• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 352 /PID.B/ 2014/PN.Sbg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Zulharri Bonardo Aritonang; Tempat lahir : Kalangan;

Umur/ tanggal lahir : 20 tahun/ 22 Juli 1994; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Lingkungan V, Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah;

A g a m a : Kristen Protestan;

Pekerjaan : Wiraswasta;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh;

1. Penuntut Umum sejak tanggal 30 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 10 November 2014;

2. Majelis Hakim sejak tanggal 11 November 2014 sampai dengan tanggal 10 Desember 2014;

3. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 8 Februari 2015;

Dialihkan menjadi status tahanan rumah oleh Ketua Majelis Hakim sejak tanggal 16 Desember 2014 sampai dengan tanggal 8 Februari 2015;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor

352/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 11 November 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 352/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 4 November 2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

(2)

2

1. Menyatakan Terdakwa Zulharri Bonardo Aritonang bersalah melakukan tindak pidana “kecelakaan lalu lintas,” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (3) UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam surat dakwaan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Zulharri Bonardo Aritonang dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara;

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol. BB 8271 LM; - 1 (satu) lembar STNKB mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol.

BB 8271 LM;

Dikembalikan kepada pemiliknya Parlindungan Nababan - 1 (satu) unit Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD;

- 1 (satu) lembar STNKB Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD; - 1 (satu) lembar SIM B1 Nomor 640307240007 An. Darmin Panggabean;

Dikembalikan kepada pemiliknya Darmin Panggabean; - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

- 1 (satu) lembar STNKB sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

- 1 (satu) lembar SIM C Nomor 760507240083 An. Flora Lasmauli Simbolon; Dikembalikan kepada pemiliknya Flora Lasmauli Simbolon;

- 1 (satu) lembar SIM A Nomor 940707240050 An. Zulharri Bonardo Aritonang; Dikembalikan kepada Terdakwa;

4. Menetapkan agar Terdakwa Zulharri Bonardo Aritonang membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, atas dasar ini Terdakwa mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya:

Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Terdakwa, Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

(3)

3

Bahwa ia terdakwa ZULHARRI BONARDO ARITONANG pada hari Sabtu tanggal 16 Nopember 2013 sekira pukul 18.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember tahun 2013 bertempat di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Km 17,5 Simpang Tiga Desa Aek Horsik Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada waktu dan tempat tersebut diatas, berawal saat terdakwa ZULHARRI BONARDO ARITONANG mengemudikan 1 (satu) unit Mobil Pick up merk Mitsubishi L300 No Pol BB 8271 LM dengan membawa penumpang 3 (tiga) orang temannya yakni saksi Marlen Oloan Naibaho, saksi Ali Suparjo Panggabean dan saksi Imam Iswaldi berjalan dari arah Padang Sidempuan menuju arah Sibolga dengan kecepatan kira-kira 40 km/jam searah dengan 1 (satu) unit mobil penumpang Umum merk Daihatsu Grand Max No Pol BB 1512 MD yang dikemudikan saksi DARMIN PANGGABEAN sedang berhenti menurunkan penumpang dijalur sebelah kiri dari arah Padang Sidempuan menuju Sibolga, saat berada di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Km 17,5 Simpang Tiga Desa Aek Horsik Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah saat mobil yang dikemudikan terdakwa akan mendahului mobil penumpang tersebut dengan mengambil jalur sebelah kanan dan saat itu terdakwa juga melihat ada 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Revo No Pol BB 2845 MP yang dikemudikan saksi korban FLORA LASMAULI SIMBOLON datang dari arah berlawanan yaitu dari arah Sibolga menuju arah Padang Sidempuan, dan oleh karena rem mobil yang dikemudikan terdakwa tidak berfungsi sehingga mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak bagian belakang sebelah kanan mobil penumpang tersebut dan bagian depan mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak sepeda motor yang dikemudikan saksi korban FLORA LASMAULI SIMBOLON tersebut. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban FLORA LASMAULI SIMBOLON mengalami luka lecet pada leher kanan, luka robek pada dagu kanan, Hematom pada pipi kanan, luka lecet pada perut, luka robek dibahu kanan, patah tulang tertutup pada bahu kanan, luka robek pada siku tangan kanan, luka robek pada paha kanan, patah tulang tertutup pada paha kanan dan luka lecet pada paha kanan dan kiri dengan kesimpulan luka tersebut diduga akibat trauma benda tumpul sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor: 2876/001/RSUD/XI/2013 tanggal 21 Nopember 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Vera SM Tampubolon selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Pandan.

(4)

4

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 310 ayat (3) UU No.22 tahun 2009 tentang Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi Flora Lasmauli Simbolon, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 November 2013, sekira pukul 18.00 wib, Saksi mengalami kecelakaan lalu lintas;

- Bahwa peristiwa ini terjadi di jalan Sibolga Padang Sidempuan dekat Simpang III jalan baru Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa saat itu Saksi sedang mengendarai sepeda motor Honda Revo Nomor Polisi BB 2845 MP dengan arah Sibolga menuju Padang Sidempuan; - Bahwa dari arah yang berlawanan Saksi melihat mobil merk Daihatsu Grand

Max No Pol BB 1512 MD sedang berhenti menurunkan penumpang;

- Bahwa selanjutnya Saksi dikejutkan dengan adanya mobil lain yang berusaha mobil tersebut dengan cara memasuki jalur sepeda motor Saksi; - Bahwa kemudian mobil tersebut menabrak sepeda motor yang Saksi

kemudikan;

- Bahwa setelah kecelakaan itu Saksi kehilangan kesadaran dan saat sadar Saksi sudah berada di rumah Sakit;

- Bahwa akibat kecelakaan tersebut, Saksi mengalami luka lecet pada leher kanan, luka robek pada dagu kanan, Hematom pada pipi kanan, luka lecet pada perut, luka robek dibahu kanan, patah tulang tertutup pada bahu kanan, luka robek pada siku tangan kanan, luka robek pada paha kanan, patah tulang tertutup pada paha kanan dan luka lecet pada paha kanan dan kiri; - Bahwa karena luka-luka tersebut, Saksi tidak bisa menjalani aktivitas

sebagaimana mestinya selama lebih kurang 2 (dua) bulan; - Bahwa sudah ada perdamaian antara Saksi dan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa pada persidangan telah dibacakan keterangan Marlen Oloan Naibaho, Imam Iswaldi, Darmin Panggabean, dan Ali Suparjo Panggabean sebagaimana termuat dalam BAP Penyidik yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 November 2013, sekira pukul 18.00 wib, terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan Sibolga Padang Sidempuan dekat

(5)

5

Simpang III jalan baru Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa kecelakaan tersebut terjadi antara mobil pick up No. Polisi BB 8271 LM warna hitam dengan mobil mitshubisi No. Polisi BB 1512 MD dan sepeda motor Honda Revo No. Polisi BB 2845 MP;

- Bahwa kecelakaan ini berawal saat mobil merk Daihatsu Grand Max No Pol BB 1512 MD sedang berhenti menurunkan penumpang dan mobil pick up No. Polisi BB 8271 LM yang dikemudikan Terdakwa berusaha mendahului mobil tersebut;

- Bahwa saat mobil yang dikemudikan Terdakwa berusaha mendahului mobil tersebut, Saksi Flora datang dari arah berlawanan;

- Bahwa Terdakwa berusaha menghindar, namun hal ini menyebabkan mobil yang dikemudikannya menabrak mobil mitshubisi No. Polisi BB 1512 MD dan sepeda motor Honda Revo No. Polisi BB 2845 MP;

- Bahwa akibat kecelakaan tersebut, Saksi Flora mengalami beberapa luka pada tubuhnya;

- Bahwa mobil mitshubisi No. Polisi BB 1512 MD mengalami kerusakan pada bagian bodi sebelah kanan;

Terhadap keterangan tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 November 2013, sekira pukul 18.00 wib, Terdakwa melewati jalan Sibolga Padang Sidempuan dekat Simpang III jalan baru Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah

- Bahwa saat itu Terdakwa mengemudikan 1 (satu) unit Mobil Pick up merk Mitsubishi L300 No Pol BB 8271 LM dengan membawa penumpang 3 (tiga) orang temannya yakni saksi Marlen Oloan Naibaho, saksi Ali Suparjo Panggabean dan saksi Imam Iswaldi;

- Bahwa mobil yang Terdakwa kemudikan dari arah Padang Sidempuan menuju arah Sibolga dengan kecepatan kira-kira 40 km/jam;

- Bahwa saat melintasi jalan tersebut ada 1 (satu) unit mobil penumpang Umum merk Daihatsu Grand Max No Pol BB 1512 MD sedang berhenti menurunkan penumpang dijalur sebelah kiri dari arah Padang Sidempuan menuju Sibolga;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa mendahului mobil penumpang tersebut dengan mengambil jalur sebelah kanan;

- Bahwa saat itu Terdakwa melihat ada 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Revo No Pol BB 2845 MP yang dikemudikan Saksi Korban Flora datang dari arah berlawanan yaitu dari arah Sibolga menuju arah Padang Sidempuan;

(6)

6

- Bahwa karena rem mobil yang dikemudikan terdakwa tidak berfungsi sempurna, mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak bagian belakang sebelah kanan mobil penumpang tersebut dan bagian depan mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak sepeda motor yang dikemudikan Saksi Korban Flora;

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Korban Flora mengalami kehilangan kesadaran dan mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya; - Bahwa 1 (satu) unit mobil penumpang Umum merk Daihatsu Grand Max No

Pol BB 1512 MD mengalami kerusakan padabagian belakang sebelah kanan bodinya;

Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan telah menunjukan alat bukti surat sebagai berikut;

- 1 (satu) lembar STNKB atas nama Darmin Panggabean;

- Hasil visum et repertum Nomor 001/RSUD/XI/2013 atas nama Flora Lasmauli Simbolon;

Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) unit mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol. BB 8271

LM;

2. 1 (satu) lembar STNKB mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol. BB 8271 LM;

3. 1 (satu) unit Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD;

4. 1 (satu) lembar STNKB Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD; 5. 1 (satu) lembar SIM B1 Nomor 640307240007 An. Darmin Panggabean; 6. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

7. 1 (satu) lembar STNKB sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

8. 1 (satu) lembar SIM C Nomor 760507240083 An. Flora Lasmauli Simbolon; 9. 1 (satu) lembar SIM A Nomor 940707240050 An. Zulharri Bonardo Aritonang;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 November 2013, sekira pukul 18.00 wib, Terdakwa melewati jalan Sibolga Padang Sidempuan dekat Simpang III jalan baru Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah

- Bahwa saat itu Terdakwa mengemudikan 1 (satu) unit Mobil Pick up merk Mitsubishi L300 No Pol BB 8271 LM dengan membawa penumpang 3 (tiga)

(7)

7

orang temannya yakni saksi Marlen Oloan Naibaho, saksi Ali Suparjo Panggabean dan saksi Imam Iswaldi;

- Bahwa mobil yang Terdakwa kemudikan dari arah Padang Sidempuan menuju arah Sibolga dengan kecepatan kira-kira 40 km/jam;

- Bahwa saat melintasi jalan tersebut ada 1 (satu) unit mobil penumpang Umum merk Daihatsu Grand Max No Pol BB 1512 MD sedang berhenti menurunkan penumpang dijalur sebelah kiri dari arah Padang Sidempuan menuju Sibolga;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa mendahului mobil penumpang tersebut dengan mengambil jalur sebelah kanan;

- Bahwa saat itu Terdakwa melihat ada 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Revo No Pol BB 2845 MP yang dikemudikan Saksi Korban Flora datang dari arah berlawanan yaitu dari arah Sibolga menuju arah Padang Sidempuan; - Bahwa karena rem mobil yang dikemudikan terdakwa tidak berfungsi

sempurna, mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak bagian belakang sebelah kanan mobil penumpang tersebut dan bagian depan mobil yang dikemudikan terdakwa menabrak sepeda motor yang dikemudikan Saksi Korban Flora;

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Korban Flora mengalami kehilangan kesadaran dan mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya; - Bahwa 1 (satu) unit mobil penumpang Umum merk Daihatsu Grand Max No

Pol BB 1512 MD mengalami kerusakan padabagian belakang sebelah kanan bodinya;

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan sebagaimana dimaksud Pasal 310 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 310 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebagai berikut;

1. Setiap orang ;

2. Karena kelalaiannya mengemudikan kendaraan bermotor mengakibatkan kecelakaan lalu lintas;

(8)

8 Ad.1. Setiap Orang;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” menurut doktrin hukum pidana bukan merupakan unsur perbuatan pidana, namun merupakan unsur pasal karena merupakan bagian dari uraian kalimat pada ketentuan Pasal 310 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan tujuan dipertimbangkannya unsur ini untuk menghindari terjadinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “setiap orang” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “setiap orang” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa Zulharri Bonardo Aritonang yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “setiap orang” telah terpenuhi atas diri Terdakwa;

Ad. 2. Unsur Karena Kelalaiannya Mengemudikan Kendaraan Bermotor Mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas

Menimbang, bahwa makna tindakan kelalaian sebagai tindakan yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana tidak dirumuskan secara rinci dan tersendiri dalam Undang-Undang R.I. Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Oleh karena itulah pengertiannya harus ditafsirkan sesuai dengan ilmu pengetahuan hukum pidana yang mengartikan kelalaian semata-mata sebagai pengecualian dari kesengajaan, sebagai tindakan yang lebih umum dengan alasan tanpa adanya kesengajaan. Kepentingan menjamin keamanan orang maupun barang dapat terancam oleh ketidakhati-hatian orang lain. Kelalaian merupakan kebalikan

(9)

9

murni dari dolus, maupun kebetulan (causus). Hal yang dapat dituntut dari kelalaian adalah manakala seseorang kurang berpikir cermat, kurang pengetahuan atau bertindak kurang terarah (tanpa perhitungan atau sembrono) dibandingkan dengan orang lain pada umumnya;

Menimbang, bahwa pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang telah memiliki surat ijin mengemudi. Sedangkan arti kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/ atau kerugian harta benda (Pasal 1 angka 24 UU LLAJ);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, diketahui pada tanggal 16 November 2013, sekira pukul 18.00 wib, Saksi mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan Sibolga Padang Sidempuan dekat Simpang III jalan baru Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah;

Menimbang, bahwa kecelakaan ini terjadi antara mobil yang dikmudikan Terdakwa (mobil No. Polisi BB 1512 MD) dengan mobil penumpang No. Polisi BB 1512 LM dan sepeda motor BB 8271 LM;

Menimbang, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada saat Terdakwa hendak mendahului mobil penumpang No. Polisi BB 1512 LM yang sedang berhenti untuk menurunkan penumpangnya, sementara dari arah berlawanan melintas sepeda motor yang dikendarai Saksi Korban Flora (sepeda motor BB 8271 LM) dan dikarena rem mobil yang dikemudikan Terdakwa tidak dapat berfunsi secara sempurna menyebabkan mobil yang dikemudikannya menabrak bagian belakang mobil penumpang serta selanjutnya menabrak sepeda motor yang dikendarai Saksi Korban;

Menimbang, bahwa sebagaimana diuraikan di atas, peristiwa ini terjadi karena kondisi rem mobil yang dikemudikan Terdakwa tidak berfungsi dengan baik,, sehingga seharusnya Terdakwa yang sudah mengetahui keadaan ini tidak memaksakan diri untuk mendahuli mobil penumpang tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa telah mengemudikan kendaraan mobil No. Polisi BB 1512 MD dengan lalai;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan unsur kedua telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;

(10)

10

Ad.3. Mengakibatkan korban mengalami luka berat;

Menimbang, bahwa Penjelasan Pasal 229 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 menjelaska yang dimaksud dengan “luka berat” adalah luka yang mengakibatkan korban:

a. jatuh sakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan bahaya maut;

b. tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan;

c. kehilangan salah satu pancaindra; d. menderita cacat berat atau lumpuh;

e. terganggu daya pikir selama 4 (empat) minggu lebih; f. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan; atau

g. luka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit lebih dari 30 (tiga puluh) hari.

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil visum et repertum Nomor 001/RSUD/XI/2013 atas nama Flora Lasmauli Simbolon diketahui akibat kecelakaan tanggal 16 November 2013, Saksi Flora mengalami luka lecet pada leher kanan, luka robek pada dagu kanan, Hematom pada pipi kanan, luka lecet pada perut, luka robek dibahu kanan, patah tulang tertutup pada bahu kanan, luka robek pada siku tangan kanan, luka robek pada paha kanan, patah tulang tertutup pada paha kanan dan luka lecet pada paha kanan dan kiri;

Menimbang, bahwa akibat luka-lika tersebut, Saksi Flora tidak dapat menjalankan pekerjaannya dan aktifitas lain selama kurun waktu 2 (dua) bulan dan sampai dengan persidangan ini masih menjalani proses perawatan jalan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan ini, benar akibat kecelakaan tersebut Saksi Korban mengalami lika berat dan dengan demikian unsur ini telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim menyimpulkan Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 310 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung pada diri dan perbuatan Terdakwa tidak ada diketemukan alasan-alasan yang dapat menghapus sifat melawan hukum dari perbuatannya baik sebagai alasan pemaaf (Faits d’Excuses) maupun sebagai alasan pembenar (Faits d’Justifikatif);

(11)

11

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas diketahui yang menjadi permasalahan adalah mengenai lama pidana penjara yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Terdakwa yang bersikap kooperatif pada persidangan serta fakta dimana Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana serta telah terjadi perdamaian antara Terdakwa dan Saksi Korban, maka menurut Majelis Hakim lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana termuat dalam amar putusan ini sudah layak dan adil;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, diharapkan pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa melahirkan keinsyafan bagi Terdakwa dan masyarakat agar tidak ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan bermotor;

Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan, terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa terhadap seluruh barang bukti dalam perkara ini dikembalikan kepada yang berhak;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; Keadaan yang meringankan:

(12)

12

- Terdakwa berjanji tidak mengulangi perbuatannya;

- Telah terjadi perdamaian antara Terdakwa dan Saksi Korban;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 310 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa Zulharri Bonardo Aritonang tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban luka berat”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan barang bukti berupa;

- 1 (satu) unit mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol. BB 8271 LM; - 1 (satu) lembar STNKB mobil Pick Up Mitshubishi Colt Diesel L 300 No. Pol.

BB 8271 LM;

Dikembalikan kepada pemiliknya Parlindungan Nababan - 1 (satu) unit Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD;

- 1 (satu) lembar STNKB Mopen merk Daihatsu No. Pol BB 1512 MD; - 1 (satu) lembar SIM B1 Nomor 640307240007 An. Darmin Panggabean;

Dikembalikan kepada pemiliknya Darmin Panggabean; - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

- 1 (satu) lembar STNKB sepeda motor Honda Revo BB 8271 LM;

- 1 (satu) lembar SIM C Nomor 760507240083 An. Flora Lasmauli Simbolon; Dikembalikan kepada pemiliknya Flora Lasmauli Simbolon;

- 1 (satu) lembar SIM A Nomor 940707240050 An. Zulharri Bonardo Aritonang; Dikembalikan kepada Terdakwa;

5. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Kamis, tanggal 5 Februari 2015 oleh Emanuel

(13)

13

Ari Budiharjo, S.H., selaku Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H., dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Kaspendi Sembiring, S.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Anggia Yustisia Kesuma, S.H., M.Kn., Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan Terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua,

Arief Wibowo, S.H., M.H. Emanuel Ari Budiharjo, S.H.

Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H

Panitera Pengganti

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat itulah, PN Timah Belitong, perusahaan tempat sebagian besar orang Melayu menggantungkan periok belanganya, termasuk ayahku, perlahan kolaps.” Pada kedua

Apakah tingkat inflasi, PDB, Kurs rupiah, harga emas dan harga minyak dunia berpengaruh secara berganda terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah melindungi serta membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan

memenuhi tuntutan tersebut metode review sistematik dilanjutkan dengan FGD pada penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan tinjauan komprehensif, yang dapat dijadikan

Proses pembelajaran dengan penerapan media boneka tangan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya

Sistem informasi data kredit ini akan dibuat dalam bentuk web, dimana jika customer ingin melihat data kredit, maka customer tidak harus datang langsung ke PT Summit

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

Dibaca oleh seorang Mu‟alij (pengobat) muslim untuk diri sendiri, anak-anak atau keluarganya atau juga orang lain. Ruqyah syar‟i adalah suatu cara seorang muslim