• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan

Coffee Shop Chez Moka adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, khususnya minuman kopi. Kedai kopi ini resmi beroperasi pada tanggal 27 Juni 2013. Chez Moka didirikan bersama oleh Alvin, Christian, dan Trevi. Ketiganya memiliki minat dan hobi yang sama tentang kopi, sehingga Chez Moka didirikan untuk menyalurkan minat mereka. Berikut adalah profil Coffee Shop Chez Moka.

Nama perusahaan : Chez Moka

Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung

Telepon : 081321921777 (Trevi)

Jenis Usaha : Coffee Shop

Pemilik : 1. Alvin

2. Christian 3. Trevi

Logo Usaha :

Gambar 1.1 Logo Chez Moka

Sumber. Trevi dalam wawancara tanggal 2 Februari 2014

Chez Moka berasal dari bahasa Perancis yang terdiri dari dua kata yaitu “Chez” yang berarti “at the home of” dan “Moka” yang berarti “Café, kata Moka juga identik dengan kopi. Oleh karenanya, filosofi dari nama Chez Moka adalah “ngopi seperti di rumah sendiri, senyaman rumah sendiri” (Menurut Trevi, dalam wawancara tanggal 2 Februari 2014).

(2)

2

Garis yang mengelilingi logo Chez Moka, diibaratkan sebagai rumah, sedangkan gambar yang berada diantara huruf C dan M mengartikan kopi. Artinya minum kopi dirumah seperti minum kopi di tengah – tengah Chez Moka. Arti kata “Coffee Artisan” bermaksud untuk menunjukkan seni dan hasrat dalam minuman kopi. Keseluruhan logo dari Chez Moka ini juga menggambarkan arti dari kata Chez Moka itu sendiri.

Kedai kopi dengan konsep “Sharing” ini, selain untuk menyalurkan minat dan hobi dari para pendirinya, Chez Moka juga bertujuan untuk membagi ilmu dan wawasan tentang kopi. “Karena bikin kopi nggak segampang bikin telor ceplok” oleh Trevi (dalam wawancara tanggal 2 Februari 2014). Menurut Trevi, kebanyakan konsumen hanya tahu hasilnya yaitu minuman kopi, padahal ada tingkat kesulitan sejak awal proses pengolahan biji kopi.

“Biar konsepnya bisa jalan, kita bikin dapur Chez Moka jadi Open Bar, biar orang – orang yang datang bisa langsung lihat proses pembuatan kopinya” Trevi (dalam wawancara tanggal 2 Februari 2014). Dengan demikian, pengunjung dapat langsung melihat proses pembuatan minuman kopi, mulai dari biji kopi yang digunakan, mesin pembuat kopi yang dipakai, hingga proses akhir. Selain itu, pengunjung dapat juga langsung mencoba membuat kopi racikan sendiri dan meminta resep serta belajar membuat kopi dari barista Chez Moka.

Karenanya Chez Moka dapat menjadi salah satu tempat wisata kiluner pilihan untuk dikunjungi para penggemar kopi, masyarakat awam dan juga wisatawan domestik dan internasional. Sebagian besar menu yang disediakan di Chez Moka adalah minuman kopi, sehingga Chez Moka menjadi salah satu Coffee Shop Specialty Coffee. Untuk pengunjung yang ingin mencoba minuman selain kopi, Chez Moka menyajikan minuman teh dan minuman non kopi lainnya seperti soda dan coklat. Untuk menu minuman ini Chez Moka menawarkan harga Rp. 15.000,- hingga Rp. 100.000,- untuk setiap cangkirnya.

1.1.1 Visi dan Misi Visi

Memperkenalkan kopi kepada masyarakat Indonesia, khususnya di kota Bandung

Misi

Memberikan dan membagi pengetahuan tentang kopi, mulai dari biji kopi yang digunakan, proses pengolahan biji kopi menjadi bahan siap pakai, hingga hasil akhir pengolahan biji kopi.

1.1.2 Tujuan dan Sasaran Strategis 1.1.2.1 Tujuan

Chez Moka didirikan dengan tujuan menjadi salah satu tempat bagi penggemar kopi, masyarakat awam, dan juga wisatawan yang ingin melepas lelah, berkumpul bersama,

(3)

3

terutama untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai kopi dan proses pengolahanya.

1.1.2.2 Sasaran Strategis

a. Dengan memanfaatkan kota Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata, Chez Moka berusaha untuk meraih pasar hingga ke luar kota Bandung.

b. Chez Moka menyediakan berbagai macam biji kopi (Beans) yang berasal dari wilayah – wilayah di Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri.

c. Sasaran Chez Moka adalah para penggemar kopi, masyarakat umum, wisatawan yang menikmati wisata kuliner di Bandung, terutama untuk mendapatkan tambahan pengetahuan tentang kopi.

1.1.3 Jenis Usaha dan Produk

Bisnis yang dijalankan oleh Chez Moka adalah Coffee Shop dengan Specialty Coffee, dimana produk yang disediakan adalah minuman dengan bahan utama kopi. Selain minuman dengan bahan dasar kopi, ada juga produk minuman teh (Import Tea) dan minuman tidak berbahan dasar kopi.

a. Produk Minuman Kopi

Untuk minuman kopi, bahan baku biji kopi di datangkan dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga dari luar negeri seperti Brazil, Kenya, Equador. Berdasarkan pengolaha biji kopi, Chez Moka membag menu minuman kopinya ke dalam 2 jenis yaitu Signature dan Royal. Jenis Signature diperuntukkan bagi konsumen atau masyarakat awam yang terbiasa dengan rasa pahit pada kopi, sedangkan jenis Royal memiliki rasa sedikit pahit dan lebih didominasi oleh rasa asam, sehingga jenis ini lebih diperuntukkan bagi konsumen yang tidak menyukai rasa pahit.

Sedangkan berdasarkan Origin bahan baku yang digunakan, menu minuman kopi Chez Moka dibedakan menjadi 3 jenis.

1. Batch

Minuman dengan jenis ini berasal dari biji kopi di berbagai tempat di Indonesia, seperti Aceh, Toraja, Mandailing, sehingga jenis ini lebih diperuntukkan bagi konsumen yang ingin merasakan kenikmatan kopi Indonesia. Harga yang ditawarkan berkisar Rp. 15.000,- hingga Rp. 30.000,-.

2. Small Batch

Biji kopi yang digunakan pada jenis ini berasal dari negara – negara penghasil kopi di dunia seperti, Brazil, Equador, Belanda, Australia dan Kenya. Selain itu, Kopi Luwak juga masuk dalam jenis kopi ini pada menu Chez Moka. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 30.000,- hingga Rp. 60.000,-

(4)

4 Owner / Accounting Christian Owner / SDM / Operasional Trevi Owner / Marketing Alvin

Head Barista Cleaning Service

Koki Pramusaji

Barista Barista

Sumber. Internal Chez Moka 3. Very Small Batch (Limited Edition)

Jenis ini merupakan salah satu menu utama pada hidangan kopi Chez Moka. Hal ini dikarenakan biji kopi yang digunakan berbeda dari biji kopi umumnya. “Biji kopinya albino, kalau dalam 1 ranting biji kopi ada yang albino, bijinya dikumpulkan sampai banyak, kemudian dijual. Makanya harganya saja bisa mencapai Rp. 1,000,000,- untuk setiap 100gr. Kalau dalam bentuk minuman harganya Rp. 100,000,- per cangkir” kata Trevi sebagai salah satu pemilik Chez Moka.

b. Produk Minuman Teh (Import Tea)

Selain kopi, Chez Moka juga menyediakan produk minuman teh yang juga digemari oleh wisatawan kuliner di Bandung. Beberapa produk yang disediakan adalah Thai Tea, Green Tea, Mint Tea.

c. Produk Minuman Non-Coffee

Menu yang disediakan untuk produk Non-Coffee adalah minuman yang tidak berbahan dasar kopi, seperti Chocolate dan Fruit Soda.

1.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Chez Moka dapat dilihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2

(5)

5 1.2 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata menurut Undang – Undang RI No.10 Tahun 2009 adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Kemudian dalam pasal 14 Undang – undang Pariwisata No.10 tahun 2009 menyebutkan bahwa salah satu jenis usaha pariwisata adalah usaha jasa makanan dan minuman. Yang dimaksud jasa makanan dan minuman ini adalah usaha menyediakan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan pelengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya (pasal 19 UU Pariwisata No.10 tahun 2009, dalam pariwisata.rejanglebongkab.go.id, diakses pada tanggal 20 Mei 2014). Menurut undang – undang ini yang termasuk dalam jenis pariwisata ini adalah usaha restoran, rumah makan, bar/rumah minum, kafe, jasa boga, dan pusat penjualan makanan.

Kota Bandung, sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan juga ikut serta mendukung jalannya undang – undang ini dan menjadikan kota Bandung sebagai salah satu kota dengan yang memiliki trend sebagai kota kuliner dan belanja. Hal ini dikarenakan kota Bandung dikenal sebagai surga berbelanja , teutama tekstil, fashion, aksesoris, serta popular dengan keragaman kulinernya, dan pada setiap akhir pekan kota Bandung dipadati oleh wisatawan (mik.upi.edu, diakses pada tanggal 22 Mei 2014).

Selain dikenal dengan kulinernya, Bandung juga dikenal sebagai salah satu kota yang dapat memanjakan wisatawan yang menggemari minuman kopi (bandung.go.id, diakses pada tanggal 22 Mei 2014). Di Bandung terdapat 172 kafe dan coffee shop (kedai kopi), angka ini tidak termasuk jumlah rumah makan dan restoran yang tersebar di seluruh kota Bandung (www.kulinerbdg.com, diakses pada 3 Februari 2014). Salah satunya adalah Coffee Shop Chez Moka.

Coffee Shop Chez Moka adalah pendatang baru dalam industri kafe dan kedai kopi di kota Bandung. Sebagai pendatang baru dalam industri kedai kopi, Chez Moka sudah dihadapkan dengan tantangan – tantangan. Salah satu diantaranya adalah usaha dalam meningkatkan penjualan agar tercapainya titik impas sehingga nilai modal yang sudah dikeluarkan bisa didapatkan kembali.

Dalam hal meningkatkan penjualan diperlukan juga adanya promosi, karena menurut Sutojo (Suryawan, 2009:26) menjelaskan bahwa kegiatan promosi produk yang sejalan dengan rencana pemasaran secara signifikan atau berarti dapat mengembangkan laju penjualan hasil produksi. Berikut ini adalah tabel volume penjualan dan biaya promosi Chez Moka sejak Juni 2013 sampai dengan Juli 2014.

(6)

6

Tabel 1.1

Tabel Biaya Penjualan dan Volume Penjualan Chez Moka

Sumber: Internal Chez Moka

Dari data diatas dapat diketahui bahwa antara bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013 volume penjualan Chez Moka mengalami kenaikan. Dari bulan Juni 2013 sampai Juli 2013 kenaikan volume penjualan sebesar Rp. 4.395.250, berganti pada bulan Juli – Agustus 2013, kenaikan volume penjualan sebesar Rp. 1.634.200. Pada bulan Agustus – September 2013 volume penjualan mengalami kenaikan yang cukup besar dibandingkan dengan bulan – bulan sebelumnya sebesar Rp. 8.552.000. Dari bulan September – Oktober 2013 volume penjualan Chez Moka tetap naik sebesar Rp. 653.500.

Pada bulan Oktober – November 2013, terjadi penurunan sebesar Rp. 6.745.950. Berganti periode bulan November hingga bulan Desember 2013, volume penjualan Chez Moka mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 366.100. Selanjutnya pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014 volume penjualan Chez Moka naik sebesar Rp. 1.355.500. Kemudian pada bulan Januari 2014 sampai Februari 2014, volume penjualan Chez Moka mencapai tingkat penjualan yang cukup besar jika dibandingkan dengan bulan – bulan sebelumnya, yakni naik sebesar Rp. 11.282.400. Periode selanjutnya yaitu pada bulan Februari 2014 – Maret 2014, penjualan Chez Moka tetap mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.052.000. Akan tetapi, pada periode bulan Maret 2014 sampai bulan April 2014

Bulan Biaya Promosi (Rp) Volume Penjualan (Rp) Juni 2013 7.000.000 8.344.000 Juli 2013 9.500.000 12.739.250 Agustus 2013 10.000.000 14.373.450 September 2013 11.000.000 22.925.450 Oktober 2013 15.000.000 23.578.950 November 2013 12.000.000 16.833.000 Desember 2013 12.500.000 17.199.100 Januari 2014 13.000.000 18.554.600 Februari 2014 15.000.000 29.837.000 Maret 2014 16.000.000 34.889.000 April 2014 16.000.000 15.923.500 Mei 2014 17.000.000 15.739.250 Juni 2014 18.000.000 14.240.000 Juli 2014 19.000.000 14.110.000

(7)

7

volume penjualan Chez Moka mengalami penurunan sebesar Rp. 18.965.500. Begitu juga yang terjadi pada periode bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014, volume penjualan Chez Moka terus mengalami penurunan. Hal ini akan merugikan dan menjadi masalah Chez Moka jika penurunan volume penjualan ini terus terjadi.

Selain tantangan dalam meningkatkan penjualan, Chez Moka juga dihadapkan dengan tantangan dalam memasarkan produk mereka, salah satunya adalah HR 61 yang merupakan minuman kopi yang berasal dari biji kopi albino. Produk ini merupakan produk yang dikategorikan dalam menu Chez Moka sebagai Very Small Batch (Limited Edition). Akan tetapi, harga yang ditawarkan oleh Chez Moka untuk satu cangkir produk ini tergolong tinggi, dimana setiap cangkirnya senilai Rp. 100.000.-. Tidak hanya harganya yang tinggi, produk ini yang oleh Chez Moka merupakan salah satu menu utamanya, tidak begitu diminati oleh pengunjung atau konsumen.

Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diketahui masalah – masalah di Chez Moka untuk di perhatikan oleh perusahaan dengan melihat promosi yang dilakukan sehingga di bulan – bulan berikutnya perusahaan tidak akan kembali mengalami penurunan seperti pada bulan – bulan lalu dengan pengeluaran biaya promosi yang dikeluarkan tepat sehingga perusahaan dapat menjual kepada konsumen dengan jumlah yang optimal. Sehingga penelitian yang berjudul “

Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Coffee Shop Chez Moka” ini diharapkan

dapat menjadi referensi bagi Chez Moka dalam membangun strategi untuk mencapai tujuan – tujuan usahanya.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka pemasalahan yang diangkat dan digunakan pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan yang dilakukan oleh Chez Moka?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti dengan mengemukakan secara tegas hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari penelitian. Oleh karena itu, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap volume penjaulan yang dilakukan oleh Chez Moka.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan di bidang kuliner, khususnya dalam bisnis Coffee Shop di kota Bandung.

(8)

8

2. Bagi perusahaan

Menjadi masukan bagi manajemen Chez Moka untuk menyusun strategi promosi yang tepat , efektif dan efisien sehingga dapat tercapai tujuan bisnis yang diinginkan.

3. Bagi pihak lain

Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian ilmiah – penelitian ilmiah dengan topik dan bidang kajian yang sama.

1.6 Sistematika Penulisan Bab I

Bab ini membahas tentang sejarah pendirian usaha, latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

Bab II

Bab ini berisikan teori – teori serta konsep manajemen pemasaran, teori promosi, teori penjualan, dan teori lain yang mendukung pemahaman penelitian ini.

Bab III

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengalisis data yang dapat menjawab dan menjelaskan masalah penelitian

Bab IV

Menjelaskan mengenai cara pengolahan data serta analisis data yang telah melalui proses pengolahan

Bab V

Menyajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan menyajikan rekomendasi/saran berdasarkan hasil penelitian.

Gambar

Gambar 1.1  Logo Chez Moka

Referensi

Dokumen terkait

motivasi belajar, hasil belajar geografi dan pengetahuan kebencanaan maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

Berdasarkan gambar 4.39 diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai kualitas suatu sistem (quality) maka kinerja sistem tersebut semakin baik, semakin tinggi

Pemberian air rebusan jamur kuping hitam menurunkan kadar kolesterol total sebanyak 43,39 % pada tikus yang diinduksi minyak jelantah jika dibandingkan dengan

Peneliti mengusulkan Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) dimana dalam aplikasinya metode ini digunakan sebagai alat pengukuran secara subjektif untuk memberkan

Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode Viola Jones dan Eigenface untuk dapat mendeteksi dan mengenali seberapa banyak

Penanaman dengan bahan tanam tuang gipsum bonded dengan w/p rasio 58 gr bubuk dan 25 ml air akan menghasilkan konsistensi adonan yang lebih encer sehingga

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul: IMPLEMENTASI PROGRAM E-UJI KIR KENDARAAN BERMOTOR (PKB) TAHUN 2019 DI UNIT PELAKSANA