• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

29  BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode penelitian kuantitatif digunakan karena titik tolak dalam penelitian ini sudah jelas. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik.38 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan kondisi, situasu, atau variable tertentu.39 Kemudian mengangkat karakter atau gambaran kondisi, situasi, ataupun variable tersebut ke permukaan. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan itu dengan variabel yang lain. Rumusan masalah deskriptif berarti hanya menjelaskan masalah yang bekenaan dengan pertanyaan terhadap variabel mandiri.40

Dalam penelitian ini peneliti mencoba menjelaskan bagaimana citra merek Republika Online (ROL) sebagai situs berita lewat event “ngobROL” edisi Desember 2014.

      

38 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009. Hal 14 39 Neuman, W Lawrence, Social Research Methods Qualitative & Quantitative Approach, Ally and

Bacon- Pearson Education Inc, USA, hal. 129 40 Sugiyono, op.cit., 15

(2)

30  3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan kuesioner sebagai instrumen sebagai alat pengumpulan data. Dalam bukunya, Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2007) menuliskan, penelitian survei merupakan dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang sama kepada orang banyak, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis.41 Dari pengertian ini, artinya jenis penelitian survei ini berusaha menarik kesimpulan dari sampel terhadap populasi yang diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.42 Melalui pengertian ini artinya, karakteristik kelompok populasi disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Dilihat dari penentuan sumber data, menurut Hadari Nawawi dalam Bungin (2005) populasi dibedakan menjadi:43

a. Populasi terbatas. Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif.

      

41 Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitaif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007 hal 143

42 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009 hal. 215

(3)

31  b. Populasi tak terhingga. Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat dicantumkan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis populasi terbatas. Dimana populasi yang digunakan adalah para peserta “ngobROL” edisi Desember 2014 sebanyak 60 orang.

Populasi ini diambil karena dianggap mewakili khalayak ROL yang memiliki kedekatan khusus dengan perusahaan. Sementara itu, edisi ini dipilih karena salah satu yang melibatkan massa yang cukup besar dengan jumlah komunitas yang juga banyak. Yakni ada 60 peserta dari 15 komunitas yang hadir.

Peserta event “ngobROL” diambil sebagai populasi karena dianggap setiap peserta yang hadir sudah memiliki kedekatan khusus dengan ROL. Sehingga diharapkan citra merek yang diharapkan sudah melekat dibenak mereka.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Karena itu, menurut Bailey sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu.44 Terdapat beberapa teknik sampling yang bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Yakni probability sampling dan nonprobablility sampling.

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi       

44 Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitaif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007 hal 119

(4)

32  anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified rabdom, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). 45

Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputim sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.46

Dalam penelitian ini, penulis mengambil teknik pengambilan sampling nonprobability sampling. Dengan jenis sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh diambil karena jumlah populasinya dibawah 100 orang. Karena itu semua populasi diambil sebagai sampel penelitian.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 47

3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep

Untuk melaksanakan penelitian ini berbagai konsep dari istilah teori perlu diperjelas artinya, antara lain :

a. Citra Merek: Citra merek (Keller, 2003) bisa diartikan sebagai persepsi tentang sebuah merek yang tercermin dari terciptanya asosiasi sebuah merek       

45 Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. 2005. Hal 82 46 Ibid. 84

(5)

33  dalam ingatan konsumen. Asosiasi sebuah merek tercipta dari karakateristik dan bentuk yang diperlihatkan dari sebuah produk atau disebut juga dengan aspek independen dari produk itu sendiri.48 Penelitian diukur melalui empat dimensi citra merek yang dikembangkan Keller, yakni:

1) Tipe Asosiasi Merek

2) Dukungan terhadap asosiasi merek (Favorability brand association) 3) Kekuatan asosiasi merek (Strenght of brand association)

4) Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association) 3.4.2 Operasionalisasi Konsep

Variable Dimensi Sub Dimensi Indikator Pengukuran

Brand Image Tipe Asosiasi Merek a. Atribut Produk Atribut Produk: Pengetahuan khalayak terhadap situs www.republika.co.id 1. Ya 2.Tidak Pengetahuan khalayak terhadap tampilan depan www.republika.co.id 1. Ya 2.Tidak Pengetahuan khalayak

terhadap logo ROL 1. Ya 2.Tidak Pengetahuan khalayak

terhadap isi situs republika.co.id

1. Ya 2.Tidak

Pengetahuan khalayak terhadap event yang digelar ROL

1. Ya 2.Tidak b.Atribut Non Atribut non-produk:

      

48 Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management: building, measuring and managing brand equity. New Jersey: Prentice Hall. 2003. Hal. 67

(6)

34  Produk

Citra ROL dimata khalayak 1) Islam modern 2) Politik 3)Nasional 4)Gaya Hidup 5)Lainnya, sebutkan Implementasi citra dalam tampilan www.republika.co.id 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Implementasi citra dalam konten berita www.republika.co.id

