• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STROKE (PTM).doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH STROKE (PTM).doc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENYAKIT TIDAK MENULAR TENTANG “ STROKE “

(2)

1. HARIANY HANAFIE 2. INDA DERYANNE. R

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN M A K A S S A R

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, begitu pepatah mengatakan. Tubuh manusia sama halnya dengan fisik, yang bisa terlihat oleh mata. Tubuh sangat penting untuk melakukan sesuatu yang bersifat nyata seperti melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan tubuh yang sehat, manusia bisa melakukan semua kegiatan atau hal yang diinginkannya. Namun tubuh juga tidak selalu sehat, dimana ada saat tubuh itu lemah, membutuhkan energi yang cukup, berhenti melakukan aktivitas seperti istirahat atau tidur. Kita sebaiknya menjaga tubuh agar tetap seimbang, mampu membagi waktu agar tidak memaksakan tubuh untuk selalu beraktivitas. Jika tidak bisa menjaganya dengan baik, tubuh akan mudah terkena dampak dari luar yang tidak kita ketahui penyebab sebelumnya dan akhirnya dapat menimbulkan sakit.

Perlu kita ketahui, tubuh yang terlihat sehat, tidak selalu di dalamnya sehat juga, ada faktor-faktor yang menyebabkan tubuh itu terdapat sesuatu yang mebuat kita merasa tidak nyaman, merasa sakit dan kita tidak menginginkannya itu terjadi yang dinamakan penyakit. Penyakit di dalam tubuh manusia bermacam-macam dan ada faktor yang menyebabkan penyakit itu ada seperti daya tahan tubuh itu sendiri, tubuh tidak mampu menahan atau menolak biologis dari luar yang tidak diinginkan oleh tubuh, ada juga faktor lain yaitu faktor genetika atau keturunan, misalnya jika ada seseorang yang terkena penyakit stroke kemungkinan besar keturunan anak atau cucunya bisa terkena penyakit stroke juga.

Pada penyakit stroke ini banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya penyakit stroke selain faktor keturunan, yaitu akibat pola dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti halnya merokok, makan yang berlebihan yang dapat menimbulkan obesitas atau kegemukan, makan atau minum yang gulanya tidak terkendali menyebabkan penyakit diabetes atau yang disebut kencing manis juga ada faktor emosional yang dapat menyebabkan hipertensi yang menjadi salah satu penyebab penyakit stroke.

Dengan berbagai faktor yang menyebabkan penyakit stroke itu ada, kita tidak perlu cemas, karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju kita dapat mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit tersebut dan cara menangani jika sudah terkena dampak dari penyakit tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah:

a) Pengertian Stroke

b) Jenis - Jenis Klasifikasi Stroke

c) Patofisiologi

d) Faktor Resiko

e) Upaya Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Stroke

(4)

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat khususnya memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai penyakit stroke dan cara menanganinya.

(5)

3 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi

Stroke adalah deficit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena (WHO, 1989). Stroke secara umum merupakan defisit neurologis yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari terganggunya pembuluh darah otak (Hudak dan Gallo, 1997)

Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro Susilo, 2000). Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. (Djoenaidi Widjaja et. al, 1994)

Stroke atau cedera serebrovaskuler attack ( CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Brunner and Suddarth, 2001). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak yang berlangsung 24 jam atau lebih atau menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansjoer, 2000)

Stroke adalah defisit neurologi yang memiliki awitan mendadak dan berlansung 24 jam sebagai akibat dari cerebrovaskuler disease (CVD). (Carolyn, 1999).

B. Jenis - Jenis Klasifikasi

Berdasarkan proses patologi dan gejala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Stroke Hemoragik

Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga perdarahan subarachnoid yang disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

Dua jenis stroke hemoragik : a) Perdarahan intraserebral.

Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.

(6)

Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

2. Stroke Non Hemoragik

Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah otak, umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama atau bangun tidur. Tidak terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema otak oleh karena hipoksia jaringan otak. Stroke non hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu :

a. TIA (Trans Ischemic Attack)

Gangguan neurologist yang timbul mendadak dan hilang dalam beberapa menit (durasi rata-rata 10 menit) atau beberapa jam saja, dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.

b. Rind (Reversible Ischemic Neurologis Defict)

Gangguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu.

c. Stroke in Volution atau Progresif

Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari.

d. Stroke Complete

Gangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent, maksimal sejak awal serangan dan sedikit memperlihatkan parbaikan dapat didahului dengan TIA yang berulang.

C. Patofisiologi

1. Stroke Non Hemoragik

Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.

(7)

5

Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.

D. Faktor Resiko

Ada beberapa factor risiko stroke yang sering teridentifikasi yaitu : Faktor Resiko Utama :

1. Hipertensi, dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau sebaliknya. Proses ini dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah atau timbulnya thrombus sehingga dapat mengganggu aliran darah cerebral. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian.

2. Aneurisma pembuluh darah cerebral. Adanya kelainan pembuluh darah yakni berupa penebalan pada satu tempat yang diikuti oleh penipisan di tempat lain. Pada daerah penipisan dengan maneuver tertentu dapat menimbulkan perdarahan. 3. Kelainan jantung / penyakit jantung. Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan endokarditis. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output dan menurunkan aliran darah ke otak. Disamping itu dapat terjadi proses embolisasi yang bersumber pada kelainan jantung dan pembuluh darah. Beberapa Penyakit Jantung berpotensi menimbulkan stroke. Dikemudian hari seperti penyakit jantung reumatik, penyakit jantung koroner dengan infark obat jantung dan gangguan irana denyut jantung. Factor resiko ini pada umumnya akan menimbulkan hambatan atau sumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepaskan sel- sel / jaringan- jaringan yang telah mati ke aliran darah.

4. Diabetes mellitus (DM). Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yaitu terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral. Diabetes mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak sampai berukuran besar. Menebalnya pembuluh darah otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah yang akan menggangu kelancaran aliran darah ke otak, pada akhirnya akan menyebabkan kematian sel- sel otak.

Faktor Resiko Tambahan

1) Usia lanjut. Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak.

2) Polisitemia. Pada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi lambat sehingga perfusi otak menurun.

3) Peningkatan kolesterol (lipid total). Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan terbentuknya embolus dari lemak. Meningginya kadar kolesterol merupakan factor penting untuk terjadinya asterosklerosis atau menebalnya dinding

(8)

pembuluh darah yang diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah.

4) Obesitas. Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, salah satunya pembuluh drah otak.

5) Perokok. Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga terjadi aterosklerosis. Merokok dapat meningkatkan konsentrasi fibrinogen yang akan mempermudah terjadinya penebalan dinding pembuluh darah dan peningkatan kekentalan darah.

E. Upaya Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan

Untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, menghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.

Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi dan mengendalikan faktor risiko stroke sebanyak mungkin, seperti kebiasaan merokok, hipertensi, dan stenosis di pembuluh karotid.

Mengatur pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat (LDL), serta olaraga secara teratur. Stenosis merupakan efek vasodilasi endotelium yang umumnya disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel endotelial, dapat diredam asam askorbat yang meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat, mereduksi nitrita menjadi NO dan menghambat oksidasi LDL di lintasan aterosklerosis.

Upaya Pengobatan Stroke adalah penyakit otak yang paling destruktif dengan konsekuensi berat. Stroke tidak hanya akan menimbulkan kecacatan yang dapat membebani seumur hidup tetapi juga ancaman kematian bagi pasien. Apabila mengalamiserangan stroke, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya, bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya dapat dicegah atau dipulihkan jika obat stroke yang berfungsi menghancurkan bekuan darah disuntikkan kurang dari tiga jamsejak serangan (periode emas). Obat yang diberikan biasanya diberikan berdasarkan penyebab stroke, dan akibat yang ditimbulkan oleh stroke tersebut,seperti obat depresi (untuk mengatasi gangguan psikis), dan alat bantu nafas. Antikoagulan (anti penggumpalan) tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak. Perawatan Pasca Stroke Sekali terkena serangan stroke, tidak membuat seseorang terbebas dari stroke. Di samping dampak menimbulkan kecacatan, masih ada kemungkinan dapat terserang kembali di kemudian hari.

Penanganan pasca stroke yang biasa dilakukan adalah: 1. Rehabilitasi

Penderita memerlukan rehabilitasi serta terapi psikis seperti terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, dan penyediaan alat bantu di unitortotik prostetik. Juga penanganan psikologis pasien, seperti berbagi rasa,terapi wisata, dan sebagainya. Selain itu, juga dilakukan Community based rehabilitation (rehabilitasi bersumberdaya masyarakat) dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan masyarakat di lingkungan pasien agar mampumenolong, setidaknya bersikap tepat terhadap penderita. Hal ini akan meningkatkan pemulihan dan integrasi dengan masyarakat.

(9)

7

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Bahkan ada pasien yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke. Penerapan gaya hidup sehat sangat penting bagi mereka yang sudah pernah terkena serangan stroke, agar tidakkembali diserang stroke seperti berhenti merokok, diet rendah lemak atau kolesterol dan tinggi serat, berolahraga teratur 3 kali seminggu (30-45menit), makan secukupnya, dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang,menjaga berat badan jangan sampai kelebihan berat badan, berhenti minumalkohol dan atasi stres.

3. Selain itu konsumsi bahan-bahan makanan yang dapat mengurangi resiko timbulnya kembali serangan stroke juga sangat diperlukan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf manusia, yang dapat berakibat pada kelumpuhan sistem-sistem lainnya. Secara umum patologi stroke berlangsung secara progresif dan bertahap, mulai dari gejala stroke ringan hingga dapat menyebabkan kematian. Secara garis besar, stroke dibagi menjadistroke iskemik (karena penyumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah) yang memiliki gejala bervariasi sesuai daerah yang terserang.Stroke memiliki beberapa faktor resiko yang dapat mendukung perkembangan stroke yang terdiri dari dua jenis faktor, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (usia, jenis kelamin, herediter, dan ras) dan yang dapat dimodifikasi (berbagai penyakit degeneratif dan gaya hidup). Pencegahan penyakit stroke dapat dilakukan dengan meminimalisir faktor resiko yang dapat dimodifikasi tersebut, seperti mengatur pola hidup dan mengkonsumsi makanan yang disesuaikan dengan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi.

B. Saran

Saran Gejala stroke umumnya sulit untuk dibedakan dengan gejala penyakit lainnya apabila masih belum mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu pencegahan primer sangat disarankan karena setelah mengalami stroke, seseorang sulit untuk dapat pulih total, apalagi pada usia lanjut. Salah satu cara pencegahan primer yang paling disarankan yaitu konsumsi buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak serta mengurangi konsumsi lemak jenuh dan beraktivitas fisik secara rutin

Referensi

Dokumen terkait

membayarkan kerugian PENGGUGAT (PT. Chiesa Baja Indonesia) sebesar Rp.136.330.000,00 (Seratus tiga puluh enam juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) tersebut beserta

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP ATENSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST... Apakah anda memiliki kelainan muskulo skeletal

Perhitungan resiko relatif (RR) yang dilakukan Dirgawati (2007) menunjukkan bahwa resiko terjadinya penyakit ISPA atas pada masyarakat yang tinggal di kawasan padat lalu lintas

Data-data dikumpulkan dari latar yang alami (natural setting) sebagai sumber data langsung. pemaknaan terhadap data tersebut hanya dapat dilakukan apabila diperoleh

[r]

dimanfaatkan masyarakat serta jumlah produk inovasi dengan sasaran menguatnya kapasitas inovasi yang dihasilkan oleh dosen UNIMAL. Peningkatan daya saing atau daya

Tulungagung GURU KELAS RA Lulus 163 13051602820220 BINTI MASLIHAH MI Swasta TARBIYATUL ISLAMIYAH Kab.. Trenggalek GURU KELAS RA Lulus 176 13051702820183 INAKA DWI MARDIYANI

Sentra Bisnis UKM dalam era perdagangan bebas apabila dilihat dari dimensi sosial politik, dapat dipandang sebagai satu hakekat dan pendekatan untuk mempromosikan