• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan April 2013: Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0.87 persen

April 2013, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,87 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 149,66. Dari dua kota IHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,80 persen dan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 1,20 persen.

Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua dari tujuh kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran bahan makanan yang turun sebesar 2,98 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang juga turun sebesar 0,58 persen. Kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks harga.

Andil deflasi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen.

Inflasi tahun kalender (Januari-April 2013) Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 1,85 persen dan laju inflasi year on year (April 2013 terhadap April 2012) sebesar 6,25 persen. Inflasi tahun kalender Kota Kupang sebesar 2,19 persen dan laju inflasi year on year sebesar 6,52 persen. Inflasi tahun kalender Kota Maumere sebesar 0,11 persen dan laju inflasi year on year sebesar 4,82 persen.

Secara Nasional, dari 66 kota IHK, 28 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan 0,81 persen dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi dialami Kota Maumere 1,20 persen dan terendah kota Tanjung Pinang yang sebesar 0,01 persen.

No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei 2013

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

P

ROVINSI

N

USA

T

ENGGARA

T

IMUR

A

PRIL

2013

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2013 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS terhadap

(2)

perkembangan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum di konsumsi rumah tangga di pasar tradisional dan pasar modern di Kupang dan Maumere, pada bulan April 2013 di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi 0,87 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 150,97 pada bulan Maret 2013 menjadi 149,66 pada bulan April 2013.

A. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur April 2013

Deflasi sebesar 0,87 persen di Nusa Tenggara Timur ini dipicu oleh turunnya indeks harga pada dua dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami penurunan sebesar 2,98 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,58 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik sebesar 1,02 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik dan kelompok sandang masing-masing naik 0,12 persen dan kelompok kesehatan naik 0,02 persen.

Tabel 1.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur April 2013, Tahun Kalender 2013 dan Year on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi April 2013 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Desember 2012 Maret 2013 April 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 146.94 150.97 149.66 -0.87 1.85 6.25 1 Bahan Makanan 165.75 175.82 170.58 -2.98 2.91 5.83

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 159.91 161.97 163.61 1.02 2.32 9.07

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 140.29 141.81 141.98 0.12 1.21 7.84

4 Sandang 150.48 152.23 152.41 0.12 1.28 6.80

5 Kesehatan 125.55 126.34 126.37 0.02 0.65 2.31

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 127.79 128.46 128.83 0.29 0.82 6.78

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 125.88 128.39 127.64 -0.58 1.40 2.79

*) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012 ***) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan April 2012

(3)

Gambar 1.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Nusa Tenggara Timur April 2013

Setelah mengalami inflasi 1,03 persen pada Maret 2013, April 2013 ini Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,87 persen. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, April 2012 yang juga mengalami deflasi namun tidak lebih tinggi yakni sebesar 0,06 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Nusa Tenggara Timur (2007=100)

April 2012 – April 2013 -2.98 1.02 0.12 0.12 0.02 0.29 -0.58 -0.87 -3.50 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum

-0.06 0.65 1.05 1.49 0.63 -0.96 -0.26 0.23 1.43 1.38 0.31 1.03 -0.87 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00

Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agt'12 Sep'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan Feb Mar Apr

(4)

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi di Nusa Tenggara Timur bulan April 2013 adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen diikuti oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan -0,09 persen. Kelompok yang menghambat laju deflasi tertinggi disumbangkan oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan memberikan andil positif sebesar 0,14 persen.

Tabel 2.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Nusa Tenggara Timur April 2013

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 149.66 -0.87

Bahan Makanan 170.58 -2.98 -0.97

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 163.61 1.02 0.14 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 141.98 0.12 0.03

Sandang 152.41 0.12 0.00

Kesehatan 126.37 0.02 0.00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 128.83 0.29 0.02 Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 127.64 -0.58 -0.09

Sepuluh komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah bawang putih, ikan tongkol, ikan kembung/gembung, sawi putih, ikan selar, wortel, angkutan udara, bunga papaya, daging ayam ras, dan tomat sayur.

Sedangkan komoditas yang menghambat laju deflasi antara lain bawang merah, kangkung, beras, gulai, sewa rumah, mie, cabe merah, es, ikan bakar dan televisi berwarna.

B. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Kupang April 2013

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan April 2013, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,80 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 149,82 pada bulan Maret 2013 menjadi 148,62 pada April 2013.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-April 2013) sebesar 2,19 persen dan inflasi “year on year” (April 2013 terhadap April 2012) sebesar 6,52 persen.

(5)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Kupang April 2013, Tahun Kalender 2013 dan Year on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi April 2013 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Desember 2012 Desember 2012 Maret 2013 April 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 145.43 149.82 148.62 -0.80 2.19 6.52 1 Bahan Makanan 162.72 174.22 169.06 -2.96 3.90 6.52

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 161.10 162.49 164.27 1.10 1.97 9.25

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 138.88 140.55 140.74 0.14 1.34 8.19

4 Sandang 152.80 154.71 155.07 0.23 1.49 7.42

5 Kesehatan 125.96 126.75 126.75 0.00 0.63 2.08

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 123.23 124.02 124.57 0.44 1.09 3.87

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 129.41 132.34 131.45 -0.67 1.58 3.08

*) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012 ***) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan April 2012

Selama bulan April 2013, sebanyak dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga yang mengakibatkan deflasi di Kota Kupang. Kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks tertinggi, sebesar 2,96 persen, diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang juga turun sebesar 0,67 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,10 persen.

Gambar 3.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Kupang April 2013

-2.96 1.10 0.14 0.23 0.00 0.44 -0.67 -0.80 -3.50 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 Bhn Makanan Makanan Jadi

(6)

April 2013, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,80 persen. Deflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan April 2012 yang lalu yang juga mengalami deflasi namun hanya sebesar 0,30 persen.

Gambar 4.

Perkembangan Inflasi Kota Kupang (2007=100)

April 2012 – April 2013

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Kupang April 2013

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 148.62 -0.80

Bahan Makanan 169.06 -2.96 -0.92

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 164.27 1.10 0.15 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 140.74 0.14 0.04

Sandang 155.07 0.23 0.01

Kesehatan 126.75 0.00 0.00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 124.57 0.44 0.02 Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 131.45 -0.67 -0.11

-0.30 0.70 0.88 1.45 0.72 -1.11 -0.44 0.45 1.54 1.27 0.56 1.17 -0.80 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00

Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agt'12 Sep'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan Feb Mar Apr

(7)

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi Kota Kupang bulan April 2013 adalah kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,92 persen, diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen.

Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil tertinggi deflasi di Kota Kupang antara lain turunnya harga bawang putih, ikan tongkol, sawi putih, ikan kembung/gembung, wortel, angkutan udara, bunga papaya, tomat sayur, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

Sedangkan komoditas utama yang menghambat laju deflasi di Kota Kupang antara lain naiknya harga pada komoditas bawang merah, kangkung, gulai, sewa rumah, mie, cabe merah, es, ikan bakar, televisi berwarna dan minuman ringan.

C. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Maumere April 2013

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan April 2013 Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 1,20 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 157,23 pada bulan Maret 2013 menjadi 155,34 pada bulan April 2013.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-April 2013) sebesar 0,11 persen dan inflasi “year on year” (April 2013 terhadap April 2012) sebesar 4,82 persen.(lihat Tabel 5).

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Maumere April 2013, Tahun Kalender 2013 dan Year on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi April 2013 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Desember 2012 Desember 2012 Maret 2013 April 2013 (1) (2) (3) (4) (1) (2) U m u m 155.17 157.23 155.34 -1.20 0.11 4.82 1 Bahan Makanan 182.25 184.54 178.84 -3.09 -1.87 2.40

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 153.40 159.11 160.03 0.58 4.32 8.07

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 147.97 148.70 148.75 0.03 0.53 6.08

4 Sandang 137.85 138.75 137.95 -0.58 0.07 3.14

5 Kesehatan 123.33 124.11 124.30 0.15 0.79 3.59

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 152.61 152.62 152.03 -0.39 -0.38 22.06

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 106.69 106.89 106.91 0.02 0.21 0.87

*) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012 ***) Persentase perubahan IHK bulan April 2013 terhadap IHK bulan April 2012

Pemicu deflasi bulan April 2013 di Kota Maumere adalah karena turunnya indeks harga pada tiga dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks terbesar yakni sebesar 3,09 persen, diikuti kelompok

(8)

sandang yang turun sebesar 0,58 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,39 persen. Kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,58 persen, kelompok kesehatan naik 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,03 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,02 persen.

Gambar 5.

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere April 2013

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Maumere April 2013

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 155.34 -1.20

Bahan Makanan 178.84 -3.09 -1.27

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 160.03 0.58 0.10 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 148.75 0.03 0.01

Sandang 137.95 -0.58 -0.03

Kesehatan 124.30 0.15 0.00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 152.03 -0.39 -0.02 Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 106.91 0.02 0.00

-3.09 0.58 0.03 -0.58 0.15 -0.39 0.02 -1.20 -3.50 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 Bhn Makanan Makanan Jadi

(9)

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Maumere adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen, diikuti oleh kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.

Komoditas yang memberikan andil paling besar terhadap deflasi Kota Maumere antara lain turunnya harga ikan selar, bawang putih, kangkung, daging ayam ras, bayam, cabe rawit, ikan tuna, kacang hijau, ikan kembung/gembung dan ikan ekor kuning.

Sedangkan komoditas utama yang menghambat laju deflasi di Kota Maumere antara lain naiknya harga komoditas bawang merah, beras, soto, ikan kerapu, tomat sayur, kol putih/kubis, terong panjang, papaya, ikan merah dan tauge/kecambah.

Gambar 6.

Perkembangan Inflasi Kota Maumere (2007=100) April 2012 – April 2013

Setelah bulan lalu mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, bulan April 2013 ini Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 1,20 persen. Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada bulan yang sama, Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 1,20 persen. 1.20 0.40 1.92 1.72 0.17 -0.21 0.66 -0.88 0.86 1.95 -0.92 0.31 -1.20 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agt'12 Sep'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan Feb Mar Apr

(10)

D. Perbandingan Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year

Pada bulan April 2013 ini Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,80 persen dan Kota Maumere juga mengalami deflasi sebesar 1,20 persen. Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (gabungan dua kota IHK) mengalami deflasi sebesar 0,87 persen (lihat Tabel 7).

Tabel 7.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on year

Di Maumere, Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur April 2013 (2007=100)

Inflasi Maumere Kupang

Nusa Tenggara Timur (1) (2) (3) (4) 1. April 2013 -1,20 -0,80 -0,87 2. April 2013 thd Desember 2012 (Tahun Kalender) 0,11 2,19 1,85 3. April 2013 thd April 2012 (Year on Year) 4,82 6,52 6,25

(11)

E. Inflasi Beberapa Kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Dari 19 kota sampel IHK Nasional di Kawasan Timur Indonesia pada bulan April 2013 ini, 7 kota mengalami inflasi dan 12 kota deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 0,61 persen dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 1,20 persen dan terendah terjadi di Kota Parepare sebesar 0,09 persen.

Tabel 8.

Indeks Haga Konsumen (IHK) Dan Inflasi Kota di Kawasan Timur Indonesia April 2013 (2007=100) Kota IHK April 2013 Inflasi April 2013 (%) Inflasi Tahun Kalender 2013 (%) 1 2 3 4 MATARAM 152.81 0.61 3.95 SORONG 157.07 0.49 2.33 MANOKWARI 151.99 0.39 1.26 AMBON 141.50 0.27 0.54 TERNATE 138.67 0.13 1.32 WATAMPONE 151.42 0.09 1.74 KENDARI 141.43 0.01 0.20 PAREPARE 137.20 -0.09 1.81 MAKASSAR 137.72 -0.10 2.08 DENPASAR 141.51 -0.13 3.59 GORONTALO 141.39 -0.16 1.49 MAMUJU 139.54 -0.48 0.94 PALOPO 144.06 -0.54 1.29 MANADO 136.10 -0.56 1.77 JAYAPURA 133.02 -0.60 0.23 KUPANG 148.62 -0.80 2.19 BIMA 150.29 -0.82 2.80 PALU 141.91 -0.95 -0.30 MAUMERE 155.34 -1.20 0.11

(12)

F. Inflasi Kota-kota Sampel IHK Nasional

Dari 66 kota sampel IHK Nasional, sebanyak 28 kota mengalami inflasi dan 38 kota terjadi deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,81 persen dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 1,20 persen dan terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,01 persen.

Tabel 9.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di 66 Kota April 2013 (2007=100)

Kota IHK Inflasi Kota IHK Inflasi

PADANG SIDEMPUAN 139.62 0.81 CILEGON 138.66 -0.07

SIBOLGA 146.94 0.74 JAMBI 141.91 -0.08

MEDAN 139.48 0.74 KEDIRI 137.88 -0.09

PANGKAL PINANG 156.14 0.66 PAREPARE 137.20 -0.09

SINGKAWANG 144.35 0.64 MAKASSAR 137.72 -0.10 MATARAM 152.81 0.61 BOGOR 138.60 -0.12 PADANG 144.22 0.56 DENPASAR 141.51 -0.13 SORONG 157.07 0.49 GORONTALO 141.39 -0.16 TARAKAN 165.63 0.41 PURWOKERTO 137.15 -0.17 MANOKWARI 151.99 0.39 BANDUNG 131.27 -0.21

PEKAN BARU 137.65 0.34 MALANG 139.35 -0.21

PEMATANG SIANTAR 144.44 0.31 JAKARTA 135.87 -0.24

BANDA ACEH 129.34 0.29 SUKABUMI 137.96 -0.24

PONTIANAK 149.78 0.29 SURAKARTA 128.89 -0.26 AMBON 141.50 0.27 YOGYAKARTA 138.96 -0.30 BENGKULU 146.43 0.25 JEMBER 139.19 -0.34 SAMARINDA 149.39 0.21 MADIUN 141.99 -0.37 BATAM 129.60 0.18 SURABAYA 138.44 -0.37 DUMAI 140.85 0.17 SERANG 144.00 -0.40 SAMPIT 142.45 0.16 TASIKMALAYA 139.61 -0.43 TERNATE 138.67 0.13 SEMARANG 137.54 -0.43

PALANGKA RAYA 147.97 0.12 BANDAR LAMPUNG 150.60 -0.48

BALIKPAPAN 148.00 0.11 MAMUJU 139.54 -0.48 LHOKSEUMAWE 139.02 0.09 PALOPO 144.06 -0.54 WATAMPONE 151.42 0.09 MANADO 136.10 -0.56 PALEMBANG 136.44 0.04 CIREBON 142.06 -0.58 BANJARMASIN 146.06 0.04 JAYAPURA 133.02 -0.60 KENDARI 141.43 0.01 KUPANG 148.62 -0.80

TANJUNG PINANG 137.42 -0.01 PROBOLINGGO 143.36 -0.82

BEKASI 136.12 -0.04 BIMA 150.29 -0.82

TEGAL 135.71 -0.04 SUMENEP 136.47 -0.94

TANGERANG 140.10 -0.04 PALU 141.91 -0.95

(13)

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Aden Gultom, MM

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289,821755, e-mail : bps5300@bps.go.id distribusi5300@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi

Refleksi siklus kedua terlihat semua tindakan dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan (observasi) dapat di simpulkan bahwa tahap tindakan yang

berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4) Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Batang Napier untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVC siklus.. I menunjukkan adanya peningkatan

Sumber primer adalah sumber asli atau data bukti yang sezaman dengan peristiwa yang akan diungkap. Sumber primer juga bisa disebut sumber langsung, antara lain

Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan dalam komunikasi antarbudaya. Dengan komunikasi yang baik suatu pesan akan lebih mudah untuk dipahami oleh penerima

Mengeksplorasi simbol-simbol yang ditampilkan oleh televisi Metro TV dalam menampilkan pesan dakwah yang disampaikan oleh dua Ulama Islam Indonesia dalam acara Mata