• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Mata PCME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Mata PCME"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Ti

Tindakandakan n ekstraekstraksi ksi katarakatarak k dengadengan n mengmenggunakgunakan an fekoefekoemulsimulsifikasi fikasi dandan implantasi lensa merupakan salah satu prosedur bedah yang sangat aman, namun implantasi lensa merupakan salah satu prosedur bedah yang sangat aman, namun tet

tetap ap dapdapat at menmenimbimbulkulkan an komkomplikplikasi asi sepseperti erti edemedema a makmakula ula kiskistoitoid d (CM(CME).E). Edem

Edema a makumakula la kistokistoid dikenal juga dengan istilahid dikenal juga dengan istilah  Irvine-Gass  Irvine-Gass Syndrome,Syndrome, yangyang  pertama kali dilaporkan oleh A. Ray r!ine "r, M# pada tahun $%&' dan kemud  pertama kali dilaporkan oleh A. Ray r!ine "r, M# pada tahun $%&' dan kemudianian

dijelaskan dengan

dijelaskan dengan  fluorescein  fluorescein angiographyangiography  oleh ".   oleh ". #onal#onald M. ass, M# d M. ass, M# padapada tahun

tahun $%%$%%..$,*$,* EdemEdema a makumakula la kistokistoid id adalah pembenadalah pembengkakagkakan n atau penebalan padaatau penebalan pada sen

sentral tral retiretina na (ma(makulkula) a) yayang ng biabiasanysanya a berberhubhubungungan an dendengan gan penpengliglihathatan an yayangng kabur.

kabur.''+enyebab dari edema makula kistoid belum diketahui seara pasti, namun+enyebab dari edema makula kistoid belum diketahui seara pasti, namun edema makula kistoid sering terjadi pada penyakit inflamasi, penggunaan edema makula kistoid sering terjadi pada penyakit inflamasi, penggunaan obat-obat tertentu dan setelah operasi mata.

obat tertentu dan setelah operasi mata.--

nsiden terjadinya edema makula kistoid dengan penurunan penglihatan nsiden terjadinya edema makula kistoid dengan penurunan penglihatan setelah operasi katarak dengan menggunakan fekoemulsifikasi di Amerika /erikat setelah operasi katarak dengan menggunakan fekoemulsifikasi di Amerika /erikat dilaporkan hanya 0,*-$,1. nsiden ini meningkat pada teknik operasi katarak  dilaporkan hanya 0,*-$,1. nsiden ini meningkat pada teknik operasi katarak  ya

yang ng tetelalah h lalama ma yayaitu itu dadapapat t teterjarjadi di papada da seksekititar ar *0*0--01 01 papasiesien.n.'' +erkiraan+erkiraan  pre!alensi

 pre!alensi edema edema makula makula kistoid kistoid sekitar sekitar 2-$*1 2-$*1 pada pada pasien pasien setelah setelah menjalanimenjalani op

opererasi asi kakatartarak ak tatanpnpa a kokompmpliklikasiasi. . #i#iababeteetes s memerurupapakakan n sasalah lah satsatu u fafaktktor or   predisposisi

 predisposisi untuk untuk terjadinya terjadinya edema edema makula makula kistoid kistoid setelah setelah operasi operasi katarak. katarak. #ari#ari sebuah peneliti

sebuah penelitian an menumenunjukknjukkan an terjaditerjadinya edema nya edema makumakula la kistokistoid id sekitasekitar r '*1'*1  pada

 pada pasien pasien diabetes diabetes tanpa tanpa retinopati retinopati dan dan 2$1 2$1 pada pada pasien pasien diabetes diabetes dengandengan retinopati pada saat operasi katarak.

retinopati pada saat operasi katarak.&& Ed

Edema ema makmakula ula kiskistoitoid d padpada a umumumnumnya ya memmemilikiliki i proprognognosis sis yayang ng baibaik.k. Resolusi spontan dengan perbaikan !isual dapat terjadi dalam rentang 3aktu '-$* Resolusi spontan dengan perbaikan !isual dapat terjadi dalam rentang 3aktu '-$*  bulan. 4amun, pada edema makula

 bulan. 4amun, pada edema makula persisten atau eksaspersisten atau eksaserbasi dapat menyebabkanerbasi dapat menyebabkan kerusakan pada fotoreseptor fo!eolar yang menyebabkan gangguan penglihatan kerusakan pada fotoreseptor fo!eolar yang menyebabkan gangguan penglihatan seara permanen.

seara permanen.,,

$ $

(2)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Edema makula kistoid adalah suatu kondisi dimana terjadi pembengkakan atau penebalan dari pusat retina yaitu makula dan biasanya berhubungan dengan  penglihatan sentral yang kabur atau distorsi.',5 Edema makula terjadi ketika deposit airan dan protein terkumpul didalam makula, menyebabkan penebalan dan pembengkakan sehingga mengakibatkan distorsi penglihatan sentral. Makula adalah bagian retina yang bertanggung ja3ab untuk ketajaman penglihatan sentral karena kaya akan sel fotoreseptor keruut. Akumulasi airan makula mengubah fungsi sel di retina serta mempro!okasi respon inflamasi.,

+seudofakia edema makula kistoid (+CME), juga dikenal sebagai sindrom  Irvine-Gass, pertama kali dilaporkan oleh A. Ray r!ine "r, M# pada tahun $%&' dan kemudian dijelaskan dengan angiografi fluoresein oleh ". #onald M. ass, M#, di $%%. Meskipun fakoemulsifikasi merupakan kemajuan dalam ekstraksi katarak, +CME tetap menjadi penyebab umum dari penurunan penglihatan setelah operasi katarak.,2,% +seudofakia edema makula kistoid terjadi ketika permeabilitas kapiler retina parafo!eal meningkat dan terjadi kebooran serosa di lapisan intraretinal.$0

2.2 Faktor risiko

6aktor risiko utama yang terkait dengan pseudofakia edema makula adalah  jenis operasi katarak, komplikasi selama operasi, seperti kehilangan !itreous,

ruptur kapsul posterior, inkarserasi iris atau fragmen lensa yang tertahan7 dan  beberapa kondisi yang sudah ada, seperti u!eitis atau diabetes.$

a. "enis 8perasi 9atarak 

+ilihan prosedur operasi katarak dikaitkan dengan hasil yang berbeda dan komplikasi, seperti CME. +erubahan dalam prosedur dari ekstraksi sayatan  besar katarak intrakapsular, sayatan keil ekstrakapsular dan

fakoemulsifikasi dikaitkan dengan penurunan yang jelas dalam kejadian komplikasi ini.$

(3)

 b. 9omplikasi :edah

9omplikasi bedah yang mempengaruhi untuk +CME termasuk kehilangan !itreus, traksi !itreus di tempat sayatan, !itrektomi untuk fragmen lensa yang tertahan, trauma iris, ruptur kapsul posterior, dislokasi lensa intraokular, kapsulotomi a3al pasa operasi, dan penggunaan 8; yang terfiksasi di iris atau bilik mata depan. 6aktor risiko preoperatif termasuk  ri3ayat u!eitis, diabetes, oklusi !ena retina sebelumnya, ARM#, membran epiretinal, traksi !itreomakula, CME sebelumnya, dan penggunaan  prostaglandin analog untuk pengobatan glaukoma. +erkembangan +CME

sering dikaitkan dengan kambuhnya u!eitis anterior pasa operasi.%

2.3 Epie!iologi

nsidensi post operasi katarak ( Irvine-Gass sindrom) dari CME klinis yang signifikan dengan !isus menurun setelah operasi fakoemulsifikasi modern hanya sekitar 0,*-$,1. 6rekuensi lebih umum pada jenis dari operasi katarak yang lebih lama yaitu CCE, di mana CME bisa terjadi pada *0-01 pasien. #engan menggunakan metode yang lebih sensitif untuk mendeteksi edema makula seperti optik CT (8CT) tingkat CME saat ini diperkirakan antara -01.

Menurut penelitian Ray dan #<Amio tahun *00*, CME dapat terjadi setelah operasi katarak dengan tidak ada predileksi yang signifikan untuk jenis kelamin dan usia. #ari angiografi dilaporkan CME setelah CCE sekitar &0-501 sedangkan CME setelah ECCE dilaporkan mendekati $21, antara $-01.

2." Patogenesis

+atogenesis pasti terjadinya CME pasa operasi katarak masih belum diketahui. :eberapa faktor yang dianggap memberikan kontribusi untuk  terjadinya CME seperti jenis operasi katarak, traksi !itreomakular, mediator  inflamasi, pengunaan obat adrenergik, usia, kehilangan !itreous, integritas kapsul  posterior, hipertensi, diabetes mellitus dan pengalaman dari operator..*,$$,$*

Mekanisme yang melibatkannya adalah suatu inflamasi. /eara umum  pembedahan intraokular memiu akumulasi makrofag dan neutrofil yang diaktifkan oleh sirkulasi agen inflamasi termasuk metabolisme siklooksigenase dan lipooksigenase, agen proteolitik dan lainnya, memiu munulnya tanda-tanda

(4)

 peradangan. /itokin seperti interferon Y , interleukin-2 dan tumor necrosis factor-α  juga ikut berpartisipasi pada proses induksi siklooksigenase. +rosedur katarak  itu sendiri menginduksi ekspresi gen pro-inflamasi dan sekresi protein. Cystoid maular edema biasanya munul pada '-$* minggu pasa operasi dengan punak  insiden -2 minggu, namun pada beberapa kasus dapat munul terlambat beberapa  bulan bahkan beberapa tahun setelah pembedahan.*-

9omplikasi lain terkait dengan peningkat CME adalah terdapatnya sisa fragmen lensa, implantasi lensa intra okuler (8;) pada sulkus siliaris atau pada  bilik mata depan, dan pada afakia. 8; dengan filter ultra!iolet dapat mengurangi insiden CME. =sia pasien merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan.*,,$$ +erubahan yang terjadi pada badan !itreous selama operasi merupakan mekanisme patogenik lain yang telah dinyatakan sebagai penyebab terbentuknya CME. 9ehilangan !itreus meningkatkan pre!alensi CME . >itreous yang terjebak   pada insisi luka akan memperpanjang CME dan dikaitkan dengan prognosis yang

lebih buruk.$'

#iabetes melitus meningkatkan resiko terjadinya CME, terutama dengan retinopati diabetik yang sudah ada sebelumnya. Tajam penglihatan yang buruk   pasa operasi katarak pada pasien diabetes mellitus kemungkinan karena terdapat dua bentuk klinis diabetik makular edema dan edema yang disebabkan CME  pasa bedah katarak, CME pasa bedah katarak ini menyebakan hiperfluoresen  pada diskus.*-,$' =!eitis rentan berkembang CME, u!eitis dapat menyebakan terjadinya CME dengan banyak ara diantaranya infeksi, traumatik, immune-mediated  atau induksi pembedahan.*-,$$

2.# Manifestasi klinis

+asien dengan edema makula kistoid biasanya datang dengan keluhan  penurunan ketajaman penglihatan atau penglihatan kabur setelah menjalani operasi katarak. 8nsetnya biasanya -$* minggu setelah operasi dengan punak  insiden kejadian ialah - minggu setelah operasi.5,$ 4amun pada beberapa kasus dapat juga terjadi dalam jangka 3aktu yang lama dalam hitungan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. CME dapat menginduksikan terjadinya penurunan ketajaman penglihatan antara *0?0 @ *0?20.

