• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT. BPR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN

PESISIR SELATAN

JURNAL

MICI YUSI PUTRI AYU

11090284

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN

(STKIP PGRI) SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT. BPR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh : Mici Yusi Putri Ayu

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

Email :Putrimici93@gmail.co.id 1

Syailenra Eka Saputra,SE, MM dan2Mareta Kemala Sari,SE, MM Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir SelatanHasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,976> ttabel 2,03951, dan koefisien regresi X1 0,179 (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 6,805> ttabel 2,03951, dan koefisien regresi X2 0,331 (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 7,258> ttabel 2,03951, dan koefisien regresi X3 0,341 (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, berdasarkan hasil analisis data Fhitung 31,433> Ftabel 3,29.

ABSTRACT

This study aims to find out the influence of leadership, compensation and physical work environment and job satisfaction of employees at PT. BPR District Lengayang Regency results of this study show that: (1) There is a positive influence between leadership and job satisfaction of employees at PT. BPR District Lengayang Regency, indicated by the count of 2,976> t 2.03951, and the regression coefficients X1 0.179 (2) There is a positive influence and significant correlation between compensation and job satisfaction of employees at PT. BPR Kecmatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, indicated by thitung of 6,805> ttabel 2.03951, and the regression coefficient 0.331 X2 (3) There

is a positive influence and significant physical work environment and job satisfaction of employees at PT. BPR Kecmatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, indicated by thitung of 7,258> ttabel 2.03951,

and the regression coefficient X3 0,341 (4) There is a positive influence and significant co-operation between the leadership, compensation and physical work environment and job satisfaction of employees in PT. BPR Kecmatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, based on data analysis of Fhitung 31,433>Ftable 3,29.

(4)

PENDAHULUAN

BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredi Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan

memenuhi persyaratan tata cara yang

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan merupakan kumpulan dari orang-orang dan peralatan operasionalnya.Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya suatumisi yang telah direncanakan untuk

Mencapai tujuan ditentukan oleh individu yang menjalankan dan manajemen

yang melaksanakannya agar tercapainya kepuasan kerja bagi semua karyawan. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kepuasan psikologis dan akhirnya akan timbul sikap atau tingkah laku negatif dan pada gilirannya akan dapat menimbulkan frustasi, sebaliknya karyawan yang terpuaskan akan dapat bekerja dengan baik, penuh semangat, aktif, dan dapat berprestasi lebih baik dari karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. pendapat tersebut didukung oleh pendapat Strauss dan Sayles dalam Sutrisno (2009:75), kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri.

Hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 15 November 2015 di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan penulis mendapatkan data dari beberapa karyawan seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1: Observasi Awal Tentang Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. BPR KecamatanLengayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

No. Pernyataan Ya Tidak

F % F %

1. Saya bekerja dengan keras agar mendapatkan prestasi kerja yang

baik dari pimpinan dan perusahaan 12 60 8 40

2. Saya akan berusahan bekerja dengan giat agar saya bisa

mendapatkan penghargaan dari perusahaan 15 75 5 25

3. Saya diberikan promosikerja yang lebihbagusapabila pekerjaan

yang saya lakukan bisa memuaskan pimpinan 9 45 11 55

4. Saya selalu diberikan pujian oleh atasan, apabila saya memberikan yang terbaik untuk perusahaan, dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu.

7 35 13 65

Rata-rata 10,7 53, 9,2 46

Sumber: Observasi Awal Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat penulis simpulkan bahwa kepuasan kerja yang diterima karyawan masih terbilang kurang yaitu sebanyak 9,25% karyawan menjawab tidak dan sisa nya sebanyak 10,75% karyawan menjawab ya. Item yang paling rendah yaitu pada pernyataan “Saya selalu diberikan pujian oleh atasan, apabila saya memberikan yang terbaik untuk perusahaan, dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu” pada item pernyaat tersebut sebanyak 35% responden menjawan ya dan 65%

responden menjawan tidak. Masih rendahnya kepuasan kerja yang karyawan terima di perusaan diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang penulis angkat pada saat penulis melakukan observasi di PT. BPR Kecamatan

Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

diantaranya kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja yaitu kepemimpinan. Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang

(5)

penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada organisasi secara efektif dan efisien.

Menurut Terry dalam Sutrisno (2009:214) mengangap kepemimpinan sebagai kegiatan untuk memengaruhi orang agar bekerja dengan rela untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Zainun dalam Surtrisno (2009:214) secara luas kepemimpinan diartikan sebagai usaha yang terorganisasi untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia, materil, dan finasial guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulistertarikuntukmembahasnyasecaralebihl anjutdenganmemfokuskan

KAJIAN PUSTAKA Teori Kepuasan Kerja

Kepuasan Merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaanya, dan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Hal ini terlihat melalui sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan pekerjaannya. Oleh karena itu, kepuasan dalam bekerja akan membuat karyawan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya, sehingga prestasi kerja dengan mudah dapat tercapai.

MenurutHandoko dalam Sutrisno(2009:75) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya.

Teori Kepmimpinan

Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting karena pemimpin itulah yang menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah.Menurut Siagian dalam Sutrisno (2009:213-214) mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi

orang lain. Dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Sedangkan menurutBlancard dan Hersey dalam Sutrisno (2009:214) mengemukakan kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalalam situasi tertentu. Teori Kompensasi

Menurut Sutrisno (2009:181) kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang penting dan sensitif didalam hubungan kerja. Pemberian kompensasi merupakan hasil penjualan para tenaga SDM terhadap perusahaan, perusahaan sebagai pembeli jas, menawarkan pekerjaan kepada para karyawan (pencari kerja).

Menurut Singodimejo dalam Sutrisno (2009:182) mengemukakan kompensasi adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa/tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut.

TeoriLingkungan Kerja Fisik

Lingkungan adalah keseluruhan atau setiap aspek dan gejala fisik dan social cultural yang mempengaruhi individu.Kerja adalah aktivitas manusia baik fisik maupun mmentalyang didasarkan adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan.Lingkungan kerja sangatlah perlu untuk diperhatikan karena merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentikan

(6)

kinerja karyawan.Dengan lingkungan kerja yang baik, para karyawan dapat terpacu untuk melaksanakan dengan baik. Mereka akan merasa lebih senang dan lebih mudah untuk berkonsentrasi dalam bekerja sehingga kinerjanya tinggi. Sedangkan jika lingkungan kerja buruk, dapat berdampak buruk juga pada kinerja para karyawan.Hal ini dikarenakan mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga kinerja menjadi rendah.

Menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa lingkungan kerja yang baik dan kondusif diduga dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Lingkungan kerja yang jauh dari kebisingan dan ruang geraka yang cukup serta penerangan cahaya yang bias memberikan ketenangan dalam bekerja sehingga nantinya akan memberikan kepuasan kepada karyawan. HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut Arikunto (2010:110) mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sesuai dengan perumusan masalah dan landasan teori, maka hipotesis penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpiana terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

2. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

3. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawandi PT. BPRKecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan 4. Diduga terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara kepemimpiana, kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut Siregar (2013:15) penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau perhubungan dengan varibel yang lain. Sedangkan penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua varibel atau lebih.Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawanpada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL

1.

Kepemimpinan

Kemampuan

seseorang

untuk

mempengaruhi orang lain, dalam hal ini

para

bawahannya

sedemikian

rupa

sehingga orang lain itu mau melakukan

kehendak pimpinan meskipun secara

pribadi hal itu mungkin tidak disenangi.

Adapun indikator kepemimpinan sebagai

berikut:

a.

Sebagai konselor

b.

Sebagai instruktur

c.

Memimpin rapat

d.

Mengambil keputusan

e.

Mendelegarikan wewenang

2.

Kompensasi

Kompensasi adalah segala sesuatu

berupa uang atau bukan uang yang

diberikan

oleh

perusahaan

kepada

karyawan sebagai konsekwensi perusahaan

karena telah mempekerjakannya. Dengan

adanya kompensasi yang didapat maka

akan memotivasi karyawan dalam bekerja

sehingga

meningkatkan

kinerjanya.

Adapun indikator kompensasi sebagai

berikut:

(7)

1)

Gaji

2)

Insentif

3)

Bonus

4)

Premi

5)

Pengobatan

3.

Lingkungan KerjaFisik

Segala

sesuatu

yang

mencakup

pelataran, bangunan kantor dan tata ruang

kantor atau yang disebut kondisi atau

lingkungan

fisik.

Adapun

indikator

lingkungan kerja fisik adalah sebagai

berikut:

1)

Pewarnaan

2)

Penerangan

3)

Suara bising

4)

Ruang gerak

4.

Kepuasan Kerja

Kepuasan

kerja

adalah

keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan

bagi

para

karyawan

memandang pekerjaan mereka. Kepuasan

kerja mencerminkan perasaan seseorang

terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam

sikap positif karyawan terhadap pekerjaan

dan

segala

sesuatu

yang

dihadapi

dilingkungan kerjanya. Adapun indikator

kepuasan kerja yang dikemukakan oleh

Caugemi dan Claypool dalam Sutrisno

(2009:78-79) sebagai berikut:

1.

Prestasi

2.

Penghargaan

3.

Kenaikan jabatan

4.

Pujian

Uji Validitas

Setelah dilakukan uji coba kepada 30

orang responden, maka dari keseluruhan

item pernyataan terdapat beberapa item

pernyataan dari variable penelitian yaitu,

variable kepuasan kerja karyawan terdapat

14

item

pernyataan,

variable

kepemimpinan

terdapat

10

item

pernyataan, variable kompensasi terdapat

11

item

pernyataan

dan

variable

lingkungan kerja fisik terdapat 14 item

pernyataan. Dari keseluruhan variabel dan

item perntayaan masing-masing variable

dinyatakan

valid

karena

memiliki

Corrected Item_Total Correlation > 0,361

Uji Realiabilitas

Berdasarkan hasil uji coba instrument

penelitian, maka diperoleh hasil untuk

masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s Alpha N of Items

1. KepuasanKerjaKaryawan (Y) 0,909 14

2. Kepemimpinan (X1) 0,805 10

3. Kompensasi (X2) 0,863 11

4. LingkunganKerjaFisik (X3) 0,894 12

Sumber: HasilOlahan Data Primer 2016

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Pencapaian Responden (TCR) pada variabel kepemimpinan yaitu sebesar 4,09 dan TCR sebesar 81,89 dan berada pada kategori baikpada variabel kompensasi yaitu sebesar 3,70 dengan TCR sebesar 74,04 berada pada kategori cukup baikvariabel lingkungan kerja fisik memiliki skor rata-rata 4,01 dengan TCR sebesar 80,24 berada pada kategori baikvariabel Kepuasan Kerja memiliki skor rata-rata 3,88 dengan TCR sebesar 77,68 berada pada kategori cukupbaik

HASIL UJI HIPOTESIS Uji t

Hasil pengolahan data dengan menggunakan

SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel diatas. Pada tabel tersebut dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel terikat yang mempengaruhi variabel bebas adalah:

1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).Untuk variabel kepemimpinan diperoleh thitung sebesar 2,976> ttabel 2,03951 dengan nilai signifikan 0,006<

(8)

0,05 berarti Ha diterima dan Hoditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).Untuk variabel kompensasi diperoleh thitung sebesar 6,805> ttabel 2,03951 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).Untuk variabel lingkungan kerja fisik diperoleh thitung sebesar 7,258 > ttabel 2,03951 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Koefisien Determinasi (R2 )

hasil regresi Rsquare memiliki nilai sebesar 0,753 atau 75,3% yang artinya sumbangan dari variabel kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 75,3%, sedangkan sisanya sebesar 24,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji F

nilai Fhitung 31,433>Ffabel 3,29 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolah dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dapat dikatakan bahwa, kepemimpina, kompensasi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya semakin baik kepemimpinan, kompensasi dan

lingkungan kerja fisik, maka kepuasan kerja karyawan akan semakin baik pula.

PENUTUP

Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu hanya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat pada nilai uji thitung sebesar 2,976> ttabel 2, 03951 dengan nilai signifikan 0,006< 0,05 dan nilai koefisien regresi X1 0,179 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin baik kepemimpinan maka semakin baik pula kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Variabel kompensasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat pada nilai uji thitung sebesar 6,805> ttabel 2,03951 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien regresi X2 0,331 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi kompensasi maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisr Selatan.

3. Variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat pada nilai uji thitung sebesar 7,258> ttabel 2, 03951 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien regresi X3 0,341 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan kerja karyawanmaka akan semakin tinggi kepuasan karyawa karyawan pada PT.

(9)

BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Variabel kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja fisikberpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat pada nilai uji Fhitung 31,433> ftabel 3,29 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolah dan Ha diterima. Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel Kepemimpinan, disarankan kepada pimpinan untuk dapat mempertahankan kemampuan dalam mengambil keputusan yang dapat menguntungkan organisasi dan juga disarankan pimpinan harus lebih meningkatkan lagi dalam memimpin rapat dengan baik dan bisa memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan perusahaan, dan juga diharapkan kepada seorang pimpinan senantiasa memberikan wewenang kepada karyawan sesuai dengan keahlian karyawan

2. Variabel Kompensasi, disarankan kepada perusahan untuk dapat meningkatkan pemberian kompensasi berupa gaji, insentif, bonus, premi dan pengobatan agar karyawan menjadi lebih termotivasi dalam bekerja. Untuk pemberian premi diharapkan perusahaan dapat lebih meningkatkan dan sesuai dengan yang diharapkan karyawan.

3. Variabel Lingkungan Kerja Fisik, disarankan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan mutu dalm memfasilitasi karyawan dengan baik seperti pewarnaan ruang kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, dan juga disarankan kepada perusahaan untuk dapat meningkatkan mutu dalam memfasilitasi karyawan dengan baik seperti penerangan pada ruang kantor sehingga memberikan kelancaran dalam bekerja, jauh dari suara bising yang dapat mengganggu kelancaran karyawan dalam bekerja serta ruang gerak yang luas agar terciptanya lingkungan kerja yang nyaman

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, H. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Kantor Imigrasi Kota Samarinda, 1(1), 348–358.

Arikinto, S. (2010). Prosedur suatu Pengantar Praktek (Rineka Cip). Jakarta.

Arikunto, S. (2013). Manajemen Penelitian

(Rineka Cip). Jakarta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivarian Dengan Program IBM SPPS 21 Edisi 7 (Universita). Semarang. Hasibuan, M. S. . (2002). i.p. In Manajemen

Sumberdaya Manusia (Bumi Aksar).

Jakarta.

Mangkunegara, A. P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

(Rosda). Bandung.

Sutrisno, E. (2009). h.pdf. In Manajemen

Sumberdaya Manusia (Kencana).

Gambar

Tabel  1:  Observasi  Awal  Tentang  Kepuasan  Kerja  Karyawan  Pada  PT.  BPR  KecamatanLengayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengolahan dan analisis data dengan menggunakan analisis jalur ( path analysis) dan uji hipotesis pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

Aspek bahasa pada LKS 2 mendapatkan rata-rata skor 3,67 dengan kategori valid, dengan salah satu validator berpendapat bahwa bahasa yang digunakan pada LKS 2 masih

Dengan demikian, kinerja yang akan dihasilkan oleh guru yang mempunyai komunikasi yang baik seperti komunikasi dari lisan maupun tulisan akan menunjang kinerjanya di dalam

Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas maka akan disusun rumusan masalah yang akan di bahas dalam skripsi ini yaitu bagaimana merancang suatu sistem yang

Lampiran Nilai panas

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

Tujuan penelitian kolaboratif ini adalah (1) mendeskripsikan langkah- langkah penerapan model inkuiri terbimbing dengan media kertas lipat, (2) meningkatkan

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi