P U T U S A N
NOMOR: 458/PDT/2015/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
Frisda Br Sitohang (istri Alm. Sabar Hutasoit), umur 52 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan Dukuh V Rt/Rw 015/004, Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I semula
Penggugat I;
Judi Hutasoit, Umur 34 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Desa Parhorboan Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula
Penggugat II;
Dalam hal ini Pembanding I semula Penggugat I dan Pembanding II semula Penggugat II telah memberikan kuasa kepada Raja Induk Sitompul,SH.MH advokat/Pengacara berkantor di Jalan Dr. Gerhard Lumban Tobing No.25 Tarutung, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 April 2015, selanjutnya disebut sebagai Kuasa Pembanding I dan II semula Kuasa Penggugat I dan II;
Lawan:
Lohot Panjaitan, umur 38 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Desa Siaro, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I;
Dippan Sianipar, umur 41 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Desa Siaro, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula
Tergugat II;
Marihot Siburian, umur 40 tahun, agama Kristen Protestan, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Desa Siaro, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III semula
Tergugat III;
Dalam hal ini Terbanding I, II dan III semula Tergugat I Tergugat II dan Tergugat III telah memberikan kuasa kepada Renti Situmeang, S.H, advokat/Pengacara berkantor di Jalan Balige Km.2 Siborongborong, Tapanuli Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Mei 2015, selanjutnya disebut sebagai
Kuasa Terbanding I, II dan III semula Kuasa Tergugat I, II dan III;
Pengadilan Tinggi Tersebut:
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 458/PDT/2015/PT-MDN tanggal 07 Januari 2016 Tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Trt, tanggal 17 Nopember 2015;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 11 Mei 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri pada tanggal 11 Mei 2015 dalam Register Nomor 24/PDT.G/2015/PN.Trt, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa penggugat-penggugat ada memiliki tanah seluas lebih kurang 60 x 25 meter terletak di Desa Siaro, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatas dengan : tanah Jannes Hutasoit Sebelah Barat berbatas dengan : Parik/tanah MarihotSiburian Sebelah Selatan berbatas dengan: Jalan Hariara
Sebelah Utara berbatas dengan : Tali air (tanah yang menjadi objek perkara)
2. Bahwa tanah penggugat-penggugat tersebut berasal dari peninggalan Kakek para Penggugat bernama alm. Op. Diama Hutasoit yang dimiliki
penggugat berdasarkan pembagian oleh keturunan alm. Op. Diama Hutasoit pada tahun 2011;
3. Bahwa setelah keturunan alm. Op. Diama Hutasoit berbagi tanah warisan maka selanjutnya penggugat-penggugat mengusahai tanah bagian penggugat-penggugat tetapi dilarang oleh istri Tergugat-III bernama Lambok Boru Hutasoit dengan alasan tanah tersebut adalah milik tergugat-III karena berbatasan langsung dengan parik tanah tergugat-III;
4. Bahwa larangan istri tergugat-III kepada Penggugat-penggugat supaya tidak mengusahai tanah bagian penggugat-penggugat (sekarang tanah perkara yang berasal dari peninggalan alm. Op. Diama Hutasoit) telah membuat penggugat-penggugat menunda pengusahaan sementara menunggu adanya penyelesaian saecara kekeluargaan dengan tergugat-III selanjutnya penggugat-I kembali dulu ke Jakarta;
5. Bahwa sebelum Penggugat-penggugat dapat menyelesaikan masalah tanah perkara dengan tergugat-III terhubung banyaknya kesibukan Penggugat-I di Jakarta ternyata pada bulan Maret 2015 tergugat-I membangun pundasi rumah ditanah perkara;
6. Bahwa tindakan tergugat-I yang membangun pundasi rumah ditanah milik penggugat-penggugat (terperkara) telah dilarang keturunan Op. Diama Hutasoit yang tinggal di Desa Siaro tetapi tergugat-I tidak memperdulikan; 7. Bahwa karena tergugat-I telah membangun rumah ditanah perkara maka
penggugat-I datang dari Jakarta ke Desa Siaro menanyakan dasarapa tergugat-I membangun rumah ditanah perkara dan jawaban tergugat-I tanah perkara telah dibeli tergugat-I dari tergugat-II selanjutnya tergugat-II membelinya dari tergugat-III;
8. Bahwa walaupun demikian keadaannya penggugat-penggugat tetap berupaya mencari jalan damai guna penyelesaian tanah perkara tetapi tergugat-I,II,III tidak menanggapinya secara baik sehingga dengan terpaksa penggugat-penggugat harus membawa persoalan ini ke Sidang Pengadilan Negeri Tarutung;
9. Bahwa karena tanah perkara telah dikuasai tergugat-I dengan melawan hak kepemilikan penggugat-penggugat maka tindakan tergugat-I dapat dikwalifikasikan merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad);
10. Bahwa begitu juga perbuatan tergugat-III yang telah menjualtanah perkara kepada tergugat-II dan selanjutnya tergugat-II menjualnya lagi kepada
tergugat-I maka tindakan tergugat-II,III tersebut dapat juga dikwalifikasikan merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad);
11. Bahwa akibat tindakan dan perbuatan tergugat-III yang menjual tanah perkara kepada tergugat-II selanjutnya tergugat-II menjualnya lagi kepada tergugat-I sehingga Penggugat-penggugat terhalang mengusahai/menguasai tanah perkara oleh karenanya penggugat-penggugat mengalami kerugian materiil dan kerugian moril sebagai berikut :
Kerugian Materiil : Bahwa tindakan tergugat-III yang menjual tanah perkara kepada tergugat-II dan Tergugat-II menjualnya lagi kepada tergugat-I selanjutnya tergugat-I mendirikan bangunan rumahnya ditanah perkara telah mengakibatkan penggugat-penggugat terhalang mengusahainya, selanjutnya untuk mengurus perkara ini penggugat-penggugat harus bersusah payah mengeluarkan ongkos-ongkos dan biaya pendaftaran perkara serta honor Pengacara yang di taksir sebesar Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).
Kerugian Immateriil: Bahwa karena tindakan tergugat-III menjual tanah perkara kepada tergugat-II selanjutnya tergugat-II menjualnya kepada tergugat-I maka penggugat-penggugat telah merasa terhina di lingkungan keluarga terutama dilingkungan masyarakat Desa Siaro karena karena keluarga penggugat-penggugat maupun masyarakat Desa Siaro beranggapan bahwa penggugat-penggugat tidak mampu mempertahankan hak warisan milik penggugat-penggugat, maka untuk memulihkan nama baik dan harkat martabat penggugat-penggugat dilingkungan keluarga dan ditengah-tengah masyarakat Desa Siaro perlu diadakan suatu acara adat makan bersama paulak tondi tubadan yang harus mengeluarkan biaya yang tidak dapat dihitung tetapi menurut penggugat-penggugat kerugianMoril tersebut ditaksir sebesar Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah).
