• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415 Vol. 8 No. 1 Agustus 2015 

 

26

PERANCANGAN MODEL ALAT BANTU TERAPI STROKE NON FARMAKOLOGIS DENGAN GANGGUAN PENURUNAN KEKUATAN OTOT

Rr. Hajar Puji Sejati1 , Izzati Muhimmah2

1,2

Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Masuk: 26 Mei 2015, revisi masuk : 18 Juni 2015, diterima: 14 Juli 2015

ABSTRACT

This paper discusses the design tool to model non-pharmacological treatment of stroke patients based on multimedia. Definition of stroke according to the World Health Organization (WHO) is a clinical sign of either focal or global form of brain dysfunction that develops quickly, with symptoms lasting 24 hours or longer and can lead to death, with no apparent cause other than vascular. Therapeutic exercises strengthening muscle strength in case of a decrease in muscle strength in this study is part of a post-stroke rehabilitation. The design model of this tool is expected to help the families of stroke patients to perform self-therapy. Stroke patients who will be treated in this study is limited to disorders with decreased muscle strength. This multimedia-based designs used to simplify the user to see a visual example with multimedia. The result of this study is an example of exercise in form of animation.

Key words: stroke, therapy, design, multimedia INTISARI

Makalah ini membahas perancangan untuk membuat model alat bantu terapi stroke non farmakologis berbasis multimedia. Definisi stroke menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah tanda klinis baik fokal atau global berupa gangguan fungsi otak yang berkembang cepat, dengan gejala berlangsung 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian, tanpa sebab yang jelas selain dari vascular.Latihan terapi penguatan kekuatan otot pada kasus penurunan kekuatan otot pada penelitian ini merupakan bagian dari rehabilitasi pasca stroke. Perancangan model alat bantu ini diharapkan dapat membantu keluarga pasien stroke untuk melakukan terapi mandiri. Penderita stroke yang akan diterapi pada penelitian ini terbatas pada gangguan penurunan kekuatan otot.Perancangan ini di desain berbasis multimedia untuk mempermudah user melihat contoh visualisasi dengan multimedia. Hasil pada penelitian ini berupa contoh gerakan terapi dalam bentuk animasi.

Kata Kunci: stroke, terapi, perancangan, multimedia PENDAHULUAN

Perancangan model alat bantu ini dirancang hanya membantu keluarga pasien untuk melakukan terapi mandiri bukan untuk menggantikan peran dokter maupun fisioterapis atau paramedis lainnya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jumlah penderita stroke yang menyerang usia masih produktif mem-buat penulis tertarik dengan kasus stroke, dengan cara merancang pem-buatan model alat bantu terapi stroke dengan tujuan membantu keluarga pasien stroke untuk memberikan contoh/ visualisai gerakan terapi stroke secara

mandiri di rumah. Rumusan masalah bagaimana meran-cang sistem pakar untuk terapi stroke dan bagaimana merancang antarmuka yang user friendly

bagi penderita stroke. Tujuan dapat merancang sistem pakar alat bantu terapi stroke untuk mening-katkan kekuatan otot pasien stroke dan merancang model alat bantu terapi stroke yang dapat digunakan oleh user dengan mudah.

Pemulihan pasca perawatan dan prevensi faktor-faktor resiko stroke akan mengurangi angka kematian dan peningkatan disabilitas pasca stroke. Secara umum, ada bukti yang

menun-1

(2)

jukkan bahwa outcome klinis yang lebih baik akan di capai ketika pasien stroke pasca fase akut mendapatkan evaluasi dan intervensi multidisipliner yang terkoordinasi. Tim multi disipliner terdiri dari dokter, perawat, ahli terapi fisik, ahli terapi okupasional, ahli kinesioterapi, ahli patologi bicara dan bahasa, psiko-log, ahli terapi rekreasional, pasien dan anggota keluarga/pengasuh (Gofir, 2009).Berikut ini tabel skala kekuatan otot (Miller, 1996) :

Tabel 1 Skala Kekuatan Otot

Findings Grade normal motor power 5

able to overcome gravity and significant resistance but strength not quite normal

4++

able to overcome gravity and moderate resistance

4+ able to overcome gravity and mild resistance

4 able to overcome gravity but not resistance

3 unable to overcome the force of gravity but able to move in the plane of the supported extremity

2

flicker movements only 1

Total paralysis 0

Skala yang ditemukan dalam data rekam medis yang dipakai pada penelitian ini menggunakan skala kekuatan otot (0, 1, 2, 3, 4 dan 5) seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2 Skala kekuatan otot. Tingkat Keterangan

0 Kelumpuhan total 1 Adanya kontraksi otot

2 Dapat bergerak geser ke kanan & kiri tanpa melawan gravitasi

3 Dapat melakukan gerakan melawan gravitasi

4 Dapat bergerak melawan gravitasi dengan diberikan tahanan (beban) ringan 5 Kekuatan otot normal

Penulisan skala di atas telah mem-peroleh persetujuan dari dokter spesialis rehabilitasi medik yang beerperan sebagai nara sumber pada tahap awal penelitian ini.

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003). Penelitian sebelum-nya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: Perancangan alat bantu interaktifpenunjang aktivitas pendamping-insan pasca stroke (Hariandja dan Maitimo, 2014) Kembali aktif pasca stroke (Lutfie, 2012) Perancangan alat permain-an untuk pasien pasca stroke(Rosyada, 2010) Beberapa video yang di unggah oleh rumah sakit di Singapura pada youtube.

METODE

Metode penelitian yang dila-kukan ada dua cara yaitu studi pustaka dan pengumpulan data sekunder.

 

(3)

JURNAL T Vol. 8 No.   Stu cara meng infor-masi-serta sumb keterkaitan akan disel Pengumpu dari data re Ru (RSUD). M pakar dila dasar dar dibuat. Pe bantu men gambarkan finite state Gambar 1. PEMBAHA Me pakar pada mengkodek menjadi s tabel kepu sebuah atu dan tabel t model men Pohon ke sistem pa Gambar 2: S1 kana C1 S2 D1 S3 E1 F1 S4 S6 S5 y t t y t y t y tangan M Gam Keterangan A = A gangguan TEKNOLOG . 1 Agustu udi pustaka d gumpulkan informasi d ber bacaan l n dengan pe lesaikan pad lan data se ekam medis mah Sakit Metode pera akukan unt ri sistem p erancangan nggunakan F n alur aksi-a e machine d ASAN etode pera a peneltian in kan data sebuah tabe utusan di ol uran if then ersebut dapa nggunakan p eputusan p akar ini da A B an C2 S2 D2 S3 E2 F2 S4 S6 S5 y t t y t y t y kaki S Mengalami gangguan komunikasi Tid gang Gangguan anggota gerak kanan G bar 2.Pohon n Pohon kep pakah pas komunikasi ? GI TECHN s 2015  dilakukan de dan mempe ari buku, j ain yang me ermasalahan da penelitia ekunder dipe penyakit sya Daerah U ancangan s tuk memba akar yang pada mode FSM untuk m aksi pada si apat dilihat ncangan s ni di awali de rekam m el keputusa ah menghas n lalu dari a at di bentuk pohon keput pada ranca pat dilihat kiri C1 S2 D1 S3 E1 F1 S4 S6 S5 y t t y t y t y S6 tangan dak mengalami guan komunikasi

Tidak mengalami gangguan anggota gerak Gangguan anggota gerak kiri n keputusan. putusan: sien meng ? NOSCIENTIA 28 engan elajari urnal, emiliki yang an ini. eroleh araf Umum sistem angun akan el alat meng-istem, pada sistem engan medis an,dari silkan aturan suatu tusan. angan pada Normal C2 S2 D2 S3 E2 F2 S4 S5 y t t y t y t y kaki n galami A B = Apakah anggota ger C1, C2 = kelumpuhan D1, D2 = Ap gerakan tanp E1, E2 = Ap gerakkan me F1, F2 = Ap gerakan m tahanan (be S1 = Tidak ini karena dalam hal ko N = Normal S2 = Tidak ini karena ke S3 = Tidak ini karena berkontraksi S4 = Solusi melawan (K S5 = Solu melawan gra S6= Solus melawan gra (K.O 4) K.O = Kekua Stor perancangan stroke no multimedia, Gambar -ga Gam Pada gamb tentang men alat bantu te berbasis mu Informasi S I pasien men ak? Apakah pa otot total ? pakah pasie pa melawan pakah Pasie elawan gravi pakah pasien melawan g ban) ringan bisa diterap butuh pen omunikasi tidak perlu d bisa diterap ekuatan otot bisa diterap a kekuatan saja. terapi deng .O 2) usi terapi avitasi tanpa si terapi d avitasi denga atan Otot ryboard an n model a on farmako dapat diliha mbar di baw mbar 3 Halam bar 3 Halam nu yang diran erapi stroke ultimedia, ad istem jika d ISSN: 1979-ngalami gang asien meng en bisa mela gravitasi? en bisa mela itasi? n bisa mela gravitasi de pi dengan ap nanganan k diterapi pi dengan ap lumpuh (K.O pi dengan ap n otot an gerakan dengan ge a beban (K.O dengan ge an tahanan r ntar muka alat bantu kologis be at pada beb wah ini: man utama man utama ncang pada non farmak da 3 menu u di klik maka -8415 gguan galami kukan kukan kukan engan plikasi husus plikasi O 0) plikasi hanya tanpa erakan O 3) erakan ringan alur terapi rbasis berapa berisi model kologis utama. akan

(4)

muncul pen lihat pada tentang m perancanga untuk me maupun fi dirancang melakukan bantuan ke Gam Gambar Gamba Pa kekuatan o njelasan sist gambar 4 model alat b an model in enggantikan isioterapis. untukmem terapi secar eluarga. bar 4 Penjel r 5 Informasi ar 6 Pertanya Pertam da gambar otot berisi te tem yang da berupa des bantu ini, b ni tidak diran peran d Model ini h mbantu p ra mandiri de asan sistem Kekuatan O aan Terstrukt ma 5 menu info ntang tabel apat di skripsi bahwa ncang dokter hanya pasien engan Otot tur ormasi skala kekuatan o Kekuatan o medis pada skala 0, 1, 2 merupakan k Untu terapi berisi an terstruk mendiagnos oleh pasien terstruktur y gangguan k pada gamba gangguan k akan munc terapi denga dilihat pada terstruktur p pilih "tidak" pertanyaan pada Gamba Gambar 7 Gambar 8 P Pert “Apakah pa anggota ger otot beserta otot ada pa penelitian 2, 3, 4, dan 5 kekuatan oto uk menu C tentang be ktur yang d a kekuatan n. Pertama yang muncu omunikasi y ar 6, jika p komunikasi ul keteranga an model ala gambar 7. pertama ters maka sistem selanjutnya ar 8. 7 contoh has sistem Pertanyaan T tanyaan te asien meng ak?" a keteranga ada data r ini menggu 5. Kekuatan ot Normal. Contoh kas eberapa pert digunakan otot yang d kali perta ul adalah te yang dapat d pasien meng (pilih ya) an tidak bi at bantu ini Pada perta sebut jika p m akan menu yang dapat sil jawaban d m Terstruktur K erstruktur galami gang annya. rekam nakan otot 5 sus & tanya-untuk dimiliki nyaan entang di lihat galami maka isa di dapat nyaan pasien uju ke dilihat dari Kedua kedua gguan

(5)

JURNAL T Vol. 8 No.   Pe mengarah atau kiri j akan ada tentang ba kaki saja anggota ge anggota gangguan memproses berikutnya kelumpuha kekuatan memiliki ke di terapi d bantu ini. J dilanjutkan berikutnya melakukan gravitasi?” muncul in diagnosa sehingga t rancangan pilih “ya” m ke berikutnya“ melakukan tanpa mem “tidak” mak kekuatan o kekuatan o pilih “ya” m ke pertan “Apakah pa melawan tahanan ri maka pas kekuatan o maka pas kekuatan o Gambar 9 TEKNOLOG . 1 Agustu rtanyaan b pada bagi ika dipilih s a pertanya agian tubuh yang meng erak. Jika su tubuh ya maka s ke perta “Apakah p an otot total? otot pasie ekuatan otot engan ranca Jika dipilih “ ke pertan “apakah gerakan jika di pilih “ nformasi ba memiliki ke tidak bisa d model alat maka sistem pertanyaan “Apakah gerakan m mbawa tahan ka pasien di d otot 2 (dan otot serta sar maka sistem nyaan terstr asien bisa m gravitasi de ingan?” Jika sien di di otot 3, namu sien di di otot 4 seperti 9 Diagnosa K GI TECHN s 2015  berikutnya s an tubuh k salah satu aan selanj tangan saja galami gang dah dipilih b ang meng sistem nyaan terst asien meng ? ” jika “ya” en di diag t 0 dan tidak angan mode “tidak” maka nyaan terst pasien tanpa mel “tidak” maka ahwa pasie ekuatan oto di terapi de bantu ini. J m akan meng terst pasien melawan gra nan?” jika d diagnosa me muncul diag ran terapi). J m akan meng ruktur berik elakukan ge engan mem a di pilih “ agnosa me n jika di pilih agnosa me pada Gamb Kekuatan oto NOSCIENTIA 30 selain kanan maka jutnya a atau gguan bagian galami akan truktur galami maka gnosa k bisa el alat akan ruktur bisa lawan a akan en di ot 1, engan ika di garah truktur bisa avitasi di pilih emiliki gnosa Jika di garah kutnya erakan mbawa “tidak” emiliki h “ya” emiliki bar 9. ot 4. A Seca alat bantu mengalami memiliki kek dirancang pa diagnosis da Jika di klik b muncul gam Gambar 10 tangan atau contoh gera bagian perg akan munc berupa anim seperti pa keterangan t Gambar Gambar KESIMPULA Data kodekan me dan diperole I ara keseluru ini apabi gangguan kuatan otot ada akhir me an muncul m button saran mbar anima dan jika di u kaki mak akan terapi. gelangan tan cul contoh masi contoh ada gamba tentang dura 10 Pilihan A 11 Contoh G AN a rekam enggunakan eh sebuah a ISSN: 1979-uhan pada ila pasien komunikasi minimal 2 enu ada ring menu button s terapi maka asi seperti klik bagian ka akan m Misal klik ngan kanan gerakan h gerakan ar 11, d asi terapi. Angggota tub Gerakan Tera medis yan tabel kepu aturan Rule -8415 model tidak dan maka kasan saran. a akan pada tubuh muncul pada maka terapi terapi isertai uh api ng di utusan Base

(6)

Reasoning berbentuk if - then telah membantu sebagai data pendukung untuk perancangan aplikasi sitem pakar ini. Dari data rekam medis tersebut lalu diolah sehingga dapat di bentuk suatu model menggunakan pohon keputusan untuk membuat rancangan aplikasi sistem pakar model alat bantu terapi stroke non farmakologis berbasis multimedia. FSM (finite state machine) dan story board dapat mempermudah perancangan alur sistem pakar yang akan di bangun. Perancangan ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi model alat bantu terapi stroke non farmakologis dengan gangguan kekuatan otot berbasis multimedia yang dapat membantu pasien atau keluarga pasien stroke untuk melakukan gerakan terapi stroke secara mandiri di rumah. Model alat bantu ini dirancang hanya membantu bukan menggantikan peran paramedis jadi sebelum menggunakan model alat bantu ini keluarga pasien stroke harus berkonsultasi dengan paramedis. Pengujian pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara focus group discussion dengan fisioterapis.

DAFTAR PUSTAKA

Gofir, A., 2009, Manajemen Stroke, Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta.

Hariandja dan Maitimo,R., 2014, Perancangan Alat Bantu Interaktif Penunjang Aktivitas Pendamping Insan Pasca Stroke,Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Kusumadewi, S., 2003,Artificial

Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Lutfie, S.H., 2012, Kembali Aktif Pasca Stroke, Tiga Serangkai, Solo. Miller DW Hahn JF. Chapter 1: General

methods of clinical examination. pags 31-32. IN: Youmans JR. Neurological Surgery 4 edition. W.B. Saunders Company. 1996. Rosyada, et al, Perancangan alat

permainan untuk pasien pasca stroke,Jurnal Teknik Industri, Universitas Diponegoro: Vol V, No 3,2010. http://www.who.int/healthinfo/statistics/bo d_cerebrovasculardiseasestroke.p dfdisease. http://www.youtube.com/watch?v=3Gbpbu wcWDk 

Gambar

Gambar 1. Finite state machine.

Referensi

Dokumen terkait

22 siswa eksperimen. Langkah dalam penelitian ini ada 4 tahap yaitu tahap studi pendahuluan, untuk mendapatkan berbagai informasi awal yang dapat dijadikan dasar

 Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi- fungsi sesuai dengan kebutuhan

Juga disampaikan kompetensi yang bisa diharapkan dunia bisnis jasa konstruksi yang diperoleh dari seseorang lulusan baru yang berlatar belakang pendidikan Teknik Sipil..

Di sisi lain, fungtor kovarian juga merupakan pemetaan sehingga mempunyai sifat-sifat seperti pada pemetaan yakni injektif, surjektif dan bijektif.. Untuk fungtor

Berkembangnya suatu kanker payudara pada umumnya dijumpai pada wanita postmenopause dan overekspresi ikatan estrogen dengan reseptor estrogen (RE) yang berkaitan dengan

Untuk menghitung total penggunaan volume dan beban muatan dari semua jenis barang yang telah dimasukkan adalah dengan menggunakan fungsi pengulangan Do While –

Fungsi ambilLinkDownload digunakan untuk mengambil semua URL yang digunakan untuk mengunduh video dari Youtube. Fungsi ini akan meletakkan semua informasi yang

Diharapkan dengan adanya beberapa ketentuan di dalam proses penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh pihak kreditur dan debitur, dapat membuat para