BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 OBJEK PENELITIAN
4.1.1 TENTANG FILM “NARNIA”
Film yang diambil dari novel karangan CS Lewis yaitu The Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch and The Wardrobe yang tidak lain adalah salah satu sahabat JRR Tolkien si penulis trilogi The Lord of the Rings, film ini dibuat oleh Walt Disney dengan biaya tinggi. Hal itu tentunya tidak sia-sia, mengingat cerita The Chronicles of Narnia cukup terkenal.
Menghadirkan sejumlah bintang muda William Moseley, Anna Popplewell, Skandar Keynes, Georgie Henley yang siap meneruskan jejak Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, film ini juga dibintangi oleh dua artis yang tidak diragukan aktingnya Tilda Swinton dan Jim Broadbent.
Saat Jerman menggempur tanah Inggris di awal Perang Dunia II, keempat anak keluarga Pevensie : Peter, Susan, Edmund dan Lucy dikirim ke London untuk berlindung di rumah tua seorang profesor eksentrik Digory Kirk. Hidup di tempat yang baru itu ternyata membuat keempatnya bosan, sampai terjadi sebuah peristiwa besar. Saat bermain petak umpet, tanpa sengaja Lucy bersembunyi di sebuah lemari besar, yang ternyata membawanya ke dunia penuh magis bernama Narnia yang seolah berlapis salju abadi. Ketika diberitahu, ketiga saudaranya tidak percaya begitu saja sampai mereka merasakan sendiri keajaiban lemari tersebut. Bertemu dengan sejumlah mahluk yang tidak pernah ditemui sebelumnya seperti hewan yang berbicara, dwarf alias mahluk kerdil, raksasa, sampai manusia bertubuh kuda (centaur), mereka mendapati bahwa kehidupan di Narnia tidak seindah yang dibayangkan. Rupanya, dunia magis itu mendapat kutukan dari Jadis the White Witch yang dengan ilmu sihirnya membuat Narnia diselimuti salju selama 100 tahun. Satu-satunya harapan mereka adalah ramalan yang menyebut empat manusia akan muncul dan mematahkan kutukan tersebut. Bertemu dengan Aslan, yang disebut-sebut sebagai pencipta dunia Narnia, Peter, Susan dan Lucy berusaha membantu singa bijak berkekuatan dahsyat tersebut untuk kembali seperti semula. Namun, diam-diam salah seorang keluarga Pensieve yaitu Edmund mulai berkomplot dengan Jadis, sehingga pertempuran antara baik dan jahat semakin pelik.
4.1.2 Profil NARNIA Profil
Judul : The Chronicles of Narnia : The Lion, the Witch and the Wardrobe
Durasi : 140 menit
Genre : Action Adventure Sequel Fantasy Family Kids
Naskah : C.S. Lewis, Andrew Adamson, Ann Peacock, Christopher, Markus,
Stephen McFeely
Sutradara : Andrew Adamson
Produksi : Walt Disney Pictures dan Walden Media
4.1.3 Design Poster
4.1.4 Storyboard
Gambar 4.2 Cover Film
Gambar 4.3 pada saat anak-anak dari keluarga Pevensive tiba di pedalaman
Pada zaman perang dunia ke 2 di Inggris, Peter, Susan, Edmund dan Lucy dari keluarga Pevensive pergi meninggalkan London ke sebuah pedalaman kota London yang dimana mereka akan terhindar dari serangan udara dan bom. Mereka tinggal bersama seorang profesor tua yang tinggal di sebuah rumah yang bersejarah dikota itu.
Gambar 4.4 saat Lucy bermain petak umpet
Saat berada dirumah tersebut, Lucy menemukan sebuah lemari besar diatas loteng. Lemari itu merupakan pintu masuk ke sebuah dunia ajaib yang disebut Narnia. Lucy segera membuka dan masuk kedalam dunia Narnia yang kemudian ia bertemu dan bersahabat dengan seorang "Faun" yang bernama Mr. Tumnus, ia menceritakan seorang penyihir putih yang terobsesi dengan manusia dan mampu membuat musim dingin selamanya. Lucy kembali kerumah dan menceritakan tentang dunia narnia kepada saudara-saudaranya namun mereka tidak percaya karena lemari tersebut sekarang hanyalah lemari kayu biasa.
Gambar 4.5 Edmund bertemu dengan Penyihir Putih
Pada malam harinya, Lucy kembali ke dunia Narnia melalui lemari tersebut dan Edmund mengikutinya. Ketika Lucy pergi mengunjungi Mr. Tumnus, Edmund tertinggal dibelakang sendirian dan bertemu dengan penyihir putih yang sedang berkeliling dengan kereta kuda.Penyihir putih tersebut menarik perhatian Edmund dengan permen kesukaan Edmund dan menjanjikan Edmund sebuah kedudukan sebagai pangeran di dunia narnia. Lucy dan Edmund kembali kerumah dan kembali memastikan kepada kakak-kakaknya bahwa dunia Narnia itu ada.
Gambar 4.6 Pevensive bersaudara memasuki dunia Narnia
Dilain waktu kemudian, Peter, Susan, Edmund dan Lucy terpaksa bersembunyi didalam lemari tersebut untuk melarikan diri dari seorang penjaga rumah yang mendapati mereka memecahkan kaca jendela rumah itu. Akhirnya mereka menemukan bahwa mereka berada di dunia Narnia.
Gambar 4.7 saat berada di rumah berang-berang
Seekor berang-berang membawa mereka ke tempat tinggalnya dan menjamu mereka serta menceritakan tentang nubuatan tentang Narnia : Ada 4 orang manusia, 2
laki-laki dan 2 wanita duduk di 4 tahtah kerajaan di Cair Paravel, sebuah kerajaan yang dimana penyihir putih akan dihancurkan. Ia juga menceritakan tentang seekor Singa yang bernama Aslan, Raja Narnia yang sesungguhnya. Kekuatan Aslan melemah oleh musim dingin yang diciptakan oleh penyihir itu.
Gambar 4.8 Edmund berada di Istana Penyihir Putih
Ketika Berang-berang sedang menjelaskan tentang sejarah Narnia dan Nubuatan kepada Pevensive bersaudara, Edmund mengendap-endap dan melarikan diri pergi ke Istana penyihir putih. Dia khawatir ketika penyihir itu memperlakukannya dengan dingin dan menjelaskan bahwa ia akan membunuh saudara-saudaranya setelah Edmund menceritakan keberadaan mereka. Penyihir itu menyuruh salah satu pelayannya untuk membawa Edmund dan memerintahkan para pasukannya untuk menangkap dan membunuh Pevensive bersaudara.
Gambar 4.9 Peter, Susan dan Lucy bertemu dengan Father Christmas Peter, Susan, Lucy dan berang-berang berhasil melarikai, mereka menuju ke arah Meja batu yang menjadi Monumen bersejarah dimana Aslan dikabarkan telah menyiapkan perkemahan. Dalam perjalanan, mereka bertemu Father Christmas yang memberikan mereka senjata untuk digunakan dalam peperangan, dia mengantisipasi akan terjadi peperangan antara pasukan Aslan dan pasukan penyihir putih.
Gambar 4.10 saat Peter, Susan dan Lucy berada di perkemahan Aslan
Ketika mereka tiba di perkemahan Meja Batu, mereka kagum dengan kehadiran Aslan, tetapi Aslan sedih mendengar berita pengkhianatan yang dilakukan oleh Edmund. Aslan berbicara kepada Peter tentang Cair Paravel (Kastil 4 takhta) dan tentang kepercayaan dan kepemimpinan di Narnia, tetapi mereka diinterupsi oleh pasukan serigala dari penyihir putih. Peter berhasil membunuh salah satu serigala
tersebut dan Aslan memerintahkan pasukannya untuk mengejar serigala yang lain dan menobatkan Peter sebagai Kesatria Narnia.
Gambar 4.11 Edmund sedang berbicara empat mata dengan Aslan
Penyihir putih memutuskan untuk membunuh Edmund agar membatalkan nubuatan. namun sebelum ia membunuh Edmund, Edmund diselamatkan oleh beberapa pasukan Aslan. Aslan berbicara empat mata dengan Edmund dan mengampuninya atas kesalahan yang telah ia perbuat.
Gambar 4.12 Aslan melakukan perjanjian dengan Penyihir Putih
Penyihir putih datang kedalam perkemahan Meja Batu dan meminta untuk bertemu Aslan dan meminta menyerahkan Edmund kepadanya, dan sebagai sebuah tradisi perjanjian Narnia bahwa darah seorang pengkhianat adalah miliknya karena itu Edmund harus mati di atas Meja Batu. Aslan meminta untuk berbicara secara
pribadi dengan penyihir putih dan Ia membuat perjanjian untuk menggantikan Edmund dengan dirinya untuk mati diatas Meja Batu. Penyihir putih menyetujui dan menghapus tuntutannya atsa Edmund. Aslan memerintahkan pasukannya untuk meninggalkan perkemahan sejauh-jauhnya.
Gambar 4.13 Aslan menepati janji dengan Penyihir Putih
Pada malam hari, Aslan pergi meninggalkan perkemahan seorang diri. Lucy dan Susan mengikutinya diam-diam namun mereka tidak mengerti kesedihan penderitaan Aslan. Aslan mengetahui keberadaan Lucy dan Susan yang bersembunyi dan menyetujui mereka menemaniNya sebentar. Namun sesampai dekat Meja Batu, Aslan meminta Lucy dan Susan kembali keperkemahan dan penyihir putih dan para pasukannya menunggu dan menyambut Aslan.
Gambar 4.14 Penyihir Putih membunuh Aslan
Mereka mengikat dan menyiksa Aslan dengan kejam, namun Aslan menerima perlakuan mereka dengan tegar. Mereka mencukur rambut Aslan sebagai lambang penghinaan terhadap Aslan dan menyeretnya keatas meja Batu untuk dibunuh dengan sebilah pisau yang terbuat dari batu sebagai korban tebusan atas Edmund, si pengkhianat.
Gambar 4.15 Susan dan Lucy meratapi mayat Aslan
Susan dan Lucy berlari dan meratapi mayat Aslan. Dengan bantuan dari beberapa tikus, mereka melepaskan tali-tali yang menjerat Aslan. Sepanjang malam mereka berduka.
Gambar 4.16 Peperangan yang terjadi antara Peter dengan Penyihir Putih
Lucy meminta bantuan kepada para pohon untuk menyampaikan berita kematian Aslan kepada Peter dan Edmun beserta dengan para pengikut Aslan. Setelah membunuh Aslan, para pasukan penyihir putih bersiap untuk menyerang dan melawan Peter, Edmund dan pengikut Aslan. Peter memimpin peperangan menghadapi penyihir putih dan pasukannya.
Gambar 4.17 Aslan bangkit kembali
Saat matahari terbit, ketika Susan dan Lucy memutuskan untuk kembali keperkemahan tiba-tiba Meja Batu terbelah menjadi dua dan secara dan secara ajaib Ia bangkit dari kematianNya. Aslan menjelaskan kepada mereka tentang Keajaiban yang tertinggi sebelum zaman dijadikan : Ketika korban yang rela mati yang tidak
pernah berkhianat dibunuh karena pengkhianatan, Meja Batu akan pecah dan bahkan kematian itu sendiri akan hilang. Aslan, Lucy dan Susan segera pergi ke kediamannya penyihir putih, dan segera membebaskan para tahanan yang telah diubah menjadi batu.
Gambar 4.18 Aslan menyerang Penyihir Putih
Dengan para pengikut yang baru ini, Aslan dan Lucy dan Susan kembali kepada pasukan dimana mereka menemui kekalahan Peter dan Edmund dalam perang melawan penyihir. Edmund tertikam pedang oleh penyihir putih dan ia dalam keadaan sekarat. Pengikut yang baru bergabung dengan pasukan Aslan yang tersisa, mereka dapat membalik keadaan dan Aslan membunuh penyihir putih.
Gambar 4.19 Lucy menyelamatkan Edmund yang sekarat
Lucy menggunakan hadiah dari Father Christmas, obat ajaib untuk menyembuhkan luka Edmund dan Aslan membebaskan semua yang diubah penyihir putih menjadi batu. Lucy ikut membantu dengan memberikan obat ajaib untuk kembali menghidupkan mereka semua.
Gambar 4.20 Peter, Susan, Edmund dan Lucy di nobatkan menjadi pemimpin dunia Narnia
Semua orang pergi ke Cair Pavarel, Kastil yang ada di laut timur dimana Peter, Susan, Edmund dan Lucy dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Narnia sesuai dengan
gelar-gelar dan pembagian wilayah dimana mereka akan memerintah, untuk wilayah utara Peter memerintah sebagai Raja yang hebat, untuk wilayah selatan Susan memerintah sebagai Ratu yang lemah lembut, untuk wilayah barat Edmund memerintah sebagai Raja yang adil, untuk wilayah timur Lucy memerintah sebagai Ratu yang pemberani. Mereka memerintah dan mengelolah kekayaan Narnia selama bertahun-tahun dan Aslan pergi meninggalkan Narnia, namun akan datang kembali.
Gambar 4.21 Peter, Susan, Edmund dan Lucy saat berada di hutan
Suatu hari, ketika Raja Peter, Ratu Susan, Raja Edmund, dan Ratu Lucy sedang berburu rusa, mereka menemukan sebuah lampion ditengah hutan. Mereka kembali mengingat bahwa mereka tinggal di Inggris dan mereka menemukan kembali jalan keluar dari negeri Narnia.
Gambar 4.22 ketika Peter, Susan, Edmund dan Lucy kembali ke rumah
Tidak ada waktu yang berlalu di Inggris selama mereka berada di Negeri Narnia sejak mereka bersama-sama masuk ke Negeri Narnia dan Mereka kembali menjadi anak-anak lagi.
4.2 PROFIL RESPONDEN
Penelitian ini dianalisis melalui 173 responden yang merupakan sampel yang diambil dari populasi 304 orang. Responden dipilih secara acak yang merupakan siswa-siswi SMPN 228 jakarta. Untuk mengetahui profil responden peneliti menanyakan jenis kelamin serta umur mengetahui profil responden yang diteliti.
4.2.1 Jenis Kelamin
Tabel 4.1 tabel jenis kelamin Gender
Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Valid Pria 121 69.9 69.9 69.9 wanita 52 30.1 30.1 100.0 Total 173 100.0 100.0
Sumber: hasil pengolahan data spss 21 tentang profil jenis kelamin responden.
Tabel diatas menunjukan total responden yang menjadi obyek penelitian dimana terdiri dari 121 pria dan 52 wanita. Dimana bila diukur melalui tingkat presentase yakni, 69,9% untuk responden pria dan 30,1% untuk responden wanita. Perhitungan ini dinyatakan valid Karena sesuai dengan sampel yang diambil dan perhitungan yang diambil dari total populasi.
Gambar 4.37 diagram pie gender.
Diagram diatas menggambarkan perbandingan antara responden pria dan wanita. Responden pria 69,9% dan wanita 30,1%. Angka tersebut memiliki selisih dari keduanya yakni, 39,8%
4.2.2 Usia
Tabel 4.2 tabel usia Umur Frequenc y Percent Valid Percent Cumulati ve Percent Valid 13 38 22.0 22.0 22.0 14 59 34.1 34.1 56.1 15 47 27.2 27.2 83.2 16 29 16.8 16.8 100.0 Total 173 100.0 100.0
Sumber : hasil pengelolahan data spss 21 tentang profil usia responden.
Tabel diatas menunjukkan profil responden dengan faktor usia/umur dimana responden terdiri dari 38 orang berusia 13 tahun, 59 orang berusia 14 tahun, 47 orang berusia 15 tahun, 29 orang berusia 16 tahun. Usia mayoritas 14 tahun karena
Gambar 4.38 Diagram pie 4.38
Diagram diatas menunjukkan perbandingan responden dengan tolak ukur usia yakni dengan presentase responden terdiri dari 13 tahun sebanyak 22,0%, 14 tahun sebanyak 34,1%, 15 tahun sebanyak 27,2%, 16 tahun sebanyak 16,8%. Dimana berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulakan bahwa sebagian besar responden berumur 14 tahun dengan presentase 34,1%.
4.3 ANALISIS DATA Analisis Indikator Variabel x Film Narnia
Tabel 4.3
Sumber : variabel x no. 1.
Tabel diatas memperlihatkan hasil perhitungan variabel x1.1 dengan pertanyaan “Film Narnia menggambarkan konsep perjuangan”, mayoritas menjawab setuju dengan frekuensi 65 dan presentase 37,6%.
Indikator ini bermayoritaskan jawaban setuju karena memang dalam film ini gaya kepemimpinan sangat kuat.
Tabel 4.4
Sumber : variabel x no. 2.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Persaudaraan yang erat dan cara kepemimpinan menjadi point dari film ini”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 65 orang dengan presentase 37,65. Mayoritas menjawab setuju karena dari segi persaudaraan antara keempat bersaudara yaitu Peter, Susan, Edmund dan Lusi sangatlah kuat disebabkan dengan mengandalkan cara kepemimpinan yang baik.
Tabel 4.5
Sumber : variabel x no. 3.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Film ini menggambarkan kepemimpinan yang benar dimana disana mengarahkan bahwa kebaikan berperang melawan kejahatan”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 70 orang dengan presentase 40,5. Mayoritas menjawab setuju dikarenakan memang jelas dalam film ini menceritakan kepemimpinan yang benar dapat mengarahkan bahwa kebaikan akan berperang melawan kejahatan.
Tabel 4.6
Sumber : variabel x no. 4.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Aslan dalam film Narnia dikisahkan sebagai makhluk yang dapat menciptakan dan menghancurkan dunia termasuk dunia
Narnia”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 72 orang dengan presentase 41,6. Mayoritas menjawab setuju karena didalam film ini, Aslan merupakan yang terkuat dan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.
Tabel 4.7
Sumber : variabel x no. 5.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Edmund mengkhianati saudara-saudaranya kepada Penyihir Putih dikarenakan dibawah pengaruhnya, namun ketika dia mengakui kesalahannya dia ditebus dengan campur tangan Aslan dan bergabung melawan Penyihir Putih”, mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 58 orang dengan presentase 33,5. Mayoritas menjawab sangat setuju karena kejadian tersebut ada di awal film The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe (2005).
Tabel 4.8
Sumber : variabel x no. 6.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “The Great Lion, Aslan merupakan seorang pemimpin yang kuat, kokoh, cerdas, bertanggung jawab dan melindungi serta membela rakyat dengan segenap jiwa raga sampai bertaruh nyawa, tidak rakus, tidak sombong juga tidak haus kekuasaan”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 64 orang dengan presentase 37,0. Mayoritas menjawab setuju karena Aslan melakukan pengorbanan dirinya dengan bijak saat ingin melindungi Edmund dari korban persembahan.
Tabel 4.9
Sumber : variabel x no. 7.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Anak ke-1, Peter Pevensie merupakan raja yang berani dan bijaksana serta memiliki integritas dan ketegasan dalam mengambil keputusan sehingga ia dikenal dengan sebutan Raja Peter yang Agung”, mayoritas menjawab cukup setuju sebanyak 57 orang dengan presentase 32,9%. Mayoritas menjawab cukup setuju karena Peter dapat mengatasi keegoisannya dalam mengambil keputusan.
Tabel 4.10
Sumber : variabel x no. 8.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Anak ke-2, Susan Pevensie memiliki karakter yang lembut dan pemberani”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 68 orang dengan presentase 39,3%. Mayoritas menjawab setuju karena Susan tidak pernah gegabah dalam melangkah pada saat menghadapi pertarungan.
Tabel 4.11
Sumber : variabel x no. 9.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Anak ke-3, Edmund Pevensie memiliki karakter pembentengan pemikirannya sendiri dan mudah jadi pembelot, penuh keraguan, tetapi dapat disebut sebagai pangeran yang kharismatik”, mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 73 orang dengan presentase 42,2%. Mayoritas menjawab sangat setuju
Tabel 4.12
Sumber : variabel x no. 10.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Anak ke-4, Luci Pevensie memiliki karakter pemberani dan percaya penuh akan keberadaan dunia Narnia, serta orang yang baik hati dan penuh kasih sayang”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 70 orang dengan presentase 40,5%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.13
Sumber : variabel x no. 11.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Woohdhill Fores digunakan untuk menggambarkan perkemahan Penyihir Putih Narnia”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 79 orang dengan presentase 45,7%. Mayoritas menjawab setuju
Sumber : variabel x no. 12.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Southern Alps merupakan latar peperangan antara prajurit Aslan dan pasukan Penyihir Putih”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 84 orang dengan presentase 48,6%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.15
Sumber : variabel x no. 13.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Formasi batu gamping purba di Elephant Rocks di North Otoga menjadi latar perkemahan Aslan”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 92 orang dengan presentase 53,2%. Mayoritas menjawab setuju
Variabel y minat kepemimpinan.
Tabel 4.16
Sumber : variabel y no. 1.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Siswa-siswi dapat memahami arti dari kepemimpinan sejati dimana pengorbanan dan kasih sayang menjadi point utama dari seorang pemimpin”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 74 orang dengan presentase 42,8%. Mayoritas menjawab setuju
Sumber : variabel y no. 2.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Siswa-siswi mendapatkan pembelajaran tentang perjuangan mempertahankan kebenaran, keadilan dan kejujuran”, mayoritas menjawab cukup setuju sebanyak 70 orang dengan presentase 40,5%. Mayoritas menjawab cukup setuju
Tabel 4.18
Sumber : variabel y no. 3.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Adanya ketaatan yang akan menimbulkan keberanian”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 85 orang dengan presentase 49,1%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.19
Sumber : variabel y no. 4.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Kepercayaan merupakan inti dari sebuah relasi”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 67 orang dengan presentase 38,7%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.20
Sumber : variabel y no. 5.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Kesatuan sangat diperlukan dalam menghadapi setiap barikade atau tantangan”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 79 orang dengan presentase 45,7%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.21
Sumber : variabel y no. 6.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Memahami tidak adanya kasih yang terbesar selain kasih yang mengorbankan dirinya”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 69 orang dengan presentase 39,9%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.22
Sumber : variabel y no. 7.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Rasa cinta yang besar ditunjukkan dengan sikap rela berkorban dan keberanian”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 91 orang dengan presentase 52,6%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.23
Sumber : variabel y no. 8.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Siswa-siswi dapat mempelajari peneladanan kepemimpinan didalam kehidupan sehari-hari”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 75 orang dengan presentase 43,4%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.24
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Siswa-siswi dapat memiliki keyakinan dan keberanian untuk mempertahankan kebenaran”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 59 orang dengan presentase 67,6%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.25
Sumber : variabel y no. 10.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Jalinan persahabatan yang dibangun dengan kepercayaan sebagai pengikatnya lebih kuat dari pada persahabatan yang dibangun dengan janji-janji dan materi”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 67 orang dengan presentase 38,7%. Mayoritas menjawab setuju
Tabel 4.26
Sumber : variabel y no. 11.
Pada tabel diatas dengan pertanyaan “Film Narnia ini memberikan dampak yang besar terhadap siswa-siswi untuk memiliki sikap kepemimpinan, keberanian, pengorbanan, pertobatan, dan cinta kasih”, mayoritas menjawab setuju sebanyak 66 orang dengan presentase 38,2%. Mayoritas menjawab setuju
ANALISIS DESKRIPTIF Variabel x Film Narnia
Tabel 4.27 Analisis Deskriptif veriabel x Descriptive Statistics
N Sum Mean
Film Narnia menggambarkan konsep perjuangan. 173 664 3.84 Persaudaraan yang erat dan cara kepemimpinan menjadi
point dari film ini. 173 632 3.65
Film ini menggambarkan kepemimpinan yang benar diamana disana mengarahkan bahwa kebaikan berperang melawan kejahatan.
173 615 3.55
Aslan dalam film Narnia dikisahkan sebagai makhluk yang dapat menciptakan dan menghancurkan dunia termasuk dunia Narnia.
173 633 3.66
Edmund mengkhianati saudara-saudaranya kepada
Penyihir Putih dikarenakan dibawah pengaruhnya, namun ketika dia mengakui kesalahannya dia ditebus dengan campur tangan Aslan dan bergabung melawan Penyihir Putih.
173 672 3.88
The Great Lion, Aslan merupakan seorang pemimpin yang kuat, kokoh, cerdas, bertanggung jawab dan melindungi serta membela rakyat dengan segenap jiwa raga sampai bertaruh nyawa, tidak rakus, tidak sombong juga tidak haus kekuasaan.
173 625 3.61
Anak ke-1, Peter Pevensie merupakan raja yang berani dan bijaksana serta memiliki integritas dan ketegasan dalam mengambil keputusan sehingga ia dikenal dengan sebutan Raja Peter yang Agung.
173 616 3.56
Anak ke-2, Susan Pevensie memiliki karakter yang
Anak ke-3, Edmund Pevensie memiliki karakter pembentengan pemikirannya sendiri dan mudah jadi pembelot, penuh keraguan, tetapi dapat disebut sebagai pangeran yang kharismatik.
173 707 4.09
Anak ke-4, Luci Pevensie memiliki karakter pemberani dan percaya penuh akan keberadaan dunia Narnia, serta orang yang baik hati dan penuh kasih sayang.
173 668 3.86
Woohdhill Fores digunakan untuk menggambarkan
perkemahan Penyihir Putih Narnia. 173 663 3.83
Southern Alps merupakan latar peperangan antara prajurit
Aslan dan pasukan Penyihir Putih. 173 656 3.79
Formasi batu gamping purba di Elephant Rocks di North
Otoga menjadi latar perkemahan Aslan. 173 662 3.83
Valid N (listwise) 173
Sumber : hasil pengolahan data variable x.
1-1,7 sangat tidak setuju 1,8-2,5 tidak setuju 2,6-3,3 cukup setuju 3,4-4,1 setuju 4,2-5 sangat setuju
Hasil table di analisis dengan menggunakan ketentuan diatas berdasarkan Mean yang tertera pada table yang mewakili variabel x.
Variabel y Minat kepemimpinan
Tabel 4.28 Analisis Deskriptif Variabel y Descriptive Statistics
N Sum Mean
Siswa-siswi dapat memahami arti dari kepemimpinan sejati dimana pengorbanan dan kasih sayang menjadi point utama dari seorang pemimpin.
173 690 3.99
Siswa-siswi mendapatkan pembelajaran tentang perjuangan
mempertahankan kebenaran, keadilan dan kejujuran. 173 581 3.36 Adanya ketaatan yang akan menimbulkan keberanian. 173 708 4.09 Kepercayaan merupakan inti dari sebuah relasi. 173 670 3.87 Kesatuan sangat diperlukan dalam menghadapi setiap
barikade atau tantangan. 173 674 3.90
Memahami tidak adanya kasih yang terbesar selain kasih
yang mengorbankan dirinya. 173 650 3.76
Rasa cinta yang besar ditunjukkan dengan sikap rela
berkorban dan keberanian. 173 703 4.06
Siswa-siswi dapat mempelajari peneladanan kepemimpinan
didalam kehidupan sehari-hari. 173 704 4.07
Siswa-siswi dapat memiliki keyakinan dan keberanian untuk
mempertahankan kebenaran. 173 668 3.86
Jalinan persahabatan yang dibangun dengan kepercayaan sebagai pengikatnya lebih kuat dari pada persahabatan yang dibangun dengan janji-janji dan materi.
173 624 3.61
Film Narnia ini memberikan dampak yang besar terhadap siswa-siswi untuk memiliki sikap kepemimpinan, keberanian, pengorbanan, pertobatan, dan cinta kasih.
173 658 3.80
Valid N (listwise) 173
Sumber : hasil pengolahan data variabel y. 1-1,7 sangat tidak setuju
2,6-3,3 cukup setuju 3,4-4,1 setuju 4,2-5 sangat setuju
Hasil perhitungan disimpulkan dengan menggunakan pernyataan diatas, dimana dalam hasil perhitungan terlihat jawaban responden secara keseluruhan dengan jawaban setuju.
4.4 HASIL ANALISIS 4.4.1 Uji Validitas
Tabel 29 uji validitas variabel Film Narnia (x)
Sumber : uji validitas variabel x.
Suatu pengukuran dikatakan valid apabila suatu sekala digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan interfensi yang dihasilkan mendekati kebenaran. (Sarwono,2006:99)
Berdasarkan hasil perhitungan variabel x yang mewakili Film Narnia pernyataan dalam kuesioner diatas dinyatakan valid karena hasil r hitung masing-masing pernyataan diatas telah melebihi r tabel yang di tentukan yakni 0,361. Kesimpulannya pernyataan-pernyataan diatas telah sesuai dengan apa yang ingin diukur.
Kesimpulannya pengukuran diatas yang mewakili variabel x telah mengukur apa yang seharusnya diukur dan interfensi yang dihasilkan mendekati kebenaran.
Tabel 4.30 tabel uji validitas minat kepemimpinan (y)
Sumber : uji validitas variabel y.
Tabel diatas menunjukan angka hasil perhitungan satuan pernyataan yang mewakili variabel y yakni minat kepemimpinan. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa setiap pernyataan variabel y diatas telah valid karena r hitung telah melebihi 0,361 yang tertera dalam r tabel.
Dapat disimpulkan pengukuran yang mewakili variabel y diatas telah mengukur apa yang seharusnya diukur dan interfensi yang dilakukan mendekati kebenaran
4.4.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.31 uji reliabilitas film Narnia (x)
Sumber : uji reliabilitas variabel x.
Suatu ukuran dikatakan reliabel apabila dalam pengukuran suatu dampak pada waktu yang berlainan, tetap menunjukkan hasil yang sama.
Tabel diatas merupakan hasil perhitungan yang memperlihatkan apakah variabel x yakni film Narnia telah reliabel dilihat dari angka yang ditentukan dalam buku Priyatno
a. Cronbach’s alpha > 0,6 = reliabilitas buruk. b. Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima. c. Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik.
Dimana angka hasil perhitungan variabel x diatas 0,943, yang menunjukkan bahwa reliabilitas data baik. Dapat dikatakan juga pengukuran ini akan memperoleh hasil yang sama apabila dilakukan pengukuran dalam waktu yang lain.
Tabel 4.32 uji reliabilitas minat kepemimpinan (y)
Sumber : uji validitas variabel y.
Tabel diatas memperlihatkan bahwa hasil perhitungan variabel y pada tabel 4.28 telah reliabel karena nagkanya menunjukan 0,908 dimana menunjukan reliabilitas yang baik karena > 0,8.
4.4.3 Uji Normalitas
Tabel 4.33 uji normalitas
Sumber : hasil uji normalitas.
Uji ini berguna untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan pada penelitian yang mengukur data secara ordinal, interval, ataupun rasio.
Data yang berdistribusi normal adalah apabila sig lebih besar dari 0,05. Pada penelitian ini digunakan perhitungan normalitas Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit. (Sarwono,2006:147)
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan untuk menguji normalitas, maka pertanyaan diatas telah berdistribusi normal karena asymp. Sig (2-tailed) 0,501 telah melampaui 0,05.
4.4.4 Uji Korelasi
Tabel 4.34 uji korelasi
Sumber : hasil uji korelasi.
Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya secara linier. Data yang digunakan berskala interval. Nilai korelasi (r) adalah 0-1 atau 0 sampai -1 semakin mendekati 1/-1 berarti hubungan semakin melemah dengan ketentuan sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah 0,20 – 0,399 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil perhitungan korelasi menunjukkan angka 0,646 dimana variabel memiliki hubungan yang kuat karena berada di antara 0,60 – 0,799. Kesimpulannya variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang kuat antara satu variabel dengan variabel lainnya.
4.4.5 Uji t
Tabel 4.35 uji t regresi
Sumber : hasil uji t regresi.
Perhitungan ini merupakan jawaban atas perumusan masalah yakni, adakah pengaruh yang signifikan antara film Narnia terhadap minat kepemimpinan. Menurut hipotesis dalam penelitian, terdapat:
Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara film Narnia terhadap minat kepemimpinan. Ha : terdapat pengaruh signifikan antara film Narnia dengan minat kepemimpinan.
Hasil analisa yang tertera pada tabel diatas nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut sekaligus menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara film Narnia terhadap minat kepemimpinan.
4.4.6 Uji Regresi Sederhana
Persamaan regresi yang ditunjukkan dari tabel 4.33 adalah Y = a+bX
Y = 22,142 + 0,414X
hasil perhitungan persamaan regresi adalah Y = 22,142 + 0,414X, dimana Y adalah minat kepemimpinan dan x adalah dampak film Narnia. Nilai konstanta 22,142 menunjukkan bahwa jika ada variabel film Narnia bernilai constant atau 0 maka minat kepemimpinan sebesar 22,142. Sedangkan bila nilai satuan berubah maka minat kepemimpinan akan berubah sebesar 0,414.
4.4.7 Hasil Perhitungan Determinasi
Tabel 4.36 uji determinasi
The Chronicles of Narnia : The Lion, The Witch and The Wardrobe
Perhitungan ini diadakan guna mengetahui besarnya pengaruh film Narnia terhadap minat kepemimpinan. Hasil uji determinasi ini dapat dilihat pada model R square.
Dalam tabel 4.34 dapat dilihat bahwa pengaruh yang disebabkan dalam kolom Square adalah sebesar 0,414 yang berarti film Narnia memiliki dampak sebesar 41,4% terhadap minat kepemimpinan. Sedangkan 58,6% dipengaruhi oleh faktor lain.