12. Bahwa agar tuntutan penggugat-penggugat tidak menjadi ilusoir kelak karena adanya kekhawatiran atau sangka yang beralasan dimana Tergugat-tergugat sewaktu-waktu dapat mengalihkan/memindah tangankan atau menjual lagi sebahagian maupun seluruhnya tanah perkara kepada pihak lain sudah sepatutnya apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini meletakkan sita (conservatoir beslag) atas tanah perkara;
13. Bahwa karena tanah perkara dimiliki penggugat-penggugat berdasarkan pembagian oleh ahli waris Alm.Op. Diama Hutasoit, maka patut dan adil menurut hukum bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat-surat yang berkaitan dengan tanah terperkara yang terbit ataupun diterbitkan
tergugat-tergugat maupun pihak ketiga dengan melawan hak kepemilikan penggugat-penggugat;
14. Bahwa karena tanah perkara adalah peninggalan Alm.Op. Diama Hutasoit dan dimiliki Penggugat-penggugat berdasarkan pembagian sesama ahliwaris Alm.Op. Diama Hutasoit sudah sepatutnya dan adil menurut hukum bilamana Tergugat-tergugat maupun pihak ketiga yang mendapat hak daripadanya di hukum menyerahkan tanah terperkara kepada penggugat-penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa syarat apapun agar penggugat-penggugat dapat mengusahai dan menguasai serta memiliki tanah terperkara secara bebas dan leluasa;
15. Bahwa oleh karena gugatan penggugat-penggugat ini didasari bukti yang kuat dan kebenarannya tidakdapat disangkal tergugat-tergugat maka patut dan adil menurut hukum apabila putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta (uitvoerbar bij voorrad);
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung memanggil pihak-pihak yang berperkara untuk bersidang di Pengadilan Negeri Tarutung serta menetapkan suatu hari sidang dengan mengambil putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat-penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita conservatoir beslag yang dimohonkan; 3. Menyatakan Penggugat-penggugat adalah termasuk ahliwaris Alm. Op.
Diama Hutasoit;
4. Menyatakan tanah terperkara seluas lebih kurang 60 x 25 meter terletak di Desa Siaro, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur berbatas dengan : tanah Jannes Hutasoit Sebelah Barat berbatas dengan :Parik/tanah Marihot Siburian Sebelah Selatan berbatas dengan : Jalan Hariara
Sebelah Utara berbatas dengan : Tali air
Adalah warisan peninggalan Alm.Diama Hutasoit yang telah dimiliki penggugat-penggugat berdasarkan pembagian sesama ahliwaris Alm.Diama Hutasoit.
5. Menyatakan tindakan dan perbuatan tergugat-I yang telah mendirikan bangunan rumah ditanah perkara merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad);
6. Menyatakan perbuatan tergugat-III yang telah menjual tanah perkara kepada Tergugat-II selanjutnya Tergugat-II telah menjualnya lagi kepada tergugat-I merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad);
7. Menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat jual beli tanah perkara dari tergugat-III kepada tergugat-II dan surat jual beli dari tergugat-II kepada tergugat-I;
8. Menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat-surat yang berkaitan dengan tanah terperkara yang terbit ataupun diterbitkan tergugat-tergugat maupun pihak ketiga dengan melawan hak kepemilikan penggugat-penggugat;
9. Menghukum tergugat-tergugat maupun pihak ketiga yang mendapat hak daripadanya untuk menyerahkan tanah terperkara kepada penggugat-penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa syarat apapun agar penggugat-penggugat selaku pemilik tanah perkara dapat mengusahai dan menguasai secara bebas dan leluasa;
10. Menghukum tergugat-tergugat membayar kerugian materiil dan kerugian moril kepada penggugat-penggugat sebesar Rp. 150.000.000,-(seratus lima puluh juta rupiah);
11. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat di jalankan dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding dan kasasi (uitvoerbar bij voorrad);
12. Menghukum tergugat-tergugat membayar segala ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini;
Subsidair :
Apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tarutung cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Para Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
Bahwa Tergugat I, II, III menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat-penggugat terkecuali apa yang diakui Tergugat secara tegas berikut ini;
Bahwa gugatan Penggugat adalah tidak benar dan hanya rekayasa, sehingga haruslah ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut :
A. Gugatan Penggugat kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel) dengan alasan :
Bahwa gugatan Penggugat adalah kabur dan tidak jelas, dimana Luas
yang disebutkan Penggugat dalam gugatannya tidak sama atau jauh berbeda dengan luas tanah yang diusahai oleh Tergugat I, II, III sebagaimana menurut batas-batas yang disebutkan Penggugat dalam gugatannya, demikian halnya letak objek tanah terperkara tidak disebutkan secara jelas dan terang nama dan alamat lengkap objek yang diperkarakan sehingga mengakibatkan gugatan penggugat kabur dan oleh karenanya haruslahditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
B. Gugatan Penggugat Kurang Pihak, dengan alasan :
1. Bahwa gugatan penggugat kurang pihak, dimana Penggugat mengajukan gugatan hanya kepada Tergugat I, II, III, sementara sebagian tanah terperkara telah sah milik Tergugat II dan telah memiliki alas hak yang kuat yaitu Akta Authentik berdasarkan undang-undang yaitu Sertifikat Hak Milik No. 350 atas nama Pemegang Hak Diffan Sianipar (tergugat II) yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara, dimana berdasarkan ketentuan hukum acara Perdata, untuk memenuhi syarat formil Gugatan, seharusnya Penggugat harus menyertakan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara beserta instansi pemerintah yang terkait didalamnya sebagai pihak dalam perkara ini, sehingga dengan tidak di ikutkannya Badan Pertanahan Nasional sebagai pihak dalam perkara ini mengakibatkan gugatan Penggugat kurang pihak,dimana Gugatan yang kurang pihak harus dinyatakan tidak dapat diterima;
2. Bahwa Tergugat III memperoleh tanah terperkara dari Hula-hulanya marga Hutasoit berdasarkan Surat Pernyataan Warisan atau Ragi-rai Nasora Buruk, dengan diketahui oleh Kepala Desa Siaro pada tanggal 17 Maret 2012, akan tetapi Penggugat tidak mengikutkan Marga Hutasoit (orang yang memberikan tanah terperkara kepada Tergugat III) sebagai Pihak dalam perkara ini, dimana seharusnya Penggugat harus menyertakan setiap orang yang terkait dalam peralihan hak menjadi pihak dalam perkara ini, dan dengan tidak disertakannya marga Hutasoit yang menyerahkan tanah terperkara kepada Tergugat III, maka Gugatan Penggugat menjadi kurang pihak, dan dengan demikian haruslah ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
C. Gugatan Penggugat Error In Persona, dengan alasan :
Bahwa Gugatan Penggugat Error in Persona, karena telah menyertakan Tergugat I Lohot Panjaitan sebagai pihak dalam perkara ini, dimana Tergugat I tidak ada memiliki atau menguasai tanah terperkara secara
melawan hak dan melawan hukum karena Tergugat I hanyalah pekerja serta mengusahai tanah terperkara atas ijin Tergugat II, sehingga tidak relevan kalau Tergugat I menjadi pihak dalam perkara ini, karena Tergugat I tidak memiliki hubungan hukum dengan objek tanah terperkara, sehingga dengan di ikutkannya Tergugat I menjadi pihak dalam perkara ini, telah mengakibatkan Gugatan Penggugat salah orang (error in persona) dimana gugatan yang Error in Persona harus dinyatakan ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat I, II, III tetap menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat I, II terkecuali apa yang diakui oleh Tergugat I, II,III secara tegas dalam pokok perkara ini;
2. Bahwa apa yang tertuang dalam Eksepsi Tergugat I, II, III diatas, untuk tidak mengulanginya lagi Mohon dianggap menjadi bagian atau satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ini;
3. Bahwa adapun dalil gugatan Penggugat I, II yang menyatakan bahwa tanah terperkara adalah milik Penggugat I, II yang berasal dari pembagian kakeknya yaitu Ompu Diama Hutasoit adalah tidak benar dan hanya rekayasa Penggugat I, II karena tanah terperkara adalah tanah milik Tergugat III yang diperoleh sebagai Ragi-ragi Nasora Buruk dari Hula-hulanya marga Hutasoit, berdasarkan Surat Pernyataan warisan Ragi-ragi Nasoraburuk tertanggal 17 Maret 2012 dihadapan Kepala Desa Siaro selaku Pemerintah setempat; 4. Bahwa selanjutnya sebagian tanah Ragi-ragi Na Soraburuk milik Tergugat III,
telah dijual lepas kepada Tergugat II, sesuai dengan Surat Jual Beli Tanah tanggal 28 Juli 2012, dihadapan saksi-saksi dan diketahui Kepala Desa Siaro selaku Pemerintah setempat, tanpa adanya keberatan dari pihak manapun, kemudian oleh Tergugat II telah memohonkan penerbitan Sertifikat diatas tanah milik Tergugat II, dan telah memperoleh Sertifikat Hak Milik No. 350 An Diffan Sianipar yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara selaku Instansi Pemerintah yang sah dan berdiri diatas Undang-Undang dan Hukum;
5. Bahwa adapun dalil gugatan Penggugat I, II yang mengatakan bahwa istri Tergugat III pernah melarang Penggugat I,II untuk mengusahai tanah terperkara adalah benar, dimana istri Tergugat III melarang Penggugat I, II mengusahai tanah terperkara adalah karena tanah terperkara adalah milik Tergugat III bersama istrinya yang diperoleh dari orangtua (Mertua Tergugat III), dimana sejak kecilnya istri Tergugat III telah sering dibawah oleh
orangtuanya (mertua Tergugat III) untuk bekerja berladang di atas tanah terperkara tanpa ada keberatan dari pihak manapun termasuk orangtua Penggugat-penggugat;
6. Bahwa sebagai dasar dan bukti nyata kepemilikan Hula-hula (mertua Tergugat III) diatas tanah terperkara bahwa secara keseluruhannya sawah yang berada disebelah bawah tanah terperkara (utara) adalah sawah milik dari mertua Tergugat III marga Hutasoit sampai sekarang yang diwarisi oleh keturunannya, dan kalaupun ada milik marga lain, pasti karena adanya jual beli atau peralihan hak secara hukum dari mertua Tergugat III kepada pihak lain, dan menurut Kultur atau batas alam bahwa tanah terperkara masih satu kesatuan dengan sawah milik mertua Tergugat III yang berada di sebelah Utara tanah terperkara, sebelum adanya penyerahan kepada Tergugat III, dimana sesuai dengan sejarah tanah-tanah adat bahwa setiap ada sawah pasti ada Bukitnya (Dolok/tanah kering) sebagai tempat mengumpulkan Padi ketika musim panen, dimana tanah terperkara hanyalah bagian bukit sawah(Dolok ni Hauma) yang telah diberikan oleh marga Hutasoit menjadi Ragi-ragi Naso buruk kepada Tergugat III;
7. Bahwa adapun dalil Penggugat I, II yang mengatakan bahwa Tergugat I, telah membangun pondasi rumah diatas tanah terperkara adalah keliru dan haruslah ditolak, dimana Tergugat I tidak pernah membangun pondasi rumah diatas tanah terperkara, akan tetapi adapun rumah yang ditempati oleh Tergugat I diatas tanah terperkara adalah rumah milik Tergugat II, dan Tergugat I hanyalah orang yang menempati (penyewa) dengan demikian, gugatan Penggugat sudah melampaui perbuatan Tergugat I, sehingga haruslah ditolak;
8. Bahwa demikian halnya dalil gugatan Penggugat yang mengatakan bahwa Penggugat I pernah menjumpai Tergugat I untuk melarang dan menanyakan kepada Tergugat I kenapa membangun rumah diatas tanah terperkara adalah tidak benar dan haruslah ditolak, karena Penggugat I, tidak pernah bertemu dengan Tergugat I;
9. Bahwa tindakan Tergugat I yang menempati rumah yang berdiri diatas tanah terperkara bukanlah merupakan perbuatan melawan Hukum karena Tergugat I dalam menempati rumah tersebut adalah atas ijin yang ber hak yaitu : Tergugat II, sehingga gugatan Penggugat yang mengatakan Perbuatan Tergugat I yang menempati Rumah diatas tanah terperkara merupakan perbuatan melawan Hukum haruslah ditolak;
10. Bahwa demikian halnya tindakan Tergugat II yang membeli sebagian tanah terperkara dari Tergugat III, bukanlah merupakan perbuatan melawan Hukum karena Tergugat II adalah merupakan Pembeli yang baik, terbukti Tergugat II dalam membeli sebagian tanah terperkara dari Tergugat III, dilakukan secara terang dan tunai di hadapan pengetua-pengetua Adat sebagai saksi-saksi dan diketahui oleh Kepala Desa Siaro selaku Pemerintah setempat;
11. Bahwa demikian halnya tindakan dan perbuatan Tergugat III yang mengusahai sebagian tanah terperkara dan menjual sebagian tanah terperkara kepada Tergugat II bukanlah merupakan perbuatan melawan Hukum karena Tergugat III mengusahai dan menjual sebagian tanah terperkara kepada Tergugat II adalah berdasarkan bukti kepemilikan yang sah dan akurat ;
12. Bahwa adapun tuntutan moril maupun kerugian Materil yang diajukan Penggugat haruslah ditolak, dimana Tergugat I, II,III tidak ada melakukan perbuatan melawan Hukum yang dapat merugikan Penggugat I,II dan kalaupun Penggugat I,II merasa rugi, adalah merupakn resiko Penggugat I,II yang mengklaim tanah terperkara sebagai miliknya, tanpa alasan yang jelas dan tanpa alas hak, lagi pula tuntutan kerugian haruslah dengan alasan yang jelas dan terperinci;
13. Bahwa gugatan penggugat I,II yang diajukan terhadap Tergugat I, II,III adalah tanpa bukti-bukti yang sah dan kuat sehingga haruslah ditolak,dimana Tergugat I mengusahai dan memiliki tanah terperkara adalah berdasarkan bukti yang sah dan kuat yaitu surat Pernyataan warisan Ragi-ragi Nasora buruk tanggal 17 Maret 2012, sehingga Surat Pernyataan warisan Ragi-ragi Nasora Buruk tanggal 17 Maret 2012 haruslah dinyatakan sah dan berharga menjadi dasar kepemilikan Tergugat III atas objek Terperkara;
14. Bahwa demikian halnya Tergugat II menguasai dan memiliki sebagian tanah terperkara adalah berdasarkan alas hak yang kuat dan Authentik, dimana Tergugat II telah membeli sebagian tanah terperkara dari Tergugat III berdasarkan Surat Jual Beli tanah tanggal 28 Juli 2012 yang dilanjutkan dengan permohonan diterbitkannya Sertifikat Hak Milik No. 350 An Diffan Sianipar, sehingga dengan demikian maka Surat Jual Beli Tanah tanggal 28 Juli 2012 dan Sertifikat Hak Milik No. 350 An Diffan Sianipar adalah sah dan berharga serta berkekuatan hukum.
Berdasarkan uraian-uraian Tergugat I,II,III diatas, kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar berkenan menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat I, II atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
dapat diterima;
Menimbang bahwa atas jawaban Para Tergugat tersebut, Para Penggugat menyatakan tidak menanggapinya lagi dan tetap pada gugatan sebelumnya;
Menimbang bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan putusan Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Trt, tanggal 17 Nopember 2015 yang amarnya sebagai berikut:
A. DALAM EKSEPSI
Menolak Eksepsi Para Tergugat;
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng sebesar Rp. 1.251.000,- (satu juta dua ratus lima puluh satu ribu rupiah) ;
Menimbang bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor 20/Akta.Bdg/2015, tanggal 25 Nopember 2015 yang dibuat oleh MARDINUS SINAGA, S.H Wakil Panitera Pengadilan Negeri Tarutung yang menerangkan bahwa Penggugat I dan II, telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor: 24/Pdt.G/2015/PN.Trt, tanggal 17 Nopember 2015 dan telah diberitahu kepada Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III masing-masing pada tanggal 3 Desember 2015;
Menimbang bahwa Pembanding semula Penggugat I dan II, telah mengajukan Memori Banding tanggal 17 Desember 2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 17 Desember 2015 dan Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III masing-masing pada tanggal 21 Desember 2015;
Menimbang, bahwa Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III telah mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 11 Januari 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 15 Januari 2016 dan telah diberitahu kepada Kuasa Pembanding semula Penggugat pada tanggal 18 Januari 2016;
Menimbang bahwa ENDY JEREMES AYAL, Juru Sita pada Pengadilan Negeri Tarutung telah memberitahukan kepada Kuasa Pembanding pada tanggal 10 Desember 2015 dan kepada Terbanding I, II dan III masing-masing pada tanggal 3 Desember 2015 untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang bahwa permohonan banding dari Penggugat I dan II /Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta persyaratan yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang bahwa Pengadilan Tinggi telah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Trt, tanggal 17 Nopember 2015;
Menimbang bahwa Penggugat I dan II/Pembanding menolak putusan
Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Trt, tanggal 17 Nopember 2015 tersebut, dengan alasan yang selengkapnya seperti
tersebut dalam memori bandingnya tanggal 17 Desember 2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung sebagaimana tersebut dalam Akte Tanda Terima Memori Banding tanggal 17 Desember 2015, dengan alasan yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara telah lalai atau tidak melaksanakan Surat Edaran Mahkamah Agung No.7 tahun 2001 Tentang Pemeriksaan Setempat;
Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No.7 Tahun 2001 Tentang Pemeriksaan Setempat yang isinya ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama seluruh Indonesia yang memerintahkan dan meminta perhatian Ketua/Majelis Hakim yang memeriksa perkara perdata untuk melakukan Pemeriksaan Setempat (PS) atas objek perkara dengan memperhatikan ketentuan pasal 150 HIR/180 RBg ;
Surat Edaran tersebut diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia karena banyaknya laporan dari pencari keadilan maupun pengamatan Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang putusan hakim yang tidak sesuai dan menimbulkan masalah karena sebelumnya tidak pernah dilakukan pemeriksaan setempat;
Bahwa dalam perkara aquo para pembanding telah mengajukan permintaan agar dilakukan pemeriksaan setempat guna mendapatkan kejelasan pembuktian mengenai tanah objek gugatan yang menjadi sengketa yang nantinya dihubungkan dengan bukti surat-surat dan bukti saksi-saksi, namun ternyata Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung
yang memeriksa perkara menolaknya dengan alasan telah mendapatkan kejelasan dari perkara aquo, oleh karenanya patut dan adil menurut hukum pertimbangan hukum dan amar putusan Pengadilan Negeri Tarutung tersebut patut dibatalkan Majelis Hakim Tingkat banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
2. Tentang Pertimbangan Hukum Majelis Hakim terhadap bukti-bukti dalam perkara perdata ini adalah pertimbangan hukum yang keliru, tidak cermat serta tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya ;
Bahwa dari fakta-fakta yang ditemukan dari dan didalam pemeriksaan perkara perdata ini, baik dari bukti-bukti surat yang dimajukan oleh penggugat/pembanding serta keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh pihak para penggugat/para pembanding telah diperoleh fakta adanya persesuaian membenarkan bahwa tanah perkara adalah warisan peninggalan alm.Op.Diama Hutasoit ;
Bahwa kedua bukti para pembanding yakni P-1 dan P-2 memang benar berupa surat Pernyataan yang dibuat saksi-saksi para pembanding tetapi bukti surat tersebut tidak berdiri sendiri seperti pertimbangan hukum putusan perkara aquo halaman 42 alines 2 yang menyebutkan "
Menimbang, bahwa dari kedua surat bukti tersebut jika dicermati lebih jauh buken merupakan Akta Autentik yang memiliki pembuktian sempurna, sehingga diperlukan alai-alai bukti lain untuk memperkuat bukti tersebut;
