• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden berasal dari segmen khalayak Siapa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Responden berasal dari segmen khalayak Siapa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Wawancara Mendalam Khalayak Target di KKPD yang Diselenggarakan Tanggal wawancara Nama dan

perkiraan usia responden

Responden berasal dari segmen khalayak yang mana? Siapa yang melaksanakan wawancara? Bagaimana data direkam? (misalnya dokumenter, foto-foto; dst.) 10 September 2012 (Kalitoko)

Narber, 30an Nelayan setempat, nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

10 September 2012 (Kalitoko)

N.Dailom, 30an Nelayan setempat, nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

10 September 2012 (Kalitoko)

50an Nelayan setempat, nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan

didukung oleh audio dan Foto

10 September 2012 (Kalitoko)

Nock, 50an Nelayan setempat, nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

10 September 2012 (Waifoi)

Yakomina M, 40an Nelayan setempat, nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

10 September 2012 (Waifoi)

Manasye G, 50an Nelayan Setempat, Nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Lopintol)

Fatimah, 30an Neleyan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Lopintol)

Basri, 30an Neleyan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

(2)

11 September 2012 (Lopintol)

Abu B, 30 Tahun Neleyan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Lopintol)

Hakim, 30an Nelayan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Warsambin)

Dortheus D, 27 Tahun

Nelayan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Warsambin)

Eli W, 32 Tahun Nelayan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Warsambin)

Efraim W, 40an Nelayan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

11 September 2012 (Warsambin)

Sepi R, 27 Tahun Nelayan Setempat, Nelayan Ikan Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

12 September 2012 (Yensner)

B. Inggabo, 52 Tahun

Nelayan Setempat, Nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

12 September 2012 (Yensner)

A.Sangaji, 34 Tahun

Nelayan Setempat, Nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

12 September 2012 (Yensner)

S.Mambrasar, 32 Tahun

Nelayan Setempat, Nelayan Non Lema Bertha M Catatan dengan didukung oleh audio dan Foto

(3)

Formulir Data Gabungan Hasil Wawancara Mendalam Khalayak Target KKPD Teluk Mayalibit Pertanyaan

penelitian kualitatif

Jawaban atas pertanyaan seperti yang ditemukan dalam wawancara mendalam dan/ atau kelompok terarah

Sikap tubuh, nada bicara & catatan khusus

Respon yang serupa Respon unik/berbeda

Mengapa mereka melakukan perilaku mereka sekarang ini?

Hampir semua responden yang ada di kampung warsambin dan lopintol menjawab Karena menangkap/melobe ikan lema merupakan mata pencaharian mereka dan itulah kehidupan mereka, dan mereka melobe ikan lema untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dalam keluarga. Tidak ada pekerjaan/usaha lain lagi yang mereka kerjakan selain dari menangkap/melobe ikan lema.

Mereka masih melakukan kegiatan ini juga dikarenakan pengetahuan mereka yang sangat kurang sekali tentang ikan lema baik reproduksinya, waktu matang gonad/siap untuk bertelur dan siklus hidup ikan lema. Ini terlihat dari semua responden yang menjawab bahwa mereka melakukan kegiatan penangkapan setiap bulan gelap untuk setiap bulan karena mereka tidak tahu tentang reproduksi, waktu matang gonad, kapan ikan lema mau bertelur serta siklus hidupnya ikan lema. Karena ketidak tahuan mereka ini tentang

Salah seorang responden (Kampung Lopintol) manjawab bahwa anak-anaknya semuanya sekolah dan dialah yang membiayai anak-anaknya untuk sekolah dan membiayai kehidupan dan kebutuhan dalam keluarganya, dikarenakan suaminya telah tiada jadi ibu ini merupakan tulang punggung dalam keluarganya. Sedikit berbeda dengan nelayan lain yang didalam keluarganya ada beberapa yang juga mata pencahariannya sebagai nelayan lema. sehingga mereka bisa sama-sama saling membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Jadi jika ibu ini tidak pergi menangkap ikan lema, maka siapa yang akan memberi nafkah kepada mereka dan membiayayi sekolah anak-anaknya (jawaban yang dikatakan oleh responden). Karena nelayan lema merupakan pekerjaan dan kehidupannya dan tidak ada pekerjaan lain lagi. Sehingga dia harus tetap melaut untuk menangkap ikan lema. (tidak ada pekerjaan lain karena memang itulah kehidupannya dan sumber penghasilannya, dan kemungkinan tidak ada keahlian lain yang dimiliki oleh beliau)

Ada juga responden (Kampung Lopintol) yang menjawab kalau dulu itu waktu musim ikan lema naik, dan ikan lema sangat banyak bahkan mereka

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang malu dan takut serta diam pada saat ditanyai. Suaranya pun enak untuk didengar, dan tidak kasar.

(4)

biologi reproduksi ikan lema, kapan ikan lema bertelur maka mereka tetap melakukan penangkapan disetiap bulan gelap pada saat musim ikan naik dan bahkan pada saat ikan lema mau bertelur. (yang berbeda itu ada disebelah kolom jawaban unik/berbeda)

bisa menangkap 10.000 ekor per malam, bahkan bisa sampai 15000 ekor per malam, itu sekitar tahun 2000, jadi 12 tahun yang lalu, dan pada saat itu belum ada pembeli/penada yang datang ke kampung untuk membeli ikan lema, sehingga biasa mereka menangkap untuk makan, tetapi sekarang ikan sudah sangat berkurang dan sudah ada pembeli dan penada yang siap untuk membeli ikan lema ini, maka mereka semua rame-rame menangkap ikan lema pada musim gelap. Dan saat ini sudah banyak nelayan ikan lema bahkan hampir semua orang yang ada di kampung mereka pekerjaannya adalah sebagai nelayan ikan lema, bahkan ada juga ibu-ibu dan anak-anak yang mata pencahariannya sebagai nelayan ikan lema. ibu-ibu dan anak-anak juga ikut mencari karena dikampung sudah ada pembeli dan penampung ikan lema yang siap menampung ikan hasil tangkapan mereka dan mereka juga mencari karena hasil yang diperoleh dari menangkap ikan lema juga cukup banyak per malamnya. Berbeda dengan waktu dulu yang tidak ada penada ikan dan pembeli ikan sehingga orang hana cari untuk makan saja, bahkan hanya bapa-bapa yang mencari. Tetapi sekarang sudah ada pembeli ikan yang siap untuk membeli ikan mereka, maka dengan demikian akan memaksa ibu-ibu dan anak-anak juga turun untuk mencari ikan lema.

Ada juga responden (Kampung Lopintol) yang menjawab karena ini mata pencaharian, malam

(5)

minggu pun keluar mencari, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pencaharian itu sudah, ya karena setiap hari saya juga merokok dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jadi harus pergi mencari saja.

Apakah ada lebih dari satu khalayak yang perlu mengubah perilaku mereka?

Hampir semua responden menjawab bahwa hampir semua masyarakat didalam 2 kampung (Lopintol dan Warsambin) mereka bermata pencaharian sebagai nelayan ikan lema dan ada juga sebagai nelayan pancing (non lema) , dan tidak ada usaha lain bahkan ibu-ibu pun yang ada di kampung juga bermata pencaharian sebagai nelayan ikan lema (Kampung Lopintol) dan nelayan non lema seperti di kampung waifoi, tetapi nelayan-nelayan ini biasa memancing ikan lema didepan kampungnya. Jika dibandingkan dengan nelayan non lema, maka nelayan yang hanya khusus menangkap ikan lema pada malam hari itu jumlahnya lebih sedikit dibanding nelayan non lema. Hampir semua responden di 2 kampung ini menjawab bahwa nelayan lema di kampung mereka masing-masing itu mencapai sekitar 50 orang. Jadi jika digabungkan nelayan lema di 2 kampung ini (Warsambin dan Lopintol) maka jumlahnya mencapai 100 orang lebih.

Ada beberapa nelayan yang mengatakan bahwa selain mereka menjadi nelayan ikan lema, mereka juga memancing ikan lain pada siang hari untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Ada juga responden (Lopintol dan Warsambin) yang menjawab kalau pada bulan gelap di musim ikan lema naik, ada nelayan yang datang dari Kampung Kalitoko, Arway dan Yensner ke Kampung Warsambin untuk datang menangkap ikan lema pada saat musim ikan lema naik. nelayan-nelayan ini datang pada saat musim ikan lema saja, kalau tidak musim lema mereka tidak datang. Seperti yang di katakan oleh seorang responden (Lopintol) bahwa saudaranya yang berasal dari kampung Arway sering datang ke kampung lopintol dan tinggal di lopintol untuk menangkap ikan lema, jika sudah selesai musim ikan lema, maka dia akan balik ke kampungnya di Arway. Sama halnya yang dikatakan oleh seorang responden di kampung warsambin bahwa pada musim ikan lema, menantunya yang tinggal di kampung kalitoko setiap kali musim ikan lema beliau akan datang untuk menangkap ikan lema di kampung warsambin. dan beliau juga mengatakan bahwa ada juga nelayan dari kampung yensner yang

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan ini.

Suaranya pun enak untuk didengar, namun ada seorang nelayan yang suaranya keras.

(6)

Dan semua nelayan ikan lema yang menangkap ikan lema adalah nelayan yang berasal dari 2 kampung ini (Lopintol, da Warsambin). jika dibandingkan antara nelayan lema dan non lema, nelayan non lema

Semua masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan ikan lema didalam kampung terdiri dari bapa-bapa, ibu-ibu bahkan anak-anak merekapun bermata pencaharian sebagai nelayan lema.

datang ke warsambin untuk menangkap ikan lema, tetapi hanya sesekali saja beliau datang. Nelayan yang datang dari kampung Arway hanya 1 nelayan saja sesuai dengan ceritanya responden dari kampung (Lopintol) dan nelayan yang datang kalitoko ada 2 nelayan dan dari kampung Yensner ada 1 nelayan. Nelayan-nelayan yang datang dari kampung Arway, Kalitoko dan Yensner itu mereka datang menangkap ikan lema tidak menggunakan surat ijin. Karena yang ada di kampung lopintol dan warsambin adalah saudara mereka. Seperti nelayan yang dari kampung Arway itu beliau punya saudara di kampung Lopintol jadi pada saat musim lema nelayan ini datang untuk menangkap ikan lema, itu tidak dipermasalahkan oleh masyarakat lopintol karena mereka adalah saudara. Begitu juga nelayan yang berasal dari kampung kalitoko dan yensner yang datang ke kampung warsambin. mereka semua bersaudara masyarakat di kampung warsambin tidak mempermasalahkan mereka, sehingga mereka boleh datang untuk menangkap ikan lema pada musim lema. Jadi karena ada hubungan kekerabatan antara kampung warsambin, lopintol, Arway, kalitoko dan yensner maka mereka tidak mempermasalahkan kalau ada saudara mereka dari kampung lain yang datang ke kampung mereka untuk menangkap lema.

(7)

Apakah ada khalayak yang pengaruhnya besar terhadap khalayak utama Anda?

Hampir semua responden menjawab tidak ada orang lain yang mempengaruhi mereka dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan lema, mereka pergi melobe atau menangkap ikan lema itu karena kemauan mereka sendiri dan tidak ada yang mempengaruhi mereka atau memberikan keputusan bagi mereka. Mereka mengatakan bahwa inilah pekerjaan mereka, jika mereka tidak pergi melobe ikan lema maka siapa yang akan memberikan makan kepada kita. Dan siapa yang akan memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Nelayan dikampung warsambin mengatakan bahwa ada himbauan dari majelis jemaat dalam hal ini pihak gereja yang sering menghimbau kepada jemaatnya dalam ibadah pada setiap hari minggu, dimana pihak gereja menghimbau agar pada malam minggu tepatnya hari sabtu, nelayan tidak boleh keluar mencari (menangkap ikan lema), ini ditetapkan karena pada besoknya adalah hari minggu, dimana hari sabtu dikhususkan untuk persiapan untuk memuji Tuhan. Sehingga aturan dari gereja ini masih ditaati oleh nelayan warsambin. tetapi ada juga nelayan yang sering nakal untuk menangkap ikan lema

Ada salah seorang responden (Mama Fatimah) dari kampung Lopintol yang menjawab bahwa ada yang punya pengaruh terhadap dia dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan lema atau tidak menangkap, yaitu anaknya. Dimana ketika bulan gelap tiba dan musim ikan lema naik, anaknya selalu melihat jika mamanya tidak menangkap ikan lema dan pada waktu yang sama, nelayan-nelayan lain dikampungnya sudah pergi melobe/menangkap ikan lema kemudian pulang dengan membawa hasil ikan lema, dan pada saat malam yang sama mamanya tidak pergi melobe/menangkap ikan lema maka anaknya langsung mengatakan kepada mamanya agar besok mama harus segera pergi kelaut untuk menangkap ikan lema, karena nelayan yang lain sudah kelaut dan pulang membawa hasil ikan lema.

Sehingga keesokan harinya ibu ini pergi kelaut untuk melobe/menangkap ikan lema.

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan ini. Suaranya halus dan tidak kasar.

(8)

pada malam minggu.

Di Kampung Lopintol, mungkin belum ada aturan dari pihak agama dalam hal ini (Mesjid atau Haji) yang mengeluarkan semacam himbauan kepada masyarakat lopintol untuk tidak mencari pada hari-hari tertentu seperti malam jumat atau hari sabtu seperti di kampung warsambin, sehingga pada hari sabtu/malam minggu dan hari minggu pun nelayan dikampung lopintol mereka tetap mencari ikan lema sampai dengan saat ini nelayan lema di kampung lopintol masih menangkap pada malam sabtu dan hari minggu.

Apa yang oleh khalayak Anda dianggap sebagai halangan untuk melakukan perilaku yang baru?

Hampir semua responden menjawab bahwa Ini adalah mata pencaharian mereka dan tidak ada mata pencaharian lain. Sehingga mau tidak mau mereka harus pergi melobe untuk menangkap ikan lema.

Karena kalau tidak menangkap ikan lema maka kita dapat uang dari mana untuk membayar biaya sekolah anak dan untuk kebutuhan makan. Mata pencaharian ini untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak bisa istirahat karena dari sinilah mereka makan, sehingga setiap bulan

Ada responden yang menjawab bahwa menangkap ikan lema sudah merupakan suatu tradisi/kebiasaan untuk dia.

Sehingga setiap bulan gelap pasti dia melobe. Dan responden ini mengatakan bahwa dia tidak bisa istirahat untuk waktu yang lama (3-7 hari). Biasanya kalau dia cape maka dia hanya istirahat dan tidak melobe hanya 1 hari, tidak bisa lebih. Selain itu juga dia terpengaruh dari teman-teman nelayan yang lain, dimana ketika dia tidak melobe dan pada saat yang sama, dia melihat nelayan yang lain pergi melobe, maka dia langsung bergegas pergi melobe.

Ada seorang responden yang lainnya menjawab bahwa dia tidak tahu.

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang malu serta diam pada saat ditanyai.

(9)

gelap mereka akan melobe dan menangkap ikan lema.

Kemungkinan perilaku ini masih dilakukan oleh mereka karena kurangnya kapasitas mereka dibidang lain selain menjadi nelayan lema. Memang ada beberapa nelayan yang mencari pada malam hari tetapi pada siang hari pun mereka mencari/mancing biasa. Seperti di kampung lopintol, dimana pada malam hari ada beberapa nelayan ibu-ibu yang pergi mencari ikan lema tetapi pada siang hari mereka juga pergi mancing biasa. Kemungkinana nelayan-nelayan lain yang tidak mencari ikan lain pada siang hari itu disebabkan karena adanya faktor malas dari si nelayan. Karena pada saat kami tim patroli telma patroli nelayan di sekitar kampung lopintol, lebih banyak kami temui adalah ibu-ibu yang sedang mancing dibandingkan bapa-bapa.

Ada beberapa responden juga yang menjawab bahwa mereka mau saja untuk beristirahat dalam beberapa hari untuk tidak melobe/melakukan penangkapn ikan lema, tetapi apakah teman-teman nelayan yang lain mereka mau atau tidak untuk istriahat dan tidak menangkap ikan lema?

Apa yang oleh khalayak Anda dianggap sebagai manfaat dalam melakukan perilaku yang baru?

Hampir semua responden menjawab kalau kita tidak melakukan kegiatan penangkapan pada saat ikan lema mau bertelur maka kita sudah memberikan waktu kepada ikan lema untuk bertelur, dan telur-telur ini akan menetas dan berkembang maka ikan lema di Teluk ini akan dapat bertambah banyak. Dan hasil

Salah seorang responden menjawab dia tidak tahu apakah ada manfaat yang di peroleh atau tidak dari pengurangan kegiatan penangkapan ikan lema pada saat ikan mau bertelur.

Ada beberapa responden (3 Orang) dari kampung Lopintol yang menjawab bahwa selain manfaat yang di peroleh ada juga kerugian yang di dapat yaitu penghasilan mereka berkurang karena tidak

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang malu dan serta diam pada saat ditanyai.

(10)

yang akan diperoleh juga banyak. Sehingga kita perlu untuk memberikan waktu bagi ikan-ikan lema ini untuk bertelur.

melobe. Jika tidak melobe maka tidak ada hasil yang akan dijual sehingga penghasilan merekapun berkurang dan bahkan tidak ada. Dan ada salah seorang responden lopintol yang menjawab kalau umpama seperti tiap malam kita keluar terus tidak dapat, mungkin ikan kurang kh jadi kitong istirahat saja, pas sementara ikan naik baru kita tidak keluar itu rasa kesal (Jawaban responden tersebut) dan ada juga seorang responden dari kampung lopintol yang mengatakan kalau dia tidak menangkap ikan lema, dia tidak merasa rugi karena (selain cari ikan kita kan bisa cari teripang juga. Mancing-mancing ikan-ikan batu : ini adalah jawaban dari responden tersebut)

Sumber mana yang mereka cari kalau berkaitan dengan perilaku ini? (cara menangkap ikan, waktu penangkapan, dst) ?

Hampir semua responden menjawab, bahwa mereka biasanya menanyakan hal tersebut ke saudara mereka, nelayan yang lain, orang tua, ke penada ikan lema di pasar dan penada ikan lema dikampung mereka.

Informasi tentang cara menangkap itu mereka peroleh dari saudara mereka dan orang tua mereka. Sedangkan informasi tentang harga ikan mereka peroleh dari nelayan lain dan penada-penada ikan lema di kampung mereka bahkan mereka juga biasanya menanyakan langsung informasi harga penjualan ikan lema ke pasar dan penadanya yang ada dipasar. Penada-penada ikan lema yang ada di

Ada seorang responden yang manjwab bahwa dia mengetahui cara mengakap ikan lema karena ikut saudaranya melobe/menangkap ikan lema. dan setelah dia ikut saudaranya melobe beberapa kali, dia sudah mempelajari caranya dan sekarang dia mulai melobe/menangkap ikan lema sendiri.

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang diam pada saat ditanyai.

(11)

kampung warsambin itu berjumlah 3 orang (sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang responden di kampung warsambin). penada – penada ini kata nelayan, mereka berasal dari waisai. Dimana penada – penada ini akan datang dari waisai pada musim ikan lema. jadi setiap bulan gelap musim ikan lema, penada-penada ini akan datang ke masing-masing nelayan yang sudah kerja sama dengannya untuk mencari dan menyetor ikan lema hasil tangkapnya ke penada tersebut. Masing-masing penada mempunyia beberapa nelayan yang sudah siap bekerjasama dengannya. Terkadang nelayan mengambil minyak tanah dari penada tersebut, untuk melobe ikan lema. nelayan ikan lema akan menjual ikan lema kepada penada yang datang ke warsambin dengan harga Rp. 1000,- per ekor. Sedangkan untuk kampung lopintol, penada ikan lema itu berasal dari kampung lopintol itu sendiri. Dimana ada nelayan lopintol yang selain menangkap ikan lema, dia juga sebagai penada ikan lema (Membeli ikan lema hasil tangkapan teman-teman nelayan lainnya). jumlah penada yang ada di kampung lopintol itu berjumlah 5 orang, dan masing-masing penada mempunya

(12)

nelayannya masing-masing yang sudah sama-sama sepakat untuk menyetor ikan hasil tangkapannya kepada si penada. Pada saat ikan lema ditangkap oleh nelayan, hasil tangkannya akan diserahkan kepada penadanya dan penada dikampung akan menjualnya kepada penada di waisai. Harga jual yang di tentukan oleh penada di kampung lopintol adalah Rp. 800 ,- per ekor. Dan si penada akan menjualnya ke penada di waisai dengan harga Rp. 1000,- per ekor. Jika ikan lema naik banyak/banjir ikan lema, maka harga jualnya akan turun sampai Rp. 700,- per ekor.

Siapa yang mereka percaya sebagai sumber? (Pemerintah, LSM, Sektor Swasta, Orang-orang seperti mereka sendiri)

Hampir semua responden manjawab bahwa orang yang mereka percaya sebagai sumber informasi didalam kampung mereka adalah Kepala Kampung (Pemerintah Kampung), Sekretaris Kampung (Pemerintah Kampung), LSM CI (Pa Bram dan beberapa staf CI), nelayan lain yang ada dikampung (pa jufri, pa basri, pa kasian, ini adalah nelayan-nelayan yang dipercayai oleh nelayan lain di kampung lopintol), dari pihak Agama yaitu Pak Haji di kampung lopintol dan dari pihak Gereja (Majelis jemaat di kampung warsambin).

Salah seorang responden (Kampung Lopintol) menjawab kalau dia memperoleh informasi dari LSM CI (Pa Salmon) seperti informasi tetang laut dan kegiatan-kegiatan lain yang akan di lakukan di kampung, informasi larangan tentang penggunaan bom, potasiun dan alat-alat yang rusak. Informasi ini diberikan lewat sosialisasi, baliho, poster dan film-film konservasi dan lingkungan hidup dan juga lewat pertemuan-pertemuan.kegiatan-kegiatan yang dilakukan di POS telma dan di kampung-kampung.

Dan seorang responden kampung lopintol juga mengatakan bahwa dia juga pernah mendapatkan informasi dari dinas perikanan dan kelautan mengenai perikanan. (Tidak disebutkan nama dari

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang malu serta diam pada saat ditanyai.

(13)

Jenis informasi yang di peroleh dari Kepala Kampung yaitu: Kegiatan sosial yang ada dalam kampung, seperti pembuatan jalan di kampung, pembangunan perumahan bagi masyarakat dan pembangunan jembatan dikampung, serta dana-dana yang di terima oleh kampung untuk pembangunan kampung.

Sedangkan untuk jenis informasi seperti harga ikan lema, penampungan ikan lema, lokasi penangkapan ikan lema itu mereka peroleh dari nelayan ikan lema yang ada di kampung, dan penada ikan lema yang ada di kampung, bahkan informasi ini juga mereka peroleh dari kepala kampung.

dinas perikanan tersebut) tetapi responden ini mengatakan bahwa orang dinas perikanan pernah 1 kali datang ke kampung lopintol untuk meberikan informasi mengenai perikanan lewat pemutaran film-film kepada semua masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian dalam basis data kedipan menunjukkan sistem yang diajukan dapat mendeteksi durasi kedipan mata dengan tingkat keakuratan 99,4% dan 1% false

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaann pendekatan pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan prestasi belajar matematika materi

Tunjangan Pengangguran secara mingguan yang berakhir 9 Januari di AS, dimana diumumkan sebanyak 965.000 orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran, lebih tinggi

Taufan (2003) juga telah melakukan penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di

PARIWISATA (TOURISM).. Rekayasa Perawatan dan Restorasi Jembatan Bridge Maintenance, and Restoration Engineering 1 - T.. Animasi Animation 1

Sebagaimana dapatan kajian oleh Sendil (2015) dan Sahin (2011), kajian ini menunjukkan bahawa program pendidikan guru berjaya membentuk amalan pemikiran reflektif dalam

Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan fisik submaksimal yang dilakukan secara berkelanjutan dapat meningkatkan jumlah limfosit dalam kadar normal, dengan demikian

Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa mengenai indikator pertama mengidentifikasi tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Bahwa pada soal nomor 1 dari