• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN FILM DOKUMENTER PENGALAP PESUGIHAN GUNUNG KEMUKUS DESA PENDEM KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN FILM DOKUMENTER PENGALAP PESUGIHAN GUNUNG KEMUKUS DESA PENDEM KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN FILM DOKUMENTER PENGALAP PESUGIHAN GUNUNG KEMUKUS

DESA PENDEM KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika Universitas Surakarta

Disusun Oleh :

Nama : Ari Dwi Kumboko

NIM :200922130

Program Studi : Teknik Informatika Dosen Pembimbing I : Ir. Tri irianto Tj., M.T.

Dosen Pembimbing II : Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M.M.

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA

(2)

ii

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SURAKARTA

LEMBAR PERNYATAAN PENULISAN PUBLIKASI

Judul : Pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus

Nama : Ari Dwi Kumboko

NIM : 200922130

Jurusan : Teknik Informatika / S1

1. Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri. Jika pada suatu saat ada pihak lain yang mengklaim bahwa Penelitian ini sebagai karyanya yang disertai dengan bukti yang cukup maka saya bersedia mebatalkan gelar kami beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.

2. Saya menyatakan bahwa hasil penelitian diperbolehkan untuk disebarluaskan dan dipublikasikan secara umum oleh Universitas Surakarta bersama dengan dosen pembimbing dan dosen penguji.

Surakarta, 13 September 2014

(3)

iii

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SURAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

Judul : Pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus

Nama : Ari Dwi Kumboko

NIM : 200922130

Jurusan : Teknik Informatika / S1

Naskah ini telah disetujui untuk diujikan Surakarta, 25 September 2014

Pembimbing Pendamping

Ramadhian Agus T, S.Kom., M.M. Pembimbing Utama

(4)

iv

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SURAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN PUBLIKASI

Judul : Pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus

Nama : Ari Dwi Kumboko

NIM : 200922130

Jurusan : Teknik Informatika / S1

Naskah ini telah diajukan dihadapan dewan penguji Pada hari / tanggal : 13 Oktober 2014

Ketua Penguji : Sukoco, S.Si., M.Si., M.Kom (………..)

Sekertaris : Eko Rachmat Suroto, M.Kom (………..)

Anggota : Ramadhian Agus T, S.Kom., M.M. (………..)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Ir. Tri Irianto Tj., M.T. Dekan

Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika

(5)

v

PERSEMBAHAN

1. Pertama dan yang paling utama sembah syujud dan syukur kepada Allah SWT yang tiada henti memberikan nikmat kepada hambanya.

2. Kedua orang tua, bapak dan ibu yang selalu tulus mendo’akan, memberikan kasih sayang, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada hentinya, yang selalu menginspirasi dan juga membuatku termotivasi di setiap perjalanan yang kutempuh selama ini menjadi lebih baik, dan merekalah yang mengajarkanku arti sebuah kehidupan.

Terimakasih bapak….Terimakasih ibu….

3. Terimakasih Kakak atas do’a semangat dan bantuanya selama ini.

4. Terimakasih kekasih penulis Hermik Ita Irawandari yang selalu mendo’akan memberikan dukungan dan semangat hidupku.

5. Terimakasih kepada keluarga, saudara atas do’a dan semangatnya.

6. Terimakasih kepada teman dan sahabat semua yang selalu ada di setiap waktu. 7. Terimakasih juga kepada teman-teman kost dewi shinta yang selalu ada waktunya

bila aku butuhkan.

(6)

vi

MOTTO

1. Hidup memang penuh perjuangan, bukan hidup bila tanpa ada perjuangan. Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni juga kehidupan menjadi indah, dan dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna. (Penulis) 2. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles) 3. Tak ada rahasia untuk menggapai sukses, sukses itu dapat terjadi karena

persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan. (General Collin Power)

4. Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali nampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah melakukanya dengan baik. (Evelyn Underhill)

5. Pandanglah hari ini, kemarin sudah jadi mimpi, dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan. (Alexander Pope)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamau’alaikum Wr.Wb

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayahnya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulisan penelitian skripsi dengan judul “Pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus” dapat penulis selesaikan.

Penulisan Penelitian skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian studi pada jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika, Universitas Surakarta.

Dalam penyusunan penelitian ini Penulis menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih atas segala bantuan dari pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan penulisan skripsi, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahuwata’ala.

2. Bapak Dr. Drs. Margono, S.E., M.M. Rektor Universitas Surakarta.

3. Bapak Sukoco, S.Si., M.Si., M.Kom. Dekan Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika.

4. Bapak Ir. Tri Irianto Tj., M.T. Pembimbing Utama yang selalu memberikan saran dengan sabar hingga penulisan skripsi ini selesai, sekaligus Ketua Program Studi Teknik Informatika.

5. Bapak Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M.M. Pembimbing Pembantu yang selalu memberikan kritik dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulisan skripsi ini selesai.

6. Semua pihak Pengelola dan juru kunci obyek wisata realigi makam pangeran samudro gunung kemukus.

(8)

viii

8. Terimakasih Kost Dewi Shinta, Pucang sawit.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan baik kepada para pembaca maupun semua pihak yang terkait untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dalam menambah perbendaharaan kata dan perluasan pandangan serta pengetahuan untuk meningkatkan prespektif baru.

Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih, dan semoga kita smua senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amin-amin yarobbal’alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, September 2014

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. ... i

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKSAI……….. ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PUBLIKASI ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAKSI ... 1

ABTRACTION ... 1

1. PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar belakang Masalah ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 3 1.6 Segmentasi ... 3 1.7 Metode Penelitian ... 3

2. LANDASAN TEORI DAN DAFTAR PUSTAKA ... 4

2.1 Sejarah penamaan gunung kemukus ... 4

2.2 Pengertian Multimedia ... 4

2.3 Pengertian Film ... 4

2.4 Pengertian Film Dokumenter ... 5

2.5 Pengertian Script ... 5

2.6. Pengertian Storyboard ... 5

2.7 Tinjauan Pustaka ... 6

3. ANALISIS, PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ... 7

3.1 Analisis Penelitian ... 7

1. Identifikasi Masalah ... 7

2 Penyelesaian Masalah ... 7

3.2 Pra Produksi ... 8

1. Kerangka Pemikiran ... 8

2. Anggaran Analisa Biaya ... 8

(10)

x

a. Perangkat Lunak (Software yang Digunakan) ... 8

b. Perangkat Keras ... 9 3.3 Produksi ... 10 1. Pra Shoting ... 10 2. Pengambilan Gambar ... 10 3.4 Pasca Produksi ... 10 1. Editing Video ... 10 3.5 Distribusi ... 10 1. Membuat DVD ... 10

2. Mengunggah Video ke Youtube ... 10

4. HASIL, PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 11

4.1 Hasil Pembuatan Film Dokumenter ... 11

4.2 Pengujian Film Dokumenter ... 12

4.3 Pembahasan Film Dokumenter ... 12

5. PENUTUP ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.2 Saran ... 13 DAFTAR PUSTAKA

(11)

1

PEMBUATAN FILM DOKUMENTER

PENGALAP PESUGIHAN GUNUNG KEMUKUS

Ari Dwi Kumboko, Ir. Tri Irianto TJ., M.T. , Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M.M

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 5 Surakarta 57772

dcombox@yahoo.com

ABSTRAKSI: Film dokumenter sering disebut dengan film nyata atau fakta,

dokumenter menampilkan kenyataan dari sebuah gambaran yang ada tanpa ada rekayasa, film dokumenter kini sudah mulai berkembang dan maju, dengan biaya yang tidak terlalu besar kita sudah dapat membuat film dokumenter sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan film dokumenter yang baik dan berkualitas yang dapat memberikan sudut pandang dari tokoh pengalap pesugihan di gunung Kemukus. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pemahaman pendidikan mengenai pengaruh budaya jawa dengan syariat agama islam dan mempromosikan obyek wisata gunung Kemukus ke masyarakat luas, serta memberikan inspirasi dan referensi dalam memproduksi film dokumenter kepada mahasiswa atau masyarakat. Dalam pembuatan film dokumenter ini menggunakan metode pendataan dan pendekatan dengan perumusan langkah proses produksi terdiri dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil penelitian ini berupa film dokumenter yang dapat mengangkat kisah nyata dari obyek wisata religi gunung kemukus dan memberikan pandangan kepada masyarakat bahwa ziarah ke makam pangeran Samudro gunung Kemukus bukan untuk mencari pesugihan, tetapi ziarah ke gunung Kemukus adalah suatu kegiatan ritual yang mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang di ziarahi.

Kata Kunci: Film Dokumenter, Gunung Kemukus

ABSTRACTION: Documentary films are often referred to as real or fact film, a

documentary showingthe reality of the picture without any modification, the documentary has now started to grow and advance, at a cost that is not too large we can make our own documentary. Purpose of this researchnthat produces documentary films and good quality which can give viewpoint of people seek wealth in kemukus mountain. Benefits of this research can provide insight about the influence of javanese culture education with islamic religious law and promote mountain tourism to the wider community kemukus, as well as providding isnpiration and reference in producing documentary films to student or public. In the making of this documentary using the data collection method and approach to formulation step production process consists of pre production, production, post production. The results of this research is a documentary which lifts the true story of tourism religious kemukus mountain not to seek wealth, but pilgrimage to the kemukus mountain is a ritual activity that contains the value and nobility of soul of figures in pilgrimages.

(12)

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Film dokumenter adalah film yang berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa dan lokasi yang

nyata. film dokumenter tidak

menciptakan suatu peristiwa atau

kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik (Ariesta Sari, 2011 mandel

dalam pratista 2008; 4). Film

dokumenter dapat digunakan untuk berbagai macam maksud dan tujuan seperti: informasi atau berita, biografi,

pengetahuan, pendidikan, sosial,

ekonomi, politik (propaganda). Dalam menyajikan faktanya film dokumenter dapat menggunakan metode merekam langsung pada saat kejadian tersebut

benar-benar terjadi, dapat juga

menggunakan metode merekontruksi ulang sebuah peristiwa yang terjadi. (Sulaiman, 2012).

Obyek Wisata Pangeran

Samudra di Gunung Kemukus

merupakan lokasi ziarah yang terletak

di Desa Pendem Kecamatan

Sumberlawang Kabupaten Sragen

Jawa Tengah, sekitar 29 km di sebelah utara kota Solo. Dari kota Solo jarak tersebut dapat ditempuh 30 menit menggunakan bus jurusan Purwodadi,

Pangeran Samudro merupakan

keturunan dinasti Mataram. Pangeran Samudro adalah putra Raja majapahit terakhir dari ibu selir. Pada dasarnya

ziarah wisata Makam Pangeran

Samudro yang lebih dikenal dengan sebutan “GUNUNG KEMUKUS” selalu

menarik untuk diulas. Hal yang

menjadikan objek wisata makam

pangeran samudro ini menarik adalah pandangan pro dan kontra tentang Makam Pangeran Samudro itu sendiri dan kisah yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Ada 2 (dua)

paradigma yang berkembang di

tengah-tengah masyarakat tentang

Makam Pangeran Samudro atau

Gunung Kemukus. Pertama, adanya keyakinan di sebagian masyarakat bahwa apabila ingin ngalap berkah

atau permohonanya terkabul, maka

orang yang datang ke Makam

Pangeran Samudro harus melakukan ritual berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama 7 (tujuh) kali dalam 1 lapan (1 lapan = 35 hari). Paradigma negatif ini perlu diluruskan agar para ziarah tidak

terjebak dalam paradigma dan

kepercayaan yang keliru. Setiap

peziarah atau pengunjung yang

menginginkan permohonan atau

keinginanya terkabul haruslah

memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berdo’a dan berusaha

dijalan yang benar. Singkatnya,

paradigma negatif yang berkembang di

tengah-tengah masyarakat tersebut

tidak benar adanya. Kedua, berziarah ke Makam Pangeran Samudro atau

Gunung Kemukus adalah suatu

kegiatan ritual yang mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang di ziarahi. Dengan berziarah di tempat tersebut, manusia diharapkan untuk selalu ingat

akan kematian sehingga dalam

kehidupan sehari-hari mereka akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang di ziarahi. (Handbook, Pangeran Samudro; 1).

Pengalap berkah di Gunung

Kemukus mayoritas berasal dari

daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian utara. Setiap malam jumat pon, Gunung Kemukus yang pada hari-hari biasa sepi dan muram sontak menjadi

hingar bingar. Makam Pangeran

Samudra terletak di puncak bukit kecil yang di sakralkan oleh masyarakat. Makam itu berada di dalam bangsal yang sangat luas. Sehingga orang yang kelelahan bisa duduk dan beristirahat didalamnya.

Menyikapi permasalahan

tersebut penulis tertarik untuk membuat

film dokumenter dengan judul

“Pengalap Pesugihan Gunung

Kemukus” dengan merekontruksi ulang tokoh pengalap pesugihan di Gunung

(13)

3

Kemukus, dengan tema edukasi sosial budaya yang dapat memberikan sudut

pandang penulis terhadap tokoh

pengalap pesugihan gunung Kemukus dan masyarakat luas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

yang telah dikemukakan, penulis

mengambil perumusan masalah:

1. bagaimana membuat film

dokumenter dengan merekonstruksi ulang tokoh pengalap pesugihan di Gunung Kemukus?

2. Karena masyarakat selalu

memandang negatif Obyek Wisata Religi Gunung Kemukus.

1.3 Batasan Masalah

Batasan Masalah Dalam

Pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan film dokumenter

menggunakan format video

multimedia.

2. Pembuatan film dokumenter

berdasarkan peristiwa yang dialami oleh tokoh pengalap pesugihan. 3. Obyek penelitian di Obyek Wisata

Religi Gunung Kemukus.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan pembuatan film dokumenter adalah menghasilkan film dokumenter yang baik yang dapat memberikan sudut pandang positif terhadap masyarakat dan tokoh Pengalap Pesugihan di Gunung Kemukus.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam

pembuatan film dokumenter adalah:

1. Memberikan pemahaman

pendidikan mengenai pengaruh

budaya Jawa (kejawen) dengan syariat agama Islam.

2. Mempromosikan Obyek Wisata

Gunung Kemukus ke mayarakat luas.

3. Memberikan inspirasi dan referensi

dalam memproduksi film

dokumenter kepada mahasiswa

atau masyarakat.

1.6 Segmentasi

Target premier adalah pria dan wanita dengan usia 18 tahun keatas, dari segala jenis profesi dan status sosial.

1.7 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang

baik, maka digunakan beberapa

metode penelitian sebagai berikut: 1. Metode Pendataan:

a. Kepustakaan

Merupakan pengumpulan data dengan cara merujuk dari

buku-buku yang ada kaitannya

dengan bidang sinematografi, multimedia dan artikel tentang film dokumenter serta Obyek Wisata Gunung Kemukus. b. Wawancara

Yaitu metode pengumpulan

data dengan cara penulis

mengajukan wawancara kepada tokoh pengalap pesugihan dan juru kunci obyek wisata gunung

Kemukus, penulis juga

mengajukan pertanyaan

permintaan izin kepada

pengelola Obyek Wisata

Gunung Kemukus. c. Observasi

Dalam metode ini mengadakan pengamatan secara langsung di Obyek Wisata Religi Gunung Kemukus.

2. Metode Pendekatan a. Analisis

Menganalisis bagaimana

membuat film dokumenter yang baik sesuai dengan sistem sinematografi.

b. Perancangan

Membuat rancangan film

(14)

4

alur film, jadwal kegiatan, serta

anggaran biaya yang

digunakan.

c. Pengambilan Gambar dan

Capturing

Melakukan pengambilan

gambar dilokasi Obyek Wisata

Gunung Kemukus dan

melakukan capturing. d. Pengeditan

Melakukan proses pemotongan gambar, memperbaiki kualitas suara dan pemberian credit title. e. Uji Coba

pengujian hasil pembuatan film dokumenter dengan melakukan jejak pendapat tentang hasil penelitian.

f. Distribusi

Pada Hasil Pembuatan film ini dilakukan pembuatan file yang berbentuk DVD (Digital Versatile

Disk) dan diunggah di Youtube. 2. LANDASAN TEORI DAN DAFTAR

PUSTAKA

2.1Sejarah Penamaan Gunung Kemukus

Pangeran Samudro dan

pengikutnya sebenarnya sangat

diharapkan untuk kembali ke

Kesultanan Demak oleh Sultan Demak, namun ajal terlebih dahulu menjemput Pangeran Samudro. Sultan Demak mengatakan, “Menurut hematku bahwa sakitnya Si Samudro itu sudah tidak bisa diharapkan untuk membaik dan jauh kemungkinan untuk sampai ke Demak. Kiranya jika memang sudah menjadi suratan Yang Maha Kuasa

bahwasanya sampai disitu saja

riwayatnya, maka saya memberi

petunjuk jika Si Samudro sudah sampai ajalnya, maka kebumikanlah jasadnya pada suatu tempat dibukit arah barat laut dari tempat Pangeran Samudro meninggal. Sebab boleh jadi kelak di sekitar tempat itu akan menjadi ramai sehingga dijadikan tauladan orang-orang disana.

Pada awalnya keadaan dilokasi Makam Pangeran Samudro sangatlah

sepi dan jarang dijamah orang karena letaknya ditengah hutan belantara, serta banyak dihuni binatang-binatang buas. Namun, sedikit demi sedikit

keadaan berubah setelah daerah

tersebut dihuni oleh para penduduk. Selanjutnya bahwa diatas bukit tempat

Pangreran Samudro dimakamkan,

apabila menjelang musim hujan

ataupun kemarau tampaklah kabut-kabut hitam seperti asap (kukus). Karena hal itulah, penduduk setempat menyebut bukit itu “Gunung Kemukus” sampai dengan saat ini. Demikianlah

asal-usul gunung Kemukus.

(Handbook, Pangeran Samudro; 6).

2.2 Pengertian Multimedia

Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan

video yang disampaikan dengan

komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. (Vaughan

dalam Iwan Binanto, 2010). Karakteristik dari sistem multimedia adalah:

a. Must be computer controlled

Harus dikerjakan dengan

menggunakan komputer.

b. Integrated (Text, Animation, Audio, Video)

Merupakan integrasi atau

gabungan dari teks, animasi, suara dan video.

c. Represented Digitally

Direpresentasikan dalam bentuk digital.

d. Interface to user may permit interactivity

Harus menggunakan antarmuka

dengan pengguna secara

interaktif. (Marshall dalam Iwan Binanto, 2010).

2.3 Pengertian Film

Istilah film awalnya dimaksudkan untuk menyebut media penyimpan gambar atau biasa disebut celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan kimiawi peka cahaya). Bertitik tolak dari situ, maka film dalam

(15)

5

arti tayangan audio-visual dipahami sebagai potongan-potongan gambar

bergerak. Kecepatan perputaran

potongan-potongan itu dalam satu detik adalah 24 gambar (24-25 frame per

second/fps). Berdasarkan banyak pengertian film semua mengerucut pada suatu pengertian universal. Film

adalah rangkaian gambar yang

bergerak membentuk suatu cerita atau juga biasa disebut movie atau video. (Javandalasta, 2011).

2.4 Pengertian Film Dokumenter

Dokumenter adalah merekam

adegan nyata dan faktual untuk

kemudian dibentuk menjadi sefiksi mungkin menjadi sebuah cerita yang

menarik. (Fajar Nugroho, 2007).

Dokumenter adalah sebutan yang dberikan untuk film karya lumiere bersaudara yang berkisah tentang peralanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh

enam tahun kemudian, kata

dokumenter kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal inggris John Gierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Gierson

berpendapat bahwa dokumenter

merupakan cara kreatif

mempresentasikan realitas. Film

dokumenter tak lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. (Heru Effendy, 2009).

Film dokumenter dibagi dalam tiga bentuk, yaitu:

1. bentuk Expository yang

menampilkan pesannya kepada

penonton secara langsung, baik melalui presenter ataupun dalam

bentuk narasi. (Erlinda

Rakhmawati, 2012)

2. bentuk Observatory/Direct Cinema

yang menekankan pendekatan

yang bersifat observasi. Adegan yang direkan merupakan kejadian secara spontan, natural dan tidak dibuat-buat.

(Erlinda Rakhmawati, 2012)

3. Bentuk yang ketiga adalah

Reflexive/Cinema Verite yang justru

secara aktif melakukan intervensi, dan menggunakan kamera sebagai alat pemicu untuk memunculkan krisis. Dalam aliran ini, pembuat film

cenderung secara sengaja

memprovokasi untuk memunculkan

kejadian-kejadian tak terduga.

(Erlinda Rakhmawati, 2012)

2.5 Pengertian Script

Dalam pembuatan film, naskah sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pembuatan film.

Naskah dibuat sebelum proses

pengambilan gambar dan pengeditan gambar. Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk

memulai tahapan pelaksanaan

produksi, tetapi dalam model proyek video seperti iklan televisi, company

profile, sinetron, drama televisi, film

cerita dan film animasi tetap

membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut

dan pergerakan kamera, sound

atmosfir dan sebagainya. (Yanuar Alim,

2009).

2.6 Pengertian Storyboard

Storyboard merupakan

rangkaian gambar ilustrasi yang

berusaha menjelaskan bahasa tulisan skenario ke dalam bahasa visual. Adegan demi adegan cerita yang sebelumnya telah dirumuskan dalam

skenario diterjemahkan menjadi

gambar oleh sutradara dengan bantuan kameramen dan storyboard artist,

sedemikian rupa sehingga dalam

potongan-potongan gambar ilustrasi yang dihasilkan terhimpun informasi tentang para pelaku adegan, adegan yang dilkukan, lokasi dan properti,

sudut pengambilan gambar dan

sebagainya. (Panca Javandalasta,

(16)

6

2.7 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian yang

dilakukan Muhammad Ludiro, (2011) mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Yogyakarta

dengan judul “Pembuatan Film

Dokumenter Wisata Pantai Dan Goa Di Pacitan Jawa Timur” dengan latar

belakang Pariwisata di Pacitan kurang

populer dikarenakan kurangnya

Pemerintah kabupaten Pacitan untuk meng-iklankan/mempopulerkan

pariwisata di Pacitan. Teknik produksi yang di gunakan dan diterapkan dalam tahap produksi film dokumenter yaitu:

Sistem Perekaman, Teknik

Pengambilan Gambar, Susunan

Pengambilan Gambar, Tipe Shot,

Pergerakan Kamera Angle serta

Lighting. Teknik pengambilan gambar pada film dokumenter ini menggunakan teknik single kamera atau satu kamera

saja. Dalam teknik pengambilan

gambar tidak sama dengan teknik

pengambilan gambar penulis.

Sedangkan dalam pengambilan

gambar pembuatan “Film Dokumenter

Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen”

penulis munggunakan jenis dua

kamera yang sama DSLR 650 D, karena akan membuat hasil gambar yang seimbang dan untuk mengambil banyak anggle-anggle yang menarik dan tidak monoton.

Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Citra Dewi Utami,

(2010) mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta dengan judul

"Film Dokumenter Sebagai Media Pelestari Tradisi" dengan latar

belakang masyarakat sekarang

merespon terhadap tradisi atas batas iya dan tidak dimana masyarakat masih melaksanakan sebuah tradisi namun

kurang menelaah nilai-nilai yang

terkandung didalamnya dan kurang adanya kesadaran akan nilai-nilai adiluhung yang terkandung didalam sebuah tradisi telah menjadikan tradisi

tersebut menjadi hambar. Tujuan

dalam pembuatan film dokumenter ini

salah satunya adalah mengubah

pandangan masyarakat terhadap

sebuah topik, orang atau lingkungan tertentu. Dalam tujuan yang terkandung di latar belakang penulis mempunyai

tujuan yang sama yaitu untuk

pembuatan “Film Dokumenter

Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen”

menghasilkan film dokumenter yang dapat memberikan sudut pandang atau mengubah pandangan positif dari tokoh

pengalap pesugihan di Gunung

Kemukus.

Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Yanuar Rizal Arifudin,

(2011) mahasiswa Sistem Informasi

Stmik Amikom Yogyakarta dengan

judul “Pembuatan Film Dokumenter

Upacara Adat Ngarot Kabupaten Indramayu Jawa Barat” yaitu software

yang di gunakan untuk mengolah atau editing video menggunakan software Adobe premiere pro CS4, dan sebagai

untuk editor audio menggunakan

software Audacity. Software yag

digunakan tidak sama, Sedangkan

penulis membuat “Film Dokumenter

Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen”

untuk editing video menggunakan software Sonny Vegas Pro 10, karena lebih ringan dan memiliki multi track yang lebih banyak, begitu juga dengan

effect manual yang ditawarkan

membuat kita dapat berekspresi sesuai dengan keinginan kita, dan untuk editor audio penulis menggunakan software Cool Edit Pro sebagai pengolah audio.

Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Yuliastomo, (2013)

mahasiswa Teknik Informatika

Universitas Surakarta dengan judul

“Pembuatan Film Dokumenter Jangan Pandang Kami Sebelah Mata” dan juga Ryan Anty Risnawati

mahasiswa Teknik Informatika

Universitas Surakarta dengan judul

(17)

7

Filsafat Bangunan Keraton Surakarta” yaitu software yang

digunakan untuk editing Video

mengunakan Sonny Vegas pro 10, dan untuk editor video menggunakan Cool Edit Pro, Software tersebut adalah sama dengan penulis, karena penulis

membuat membuat “Film Dokumenter

Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen”

untuk editing audio video penulis juga menggunakan Software Sonny Vegas pro 10 dan Cool Edit Pro, karena lebih ringan dan memiliki multi track yang lebih banyak, begitu juga dengan effect manual yang ditawarkan membuat kita dapat berkarya dan berekspresi sesuai dengan keinginan.

3.

ANALISIS, PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Analisis Penelitian

Pada tahap analisis pembuatan film dokumenter diperlukan tahap-tahap perancangan film dokumenter, yaitu Langkah pertama adalah menganalisis suatu masalah yang akan dibahas dengan lengkap dan jelas sehingga akan lebih mudah untuk memecahkan suatu masalah yang akan terjadi.

1. Identifikasi Masalah

Objek wisata ziarah gunung Kemukus merupakan salah satu

pendapatan daerah yang

apabila dikelola dengan baik maka akan menjadi sumber

pemasukan daerah yang

lumayan besar. Apalagi obyek wisata tersebut berhubungan dengan kultur kebudayaan yang

melekat pada suatu

masyarakat, hal ini akan

menjadi wacana masyarakat tentang nilai-nilai luhur suatu

peninggalan sejarah nenek

moyang dulu yang tentunya

tanpa harus berseberangan

dengan nilai-nilai agama.

Mengingat sekarang semakin tersisihnya kebudayaan asli yang dimiliki negara tercinta ini

dengan kebudayaan dari luar negeri yang mengikis moral

pemuda-pemuda bangsa ini

sebagai penerus yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan.

Obyek Wisata Pangeran Samudra di Gunung Kemukus merupakan lokasi ziarah yang

terletak di desa Pendem

Kecamatan Sumberlawang

kabupaten Sragen Jawa

Tengah, sekitar 29 km di sebelah utara kota Solo. Pada dasarnya ziarah wisata Makam Pangeran Samudro yang lebih

dikenal dengan sebutan

“GUNUNG KEMUKUS” selalu menarik untuk diulas. Hal yang menjadikan objek wisata ini menarik adalah pandangan pro dan kontra tentang Makam Pangeran Samudro itu sendiri dan kisah yang beredar di

tengah-tengah masyarakat.

Paradigma negatif yang

berkembang di tengah-tengah

masyarakat tentang Makam

Pangeran Samudro atau

Gunung Kemukus sebagian

masyarakat mempercayai

bahwa apabila ingin ngalap

berkah atau permohonanya

terkabul, maka orang yang datang ke Makam Pangeran

Samudro harus melakukan

ritual berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama 7 (tujuh) kali dalam 1 lapan (1 lapan = 35 hari).

2. Penyelesaian Masalah

Dari analisis permasalahan

di atas penulis mengambil

pemecahan masalah dengan

membuat film dokumenter

dengan merekontruksi ulang

Tokoh Pengalap Pesugihan

Gunung Kemukus, dengan

tema edukasi sosial budaya untuk mengubah sudut pandang

(18)

8

dari tokoh pengalap pesugihan di gunung Kemukus khususnya dan masyarakat pada umumnya

yang selama ini banyak

kekeliruan dalam memahami arti sesungguhnya dari nilai-nilai ziarah tersebut. Dengan adanya flim dokumenter ini diharapkan

dapat mengubah paradigma

masyarakat dan tokoh pengalap

terhadap pemahaman

mengenai orang-orang yang melakukan ziarah ke gunung

Kemukus harus melakukan

ritual pesugihan dengan

melakukan hubungan sex

selama 7 kali berturut-turut setiap malam jum’at pon dalam satu lapan atau sama dengan 35 hari, padahal ziarah ke gunung Kemukus adalah suatu

kegiatan ritual yang

mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang di ziarahi. Dengan berziarah di

tempat tersebut, manusia

diharapkan untuk selalu ingat akan kematian sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang di ziarahi.

3.2 Pra Produksi

Tahap pra produksi menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film untuk menyiapkan segala sesuatu agar proses produksi berjalan sesuai konsep dan menghasilkan karya sesuai dengan harapan.

Proses pra produksi meliputi beberapa perencanaan:

1. Kerangka Pemikiran

Gambar 3.1 Kerangka pemikiran 2. Anggaran Analisa Biaya

Tabel 3.1 Anggaran Analisa Biaya 3. Sistem Pendukung

1) Perangkat lunak (software) yang dipakai

Adapun perangkat lunak

yang digunakan dalam

pembuatan film dokumenter dan

pembuatan skenario adalah

(19)

9

a) Windows 7 Ultimate

perangkat lunak ini

digunakan sebagai

sistem operasi.

b) Microsoft Office Word 2007 perangkat lunak ini

digunakan dalam

pengolahan script.

c) Sony Vegas Pro 10

perangkat lunak ini

digunakan untuk

pembuatan dan

pengolahan berkas video.

Sony Vegas Pro 10

membantu para

penggunanya lebih

mudah melakukan proses

capturing, editing, dan

penyimpanan video,

dengan tawaran lebih

seratus efek transisi dan

dipersenjatai dengan

tools dan menu yang

sederhana sehingga

dapat dipelajari dan

diterapkan dalam waktu yang relatif singkat.

Gambar 3.2 Tampilan Awal Sony Vegas Pro 10

d) Cool Edit Pro 2.0

perangkat lunak ini

digunakan untuk

merekam dan mengolah suara.

Gambar 3.3 Tampilan Awal Cool Edit Pro

2) Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan film dokumenter adalah sebagai berikut:

1) Paket komputer digunakan

untuk mengolah data.

Adapun spesifikasi paket komputer untuk editing film

dokumenter Pengalap

Pesugihan Gunung

Kemukus adalah sebagai berikut:

a) Monitor LCD

b) Prosesor Intel Core i3 530 2.93 GHz c) VGA HD 6770 500MB DDR3 128 Bit d) RAM 4 GB e) Harddisk 500 GB f) Drive DVD RW g) Sound card

2) Speaker aktif untuk

mendengarkan hasil suara 3) Camera Cannon EOS 650 D

untuk merekam gambar

bergerak ke memorycard

dan memasukkannya ke

komputer

4) Memorycard 16GB untuk menampung berkas video mentah yang akan ditransfer ke komputer

5) Card reader, alat tambahan di komputer sebagai media transfer dari memorycard ke komputer

6) Mikrofon elektrik digunakan untuk mengubah gelombang

suara analog menjadi

getaran listrik.

7) DVD Blank digunakan untuk media penyimpanan video.

(20)

10

3.3 Produksi

Produksi merupakan tahap

lanjutan dari pra produksi, dimana

rancangan-rancangan yang sudah

dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini

.

1. Pra Shoting

Sebelum proses pengambilan

gambar dilakukan terlebih

dahulu mempersiapkan segala

peralatan yang dibutuhkan

seperti, Camera DSLR Cannon

OES 650 D, Triport,

Memorycard, mix kondensor zoom H1.

2. Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar akan

dilakukan ditempat yang

direncanakan serta disesuaikan dengan alur cerita yang ada dalam naskah (script) atau

storyboard. Pengambilan gambar dilakukan sebaiknya

kamera dalam keadaan

berfungsi dengan baik.

3.4 Pasca Produksi

Tahap pasca produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap produksi, adapun kegiatan yang dilakuan dalam tahap ini adalah:

1. Editing Video

Berikut proses pengeditan Film

Dokumenter Pengalap

Pesugihan Gunung Kemukus:

Gambar 3.4 ProsesTampilan awal Sony Vegas Pro 10

Gambar 3.5 Proses Editing Video

Gambar 3.6 Proses rendering Sampai 100 %

3.5 Distribusi

Tahap dalam distribusi pembuatan Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus.

1. Membuat DVD

Gambar 3.7 Dialog Box Nero Ekspress Essentials

Gambar 3.8 Kotak dialog Disc Content

Gambar 3.9 Kotak dialog Burning Processes video

2. Mengunggah Video ke youtube

Gambar 3.10 Tampilan Video Selesai diunggah

(21)

11

4. HASIL, PENGUJIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembuatan Film Dokumenter

a. Pada tampilan opening video

awal berisi tentang: Animasi label Combox Picture,

Gambar 4.1 Animasi Label Combox Picture

b. Tampilan Isi

Pada tampilan isi terdapat video

wawancara Juru Kunci,

wawancara masyarakat,

panorama waduk Kedung

Ombo dan ilustrasi cerita tokoh pengalap pesugihan di gunung Kemukus.

Gambar 4.2 Wawancara Juru Kunci

Gambar 4.3 Waduk Kedung Ombo

Gambar 4.4 Tokoh Pengalap membeli bunga

Gambar 4.5 Tokoh pengalap sesuci diri di sendang Ontrowulan

Gambar 4.6 Wawancara Masyarakat

Gambar 4.7 Tokoh Pengalap menuju makam Pangeran Samudro

Gambar 4.8 Tokoh Pengalap Masuk Makam Pangeran Samudro

Gambar 4.9 Tokoh Pengalap Ritual berdo’a di Makam pangeran Samudro

C. Penutup

Tampilan penutup diakhiri

dengan animasi teks serta music instrument.

(22)

12

4.2 PENGUJIAN FILM DOKUMENTER

PENGALAP PESUGIHAN

GUNUNG KEMUKUS

Untuk mengetahui sejauh mana

efektivitas dari Film Dokumenter

Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus maka dilakukan pengujian dengan cara menjalankan video tersebut, dengan membuat kuesioner survey terhadap 30 responden dengan 5 (lima) macam

pertanyaan yang diajukan. Daftar

kuesioner pertanyaan dan daftar

responden seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Daftar Kuesioner Pertanyaan

4.3 PEMBAHASAN

FILM DOKUMENTER PENGALAP PESUGIHAN GUNUNG KEMUKUS

Film Dokumenter Pengalap

Pesugihan Gunung Kemukus

merupakan film dokumenter yang merekontruksi ulang tokoh pengalap pesugihan di gunung Kemukus dan arti ziarah yang sebenarnya di Makam Pangeran Samudro Gunung Kemukus serta kisah yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Film Dokumenter Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus berhasil diuji coba kedalam berbagai macam media player. Pembuatan Film

Dokumenter Pengalap Pesugihan

Gunung Kemukus telah sesuai dengan

rancangan script sehingga dalam

proses pembuatannya dapat terarah. Film Dokumenter Pengalap Pesugihan

Gunung Kemukus telah berhasil

dipublikasikan di youtube dengan

alamat link:

https://www.youtube.com/watch?v=jvbB jfFBEL0.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari berbagai pengujian dan

evaluasi yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Dengan adanya film dokumenter

yang berjudul “Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus” untuk dapat

merubah paradigma atau

pandangan masyarakat terhadap

Obyek Wisata Religi Gunung

Kemukus yang selama ini

dipandang masyarakat negatif,

namun aslinya ritual di Gunung Kemukus adalah suatu kegiatan

ritual yang mengandung nilai

keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang di ziarahi. Dengan berziarah di tempat tersebut, manusia diharapkan untuk

selalu ingat akan kematian

sehingga dalam kehidupan

sehari-hari mereka akan lebih

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang di ziarahi.

2. Menghasilkan Film Dokumenter

berupa soft file untuk dipublikasikan melalui media internet Youtube, serta dalam bentuk DVD sebagai

dokumentasi Tokoh Pengalap

Pesugihan Gunung Kemukus. 3. Dengan adanya film dokumenter ini

dapat memberikan suatu media penyampain informasi yang positif kepada masyarakat melalui audio visual.

(23)

13

5.2 Saran

Pembuatan film dokumenter ”Pengalap Pesugihan Gunung Kemukus” masih jauh dari sempurna. Beberapa saran penulis berikan bagi pembaca yang berkepentingan, yaitu:

1. Tahap perancangan film

dokumenter harus dipersiapkan

sematang mungkin, agar

penggarapan film tidak terlalu melenceng dari apa yang telah dirancang.

2. Dalam pembuatan film dokumenter

untuk hasil yang maksimal

memerlukan peralatan lighting

sebagai pendukung kamera dalam menghasilkan gambar video yang lebih baik.

3. Pada penelitian ini pengambilan

gambar yang ada suaranya

menggunakan perangkat tambahan yaitu mic boom kodensor zoom H1.

Rekomendasi untuk peneliti

selanjutnya dalam pembuatan film dokumenter pada saat pengambilan

gambar yang ada suaranya

sebaiknya menggunakan mic boom

kondensor zoom H4 agar suara

yang dihasilkan lebih baik dan jelas.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anty Risnawaty Ryan, Pembuatan Film Dokumenter Filsafat Bangunan Keraton Surakarta, Teknik Informatika UNSA Surakarta, 2013

Alim Yanuar, 60 menit mahir Mengedit Video dengan Pinacle Studio.

Galoenk Ramadhan, Dunia

Komputer, Bekasi, 2009, ISBN: 602-99250-2-4

Arista Sari Aang Wahyu, Media Dan

Keamanan Kesehatan

Reproduksi Perempuan yang direpresentasikan dalam film perempuan “Pertaruhan”, Produksi Kalyana Shira Film Tahun 2008, Ilmu Komunikasi,

UNS Surakarta, 2011

Binanto Iwan, Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya.

Nikodewus WK, Andi,

Yogyakarta, 2010, ISBN: 978-979-29-1328-6

Dewi Utami Citra, Pembuatan Film Dokumenter Sebagai Media Pelestari Tradisi, Seni Rupa dan

Desain ISI Surakarta, 2010.

Effendy Heru, Mari Membuat Film panduan menjadi produser edisi kedua. Novietha Indra Sallama,

Erlangga, Jakarta, 2009, ISBN: 978-979-075-297-9

Handbook Pangeran Samudro, Pangeran Samudro Gunung Kemukus. Dinas Pariwisata

Kebudayaan Pemuda dan

Olahraga, Pemerintah

Kabupaten Sragen

Handaya Sulaiman Benyamin, Pembuatan film dokumenter potret ludruk irama budaya dengan pendekatan ekspositori

berjudul “Bertahan Demi Lestarinya Budaya Bangsa, DIV

Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, 2012

Javandalasta Panca, 5 hari mahir bikin film. M. Mutakin, Mumtaz

media, Surabaya, 2011, ISBN: 602984634-5

Muhammad Ludiro, Pembuatan film Dokumenter wisata Pantai Dan Goa di Pacitan Jawa Timur,

AMIKOM Yogyakarta, 2011.

Nugroho Fajar, cara pintar bikin Film Dokumenter. Indonesia Cerdas,

Yogyakarta, 2007, ISBN: 99-23-9941-0

Prakosa Gotot, Film Pinggiran Antropologi Film Pendek, Film Eksperimental dan Film Dokumenter. Yayasan Seni Visual Indonesia, Jakarta, 2008, ISBN: 978-979-99394-8-7

Pratista Himawan, Memahami Film,

Homerian Pustaka, Yogyakarta, 2008, ISBN: 978-979-17454-2-0

Rakhmawati Erlinda, Pembuatan Film Dokumenter “Sejarah Uang Dinar Dan Dirham di Indonesia” Sebagai Arsip Sejarah Indonesia,

Sekolah

Tinggi

Manajemen Informatika dan

Komputer,

AMIKOM

Yogyakarta, 2012

Rizal Arifudin yanuar, Pembuatan Film Dokumenter Upacara Adat Ngarot Kabupaten Indramayu Jawa Barat, AMIKOM Yogyakarta, 2011.

Semedhi Bambang, Sinematografi-Videografi suatu pengantar.

Risman Sikumbang, Ghalia

Indonesia, Bogor, 2011, ISBN: 978-979-450-629-5

(25)

Suyanto M, Multimedia untuk meningkatkan keunggulan bersaing, Andi, Yogyakarta, 2003

Yuliastomo Pembuatan Film Dokumenter Jangan Pandang Kami Sebelah Mata, Teknik Informatika UNSA Surakarta, 2013

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka pemikiran  2.  Anggaran Analisa Biaya
Gambar 3.2 Tampilan Awal Sony                         Vegas Pro 10
Gambar 4.9 Tokoh Pengalap Ritual berdo’a di                        Makam pangeran Samudro

Referensi

Dokumen terkait

Diğer mesnetleme durumları için de benzer inceleme yapılırsa, eşkenar üçgen enine kesitli çubuğun kritik burkulma kuvveti 100 birim olarak alındığında, daire enine

Terdapat perubahan kadar abu dari hasil proses fermentasi biji kakao, dimana pada perlakuan A1B3, yaitu perlakuan penambahan 1% ragi tape dengan lama fermentasi

 Aplikasi kamuflase buatan yang berupa daun kelapa dapat diterapkan untuk menggantikan cara/metode penyamaran bubu karang yang selama ini merusak, yaitu dengan

Ketiga, pengarang Bali baik yang menulis cerpen maupun novel dalam SIM ataupun yang menulis dalam SBM, intens menempatkan tokoh guru dalam karya- karyanya sehingga

Hasil rekomendasi rumah juga ditampilakn dalam bentuk peta lokasi, dengan tujuan agar dapat memudahkan user mengetahui lokasi dari perumahan tersebut seperti yang

(a) Tertakluk kepada subperaturan 3(3) Peraturan-Peraturan ini, mana-mana pelajar yang mencapai kehadiran di bawah 80% bagi sesuatu kursus tanpa sebab yang boleh diterima

Dengan memiliki branding baru “Wonderful Indonesia” yang sudah dilaksanakan oleh Indonesia dari tahun 2011, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sudah