Bahwa kedua alat bukti para pembanding tersebut telah saling bersesuaian dengan keterangan saksi para pembanding sehingga bukti tersebut sangat bernilai Pembuktian, sehingga bukti lain yang bagaimana lagi yang harus diajukan para pembanding untuk memperkuat bukti surat yang dimajukan para pembanding sementara bukti para terbanding yang dibuat dibawah tangan telah juga dipertimbangkan Hakim yang mengadili perkara seolah bukti yang lebih bernilai dari bukti yang diajukan para pembanding ;
Bahwa status tanah di wilayah Toba, Toba Samosir, Humbang dari Tapanuli Utara masih diakui kepemilikannya secara adat tanpa harus dibuktikan melalui surat atau sertifikat karena kepemilikan tanah diperoleh berdasarkan adat dan warisan turun temurun yang tetap mendapat pengakuan;
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara aquo sangat tidak adil dan tidak mencerminkan rasa keadilan hukum dalam pertimbangan hukumnya karena terlalu memaksakan
kehendak untuk membuktikan status kepemilikan para pembanding atas tanah perkara harus membuktikan alat-alat bukti lain untuk memperkuat bukti-bukti lain untuk memperkuat bukti-bukti yang telah dimajukan para pembanding dipersidangan;
Bahwa menurut ketentuan Undang-undang No.48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 5 ditegaskan, Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat, dan dalam perkara aquo Hakim yang mengadili perkara tidak menggali nilai nilai hukum yang berlaku dan hidup dimasyarakat padahal objek perkara berada diwilayah hukum yang masih memberlakukan adat istiadat, oleh karenanya pertimbangan hukum putusan perkara aquo pantas untuk dibatalkan karena Hakim yang memeriksa perkara telah menentukan kepemilikan objek perkara berdasarkan sertifikat padahal dalam hal ini sertifikat bukan mutlak sebagai alas hak tertinggi menentukan kepemilikan seseorang karena proses penerbitan sertifikat tersebut banyak terjadi dan dilakukan melalui penyeludupan hukum;
Bahwa karena Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo tidak menggali nilai-nilai kebiasaan adat istiadat di Tapanuli dan Humbang terkait status keabsahan kepemilikan tanah diwilayah hukum Pengadilan tempat dimana perkara diperiksa maka pertimbangan hukum dalam perkara ini pantas untuk dibatalkan Pengadilan Tinggi Medan;
Bahwa Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo terbukti membuat pertimbangan hukum yang keliru serta kontradiktif dalam putusan, dimana pada putusan halaman 21 alinea 2 disebutkan "
Menimbang, bahwa surat bukti bertanda T. I, II, III-3, sampai dengan bukti bertanda T.I,II.III-3 telah diberi b e a m e t er a i y a n g c u k up d an t e l a h d ic o c o k k a n d en g a n a s l in y a t er n y a t a se s u a i. S e h in g g a d a p a t dijadikan sebagai alat bukti yang sah. Sedangkan untuk bukti tertanda T.I,II,III-3 tidak dapat ditunjukkan aslinya. Maka terhadap surat bukti tersebut tidak memiliki nilai pembuktian, .
Bahwa mencermati dari pertimbangan hukum Majelis Hakim yang mengadili perkara terkait bukti T.I,II.III-3 telah ditegaskan bukan merupakan alat bukti yang bernilai tetapi justru Hakim yang mengadili perkara mempertimbangkan bukti T.I.II.III-3 tersebut termasuk bukti yang bernilai dan menjadi landasan hukum mempertimbangkan bahwa objek perkara adalah seolah milik para terbanding vide putusan halaman 42 dan halaman
43 ;
Bahwa karena pertimbangan hukum Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo telah membuat pertimbangan hukum yang keliru dan kontradiktif sudah sepantasnya Majelis Hakim Tinggi pada tingkat banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung dalam perkara ini
Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara keliru seolah sengaja tidak mempertimbangkan sama sekali bukti surat para terbanding bertanda T.I,II.III-2 karena bukti surat tersebut adalah fakta yang merupakan rangkaian asal usul terbitnya bukti TI,II,III-1 yaitu bukti perolehan tanah yang tidak jelas kepada para terbanding ;
Bahwa bila dicermati bukti bertanda T.I.II.III-2 yaitu Surat Pernyataan Warisan atau Ragi-ragi Nasoraburuk tertanggal 17 Maret 2013 adalah bukti yang direkayasa dan sangat melemahkan para terbanding sebagai pihak yang tidak berhak atas tanah perkara karena pengertian Warisan berbeda dengan Ragi-ragi dimana bahwa Warisan adalah hak melekat seseorang dalam memperoleh harta dari orangtuanya sedangkan Ragi-ragi adalah pemberian kepada pihak yang bukan ahliwaris, tetapi oleh Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara sengaja tidak mempertimbangkan bukti T.I.II.III-2 tersebut karena bilamana bukti T.I.II.III-2 dipertimbangkan maka penerbitan bukti T.I,II.III-1 yaitu Sertifikat Hak Milik No.350 tanggal 19 September 2013 atas nama Difan Sianipar diragukan penerbitannya karena bukti T.I.II.III-1 tersebut diterbitkan melalui penyeludupan hukum. Bahwa karena Majelis Hakim dalarn perkara aquo tidak mempertimbangkan bukti T.I.II.III-2 secara lengkap maka landasan hukum memeriksa dan mengadili perkara telah tidak lengkap juga sehingga pertimbangan Hakim dalam putusan perkara aquo pantas dibatalkan Pengadilan Tingkat Banding;
2. Tentang Pertimbangan Hukum Majelis Hakim terhadap keterangan saksi-saksi dalam perkara perdata ini adalah pertimbangan hukum yang keliru, tidak cermat serta tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya.
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam pertimbangan hukumnya halaman 42 alinea 2 menyatakan Menimbang " bahwa dari keterangan saksi Bonar Hutasoit dan saksi Maju Nababan yang diajukan dipersidangan maka dapat diperoleh fakt a, para penggugat merupakan keturunanlahliwaris dari alm.0p.Diama Hutasoit yang telah mendapatkan pembagian warisan berupa sebidang tanah yang menurut
keterangan saksi Bonar Hutasoit pernah diceritakan oleh alm.0p.Diama Hutasoit saat hidup mengenai obyek sengketa yang merupakan milik dari alm.0p.Diama Hutasoit. Sedangkan saksi Maju Nababan mengetahui objek perkara merupakan milik dari alm.0p.Diama Hutasoit oleh karena saat saksi Maju Nababan berusia 14 (empat betas) tahun hendak mengambil kayu di objek perkara, saksi Maju Nababan dilarang anak-anak Op.Diama Hutasoit ;
Bahwa saksi para pembanding Bonar Hutasoit adalah saksi fakta yang langsung mendengar penjelasan dari Op.Diama Hutasoit bahwa objek perkara adalah milik Op.Diama Hutasoit dengan demikian kesaksian Bonar Hutasoit merupakan bukti yang bernilai apalagi kesaksian tersebut saling berkaitan dengan kesaksian Maju Nababan yang menerangkan bahwa pada saat saksi Maju Nababan pernah mengambil kayu dari tanah perkara ada mendapat larangan dari anak-anak Op.Diama Hutasoit
Bahwa Op.Diama Hutasoit tidak mungkin berbohong menceritakan tanah perkara sebagai miliknya kepada saksi Bonar Hutasoit karena pada saat tanah perkara diceritakan kepada saksi Bonar Hutasoit belum ada sengketa bahkan tanah-tanah disekitar tanah perkara dijaman Op.Diama Hutasoit belum ada yang perkara karena harga tanah pada saat itu belum begitu bernilai ;
Bahwa begitu juga kesaksian Maju Nababan yang menerangkan dimasa mudanya sewaktu mengambil kayu dari tanah perkara telah mendapat larangan dari keturunan Op.Diama Hutasoit, bahwa Maju Nababan tidak mungkin dilarang keturunan Op.Diama Hutasoit mengambil kayu dari tanah perkara kalau tanah perkara bukan milik Op.Diama Hutasoit, tetapi oleh Hakim yang memeriksa perkara dengan begitu saja menolak gugatan pembanding tanpa mempertimbangkan secara mendetail keterangan saksi-saksi para pembanding, sehingga pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri Tarutung tersebut pantas dibatalkan Hakim yang memeriksa ditingkat banding ;
Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara dalam pertimbangan hukumnya telah keliru memperti mbangkan keterangan saksi -saksi para terbanding, dan kekeliruan tersebut telah mencerminkan ke tidak adilan hukum sebagaimana tertuang dalam pertimbangan hukumnya sebagai berikut:
Menimbang " bahwa dari keterangan saksi Rino Saut Marini Tua Hutasoit,
saksi Soddin Hutasoit, dan saksi Maruddin Hutasoit jika dihubungkan dengan satu dengan yang lainnya maka dapat diperoleh persesuaian fakta mengenai objek sengketa pada mulanya merupakan milik dari Baginda Hutasoit yang kemudian diwariskan kepada Aldos Hutasoit merupakan mertua dari tergugat-III yang pada tahun 2012 memberikan objek sengketa kepada tergugat-III sebagai Ragi-ragi atau Ulos Nasoraburuk yang dituangkan dalam surat pernyataan Warisan atau Ragi-ragi Nasoraburuk tertanggal 17 Maret 2013 yang diperbuat dihadapan Kepala Desa Siaro (vide bukti bertanda TI.II.III-3) dan saksi Rino Saut Maulitua Hutasoit, saksi Soddin Hutasoit, saksi Jon Piter Hutasoft, dan saksi Maruddin Hutasoit turut Nadir dalam acara penyerahan ragi-ragi atau Ulos Nasora buruk tersebut kepada tergugat-III serta, ikut menandatangani Surat Pernyataan Warisan Ragi-ragi atau Ragi-ragi Ulos Nasoraburuk tersebut vide putusan halaman 42 alinea terakhir yang berlanjut kehalaman 43 "
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas maka dapat diperoleh fakta benar diatas objek sengketa tersebut telah terdapat sertifikat. Akan tetapi, Sertifikat Hak Milik tersebut bukan merupakan alas hak kepemilikan, sehingga untuk membuktikan kepemilikan objek sengketa tersebut perlu diperhatikan alas hak kepemilikan yang didalilkan oleh para, pihak
Bahwa Ragi-ragi Nasoraburuk berbeda pegertiannya dengan Warisan, sementara yang menjadi dasar alas hak para terbanding menyatakan tanah perkara seolah miliknya adalah bukti T.I.II.III-3 yaitu Surat Pernyataan Warisan Ragi-ragi Nasoraburuk ;
Bahwa Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara telah mengakui bukti TIII.III-1 yaitu Sertifikat Hak Milik yang diajukan para terbanding bukan merupakan alas hak kepemilikan, tetapi dipertimbangan hukum yang lain justru sertifikat tersebut termasuk dasar pertimbangan hakim menyatakan tanah perkara seolah milik para terbanding, tegasnya dasar penerbitan T.I,II.III-1 adalah bukti TI.II,III-3 yang menurut pertimbangan hakim dalam putusan halaman 21 alinea 2 bukti TI.II.III-3 tersebut tidak memiliki nilai pembuktian;
Bahwa bila dicermati pertimbangan hukum putusan Hakim yang memeriksa perkara aquo telah menegaskan bukti T.I.II,III-1 dan bukti T.I,II.III-3 tersebut merupakan bukti yang tidak bernilai tetapi Majelis Hakim yang memeriksa perkara dipertimbangan hukum yang lain justru menjadikan bukti bukti T.I.II.III-1 dan bukti T.I. II, III-3 sebagai dasar menolak gugatan pembanding dan menyimpulkan objek perkara adalah milik terbanding;
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan para pembanding diatas patut menurut hukum bilamana Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
M e n g a d ili :
- M e m b a t a l k a n p u t u s a n P e n g a d i l a n N e g e r i T a r u t u n g t e r t a n g g a l 1 7 N o p e m b e r 2 0 1 5 N o . 2 4 / P d t . G / 2 0 1 5 / P N . T r t
Dan Mengadili sendiri Dalam Pokok Perakara
1. Mengabulkan gugatan penggugat-penggugat seluruhnya
2. Menyatakan sah dan berharga sita conservatoir beslag yang dimohonkan 3. Menyatakan penggugat-penggugat adalah termasuk ahliwaris alm.0p.Diama
Hutasoit
4. Menyatakan tanah terperkara seluas lebih kurang 60 x 25 meter terletak di Desa Siaro, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-batas sebagai berikut
Sebelah timur berbatas dengan tanah Jannes Hutasoit Sebelah barat berbatas dengan Parik/tanah Marihot Siburian Sebelah selatan berbatas dengan Jalan Hariara:
Sebelah utara berbatas dengan Tali Air
Adalah warisan peninggalan alm.0p.Diama Hutasoit yang telah dimiliki penggugat-penggugat berdasarkan pembagian sesama ahliwaris alm.0p.Diama Hutasoit
5. Menyatakan tindakan dan perbuatan tergugat-I yang telah mendirikan bangunan rumah ditanah perkara merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad)
6. Menyatakan perbuatan tergugat-Ill yang telah menjual tanah terperkara kepada tergugat-II selanjutnya tergugat-II telah menjualnya lagi kepada tergugat-I merupakan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad); 7. Menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat jual beli
tanah perkara dari tergugat-Ill kepada tergugat-II dan surat jual beli dari tergugat-II kepada tergugat-I;
8. Menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat-surat yang berkaitan dengan tanah terperkara yang terbit ataupun diterbitkan tergugat-tergugat maupun pihak ketiga dengan melawan hak kepemilikan
penggugat-penggugat;
9. Menghukum tergugat-tergugat maupun pihak ketiga yang mendapat hak daripadanya untuk menyerahkan tanah terperkara kepada penggugat-penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa syarat apapun agar penggugat-penggugat selaku pemilik tanah perkara dapat mengusahai dan menguasai secara bebas dan leluasa;
10.Menghukum tergugat-tergugat membayar kerugian materiil dan kerugian moril kepada penggugat penggugat sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);
11.Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding dan kasasi (uitvoerbar bij voorrad);
12.Menghukum tergugat-tergugat membayar segala ongkos –ongkos yang timbul dalam perkara ini ATAU
Bilamana Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Majelis Hakim Tinggi pada tingkat banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat iain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).
Menimbang bahwa Kuasa Para Terbanding semula Tergugat I, II dan III telah mengajukan kontra memori banding yang selengkapnya sebagaimana tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 11 Januari 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 15 Januari 2016, yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa para Terbanding/Tergugat asal, secara tegas menolak seluruh dalil-dalil keberatan dari Pembanding/Penggugat tersebut, (sebagaimana termuat dalam Memori Bandingnya tertanggal 21 Desember 2015), karena Majelis Hakim pada tingkat pertama Pengadilan Negeri Tarutung telah tepat dan benar dalam putusannya, sehingga putusan Pengadilan Negeri Tarutung No. 14/Pdt.G/2015/PN.Trt tersebut sangat beralasan untuk dikuatkan oleh Majelis Hakim Timggi yang memeriksa dan mengadili perkaraini dalam tingkat Banding.
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No.24/Pdt.G/2015/PN. Trt , tidaklah keliru dalam penerapannya, akan, tetapi telah tepat dan benar dalam mempertimbangkan perkara ini Serta telah sesuai dengan peraturan Perundang undangan yang berlaku di Indonesia, sehingga Permohonan Banding yang diajukan oleh Pembanding haruslah dinyatakan ditolak dengan alasan-alasan sebagal berikut:
1. Bahwa adapun alasan Pembanding yang mengatakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah lalai dalam mengadili perkara ini terutama mengenai pelaksanaan Pemeriksaan Setempat, adalah tidak tepat dan haruslah ditolak, dimana Majelis Hakim dalam Perkara aquo telah tepat dalam penerapannya karena Gugatan Penggugat mengenai luas dan batas-batas objek terperkara sama dengan jawaban Tergugat Tergugat/Terbanding, Lagipula adalah kewajiban Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya, baik melalui Pemeriksaan Setempat, bukan atas penentuan Majelis Hakim.
2. Bahwa demikian halnya dalil-dalil Pembanding yang mengatakan Pertimbangan hukum Majelis Hakim terhadap bukti-bukti dalam perkara ini adalah Keliru" haruslah ditolak, karena Majelis Hakim dalam perkara a-quo telah mempertimbangkan bukti-bukti surat dan keterangan saksi-saksi dengan tepat dan berdasarkan hukum, baik bukti-bukti Penggugat/Pembanding maupun Bukti-bukti yang diajukan Para Tergugat/Terbanding sebagaimana termuat dalam putusan hal.45-46 tersebut.
3. Bahwa adapun bukti surat yang diajukan oleh Pembanding I,II/ Penggugat I,II yaitu : Bukti P-I dan Bukti P-II, hanyalah berupa surat Pernyataan Pribadi tanpa di dukung dengan b u k ti- b u k t i l a i n, s e t e l a h
di d e n g a r k e t e r a n g a n s a k si - s a k si P e n g g u g a t dipersidangan ternyata hanyalah saksi-saksi yang menerangkan berdasarkan cerita-cerita yang tidak jelas, terlebih keterangan Sentiara br. Nababan haruslah ditolak karena Sentiara Nababan hanyalah sebagai Mantu yang datang di marga Hutasoit, sehingga tidak mengetahui secara jelas tentang keberadaan dan asal usul tanah-tanah di Desa Siaro, oleh karenanya Bukti-bukti surat Penggugat tersebut haruslah ditolak hal ini telah sesuai dengan pertimbangan Maielis Hakim dalam putusan Hal.44, sehingga Putusan No. 24/Pdt.G/2015/PN.Trt sangat beralasan untuk dikuatkan.
4. Bahwa demikian halnya dalil memori Banding Para Pembanding, yang mengatakan" Bahwa status tanah diwilayah Toba, Toba Samosir, Humbang dan Tapanuli Utara masih diakui kepemilikannya secara Adat .... dst adalah benar dan inilah yang dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam perkara aquo pada hal 45 alinea terakhir – hal. 46, dimana Terbanding III, memperoleh tanah terperkara secara adat Barak dari Hula-hula Aldos Hutasoit yaitu : Ragi-ragi Nasora
Buruk, Namun Penyerahan tanah secara adatpun tidak boleh diberikan secara diam-diam, Namun tetap harus diketahui oleh Pengetua-pengetua Adat Setempat dan diakhiri dengan makan bersama, dan berdasarkan Keterang saksi Jhon Piter Hutasoit, saksi Soddin Hutasoit, Saksi Maruddin Hutasoit dan saksi Rino Hutasoit yang masing-masing dibawah sumpah menerangkan bahwa penyerahan ragi-ragi Nasora Buruk oleh Aldos Hutasoit kepada Marihot Siburian) tergugat III/TerbandingIII) dilakukan dihadapan saksi-saksi dan pengetua-pengetua Adat setempat yang diakhiri dengan makan bersama;
5. Bahwa demikian dalil memori Banding dari Para Pembanding yang mengatakan ib. (Hakim Tingkat pertama tidak adil dan seharusnya menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang, hidup dimasyarakat adalah tidak benar, dimana Majelis Hakim dalam perkara ini telah dengan seksama menilai dan mempertimbangkan hal-hal yang terungkap dipersidangan sebagaimana yang termuat dalam Gugatan Penggugat/Pembanding dan yang termuat dalam dalil-dalil sangkalan Te r gu ga t /T er b an di n g be rd a sa rk an B u k ti -b u kti y an g di ma ju k a n k e du a bel a h Pi h a k berperkara baik bukti-bukti surat maupun keterangan saksi-saksi, sehingga Majelis Hakim dalam perkara ini telah mencerminkan rasa keadilan bagi Masyarakat agar menjadi lebih tertib ( Vide Putusan hal.48 alines II)
6. Bah wa de mi ki an ha l nya dal i l Para Pe mba ndi ng/ Penggu gat y ang men gata kan bah wa Surat Pern yata an wari san Ra gi -ragi Nasora Buruk tertan ggal 17 Maret 2012 adal ah rekayasa Terbanding/Tergugat adalah tidak benar dan harus ditolak, dimana Pengerilan Ragi -ragi Nasora Buruk adal ah ( Ragi-Ragi = Ul os, "Nasora Buruk arti nya: yang ti dak Pernah Usang) jadi a rti kesel uruhannya adal ah wari san Pemberi an Orangtua kepada anak perempuannya berupa sebidang tanah, dimana Ragi -ragi/Ulos Nasora buruk hanya diberi kan kepada Anak perempuan Kandung, dan Ragi-ragi naso ra Buruk dalam Adat batak tidak pernah diberikan kepada orang lain, yang tidak ada hubungan waris kepada orang tua, sehi ngga Putusan Pengadi l an Negeri Tarutung yang me mperti mbangkan perkara i ni dengan me nyat akan dasa r kepe mi l i kan Terguga t II/Ter bandi ng I II di ata s tanah terperkara adalah Peyerahan Ragi-ragi Nasora buruk dari mertuanya kepada
anak perempuannya ( istri Tergugat III) dimana Peyerahan Ragi ragi tersebut dilaksanakan s ec ara ad at di had apa n Pen ge tua -p en get ua ada t set e m-p at da n s ak si -s a ksi ser ta diketahui oleh Kepala Desa setempat sebagaimana ( Bukti T.I,II,III.2) dimana bukti surat TI,II,III.2 inipun telah bersesuaian dan saling mendukung dengan keterangan saksi-saksi ya ng ma si h i k ut dal a m P e n yer ahan t an ah Ragi - ragi Na sor abu ru k te rs e but da n i ku t menandatangani surat teranggal 17 Maret 2012 tersebut yaitu Saksi Maruddin Hutasoit, saksi Rino Hutasoit, Saksi Soddin Hutasoit, saksi jhon Piter Hutasoit, mengenai hal tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya Hal . 46 ali nes Terahi r, dengan demi ki an Perti mbangan Huk m Ma jel i s Haki m dal am perkara aquo tel ah tepat dan benar dal am penerapannya -sehingga sangat beral asan untuk dikuatkan.
7. Bahwa dengan adanya alas hak Terbanding III, berdasarkan Pemberian Ragi-ragi Nasora Buruk-, sehingga Tergugat III/Terbanding III bersama istrinya berhal sebagi an tanah mi li knya ke pada or ang l ai n , di mana tel ah t erbuk ti sec ara sah terny ata sebagian tanah terperkara telah dijual oleh Tergugat III kepada Tergugat II sesuai dengan s u r a t J u a i b e l i 2 0 J u l i 2 0 1 2 ( B u k t i d i ma n a j u a l b e l i y a n g d i l a k u k a n o l e h Tergugat III kepada Tergugat II adalah sah dan mengikat secara Hukum karena tanah terperkara telah diperoleh dan di miliki oleh Tergugat III secara sah dari Hula -hulanya marga Hutasoit berdasarkan Surat Pernyataan warisan Ragi-ragi nasora buruk tanggal 17 Maret 2012, dimana hal ini juga telah sesuai dengan Pengakuan saksi -saksi yang juga ikut dalam acara jual beli antara Tergugat III dan Tergugat II yang masing-masing saksi juga ikut menandatangani surat jual beli tanggal 28 Juli 2012 ( Bukti yaitu saksi R i n o Hutasoit, Saksi Soddin Hutasoit yang masing-masing dibawah sumpah, sehingga dengan d e mi ki a n T er g u ga t I I b e r h a k me mo h o n k a n P e n s e r ti fi k a si a n a ta s s e b ag i a n O b je k terperkara yang telah di miliki secara jual beli dari Tergugat III sehingga Sertifilkat Hak Mi l i k N o . 3 5 0 t a n g g a i 1 9 S e p e mb e r 2 0 1 3 a d a l a h s a h d a n b e r k e k u a t a n h u k u m, sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim dalam perkara aquo.
8. Bahwa adapun dalil Memori Banding dari pembanding yang mengatakan Majelis Hakim dal am per kara aquo keli ru dan ti dak
cer mat dal a m meni l ai keterangan saksi -saksi di persi dangan adalah tidak benar, di mana Majelis Haki m dalam perkara ini telah tepat dan benar dalam menilai keterangan saksi -saksi, yang seluruhnya menerangkan dibawah sumpah, baik, keterangan saksi -saksi Penggugat/Pembading, maupun keterangan saksisaksi Tergugat/Terbanding, karena keterangan saksi -saksi tersebut diterangkan dahapan s i d a n g y a n g t e r b u k a u n t u k u mu m, s e h i n g g a P e mb a n d i n g / P e n g g u g a t t i d a k d a p a t me n yangkalnya, dan semua keterangan tersebut telah dengan terperinci temuat dalarn isi putusan No. 24/Pdt.G/2015/PN.Trt tersebut sehingga sangat beralasan untuk dikuatkan.
9. Bahwa demikian dalil Pembanding/Penggugat yang mengatakan bahwa tanah terperkara adalah milik Penggugat I, II yang berasal dari pembagian Op. Diama HUtasoit dimana batas tanah terperkara sebelah Timur yaitu Tanah Jannes Hutasoit juga berasal dari Op. Diama Hutasoit karena Jannes Hutasoit juga adalah keturunan Op. Diama Hutasoit haruslah ditolak, dimana saksi Rino Hutasoit (anak kandung Jannes Hutasoit)/ saksi Batas sebelah Timur secara tegas dan dibawah sumpah menerangkan : Bahwa adapun tanah Jannes Hutasoit (Batas sebelah Timur tanah terperkara) adalah merupakan warisan dari Philipus Hutasoit (Oppung saksi) dimana Philipus Hutasoit memperoleh tanah yang dimiliki Jannes Hutasoit dan anaknya Rino Hutasoit bukanlah dari Op.Diama Hutasoit sebagaimana dalil pembanding akan tetapi karena dibeli Alm. Philipus Hutasoit dari namboru saksi yang ada dikuta cane yang tidak memiliki keturunan,dimana adapun tanah warisan dari Op. Diama Hutasoit berada diseberang jalan Hariara, bukan disekitar tanah terperkara, dengan demikian Pembanding tidak dapat membuktikan dalil-dalil Gugatannya sehingga haruslah ditolak.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, kami mohon kepada Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding agar berkenan:
1. Menolak permohonan Banding dari Para Penggugat/Pembanding;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung No. 24/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 17 Nopember 2015;
3. Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Mdn, tanggal 17 Nopember 2015, Memori Banding dari Pembanding semula Penggugat I dan II, serta Kontra Memori Banding dari Terbanding semula Tergugat I, II dan III, Pengadilan Tinggi dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa oleh karena didalam keberatan Pembanding semula Penggugat I dan II didalam memori bandingnya, serta Kontra Memori Banding dari Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III, tidak ada hal yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya Memori Banding dan Kontra Memori Banding tersebut lebih lanjut tidak dipertimbangkan lagi oleh Pengadilan Tinggi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN.Trt, tanggal 17 Nopember 2015 beralasan hukum untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dikuatkan sehingga Pembanding semula Penggugat I dan II berada dipihak yang kalah, maka harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Mengingat Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang No.49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Rbg dan Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding;--- 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 24/Pdt.G/2015/PN-Trt
tanggal 17 Nopember 2015 yang dimohonkan banding tersebut;--- 3. Menghukum Pembanding membayar ongkos perkara untuk kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). --- Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SELASA, tanggal 29 MARET 2016 oleh
kami: RUSTAM IDRIS, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, BENAR
KARO-KARO, S.H., M.H dan ADE KOMARUDIN S,H., M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 458/PDT/2015/PT-MDN tanggal 07 Januari 2016, putusan tersebut diucapkan pada hari ini: KAMIS, tanggal 7 APRIL 2016
di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh HERMAN SEBAYANG, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS
ttd ttd
1. BENAR KARO KARO, S.H., MH. RUSTAM IDRIS, S.H.
ttd
2. ADE KOMARUDIN, S.H., M.Hum. PANITERA PENGGANTI
ttd
HERMAN SEBAYANG, S.H. Perincian ongkos perkara:
Meterai --- : Rp 6.000,- Redaks --- : Rp 5.000,- Pemberkasan ---: Rp 139.000.-
Jumlah--- : Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah).