OPERASI TEKNIK KIMIA
III
Disusun oleh:
DOSEN PENGAMPU
Ir. Hj.Laila Faizah, MKes.
OPERASI TEKNIK KIMIA
III
KODE MATA KULIAH : TIKD 410
BEBAN KREDIT : ½
SEMESTER : IV
TIDAK ADA KETERKAITAN ANTARA OTK I,II,danIV
RENCANA KULIAH : 12 – 16x T.M.
POKOK BAHASAN : 4 MATERI
1. EVAPORASI
2. KRISTALISASI
3. HUMIDIFIKASI
POKOK BAHASAN &
ALOKASI WAKTU
PENGANTAR
1x
EVAPORASI
3x
KRISTALISASI
3x
EVALUASI TENGAH SEMESTER
1x
HUMIDIFIKASI
3x
DRYING
3x
BEBERAPA MATA KULIAH
YANG MENUNJANG
AZAS TEKNIK KIMIA
NERACA MASSA & ENERGI
PROSES INDUSTRI KIMIA I & II
PERPINDAHAN PANAS
PENGENALAN PABRIK KIMIA
KOMPONEN PENILAIAN
TATAP MUKA / KULIAH
10%
TUGAS
15%
MID SEMESTER
20%
PERHATIAN:
SETIAP KULIAH O.T.K.III SELALU
MEMBAWA SENDIRI :
1.DAFTAR KONVERSI
2.DAFTAR TABEL UAP
3.GRAFIK YANG TERKAIT
DAFTAR PUSTAKA
ALLAN S. FOUST,WENZEL L.A. “PRICIPLES OF UNIT
OPERATION “
BROWN G.G. “ UNIT OPERATION “
PERRY R.H.,CECIL H. CHILTON “ CHEMICAL
ENGINEERING’S HAND BOOK “
TJIPTO UTOMO“ DIKTAT EVAPORASI & PER – PAN “
TREYBALL R.E. “ MASS TRANSFER OPERATION “
WARREN L. MC CABE, YULIAN J SMITH “ UNIT
OPERATION OF CHEMICAL ENGINEERING “
WALTER L BADGER & YULIUS T. BANCHERO “INTRO
DUCTION TO CHEMICAL ENGINEERING “
POKOK BAHASAN
EVAPORASI
Theori evaporasi
Perbedaan dengan proses operasi yg lain
Macam,jenis dan cara kerja dr evaporator
Dasar perhitungan
1. menghitung tanpa B.P.R.
2. menghitung dengan B.P.R.
3. menghitung dengan/tanpa grafik
Methode penyelesaian soal
POKOK BAHASAN
KRISTALISASI
Theori kristalisasi
Kelarutan suatu zat
Methode dan macam kristalisasi
Pembentukan inti kristal
Macam dan jenis peralatan kristalisasi
Dasar perhitungan
1. menghitung jml kristal
2. menghitung jml unit alat kristalisasi
Methode penyelesaian soal
POKOK BAHASAN
HUMIDIFIKASI
Theori humidifikasi dan dehumidifikasi
Istilah2 pd humidifikasi & dehumidifikasi
Macam,jenis dan cara kerja peralatan
humidifikasi & dehumidifikasi
Dasar perhitungan
1.cara membaca psychrometric chart
2.menghitung dengan rumus
POKOK BAHASAN
DRYING
Theori dan istilah drying
Macam2 pengaruh suhu udara & humidity thd
kec. Pengeringan
Hubungan transfer massa dan panas thd
pengeringan
Macam,jenis dan cara kerja peralatan
pengeringan (dryer)
Dasar perhitungan
POKOK BAHASAN I
Tujuan Evaporasi
Tujuan evaporasi adalah untuk
memekatkan larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang
tak mudah menguap dan
pelarut
yang
mudah
menguap.
Evaporasi
dilaksanakan
dengan
menguapkan sebagian dari
pelarut sehingga didapatkan
larutan dengan konsentrasi
yang lebih tinggi (pekat)
Pengertian
evaporasi
Evaporasi merupakan salah satu satuan
operasi yang penting dalam industri
kimia,pengolahan pangan dan bertujuan
terutama
untuk
memekatkan
atau
menaikkan konsentrasi zat padat dari
bahan yang berupa fluida.dengan adanya
sumber panas.Didalam praktek, evaporasi
paling
banyak
ditunjukkan
untuk
pemisahan air dari larutan bahan di dalam
air.sebagai contoh misalnya pemekatan
larutan gula, garam dan juice
buah-buahan.Didalam hal ini, larutan yang
pekat adalah produk yang diinginkan dan
air yang teruapkan biasanya digunakan
sebagai
pemanas
pada
evaporator
berangkai
Perbedaan Evaporasi dan Distilasi
Evaporasi : uap yang dihasilkan baik merupakan
komponan tunggal/campuran tidak dipisahkan menjadi beberapa fraksi
Distilasi : dipisahkan menjadi beberapa fraksi
berdasarkan titik didih
Perbedaan Evaporasi dengan Drying
Evaporasi : sisa penguapan berupa zat cair/ lart yang
sangat viscose
Evaporasi dengan Kristalisasi
Evaporasi : Hanya pemekatan, jadi hasil akhir berupa larutan pekat
Sistem evaporasi pada prinsipnya
terdiri atas 4 komponen pokok,
yakni:
1.
Tangki evaporasi
2.
Sumber panas
3.
Pengembun (Penukar Panas)
4.
Cara untuk mempertahankan hampa
∆t = t
s– t
1t
s= Suhu Steam
Karakteristik zat air :
KonsentrasiDensitas dan viskositasnya meningkat bersamaan dengan kons. zat padatnya, hingga larutan itu menjadi jenuh, sehingga tidak dapat melakukan perpindahan kalor yang memadai.
Pembentukan busa
Busa yang stabil akan ikut keluar dr evaporator bersama uap, dan menyebabkan banyaknya bahan yang terbawa ikut.
Kepekaan terhadap suhu
Beberapa bahan kimia mahal, bahan kimia farmasi, dan bahan makanan dapat rusak bila dipanaskan pada suhu tertentu selama waktu yang singkat saja.
Kerak
Hal ini menyebabkan koefisien per - pan makin lama makin
berkurang, sampai akhirnya kita terpaksa menghentikan operasi evaporator itu untuk membersihkannya.
Bahan konstruksi
Oleh karena adanya variasi dalam sifat-safat zat cair, maka
dikembangkanlah berbagai jenis bhn konstrdlm rancang bangun evaporator untuk suatu masalah tertentu.
Macam Evaporator
1.
Evaporator dinding rangkap
2.
Evaporator pipa datar
3.
Evaporator pipa panjang
4.
Evaporator pipa baku
5.
Evaporator keranjang
Evaporator dinding rangkap
Tujuan
Alat penguap jenis ini dipakai apabila cairan yang diuapkan kapasitasnya kecil.
Prinsip kerja
Evaporator ini konstruksinya terdiri dari ketel dan jaket.
Spesifikasi alat
Bahan konstruksi biasanya dipakai besi tuang. Untuk makanan biasanya dipakai bahan konstruksi stainless stell, aluminium,
copper..Harga koefisien perpindahan panas jenis penguap ini bervariasi antara 50-300 btu/jam ft2 0F.Tergantung pada viskositas cairan, bahan konstruksi alat dan sistem pengadukannya.
Spesifikasi bahan
Bahan yang biasa dievaporasi dengan evaporator jenis ini.
Cara kerja
Pemanas berupa steam berada pada bagian dalam jaket dan kondensat maupun cairan pekat dikeluarkan melalui lubang masing-masing yang berada pada bagian bawah (lihat gambar)
NOTASI DAN SATUAN
1. ALIRAN FEED MASUK
a. F = laju alir umpan/feed lb/j kg/j b. tf = suhu feed 0F 0C
c. xf = fraksi
d. Cpf = panas jenis feed btu/lb 0F Kkal/kg 0C
2. ALIRAN STEAM MASUK
a. S = laju alir steam lb/j kg/j b. Ts = suhu steam 0F 0C
c. Xs = fraksi
3. ALIRAN UAP KELUAR
a. V = laju alir uap keluar lb/j kg/j
b. λ = pns laten penguapan di V btu/lb kkal/kg c. C = kondensat lb/j kg/j 4. ALIRAN LARUTAN PEKAT KELUAR
a. L = laju alir lar. Pekat lb/j kg/j b. tl = suhu larutan pekat 0F 0C
c. xl = fraksi
d. Cpl = panas jenis lar.pekat btu/lb 0F kkal/kg 0C
KONDISI PADA EVAPORATOR (I dan II)
T1atau 2 = Ttk didih larutan pd effek I, II 0F 0C
U1 atau2 = over all heat transfer coeff btu/ft2 j 0F
A1 atau2 = Luas bid pemanas (A1 = A2) ft2
p1 atau2 = tekanan uap pd evaporator psia
DASAR PERHITUNGAN
NERACA BAHAN
1. Pada H.E. bhn masuk kondensor = bhn keluar kondensor
S = C
2. Pada Tanki : bhn yg masuk tanki = bhn yg keluar tanki F = L + V
NERACA KOMPONEN
larutan yg masuk tanki = larutan yg keluar tanki F. xf = L. xl
NERACA PANAS
panas pada panas yg dignkn panas yg dignkn steam S = u melarutkan lar F + u menghslkn uap dr tf ke t1 V pada suhu t1
Jenis evaporator
Untuk evaporator berangkai
Co - current double effect evaporator.
Counter current double effect evaporator.
Demikian seterusnya untuk Tripple maupun
Quadrupple effect evaporator.
Co – current : arah aliran feed dan steam sama. Counter current : arah aliran feed dan steam
METODE I (PENGANDAIAN Δp)
1. Gambar dan cantumkan data
2. Susun neraca massa dan neraca panas tiap effek dan keseluruhan (over all)
3. Hitung Δp total dan Δp tiap effek dianggap sama
4. Hitung suhu tiap effek
5. Masukkan pada rumus perhitungan neraca massa, neraca komponen dan neraca panas tiap effek
6. Masukkan rumus jumlah uap secara keseluruhan pada neraca massa
7. Harga L dapat dihitung, maka haga A1,A2 dst dapat dicari
8. Jika harga A1 ≠ A2 dst nya, berarti pengandaian Δp tidak tepat → harus di TRIAL harga Δp nya
METODE II (PENGANDAIAN Δt)
1. Gambar dan cantumkan data
2. Susun neraca massa dan neraca panas tiap effek dan keseluruhan (over all)
3. Hitung Δt total dan Δt tiap effek dianggap sama
4. Hitung tekanan tiap effek dan tekanan total
5. Masukkan pada rumus perhitungan neraca massa, neraca komponen dan neraca panas tiap effek
6. Masukkan rumus jumlah uap secara keseluruhan pada neraca massa
7. Harga L dapat dihitung, maka haga A1,A2 dst dapat dicari
8. Jika harga A1 ≠ A2 dst nya, berarti pengandaian Δt tidak tepat → harus di TRIAL harga Δt nya
RUMUS UNTUK TRIAL (PENGANDAIAN)
Jika Δp sama : Δp1 = Δp2 dst nya untuk pengandaian
dalam perhitungan awal
Trial untuk Δp : Δp baru = A1 x Δp lama A rata rata Trial untuk Δt : Δt baru = A1 x Δt lama A rata rata
TINJAUAN EKONOMI (µ)
Ekonomi atau effisiensi adalah perbandingan antara
kebutuhan steam (lb) dengan kebutuhan air yang diuapkan
Penggunaan steam pd counter current lebih effisien
dr pd co current,mengapa?
Counter current sangat baik untuk larutan kental,
mengapa ?
Sifat larutan encer = sifat pelarut murni
Jika larutan kental,sifat ≠ sifat pelarut murni → ada
kenaikan titik didih (B.P.R.) atau Boiling Point Rise
pd multiple effect evaporator selalu ada kenaikan titik
Jika conc tinggi mk ttk didih tinggi, ini
disebabkan krn P Uap lart rendah & zat yang
melarut tinggi.
u/ lart encer (cons <<<) BPR mengikuti ttk
KimFis
u/ lart Pekat (conc >>>) misalnya:
Lart. NaOH Duhring Line
Non lart. NaOH rumus ENTH-conc
Krn Evap. Sbg alat penguap (alat P.P) maka t
uap air = tc
Effisiensi Penguapan
Adlh perbandingan antara kebutuhan steam (lb)
dengan kebutuhan air yang diuapkan.
Eff. Penguapan =Ekonomi
(µ)Trjd penghematan steam pada Counter Current
Harga U
Hk. PerPan : “Makin tebal kerak, mk perpan dari steam
Tinjauan harga A (Luas Permukaan Pemanas)
S. λs = µ. A (ts – t1)
u/ Evap Tunggal? u/ Evap berangkai?
Tinjauan BPR (Boiling Point Rise)
> Dengan menggunakan rumus: Δttotal = Σt + ΣBPR
> Dengan menggunakan grafik: Khusus untuk NaOH
- Duhring line
Tinjauan titik didih lart. Pada Evap berangkai :
Berapakah t1 t2, panas pengenceran yg timbul
berpengaruh pada neraca panas perlu perkiraan pendekatan.
Perkiraan pendekatan:
Memisalkan q sama. Dan A selalu sama. q = V A Δt Δt1 : Δt1 : Δt1 = 1/V1 : 1/V2 : 1/V3
t1 = ts - Δt1 t3 = t2 – Δt3 t2 = t1 - Δt2
F.XF = L3 . XL3 L3 = F.XF L3 dapat dihitung XL3 ΣV = F – V3 maka, V1 = 1/3 ΣV V2 = 1/3 ΣV V3 = 1/3 ΣV
Rumus ENTH – CONC pada Ner. Panas F.hf + S.H3 = V.H + L.h1 + c.hc
F.hf + S.(Hs – hc) = V.Hsp + L.h1 Hsp = Hsat + Cp Δt
= Hsat + Cp ΣBPR
Pelajari di rumah tentang perhitungan BPR
dengan 2 cara tsb.. !!!
BPR = ttk didih lart tgt dari P. Perm. Lart dan konsentrasi lart.
<Kenaikan ttk didih>
Perpindahan lart dari effek satu ke lainnya mengalami:
-Perub. Konsentrasi
-Perub. Kadar solute
-Kenaikan titik didih yang sama.
∆ttot= ts-t4
Pada P. Perm. Sama: titik didih air ≠ titik didih lart.
Bila tidak ada BPR: ∆ttot= ∆t1 + ∆t2 + ∆t3 + ∆t4 = ∆ts - t4 Bila ada BPR:
∆
ttot= ∆
t1+ ∆
t2+ ∆
t3+ ∆
t4+
BPRI + BPRII +BPRIII + BPRIV = Σ ∆t + ΣBPRUntuk lart. NaOH digunakan grafik
Bila bahan yang dievaporasi adalah
NaOH
PERHITUNGAN TIDAK MENGUNAKAN RUMUS TAPI CUKUP DENGAN GRAFIK SAJA,
2 GRAFIK YANG DIGUNAKAN ADALAH :
•DUHRING LINE
Latihan soal :
1. a).Jelaskan tentang apa yang dimaksud dengan proses evaporasi dengan benar dan lengkap
b). Gambar dan susun neraca massa, komponen dan energi dari suatu rangkaian CO CURRENT DOU BLE EFFECT EVAPORATOR