• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia kepariwisataan menjadi perhatian berbagai negara dan organisasi, karena sektor ini telah menjadi industri penting. Pariwisata diperkirakan akan menjadi andalan perekonomian dunia pada dekade mendatang ( Usman, 2005 ). Pada umumnya wisatawan menikmati liburan berkunjung ke berbagai objek wisata, seperti objek wisata budaya, peninggalan sejarah, kerajinan rakyat , taman kota dan objek wisata alam (ecotourism). Pariwisata alam cenderung berkembang pesat di bandingkan dengan jenis pariwisata lain (Gossling, Stevan, 1999), hal ini dikarenakan kecenderungan pola wisatawan yang kembali lebih menyukai kekayaan dan keindahan yang bersifat alami.

Daya tarik wisata alam suatu daerah dipengaruhi oleh kualitas bentang alam, keaslian alam dan keindahan panorama. Pengunjung atau wisatawan merupakan parameter utama dalam keberhasilan sebuah tempat wisata. Sebaik apapun suatu objek wisata , jika tidak ada yang mengunjungi tidak akan dikatakan menarik perhatian wisatawan ( Wardiyanta, 2006 ). Unsur yang lain adalah objek wisata dan sarana serta prasarana pariwisata.

Ecotourism, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan ekoturisme, adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta pembelajaran dan pendidikan. Ekowisata merupakan sebuah wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi bahkan dalam pengembangan lahannya pun harus tetap memperhatikan dan menjaga keaslian ekosistemnya. Menurut Hector Ceballos-Lascurain ( 1987 ), wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini.

Rumusan pengertian tersebut disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian

(2)

lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat. Indonesia sebagai negara kepulauan yang beriklim tropis memiliki keanekaragaman flora, fauna dan ekosistemnya yang merupakan aset alam potensial dalam mengembangkan ekoturisme. Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat menarik untuk dikembangkan dan dijadikan objek wisata ekoturisme. Salah satu ekosistem hutan mangrove yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah Taman Wisata Alam Mangrove Angke , Kapuk yang berada di Kawasan Pantai Kapuk Muara, Jakarta Utara.

Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk juga menyediakan penginapan dan pondok kemah untuk pengunjung yang ingin bermalam di taman wisata alam ini. Kawasan seperti ini masih sangat jarang di jumpai di daerah Ibu kota Jakarta, oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus dari masyarakat untuk lebih peduli dan lebih mengenal lingkungannya. Melihat hal tersebut , dibutuhkan sebuah promosi untuk memperkenalkan taman wisata alam mangrove ini melalui berbagai media.

Di era globalisasi ini, pesatnya perkembangan teknologi pada beberapa dekade terakhir membawa banyak dampak ke berbagai sektor, salah satunya adalah sektor media, dimana penyampaian pesan dilakukan dengan menggunakan teknologi. Tidak dapat dipungkiri dengan berkembangnya teknologi, proses komunikasi dengan mudah dapat dilakukan. Dengan adanya teknologi, era baru dalam media terbentuk yang hadir dalam wujud baru media masa yang dinamakan “New Media“.

Media dan teknologi baru telah memberikan cara baru bagi kita untuk memperoleh informasi dan gagasan , cara baru utuk berinteraksi dengan teman dan orang asing, serta cara baru untuk mempelajari dunia, identitas kita dan masa depan (Gamble Gamble, 2005 ). Saat ini sudah jutaan orang berinteraksi dalam wadah yang lebih dikenal dengan istilah cyberspace, yaitu sebuah dunia yang terhubung dengan komputer dan internet.

Pertumbuhan teknologi berkembang pesat dari waktu ke waktu. Teknologi sebagai sarana dalam menyediakan hal-hal yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, kini mampu mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berkehidupan. Salah satu teknologi yang kini tidak bisa lepas dari kehidupan manusia dan bertumbuh pesat ialah internet. Teknologi internet merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh

(3)

dunia.(Purba, 2009). Menurut data yang diperoleh dari Telkom Indonesia, pengguna internet di Indonesia didominasi oleh “teen & youth” atau golongan muda/remaja (14-24) sebesar 67% kemudian diikuti oleh kalangan berumur 25-34 tahun sebesar 23%.

Gambar1.1 Pengguna Internet Berdasarkan Umur Sumber: Telkom Indonesia, 2015 https://www.itu.int/

Melalui media baru ini muncullah media sosialyang kehadirannya saat ini memberikan perubahan besar dalam penyampaian pesan. Komunikasi yang dilakukan saat ini lebih sering digunakan melalui internet, yaitu melalui media sosial. Media sosial sendiri memiliki fungsi positif antara lain (Vin Crosbie, 2002): (1) memberi informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat, menunujukan adanya hubungan kekuasaan , adaptasi dan kemajuan. (2) memberikan informasi tentang korelasi yang bersifat menjelaskan, menafsirkan, mengomentari sebuah peristiwa dan informasi, untuk melakukan sosialisai, dan dapat dijadikan sebuah sarana untuk promosi. (3) memberikan informasi tentang hal yang berkesinambungan, memberikan hiburan dan mengalihkan perhatian.

Teori lain menyatakan bahwa media sosial merupakan alat untuk bisa melakukan promosi dengan harga yang paling murah dan berdampak signifikan terhadap suatu usaha atau bisnis, hal itu dikarenakan banyaknya pengguna media sosial dan tidak adanya biaya untuk membuat sebuah akun di media sosial. Contoh yang bisa diambil adalah pengguna suatu media sosial facebook di Indonesia

(4)

mencapai 40.000.000 (empat puluh juta) akun pengguna dan menempati peringkat kedua di seluruh dunia, sedangkan untuk media sosial twitter, Indonesia menempati peringkat ketiga dari seluruh dunia untuk banyaknya akun pengguna (Maharani, 2012 : 1). Selain facebook dan twitter , terdapat beberapa jenis media sosial lainnya , seperti instagram , path, youtube, blog dan sebagainya.

Merujuk kepada pernyataan diatas, peneliti menduga menggunakan media sosial merupakan salah satu strategi promosi yang dapat dilakukan untuk membuat kesadaranmerek di mata masyarakat. Dalam hal ini Taman Wisata Angke Kapuk sudah memiliki akun media sosial facebook dan instagram sebagai salah satu strategi penyampaian informasi kepada masyarakat. Akun facebook ini dibuat pada tahun 2011 dan jumlah penyuka (like)pada page ini sampai dengan bulan juni 2015 berjumlah 2,072 like.

Sedangkan untuk Instagram, Taman wisata alam ini baru memiliki akun instagram yang di buat bulan juni tahun 2015. Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan di atas, peneliti ingin melihat seberapa besar hubungan media sosial secara garis besar yang akan diturunkan menjadi empat dimensi yaitu quality, feedback & interaction, word of mouth,dan awarenes. Selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh teori Technologi Acceptance Model ( TAM ) dalam menggunakan media sosial yang diturunkan menjadi dua dimensi yaitu perceived usefulnessdan perceived ease of useterhadap brand awarenes. Penelitian ini berjudul “Pengaruh technology acceptances Model( TAM) dan Media sosial sebagai strategi promosi terhadap peningkatan brand awareness Taman wisata alam, Mangroove Angke, Kapuk.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada perceived usefulness terhadap brand awareness ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada perceived ease of use terhadap brand awareness ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada quality terhadap brand awareness ?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada feedback & interactions terhadap brand awareness ?

(5)

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada word of mouth terhadap brand awareenss ?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada Awareness media social terhadap brand awareness ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada perceived usefulness terhadap brand awareness.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada perceived ease of use terhadap brand awareness.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada quality terhadap brand awareness.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada feedback & interactions terhadap brand awareness.

5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada word of mouth terhadap brand awareness.

6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada Awareness media social terhadap brand awareness.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dengan sengaja diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang melakukannya maupun bagi pihak lain. Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada Taman Wisata Alam Angke Kapuk dalam meningkatkan strategi pemasaran dengan menggunakan media sosial dalam memasarkan tempat wisatanya. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat meningkatkan kesadaran merekyang baik tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk iklan. Hubungan ini dapat diketahui secara empirikal bagaimana perbincangan pengunjung dan pengelola taman wisata alam berinteraksi dalam meningkatkan kesadaran merek.

(6)

b. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini, diharapkan penulis akan mendapatkan beberapa manfaat, seperti :

1) Tambahan pengetahuan mengenai pengaruh media sosial sebagai strategi promosi untuk meningkatkan brand awareness Taman Wisata Alam Mangrove dan mengetahui aspek apa saja yang perlu ditingkatkan.

2) Dapat mengaplikasikan teori perilaku konsumen dalam praktek bisnis dan memahami dampak suatu promosi yang dilakukan melalui media social.

3) Sebagai pengetahuan secara lebih mendalam mengenai teori perilaku konsumen yang pernah didapat di bangku kuliah.

c. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan bisa digunakan dan dijadikan sebagai bahan referensi pembelajaran terapan mata kuliah pemasaran elektronik dan media sosial. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi edukasi untuk masyarakat untuk mengetahui peran media sosial dalam meningkatkan kesadaran merek dan membantu masyarakat untuk lebih mengenal Taman Wisata Alam Mangrove Angke , beserta strategi promosi yang dilancarkan. Dampak lainnya adalah masyarakat akan lebih aktif dalam menjaga dan melestarikan wisata alam sehingga dapat menarik angka kunjungan wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

(7)

1.4 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)

Tabel 1.1 State of the art Nama & Tahun Penelitian Sumber Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Manfaat penelitian Haque et al, 2013 E-Resources Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Online Brand Awareness: Determining the Relative Importance of Facebook and Other Strategies Among the Malaysian Kuantitatif, metode ini didukung dengan pengumpulan data melalui kuesioner Media sosial membuat terobosan baru dalam dunia bisnis, banyak perusahaan. Dan facebook dianggap sebagai media yang paling berpengaruh dalam meningkatkan brand awareness Jurnal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mempelajari bagaimana suatu media sosial bernama Facebook bisa mempengaruhi brand awareness

(8)

Table 1.2 State of the art Nama & Tahun Penelitian Sumber Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Manfaat penelitian Shojace et al. 2013 E-Resources Perpustakan Nasional Republik Indonesia An Evaluation of Factors Affecting Brand Awareness in The Context of Social Media in Malaysia Kuantitatif, metode ini didukung dengan pengumpula n data melalui kuesioner Penggunaan sosial media dengan tujuan meningkatkan brand awareness di kalangan masyarakat Malaysia memberikan hasil yang signifikan Jurnal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mempelajari bagaimana suatu media sosial bisa mempengaruh i brand awareness

(9)

Tabel 1.3 State of the art Nama & Tahun Penelitian Sumber Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Manfaat penelitian Maharani et al, 2012 ejurnal.it s.ac.id Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing: Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia Kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan wawancara Sosial media memberikan keunggulan bersaing coffee toffee Jurnal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan media sosial sebagai alat untuk bersaing dalam bisnis Sumber: ejurnal.its.ac.id 1.5 Sistematika Penulisan

Kerangka penelitian ini nantinya akan disajikan atau dibagi ke dalam 5 bab, yang terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari diadakannya penelitian ini, perumusan masalah dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tinjauan pustaka berisi konsep teoritis sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang merupakan hasil dari studi pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

(10)

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian berisi variabel penelitian dan definisi, penentuan sample, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan, dan metode analisis.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang deskripsi objek penelitian serta analisis data dan pembahasannya.

BAB 5 PENUTUP

Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan yang merupakan hasil analisis data dan juga memuat saran-saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

Gambar

Tabel 1.1 State of the art  Nama &  Tahun  Penelitian  Sumber  Judul  Penelitian  Metodologi Penelitian  Hasil  Penelitian  Manfaat  penelitian  Haque et al,  2013  E-Resources  Perpustakaan  Nasional  Republik  Indonesia  Online Brand  Awareness:  Det
Table 1.2 State of the art  Nama &  Tahun  Penelitian  Sumber  Judul  Penelitian  Metodologi Penelitian  Hasil  Penelitian  Manfaat  penelitian  Shojace et  al
Tabel 1.3 State of the art  Nama &  Tahun  Penelitian  Sumber  Judul  Penelitian  Metodologi Penelitian  Hasil  Penelitian  Manfaat  penelitian  Maharani  et al, 2012  ejurnal.its.ac.id  Faktor-Faktor  Pengaruh Media  Sosial Terhadap  Keunggulan  Bersa

Referensi

Dokumen terkait

7.4.1 Laksana pelepasan, rujuk buku Panduan Ternakan Ikan Air Tawar (OPR/TPU/BP/TERNAKAN/Ikan Air Tawar) atau Modul AFS2001 Siri 6 – Penternakan Hidupan Akuatik dan rekodkan

Perbedaan muatan kurikulum di SMA dan MA, masalah-masalah yang dihadapi remaja pada jenjang sekolah menengah serta perbedaan hasil penelitian dari Rosemary (2008) yang menyebutkan

Berikut merupakan salah satu contoh pengujian yang dilakukan pada aplikasi ARMIPA yaitu pengujian ketepatan titik lokasi pada peta dan kamera dengan markerless

Komunikasi dan Informatika, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Komunikasi dan

dimana analisis mutu dilakukan pengujian dilaboratorium yang meliputi uji kuat tarik untuk material baja ringan benda uji dibuat menjadi spesimen berdasarkan standar ASTM

Pada Ruang Baca Pascasarjan perlu dilakukan pemebersihan debu baik pada koleksi yang sering dipakai pengguna maupun

Menurut teori hukum Perdata Internasional, untuk menentukan status anak dan hubungan antara anak dan orang tua, perlu dilihat dahulu perkawinan orang tuanya sebagai

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan