• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM SURAT DINAS DI PUSKESMAS SRI BINTAN KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM SURAT DINAS DI PUSKESMAS SRI BINTAN KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM

SURAT DINAS DI PUSKESMAS SRI BINTAN KABUPATEN BINTAN

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

YULIANA

NIM 090388201376

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM

SURAT DINAS DI PUSKESMAS SRI BINTAN KABUPATEN BINTAN

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh YULIANA NIM 090388201376

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Surat Dinas di Puskesmas Sri Bintan Kabupaten Bintan oleh Yuliana. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing 1: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M., Dosen Pembimbing 2: Drs. H. Wagiman, M.Pd. Yuliana.s.pd90@gmail.com

ABSTRAK

Untuk menganalisis tentang kesalahan penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca titik dua, tanda hubung, dan garis miring dalam surat dinas keluar di Puskesmas Sri Bintan Kabupaten Bintan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan Teknik baca atau teknik pustaka. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 30 sampel yang peneliti teliti terdapat 5 kesalahan penggunaan tanda baca yaitu: Kesalahan penggunaan tanda baca titik (.) berjumlah 103 kesalahan, tanda baca koma (,) berjumlah 5 kesalahan, tanda baca titik dua (:) berjumlah 19 kesalahan, tanda baca hubung (-) berjumlah 1 kesalahan, dan tanda baca garis miring (/) berjumlah 14 kesalahan dari 30 sampel surat yang diteliti. Jumlah keseluruhan kesalahan dari 30 sampel yang diteliti terdapat 142 kesalahan penggunaan tanda baca pada surat Dinas di Puskesmas Sri Bintan Kabupaten Bintan.

Kata kunci: Surat Dinas, Tanda Baca

ABSTRACT

To analyze the use of punctuation point errors, punctuation commas, punctuation colons, hyphens and slashes in the official letter came out in Sri Bintan Kabupaten Bintan health center. methods used in this research is descriptive method. Techniques of data collection in this research that using observation, documentation, and Techniques read or engineering library. From the results of this research is that of the 30 samples contained 5 meticulous researcher punctuation errors are: Error punctuation dot (.) Totaled 103 errors, punctuation comma (,) amount to 5 errors, punctuation colons (:) numbered 19 errors, punctuation dash (-) amounted to 1 errors, and punctuation slash (/) totaled 14 errors out of 30 samples studied letter. The total number of errors of 30 samples studied contained 142 errors in punctuation Department letter in PHC Sri Bintan Kabupaten Bintan.

(8)

1. Pendahuluan

Bahasa merupakan hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut menurut Wikipedia (5/25/2013). Bahasa mempunyai ikatan yang erat dalam proses komunikasi, tidak ada komunikasi yang tidak melibatkan bahasa. Komunikasi yang baik dapat terwujud apabila bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik, benar, bisa dimengerti, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan secara lisan, tertulis ataupun melalui media elektronik oleh satu pihak, dan penerima serta tanggapan terhadap pesan yang disampaikan oleh pihak lain menurut Suparjati, dkk (2000:1). Di dalam komunikasi tertulis berbahasa tidak hanya berarti menyusun kata, tetapi kita juga harus menggunakan tanda baca agar penerima pesan lebih mudah mengerti dengan apa yang dimaksud. Masalah yang sering timbul dalam proses penyampaian komunikasi lewat tulisan adalah sering terjadi kesalahpahaman antara maksud yang ingin disampaikan penulis berbeda dengan maksud yang dipahami oleh pembaca. Hal ini terjadi karena dalam bahasa tulisan gerakan tidak dapat membantu. Salah satu contoh alat komunikasi tulis adalah surat, surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia dalam era modern ini. Menurut Marjo (2010:11) dalam kebutuhan ekonomi dan sosial misalnya, manusia, organisasi ataupun perusahaan terdorong untuk memanfaatkan surat demi kelancaran aktifitas bisnisnya.

Surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepihak yang lain menurut Marjo (2010:15). Di dalam kegiatan surat menyurat masih banyak terdapat kesalahan yang tidak sesuai dengan EYD. Disadari atau tidak, penggunaan tanda baca sering tidak sesuai dengan fungsi dari tanda baca itu sendiri. Karena yang terpenting bagi mereka tujuan dan maksud tersampaikan. Hal itulah yang menyebabkan dalam sebuah tulisan sering tidak sesuai dengan Tata Bahasa Indonesia dan Ejaan Yang Disempurnakan.

Agar informasi yang dikirim dapat diterima oleh pembaca sesuai dengan apa yang dimaksud, kita harus benar-benar memperhatikan tata bahasa dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Melihat masih banyaknya kesalahan yang dilakukan, peneliti tertarik untuk meneliti kesalahan tata bahasa dalam pembuatan surat khususnya pada penggunaan tanda baca. Peneliti banyak menemukan kesalahan tanda baca pada penulisan surat dinas di Puskesmas Sri Bintan Kabupaten Bintan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Surat Dinas di Puskesmas Sri Bintan

Kabupaten Bintan”. Dengan judul tersebut peneliti ingin lebih mendalami lagi kesalahan

apa saja yang banyak dilakukan dalam pembutan surat dinas tersebut.

2. Pembahasan

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir secara kritis menurut Tarigan (2008:22-23).

(9)

Surat adalah lembaran kertas yang memuat suatu informasi yang hendak disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, peringatan dan sebagainya. Dengan demikian, surat pada dasarnya dapat dipandang sebagai salah satu alat atau sarana komunikasi menurut Suparjati (2000:1).

Sebagai sarana komunikasi tertulis, surat memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan dengan sarana komunikasi lisan. Kelebihannya adalah surat dapat mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi karena penulisnya dapat menyampaikan maksud sejelas-jelasnya melalui pemikiran yang panjang sebelum maksud itu dituangkan dalam bentuk surat. Bagi pembaca dan penerima surat, kesalapahaman itu pun dapat diatasi karena ia dapat membacanya berulang-ulang jika ada bagian tertentu yang belum dapat dipahami. Kelebihan lain adalah surat juga relatif tidak terlalu banyak memakan biaya, terutama jika dibandingkan dengan sarana komunikasi lisan, seperti telepon atau telegram menurut Arifin, Zaenal dan Mustakim (2005:9-10).

Selain sebagai alat komunikasi, surat juga dapat berfungsi sebagai : 1) alat bukti tertulis misalnya surat perjanjian, 2) alat pengingat misalnya surat yang telah diarsipkan, 3) dokumentasi historis misalnya surat dalam arsip lama yang digunakan kembali untuk penyelidikan mengenai keadaan masa lalu, 4) pedoman tindakan misalnya surat perintah, 5) jaminan keamanan misalnya surat keterangan jalan, 6) duta atau wakil organisasi maksudnya surat mencerminkan keadaan mentalitas, jiwa, dan kondisi intern dari organisasi yang mengeluarkannya menurut Suparjati (2000:1).

Surat dinas merupakan surat resmi yang didalamnya menyangkut berbagai hal tentang kedinasan, misalnya pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, perpindahan pegawai dan lain-lain menurut Marjo (2010:209). Pada umumnya, surat resmi atau surat dinas pada instansi di Indonesia berbentuk setengah lurus. Bentuk surat resmi mempunyai ciri-ciri dan tidak menggunakan pembukaan surat maupun penutup.

Menurut Marjo (2010:44-59) berbeda dengan surat pribadi yang bersifat tidak resmi, bahasa surat-surat resmi/surat dinas lebih terikat dengan ketentuan dan etika yang berlaku sesuai dengan isi dan tujuan masing-masing surat. Surat dinas atau surat resmi adalah surat yang paling lengkap. Surat ini hampir memiliki semua persyaratan mulai dari: kop surat/kepala surat, tanggal surat, nomor surat, perihal atau hal, lampiran, alamat yang dituju, salam pembuka, isi surat, salam penutup, jabatan tanda tangan, tanda tangan, dan tembusan.

Macam-macam penggunaan tanda baca yaitu: tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda Tanya, tanda seru, tanda ellipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.

Tarigan (2011:59) Studi mengenai kesalahan dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik pengajaranan B1 maupun pengajaran B2, sangat fungsional.

3. Simpulan dan Rekomendasi

Bedasarkan hasil penelitian, peneliti dapat mengambil kesimpulan kesalahan penggunaan tanda baca apa saja yang terdapat dalam surat Dinas di Puskesmas Sri Bintan

Kabupaten Bintan, dari 30 sampel yang peneliti teliti terdapat 5 kesalahan penggunaan

tanda baca yaitu: Kesalahan penggunaan tanda baca titik (.) berjumlah 103 kesalahan yang ditemukan pada kepala surat, alamat surat, paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup, nama terang, dan nama jabatan dari 30 sampel yang diteliti. Kesalahan penggunaan tanda baca koma (,) berjumlah 5 kesalahan yang ditemukan pada alamat surat dan salam pembuka dari 30 sampel yang diteliti. Kesalahan penggunaan tanda baca titik

(10)

dua (:) berjumlah 19 kesalahan yang ditemukan pada alamat surat dan paragraf pembuka dari 30 sampel yang diteliti. Kesalahan penggunaan tanda baca hubung (-) berjumlah 1 kesalahan yang ditemukan pada alamat surat, paragraf pembuka, dan paragraf isi dari 30 sampel yang diteliti. Kesalahan penggunaan tanda baca garis miring (/) berjumlah 14 kesalahan yang ditemukan pada paragraf isi dari 30 sampel yang diteliti. Jumlah keseluruhan kesalahan dari 30 sampel yang diteliti terdapat 142 kesalahan tanda baca pada surat Dinas di Puskesmas Sri Bintan Kabupaten Bintan tahun 2012.

Diharapkan kepada instansi terkait untuk lebih memperhatikan dalam penulisan surat, terutama pada penggunaan tanda baca.

Disarankan bagi siswa hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang EYD.

Daftar Pustaka

Agustina, Wiwik. “Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Cerita Pendek di Surat Kabar Haluan Kepri.” Skripsi sarjana FKIP UMRAH (belum diterbitkan). Arifin, Zaenal dan Mustakim. 2005. Bahasa Indonesia bagi Sekretaris. Jakarta: PT

Grasindo.

Arikunto, Suharsemi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Dewi, Mira Kristina. “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca dalam Kata Pengantar Laporan Kukerta Mahasiswa Semester VI Angkatan Ke-2 Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH.” Skripsi sarjana FKIP UMRAH (belum diterbitkan).

Efran, Vicosta. 2011. EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakart: JAL Publishing. Handiyana, Risma Destri. “Analisis Penggunaan Tanda Baca dalam Surat Dinas di

Sekolah Dasar Negeri 006 Gunung Kijang Kabupaten Bintan.” Skripsi sarjana FKIP UMRAH (belum diterbitkan).

Marjo. 2010. Surat-surat Lengkap. Jakarta: Setia Kawan.

Maryuni, Titiek. 2007. Ayo Berlatih Menulis Surat. Surakarta: Mediatama.

Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Nurhayati. “Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Surat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan.” Skripsi sarjana FKIP UMRAH (belum diterbitkan).

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparjati, dkk. 2000. Surat-menyurat dalam Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Tarigan, Hendry Guntur. 1993. Metode Riset Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

_____. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. wikipedia.org/wiki/Bahasa.

Referensi

Dokumen terkait

Mendeskripsikan kesalahan penulisan tanda baca dalam surat dinas di kantor.

Ada tiga rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu (1) berapa besarkah kesalahan tanda baca koma, tanda baca titik, dan pemakaian huruf basar atau kapital

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa dalam teks berita online detik news dan tribun news, yakni kesalahan dari segi tanda baca dan

Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Surat Dinas yang Ditulis Siswa Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

No Tanda Baca Bahasa Mandarin Jumlah Penggunaan Persentase Penggunaan.. Persentase penggunaan tanda tanya, tanda seru dan tanda elipsis paling rendah.. Dan persentase kesalahan

Berdasarkan data analisis kesalahan penggunaan tanda baca pada teks biografi siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar, hasil analisis menunjukkan bahwa kesalahan

Pada kalimat-kalimat yang digaris bawahi dalam paragraf di atas, ditemukan bahwa penggunaan tanda baca berupa titik semestinya digunakan untuk menyederhanakan kalimat

Dari uraian tentang penggunaan tanda garis miring tersebut pada kalimat di atas, merupakan kesalahan penggunaan tanda baca garis miring, karena pada kalimat tersebut