• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain Randomized Control Trial (RCT) Pretest Postest. Prosedur randomisasi berguna untuk mengontrol semua faktor perancu (counfounding factor), yaitu faktor lain yang juga berpengaruh terhadap variabel penelitian. Dengan randomisasi maka hanya faktor peluang yang menentukan subjek penelitian akan terpilih ke dalam kelompok eksperimental atau kelompok kontrol (Murti. 2013). Kelompok eksperimen dalam penelitian ini ada 2 kelompok yang diberikan intervensi yaitu kelompok dengan intervensi senam hamil dan yoga hamil, dan kelompok kontrol . B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat: Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Nismara Baby Spa.

Waktu: Pengumpulan dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2016. C. Populasi dan Subjek Penelitian

1. Populasi sasaran (populasi target): semua ibu hamil primigravida dan multigravida.

2. Populasi terjangkau: semua ibu hamil primigravida dan multigravida yang mengikuti senam hamil dan yoga hamil di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Nismara Baby Spa.

3. Subjek penelitian : ibu hamil primigravida dan multigravida yang mengikuti senam hamil dan yoga hamil di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Nismara Baby Spa yang memenuhi: commit to user

(2)

kriteria inklusi:

a) Ibu hamil trimester II dan III b) Bersedia menjadi subjek penelitian c) Bisa berbahasa Indonesia

kriteria ekslusi:

a) Ibu yang berhenti dari kelas senam hamil maupun yoga hamil

b) Ibu yang mempunyai riwayat penyakit, seperti penyakit jantung, penyakit paru, serviks inkompeten (serviks membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta seperti plasenta previa, pre eklamsi maupun hipertensi.

Teknik sampling: teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan randomisasi, sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang telah memenuhi kriteria inklusi. Perhitungan besar subyek penelitian ini menggunakan “rule of thumb” yaitu subjek penelitian minimal 30 subjek untuk masing-masing kelompok (Murti, 2013).

(3)

D. Rancangan Penelitian

Gambar 3.3. Rancangan Penelitian E. Identifikasi Variabel

Variabel bebas yaitu senam hamil dan yoga hamil. Variabel terikat yaitu kecemasan.

F. Definisi Operasional Variabel 1. Senam hamil

a. Definisi : terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan diri, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang aman dan spontan.

Ibu hamil primigravida dan multigravida

Subyek penelitian

Randomisasi

Kelompok kontrol Yoga hamil

Melakukan Yoga

hamil Tidak Senam hamil

dan Yoga hamil Melakukan senam hamil

Pengukuran kecemasan (postest)

Analisis data

Hasil penelitian

Kesimpulan

Kriteria inkulusi dan ekslusi

Pengukuran kecemasan (pretest)

Senam hamil

(4)

Senam hamil dimulai pada usia kehamilan 23 minggu dengan interval 2 kali di setiap minggunya selama 60 menit setiap pertemuan dan diberikan selama 4 kali pertemuan, yang diberikan oleh instruktur senam hamil. b. Alat ukur : checklist

c. Skala pengukuran : dikotomi

(0) kelompok kontrol (1) kelompok senam hamil 2. Yoga hamil

a. Definisi : kegiatan olah tubuh dengan menggunakan postur-postur khusus yoga serta teknik olah nafas yang bermanfaat bagi ibu hamil untuk mengurangi ketidaknyamanan karena perubahan tubuh selama kehamilan. Yoga hamil dimulai pada usia kehamilan 18 minggu dengan interval 2 kali di setiap minggu selama 60 menit setiap pertemuan dan diberikan selama 4 kali pertemuan, yang diberikan oleh instruktur yoga hamil.

b. Alat ukur : checklist c. Skala pengukuran : dikotomi

(0) kelompok kontrol (1) kelompok yoga hamil 3. Kecemasan persalinan

a. Definisi : perasaan atau kondisi psikologis ibu yang tidak menyenangkan dikarenakan adanya perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis yang terjadi pada ibu selama kehamilan. b. Alat ukur : kuesioner HARS (Hamilton rating scale anxiety)

(5)

c. Skala pengukuran : kontinu.

G. Instrumen Penelitian dan prosedur pengumpulan data 1. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam 2 bagian yaitu pertama berisi karakteristik subjek dan kedua berisi pertanyaan tentang kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton rating scale anxiety) yang terdiri dari 30 pertanyaan yang meliputi 14 kelompok gejala kecemasan yang masing-masing gejala dijabarkan secara spesifik. Skor yang digunakan adalah skala Likert dengan rinci sebagai berikut: 1 = tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = sering, 4 = selalu. Instrument dalam penelitian ini adalah modifikai sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji validitas 1) Validitas muka

Validitas muka dilakukan dengan cara memperhatikan tata bahasa dan susunan item-item pertanyaan kuesioner, sehingga dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Peneliti mengkaji sejauh mana item-item pertanyaan telah disusun dengan kalimat yang baik, tidak terlalu panjang dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan satu pertanyaan. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan tidak menimbulkan multi tafsir/ambigu dan jawaban yang diperoleh merupakan jawaban yang sesungguhnya.

2) Validitas isi

(6)

Validitas isi dilakukan dengan cara memeriksa item-item pertanyaan apakah sudah sesuai dengan isi (content) dari masing-masing variabel yang diteliti, yaitu tingkat kecemasan ibu hamil primigravida. Isi masing-msing kuesioner variabel tersebut dinilai kesesuaianya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang relevan, hasil penelitian serupa sebelumnya dan melalui pendapat ahli/pakar dalam bidang penelitian tersebut.

3) Validitas konstruk

Validitas konstruk mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran instrument itu merefleksikan teoritis yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut. Validitas konstruk disini dilakukan oleh seorang psikologi. Anniez Rachmawati M, S.Psi.,M.Psi.

Tabel 3.1. kisi-kisi kuisoner tingkat kecemasan

Aspek/elemen Nomor item Total item

1 Perasaan ansietas 1,2 2 2 Ketegangan 3,4 2 3 Ketakutan 5,6,7 3 4 Gangguan tidur 8,9,10 3 5 Gangguan kecerdasan 11,12 2 6 Perasaan depresi 13,14 2 7 Gejala somatik 15,18 2 8 Gejala sensorik 16,17 2 9 Gejala kardiovaskuler 19,20 2 10 Gejala pernapasan 21,22 2 11 Gejala gastrointestinal 23,24 2 12 Gejala urogenital 25,26 2 13 Gejala autonomy 27,28 2 14 Perilaku wawancara 29,30 2 Total 30 b. Uji reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Ditunjukkan dengan konsistensi atau commit to user

(7)

keterpercayaan hasil ukur (skor) yang diperoleh dari subyek yang diukur dengan alat yang sama, atau ukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah 10 subjek.

Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan 2 aspek reliabilitas yaitu konsistensi internal dan stabilitas. Aspek konsistensi internal merujuk kepada korelasi atar item-item pertanyaan yang masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama. Konsistensi internal yang akan diukur secara kauntitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel komposit yaitu Item-Total Correlation dan Split-Half Reliability.

a) Konsistensi internal

1) Item-Total Correlation (korelasi item-total)

Dalam penelitian ini akan dinilai korelasi item-total, yaitu suatu indikator yang menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing item dan total pengukuran dikurangi item yang bersangkutan. Suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total ≥0,20. Item yang berkorelasi lebih rendah tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan item yang baru. Setelah dilakukan uji reability menggunakan SPSS 22, didapatkan 5 item pertanyaan dengan nilai kurang dari 0,20. Item pertanyaan yang tidak reability dilakukan drop out.

2) Split-Half Reliability (reliabilitas belah paroh) commit to user

(8)

Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah paroh yaitu penilaian konsistensi iternal (homogenitas) alat ukur dengan cara membagi item-item secara random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut. Jika alat tersebut memiliki konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi. Reliabilitas belah paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha (α) Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki Alpha Cronbach ≥ 0,60. Setelah dilakukan ji reabiliti maka didapatkan hasil Alpha Cronbach yaitu 0,80, artinya keusioner ini reliabel karena lebih dari 0,60 dan kuesioner ini layak untuk digunakan. 3) Stabilitas

Alat ukur yang relaibel menunjukkan konsistensi internal dan stabilitas ketika digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada kondisi yang identik. Stabilitas alat ukur yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest reliability). Stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari dua wakt menghasilkan korelasi Pearson (r) ≥ 0,050. Dengan program SPSS dan stata dapat dihitung korelasi item-total, Alpha Cronbach, dan korelasi Pearson untuk test-retest reliability.

2. Prosedur pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini meliputi: a) Tahap Pre Test (tahap persiapan)

(9)

1) Pengajuan ijin kepada institusi pendidikan yang dilanjutkan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Nismara Baby Spa.

2) Mengidentifikasi dan menentukan calon subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi.

3) Membagi subjek penelitian secara random menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I adalah kelompok yang mendapat perlakuan senam hamil dan kelompok II adalah kelompok yang mendapat perlakuan yoga hamil, sedangkan kelompok III adalah kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi.

4) Meminta persetujuan kepada subjek, bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar informed consent.

5) Setelah menandatangani lembar informed consent, peneliti meminta subjek untuk mengisi kuesioner tentang tingkat kecemasan, sebelum diberikan intervensi.

b) Tahap intervensi (pelaksanaan)

Pada tahap pelaksanaan, subjek penelitian sesuai dengan kelompok I diberikan perlakuan senam hamil dan untuk kelompok II diberikan perlakuan yoga hamil yang diberikan oleh instruktur, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

c) Tahap Post Test (tahap evaluasi)

Pada tahap evaluasi dilakukan kegiatan Post Test pada masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan kuesioner yang

(10)

sama, yaitu kuesioner tingkat kecemasan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.

H. Analisis data 1. Pengolahan data

a. Editing

Tahap ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan data, kesinambungan dan keseragaman data. Proses editing dalam penelitian ini adalah memeriksa kelengkapan data yang sesuai dengan kriteria inklusi sampel yang diteliti. b. Coding

Tahap ini dilakukan untuk memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana untuk mempermudah pengelolaan dengan cara memberi kode pada variabel terutama data yang dikategorikan.

c. Tabulating

Tahap ini dilakukan pengelompokkan data tersebut ke dalam sebuah tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian. d. Entry

Tahap ini dilakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembentulan atau koreksi.

e. Cleaning data

(11)

Tahap ini dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah masuk apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisis dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik subjek

b. Analisi bivariat 1) Uji prasyarat

a. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan suatu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji asumsi normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria jika nilai koefesien probabilitas (P) uji Kolmogorov Smirnov ≥ 0,05, maka sebaran data normal (Ghozali, 2007).

b. Uji homogenitas

Adalah residual atau error yang didapatkan dari Anova mempunyai varian sama dari pengamatan satu ke pengamatan berikutnya. Uji homogenitas untuk analisis varian satu arah (Oneway Anova) dilakukan dengan menggunakan metode uji Levene’s.

2) Uji hipotesis

(12)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi (Anova = analysis of variance). Menurut Furchan (2007) teknik analisis variansi mempergunakan suatu rasio perbedaan yang diamati/error term untuk menguji kebenaran hipotesis. Rasio yang disebut rasio F (F-ratio) menggunakan variansi (s2) mean kelompok sebagai ukuran bagi perbedaan kelompok yang diamati.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini akan menekankan etika dalam pemberian kuesioner kepada subjek yang meliputi :

a. Informed concents

Sebelum kuesioner dibagikan kepada subjek terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak subjek selama pengumpulan data. Sampel yang bersedia menjadi subjek diminta untuk menandatangani lembar persetujuan sedangkan yang tidak bersedia, peneliti tidak memaksa dan menghormati haknya.

b. Anonimity

Untuk menjaga kerahasian identitas, subjek tidak diharuskan untuk mencantumkan nama pada lembar kuesioner atau nama dicantumkan dalam inisial huruf kemudian lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.

c. Kerahasian (Confidentiality)

Peneliti menjamin kerahasian informasi baik identitas maupun data yang diberikan oleh subjek.

(13)

Gambar

Gambar 3.3. Rancangan Penelitian
Tabel 3.1. kisi-kisi kuisoner tingkat kecemasan

Referensi

Dokumen terkait

Validitas alat ukur adalah akurasialat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di mana-mana (Bungin, 2005).Untuk menjadikan alat ukur

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Pengumpulan data yang dipakai

Skor total yang dicapai subjek penelitian pada dimensi-dimensi relasi personal dan dukungan sosial dalam alat ukur kualitas hidup aspek sosial, yang diukur melalui

Suatu alat ukur itu mempunyai reliabilitas, jika hasil pengukurannya dilakukan tidak jauh berbeda walaupun alat ukur tersebut diukur pada situasi lain,

Untuk mendapatkan instrument yang valid yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak untuk diukur dan juga Reliabilitas yaitu instrument yang bila digunakan

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengetahuan tentang alat pelindung diri Segala sesuatu yang diketahui petugas tentang pengertian, macam, kegunaan, dan dampak

27 Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Ukur Edukasi dengan media poster Media yang berisi pembahasan mengenai TB PARU yang bertujuan untuk menyampaika n

61 No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala 6 Konsumsi Tablet Tambah Darah TTD Kegiatan memantau jumlah Fe yang dibagikan atau didistribusikan pada remaja