ANALISIS NILAI INDEKS KUALITAS TANAH ENTISOL PADA PENGGUNAAN LAHAN ANALISIS NILAI INDEKS KUALITAS TANAH ENTISOL PADA PENGGUNAAN LAHAN
YANG BERBEDA YANG BERBEDA ANALYSIS OF SOIL QUALITY INDEX OF
ANALYSIS OF SOIL QUALITY INDEX OF ENTISOL WITH DIFFERENT LAND ENTISOL WITH DIFFERENT LAND USE USE
Zaenal Arifin Zaenal Arifin Fakultas Pertanian Unram Fakultas Pertanian Unram
ABSTRAK ABSTRAK
Perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah atau semakin rendahnya Perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah atau semakin rendahnya nilai Indeks Kualitas
nilai Indeks Kualitas Tanah (IKTTanah (IKT). ). Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburmengetahui tingkat kesuburan tanahan tanah Entisol dengan pendekatan nilai Indeks Kualitas Tanah yang di gunakan sebagai lahan hutan dan lahan Entisol dengan pendekatan nilai Indeks Kualitas Tanah yang di gunakan sebagai lahan hutan dan lahan pertanian
pertanian di di Kebun Kebun Pendidikan, Pendidikan, Penelitian, Penelitian, Pengembangan Pengembangan Pertanian Pertanian Universitas Universitas Gajah Gajah Mada Mada (KP4(KP4 UGM) Y
UGM) Yogyakarta. ogyakarta. Pada lahan hutan di domPada lahan hutan di dominasi pohon Matoa (inasi pohon Matoa ( Pometia senencen Pometia senencen) dan lahan pertanian) dan lahan pertanian di gunakan sebagai perkebunan Tebu (
di gunakan sebagai perkebunan Tebu (Saccharum officinarumSaccharum officinarum). Perhitungan Indeks Kualitas Tanah). Perhitungan Indeks Kualitas Tanah menggunakan analisis
menggunakan analisis Minimum Minimum Data Data Set Set (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan Entisol pada lahan hutan lebih tinggi dari lahan pertanian dengan nilai indeks kualitas tanah kesuburan Entisol pada lahan hutan lebih tinggi dari lahan pertanian dengan nilai indeks kualitas tanah lahan hutan adalah 0,38 dan
lahan hutan adalah 0,38 dan lahan pertanian adalah 0,24.lahan pertanian adalah 0,24.
ABSTRACT ABSTRACT
Land use
Land use change may change may result in result in soil fertility soil fertility degradation indicated bdegradation indicated by low y low soil quality soil quality index (SQI). index (SQI). TheThe aim of this research was to know the degree of soil fertility based on soil quality index for two land uses aim of this research was to know the degree of soil fertility based on soil quality index for two land uses in research site of Gajah Mada University in Yogyakarta, namely,
in research site of Gajah Mada University in Yogyakarta, namely, Matoa (Pometia senencen) domMatoa (Pometia senencen) dominatedinated forested and
forested and Saccharum officinarum Saccharum officinarum planted agricultural land. planted agricultural land. Soil quality inSoil quality in dex was analyzed dex was analyzed usingusing Minimum
Minimum Data Data Set Set (MDS). (MDS). Results Results of of this this research research showed showed that that soil soil quality quality index index for for forest forest andand agricultural land use we
agricultural land use were 0.38 and 0.24 re 0.38 and 0.24 respectively. respectively. Therefore, sTherefore, soil fertility of forested oil fertility of forested area wasarea was higher than that of agricultural land.
higher than that of agricultural land.
_____________________________________________
___________________________________________________________ Kata kunci:
Kata kunci: Indeks Kualitas TIndeks Kualitas Tanah, Entisol, Penggunaan Lahananah, Entisol, Penggunaan Lahan Keywords: Soil Q
Keywords: Soil Quality Index, Entisol, Land Usuality Index, Entisol, Land Usee
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Tanah bersama air dan udara merupakan Tanah bersama air dan udara merupakan sumber daya alam utama yang sangat sumber daya alam utama yang sangat mempengaruhi
mempengaruhi kehidupan. kehidupan. Tanah Tanah mempunyaimempunyai fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan berproduksi
berproduksi tanaman. tanaman. Kemampuan Kemampuan tanahtanah sebagai media tumbuh akan dapat optimal jika di sebagai media tumbuh akan dapat optimal jika di dukung oleh kondisi fisika, kimia dan biologi dukung oleh kondisi fisika, kimia dan biologi tanah yang baik yang biasanya menunjukkan tanah yang baik yang biasanya menunjukkan tingkat kesuburan tanah.
tingkat kesuburan tanah.
Tingkat kesuburan tanah yang tinggi Tingkat kesuburan tanah yang tinggi menunjukkan kualitas tanah yang tinggi pula. menunjukkan kualitas tanah yang tinggi pula. Kualitas tanah menunjukkan kemampuan tanah Kualitas tanah menunjukkan kemampuan tanah untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam penggunaan
penggunaan lahan lahan atau atau ekosistem, ekosistem, untukuntuk menopang produktivitas biologi, menopang produktivitas biologi, memper-tahankan kualitas lingkungan, dan meningkatkan tahankan kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesehatan tanaman, binatang, dan manusia (Soil kesehatan tanaman, binatang, dan manusia (Soil Science Society of America, 1994 dalam Science Society of America, 1994 dalam Winarso, 2005). Berdasarkan pengertian Winarso, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut, sangat jelas kualitas tanah sangat erat tersebut, sangat jelas kualitas tanah sangat erat hubungannya dengan lingkungan, yaitu tanah hubungannya dengan lingkungan, yaitu tanah
tidak hanya dipandang sebagai produk tidak hanya dipandang sebagai produk transformasi mineral dan bahan organik dan transformasi mineral dan bahan organik dan sebagai media pertumbuhan tanaman tingkat sebagai media pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, akan tetapi dipandang secara menyeluruh tinggi, akan tetapi dipandang secara menyeluruh yaitu mencakup fungsi-fungsi lingkungan dan yaitu mencakup fungsi-fungsi lingkungan dan kesehatan.
kesehatan.
Menurunnya kemampuan tanah dalam Menurunnya kemampuan tanah dalam melaksanakan fungsi-fungsinya menunjukkan melaksanakan fungsi-fungsinya menunjukkan telah terganggunya kualitas tanah yang telah terganggunya kualitas tanah yang mengakibatkan bertambahnya lahan kritis, mengakibatkan bertambahnya lahan kritis, penurunan
penurunan produktivitas produktivitas tanah tanah dan dan pencemaranpencemaran lingkungan.
lingkungan. Salah Salah satu satu penyebab penyebab penurunanpenurunan kualitas
kualitas tanah tanah adalah adalah perubahan perubahan penggunaanpenggunaan lahan atau konversi lahan.
lahan atau konversi lahan.
Jumlah penduduk yang semakin tinggi Jumlah penduduk yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan manusia akan pangan menyebabkan kebutuhan manusia akan pangan dari tahun
dari tahun ke tahun ke tahun semakin semakin meningkat. meningkat. SelainSelain dengan tehnik intensifikasi, usaha untuk dengan tehnik intensifikasi, usaha untuk meningkatkan produksi di lakukan dengan cara meningkatkan produksi di lakukan dengan cara ektensifikasi atau perluasan areal tanam. ektensifikasi atau perluasan areal tanam. Perluasan areal tanam mengharuskan membuka Perluasan areal tanam mengharuskan membuka areal hutan atau padang rumput yang semula areal hutan atau padang rumput yang semula
merupakan daerah konservasi menjadi lahan merupakan daerah konservasi menjadi lahan pertanian
pertanian baru. baru. Konversi Konversi hutan hutan menjadi menjadi lahanlahan pertanian
pertanian menyebabkan menyebabkan penurunan penurunan kualitaskualitas tanah.
tanah. Hal Hal ini disini disebabkan ebabkan oleh: oleh: (1) (1) LahanLahan menjadi semakin terbuka, sehingga erosi menjadi semakin terbuka, sehingga erosi permukaan
permukaan akan akan semakin semakin tinggi, tinggi, (2) (2) IntensitasIntensitas penanaman
penanaman yang yang tinggi tinggi akan akan menguras menguras banyakbanyak unsur hara dan bahan organik tanah, dan (3) unsur hara dan bahan organik tanah, dan (3) Penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya Penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya akan mencemari lingkungan.
akan mencemari lingkungan.
Entisol merupakan jenis tanah yang baru Entisol merupakan jenis tanah yang baru saja mulai terbentuk dengan tingkat saja mulai terbentuk dengan tingkat perkembangan
perkembangan profil profil tanah tanah awal awal atau atau termasuktermasuk dalam
dalam jenis jenis tanah tanah muda. muda. Ketersediaan Ketersediaan unsurunsur hara sangat di tentukan oleh jenis bahan induk, hara sangat di tentukan oleh jenis bahan induk, tetapi pada umumnya rendah karena sebagian tetapi pada umumnya rendah karena sebagian unsur hara masih terikat dalam bentuk mineral. unsur hara masih terikat dalam bentuk mineral. Penggunaan Entisol untuk lahan pertanian, Penggunaan Entisol untuk lahan pertanian, seperti perkebunan tebu (
seperti perkebunan tebu (SaccharumSaccharum officinarum
officinarum), ), akan akan semakin semakin mengurasmenguras ketersediaan unsur hara dan bahan organik tanah ketersediaan unsur hara dan bahan organik tanah jika
jika pengelolaan pengelolaan lahan lahan tidak tidak memperhatikanmemperhatikan tehnik-tehnik
tehnik-tehnik konservasi. konservasi. Hal Hal ini menyini menyebabkanebabkan penurunan
penurunan kualitas kualitas tanah. tanah. Tujuan Tujuan penelitian penelitian iniini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah Entisol dengan pendekatan nilai indeks tanah Entisol dengan pendekatan nilai indeks kualitas tanah yang di gunakan sebagai areal kualitas tanah yang di gunakan sebagai areal hutan dan la
hutan dan lahan pertanian han pertanian di Kebun Pdi Kebun Pendidikan,endidikan, Penelitian, Pengembangan Pertanian Universitas Penelitian, Pengembangan Pertanian Universitas Gajah Mada (KP4 UGM) Yogyakarta.
Gajah Mada (KP4 UGM) Yogyakarta.
METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kebun Pendidikan, Penelitian dilakukan di Kebun Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Pertanian Universitas Penelitian, Pengembangan Pertanian Universitas Gajah Mada (KP4 UGM) yang terletak di
Gajah Mada (KP4 UGM) yang terletak di DusunDusun Teguhan, Desa Kalitirto, Kecamatan Brebah, Teguhan, Desa Kalitirto, Kecamatan Brebah, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ketinggian tempat berkisar Yogyakarta, dengan ketinggian tempat berkisar antara 85 sampai 110 m dpl dan
antara 85 sampai 110 m dpl dan mempunyai luasmempunyai luas 35 ha.
35 ha.
Berdasarkan laporan Tim Survey Pemetaan Berdasarkan laporan Tim Survey Pemetaan Tanah UGM (2008), bahwa tanah yang Tanah UGM (2008), bahwa tanah yang terbentuk di KP4 UGM terdiri atas Entisol dan terbentuk di KP4 UGM terdiri atas Entisol dan Inceptisol.
Inceptisol. Entisol Entisol yang yang berkembang berkembang di Kdi KP4P4 UGM berasal dari bahan piroklastik (abu gunung UGM berasal dari bahan piroklastik (abu gunung merapi) berupa pasir sehingga Entisolnya di merapi) berupa pasir sehingga Entisolnya di sebut Psamm
sebut Psamment. ent. Iklim di lokasi ini berIklim di lokasi ini bersifatsifat udicudic (dengan bulan kering 1-3 bulan) sehingga great (dengan bulan kering 1-3 bulan) sehingga great group tanahnya adalah Udipsamment. group tanahnya adalah Udipsamment. Udipsamment di bedakan atas pengaruh aktivitas Udipsamment di bedakan atas pengaruh aktivitas pertanian, yaitu Typic Udipsamment yang belum pertanian, yaitu Typic Udipsamment yang belum terpengaruh lanjut oleh aktivitas pertanian dan terpengaruh lanjut oleh aktivitas pertanian dan tipe yang kedua di sebut Planggenthreptic tipe yang kedua di sebut Planggenthreptic Udipsamment karena telah banyak bertekstur Udipsamment karena telah banyak bertekstur halus dan kaya bahan organik.
halus dan kaya bahan organik.
Berdasarkan peta sebaran tanah KP4 UGM, Berdasarkan peta sebaran tanah KP4 UGM, titik pengamatan dan pengambilan contoh tanah titik pengamatan dan pengambilan contoh tanah dilakukan
dilakukan pada pada jenis jenis tanah tanah PlanggenthrepticPlanggenthreptic Udipsamment.
Udipsamment. Penetapan Penetapan lokasi lokasi dianggapdianggap paling
paling sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan penelitian penelitian karenakarena sebagian masih merupakan hutan yang di sebagian masih merupakan hutan yang di dominasi pohon Matoa (
dominasi pohon Matoa ( Pometia Pometia senencensenencen)) dengan luas 0,75 Ha dan sebagian telah dengan luas 0,75 Ha dan sebagian telah mengalami konversi sebagai lahan pertanian mengalami konversi sebagai lahan pertanian untuk tanaman Tebu (
untuk tanaman Tebu (Saccharum officinarumSaccharum officinarum)) dengan luas 6 Ha.
dengan luas 6 Ha.
Pengambilan
Pengambilan Contoh Contoh Tanah Tanah dan dan PelaksanaanPelaksanaan Penelitian
Penelitian
Contoh tanah Entisol untuk keperluan Contoh tanah Entisol untuk keperluan analisis di ambil secara komposit pada analisis di ambil secara komposit pada kedalaman 0 – 25 cm dari areal hutan dan lahan kedalaman 0 – 25 cm dari areal hutan dan lahan pertanian.
pertanian. Contoh Contoh tanah tanah dikering dikering anginkananginkan selama satu minggu kemudian ditumbuk dan selama satu minggu kemudian ditumbuk dan diayak menggunakan ayakan dengan diameter diayak menggunakan ayakan dengan diameter lubang 2 mm untuk keperluan analisis tanah. lubang 2 mm untuk keperluan analisis tanah.
Analisis tanah dilakukan di laboratorium Analisis tanah dilakukan di laboratorium Ilmu Tanah Kuningan dan laboratorium Tanah Ilmu Tanah Kuningan dan laboratorium Tanah Bulak Sum
Bulak Sumur UGur UGM. M. Analisis Analisis tanah diperlukatanah diperlukann untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia tanah, yang meliputi : Kadar lengas tanah dan tanah, yang meliputi : Kadar lengas tanah dan Kadar lengas kapasitas lapangan dengan metode Kadar lengas kapasitas lapangan dengan metode gravimetris, Berat Volume (BV) tanah dengan gravimetris, Berat Volume (BV) tanah dengan metode ketukan, Berat Jenis (BJ) tanah dengan metode ketukan, Berat Jenis (BJ) tanah dengan picnometer,
picnometer, Tekstur Tekstur tanah tanah dengan dengan metodemetode pemipetan
pemipetan , , Porositas Porositas tanah, tanah, di di hitung hitung dengandengan rumus
rumus ŋŋ = ( 1 – BV/BJ ) x 100 %, Pengukuran = ( 1 – BV/BJ ) x 100 %, Pengukuran pH
pH HH22O dan pH KCl dengan pH meter, FosforO dan pH KCl dengan pH meter, Fosfor
tersedia tanah dengan metode Bray I, Kalium tersedia tanah dengan metode Bray I, Kalium tersedia tanah dengan pengekstrak 0,1N NH tersedia tanah dengan pengekstrak 0,1N NH44
OAc pada pH 7, Nitrogen total dengan metode OAc pada pH 7, Nitrogen total dengan metode Kjedhal (destruksi dan destilasi), C- organik Kjedhal (destruksi dan destilasi), C- organik tanah dengan ekstraksi K
tanah dengan ekstraksi K 22Cr Cr 22OO77, , Penentuan Penentuan C/NC/N
ratio menggunakan perbandingan C organik ratio menggunakan perbandingan C organik tanah dan N total dan Kedalaman akar dengan tanah dan N total dan Kedalaman akar dengan mengukur pada profil tanah,
mengukur pada profil tanah,
Sedangkan indeks kualitas tanah dihitung Sedangkan indeks kualitas tanah dihitung berdasarkan
berdasarkan kriteria kriteria Mausbah Mausbah and and SeyboldSeybold (1998), ya
(1998), yang dapat ng dapat disesuaikan disesuaikan dengan kondisidengan kondisi lapangan menggunakan analisis
lapangan menggunakan analisis Minimum Minimum DataData Set
Set (MDS). (MDS). Perubahan Perubahan yang yang dilakukan dilakukan padapada beberapa hal, yaitu:
beberapa hal, yaitu: 1.
1. Indikator kemantapan agregat digantiIndikator kemantapan agregat diganti dengan
dengan persentase persentase debu debu + + lempung.lempung. Persentase debu + lempung sangat Persentase debu + lempung sangat menentukan kemantapan agregat yang dapat menentukan kemantapan agregat yang dapat berperan
berperan pada pada fungsi fungsi pengaturanpengaturan kelengasan, peyaring dan penyangga tanah. kelengasan, peyaring dan penyangga tanah. 2.
2. Indikator C total dapat diganti dengan CIndikator C total dapat diganti dengan C organik, dengan pertimbangan bahwa organik, dengan pertimbangan bahwa pengukuran
pengukuran C C organik organik lebih lebih mudahmudah dilakukan.
3.
3. Batas bawah dan batas atas beberapaBatas bawah dan batas atas beberapa indikator tanah diturunkan atau dinaikkan, indikator tanah diturunkan atau dinaikkan, disesuaikan dengan hasil pengkuran disesuaikan dengan hasil pengkuran parameter di lapanga
parameter di lapangan.n.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis
Hasil analisis sifat fisika sifat fisika tanah, tanah, kimia tanahkimia tanah dan kedalaman perakaran pada lahan pertanian dan kedalaman perakaran pada lahan pertanian dan hutan dis
dan hutan disajikan pada ajikan pada Tabel 1.Tabel 1.
1.
1. Sifat FSifat Fisika isika TanahTanah
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Entisol Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Entisol lahan pertanian dan hutan mempunyai kelas lahan pertanian dan hutan mempunyai kelas tekstur
tekstur sama sama yaitu yaitu pasir pasir geluhan, geluhan, tetapi tetapi daridari fraksi-fraksi penyusun tanah menunjukkan fraksi-fraksi penyusun tanah menunjukkan tingkat perkem
tingkat perkembangan tanah bangan tanah yang berbeyang berbeda. da. HalHal ini dapat dilihat dari fraksi penyusun tanah lahan ini dapat dilihat dari fraksi penyusun tanah lahan pertanian mempunyai kandungan
pertanian mempunyai kandungan pasir 83,69 pasir 83,69 %,%, debu 13,12 %, dan lempung 3,20 %. Sedangkan debu 13,12 %, dan lempung 3,20 %. Sedangkan Entisol
Entisol hutan hutan mempunyai mempunyai kandungan kandungan pasirpasir 78,47 %, debu 15,18 % dan lempung 6,35 %. 78,47 %, debu 15,18 % dan lempung 6,35 %. T
Tekstur ekstur tanah tanah hutan hutan lebih lebih berkembang berkembang daridari lahan pertanian, yang salah satu penyebabnya lahan pertanian, yang salah satu penyebabnya adalah
adalah pengaruh pengaruh bahan bahan organik organik tanah. tanah. PadaPada proses
proses dekomposisi dekomposisi bahan bahan organik organik akanakan menghasilkan asam-asam organik yang menghasilkan asam-asam organik yang merupakan pelarut efektif bagi batuan dan merupakan pelarut efektif bagi batuan dan mineral-mineral primer (pasir dan debu) mineral-mineral primer (pasir dan debu) sehingga lebih mudah pecah menjadi ukuran sehingga lebih mudah pecah menjadi ukuran yang l
yang lebih keciebih kecil seperti l seperti lempung. lempung. Selain Selain itu,itu, jumlah
jumlah dan dan kerapatan kerapatan akar akar lebih lebih tinggi tinggi padapada hutan akan mempercepat penghancuran secara hutan akan mempercepat penghancuran secara fisika sehingga fraksi yang lebih halus akan fisika sehingga fraksi yang lebih halus akan cepat terbentuk.
cepat terbentuk. Tekstur tanah
Tekstur tanah sangat menentukasangat menentukan n kecepatankecepatan infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air. infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air. Tanah yang didominasi oleh fraksi pasir Tanah yang didominasi oleh fraksi pasir mempunyai infiltrasi yang tinggi tetapi mempunyai infiltrasi yang tinggi tetapi kemampuan mengikat air yang rendah. kemampuan mengikat air yang rendah. Kandungan fraksi lempung yang sedikit, Kandungan fraksi lempung yang sedikit, menyebabkan tanah mempunyai kemantapan menyebabkan tanah mempunyai kemantapan agregat yang kurang baik sehingga sering agregat yang kurang baik sehingga sering kehilangan unsur hara lewat pelindihan dan kehilangan unsur hara lewat pelindihan dan erosi. Secara tidak langsung tekstur tanah juga erosi. Secara tidak langsung tekstur tanah juga menentukan struktur tanah yang penting bagi menentukan struktur tanah yang penting bagi gerakan udara, air, dan zat-zat hara di dalam gerakan udara, air, dan zat-zat hara di dalam tanah, dan juga berpengaruh terhadap kegiatan tanah, dan juga berpengaruh terhadap kegiatan makro dan mikroorganisme tanah.
makro dan mikroorganisme tanah.
Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa lahan pertanian mempunyai Berat Volume (BV) lahan pertanian mempunyai Berat Volume (BV) yaitu 1,60 g.cm
yaitu 1,60 g.cm-3-3 dan Berat Jenis (BJ) yaitu 2,75 dan Berat Jenis (BJ) yaitu 2,75 g.cm
g.cm-3-3, sedangkan pada , sedangkan pada hutan memhutan mempunyai Beratpunyai Berat Volume (BV) yaitu 1,51 g.cm
Volume (BV) yaitu 1,51 g.cm-3-3 dan Berat Jenis dan Berat Jenis (BJ) yaitu 2,51 g.cm
(BJ) yaitu 2,51 g.cm-3-3. Nilai BV dan BJ tanah. Nilai BV dan BJ tanah hutan lebih kecil dari lahan pertanian. Nilai BJ hutan lebih kecil dari lahan pertanian. Nilai BJ dipengaruhi dengan macam bahan penyusun dipengaruhi dengan macam bahan penyusun butiran
butiran tanah, tanah, jika jika bahan bahan tanah tanah dikuasai dikuasai oleholeh
bahan organik maka nilai BJ tanah akan semakin bahan organik maka nilai BJ tanah akan semakin
kecil.
kecil. Fraksi Fraksi debu debu dan dan lempung lempung yang yang lebihlebih tinggi
tinggi pada pada Entisol Entisol hutan hutan menyebabkan menyebabkan nilainilai BV
BV dan dan BJ BJ tergolong tergolong rendah. rendah. Fraksi Fraksi lempunglempung mempunyai ukuran yang paling kecil di antara mempunyai ukuran yang paling kecil di antara fraksi-fraksi tanah lainnya, sehingga akan fraksi-fraksi tanah lainnya, sehingga akan tersusun lebih rapat dengan membentuk tersusun lebih rapat dengan membentuk pori- pori
pori mikro mikro yang yang lebih lebih banyak banyak dari dari pori-poripori-pori makro.
makro. Adanya Adanya pori-pori pori-pori mikro mikro yang yang lebihlebih dominan, maka tanah akan mempunyai BV yang dominan, maka tanah akan mempunyai BV yang rendah. Disamping itu, fraksi lempung rendah. Disamping itu, fraksi lempung mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari fraksi tanah lainnya, sehingga tanah yang fraksi tanah lainnya, sehingga tanah yang didominasi
didominasi fraksi fraksi lempung lempung akan akan mempunyaimempunyai nilai BJ yang lebih kecil.
nilai BJ yang lebih kecil. Hasil
Hasil perhitungan persentase pori tanah perhitungan persentase pori tanah menunjukkan bahwa porositas total tanah lahan menunjukkan bahwa porositas total tanah lahan pertanian lebih tinggi dari hutan.
pertanian lebih tinggi dari hutan. Semakin besarSemakin besar nilai
nilai porositas porositas total total tanah tanah menunjukkan menunjukkan pulapula daya simpan air secara maksimum oleh tanah daya simpan air secara maksimum oleh tanah tersebut sem
tersebut semakin besar pula. akin besar pula. Kemampuan Kemampuan tanahtanah dalam melewatkan air dan udara tidak selalu dalam melewatkan air dan udara tidak selalu berkorelasi
berkorelasi erat erat dengan dengan nilai nilai pori pori total total ((nn)-nya,)-nya, tetapi lebih dipengaruhi oleh persentase sebaran tetapi lebih dipengaruhi oleh persentase sebaran ukuran pori. Jika sebaran ukuran pori suatu ukuran pori. Jika sebaran ukuran pori suatu tanah didominasi oleh pori berukuran besar (pori tanah didominasi oleh pori berukuran besar (pori makro) maka pada umumnya tanah tersebut makro) maka pada umumnya tanah tersebut mempunyai kemampuan menyimpan lengas mempunyai kemampuan menyimpan lengas yang rendah, tetapi tanah ini memiliki yang rendah, tetapi tanah ini memiliki kemampuan melewatkan air dan udara yang kemampuan melewatkan air dan udara yang besar ( Tim Pe
besar ( Tim Pemetaan Tanah metaan Tanah UGM, 2008) .UGM, 2008) .
2.
2. Sifat Sifat Kimia Kimia TanahTanah
Pada Ta
Pada Tabel 1 bel 1 dapat diketahui dapat diketahui bahwa bahwa nilainilai pH-H
pH-H22O pada lahan pertanian adalah sebesarO pada lahan pertanian adalah sebesar
6,54, sedangkan nilai pH-H
6,54, sedangkan nilai pH-H22O O pada pada tanah tanah hutanhutan
adalah 6,90.
adalah 6,90. Entisol lahan Entisol lahan pertanian mpertanian mempunyaiempunyai nilai pH-H
nilai pH-H22O lebih rendah dibandingkan EntisolO lebih rendah dibandingkan Entisol
hutan yang disebabkan oleh tingkat pelindihan hutan yang disebabkan oleh tingkat pelindihan yang lebih tinggi.
yang lebih tinggi. Fraksi pasir Fraksi pasir yang lebih tinggiyang lebih tinggi pada
pada lahan lahan pertanian pertanian menyebabkan menyebabkan kemampuankemampuan tanah memegang unsur hara dan kation-kation tanah memegang unsur hara dan kation-kation basa
basa lebih lebih kecil kecil sehingga sehingga mudah hilang mudah hilang terbawaterbawa air perkolasi dan menyebabkan penurunan nilai air perkolasi dan menyebabkan penurunan nilai pH.
pH. Nilai
Nilai pH-KCl pH-KCl pada pada lahan lahan pertanian pertanian adalahadalah 5,19
5,19 dan dan nilai nilai lebih lebih rendah rendah dari dari nilai nilai pH-KClpH-KCl pada
pada hutan hutan yaitu yaitu 5,78. 5,78. Hal Hal ini ini menunjukkanmenunjukkan bahwa
bahwa lahan plahan pertanian mempunyai ertanian mempunyai total total ion ion HH++ lebih tinggi. KCl lebih rendah dari nilai lebih tinggi. KCl lebih rendah dari nilai pH-H
H22O pada kedua jenis penggunaan lahan,O pada kedua jenis penggunaan lahan,
sehingga
sehingga ΔΔ pH antara pH-KCl dan pH-H pH antara pH-KCl dan pH-H22OO
bernilai
bernilai negatif. negatif. NilaiNilai ΔΔ pH negatif, pH negatif, menunjukkan tanah didominasi muatan negatif. menunjukkan tanah didominasi muatan negatif. Reaksi tanah (pH tanah) tidak hanya Reaksi tanah (pH tanah) tidak hanya menunjukkan sifat kemasaman atau kebasaan menunjukkan sifat kemasaman atau kebasaan suatu tanah, melainkan juga berkaitan dengan suatu tanah, melainkan juga berkaitan dengan sifat kimia tanah lainnya, misalnya ketersediaan sifat kimia tanah lainnya, misalnya ketersediaan
unsur
unsur hara hara fosfat, fosfat, tahana tahana kation-kation kation-kation basa danbasa dan lain-lain (Hanudin, 2000).
lain-lain (Hanudin, 2000).
Kandungan bahan organik tanah dan C Kandungan bahan organik tanah dan C organik tanah pada lahan pertanian lebih rendah organik tanah pada lahan pertanian lebih rendah dari
dari lahan lahan hutan. hutan. Hal Hal ini ini disebabkan disebabkan oleh oleh padapada ekosistem hutan sebagian besar biomasa ekosistem hutan sebagian besar biomasa tanaman akan kembali ke tanah dan mengalami tanaman akan kembali ke tanah dan mengalami dekomposisi sehingga meningkatkan bahan dekomposisi sehingga meningkatkan bahan organik tanah. Daun, ranting, dahan atau batang organik tanah. Daun, ranting, dahan atau batang yang telah mati merupakan sumber bahan yang telah mati merupakan sumber bahan organik tanah.
organik tanah. Sedangkan pada Sedangkan pada lahan pertanialahan pertanian,n, biomasa
biomasa tanaman tanaman akan akan terangkut terangkut keluarkeluar bersamaan dengan produksi. Sistem
bersamaan dengan produksi. Sistem pengolahanpengolahan tanah yang dilakukan pada lahan pertanian juga tanah yang dilakukan pada lahan pertanian juga mempercepat pengurasan bahan organik. mempercepat pengurasan bahan organik. Pengolahan tanah yang intensif akan Pengolahan tanah yang intensif akan menyebabkan kandungan bahan organik menyebabkan kandungan bahan organik semakin
semakin rendah rendah dengan mdengan meningkatnya okseningkatnya oksidasiidasi bahan
bahan organik organik oleh oleh mikroorganisme mikroorganisme tanah.tanah. Pengolahan tanah yang terus menerus akan Pengolahan tanah yang terus menerus akan mempercepat dekomposisi seresah dan oksidasi mempercepat dekomposisi seresah dan oksidasi bahan organik,
bahan organik, sehingga mengurangi sehingga mengurangi kandungankandungan bahan
bahan organik organik dan dan kestabilan kestabilan agregat agregat tanahtanah (Rovira and Greacen, 1957
(Rovira and Greacen, 1957 cit.cit. Nurmi, 2005). Nurmi, 2005). Untuk N total pada lahan pertanian lebih Untuk N total pada lahan pertanian lebih tinggi dari kandungan N total pada lahan hutan. tinggi dari kandungan N total pada lahan hutan. Hal
Hal ini ini disebabkan disebabkan oleh oleh praktik praktik budidayabudidaya pertanian ya
pertanian yang selama ini diterang selama ini diterapkan pada lahanpkan pada lahan pertanian.
pertanian. Pemberian Pemberian blotong blotong yaitu yaitu sisa-sisasisa-sisa pengolahan dari pabrik gula yang dicampur abu pengolahan dari pabrik gula yang dicampur abu
dengan
dengan dosis dosis 1.100 1.100 kg/ha kg/ha dan dan pupuk pupuk ZAZA dengan dosis 1.100 kg/ha memberikan dengan dosis 1.100 kg/ha memberikan pengaruh
pengaruh terhadap terhadap kandungan kandungan N N total total tanahtanah pada
pada lahan lahan pertanian pertanian tebu. tebu. Demikian Demikian jugajuga dengan
dengan fosfor fosfor tersedia tersedia tanah tanah pada pada EntisolEntisol hutan adal
hutan adalah 13,52 ppm, seah 13,52 ppm, sedangkan pada dangkan pada lahanlahan pertanian adalah
pertanian adalah 9,73 9,73 ppm. ppm. Kandungan fosforKandungan fosfor tersedia lebih tinggi pada hutan dibandingkan tersedia lebih tinggi pada hutan dibandingkan dengan lahan pertanian disebabkan karena dengan lahan pertanian disebabkan karena kandungan bahan organik yang lebih tinggi kandungan bahan organik yang lebih tinggi pada
pada tanah tanah ini. ini. Hanudin Hanudin (2000) (2000) mengatakamengatakann bahwa
bahwa bahan bahan organik organik tanah tanah mampumampu menyediakan unsur hara makro seperti N, P, S, menyediakan unsur hara makro seperti N, P, S, dan unsur hara
dan unsur hara mikro bagi tamikro bagi tanaman. naman. DisampingDisamping itu, kondisi pH tanah lahan pertanian yang agak itu, kondisi pH tanah lahan pertanian yang agak masam menyebabkan jumlah P tersedia tanah masam menyebabkan jumlah P tersedia tanah lebih sedikit. Faktor yang mempengaruhi lebih sedikit. Faktor yang mempengaruhi ketersediaan P untuk tanaman yang terpenting ketersediaan P untuk tanaman yang terpenting adalah pH tanah (Hardjowigeno, 2003), adalah pH tanah (Hardjowigeno, 2003), sehingga pH tanah netral pada lahan hutan sehingga pH tanah netral pada lahan hutan menyebabka
menyebabkan P n P tersedia tanah tinggi.tersedia tanah tinggi. Sedangkan
Sedangkan Kalium (K) tersedia tanah pada Kalium (K) tersedia tanah pada lahan pertanian
lahan pertanian lebih rendah dari lahan hutan.lebih rendah dari lahan hutan. Ketersediaan kalium sangat dipengaruhi oleh Ketersediaan kalium sangat dipengaruhi oleh bahan induk dan
bahan induk dan tingkat perkembangan tanah. Ktingkat perkembangan tanah. K terdapat dalam mineral-mineral primer tanah terdapat dalam mineral-mineral primer tanah seperti mineral feldspar, mika dan lain-lain, seperti mineral feldspar, mika dan lain-lain, sehingga ditemukan banyak dalam tanah tetapi sehingga ditemukan banyak dalam tanah tetapi
hanya sebagian kecil yang dapat dimanfaatkan hanya sebagian kecil yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman yaitu K yang larut dalam air oleh tanaman yaitu K yang larut dalam air ((Hardjowigeno, 2003).Hardjowigeno, 2003).
Sifat
Sifat fisika dan kimia tanah Entisol pada fisika dan kimia tanah Entisol pada kedua jenis penggunaan lahan, digunakan kedua jenis penggunaan lahan, digunakan sebagai
sebagai indikator indikator menetapkamenetapkan n fungsi-fungsifungsi-fungsi tanah dalam menentukan Indeks Kualitas tanah dalam menentukan Indeks Kualitas Tanah.
Tanah. Tanah Tanah dapat dapat berfungsi berfungsi dengan dengan baikbaik dalam menopang kehidupan organisme yang dalam menopang kehidupan organisme yang hidup di dalam dan di atasnya, menunjukkan hidup di dalam dan di atasnya, menunjukkan kualitas tanah yang baik.
kualitas tanah yang baik.
3. Indeks Kualitas Tanah 3. Indeks Kualitas Tanah
Perhitungan nilai Indeks Kualitas Tanah Perhitungan nilai Indeks Kualitas Tanah (IKT) mengacu pada perhitungan IKT dengan (IKT) mengacu pada perhitungan IKT dengan metode
metode Minimum Minimum Data Data SetsSets menurut Mausbah menurut Mausbah and Seybold (1998) dalam Partoyo (2005), yaitu and Seybold (1998) dalam Partoyo (2005), yaitu dengan
dengan menetapkan menetapkan fungsi fungsi tanah tanah dengandengan memilih indikator tanah yang sesuai dengan memilih indikator tanah yang sesuai dengan tingkat lapangan. Tanah mempunyai kualitas tingkat lapangan. Tanah mempunyai kualitas yang baik jika dapat mendukung kelangsungan yang baik jika dapat mendukung kelangsungan hidup organism
hidup organisme di dalam e di dalam dan di atasdan di atasnya. nya. HalHal ini tidak terlepas dari fungsi tanah sebagai ini tidak terlepas dari fungsi tanah sebagai tempat aktivitas biologi, mengatur dan membagi tempat aktivitas biologi, mengatur dan membagi air
air serta serta berfungsi berfungsi sebagai sebagai penyangga penyangga ((bufferbuffer capacity
capacity). ). Fungsi-fungsi Fungsi-fungsi tanah tanah dibagi dibagi dalamdalam beberapa
beberapa parameter parameter yang yang meliputi meliputi sifat sifat fisika,fisika, kimia dan biologi tanah yang sangat mendukung kimia dan biologi tanah yang sangat mendukung fungsi tanah tersebut.
fungsi tanah tersebut.
Tanah sebagai tempat aktivitas biologi Tanah sebagai tempat aktivitas biologi terdapat beberapa fungsi indikator yang terdapat beberapa fungsi indikator yang mendukung
mendukung aktivitas aktivitas biologi biologi yaitu yaitu mediamedia perakaran, kelengasan dan
perakaran, kelengasan dan nutrisi atau nutrisi atau keharaan.keharaan. Penentukan
Penentukan fungsi fungsi indikator indikator tanah tanah dengandengan menggunakan
menggunakan beberapa beberapa parameter parameter tanah. tanah. UntukUntuk fungsi indikator media perakaran ditentukan fungsi indikator media perakaran ditentukan dengan parameter kedalaman perakaran dan dengan parameter kedalaman perakaran dan berat volume (BV).
berat volume (BV). Fungsi indikator kelengasanFungsi indikator kelengasan ditentukan dengan parameter porositas, jumlah ditentukan dengan parameter porositas, jumlah karbon tanah dan persentase debu dan lempung. karbon tanah dan persentase debu dan lempung. Sedangkan untuk fungsi nutrisi ditentukan Sedangkan untuk fungsi nutrisi ditentukan dengan parameter pH tanah, P tersedia, K dengan parameter pH tanah, P tersedia, K tersedia, C organik dan N total.
tersedia, C organik dan N total.
Tanah berfungsi sebagai tempat pengaturan Tanah berfungsi sebagai tempat pengaturan dan penyaluran air menggunakan parameter dan penyaluran air menggunakan parameter persentase
persentase debu debu dan dan lempung, lempung, porositas porositas dandan berat
berat volume volume tanah. tanah. Sedangkan Sedangkan tanah tanah dapatdapat berfungsi
berfungsi sebagai sebagai tempat tempat penyangga penyangga yang yang baikbaik harus didukung
harus didukung oleh paramoleh parameter eter persentase persentase debudebu dan lempung, porositas, C organik dan bahan dan lempung, porositas, C organik dan bahan organik tanah.
organik tanah.
Data hasil perhitungan indeks kualitas tanah Data hasil perhitungan indeks kualitas tanah didapatkan dengan mengalikan nilai indeks didapatkan dengan mengalikan nilai indeks dengan nilai indikator tanah yang didapatkan dengan nilai indikator tanah yang didapatkan dari
dari perhitungan perhitungan koefisien koefisien regresi. regresi. HasilHasil perhitungan
perhitungan indeks indeks kualitas kualitas tanah tanah untuk untuk lahanlahan pertanian
pertanian yaitu yaitu 0,24 0,24 dan dan hutan hutan yaitu yaitu 0,38 0,38 yangyang disajikan
tanah berkisar antara 0 – 1, dan semakin nilai tanah berkisar antara 0 – 1, dan semakin nilai indeks mendekati 1 menunjukkan kualitas tanah indeks mendekati 1 menunjukkan kualitas tanah semakin baik.
semakin baik.
Berdasarkan kriteria kualitas tanah pada Berdasarkan kriteria kualitas tanah pada Tabel 3 bahwa Entisol pada kedua jenis Tabel 3 bahwa Entisol pada kedua jenis penggunaan
penggunaan lahan lahan menunjukkan menunjukkan kualitas kualitas tanahtanah rendah. Hal ini disebabkan Entisol merupakan rendah. Hal ini disebabkan Entisol merupakan tanah belum berkembang dan banyak dijumpai tanah belum berkembang dan banyak dijumpai pada tanah dengan bahan induk beragam (Munir, pada tanah dengan bahan induk beragam (Munir,
1996).
1996). Pada tanah yanPada tanah yang belum berkemg belum berkembang ataubang atau baru mulai berkembang, unsur hara m
baru mulai berkembang, unsur hara masih terikatasih terikat bahan
bahan induk induk dan dan belum belum tersedia tersedia bagi bagi tanaman.tanaman. Dari nilai IKT menunjukkan bahwa kualitas Dari nilai IKT menunjukkan bahwa kualitas tanah Entisol
tanah Entisol pada hutan pada hutan lebih tinggi dari lebih tinggi dari lahanlahan pertanian.
pertanian. Semakin Semakin tinggi tinggi kualitas kualitas tanahtanah menunjukkan tingkat kesuburan tanah semakin menunjukkan tingkat kesuburan tanah semakin baik.
baik.
Jenis tanah pada lahan pertanian dan hutan Jenis tanah pada lahan pertanian dan hutan adalah sama, tetapi karena adanya pengaruh adalah sama, tetapi karena adanya pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah menyebabkan faktor-faktor pembentuk tanah menyebabkan tingkat
tingkat kesuburan kesuburan tanah tanah berbeda. berbeda. MenurutMenurut Hardjowigeno (2003) bahwa faktor pembentuk Hardjowigeno (2003) bahwa faktor pembentuk tanah merupakan faktor yang menentukan dalam tanah merupakan faktor yang menentukan dalam pembentukan jenis-jenis ta
pembentukan jenis-jenis tanah.nah.
Faktor pembentuk tanah terdiri dari bahan Faktor pembentuk tanah terdiri dari bahan induk dan faktor lingkungan yang induk dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perubahan bahan induk menjadi mempengaruhi perubahan bahan induk menjadi tanah.
tanah. Faktor-faktor Faktor-faktor pembentuk pembentuk adalah : adalah : iklim,iklim, organisme,
organisme, relief relief atau satuan tofografi, bahan atau satuan tofografi, bahan induk dan waktu
induk dan waktu (Jenny, 1941). (Jenny, 1941). Tanah dan Tanah dan sifatsifat tanah yang terbentuk merupakan hasil interaksi tanah yang terbentuk merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah tersebut. antara faktor-faktor pembentuk tanah tersebut.
Lokasi lahan pertanian dan hutan Lokasi lahan pertanian dan hutan berdampingan
berdampingan dalam dalam satu satu blok, blok, maka maka faktor- faktor-faktor pem
faktor pembentuk tanah bentuk tanah seperti seperti iklim, tofograiklim, tofografi,fi, bahan
bahan induk induk dan dan waktu waktu adalah adalah relatif relatif sama.sama. Faktor yang paling berpengaruh pada lokasi Faktor yang paling berpengaruh pada lokasi penelitian
penelitian terhadap terhadap sifat-sifat sifat-sifat tanah tanah yangyang terbentuk adalah faktor organisme yang meliputi terbentuk adalah faktor organisme yang meliputi aktivitas manusia, tumbuhan dan aktivitas manusia, tumbuhan dan mikro-organisme yang sangat dipengaruhi oleh jenis organisme yang sangat dipengaruhi oleh jenis penggunaan lahan.
penggunaan lahan. Penggunaan
Penggunaan dan dan sistem sistem pengelolaan pengelolaan lahanlahan akan
akan berdampak berdampak terhadap terhadap tingkat tingkat kesuburankesuburan dengan mempengaruhi kandungan bahan dengan mempengaruhi kandungan bahan organik tanah. Sistem pertanian telah organik tanah. Sistem pertanian telah menyebabkan penurunan kandungan bahan menyebabkan penurunan kandungan bahan organik tanah sampai 50% selama 50 sampai organik tanah sampai 50% selama 50 sampai 100 tahun (
100 tahun (
Tabel 1. Hasil analisis sifat fisika tanah, kimia tanah dan kedalaman perakaran padaEntisol lahan Tabel 1. Hasil analisis sifat fisika tanah, kimia tanah dan kedalaman perakaran padaEntisol lahan
pertanian dan hutan pertanian dan hutan
Penggunaan lahan Penggunaan lahan Sifat Fisika dan Kimia
Sifat Fisika dan Kimia
Pertanian
Pertanian / / Harkat* Harkat* Hutan Hutan / / Harkat*Harkat*
Lengas
Lengas kapasitas kapasitas lapangan lapangan (%) (%) 29,50 29,50 30,2030,20 Berat
Berat volume volume (g.cm(g.cm-3-3) ) 1,60 1,60 1,511,51 Berat
Berat jenis jenis (g.cm(g.cm-3-3) ) 2,75 2,75 2,512,51 Tekstur tanah Tekstur tanah -- Pasir Pasir (%)(%) -- Debu Debu (%)(%) -- Lempung Lempung (%)(%) Pasir Geluhan Pasir Geluhan 83,69 83,69 13,12 13,12 3,20 3,20 Pasir Geluhan Pasir Geluhan 78,47 78,47 15,18 15,18 6,35 6,35 Porositas Porositas (%) (%) 41,80 41,80 39,8039,80 Kedalaman
Kedalaman akar akar (cm) (cm) 80 80 110110 pH H pH H22O O 6,546,54 AMAM 6,906,90 NN pH KCl pH KCl 5,19 5,19 5,785,78 N Total N Total (%) (%) 0,070,07 R R 0,050,05 R R P P Tersedia Tersedia ( ( ppm) ppm) 9,739,73 SS 13,5213,52 TT K
K Tersedia Tersedia (cmol(cmol(+)(+)/kg) /kg) 0,250,25 SS 0,910,91 TT
Bahan
Bahan organik organik (%) (%) 1,991,99 R R 2,362,36 R R
C
C organik organik (%) (%) 1,161,16 R R 1,371,37 R R
C:
C: N N ratio ratio 16,57 16,57 27,4027,40
Sumber:
Sumber: Balai Penelitian Balai Penelitian Tanah (2005)Tanah (2005) Keterangan*:
Zaenal Arifin: Analisis nilai indeks Zaenal Arifin: Analisis nilai indeks ……
Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan Indeks KualitaPerhitungan Indeks Kualitas Tanah Pada Entisol Lahan Pertanian dan Lahan Hutan ( Mauss Tanah Pada Entisol Lahan Pertanian dan Lahan Hutan ( Mausbah and Seybold, 1998)bah and Seybold, 1998)
Nilai
Nilai Indikator Indikator Tanah Tanah Indeks Kualitas Indeks Kualitas TanahTanah Lahan Hutan Lahan Hutan Lahan Lahan Pertanian Pertanian Fungsi Fungsi Tanah
Tanah Bobot Bobot I I Indikator Indikator TanahTanah
Bobot Bobot II II Bobot Bobot III III Indeks Indeks Bobot Bobot
Nilai skor nilai skor Nilai skor nilai skor
Lahan Lahan Hutan Hutan Lahan Lahan Pertanian Pertanian Rata-rata Rata-rata Medium Medium Perakaran 0,30 Perakaran 0,30 Jeluk
Jeluk perakaran perakaran cm cm 0,6 0,6 0,07 0,07 110 110 0,78 0,78 80 80 0,54 0,54 0,056 0,056 0,039 0,039 0,0480,048 Berat
Berat volume volume g/cm g/cm 0,4 0,4 0,048 0,048 1,51 1,51 0,95 0,95 1,6 1,6 0,50 0,50 0,046 0,046 0,024 0,024 0,0350,035
Kelengasan 0,30 Kelengasan 0,30 Porositas Porositas % % 0,2 0,2 0,024 0,024 39,8 39,8 0,13 0,13 41,8 41,8 0,60 0,60 0,003 0,003 0,014 0,014 0,0090,009 C-organik C-organik % % 0,4 0,4 0,048 0,048 1,37 1,37 0,46 0,46 1,16 1,16 0,20 0,20 0,022 0,022 0,010 0,010 0,0160,016 Debu+Lempung Debu+Lempung % % 0,4 0,4 0,048 0,048 21,53 21,53 0,25 0,25 16,32 16,32 0,07 0,07 0,012 0,012 0,003 0,003 0,0080,008 Keharaan 0,30 Keharaan 0,30 pH pH 0,1 0,1 0,012 0,012 6,9 6,9 0,40 0,40 6,54 6,54 0,16 0,16 0,005 0,005 0,002 0,002 0,0030,003 P P tsd tsd ppm ppm 0,2 0,2 0,024 0,024 13,52 13,52 0,73 0,73 9,73 9,73 0,20 0,20 0,017 0,017 0,005 0,005 0,0110,011 K K tsd tsd me/100 me/100 g g 0,2 0,2 0,024 0,024 0,905 0,905 0,64 0,64 0,25 0,25 0,05 0,05 0,015 0,015 0,001 0,001 0,0080,008 C-organik C-organik % % 0,3 0,3 0,036 0,036 1,37 1,37 0,46 0,46 1,16 1,16 0,20 0,20 0,017 0,017 0,007 0,007 0,0120,012 Melestarikan Melestarikan aktivitas aktivitas biologi biologi 0,4 0,4 N-tot % N-tot % 0,2 0,2 0,024 0,024 0,05 0,05 0,07 0,07 0,07 0,07 0,22 0,22 0,002 0,002 0,005 0,005 0,0030,003 Debu+Lempung Debu+Lempung % % 0,60 0,60 0,180 0,180 21,53 21,53 0,25 0,25 16,32 16,32 0,07 0,07 0,045 0,045 0,013 0,013 0,0290,029 Porositas Porositas % % 0,20 0,20 0,060 0,060 39,8 39,8 0,13 0,13 41,8 41,8 0,60 0,60 0,008 0,008 0,036 0,036 0,0220,022 Pengaturan Pengaturan dan dan penyaluran penyaluran air air 0,3 0,3 Berat
Berat volume volume g/cm g/cm 0,20 0,20 0,060 0,060 1,51 1,51 0,95 0,95 1,6 1,6 0,50 0,50 0,057 0,057 0,030 0,030 0,0440,044 Debu+Lempung Debu+Lempung % % 0,60 0,60 0,180 0,180 21,53 21,53 0,25 0,25 16,32 16,32 0,07 0,07 0,045 0,045 0,013 0,013 0,0290,029 Porositas Porositas % % 0,10 0,10 0,030 0,030 39,8 39,8 0,13 0,13 41,8 41,8 0,60 0,60 0,004 0,004 0,018 0,018 0,0110,011 Proses Proses mikrobiologis 0,30 mikrobiologis 0,30 C-organik C-organik % % 0,5 0,5 0,045 0,045 1,37 1,37 0,46 0,46 1,16 1,16 0,20 0,20 0,021 0,021 0,009 0,009 0,0150,015 Filter dan Filter dan buffering buffering 0,3 0,3 Bahan
Bahan Organik Organik % % 0,5 0,5 0,045 0,045 2,36 2,36 0,21 0,21 1,99 1,99 0,18 0,18 0,009 0,009 0,008 0,008 0,0090,009 Total
Tabel 3. Kriteria kualitas tanah
Tabel 3. Kriteria kualitas tanah berdasarkan nilai Indeks Kualitas Tanah (IKT)berdasarkan nilai Indeks Kualitas Tanah (IKT) No
No Kelas Nilai IKKelas Nilai IKT T Kriteria KualitaKriteria Kualitas Tanahs Tanah 1.
1. 0,80 0,80 – – 1,00 1,00 Sangat Sangat baikbaik 2. 2. 0,60 0,60 – – 0,79 0,79 BaikBaik 3. 3. 0,40 0,40 – – 0,59 0,59 SedangSedang 4. 4. 0,20 0,20 – – 0,39 0,39 RendahRendah 5.
5. 0,00 0,00 – – 0,19 0,19 Sangat Sangat RendahRendah Sumber : Partoyo (2005)
Sumber : Partoyo (2005)
Rice, 2002
Rice, 2002 cit.cit. Nurmi, 2005). Hal ini Nurmi, 2005). Hal ini disebabkan jumlah masukan bahan organik lebih disebabkan jumlah masukan bahan organik lebih kecil dari jumlah yang keluar
kecil dari jumlah yang keluar lewat produksi danlewat produksi dan biomasa
biomasa tanaman tanaman sehingga sehingga kandungan kandungan bahanbahan organik terus mengalami penurunan setiap organik terus mengalami penurunan setiap tahun.
tahun. Pada lahan Pada lahan pertanian pertanian yang dikelola yang dikelola baikbaik dengan pemberian pupuk organik, akan mampu dengan pemberian pupuk organik, akan mampu meningkatkan kandungan bahan organik tanah meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan unsur hara tersedia bagi tanaman. Hasil dan unsur hara tersedia bagi tanaman. Hasil penelitian
penelitian Partoyo Partoyo (2005) (2005) bahwa bahwa penambahanpenambahan tanah lempung dan pupuk kandang pada lahan tanah lempung dan pupuk kandang pada lahan pertanian
pertanian di di pasir pasir pantai pantai Bulak Bulak Tegalrejo,Tegalrejo, Samas, Bantul dapat memperbaiki kualitas tanah Samas, Bantul dapat memperbaiki kualitas tanah yang ditunjukkan dengan peningkatan C organik yang ditunjukkan dengan peningkatan C organik tanah, N total, N tersedia dan K tertukar tanah, N total, N tersedia dan K tertukar dibandingkan dengan lahan aslinya.
dibandingkan dengan lahan aslinya.
Salah satu faktor yang sangat menentukan Salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas tanah adalah kandungan bahan organik kualitas tanah adalah kandungan bahan organik tanah.
tanah. Kandungan Kandungan bahan bahan organik organik hutan hutan lebihlebih tinggi dari lahan pertanian. Hal ini dapat tinggi dari lahan pertanian. Hal ini dapat dijelaskan bahw
dijelaskan bahwa a pada hutan pada hutan yang di yang di dominasidominasi pohon
pohon matoa matoa pada pada puncak puncak musim musim kemaraukemarau (bulan September dan Oktober) sebagian besar (bulan September dan Oktober) sebagian besar daunnya akan gugur dan merupakan sumber daunnya akan gugur dan merupakan sumber bahan
bahan organik organik tanah. tanah. Pada Pada ekosistem ekosistem hutanhutan sebagian besar biomasa tanaman akan kembali sebagian besar biomasa tanaman akan kembali ke tanah dan mengalami dekomposisi sehingga ke tanah dan mengalami dekomposisi sehingga meningkatkan
meningkatkan bahan orgabahan organik tanah. nik tanah. SedangkanSedangkan pada
pada lahan lahan pertanian, pertanian, biomasa biomasa tanaman tanaman akanakan terangkut keluar bersamaan dengan produksi, terangkut keluar bersamaan dengan produksi, sehingga kandungan bahan organik tanah sehingga kandungan bahan organik tanah cenderung semakin menurun.
cenderung semakin menurun.
Tanah dengan kandungan dan kualitas bahan Tanah dengan kandungan dan kualitas bahan organik tinggi akan memberikan kondisi organik tinggi akan memberikan kondisi tumbuh dan berkembang yang baik bagi tumbuh dan berkembang yang baik bagi tanaman. Hal
tanaman. Hal ini disebabkan ini disebabkan oleh peranan oleh peranan bahanbahan org
organianik k dalam dalam memperbaikmemperbaik i i sifat-sisifat-si fatfat fisika, kimia dan biologi tanah. Peranannya fisika, kimia dan biologi tanah. Peranannya terhadap sifat fisika menyangkut terhadap sifat fisika menyangkut pe
pemelmelihiharaara an an strstr ukuktutur r tantan ah ah dedengnganan stabilitas agregat yang tinggi, memperbaiki stabilitas agregat yang tinggi, memperbaiki distribusi ukuran pori dan kapasitas tanah distribusi ukuran pori dan kapasitas tanah menyimpan air (
menyimpan air (water holding capacitywater holding capacity), serta), serta meningkatkan daya retensi air.
meningkatkan daya retensi air.
Pengaruh bahan organik terhadap sifat Pengaruh bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah dapat meningkatkan kimia tanah adalah dapat meningkatkan kapasitas pertukaran kation atau
kapasitas pertukaran kation atau CationCation Exchange
Exchange CapacityCapacity (CEC) (CEC) dadan dalam n dalam prosesproses dekomposisi dan mineralisasi bahan organik dekomposisi dan mineralisasi bahan organik yang dilakukan mikroorganisme tanah akan yang dilakukan mikroorganisme tanah akan melepaskan unsur-unsur nitrogen, fosfor, melepaskan unsur-unsur nitrogen, fosfor, belerang d
belerang dan an beberapa beberapa unsur mikro unsur mikro yang yang sangatsangat diperlukan tanaman dan organisme lainnya diperlukan tanaman dan organisme lainnya (Hanudin, 2000). Bahan organik dapat (Hanudin, 2000). Bahan organik dapat mengimmobilisasi bahan-bahan kimia buatan mengimmobilisasi bahan-bahan kimia buatan yang memberikan dampak merugikan terhadap yang memberikan dampak merugikan terhadap pertumbuhan
pertumbuhan tanaman, tanaman, mengkomplek mengkomplek logam- logam-logam berat, serta meningkatkan kapasitas logam berat, serta meningkatkan kapasitas sangga (
sangga (buffer capacitybuffer capacity)) tanah (tanah (Radjagukguk,Radjagukguk, 1988 ;
1988 ; Nurmi, Nurmi, 2003). 2003). Terhadap Terhadap sifat sifat biologibiologi tanah, bahan organik akan meningkatkan tanah, bahan organik akan meningkatkan aktivitas dan jumlah mikroorganisme tanah aktivitas dan jumlah mikroorganisme tanah sehingga respirasi tanah akan meningkat. sehingga respirasi tanah akan meningkat. Respirasi tanah yang tinggi menunjukkan Respirasi tanah yang tinggi menunjukkan tingkat dekomposisi dan oksidasi bahan organik tingkat dekomposisi dan oksidasi bahan organik yang baik.
yang baik.
KESIMPULAN KESIMPULAN
Dari hasil analisis tanah menunjukkan Dari hasil analisis tanah menunjukkan bahwa
bahwa Entisol Entisol hutan hutan mempunyai mempunyai tingkattingkat kesuburan tanah lebih tinggi dibandingkan lahan kesuburan tanah lebih tinggi dibandingkan lahan pertanian.
pertanian. Hal Hal ini ini di di dukung dukung dengan dengan hasilhasil perhitungan
perhitungan nilai nilai indeks indeks kualitas kualitas tanah tanah (IKT)(IKT) pada
pada lahan lahan hutan hutan yang yang lebih lebih tinggi tinggi dari dari lahanlahan pertanian,
pertanian, yaitu yaitu dengan dengan nilai nilai IKT IKT pada pada lahanlahan hutan 0,38 dan lahan pertanian 0,24.
hutan 0,38 dan lahan pertanian 0,24.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Hanudin,
Hanudin, E., E., 2000. 2000. Pedoman Pedoman Analisis Analisis KimiaKimia Tanah (Dilengkapi dengan Teori, Prosedur Tanah (Dilengkapi dengan Teori, Prosedur dan
dan Keterangan). Keterangan). Jurusan Jurusan Tanah. Tanah. FakultasFakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Pertanian UGM. Yogyakarta. Hardjowigeno,
Hardjowigeno, S., 2003. S., 2003. Klasifikasi TanaKlasifikasi Tanah Danh Dan Pedogenesis.
Pedogenesis. Edisi Edisi Revisi. Revisi. AkademikaAkademika Pressindo.
Jenny,
Jenny, H., 1H., 1941. 941. Factors Factors Of Of Soil FSoil Formation. ormation. AA System of Quantitative Pedology. System of Quantitative Pedology. McGRAW-HILL BOOK COMPANY, Inc. McGRAW-HILL BOOK COMPANY, Inc. New York and L
New York and London.ondon.
Mausbach, M. J and C. A. Seybold, 1998. Mausbach, M. J and C. A. Seybold, 1998. Assessment Of Soil Quality. In Soil Quality Assessment Of Soil Quality. In Soil Quality and Agr
and Agricultural Sicultural Sustainability. ustainability. Ann AAnn Arborrbor Press. Che
Press. Chelsea. Michigan. lsea. Michigan. pp 33-34.pp 33-34. Nurmi,
Nurmi, 2005. 2005. Pengikatan Pengikatan (Sequestrasi) Karbon(Sequestrasi) Karbon Melalui Pengolahan Konservasi Dan Melalui Pengolahan Konservasi Dan Pengelolaan
Pengelolaan Residu Residu Tanaman. Tanaman. ProgramProgram Pasca Sa
Pasca Sarjana. rjana. Institut PerInstitut Pertanian Bogor.tanian Bogor.
Partoyo,
Partoyo, 2005. 2005. Analisis IAnalisis Indeks Kuandeks Kualitas Tanahlitas Tanah Pertanian Di Lahan Pasir Pantai Samas Pertanian Di Lahan Pasir Pantai Samas Yogyakarta.
Yogyakarta. Ilmu PIlmu Pertanian Vol. ertanian Vol. 12 No. 12 No. 2,2, 140 -151. Jurusan Ilmu Tanah UPN 140 -151. Jurusan Ilmu Tanah UPN “Veteran” Yogyakarta.
“Veteran” Yogyakarta. Radjagukguk,
Radjagukguk, B., B., 1988. 1988. Kimia Kimia Tanah. Tanah. ProgramProgram Studi
Studi Ilmu Ilmu Tanah. Tanah. Jurusan Jurusan Ilmu-IlmuIlmu-Ilmu
Tanah.
Tanah. Fakultas PFakultas Pasca asca Sarjana Sarjana UniversitasUniversitas Gadjah Mada. Yokyakarta.
Gadjah Mada. Yokyakarta.
Rovira, A. D. and E. L. Greacen, 1957. The Rovira, A. D. and E. L. Greacen, 1957. The Effect of Agregate Disruption on Effect of Agregate Disruption on the
theActivity of Microorganism in the Soil.Activity of Microorganism in the Soil. Aust J.
Aust J. Agr. Agr. Res. 8:Res. 8: 6-596-59 Tim
Tim Pemetaan Pemetaan Tanah Tanah UGM, UGM, 2008. 2008. PemetaanPemetaan dan Kesesuaian Lahan, Ameliorasi Lahan dan Kesesuaian Lahan, Ameliorasi Lahan dan Pemetaan Topografi Kebun Pendidikan, dan Pemetaan Topografi Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian Penelitian dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada (KP4 UGM). Universitas Gadjah Mada (KP4 UGM). Kerja sama Kebun Pendidikan, Penelitian Kerja sama Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian Universitas dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Tanah Gadjah Mada dengan jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Mada. Yogyakarta. Winarso,
Winarso, S., S., 2005. 2005. Kesuburan Kesuburan Tanah. Tanah. Dasar- Dasar-Dasar Kes
Dasar Kesehatan Dan Kualitas ehatan Dan Kualitas Tanah. Tanah. GavaGava Media.