Gejala lainnya yang

berhubungan dengan edema retina ialah seperti kehilangan

(5)

sensitivitas kontras dan penglihatan warna, metamorphopsia,

micropsia, dan skotoma sentral yang dapat dinilai dengan

pemeriksaan Amsler grid. Gambar berikut ini merupakan contoh

pemeriksaan amsler grid.

6

$a!%ar 1. A!sler gri test

2.& Diagnosis

#alam menegakkan diagnosis CME ada beberapa modalitas yang digunakan yang dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi makula sehingga dapat membantu ahli mata dalam menegakkan diagnosis CME tersebut. Adapun beberapa teknik diagnostik yang digunakan ialah Slit lamp biomicroscopy, angiography flourescein dan Optical Coherence omography (8CT).

a. /lit-lamp biomirosophy

+ada pemeriksaan slit lamp dapat dinilai reflek fo!ea yang irregular,  penebalan retina dan atau adanya kista intraretina di daerah fo!ea. +ada  pasien yang mengalami CME setelah operasi katarak, dapat ditemukan tanda-tanda radang intraokuler seperti danya flare pada C8A, iriditis ringan serta !itritis .Tanda- tanda komplikasi bedah lainnya juga dapat diamati seperti trauma iris, dislokasio 8; dan ruptur kapsul posterior. +emeriksaan biomikroskop seara keseluruhan harus dilakukan untuk  menyingkirkan penyebab lain dari berkurangnya ketajaman penglihatan setelah operasi seperti defek makula, oklusi abang pembuluh darah dan membran epiretina. ambaran biomikroskopik edema makula kistoid dapat dilihat pada gambar *.

(6)

$a!%ar 2. Bio!ikroskopik Ee!a Mak'la (istoi

 b. 6louresein Angiography (6A)

6A merupakan gold standard untuk menegakkan diagnosis edema makula. Edema makula ditandai dengan bintik-bintik keil hiperflouresein membentuk petaloid yang disebabkan oleh akumulasi at 3arna flouresein dalam ruang mikrokistik pada lapisan pleBiform luar retina. Tanda lain yang umum ditemukan pada CME ialah hiperflouresen diskus optikus, hal ini dapat digunakan untuk memprediksikan respon terhadap  pengobatan dengan anti inflamasi.

. 8ptial Coherene Tomography (8CT)

Modalitas ini merupakan teknik penitraan yang bersifat non in!asif yang memberikan gambaran dengan resolusi tinggi lintas seksional dari makula. +ada edema makula kistoid didapatkan gambaran kantung besar hiporeflek  didalam retina menggambarkan edema kistik yang ekstonsif dan daerah hiporeflektif di ba3ah pusat retina yang berhubungan dengan airan subretina.$& 8CT mampu menghasilkan pengukuran yang serial sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindak lanjut dan untuk mengikuti  perkembangan penyakit. +erubahan ketebalan makula lebih dari 0 m merupakan indeks 8CT signifikan edema makula. ambaran 8CT edema makula kistoid dapat dilihat pada gambar '.

(7)

$a!%ar 3. $a!%aran Ee!a Mak'la (istoi paa )*+

2., Diagnosis Baning

:eberapa diagnosis banding dari edema makula kistoid antara lain diabetik  makular edema, degenerasi makula terkait usia tipe eksudatif, korioretinopati serosa sentral, membran epimakula, u!eitis intermediet makula hole, hipotoni okular, retinitis pigmentosa, retinoshiis dan sindrom traksi !itreomakular.',

Edema makula kistoid meliputi akmulasi airan intraretina pada daerah yang dapat ditentukan seara jelas, membentuk pseudokistik, atau ka!itas intraretina yang berlokasi disekitar fo!ea. +ada diabetik makular edema, gambaran cross-sectional  8CT menunjukkan akmulasi airan. intraretina dan subretina, Terdapat peningkatan ketebalan retina sesuai dengan distribusi leakage  pada 66A. #aerah edema dapat lokal atau difus. ambaran 8CT pada diabetik 

makular edema dapat dilihat pada gambar .$&

$a!%ar ". $a!%aran Dia%etik Mak'lar Ee!a paa )*+

8CT  scan yang didapatkan pada degenerasi makula terkait usia tipe eksudatif adalah retina semakin tebal karena akmulasi airan intra atau subretina,

(8)

 penurunan atau hilangnya depresi fo!ea, terpisahnya neurosensori retina dan R+E (serous, perdarahan, atau fibro!askular), kadang menyebabkan tear   pada R+E. ambaran 8CT pada degenerasi makula terkait usia tipe eksudatif dapat dilihat  pada gambar &.$&

$a!%ar #. Degenerasi !ak'la terkait 'sia tipe eks'atif.

A. -etina !akin te%al an ak'!'lasi airan intraretina/ B. Penataran fo0ea/ *. Ee!a !ak'la kistoi !ene%a%kan kete%alan sensori retina.

2. Manae!en

/aat ini belum ada protokol standar dalam manajemen edema makula. Tatalaksana edema makula didasarkan pada tujuan untuk mengobati etiologi yang mendasari dengan ara menghambat patogenesis edema, proses inflamasi, dan traksi !itreus.2

+rofilaksis dalam usaha menurunkan risiko edema makuler pasaoperasi di antaranya dilakukan dengan ara mengontrol semua kondisi gangguan mata sebelum operasi katarak dilakukan. Mata dengan retinopati diabetik harus die!aluasi seara teliti. 9ontrol proses inflamasi pada kasus u!eitis minimal tiga  bulan sebelum operasi katarak.2

+engobatan dibagi menjadi tatalaksana farmakologi dan pembedahan.',

(9)

a. Tatalaksana 6armakologis

Terdiri dari steroid, antiinflamasi non steroid (4/A#), inhibitor karbonat anhidrase (CA), dan faktor endotelial anti!askuler (anti->E6).'

•  /teroid

/teroid bekerja melalui mekanisme inhibisi langsung fosfolipase,  blokade pembentukan pembentukan prostaglandin dan leukotrien. /teroid merupakan tatalaksana primer edema makula, terutama yang disebabkan u!eitis. +emberian dapat dilakukan seara topikal ataupun oral, injeksi intra!itreus dan injeksi intraspatium subtenon. /teroid topikal merupakan obat antiinflamasi yang sering digunakan dalam  profilaksis dan tatalaksana edema makuler pseudofakik. Efek samping  pemberian steroid diantaranya adalah katarak dan peningkatan

tekanan intraokuler.'

•  4/A#

/aat ini 4/A# hanya digunakan pada saat pasaoperasi. :ekerja melalui inhibisi enim siklooksigenase (C8D) dan digunakan sebagai  penegahan dan pengobatan edema makula. C8D-* merupakan

isoform yang dominan terdapat pada epitel pigmen retina. #iberikan seara topikal selama '- bulan. 9euntungan pemakaian 4/A# dibanding dengan steroid diantaranya tidak terjadi peningkatan tekanan intraokuler ataupun katarak. 9etorolak efektif meningkatkan !isus mata pada pasien afakia kronis atau edema makula. :romfenak,  jenis 4/A# dengan dosis hanya $ kali sehari dapat meningkatkan kepatuhan pasien. 4epafenak merupakan  prodrug   yang hanya aktif  setelah berdifusi ke !itreus dan tingkat penetrasi okulernya lebih tinggi dibanding jenis 4/A# yang lain. Efek samping penggunaan  4/A# seara topikal di antaranya rasa terbakar, konjungti!a

hiperemis, dan alergi. 4/A# dapat bersifat toksik pada kornea, dari erosi epithelial pungtata hingga infiltrate kornea atau bahkan melebur. +emanjangan 3aktu penyembuhan kornea juga ditemukan.

•  nhibitor karbonat anhidrase (CA)

(10)

Epitel pigmen retina (R+E) memiliki peran penting dalam mengatur  keseimbangan sa3ar darah-retina dan penegahan surplus airan ekstra dan intrasel dalam retina. CA terdapat pada permukaan apeks dan basal membran sel R+E. Asetaolamid sebagai obat yang termasuk golongan CA berperan dalam meningkatkan akti!itas  pompa sel-sel R+E, serta memfasilitasi transpor airan !ia R+E.'

• Anti->E6

"ika edema makula disebabkan oleh retinopati diabetikum, target terapinya adalah faktor pertumbuhan endotel !askuler (>E6). >E6 merupakan mediator penanda kebooran kapiler dalam patogenesis retinopati diabetik dan degenerasi makula terkait usia (ARM#) eksudatif. Terapi anti >E6 (rambiumab) terbukti lebih unggul dibanding terapi laser tunggal pada edema makula diabetik. /edangkan be!aiumab telah digunakan untuk tatalaksana edema makula pseudofakik. :e!aiumab merupakan antibodi monoklonal yang dapat menginakti!asi efek >E6.'

• Agen !itreolitik 

>itreolisis enimatik dengan menggunakan agen seperti kondroitinase, dispase, hialuronidase, plasmin dan mikroplasmin dapat menginduksi  pelepasan !itreus posterior untuk menghilangkan traksi pada retina.'

 b. +embedahan

8psi tatalaksana pembedahan dilakukan setelah pengobatan seara farmakologi tidak memberikan hasil. ;epasnya !itreus posterior yang terinduksi iatrogenik selama prosedur !itrektomi pars plana (++>) terbukti memperbaiki suplai oksigen pada area retina yang terpengaruh dan memulihkan makula dari segala jenis traksi yang dapat menyebabkan terjadinya edema makular kistoid (CME). :anyak studi yang telah melaporkan perbaikan setelah tindakan ++> saja, ++> dengan tindakan  pelepasan membrane limitans interna, serta ++> yang dikombinasikan dengan pemberian triamsinolon. #emikian juga pada kasus tertahannya

(11)

!itreus segmen anterior, !itrektomi anterior atau laser A untuk  menghilangkan perlekatan !itreus memberikan efek terapi yang baik.

2.4 Penega5an

=ntuk menanggulangi risiko CME setelah operasi katarak, semua mata harus dikontrol sebelum dilakukan operasi, mata dengan retinopati diabetikum harus di e!aluasi dan dikelola dengan tepat. Mata dengan u!eitis yang memiliki inflamasi adekuat juga harus dikontrol setidaknya tiga bulan sebelum melanjutkan operasi katarak.',,$

2.16 (o!plikasi

"ika edema makula terjadi seara terus menerus akan menyebabkan terjadinya penipisan retina dan pada akhirnya akan terjadi jaringan parut atau lubang retina.

2.11 Prognosis

Edema makula kistoid pada umumnya memiliki prognosis yang baik  sekitar %0-%&1. Resolusi spontan dengan perbaikan !isual ?$* dapat terjadi dalam rentang 3aktu '-$* bulan. 4amun, pada edema makula persisten atau eksaserbasi dapat menyebabkan kerusakan pada fotoreseptor fo!eolar yang menyebabkan gangguan penglihatan seara permanen.',

(12)

DAF+A- PUS+A(A

$. ;obo C. +athogenesis of pseudophaki ystoid maular oedema. European 8phtalmi Re!ie3. *0$*.

*. ;obo C. +seudophaki ystoid maular oedema. 8phtalmologia. /eptember  $&, *0$$. *0$*.

'. Telander #. +seudophaki (r!ine-ass) maular edema. Medsape . Fupdate $5 April *0$7 diakses pada $2 Mei *0$&G. #ikutip dariH httpH??emediine. medsape.om?artile?$****-o!er!ie3.

. 8li!ia /. Maular oedema. +atient. Fupdate $$ Mei *0$&7 diakses pada $% Mei *0$&G. #ikutip dariH httpH??333.patient.o.uk?dotor?maular-oedema &. Iilliamson Eye nstitute. Cystoid maular edema. *0$0. Fdiakses pada $%

Mei *0$&G #ikutip dariH httpH??333.3illiamsoneyeinstitute.om?retina-enter? ystoid-maular-edema.

. Tsilimbaris M9, Tsika C, #iakonis >, 9ara!itaki A and +allikaris . Maular  edema and atarat surgery. reeeH =ni!ersity of Crete Medial /hool, #epartment of 8phthalmology.

5. Comer M. Cystoid maular edema (CME). Fdiakses pada $% Mei *0$&G #ikutip dariH httpH??333.kellogg.umih.edu?patientare?onditions?ystoid. maular.edema.html

2. ;ally #R, /hah C+. +seudophaki ystoid maular edema. Re!ie3 of  8pthalmology F ' Mei *0$7 diakses pada $% Mei *0$&G. #ikutip dariH httpH??333.re!ie3ofophthalmology.om?ontent?t?retina??%5?

%. Malde /, Jamada /. +seudophaki ystoid maular oedema. Fdiakses pada $% Mei *0$&G. 8t CET. *0$.

$0. Amerian 8ptometri Assoiation. Care of the adult patient 3ith atarat. $%%&.

$$. E!a +R, Ihither "+. >aughan K Asbury<s general ophtalmology. $5th ed. Mra3Jill. May *005.

$*. 4. arg 9, Malik A, upta /9. +seudophaki ystoid maular edema. Fdiakses pada $% Mei *0$&G #ikutip dariH httpH??333.ejournalof-ophthalmology.om ?ejo?ejo5.htmlL.>>y%up+9/A.

$'. +urnama M. nsiden ystoid maular edema pasa bedah katarak teknik  fakoemulsifikasi lebih rendah seara klinis daripada teknik manual small insiion atarat surgery FTesisG. #enpasar. *0$.

(13)

$. Cystoid Maular Edema. Fdiakses pada $2 Mei *0$&G #ikutip dariH httpH??333.eyeareinstitute.om?eye-onditions?ystoid-maular-edema?

$&. 4o!ita J#, Moestidjab. 8ptial oherene tomography (8CT) posterior  segment. "urnal 8ftalmologi ndonesia. >ol , 4o ', #esember *002H Jal $%-$55.

$. 9inshuk #. Catarat surgery follo3ed by maular oedema. Fdiakses pada $2 Mei *0$&G #ikutip dariH httpH??333.goodhopeeyelini.org.uk?atarat surgerymaularoedema.html.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, dipihak pengantin laki laki lazim pula di sediakan sepesalin pakainan(kain sarung/kani tenunan/kain putih) yang akan diberikan kepada mak andam

Dengan metode ini, kreditur tidak membuatkan angsuran cicilan kepada debitur melainkan menerima dana pengembalian sesuai dengan suku bunga yang disepakati di akhir

Dalam penelitian ini diperlukan suatu sistem yang dapat digunakan sebagai pendukung keputusan dalam menentukan siapa pembimbing yang berhak mendapatkan

Namun akan berbeda dengan kondisi modal sosial yang tumbuh dan berkembangnya dipengaruhi budaya lokal setempat, karena menurut amatan peneliti hal ini tanpa adanya

Instalasi Instalasi 100 % staf 100 % staf klinis yang klinis yang memiliki memiliki  jabatan  jabatan struktural telah struktural telah melewati melewati evaluasi evaluasi

Aborsi ini merupakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena malasan medis yang sangat darurat atau jika ada indikasi bahwa kehamilan dapat membahayakan

Tingkat pengusahaan sumberdaya ikan karang khususnya ikan kerapu dan sunu di perairan teluk Saleh sudah sangat tinggi, yang terlihat dari banyaknya ikan muda yang