuk menunda pelaksanaan upaya hukum sesuai dengan keputusan RUPO tanggal 10 September 1999.
d. Memberikan disclaimer :
• Perusahaan dan Pemegang Obligasi dengan ini membebaskan Wali Amanat dari
segala resiko/kerugian yang timbul akibat keputusan yang diambil dalam RUPO dan karenanya membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan gugatan maupun tanggung jawab dalam bentuk apapun akibat diambilnya keputusan RUPO tersebut.
• Keputusan ini berlaku terhadap Perusahaan dan Pemegang Obligasi, baik yang hadir
maupun yang tidak hadir maupun kuasa-kuasanya atau pengganti haknya.
Atas pemegang obligasi sebesar Rp 10.000.000.000 atau 5,51% yang tidak hadir dalam RUPO diatas, akan diperhitungkan secara proporsional pada saat mereka meratifikasi untuk ikut serta atau menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan oleh Perusahaan.
Pada tahun 2005, saldo utang obligasi tersebut telah direstrukturisasi dan saldo pada tanggal 31 Desember 2005 setelah direstrukturisasi adalah sebesar Rp 373.851.118.674 (Catatan 34c).
18. JAMINAN KEANGGOTAAN GOLF
Akun ini merupakan uang jaminan keanggotaan golf - refundable deposit yang akan dikembalikan kepada anggota setelah 30 tahun.
19. HUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM MINORITAS ANAK PERUSAHAAN
2005 2004
Rp Rp
Sojitz Corporation US$ 21.096.043,44 207.374.107.015 195.982.243.558
Samsung Corporation, US$ 20.756.043,44 204.031.907.015 192.823.643.558
Jumlah 411.406.014.030 388.805.887.116
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dan jaminan dari pemegang saham minoritas anak perusahaan (Catatan 37c). Sampai dengan tanggal laporan auditor independen tidak terdapat pembayaran pinjaman dan tidak terdapat perpanjangan perjanjian kredit.
20. HAK MINORITAS
2005 2004
Rp Rp
a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
Sojitz Corporation 41.389.882.474 41.384.197.552
Samsung Corporation 41.389.882.474 41.384.197.552
P.T. Karyalanggeng Erasukses 15.000.000 15.000.000
2005 2004
Rp Rp
b. Hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan
Sojitz Corporation (5.684.922) 13.576.208
Samsung Corporation (5.684.921) 13.576.207
Jumlah (11.369.843) 27.152.415
Sojitz Corporation dan Samsung Corporation adalah pemegang saham minoritas masing-masing sebesar 20% atas anak perusahaan CNMP. P.T. Karyalanggeng Erasukses merupakan pemegang saham sebesar 0,2% atas CNMP.
21. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham sesuai daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :
2005
Jumlah Persentase Jumlah
Saham Pemilikan Modal Disetor
Rp Pendiri : P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 50,969% 268.895.245.000 P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 13,553% 71.501.500.000 P.T. Cipta Eramandiri 46.675.000 4,424% 23.337.500.000 P.T. Pertiwi Adyasentosa 33.000 0,003% 16.500.000 Publik :
Clariden Bank Zurich 117.449.589 11,131% 58.724.794.500
P.T. Amantara Securities 55.862.042 5,294% 27.931.021.000
Lain-lain (masing-masing
di bawah 5%) 154.328.471 14,626% 77.164.235.500
Jumlah 1.055.141.592 100,00% 527.570.796.000
Nama Pemegang Saham
2004
Jumlah Persentase Jumlah
Saham Pemilikan Modal Disetor
Rp Pendiri : P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 50,969% 268.895.245.000 P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 13,553% 71.501.500.000 P.T. Cipta Eramandiri 46.675.000 4,424% 23.337.500.000 P.T. Pertiwi Adyasentosa 74.000 0,007% 37.000.000 Publik :
Clariden Bank Zurich 117.449.589 11,131% 58.724.794.500
P.T. Amantara Securities 57.615.542 5,460% 28.807.771.000
Lain-lain (masing-masing
di bawah 5%) 152.533.971 14,456% 76.266.985.500
Jumlah 1.055.141.592 100,00% 527.570.796.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 28 Desember 2005, para pemegang saham menyetujui diantaranya sebagai berikut :
a. Meningkatkan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu berdasarkan peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 tanggal 14 Agustus 1998, melalui penerbitan saham baru Perusahaan berupa saham Seri B dengan nilai nominal Rp 55 per saham sebagai bentuk konversi hutang lembaga keuangan, hutang bank dan hutang obligasi menjadi bagian dari permodalan Perusahaan sehingga susunan permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut : a) modal disetor penuh dan ditempatkan saat ini sebesar Rp 527.570.796.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah 1.055.141.592 saham menjadi Saham Seri A; b) meningkatkan modal dasar dari Rp 2.000.000.000.000 menjadi Rp 2.350.000.000.000 dengan rincian (i) Saham Seri A sebesar Rp 527.570.796.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah 1.055.141.592 saham, dan (ii) Saham Seri B sebesar Rp 1.822.429.203.000 dengan nilai nominal Rp 55 per saham atau sejumlah 33.135.076.428 saham.
b. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sehubungan dengan proses restrukturisasi utang Perusahaan, khususnya pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu berupa Saham Seri B oleh Asia Capital Holding Limited sejumlah 11.731.118.388 saham dengan nilai nominal Rp 55 per saham atau sebesar Rp 645.211.511.339 sehingga modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi (i) Saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham sejumlah 1.055.141.592 saham atau sebesar Rp 527.570.796.000, dan (ii) Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 55 per saham sejumlah 11.731.118.388 saham atau sebesar Rp 645.211.511.339 (Catatan 34a).
Peningkatan modal dasar tersebut masih dalam proses untuk mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sehingga masih dibukukan sebagai modal disetor lainnya.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio Saham Biaya Emisi Jumlah
Rp Rp Rp
Pengeluaran 80.000.000 saham melalui penawaran umum kepada masyarakat
tahun 1995 28.000.000.000 (5.475.795.298) 22.524.204.702 Konversi obligasi konversi menjadi
78.566.667 saham tahun 1996 7.856.666.700 - 7.856.666.700 Pengeluaran 451.925.000 saham melalui
penawaran umum terbatas tahun 1997 - (1.406.749.771) (1.406.749.771) Jumlah 35.856.666.700 (6.882.545.069) 28.974.121.631
23. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan disebabkan oleh peningkatan modal disetor anak perusahaan CNMP yang diambil bagian oleh CNMP, Samsung Corporation dan Sojitz Corporation sehingga komposisi pemilikan setelah peningkatan modal disetor menjadi 60% CNMP, 20% Samsung Corporation dan 20% Sojitz Corporation (Catatan 37c). Dengan transaksi peningkatan modal ini kepemilikan CNMP atas anak perusahaan turun dari 100% menjadi 60%. Selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian CNMP sebelum dan sesudah transaksi peningkatan modal sebesar Rp 214.279.790 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.
24. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA
2005 2004
Rp Rp
Penjualan tanah 10.690.136.363 11.901.448.183
Penjualan tanah dan rumah tinggal 44.869.011.181 24.845.234.548
Pendapatan keanggotaan golf 9.064.514.013 11.966.443.528
Pendapatan operasi golf, country club dan
estat manajemen 23.783.058.940 21.556.677.839
Jumlah 88.406.720.497 70.269.804.098
25. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG USAHA
2005 2004
Rp Rp
Penjualan tanah 3.247.174.046 6.610.876.209
Penjualan tanah dan rumah tinggal 27.771.257.264 14.805.957.414
Pendapatan operasi golf, country club dan
estat manajemen 21.623.399.679 20.066.172.155
Jumlah 52.641.830.989 41.483.005.778
26. BEBAN PENJUALAN
2005 2004
Rp Rp
Iklan, promosi dan gaji 1.607.836.508 1.272.227.856
Komisi 1.539.498.931 1.091.390.700
Pameran 1.297.360.432 546.021.171
Subsidi bunga dan service charge 669.610.523 329.887.329
Lain-lain 323.302.791 482.838.609
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2005 2004
Rp Rp
Gaji, upah dan bonus 16.918.774.425 13.644.258.324
Penyusutan 4.520.105.335 3.667.562.140
Perjalanan dinas dan transportasi 1.185.231.098 911.233.199
Pemeliharaan gedung, kendaraan,
inventaris kantor dan keamanan 1.131.070.151 872.112.558
Listrik, air dan telepon 1.078.623.496 881.963.815
Beban piutang ragu-ragu 1.000.000.000 120.000.000
Imbalan pasca kerja (Catatan 33) 1.060.714.197 903.015.441
Perjamuan dan sumbangan 818.703.394 976.820.410
Konsultan 557.493.624 381.660.460
Sewa kantor dan rumah 490.330.382 538.317.825
Perlengkapan kantor 457.336.704 260.198.816
Iuran 373.845.430 220.916.938
Asuransi 334.864.455 590.751.828
Promosi dan iklan 175.272.600 73.121.000
Pendidikan, latihan, seragam dan rekruitmen 142.838.792 98.741.332
Perijinan 104.340.551 37.385.500
Lain-lain 175.563.434 376.505.808
Jumlah 30.525.108.068 24.554.565.394
28. KERUGIAN KURS MATA UANG ASING – BERSIH
2005 2004
Rp Rp
Hutang kepada lembaga keuangan
Eks Bank BIRA (36.558.550.259) (61.014.726.020)
Eks Bank Niaga (20.076.944.044) (33.507.598.823)
Penyesuaian aktiva dan kewajiban moneter
lainnya dalam valuta asing - bersih (20.163.718.967) (30.880.767.227)
Jumlah - Bersih (76.799.213.270) (125.403.092.070)
29. BEBAN BUNGA DAN DENDA
Akun ini merupakan beban bunga pembiayaan konsumen pada tahun 2005 dan bunga dan denda dari hutang obligasi pada tahun 2004 (Catatan 17).
30. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :
2005 2004
Rp Rp
Pajak kini -
-Pajak tangguhan (67.875.933.945) 62.222.535.806
Jumlah manfaat (beban) (67.875.933.945) 62.222.535.806
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2005 2004
Rp Rp
Rugi sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa
menurut laporan laba rugi konsolidasi (69.552.615.883) (122.259.203.900)
Pos luar biasa 72.802.440.738 58.378.308.848
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan setelah pos luar biasa menurut laporan
laba rugi konsolidasi 3.249.824.855 (63.880.895.052)
Perbedaan temporer :
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 1.017.739.047 (1.414.804.345)
Beban imbalan pasca kerja 918.607.087 588.549.359
Beban piutang ragu-ragu 1.000.000.000 120.000.000
Jumlah 2.936.346.134 (706.254.986)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :
Kerugian selisih kurs dari piutang kepada
anak perusahaan 35.740.026.824 54.602.818.760
Pajak penghasilan pasal 21 1.460.175.915
-Perjamuan dan lain-lain 645.529.258 993.022.410
Denda dan tagihan pajak 27.747.487 3.897.951
Perbaikan dan pemeliharaan 7.846.929 395.046.150
Penghasilan jasa giro dan bunga deposito (5.225.563.783) (3.068.236.878)
Amortisasi goodwill (13.283.040) (13.283.040)
Jumlah 32.642.479.590 52.913.265.353
Laba kena pajak (rugi fiskal) tahun berjalan 38.828.650.579 (11.673.884.685)
Rugi fiskal (laba kena pajak)
anak perusahaan - net (894.663.584) 5.567.160.866
Laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan 37.933.986.995 (6.106.723.819)
Akumulasi fiskal tahun sebelumnya (468.704.759.582) (603.150.395.637)
Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasikan 186.738.346.353 140.552.359.874
Pajak Tangguhan
Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan sebagai berikut :
Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) (Dibebankan)
1 Januari ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember
2004 laba rugi 2004 laba rugi 2005
Rp Rp Rp Rp Rp
Aktiva pajak tangguhan :
Beban piutang ragu-ragu 737.078.276 36.000.000 773.078.276 (761.851.306) 11.226.970 Jaminan keanggotaan golf
-refundable deposit 4.583.145.036 - 4.583.145.036 - 4.583.145.036 Beban imbalan pasca kerja 1.786.775.149 176.564.808 1.963.339.957 275.582.126 2.238.922.083 Rugi fiskal 79.923.614.738 62.434.412.302 142.358.027.040 (67.694.986.479) 74.663.040.561 Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aktiva tetap (2.952.970.938) (424.441.304) (3.377.412.242) 305.321.714 (3.072.090.528) Aktiva pajak tangguhan - bersih 84.077.642.261 62.222.535.806 146.300.178.067 (67.875.933.945) 78.424.244.122
Anak perusahaan, kecuali PT Multiraya Sinarindo (MS), tidak mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan karena tidak terdapat perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Manajemen memperkirakan anak perusahaan selain MS, tidak akan memperoleh laba kena pajak untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga rugi fiskal anak perusahaan, selain MS, tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan.
Pada tahun 2005, Perusahaan dan MS mempunyai akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 248.876.801.868 yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk masa lima tahun mendatang. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal sampai dengan tahun 2005 dapat dikompensasi dengan laba kena pajak tahun-tahun berikutnya sehingga dimasukkan dalam perhitungan aktiva pajak tangguhan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
2005 2004
Rp Rp
Rugi sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa
menurut laporan laba rugi konsolidasi (69.552.615.883) (122.259.203.900)
Pos luar biasa 72.802.440.738 58.378.308.848
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan setelah
2005 2004
Rp Rp
Pajak dengan tarif yang berlaku :
30% x Rp 3.249.824.000 tahun 2005 dan
Rp 63.880.895.000 tahun 2004 (974.947.200) 19.164.268.500
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Kerugian selisih kurs atas piutang kepada
anak perusahaan (10.722.008.047) (16.380.845.628)
Pajak penghasilan pasal 21 (438.052.775)
-Denda dan tagihan pajak (8.324.246) (1.169.385)
Perbaikan dan pemeliharaan (2.354.079) (118.513.845)
Penghasilan jasa giro dan bunga deposito 1.567.669.135 920.471.079
Amortisasi goodwill 3.984.912 3.984.912
Perjamuan dan lain-lain (193.658.777) (297.906.723)
Jumlah (9.792.743.877) (15.873.979.590)
Pengaruh pajak atas laba kena pajak (rugi fiskal)
anak perusahaan yang tidak diakui (24.887.654) (29.972.104)
Koreksi rugi fiskal kadaluarsa lima tahun (56.021.503.908) (42.165.707.961)
Koreksi beban piutang ragu-ragu yang
dimanfaatkan (1.061.851.306)
-Pengakuan aktiva pajak tangguhan rugi fiskal tahun
sebelumnya - 101.127.926.961
Penghasilan pajak Perusahaan (67.875.933.945) 62.222.535.806
31. POS LUAR BIASA
Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan pelunasan sebagian obligasi Seri B sebesar Rp 8.000.000.000 dan sebagian hutang MTN sebesar US$ 5.000.000 dengan penyerahan uang tunai sebesar Rp 18.011.600.000.
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan pelunasan sebagian obligasi seri A sebesar Rp 16.200.000.000 dan seri B sebesar Rp 25.300.000.000 dengan penyerahan tanah dan bangunan senilai Rp 15.895.693.000, keanggotaan golf Rp 1.935.000.000 dan penyerahan uang tunai sebesar Rp 14.807.247.060.