1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS

Implementasi citra dalam kegiatan yang digelar ROL

1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS

c. Sikap

Sikap ROL adalah situs pertama yang dibuka khalayak

1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Selain ROL, khalayak

juga membuka situs berita lainnya 1. Ya. Sebutkan…. 2.Tidak Khalayak menyukai ROL karena keakuratan beritanya 1. Ya 2.Tidak Khalayak menyukai ROL karena mudah mengaksesnya 1. Ya 2.Tidak Khalayak menyukai ROL karena kecepatannya 1. Ya 2.Tidak Khalayak menyukai ROL karena interaktivitasnya 1. Ya 2.Tidak Khalayak menyukai ROL karena kegiatannya 1. Ya 2.Tidak

(7)

35  Khalayak mengikuti

akun Twitter ROL 1. Ya 2.Tidak Konten berita

keislaman ROL merubah cara pandang khalayak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Konten keislaman ROL menambah pengetahuan khalayak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS c. Manfaat Fungsi Manfaat fungsional: Situs www.republika.co.id sebagai sumber informasi khalayak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Situs www.republika.co.id menjadi sumber referensi terpercaya bagi khalayak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS d. Manfaat Pengalaman Manfaat Pengalaman Khalayak mereasa situs

www.republika.co.id sebagai situs yang terpercaya 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Tampilan desain www.republika.co.id memberikan kesenangan bagi khalayak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS ROL membangun komunikasi yang menyenangkan dengan khalayaknya 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Khalayak menyukai ROL karena kegiatan yang digelarnya 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS e. Manfaat Simbol Manfaat Simbolik ROL menjadi bagian

dari gaya hidup khalayaknya

1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS

(8)

36  Membaca ROL

membuat khalayak merasa sebagai Muslim modern 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Khalayak merasa bangga menjadi pembaca ROL 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Dukungan terhadap aosiasi merek (Favorability brand association) Secara keseluruhan khalayak lebih menyukai ROL dibanding situs berita lainnya 1. Ya 2.Tidak Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)

ROL situs berita yang mudah diingat oleh khalayak

1. Ya 2.Tidak Khalayak mengingat

ROL karena Koran Republika

1. Ya 2.Tidak Khalayak yang

membaca ROL adalah orang-orang yang modern

1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS ROL adalah portal

berita keislaman terbesar 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS Keunikan Asosiasi Merek (Uniqueness of brand association) Nilai keislaman modern adalah keunikan ROL 1. Ya 2.Tidak. Sebutkan…. Nilai keislaman

modern adalah yang membedakan ROL dengan situs berita lainnya

1. Ya 2.Tidak. Sebutkan….

3.5 Analisis dan Teknik Pengolahan Data

Penulis menggunakan analisis data deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana citra merek ROL sebagai situs berita lewat event “ngobROL”. Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistic Program for Social Sciences).

(9)

37  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan ukuran nominal dan ordinal. Ukuran nominal tidak mengasumsikan tentang jarak ataupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran tersebut. Dasar penggolongannya hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih dan tuntas.49 Pengukuran nominal diwakili dalam penggunaan skala Guttman. Skala Guttman mengukur tentang ketunggalan dimensi. Skala Guttman digunakan untuk mengukur secara tegas dan konsisten tentang sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu yang ingin diketahui. Dalam skala Guttman hanya disediakan dua alternative jawaban (dikotomi), misalnya: Ya – tidak; setuju - tidak setuju; pernah - tidak pernah. Sehingga jika datanya dikuantitatifkan, nilainya hanya 0 atau 1 saja, atau hanya 1 atau 2 saja.

Sementara ukuran ordinal digunakan untuk mengetahui tingkatan suatu atribut tertentu. Ukuran ordinal digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kepentingan, sikap, atau persepsi. Pengukuran ini membagi responden ke dalam ranking atas dasar sikapnya.50 Ukuran ordinal diwakili dalam penggunaan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. 51

      

49 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2011. Hal 101

50 Ibid.

(10)

38  Tabel 3.5 Skala Likert52 JAWABAN SKOR Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tabel 3.6 Skala Guttman53

JAWABAN SKOR

Ya 1

Tidak 0

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid menurut Imam Ghozali dalam Made Novandri (2010) jika pertanyaan pada kuesioner mampu

      

52 Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. 2013. Hal 25

(11)

39  mengungkapkan sesuatu yang akan dengen kuesioner. Karena dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Guttman dan Likert, uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan dua cara yang berbeda.

Untuk memperoleh tingkat validitas instrumen kuesioner dalam skala Guttman dilakukan dengan menggunakan koefisiensi reprodusibilitas (Kr) dan koefisiensi skalabilitas (Ks). Untuk penghitungan secara praktis koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas peneliti menggunakan program komputer SKALO, program analisis skala Guttman. Adapun penghitungan secara manual dapat dilakukan dengan cara dibawah. Skala yang memiliki nilai Kr >0,90 dianggap baik. Sementara dalam perhitungan koefisien skalabilitas jika nilai Ks >0,60 dianggap baik untuk digunakan dalam penelitian54.

Rumus koefisien reprodusibilitas: Kr = 1 – e/n

Dimana:

Kr = Koefisien reprodusibilitas e = nilai eror

n = total kemungkinan jawaban, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah responden

Rumus koefisien skalabilitas: Ks = 1 – (e/x)

Dimana:

Ks = Koefisien skalabilitas       

54 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2011. Hal 116

(12)

40  e = nilai eror

x = jumlah kesalahan yang diharapkan = c(n-Tn)

dimana c adalah kemungkinan mendapatkan jawaban yang benar atau sama dengan c=0,5

n = jumlah total pilihan jawaban = jumlah pertanyaan x jumlah responden Tn = jumlah pilihan jawaban

Sementara dalam uji validitas untuk skala likert, Husein Umar dalam Made Novandri (2010), nilai dapat dihitung dengan menggunakan SPSS. Sugiyono dan Wibowo (2004) menyatakan bahwa ketentuan validitas instrumen sahih apabila r hitung lebih besar dari r kritis (0,30). Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat55.

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Uji realibilitas baik untuk skala Guttman dan Likert dihitung dengan menggunakan program SPSS. Untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut:

      

55 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0., Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2009 hal. 96

(13)

41  Tabel 3.7

Indeks Reliabilitas

Tingkat Reliabilitas Kriteria 0,81 - 1,00 Sangat Reliabel

0,61 - 0,80 Reliabel

0,42 - 0,60 Cukup Reliabel

0,21 - 0,40 Agak Reliabel

0,00 - 0,20 Kurang Reliabel

3.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas Skala Guttman

Dalam uji koefisien reprodusibilitas dan uji koefisien skalabilitas pengukuran dilakukan dengan menggunakan SKALO, program analisis skala Guttman. Hasil perhitugan terlampir. Dimana diketahui hasilnya seperti berikut:

Tabel 3.40

Hasil Perhitungan Nilai Koefisein Reprodusiblitas dan Koefisien Skalabilitas menggunakan program SKALO

Nilai

Koefisien Reprodusibilitas (Kr) 0,841

Koefisien Skalabilitas 0,662

Sumber: Hasil perhitungan SKALO

Skala yang memiliki nilai Kr > 0,90 dianggap baik, karena nilai dari hasil perhitungan ini adalah 0,841 maka koefisien reprodusibilitas untuk hasil uji instrumen ini dianggap hampir memenuhi.

(14)

42  Sementara dalam perhitungan koefisien skalabilitas jika nilai Ks > 0,60 maka diangap baik. Dari tabel di atas diketahui hasil nilai koefisien skalabilitas adalah 0,662 maka hasil koefisien skalabilitas ini baik digunakan untuk penelitian. 3.7.2 Uji Validitas Skala Likert

Dalam uji validitas skala likert perhitungan menggunakan program analisis SPSS. Dimana diketahui hasilnya seperti berikut:

Tabel 3.41

Hasil Uji Validitas Skala Likert Menggunakan SPSS

Item Number Corrected Item-Total Correlation Remark

X7 0,259 Not Valid X8 0,340 Valid X9 0,277 Not Valid X10 0,629 Valid X11 0,613 Valid X12 0,490 Valid X13 0,378 Valid X14 0,459 Valid X15 0,435 Valid X16 0,614 Valid X17 0,715 Valid X18 0,637 Valid X19 0,672 Valid X27 0,397 Valid

(15)

43 

X28 0,537 Valid X32 0,425 Valid X33 0,578 Valid

Sumber: Perhitungan SPSS

Dari tabel di atas diketahui dari 17 pertanyaan yang menggunakan skala likert dua pertanyaan diantaranya dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai corrected item-total correlation tidak lebih besar dari 0,3. Sementara lainnya dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-total correlation lebih dari 0,3.

3.7.3 Uji Reliabilitas Skala Guttman

Tabel 3.41

Hasil Uji Realibilitas Skala Guttman Menggunakan SPSS

Case Processing Summary

N % Cases Valid 60 100.0 Excludeda 0 .0 Total 60 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .641 17

Berdasarkan tabel Realibility Statistic diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,641 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan reliable.

(16)

44  3.7.4 Uji Reliabilitas Skala Likert

Tabel 3.41

Hasil Uji Realibilitas Skala Likert Menggunakan SPSS

Case Processing Summary

N % Cases Valid 60 100.0 Excludeda 0 .0 Total 60 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .804 17

Berdasarkan tabel Realibility Statistic diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,804 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan reliable.

Gambar

Tabel 3.6  Skala Guttman 53

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Nasution (Idi, 2009: 63) untuk mempelajari suatu masyarakat lebih jauh kita dapat mempelajari berbagai aspek diantaranya sebagai berikut: (1) demografi:

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN

Sementara itu, tingkat inflasi Swiss pada bulan Juni 2013 sebesar -0,6% dimana mengalami peningkatan dibanding bulan Mei tahun 2013.. Sedangkan, bila dibandingkan dengan

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam