• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DISKUSI KOMISI VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL DISKUSI KOMISI VIII"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL DISKUSI KOMISI VIII

RAKERKESNAS WILAYAH TIMUR, MAKASSAR 9-12 MARET 2015

PENCEGAHAN FRAUD DALAM PELAKSANAAN

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

(2)
(3)

KOMISI VIII

Pencegahan Fraud dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Pengarah Inspektur Jenderal

Pimpinan Sidang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara Sekretaris Direktur RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Pendamping Pusat 1 SAM Bid. Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat 2 Sekretaris Inspektorat Jenderal

3 Inspektur I 4 Inspektur IV

5 Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat 6 Kepala Biro Hukum dan Organisasi

7 Kepala Biro Keuangan dan BMN

8 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Cabang Sulawesi selatan Peserta Dinkes/RSUD/UPT Vertikal/Prov./ Kab./Kota

DINKES PROV/KAB/KOTA RSUD PROV/KAB/KOTA UPT VERTIKAL I SULAWESI SELATAN I SULAWESI SELATAN I SULAWESI SELATAN 1 Kab. Toraja Utara 1 RSUD Siwa Wajo

2 Kab. Wajo 2 RS H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

3 Kab. Jeneponto 3 RSUD Lakipadada Tana Toraja 4 Kab. Tana Toraja 4 RSUD Jeneponto

II SULAWESI BARAT II SULAWESI BARAT II SULAWESI BARAT

(4)

Lanjutan ...

III SULAWESI TENGAH III SULAWESI TENGAH III SULAWESI TENGAH 5 Kab. Parigi Moutong 5 RSU Anuntaloko Parigi

6 RSU Kabelota Donggala

IV SULAWESI TENGGARA IV SULAWESI TENGGARA IV SULAWESI TENGGARA 6 Prov. Sulawesi Tenggara 7 RSU Kab. Bombana

V SULAWESI UTARA V SULAWESI UTARA V SULAWESI UTARA 7 Kab. Kep. Sitaro 8 RSUD Sawang-Sitaro 1 KKP Bitung

8 Kab. Bolmong selatan 9 RSUD Molibagu-Bolmong Selatan

VI GORONTALO VI GORONTALO VI GORONTALO 10 RSUD Hasri Ainun Habibie

VII MALUKU VII MALUKU VII MALUKU

9 Kab. Seram bagian barat 11 RSU Piru 2 BTKL-PP Kelas II Ambon VIII MALUKU UTARA VIII MALUKU UTARA VIII MALUKU UTARA

10 Prov. Maluku Utara

IX PAPUA IX PAPUA IX PAPUA 11 Kota Jayapura 12 RSUD Merauke

12 Kab. Merauke 13 RSU Abepura

X PAPUA BARAT X PAPUA BARAT X PAPUA BARAT 13 Kab. Teluk Wondama 14 RSUD Kab. Teluk Wondama

(5)

adalah tindakan yang dilakukan dengan

sengaja

untuk mendapatkan keuntungan finansial dari

program jaminan kesehatan dalam Sistem

Jaminan Sosial Nasional melalui

perbuatan

curang

yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Pengertian

(6)

teori “GONE”, yang menjelaskan tindakan fraud terjadi karena

keserakahan (greedy) untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya,

adanya peluang (opportunity) untuk melakukan tindakan fraud,

adanya kebutuhan (need) untuk menghindari kerugian dan pengaruh

lingkungan (exposure) yang juga banyak melakukan fraud .

Pendekatan yang lain adalah, fraud terjadi karena adanya faktor

predisposisi (predisposing factors), yaitu alasan untuk melakukan

tindakan fraud, faktor pemungkin (enabling factors), yaitu kondisi

yang memungkinkan dilakukannya fraud, dan faktor penguat

(reinforcing factors) yang meyakinkan pelaku untuk melakukan

tindakan fraud.

ADA BEBERAPA TEORI TERJADINYA TINDAKAN FRAUD,

antara lain :

(7)

Tujuan Pencegahan Fraud Dalam JKN adalah :

Tujuan Umum :

Menghindari terjadinya penyimpangan dalam

pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

(8)

Tujuan Pencegahan Fraud Dalam JKN adalah :

Mencegah Terjadinya Fraud

Menangkal Pelaku Potensial

Mempersulit Gerak Langkah Pelaku Fraud

Mengidentifikasi Kegiatan Beresiko Tinggi

dan Kelemahan Pengendalian Internal

Tuntutan Kepada Pelaku

(9)

MACAM-MACAM FRAUD PADA

FASILITAS KESEHATAN

(10)
(11)

A. FRAUD PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Kejadian Fraud pada FKTP dapat berasal dari beberapa pihak , antara lain : 1. Peserta BPJS Kesehatan :

- Menggunakan kartu BPJS Kesehatan orang lain

- Memalsukan kartu BPJS Kesehatan 2. BPJS Kesehatan : - Tidak membayar besaran nilai kapitasi

sebagaimana harusnya - Terlambat pembayaran kapitasi dan klaim - Tidak membayar kapitasi dan klaim - Penunjukkan FKTP yang tidak layak

3. FKTP :

- Memalsukan data fasilitas dan SDM FKTP - Mengurangi jam kerja

- Meminta iur biaya pasien

- Rujukan yang tidak seharusnya - Pelayanan sub standar

- Memperpanjang hari rawat pada FKTP rawat inap

- Menerima imbalan atas rujukan

4. Dinas Kesehatan :

- Memberikan rekomendasi tidak sesuai dengan

(12)
(13)

Kejadian Fraud pada FKTL dapat berasal dari beberapa pihak , antara lain :

1. Peserta :

- Menggunakan kartu orang lain.

- Tidak membayar urun biaya naik kelas

perawatan. 2. BPJS Kesehatan :

- Memperlambat proses verifikasi - Terlambat pembayaran klaim - Tidak membayar klaim

- Membayar tidak sesuai tariff INA-CBG

- Membayar klaim tidak sesuai hak kartu peserta - Mengganti kode diagnosis yang sudah benar - Penunjukkan FKTL yang tidak layak

- Merubah harga tidak sesuai e katalog

(14)

3. FKTL :

- Penulisan kode diagnosis yang berlebihan (upcoding). - Penjiplakan klaim (cloning).

- Klaim palsu (phantom billing).

- Penggelembungan tagihan obat dan alkes (phantom billing). - Pemecahan episode pelayanan (service unbundling).

- Rujukan semu (self referral). - Tagihan berulang (repeat billing).

- Memanipulasi lama perawatan (length of stay).

- Memanipulasi kelas perawatan (type of room charge).

- Membatalkan tindakan yang wajib dilakukan (cancelled service). - Melakukan tindakan yang tidak perlu (no medical value).

- Penyimpangan terhadap standar pelayanan (standard of care). - Melakukan tindakan yang tidak perlu (unnecessary treatment). - Perpanjangan penggunaan ventilator.

- Tidak melakukan visit (phantom visite). - Admisi berulang (readmission).

- Melakukan rujukan yang tidak seharusnya.

- Memanipulasi tanggal pelayanan. 4. Supplier Farmasi dan Alkes :

- Tidak mengirimkan pesanan obat sesuai kebutuhan pasien JKN.

- Merubah harga tidak sesuai e katalog

(15)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud

Di Fasilitas Kesehatan Tingkat

(16)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

1. a. Adanya tagihan pelayanan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya contoh : bidan

b. BPJS Kesehatan memperlambat proses verifikasi Solusi :

a. Melakukan Monev, verifikasi tagihan yang lebih akurat,

b. Updating dan sosialisasi pedoman verifikasi ke verifikator dan FKTL Kewenangan :

Dinkes dan BPJS Kesehatan Waktu Pelaksanaan : Triwulan II Tahun 2015

Issue/Masalah :

2. Masih banyaknya rujukan dari FKTP yang tidak sesuai

Solusi :

Sosialisasi 155 diagnosa dan monev Kewenangan :

Dinkes dan BPJS Kesehatan Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(17)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

Penggunaan sisa dana kapitasi diluar ketentuan peraturan pengelolaan keuangan

Solusi :

Penyusunan peraturan Bupati/Walikota yang dibuat secara rinci tentang penggunaan sisa dana kapitasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi

Kewenangan :

Bupati/Walikota Waktu Pelaksanaan : Triwulan II Tahun 2015

Issue/Masalah :

Masih banyak Faskes yang dikontrak kerja oleh BPJS yang tidak sesuai dengan standar. Contoh: Dinkes tidak dilibatkan dalam penetapan kredensial Faskes

Solusi :

Keterlibatan Dinas Kesehatan dalam kredensialing Faskes sesuai Permenkes Kewenangan :

Dinkes Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(18)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

3. Dokter praktik mandiri menerima kapitasi dan merangkap kepala PKM yang menggunakan fasilitas PKM dalam praktik dokternya

Solusi :

Monev oleh Dinkes Kab/Kota Kewenangan :

Dinkes Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

1. Adanya tambahan biaya untuk rujukan pasien ke FKRTL pada daerah-daerah tertentu

Solusi :

a. Dibuat peraturan pada daerah - daerah tertentu tentang biaya rujukan ke FKRTL b. BPJS Kesehatan harus membayar biaya rujukan sesuai Perda.

Kewenangan :

Bupati, BPJS, Pusat Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(19)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

2. Minimnya pemahaman terhadap peraturan perundangan tentang JKN

Solusi :

Pembentukan tim pencegahan fraud dan Sosialisasi mengenai peraturan perundangan tentang JKN melibatkan D/BPKAD

Kewenangan :

Dinkes Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

3. Kartu peserta orang lain

Solusi :

a. Jangka pendek : Konfirmasi kepada pasien yang membawa kartu; b. Jangka panjang : Foto,

finger print

Kewenangan :

(20)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

4. Iur biaya dari peserta

Solusi :

Pengawasan yang harus ditingkatkan Kewenangan :

Dinkes Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

5. Memperpanjang lama perawatan

Solusi :

Ada tim audit medik, monev Kewenangan :

(21)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKTP

Issue/Masalah :

6. Sengaja menutup praktek (mengurangi jumlah jam pelayanan)

Solusi :

Monitoring dan pembinaan Kewenangan :

Dinkes, BPJS Kesehatan & Tim KMKB Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

7. Pengobatan sub standar

Solusi :

Ada tim audit medik, monev Kewenangan :

(22)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud

Di Fasilitas Kesehatan Rujukan

(23)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

1. Penetapan tarif rill ada kesenjangan dengan tipe tarif rumah sakit

Solusi : Revisi Tarif Kewenangan :

Kemenkes Waktu Pelaksanaan : Semester I Tahun 2015

Issue/Masalah :

2. Belum semua rumah sakit yang melakukan efisiensi

Solusi :

Efisiensi, Penyusunan dan kepatuhan

clinical pathway

Kewenangan :

RS Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(24)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

3. Belum adanya buku pedoman, Tim anti fraud, updating juknis coder dan verifikator

Solusi :

Buku pedoman, membuat tim anti fraud, sosialisasi Kewenangan :

RS & BPJS Kesehatan

Waktu Pelaksanaan : Semester I Tahun 2015

Issue/Masalah :

4. Belum semua rumah sakit melakukan sosialisasi untuk diagnosis dengan menggunakan ICD-9 dan ICD-10

Solusi :

Pengadaan buku ICD-9, ICD-10 dan Sosialisasi Kewenangan :

(25)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

1. Pemahaman yang berbeda antara coder, verifikator dan dokter

Solusi :

Sosialisasi, Pelatihan, Monev Kewenangan :

Kemenkes, RS, Dinkes, BPJS Kesehatan, Tim KMKB Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

2. Pemahaman yang berbeda antara institusi rumah sakit, BPJS dan pasien

Solusi :

Sosialisasi, Pelatihan, Monev Kewenangan :

Kemenkes, RS, Dinkes, BPJS Kesehatan, Tim KMKB

Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(26)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

3. Akses formularium obat

Solusi :

Komitmen 3 pihak (Industri Farmasi - PBF - Satker) Kewenangan :

(27)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

1. Rumah sakit rata - rata merasa rugi (by rill tidak cocok dengan by RS) contoh : Pasien yang indikasi rawat jalan tapi dirawat-inapkan

Solusi :

Revisi Tarif Ina-CBG, Efisiensi, Penyusunan dan kepatuhan clinical pathway Kewenangan :

RS Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

2. Belum semua rumah sakit yang menerapkan clinical pathway

Solusi :

Penyusunan dan kepatuhan

clinical pathway

Kewenangan : RS

Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(28)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

3. Kasus - kasus yang menggunakan sumber daya yang besar contoh : Hemofilia

Solusi :

Tambahan alokasi khusus dari dana APBN, dibuat

clinical pathway

Kewenangan :

Kemenkes Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

Issue/Masalah :

4. Belum semua rumah sakit melakukan integrasi sistem rumah sakit dengan BPJS

Solusi :

Integrasi

software

CBG dan BPJS Kewenangan :

Kemenkes, RS, & BPJS Kesehatan

Waktu Pelaksanaan : Tahun 2015

(29)

Rencana Aksi Pencegahan Fraud Di FKRTL

Issue/Masalah :

5. Sistem pembayaran klaim BPJS tidak ada rincian dan feedback

Solusi :

Adanya

feedback

aplikasi klaim, berkas klaim yang tidak dibayar dikembalikan Kewenangan :

(30)

Alur Pengawasan Indikasi Fraud di FKTP

1. Penetapan Kapitasi di FKTP Pemerintah dan Swasta

Tarif berdasarkan pola ketenagaan di Faskes

BPJS

2. Pengelolaan dana FKTP di Institusi Pemerintah 60 % Jasa 40 % Operasional - Inspektorat Daerah - Dinkes

- Tim Pencegahan Fraud Dinkes

Pengawasan P en ga w asan

3. Dana non kapitasi FKTP Pemerintah dan swasta

Klaim

Pengawasan - Tim Pencegahan Fraud Dinkes - TKMKB

- Adinkes

- Dinkes Kabupaten/Kota

(31)

Teridentifikasi Fraud

Pelayanan Pasien

Obat - Obatan Pelayanan Medik Penunjang Diagnostik

Rekam Medik – Proses Codding Verifikator Tim Pencegahan Anti Fraud

Ruangan Bersama Anti Fraud

Perwakilan BPJS Perwakilan RS Verifikasi Klinik Direksi (Pembinaan Tindak Lanjut) Proses Administrasi Klaim dilanjutkan BPJS Verifikator BPJS TMKMB

Tidak Teridentifikasi Fraud Indikasi Fraud Indikasi Fraud Alur Pengawasan Indikasi Fraud di FKRTL

(32)

Matriks Rencana Aksi

Pencegahan Fraud Dalam

Pelaksanaan Program JKN

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan model kalibrasi sampel recovery produk B (produk susu yang memiliki total padatan ≤ 15%) dengan metode spektroskopi FTIR dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1)

Elisator adalah senyawa yang dapat menginduksi mekanisme pertahanan dan sekresi metabolit sekunder yang berhubungan dengan mekanisme pertahanan yang. terjadi pada

Hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh nilai Zhitung (Zh) sebesar 2,24 (nilai (-) tidak termasuk karena harga mutlak) yang berarti lebih besar dari nilai Ztabel (Zt)

Berdasarkan wawancara dengan atasan tempat terapi “X” Bandung didapatkan bahwa terapis memiliki tanggung jawab untuk memberikan sesi terapi kepada klien yang

2. Siswa harus “mengkorelasikan” keterhubungan jawaban benar satu dengan jawaban yang lain untuk menentukan jawaban yang paling tepat.. Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya

Berdasarkan temuan selama penelitian yang tercantum pada tabel di atas, hasil belajar peserta didik kelas V C SD Negeri 91 Palembang meningkat pada setiap siklus I dan

Pengujian rancang bangun sistem pemeliharaan ternak ayam broiler pada kandang tertutup dilakukan untuk melihat proses keseluruhan dari alat mulai dari