7
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Penegertian Sistem
Pengertian Sistem adalah sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
1. Menurut Jogiyanto (2005: 2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari variable yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
Gambar 2.1 Model Sistem (jogiyanto, Analisis dan desain, 2005)
Gambar di atas menunjukan bahwa sistem harus mempunyai beberapa komponen, yakni masukan,pengolahan,keluaran, dan balikan atau kontrol.
2. Menurut Tata Sutabri (2004:2) Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendifinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentengan , yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Masukan (input) Pengolahan (Processing) Keluaran (output)
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memhami atau menegmbangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainya:
1. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
2. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
3. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengansubsistem lainnya.
4. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenace input) dan masukan sinyal (signal input). 5. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan
6. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatubagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
7. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti menjadi suatu tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai suatu sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Penegertian Informasi
Informasi dapat juga diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.
Menurut Jogiyanto (2005:8) “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi penggunanya.” Menurut Agus Rusmana (2004:1.8)” Informasi adalah sekumpulan data yang telah diambil kembali, diolah, dan digunakan untuk kesimpulan,argumentasi atau sebagai dasar pengambilan keputusan.
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Dari 3 pilar tersebut yaitu:
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat,karena merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.relevansi informasi untuk tiap-tiap orang dengan lainnya berbeda.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) “ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategis di dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
1. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi terdiri dari enam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
a. Blok Masukan
b. Blok Model
Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.
c. Blok Keluaran
Produk dsri sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan alat dari sistem informasi, digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan megirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungansatu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan di gunakan perangkat lunak untuk memanipulasi.
f. Blok Kendali
Pengendalian perlu di rancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.3 Analisa Sistem
2.3.1 Pengertian Analisa Sistem
Analisa sistem dilakukan sebelum tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem, beberapa pengertian tentang analisa sistem yang di kemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Whitten, Bentley dan Ditman (2004:176) Analisa sistem adalah teknik pemecahan permasalahan yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.
Menurut Jogiyanto (2005:129) Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan perbaikan-perbaikanya.
Menurut Hanif Al Fattah (2007:44) Analisa sistem adalah teknik pemecahan permasalahan yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify
Identify yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand
Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
3. Analyze
Analyze yaitu menganalisis sistem
4. Report
Report yaitu membuat laporan hasil analisis
2.4 Konsep Dasar Administrasi kepegawaian
2.4.1 Pengertian Administrasi
Menurut Maringan Masry Simbolon(2004:14) ada 2 pengertian administrasi yaitu :
a. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusuanan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk meyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dalam satu hubungan satu sama lain.
b. Dalam arti luas : kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang yang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan secara efektif.
2.4.2 Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri dari unsur-unsur (komponen) yang dikendalikan kearah sasaran agar mencapai hasil yang optimal. Untuk itu sistem mendapat input berupa informasi tentang kebutuhan pegawai yang diperlukan, keadaan pasar tenaga kerja dan lain-lain. Input diproses dalam sistem menghasilkan output. proses yang terjadi dalam sistem adalah interaksi unsur yang berhubungan secara seri yaitu suatu kegiatan merupakan kelanjutan dari seri sebelumnya.
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa sistem kepegawaian memiliki pengertian lebih luas bukan hanya berkaitan dengan sistem pengangkatan pegawai tetapi juga meliputi perencanaan, pembinaan karier, pengendalian dan sebagainya. Secara umum kita mengenal beberapa sistem kepegawaian sebagai berikut:
- Integratet system: suatu sistem kepegawaian, dimana manajamen kepegawaian mulai dari rekutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai dengan penggajian dan pensiun ditentukan oleh pusat.
- Separated system: suatu sistem kepegawaian dimana manajamen mulai dari rekruktmen sampai penggajian dan pensiunan dilakukan oleh masing-masing daerah.
- Unified System: suatu sistem kepegawaian dimana manajamen kepegawaian dilakukan oleh suatu lembaga tingkat nasional yang khusus dibentuk untuk keperluan itu.
Sedangkan sistem pengangkatan pegawai secara umum dapat dibedakan menjadi:
- Spolis System
Sistem ini pengangkatan pegawai didasarkan atas keanggotaan partai. Sistem ini yang paling tua dan sudah banyak negara yang tidak menggunakan sistem ini, karena kurang memperhatikan faktor kecakapan yang sangat penting bagi tercapainya efesiensi kerja.
- Nepotism System
Dalam sistem ini pengangkatan pegawai lebih didasarkan pada keluarga, saudara dan teman dekat.
- Patronage System
Pengangkatan pegawai atas sistem ini didasarkan atas keinginan untuk membantu pegawai tersebut.
- Merit System
Pengangkatan pegawai atas sistem ini didasarkan atas kecakapan. Sistem ini beranggapan bahwa Negara akan maju apabila pegawai-pegawainya terdiri atas orang-orang yang cakap.
- Career system
Sistem ini menekankan bahwa dalam pengangkatan pertama pegawai didasarkan atas kecakapan, sedangkan dalam pengembangan lebih lanjut masa kerja pegawai diperhitungkan dan ikut menentukan.
2.5 Metode Waterfall
Menurut Jogiyanto (2005) “Metode waterfall merupakan suatu bentuk pengembangan sistem yang di gunakan untuk menggambarkan tahapan utama langkah-langkah di tahapan tersebut dalam proses pengembangannya”.
Metode Waterfall, metode ini juga disebut dengan classic life cycle. Fase model
Waterfall yaitu sistem engineering, analisis kebutuhan software, design, coding, testing,
maintenance.
Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut :
1. Sistem Engineering
Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti hardware, software, dan
database.
2. Analisis kebutuhan software
Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interface terhadap elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan di review atau dibahas atau ditinjau bersama-sama customer.
3. Design
Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
4. Coding
Bentuk rancangan diubah menjadi suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh mesin komputer.
5. Testing
Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing
difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements
sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan.
6. Maintenance
Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena software mengalami
error atau software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan external,
2.6 UML (Unified Modeling Language)
Menurut Martin Flowler (2005 : 17) Unified Modeling Language (UML)
terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti tertulis dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Jenis-jenis Diagram UML (Martin Flowler 2005 : 17)
No. Diagram Kegunaan
1. Activity Behavior prosedural dan parallel
2. Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan
3. Communication Interaksi antar objek; penekanan pada jalur
4. Component Struktur dan koneksi komponen
5. Composite structure Dekomposisi runtime sebuah class
6. Deployment Pemindahan artifak ke node
7. Interaction overview Campuran sequence dan activity diagram
8. Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh
9. Package Struktur hirarki compile-time
10. Sequence Interaksi antar objek; penekanan pada sequence
11. State machine Bagaimana even mengubah objek selama aktif
12. Timing Interaksi antar objek; penekanan pada timing
13. Use case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah
sistem
2.6.1 Use Case Diagram
Use case adalah permodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Rosa A.S – M. Salahudin [2011 : 130]
Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang
akan menggunakan sistem.
Aliran Event Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case.
Include dan
Extends
Include sebagai syarat dijalankannya Use
Case ini.
Extends memungkinkan suatu Use Case
memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya.
Generalisasi Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.
Resepsionis Staff Pelayan Catat Booking Batalkan Booking Transfer Meja Catat Kedatangan Catat yg Langsung Datang <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> Tampilkan Booking
Gambar 2.3 Contoh diagram Use casse Use Case Sistem Restoran
2.6.2 Sequence Diagram
Menurut John Alan Dennis dkk, [2005:244] Sequence Diagram adalah “Sequence Diagram mengilustrasikan obyek yang mengambil bagian dalam Use Case dan pesan yang terlewat diantara mereka untuk satu Use Case. Sebuah Sequence Diagram adalah model dinamis yang menunjukan urutan eksplisit pesan yang lewat diantara objek dalam interaksi yang didefinisikan”.
Tabel 2.5 Simbol – simbol yang terdapat pada Sequence Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Actor
1. Seseorang atau sistem yang
berasal dari dalam sistem yang sedang berjalan atau yang berada di luar sistem 2. Berpartisipasi secara
berurutan dengan mengirim dan / atau menerima pesan
3. Ditempatkan di bagian atas
diagram
LifeLine
Objek entity, antarmuka yang
saling berinteraksi.
Activation
Menunjukkan ketika suatu objek mengirim atau menerima pesan
Frame
Sebuah frame merupakan
interaksi, yang merupakan unit perilaku yang berfokus pada
pertukaran informasi antara
diamati Elemen sambungkan.
Return Massage
Pesan kembali adalah jenis pesan yang mewakili lulus dari informasi kembali ke pemanggil pesan mantan berkorespondensi.
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
Gambar 2.4. Contoh Sequence Diagram Entry Data Pelanggan
2.6.3 Activity Diagram
Menurut John Alan Dennis dkk, [2005:167] Activity Diagram adalah activity yang digunakan untuk menggunakan tingkah laku proses bisnis satu orang dari obyek. Dalam beberapa kebiasaan bisa dilihat sebagai diagram aliran data yang sudah berpengalaman digunakan dalam conjunction dengan struktur analis. Tidak hanya itu, diagram activity dapat digunakan untuk menggambarkan segala macam dari level menengah aliran kerja bahwa involve beberapa perbedaan Use Case, untuk menjelaskan Use Case perorangan.
Kesimpulannya untuk mengkhususkan detail dari metode perorangan”. Berikut ini adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram :
Tabel 2.3 Simbol-simbol yang digunakan pada Activity Diagram
GAMBAR NAMA KETERANGAN
Actifity
Memperlihatkan bagaimana
masing-masing kelas antarmuka saling
berinteraksi satu sama lain
:Ctrl Pelanggan :Pelanggan :Form Data Pelanggan
open () Add Pelanggan () Add Pelanggan () Input Pelanggan () Input Pelanggan () Get Pelanggan () Save Pelanggan () Save Pelanggan () Save Pelanggan () Edit Pelanggan () Edit Pelanggan () Edit Pelanggan () Delete Pelanggan () Delete Pelanggan () Delete Pelanggan () Display Pelanggan () :Staff Penjualan Save Pelanggan () Save Pelanggan () Save Pelanggan () Display Pelanggan ()
Action State dari sistem yang mencerminkan
eksekusi dari suatu aksi
Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau
diawali.
Actifity Final Node
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
Final Flow Node
Aliran akhir menghancurkan semua bukti yang tiba di itu. Ini tidak berpengaruh pada aliran lain dalam kegiatan tersebut.
Join Node
Digunakan untuk membawa kembali bersama-sama satu set arus paralel
atau kegiatan bersamaan
(atau tindakan)
Fork Node Satu aliran yang pada tahap tertentu
berubah menjadi beberapa aliran
Merge Node Sebuah node merge memiliki ujung
masukan ganda dan tepi keluar tunggal. Hal ini tidak digunakan untuk menyinkronkan arus bersamaan tetapi untuk menerima salah satu di antara beberapa alternatif arus.
Decision Node Sebuah simpul keputusan menerima
token pada ujung masukan dan menyajikan mereka ke tepi keluar beberapa. Yang ujung-ujungnya sebenarnya dilalui tergantung pada evaluasi penjaga di tepi keluar.
Control Flow Sebuah aliran kontrol adalah
keunggulan yang dimulai node aktivitas setelah sebelumnya selesai.
Pelanggan Bgn.Penjualan
Terima Surat Jalan dan Barang Berikan Surat Jalan
dan Barang Siapkan Barang
Kirim Surat Jalan dan Barang Buat Surat Jalan
Terima Surat Jalan dan Barang
Bgn.Pengiriman
Memeriksa Barang
Membuat
Retur Terima Retur [ Rusak ]
[ Baik ]
Object Flow Aliran objek adalah tepi kegiatan yang
dapat memiliki objek atau data yang lewat sepanjang itu.
Object Node objek dapat digunakan dalam
berbagai cara, tergantung di mana objek yang mengalir dari dan ke, seperti yang dijelaskan dalam klausul semantik sub.
Swimlane Digunakan untuk memecah sebuah
diagram aktivitas dalam baris dan kolom untuk menetapkan individu kegiatan (atau tindakan) kepada individu atau objek yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan (atau tindakan)
2.6.4 Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas
yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Rosa A.S – M. Salahudin, [2011 : 122]
Class memiliki 3 area pokok 1. Nama
2. Atribut 3. Method
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
Tabel 2.4 Simbol ClassDiagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Class
mengambarkan sesuatu yang meng-kapsulkan informasi di class menampung nama class, atribut dan method
Package Digunakan untuk mengelompokan
kelas-kelas yang mempunyai persamaan.
1, 1…*, 0…1
Asosiasi Asosiasi yang menghubungkan class
dengan class Multiplycity.
Boundary class
Boundary class, mengambarkan class
yang menjadi antar muka actors dengan system.
Control Class
Control Class, mengabarkan class yang
menjadi control atau perantara antar class
dengan database.
Aggregation
Aggregation mengambarkan suatu class
terdiri dari class lain atau suatu class
adalah bagian dari class lain.
Generalization
Generalization merupakan sebuah
taxonomic relationship antara class yang
lebih umum dengan class yang lebih khusus.
Gambar 2.6Contoh class diagram penjualan. 2.7 Basis Data (Database)
Menurut Linda Marlinda (2004:1) suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang di organisir atau di kelola dan di simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu.
Sistem basis data juga merupakan sistem yang menyusun dan mengelola data, sehingga mampu menyediakan informasi yang di perlukan oleh pemakai.
2.7.1 Kamus Data
Kamus data adalah Catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data digunakan untuk mengidentifikasikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahapan perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.
Berikut ini adalah contoh salah satu contoh penggunaan kamus data: Nama = gelar+nama_pertama+nama_tengah+nama_akhir Gelar = [Tuan|Nyonya|Nona|Doktor|Profesor] Nama_pertama = karakter_valid Nama_tengah = karakter_valid Nama_akhir = karakter_valid Karakter_vald = [A-Z|a-z|0-9|’|-| ] 2.8 Perangkat Lunak 2.8.1 XAMPP
XAMPP Adalah perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi ke dalam satu paket, yaitu Apache, MySQL, Dan PHPMyAdmin. Dengan XAMPP pekerjaan Anda akan sangat dimudahkan, karena dapat menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi tadi secara sekaligus dan otomatis.
XAMPP telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Versi yang terbaru adalah revisi dari edisi sebelumnya, sehingga lebih baik dan lebih lengkap. Aplikasi utama dalam paket Xampp setidaknya terdiri atas web server Apache,MySQL, PHP, dan PHPMyAdmin.
Gambar 2.7 XAMPP Versi 1.7.7
2.8.2 Macromedia Dreamaever 8.0
pengertian dreamweaver 8 berada pada daftar posting yang telah dipublis pada situs ini, namun mungkin anda belum menuliskan kata kunci yang tepat, bila belum menemukan yang sesuai dengan pengertian dreamweaver 8, Anda dapat melakukan pencarian dengan kata kunci yang lain, pada search di situs kafeilmu ini, atau dengan melihat daftar post pada Sitemap, atau Homepage. Anda juga bisa request untuk memuat artikel tentang pengertian dreamweaver 8 pada kolom komentar.
Gambar 2.8 Macromedia Dreamweaver 8
2.8.3 PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML.
Penggunaan PHP menggunakan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.PHP merupakan sofware Open-Source yang di sebarkan dan dilisensikan secara
gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Htpp://www.php.net
PHP di tulis menggunakan bahasa C
Gambar 2.9 PHP 2.8.4 MYSQL (Structured Query Language)
MYSQL (Structured Query Language) merupakan salah satu perangkat lunak yang mendukung database relasional. mysql dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama mysql AB,. dapat dilihat dan gratis, serta server
mysql dapat dipakai tanpa biaya tapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Sementara distribusi Windows mysql sendiri dirilis secara shareware. Barulah pada Juni 2000 mysql AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, mysql
adalah
Software bebas berlisensi GPL. Artinya, “Source code mysql dapat
dilihat dan gratis, serta server mysql dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apa pun. Versi publik pertama, yang hanya berjalan di Linux dan
Solaris serta sebagian besar masih belum terdokumentasi itu, dengan
fokus utama pengembangan pada kelangsingan dan kecepatan. Artinya, fitur yang menyebabkan mysql menjadi lambat tidaklah ditambahkan, atau ditunda dulu, menjadi fitur yang opsional.
Gambar 2.10 PHP MyAdmin
2.10 Metode Pengujian
2.10.1 Metode Black Box
Menurut Roger S. Pressman. (2002:551), Pengujian black - box
berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black – box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black – box
bukan merupakan alternatif dari teknik white – box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white – box.
Pengujian black – box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : (1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan
interface, (3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan kinerja,
( 5 ) inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian program aplikasi penjualan berbasis web ini dilakukan dengan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing ini merupakan pengujian berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode Black Box
Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
2.10.2 Metode White Box
Menurut Roger S.Pressman (2002:557), pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box
bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan
komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan Interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
2.11 Pengertian Object
Menurut Rosa A.S-M. Shalaludin (2011:87), Object adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain yang bersifat abstrak.
Object merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang diterapkan atau dapat berpengaruh pada status objectnya. Object mempunyai siklus hidup yaitu diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.