Pengemasan Produk Teh Hitam
Di PT. Perkebunan Nusantara IX
Kebun Semugih
PROFIL PERUSAHAAN
PTPN IX pada awalnya merupakan penggabungan 2 unit kebun Semugih dan Pesantren. Kedua kebun tersebut terletak di wilayah Kabupaten Dati II Pemalang, Jawa Tengah. Dengan luas total yang dimiliki yaitu 1026,32 Ha.
PTPN IX merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan kantor pusat yang terletak di Jalan Mugas Dalam (Atas), Semarang.
Kebun Semugih dibagi menjadi 3 Afdeling :
Afdeling Semugih
Kebun Banyumudal Kebun Sima
merupakan pusat Afdeling yang lain, sehingga dijadikan sebagai kantor induk.
Afdeling Semakir
budidaya tanaman kakao, kelapa, tebu, dan jarak.
Afdeling Pesantren
Pengaturan kerja di PTPN Semugih :
a. Waktu kerja bagian kantor
b. Waktu kerja bagian pengolahan
Hari Pukul
Senin - Kamis, dan Sabtu Jumat
06.30 – 14.00 WIB (ist. ½ jam) 06.30 – 11.30 WIB
Proses Produksi Shift Pukul
SISTEM PEMASARAN
Pemasaran produk dilakukan dengan 2 cara :
a. Lelang untuk pasar ekspor
Kebun Semugih mengirim sampel chop ke kantor direksi, kemudian kantor direksi akan mengirim sampel ke calon pembeli yang terdaftar.
b. Penjualan Langsung (lokal)
SPESIFIKASI PRODUK
Grade 1
a. BOP (Broken Orange Pekoe)
c. PF (Pekoe Fanning)
d. DUST
e. BP (Broken Pekoe)
Grade 2
a. BP (Broken Pekoe) II
c. FANN II
d. DUST II
Grade 3
a. BM
PROSES PRODUKSI TEH HITAM
Bahan Baku
a. Pemetikan Pucuk
b. Pengangkutan Pucuk
c. Penerimaan Pucuk
d. Analisa Pucuk
Proses Produksi
a. Pelayuan
b. Penggilingan basah
- OTR - RRB 1
- PCR - RRB 2
- RV 1 - RRB 3
- RV 2 - RRB 4
Bubuk 4
c. Fermentasi
Waktu fermentasi optimal antara 110-180 menit (sambil melihat perubahan warna bubuk secara indrawi).
d. Pengeringan
Thermometer pada suhu Inlet menunjukkan 900C – 1000C dan pada suhu Outlet 550C – 600C atau 1200F – 1300F.
Pada pengeringan yang terlalu cepat dan suhu yang tinggi, maka akan terjadi case hardening.
Kecepatan Trays 20 - 24 menit dengan ketebalan haparan bubuk 1 – 5 cm.
f. Pengemasan
Tujuan pengemasan yaitu:
- Melindungi bubuk teh dari kontaminasi mikrobia ataupun kotoran fisik.
- Memudahkan di dalam pengangkutan dan pemasaran.
- Memperbaiki penampilan dalam rangka kepentingan penjualan.
Sebelum dilakukan pengemasan, bubuk disimpan dalam peti miring.
Di bagian dalam peti miring dilapisi dengan seng yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan kadar air pada bubuk teh. Apabila bubuk yang terlalu lama disimpan di
dalam peti miring akan mengakibatkan kadar air pada bubuk meningkat.
Kemasan yang digunakan kebun Semugih untuk teh yang diekspor dan untuk pasar lokal berbeda. Kemasan yang digunakan untuk diekspor yaitu sack yang terbuat dari kertas namun dibagian dalamnya dilapisi dengan
Untuk mempermudah pengangkutan paper sack
PEMBAHASAN
Teh hitam dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh (Camellia Sinensis L.Kuntze) yang memiliki komponen bioaktif polifenol secara optimal yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Pengujian yang telah dilakukan di Kebun Semugih hanya dilakukan pada pengujian fisika, kimia dan organoleptik.
Pengujian fisika telah dilakukan dengan uji keseragaman bubuk.
Pengujian kimia dengan menguji kadar air teh hitam.
Pucuk daun teh yang diangkut menggunakan
Pucuk yang kurang layu nantinya akan berpengaruh kurang baik dalam penggilingan dan fermentasi karena dalam penggilingan menjadi basah sehingga terhambat masuknya udara yang akan digunakan untuk mengoksidasikan zat-zat yang dapat teroksidasi.
Lama waktu penggilingan atau sortasi basah akan mempengaruhi jumlah bubuk yang dihasilkan dan suhu yang dihasilkan.
Salah satu sifat yang terpenting selama proses fermentasi adalah tanin yang akan berubah menjadi theaflavin dan thearubigin yang akan memberikan efek teh seperti aroma, warna, dan rasa.
KESIMPULAN
• Proses produksi yang dilakukan di PTPN IX Kebun
Semugih yaitu dengan sistem Orthodox Rotorvane.
• Proses pengolahan teh hitam di PTPN IX Kebun
Semugih melalui tahap pelayuan, penggilingan, sortasi basah, fermentasi, pengeringan, sortasi kering dan pengemasan.
• Jenis produk teh hitam yang dihasilkan di PTPN IX
• Tata letak mesin dan peralatan di PTPN IX
Kebun Semugih mengikuti urutan proses pengolahan, dengan mempertimbangkan efisiensi pemindahan material atau bahan yang diproses.
• Pengawasan mutu dilakukan pada tiap tahap
SARAN
• Dalam mempertahankan kualitas teh yang
baik sebaiknya suhu dan kelembaban ruangan pada masing-masing produksi selalu dikontrol.
• Dalam mencapai produk yang diinginkan