• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Bahasa Mandarin Mahasiswa Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN

TANDA BACA BAHASA MANDARIN

MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Tiara Marliani, Indra Wibowo, Fu Ruomei

Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

tiaramarliani@gmail.com; indrathang@gmail.com; rosemary@binus.edu

ABSTRACT

The purposeof thisstudyisto analyzethe causesandexplorecommon mistakes madein the process ofstudentlearning, teachingandpropose solutionstominimizethe percentage of errors. The author used documentation and quantitative methodsto supportthisresearch.

First of all, the authorscollected the resultsofstudent’s essayleveltwoandthree, and then looked for the cause of the error by distributing questionnaires to level two and three students of Chinese Literature. Once the results obtained, the authorsanalyzedandfound the cause of thefault of the students. At last, authors give some suggestions for teaching method. Through this research, we know that students’ understanding about ellipsis is quite low, which is about 35.39% The main reasons for those errors are influence of students’ mother language, and also students’ factor.

Keywords: Error Analysis,punctuation,negative transfer of the mother tounge

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menyelami dan menganalisis penyebab kesalahan yang sering dilakukan pelajar dalam proses belajar, serta mengemukakan solusi pengajaran yang dapat meminimalisasi persentase terjadinya kesalahan. Penulis menggunakan metode dokumentasi dan kuantitatif untuk mendukung penelitian ini. Pertama-tama, penulis mengumpulkan hasil karya tulis dari mahasiswa tingkat 2 dan 3, kemudian mencari penyebab kesalahan dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa tingkat 2 dan 3. Kemudian dari hasil yang didapatkan, penulis menganalisa dan menemukan penyebab dari

(2)

kesalahan pelajar tersebut. Setelah diteliti, penulis mendapatkan hasil bahwa pemahaman pelajar terhadap tanda baca bahasa mandarin terutama tanda baca elipsi sangat rendah, hanya sebesar 35,29%. Penulis menyimpulkan bahwa alasan terjadinya kesalahan antara lain pengaruh bahasa ibu, generalisasi bahasa sasaran, strategi belajar dan faktor dari mahasiswa sendiri.

Kata kunci: Error Analysis, tanda baca, pengaruh bahasa ibu

PENDAHULUAN

Setiap bahasa mempunyai kaidah- kaidah ataupun aturan masing- masing yang baik dan benar. Artinya, dalam pemakaian suatu bahasa itu harus sesuai dengan situasi pemakaiannya dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Belajar suatu bahasa tidak terlepas dari segi tata bahasanya. Dalam penulisan, kita juga harus memperhatikan aturan-aturan atau kaidah dari bahasa itu sendiri. Penulisan suatu karya baik itu ilmiah maupun non ilmiah wajib memperhatikan aturan tersebut, terlebih lagi dalam penggunaan tanda baca.

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Kesalahan pemakaian tanda baca dalam penulisan suatu kata akan berdampak terhadap arti kata itu sendiri. Seperti bahasa Indonesia, dalam tata bahasa Mandarin juga terdapat tanda baca (biao dian fu hao) dan dalam penggunaannya ke dalam kalimat, tanda baca termasuk kategori kata yang bersifat kompleks. Selain untuk menunjukkan ekspresi dan intonasi dalam kalimat, tanda baca juga bisa digunakan menunjukkan perhentian sementara serta penggabung beberapa anak kalimat menjadi satu kalimat utuh.

Dalam bukunya, Lu Jianming (1999) mengusulkan empat langkah dalam melakukan penelitian terhadap pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing, salah satu adalah memperkuat analisis perbandingan bahasa Mandarin dan bahasa asing, serta analisis kesalahan pelajar asing. Hal ini dapat semaksimal mungkin mempermudah pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing secara sistematis dan terarah. Selain itu, analisis kesalahan juga membantu pengajar dalam mengetahui jenis kesalahan yang sering dilakukan pelajar, serta mengajari pelajar bagaimana cara memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing, penulis ingin melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada.

Jin Yan Yan (2010) terdapat 7 jenis tanda baca yang sering digunakan antara lain: tanda titik

(。),tanda koma(,),tanda tanya (?),tanda seru (!),tanda titik dua (:),tanda petik (“”) dan tanda elipsis (……). 19 (2): 155-157

Lin Yu Lin (2010) meneliti tentang karangan yang dibuat oleh 28 mahasiswa asing dengan kemampuan dasar, menemukan total 764 tanda baca, dan tujuh tanda baca yang paling banyak dipakai

adalah tanda koma (,), dengan jumlah pemakaian sebanyak 468 kali, dengan persentase 61,25% ; tanda titik (。) dengan jumlah pemakaian sebanyak 256 kali, dengan persentase 33,51% ; tanda elipsis

(3)

(……) dengan jumlah pemakaian 13 kali, dengan persentase 1,7% ; tanda seru (!) dengan pemakaian 7 kali, dengan persentase 0,92% ; tanda tanya (?) dan tanda petik (“”) dengan jumlah penggunaan yang sama yakni masing-masing 6 kali dan persentase 0,79% ; tanda titik dua (:) dengan jumlah pemakaian sebanyak 5 kali dan persentase 0,65% ; serta tanda baca lainnya yang tidak dipakai lebih dari 0,4%. 26(5): 87-90

Corder (2001), error adalah suatu bukti dari kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bukti dari apa yang mereka terima dalam proses pembelajaran, bukan hanya merupakan apa yang pengajar sampaikan. Intake tidak dapat disamakan dengan input.

METODE PENELITIAN

Untuk mendukung penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dan dokumentasi. Penulis membagi penelitian ini menjadi 5 langkah, antara laini: mengumpulkan karangan dari responden dan menganalisa, mengumpulkan kusioner dan menganalisa, pemastian kesalahan yang ada beserta perbaikannya, analisis penyebab terjadi kesalahan,dan yang terakhir solusi yang ditawarkan dalam pengajaran. Setelah menetapakan 8 jenis tanda baca bahasa mandarin (tanda titik, tanda koma, tanda seru, tanda tanya, tanda petik, tanda elipsis, tanda titik dua, dan tanda dunhao) sebagai tanda baca yang diteliti, kemudian tanggal 11 Maret 2014 hingga 24 Mei 2014, penulis melakukan survei terhadap mahasiswa/i tingkat 2 dan 3 Universitas Bina Nusantara. Survei dilakukan dengan mengumpulkan karangan dan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian penulis. Penulis mengumpulkan karangan dari responden sebanyak 102 karangan yang berfungsi untuk mengetahui tanda baca apa saja yang sering terjadi kesalahan pada mahasiswa universitas Bina Nusantara, sedangkan pembagian kuesioner berfungsi untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan tanda baca. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 102 kuesioner, umpan balik yang diterima sebanyak 102 kuesioner. Kuesioner ditulis dengan bahasa mandarin dan bahasa Indonesia, yang dilengkapi dengan 3 bagian, antara lain: 5 soal pilihan ganda, 10 soal peletakkan tanda baca yang tepat dan 5 soal menjawab pertanyaan.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, penulis kemudian merangkum kesalahan tanda baca yang sering terjadi berdasarkan data yang telah terkumpul, mencari penyebab terjadinya kesalahan dan pada akhirnya akan menyarankan beberapa solusi untuk mencegah ataupun meminimalisir kesalahan yang terjadi.

HASIL DAN BAHASAN

Penulis telah mengumpulkan sebanyak 102 karangan dari mahasiswa/i tingkat 2 dan tingkat 3 jurusan sastra china Universitas Bina Nusantara, diantaranya 39 karangan mahasiswa/i tingkat 2 dan 63 karangan mahasiswa/i tingkat 3. Pada 109 karangan yang terkumpul, ditemukan ada 2833 kali penggunaan tanda baca bahasa mandarin. Berikut keadaan spesifik dari 8 jenis tanda baca:

Tabel 1 Jumlah Penggunaan Tanda Baca Bahasa Mandarin

(4)

No Tanda Baca Bahasa Mandarin Jumlah Penggunaan Persentase Penggunaan 1 Tanda titik (。) 1268 44,75% 2 Tanda koma (,) 1289 45,49% 3 Tanda koma 顿号 (、) 88 3,1% 4 Tanda tanya (?) 14 0,5% 5 Tanda seru (!) 24 0,85% 6 Tanda petik (“”) 85 3,01%

7 Tanda titik dua (:) 48 1,7%

8 Tanda elipsis (……) 17 0,6%

Total 2833 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persetase penggunaan tanda baca bahasa mandarin yang paling tinggi adalah tanda titik dan tanda koma. Persentase penggunaan tanda tanya, tanda seru dan tanda elipsis paling rendah.

Dari 2833 kali penggunaan tanda baca bahasa mandarin ditemukan 521 kesalahan atau sebesar 18% dari total penggunaan.Berikut persentase kesalahan tanda baca bahasa mandarin:

Tabel 2 Persentase Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Bahasa Mandarin

No

Tanda Baca Bahasa

Mandarin Jumlah Penggunaan Jumlah Kesalahan Penggunaan Persentase Kesalahan 1 Tanda titik (。) 1268 151 28,97% 2 Tanda koma (,) 1289 299 57,39% 3 Tanda dunhao (、) 88 23 4,41% 4 Tanda tanya (?) 14 3 0,58% 5 Tanda seru (!) 24 5 0,96% 6 Tanda petik (“”) 85 20 3,84%

(5)

8 Tanda elipsis (……) 17 11 2,11%

Total 2833 480 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, mahasiswa jurusan sastra china Universitas Bina Nusantara lebih banyak menggunakan tanda baca koma dan tanda baca titik. Dan persentase kesalahan tanda baca koma dan tanda baca titik juga yang paling banyak terjadi. Tanda tanya dan tanda seru persentase pengunaannya sedikit, kesalahan yang timbul juga sedikit. Berbeda dengan tanda baca elipsis, persentase penggunaan tanda baca elipsis sedikit, tetapi jumlah kesalahan penggunaanya lebih dari setengah dari jumlahnya penggunaannya.

Untuk lebih mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap tanda baca bahasa mandarin, penulis menganalisis kumpulan karangan mahasiswa. Berikut tabel tingkat pemahaman mahasiswa:

Tabel 3 Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap Tanda Baca Bahasa Mandarin No Tanda Baca Bahasa

Mandarin Jumlah Penggunaan Jumlah Kesalahan Penggunaan Tingkat Pemahaman 1 Tanda titik (。) 1268 151 88.09% 2 Tanda koma (,) 1289 299 76.80% 3 Tanda dunhao (、) 88 23 73.86% 4 Tanda tanya (?) 14 3 78.57% 5 Tanda seru (!) 24 5 79.17% 6 Tanda petik (“”) 85 20 76.47%

7 Tanda titik dua (:) 48 9 81.25%

8 Tanda elipsis (……) 17 11 35.29%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa: mahasiswa kurang mengerti penggunaan tanda baca bahasa Mandarin, terutama tanda baca elipsis.

Untuk meneliti lebih lanjut, penulis menggunakan kuesioner. Dari hasil total 105 kuesioner yang terkumpul, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa/i jurusan sastra china Universitas Bina Nusantara berpendapat bahwa belajar tanda baca bahasa mandarin sangat penting. Mereka memperoleh pengetahuan penggunaan tanda baca bahasa mandarin dari penjelasan dosen di kelas. Pada saat menulis karangan atau membuat sebuah kalimat, mereka memperhatikan tanda baca bahasa mandarin, tetapi mereka tidak terlalu mengerti aturan penggunaan tanda baca bahasa mandarin. Sehingga sering kali tidak tahu memakai tanda baca mana yang paling tepat dan benar. Dibawah ini contoh kesalahan tanda baca yang sering ditemukan:

(6)

1. Tanda titik.

Tanda titik menunjukkan akhir kalimat, awal dari kalimat yang baru, dan juga menunjukkan arti kalimat yang telah berakhir. Dalam penulisan, bentuk tanda titik adalah titik bulat dengan bagian kosong di dalam "" ; dan tanda titik juga memiliki bentuk titik biasa "." . Biasanya, tanda titik biasa dipakai untuk menunjukkan angka desimal, dan juga pada model pengutipan pada daftar pustaka, tetapi mahaiswa sering salah menggunakannya. Contoh:

a. *她是我的朋友. b. *我喜欢运动.

Pemakaian tanda baca yang benar adalah:

a. 他是我的朋友。 b. 我喜欢运动。 2. Tanda koma.

Tanda koma menunjukkan perhentian sementara, perhentian antara anak kalimat dan induk kalimat, tetapi mahasiswa sering salah menggunakannya. Contoh:

a. 别叫他们瞎子、聋子、傻子、尊重的叫法是盲人、聋人、弱智人。 b. 他的脸上有窄眼睛、不太尖的鼻子、还有不太黑的长卷发。 Pemakaian tanda baca yang benar adalah:

a. 别叫他们瞎子、聋子、傻子,尊重的叫法是盲人、聋人、弱智人。 b. 他的脸上有窄眼睛、不太尖的鼻子,还有不太黑的长卷发。 3. Tanda Dun Hao.

“Dun Hao” dipakai dalam kalimat yang memiliki hubungan setara dan menjelaskan spesifikasi. Dan disini, mahasiswa sering menggunakan tanda koma. Contoh:

a. *这是一次中外作家,艺术家的交流大会。 b. *给人一种亲切,温暖的感觉。

Penggunaan tanda baca yang tepat adalah:

a. 这是一次中外作家、艺术家的交流大会。 b. 给人一种亲切、温暖的感觉。

4. Tanda tanya.

Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat yang menunjukkan pertanyaan. Pada penulisannya, tanda tanya dituliskan dengan "?", namun mahasiswa sering menuliskannya dengan tanda bulat kosong pada bagian bawahnya. Selain itu, melalui kuesioner, penulis juga

(7)

kalimat itu menunjukkan kalimat penekanan, sehingga kalimat tersebut menggunakan tanda seru. Contoh:

a. *你该走了吧!准备好了吗? b. *你叫什么名字

Penggunaan tanda baca yang tepat adalah:

a. 你该走了吧?准备好了吗? b. 你叫什么名字?

5. Tanda seru.

Tanda seru dipakai untuk menandakan penekanan pada akhir kalimat. Pada penulisannya, tanda seru menggunakan tanda titik pada bagian bawahnya "!". Tetapi mahasiswa sering menuliskan tanda titik dibagian bawah tanda seru dengan menggunakan tanda titik bulat kosong. Selain itu mahasiswa juga menulis bagian atas dari tanda baca seru dengan garis lonjong dengan bolong di tengah. Contoh:

a. *你赶快出去 b. *原来是你啊

Penggunaan tanda baca yang tepat adalah:

a. 你赶快出去! b. 原来是你啊!

6. Tanda titik dua.

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian dan juga dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Kesalahan utama dalam penggunaan tanda baca ini yaitu terletak pada penulisan. Mahasiswa

sering menulis tanda titik dua dengan tanda titik bulat kosong. Contoh: 他用无所谓的口气

说 “爱怎么着就怎么着!”

Penggunaan tanda baca yang tepat adalah: 他用无所谓的口气说:“爱怎么着就怎么着!” 7. Tanda petik.

Kegunaan tanda petik adalah mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Mahasiswa sering menulis tanda petik dengan titik- titik yang memiliki rongga. Dalam bahasa Mandarin, tanda baca yang menerangkan judul buku, judul film atau judul lagu menggunakaan tanda baca khusus, yang biasa dikenal dengan tanda baca shuminghao, namun mahasiswa sering menggunakan tanda petik untuk menerangkan judul

(8)

buku, judul lagu atau judul film. Selain itu mahasiswa juga meulis bentuk dari tanda baca petik sama dengan bentuk tanda petik dalam bahasa Indonesia. Contoh:

a. *读“百万遗产纠纷案”后感。

b. *这样的 聪明人 还是少一点好。 Penggunaan tanda baca yang tepat adalah:

a. 读《百万遗产纠纷案》后感。 b. 这样的“聪明人”还是少一点。 8. Tanda elipsis.

Tanda elipsis dilambangkan dengan “……”. Digunakan untuk menandakan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, menandai berakhirnya penyebutan daftar sesuatu, dan juga dipakai dalam kalimat yang terputus- putus. Mahasiswa sering salah dalam penulisan tanda baca elipsis, mereka menulisnya dengan titik yang berjumlah 5 atau 3, dengan tanda titik bulat kosong. Contoh:

a. *他断断续续地说:“我。。。没有。。。完成任务!”

b. *从小明的性格,我学朴素、热情、不打退堂鼓、等等。。。。。 Penggunaan tanda baca yang tepat adalah:

a. 他断断续续地说:“我……没有……完成任务!”

b. 从小明的性格,我学朴素、热情、不打退堂鼓、等等……

Berdasarkan data yang terkumpul dan kemudian dianalisa, penulis menemukan 5 penyebab terjadinya kesalahan penggunaan tanda baca, diantara adalah:

1. Pengaruh negatif dari bahasa ibu.

Yang disebut pengaruh negatif adalah pengetahuan atau ilmu yang berhubungan dengan bahasa ibu dan penggunaannya yang mempengaruhi pembelajaran dalam akuisisi bahasa sasaran dan menginterferensi penggunaannya. Mahasiswa pada saat belajar bahasa sasaran,sering kali menggunakan aturan- aturan yang di pakai di bahasa ibu ke dalam bahasa sasaran, sehingga membuat beberapa kesalahan penggunaan. Sebagian besar bahasa ibu mahasiswa jurusan sastra china Universitas Bina Nusantara adalah bahasa Indonesia dan bahasa sasarannya adalah bahasa mandarin. Pada saat mereka menggunakan tanda baca bahasa mandarin sering kali dipengaruhi oleh bahasa ibu mereka, yaitu bahasa Indonesia. Berikut contohnya:

a) Titik desimal. Di bahasa mandarin, penggunaan tanda baca pada bilangan desimal menggunakan titik desimal, contoh: 25.75%. Sedangkan pada bahasa Indonesia, bilangan desimal menggunakan tanda koma, contoh: 25,75%. 100% dari total responden dipengaruhi oleh bahasa Indonesia dalam penulisan bilangan desimal. b) Tanda elipsis. Bentuk tanda elipisis pada bahasa mandarin mempunyai 6 titik (……),

sedangkan pada bahasa Indonesia mempunyai 3 titik (…). Berdasarkan hasil analisa kusioner, mahasiswa mengerti menggunakan tanda baca elipsis, tetapi pada saat

(9)

menulis tanda elipsi sering kali menuliskan tanda elipsis pada bahasa Indonesia,yaitu 3 titik.

c) Tanda dunhao. Bahasa Indonesia tidak memiliki tanda baca dunhao. Tanda dunhao hanya ada dalam bahasa Mandarin. Tanda dunhao digunakan untuk memberikan jedah pada kalimat sejajar, contoh: Ibu membeli buah apel, semangka, jeruk, dan melon. Pada kalimat sejajar seperti ini, bahasa mandarin menggunakan tanda dunhao. Mahasiswa sering menggunakan tanda koma bahasa Indonesia untuk mengaplikasikannya.

2. Generalisasi aturan bahasa sasaran

Pada saat menggunakan tanda baca, mahasiswa juga sering dipengaruhi oleh generalisasi aturan tanda baca bahasa mandarin. Contohnya bentuk tanda titik. Pada bahasa

mandarin tanda titik dilambangkan dengan “。”,yaitu memiliki lingkaran kosong ditengah. Pada kasus ini, mahasiwa sering mengkombinasikan bentuk titik bahasa mandarin dengan tanda baca lainnya, seperti tanda seru, tanda tanya dan tanda elipsis.

3. Pengaruh dari strategi belajar.

Hasil dari analisis kuesioner menunjukkan bahwa, sebagian besar mahasiswa cukup mengerti tanda baca bahasa mandarin, namun pada kenyataannya tanda baca yang dimengerti hanya sebatas tanda titik dan tanda koma. Selain itu ketika mahasiwa membuat kalimat ataupun karangan, mereka terlalu fokus pada grammar sehingga mereka kurang memperhatikan tanda baca.

4. Faktor dari mahasiswa

Berdasarkan hasil dari analisis kuesioner, pada saat mahasiswa membuat kalimat atau karangan, 50,98% mahasiswa menganggap mereka sangat memperhatikan tanda baca bahasa mandarin. Namun pada kenyataannya dalam karangan mereka, tanda baca yang paling sering digunakan hanya sebatas tanda titik dan tanda koma. Dan juga persentase kesalahan paling tinggi adalah pemahaman mengenai tanda titik dua (57,14%), tanda petik (59,05%) dan tanda elipsis (86,67%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kurang teliti dalam menggunakan tanda baca bahasa Mandarin. Meskipun hasil dari kuesioner menunjukan 100% mahasiswa merasa penting belajar tanda baca pada bahasa mandarin, tetapi di sisi lain kesalahan penggunaan tanda baca sangat tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Melalui penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat pemahaman pengunaan tanda baca Bahasa Mandarin mahasiswa jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara tergolong cukup tinggi, terutama dalam delapan tanda baca yang menjadi ruang lingkup penulis, dengan persentase kesalahan 18,39%. Namun hal ini tidak berarti bahwa mahasiswa tidak menghadapi kesulitan dalam proses belajar. Survei menunjukkan bahwa mahasiswa paling sering menggunakan tanda koma yang jumlahnya mencapai 1.289 kali dan tanda titik yang jumlah penggunaannya mencapai 1.268 kali, dan tanda baca lain dengan jumlah penggunaan tidak lebih dari 100 kali. Karena tingginya frekuensi penggunaan tanda koma dan titik, maka hal ini mengakibatkan tingkat kesalahan dari kedua tanda

(10)

baca ini juga tinggi, dengan persentase kesalahan masing-masing 57,39% dan 28,97%. Di sisi lain, frekuensi penggunaan tanda elipsis tergolong salah satu yang terendah, yakni sebanyak 17 kali, tetapi jumlah kesalahan yang timbul adalah 11 kesalahan yaitu sebesar 35,29%. Ini berarti bahwa rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa terhadap tanda elipsis. Frekuensi penggunaan tanda tanya dan tanda seru juga tidak tinggi, dan jumlah kesalahan yang timbul dari kedua tanda baca ini juga rendah. Hal ini disebabkan karena kesamaan penggunaan kedua tanda baca ini dengan tanda baca dalam Bahasa Indonesia. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan terdapat beberapa penyebab kesalahan penggunaan tanda baca Bahasa Mandarin. Dan penyebab terbesar adalah dari pengaruh bahasa ibu, dimana mahasiswa sering terpengaruh dan mencampur aduk penggunaan tanda baca di dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Selain itu, kesalahan proses belajar juga mempengaruhi dalam munculnya kesalahan penggunaan tanda baca tersebut. Terkadang, mahasiswa hanya menyerap apa yang dijelaskan oleh pengajar di dalam kelas tanpa ada kesadaran untuk mencari sendiri ilmu tambahan.

Dari penelitian ini, penulis memberikan saran untuk proses pembelajaran khususnya dalam topik tanda baca Bahasa Mandarin. Penulis menyarankan agar pengajar harus bisa menjelaskan lebih rinci dan menekankan penggunaan tanda baca termasuk perbedaan penggunaan tiap tanda baca, juga memberikan lebih banyak latihan kepada mahasiswa agar dapat meminimalisasi tingkat kesalahan. Dengan banyak lathihan, para pengajar bisa mengetahui letak ketidakpahaman yang ada pada mahasiswa. Selain kepada pengajar, penulis juga menyarankan para mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan tidak hanya bergantung pada pemaparan materi di kelas, hal ini dikarenakan terbatasnya waktu pembelajaran khususnya pada topik tanda baca Bahasa Mandarin. Penulis berharap, saran ini bisa membantu meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa dan juga mampu mengatasi ketidakpahaman yang ada, sehingga mahasiswa lebih bisa dalam memahami penggunaan tanda baca Bahasa Mandarin.

REFERENSI

冯希哲. 实用对外汉语教学法[M]. 北京:中国人民大学出版社,2012.8. 胡建刚,周健. 留学生标点符号书写偏误分析[J]. 广州:暨南大学华文学院,2002. 黄伯荣,廖序东. 现代汉语(下册) [M]. 北京:高等教育出版社,2011. 黄莉. 中亚留学生汉语标点符号偏误分析[J]. 新疆师范大学, 2013, 24(1). 姜丽萍. 汉语作为第二语言课堂教学 [M].北京:北京语言大学出版社,2011. 金燕燕. 留学生使用标点符号的偏误分析[J].牡丹江大学学报,2010, 19(2): 155-157. 兰宾汉. 如何使用标点符号[M].北京:石油工业出版社,2002. 兰宾汉. 标点符号运用艺术[M].北京:中华书局, 2006. 廖婉萍.中高级印尼学生汉语标点符号使用偏误分析.福州:福建师范大学,2014.

(11)

林御霖. 初级汉语水平老挝留学生标点符号使用特征和偏误类型分析[J], 2010, 26(5): 87-90. 刘树芝. 标点符号的用法[M].北京:世界图书出版公司,1992. 卢金玉. 中亚留学生写作偏误分析[J]. 新疆师范大学, 2012(2):25-26. 罗作勤,袁炫芳.留学生标点符号偏误分析[J].云南大学,2013(2):71-84 苏培实.标点符号用法讲话[M].原子能出版社,1990. 苏培成.标点符号使用手册[M].中国社会科出版社.1993. 王建勤. 汉语作为第二语言的习得研究 [M]. 北京:北京语言大学出版社,1997. 游素华. 标点符号在对外汉语教学中的应用研究[D].黑龙江大学,2012. 张晶晶. 高级阶段泰国留学生使用汉语标点符号的偏误分析[D].广西民族大学,2012. 张占宇. 不可忽略标点符号的教学与训练[J].锦州师范学院学报, 1981(1). 仲伟芸.汉语标点研究[M].中国文联出版社,2007. 朱志平.汉语第二语言教学理论概要[M].北京:北京大学出版社,2008.

Ellis,R. (2009). Second Language Acquisition. Shanghai: Shanghai Waiyu Jiaoyu Chubanshe. ______.(2010). Second language acquisition, teacher education and language pedagogy. Language

Teaching, 43, 182-201.

James, C. (2008). Errors in Language Learning and Use:Exploring Errors Analysis. (12,83,106-111). Beijing: Foreign Language Teaching and Research Press.

Inoer Hidayati. Buku Pintar EYD: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan[M]. Indonesia Tera, 2012.

Hanif Arizal. Kamus Lengkap EYD dan Tata Bahasa Indonesia[M]. Jakarta: PT. Mahadaya Langit,2009.

RIWAYAT PENULIS

Tiara Marliani lahir di kota Manggar pada tanggal 4 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1

di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2014.

Indra Wibowo lahir di kota Medan pada tanggal 6 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan

(12)

Fu Ruomei lahir di China. Penulis menamatkan pendidikan S2 Huaqiao University di China pada

Gambar

Tabel 2 Persentase Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Bahasa Mandarin
Tabel 3 Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap Tanda Baca Bahasa Mandarin No  Tanda Baca Bahasa

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk kesalahan pelafalan dalam bahasa Mandarin yang sering terjadi pada mahasiswa semester VI program studi sastra Cina Universitas Sumatera Utara adalah: kesalahan pelafalan

Demi mengetahui kondisi pemahaman pengulangan kata sifat terhadap mahasiswa tingkat III Universitas Bina Nusantara dan juga pemahaman kesalahan didalam penggunaan

0% 20% 40% 60% 80% 100% SS SF Persentase Jenis Kesalahan.. dianalisis disimpulkan menjadi penyebab terjadinya kesalahan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan

0% 20% 40% 60% 80% 100% SS SF Persentase Jenis Kesalahan.. dianalisis disimpulkan menjadi penyebab terjadinya kesalahan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan

kesalahan penggunaan tanda baca koma, yaitu tidak menyambungkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, tanda koma tidak dipakai pada belakang kata

kesalahan penggunaan tanda baca koma, yaitu tidak menyambungkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, tanda koma tidak dipakai pada belakang kata

Sistem dapat membangkitkan telaah kesalahan tanda baca berdasarkan kesalahan yang dideteksi dari karya ilmiah serta penggunaan algoritma pencarian kata (dalam kasus

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN HURUF DAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA SURAT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ACEH TAHUN 2018 Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar