• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1513 Psikologi Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1513 Psikologi Sosial"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

WPK 1513

Psikologi Sosial

Pensyarah

Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri

PhD- Pendidikan Agama Islam (UMM)

PhD – Fiqh & Sains Teknologi (UTM)

(2)

SINOPSIS

Modul ini memberi pendedahan secara mendalam lagi kepada bidang psikologi sosial. Fokus utama adalah untuk memahami tingkah laku individu dan juga individu lain dalam konteks sosial.

Topik-topik utama yang akan dibincangkan adalah atribusi, persepsi, konsep kendiri dan sikap. Seterusnya isu-isu ini dikaitkan

dengan pelbagai fenomena-fenomena yang berlaku dalam konteks sosial seperti prejudis dan diskriminasi, tarikan

interpersonal, hubungan interdependesi, pengaruh sosial, tingkah laku prososial dan keagresifan.

(3)

DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT ISLAM

 Psikologi sosial dalam islam adalah kajian ilmiah yang

berusaha memahami keadaan dan sebab-sebab terjadinya perilaku individu dalam situasi sosial dengan menggunakan padangan Islam.

Manusia diciptakan Allah hanya untuk berinteraksi dengan yang lain dan berbuat baik pada sesama. Dengan kata lain psikologi sosial dalam pandangan Islam iaitu ilmu yang

mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan kaidah-kaidah dalam Islam.

(4)

DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT BARAT

Hubert Bonner Dalam buku “Social Psychology”- ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.

|Gordon Allport Ilmu pengetahuan yg berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana fikiran, persaan dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh

kehadiran orang lain, baik secara nyata atau dalam imajinasi dan kehadiran tidak langsung. Robert D Fredman Satu kajian mengenai orang lain mempengaruhi

tingkah laku individu.

Erikson Menekankan soal perkembangan manusia menigkut tahap yang telah ditentukan.

(5)

KESIMPULAN DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi sosial ialah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang hakikat dan bagaimana cara menjelaskan, berfikir dan bagaimana berperilaku yang kaitannya dengan stimulus sosial. Terdapat beberapa kata kunci dalam psikologi sosial :

Ilmiah

Yang merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji kebenaran). Dengan cara/kegiatan iaitu mengumpulkan, mencatat, dan menganalisa data (informasi/keterangan). Serta dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan

dengan metode ilmiah. Sifat atau ciri dari penelitian itu sendiri:

i) Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. ii) Aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

(6)

SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL

Masa Pra-Kelahiran

Masa ini terjadi pada Zaman Yunani Klasik dalam kajian disiplin ilmu filsafat (oleh Plato dan Aristoteles).

Tahun 1860, dua tokoh dari Jerman sebagai ahli Antrpologi yaitu Lazarus dan Steindhal yang mempelajari bahasa, tradisi, dan institusi masyarakat untuk menemukan jiwa umat manusia yang berbeza dari jiwa individual.

Tahun 1880, Wilhelm Wundt mengemukakan tentang Psikologi Rakyat (Folk

Psychology) dan menyejajarkan dengan psikologi individu dalam eksperimennya. Mempengaruhi sosiologi Durkheim dengan teori tentang perilaku masyarakat dan lembaga sosial didalam kehidupan manusia menyadari bahwa jiwa individu

dapat berkembang.

Abad ke 20, filsuf Prancis Auguste Comte merupakan peletak dasar perkembangan Psikologi Sosial Empiris.

(7)

SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL

Masa Awal

Masa ini ditandai dengan adanya dua buah buku yang berjudul Psikologi Sosial tahun 1908 oleh Dougall (psikologi) dan Ross

(sosiologi).

McDougall tentang psikologi sosial dengan teori-teori insting, dan Ross tentang teori struktur sosial.

Allport (1924), menulis buku Psikologi Sosial, pendekatan individual dalam menerangkan psikologi sosial mengenai pengaruh faktor majemuk pada individu.

Sherif (1935), melakukan eksperimen tentang pembentukan norma sosial.

(8)

SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL

Masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II Studi-studi tentang otoritariarisme.

Setelah perang beralih ke proses individual & proses interaksi sosial.

Adanya pengaruh dari Psikologi Gestalt yaitu penelitian tentang proses kesadaran (kognitif) & pengaruh pada perilaku sosial individu

(9)

Dari Masa ke Masa

Pada tahun 1970-1980 adanya penelitian tentang atribusi, sikap, gender, diskrimanasi seksual, pskologi lingkungan, dan psikologi massa.

Berkembangnya penelitian tentang psikologi sosial terapan iaitu psikologi lingkungan kerja, psikologi Jenayah.

Pasca 1990, adanya penelitian kognisi & penerapan psikologi sosial dengan perspektif kultural yang multidimensional &

kemajemukan sosial.

(10)

Fokus Utama Psikologi Sosial

 Fokus utama psikologi sosial adalah pada pemahaman

mengenai bagaimana dan mengapa individu berperilaku, berfikir dan memiliki perasaan tertentu dalam konteks situasi sosial.

 Situasi sosial dalam hal ini adalah kehadiran orang lain secara nyata maupun secara imajinasi.

Jadi dapat didefinisikan bahwa psikologi sosial (social psychology)

adalah kerangka ilmiah atau ilmu pengetahuan yang berusaha memahami asal usul dan sebab-sebab terjadinya perilaku dan pemikiran individual dalam konteks situasi sosial (Baron & Byrne, 2004:5).

(11)

TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI SOSIAL

 Membekali individu dengan pengetahuan psikologi sosial sehingga tidak terpengaruh dengan situasi sosial yang tidak bernilai baik.

 Mampu menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah-masalah sosial secara tepat dan sistematik mengenai proses kejiwaan yg berhubungan dengan kehidupan bersama.  Mampu berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat

sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan.

 Menumbuhkan rasa kesadaran terhadap lingkungan sosial sehingga mampu merubah sifat dan sikap sosial.

 Mampu mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu dan teknologi.

(12)

Manfaat Mempelajari Psikologi Sosial

 Memberikan gambaran kepada manusia tentang bagaimana menjalin kehidupan bermasyarakat yang ideal. Hal ini terkait antara kodrat

manusia sebagai mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial.

 Mencegah konfik ditengah kehidupan masyarakat. Sebab dengan memahami psikologi sosial seseorang boleh mengatasi ego yang

muncul pada setiap individu dalam hubungannya dengan masyarakat.  Memberikan solusi ketika muncul konflik ditengah masyarakat. Dengan

memahami konsep yang ada dalam psikologi sosial, seseorang mengetahui karakter sebuah masyarakat.

 Sebagai pedoman masyarakat dalam mengelola setiap perbezaan yang muncul ditengah masyarakat. Dengam demikian setiap

perbezaan yang ada tersebut dapat dijadikan sebagai modal untuk bersama.

(13)

Hubungkait Psikologi Sosial Dengan Bimbingan

Kaunseling

 Manusia tidak dapat memenuhi keperluan kehidupan sosial tanpa bantuan dari orang lain.

 Masalah yang tumbuh atau berkembang dalam kehidupan bermasyarakat mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai norma sosial dalam masyarakat tersebut. Hal ini memerlukan

perhatian dan rujukan kepada kaunselor baik secara individu atau kelompok.

 Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri.

Dalam proses perkembangan setiap individu mengalami dan terdapat konflik kerana tingkah laku yang khas dari dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh

masyarakat namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyelesaikan tingkah laku sebagai

(14)
(15)

INTERAKSI SOSIAL MENURUT BARAT

Interaksi Sosial

Merupakan hubungan sosial antara individu satu dengan yang lain, saling mempengaruhi satu dengan lainnya

(Chaplin, 1972: 246).

Dalam interaksi sosial, terdapat perilaku individu dan perilaku sosial.

(16)

PROSES INTERAKSI

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat berbagai macam proses interaksi sosial yang dibezakan dalam 3 (tiga) pola hubungan iaitu:

a. Interaksi yang terjadi bila seorang individu berhubungan dengan orang lain (antara individu). Orang lain dimaksud dapat hadir secara nyata maupun

berupa pilihan alternatif-alternatif saja. Contohnya: ketika seseorang yang akan menghadiri acara pernikahan, memilih-milih pakaian apa yang akan dikenakan pada acara tersebut. Maka ia akan mempertimbangkan juga orang-orang lain yang akan hadir dalam acara itu baik tamu lain atau tuan rumah. Tamu lain atau tuan rumah itu tidak hadir secara nyata pada saat ia berpakaian.

b. Interaksi yang terjadi kerana hubungan individu dengan kelompok. Contoh kepemimpinan, iaitu terjadinya hubungan timbal balik antara pemimpin

dengan anggota kelompok dalam sebuah organisasi.

c. Interaksi yang terjadi karena hubungan antara kelompok (2 orang atau lebih) Contohnya kerjasama regional, internasional dan sebagainya.

(17)

STIMULUS SOSIAL

Stimulus Sosial

Perilaku sosial adalah bagaimana individu mempersepsikan individu lain dalam situasi sosial dan bagaimana individu meresponnya, dan bagaimana individu dipengaruhi oleh situasi sosial (Taylor, 1994).

Stimulus sosial juga termasuk perilaku manusia dan produk manusia, seperti hukum, norma, peraturan. Perbezaan

hukum dan norma iaitu hukum merupakan peraturan yang tertulis yang dibuat oleh pemerintah sedangkan norma

(18)

INTERAKSI SOSIAL MENURUT ISLAM

(Adabut Ta'amul Fil Jama'ah)

 Manusia adalah makhluq sosial, tidak hidup seorang diri, atau mengasingkan diri dari kehidupan bermasyarakat.

Dengan dasar penciptaan manusia yang memikul amanah berat menjadi khalifah di bumi, maka Islam memerintahkan ummat

manusia untuk saling ta’awun, saling tolong-menolong, untuk tersebarnya nilai rahmatan lil alamin ajaran Islam.

Maka Islam menganjurkan ummatnya untuk saling ta’awun dalam kebaikan saja dan tidak dibenarkan ta’awun dalam kejahatan ( QS Al Maaidah:2)

(19)

Oleh karena itu manusia selalu memerlukan oranglain untuk terus

mengingatkannya, agar tak tersesat dari jalan Islam. Allah SWT mengingatkan bahwa peringatan ini amat penting bagi kaum muslimin.

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (Adz Dzariyat: 55)

Bahkan Allah SWT menjadikan orang-orang yang selalu ta’awun dalam kebenaran dan kesabaran dalam kelompok orang yang tidak merugi hidupnya. (QS: Al Ashr: 1-3).

Maka hendaknya ummat Islam mngerahkan segala daya dan upayanya untuk senantiasa mengadakan tashliihul mujtama’, perubahan ke arah kebaikan, pada masyarakat dengan memanfaatkan peluang yang ada.

INTERAKSI SOSIAL MENURUT ISLAM

(Adabut Ta'amul Fil Jama'ah)

(20)

Aktiviti-Aktiviti Sosial Menurut Islam

.

1. Silaturahim

Islam menganjurkan silaturahim antara anggota keluarga baik yang dekat maupun yang jauh, apakah mahram ataupun bukan. Apalagi terhadap kedua orang tua. Islam bahkan mengkatagorikan tindak “pemutusan hubungan silaturahim” adalah dalam dosa-dosa besar. “Tidak masuk surga orang yang memutuskan hubungan silaturahim” (HR. Bukhari, Muslim)

(21)

2. Memuliakan tamu

Tamu dalam Islam mempunyai kedudukan yang amat

terhormat. Dan menghormati tamu termasuk dalam indikasi orang beriman.

“…barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR. Bukhari, Muslim)

(22)

3. Menghormati tetangga

Hal ini juga merupakan indikator apakah seseorang itu beriman atau belum.

“…Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya” (HR. Bukhari, Muslim)

Apa saja yang bisa dilakukan untuk memuliakan tetangga, diantaranya: - Menjaga hak-hak tetangga

- Tidak mengganggu tetangga

- Berbuat baik dan menghormatinya - Mendengarkan mereka

- Menda’wahi mereka dan mendo’akannya, dst.

(23)

4. Saling menziarahi.

Rasulullah SAW, sering menziarahi para sahabatnya. Beliau pernah menziarahi Qois bin Saad bin Ubaidah di rumahnya dan mendoakan: “Ya Allah,

limpahkanlah shalawat-Mu serta rahmat-Mu buat keluatga Saad bin Ubadah”. Beliau juga berziarah kepada Abdullah bin Zaid bin Ashim, Jabir bin Abdullah juga sahabat-sahabat lainnya. Ini menunjukkan betapa ziarah memiliki nilai positif

dalam mengharmoniskan hidup bermasyarakat.

“Abu Hurairah RA. Berkata: Bersabda Nabi SAW: Ada seorang berziarah pada temannya di suatu dusun, maka Allah menyuruh seorang malaikat (dengan rupa manusia) menghadang di tengah jalannya, dan ketika bertemu, Malaikat

bertanya; hendak kemana engkau? Jawabnya; Saya akan pergi berziarah kepada seorang teman kerana Allah, di dusun itu. Maka ditanya; Apakah kau

merasa berhutang budi padanya atau membalas budi kebaikannya? Jawabnya; Tidak, hanya semata-mata kasih sayang kepadanya kerana Allah. Berkata

Malaikat; Saya utusan Allah kepadamu, bahwa Allah kasih kepadamu sebagaimana kau kasih kepada kawanmu itu kerana Allah” (HR. Muslim).

(24)

5. Memberi ucapan selamat.

Sesungguhnya ucapan selamat terhadap suatu kebaikan itu merupakan hal yang dilakukan Allah SWT terhadap para Nabinya dan kepada hamba-hamba-Nya yang melakukan amalan surga. Misalnya;

“Sampaikanlah kabar baik, kepada mereka yang suka mendengarkan nasihat dan mengikuti yang baik daripadanya” (Az Zumar: 17).

“Maka Kami memberi selamat kepada Ibrahim akan mendapat putra yang sopan santun (sabar)”. (Al Maidah: 101),

Rasulullah SAW juga memberikan kabar gembira (surga) kepada para sahabatnya Abu bakar RA, Umar bin Khaththab RA, Utsman RA, Ali RA, dsb.

(25)

6 Peduli dengan aktiviti sosial.

Orang yang peduli dengan aktiviti orang di sekitarnya, serta sabar

menghadapi risiko yang mungkin akan dihadapinya, seperti cemuhan, cercaan adalah lebih daripada orang yang pada asalnya sudah enggan untuk berhadapan dengan risiko yang mungkin menghadang, sehingga ia memilih untuk menyendiri dan tidak menampakkan wajahnya di muka khalayak.

“Seorang mukmin yang bergaul dengan orang lain dan sabar dengan gangguan mereka lebih baik dari mukmin yang tidak mau bergaul serta tidak sabar dengan gangguan mereka” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Ahmad).

(26)

Aktiviti-Aktiviti Sosial Menurut Islam

.

7. Memberi bantuan sosial.

Orang-orang lemah mendapat perhatian yang cukup tinggi dalam ajaran Islam. Kita diperintahkan untuk membantunya. Bahkan orang yang tidak teruja hatinya untuk menolong golongan lemah, atau mendorong orang lain untuk melakukan amal yang mulia ini dikatakan sebagai orang yang mendustakan agama.

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” (Al Maa’un: 1-3).

(27)
(28)

RUJUKAN

Arifin, H.M. Psikologi Dakwah(Suatu Pengantar Studi).(Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiologi Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004

(29)

Gambar

Diagram Perilaku Individu

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diatas dapat diketahui bahwa variabel pemahaman tentang peraturan perpajakan dan persepsi efektifitas sistem perpajakan

Kompetensi minimum yang harus dipenuhi oleh pemangku jabatan untuk dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. The Conservation Coordinator will be responsible

Tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 17 perawat shift siang, ada 12 orang perawat sebelum shift pagi memiliki tekanan darah sistolik normal, serta 12 perawat

Teori perilaku terencana sebelumnya telah diterapkan pada penelitian-penelitian terdahulu untuk memprediksi perilaku konsumen terhadap produk hijau dan ketahanan teori

Yang menjadi masalah adalah bagaimana jaksa penuntut umum berusaha untuk meyakinkan hakim berdasarkan alat bukti yang sah bahwa seseorang telah melakukan pemalsuan

Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah menyebabkan pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini perlu diberi banyak minum, yaitu 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam. Dapat diberikan

Tingkat kesesuaian kesesuaian materi instrumen evaluasi dengan indikator pada RPP, kesesuaian materi instrumen evaluasi dengan materi yang terkandung dalam