• Tidak ada hasil yang ditemukan

761_SNI 7508-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "761_SNI 7508-2011"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)SNI 7508:2011. Tata cara penentuan jenis unit instalasi pengolahan air berdasarkan sumber air baku. ICS 91.140.60; 13.060.99. Badan Standardisasi Nasional. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Standar Nasional Indonesia.

(2) Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. © BSN 2011.

(3) SNI 7508:2011. Daftar isi …………………………………………………………………………………………......... i Prakata …………………………………………………………………………………………......… ii Pendahuluan ……………………………………………………………………………………........ iii 1 Ruang lingkup ……………………………………………………………………………….......... 1 2 Acuan normatif ………………………………………………………………………………........ 1 3 Istilah dan definisi ……………………………………………………………………………....... 1 4 Klasifikasi sumber air baku…. ………………………………………………………………....... 2 5 Kualitas dan karakteristik air baku ……………………………………………………………… 2 5.1 Kualitas air baku ………………………………………………………………………......... 2 5.2 Karakteristik air baku …………………………………………………………..................... 2 6 Alternatif jenis pengolahan air ………………………………………………………………....... 4 Lampiran A …………………………………………………….........…………………………....... 6 Lampiran B ..........................................……........................................................................... 8 Lampirab C ............................................. ............................................................................ 13 Lampiran D .......................................................................................................................... 15 Bibliografi ………………………………………………...............................................................16. © BSN 2011. i. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Daftar isi.

(4) SNI 7508:2011. Standar ini merupakan SNI baru untuk mengarahkan jenis unit pengolahan berdasarkan klasifikasi sumber air baku. Standar ini mengacu pada hasil-hasil penelitian dan pengalaman yang telah digunakan oleh masyarakat secara luas baik dalam hal perencanaan, sistem, maupun metode pembangunan yang digunakan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Lingkungan Permukiman pada Subpanitia Teknis 91-01-S3 Perumahan, Sarana, dan Prasarana Lingkungan Permukiman dalam rangka memenuhi efisiensi dan meningkatkan hasil pembangunan dalam bidang sarana dan prasarana perumahan. Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 08 Tahun 2007 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 4-5 Desember 2007 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan stakeholder yang mewakili unsur pemerintah, pakar/tenaga ahli, produsen dan konsumen/pengguna.. © BSN 2011. ii. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Prakata.

(5) SNI 7508:2011. Tata cara penentuan jenis pengolahan air berdasarkan sumber air baku ini berisi mengenai klasifikasi sumber air baku, kualitas dan karakteristik air baku, dan alternatif jenis pengolahan air yang diperlukan dan merupakan rujukan untuk para perencana, produsen dan pengelola penyediaan air minum. Standar ini merupakan pedoman bagi perencana, produsen, pengguna, dan pengelola unit instalasi pengolahan air (unit IPA). Standar ini disusun dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, yaitu Bagian Kedua Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah, Pasal 38 butir b. Menetapkan norma, standar, pedoman, dan manual. Daftar kriteria mutu air baku berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 ditampilkan pada Lampiran A, dan persyaratan kualitas air minum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 untuk memberi kemudahan kepada pengguna dalam memahami standar ini.. © BSN 2011. iii. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Pendahuluan.

(6) SNI 7508:2011. 1. Ruang lingkup. Standar ini menetapkan tata cara penentuan jenis pengolahan air berdasarkan sumber air baku meliputi: klasifikasi sumber air baku, kualitas dan karakteristik air baku, serta jenis pengolahan air minum.. 2. Acuan normatif. SNI DT 91-0002-2007, Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air. 3. Istilah dan definisi. 3.1 air baku air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut sebagai air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum 3.2 air minum air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 3.3 air tanah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah 3.4 air permukaan semua air yang terdapat pada permukaan tanah 3.5 air angkasa semua air yang terdapat di atas permukaan tanah 3.6 kesadahan konsentrasi total dari ion kalsium dan magnesium dalam air yang berbentuk kalsium karbonat 3.7 unit instalasi pengolahan air (unit IPA) suatu unit yang dapat mengolah air baku melalui proses fisika, dan/atau kimia, dan/atau biologi tertentu sehingga menghasilkan air minum. © BSN 2011. 1 dari 13. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Tata cara penentuan jenis pengolahan air berdasarkan sumber air baku.

(7) SNI 7508:2011. Klasifikasi sumber air baku. Klasifikasi sumber air baku sesuai dengan Gambar 1. Air sungai Air danau alam dan danau buatan. Air permukaan. Air laut Air tanah dangkal Sumber air baku. Air tanah. Air tanah dalam Mata air. Air angkasa. Air hujan. Gambar 1. 5 5.1. Klasifikasi sumber air. Kualitas dan karakteristik air baku Kualitas air baku. Air baku yang dapat diolah dengan unit IPA harus memenuhi persyaratan baku mutu air baku untuk air minum sesuai persyaratan yang berlaku. 5.2. Karakteristik air baku. Parameter yang terdapat di dalam air baku sangat tergantung pada daerah yang dilaluinya, khususnya untuk air permukaan. Parameter air baku menurut jenis sumber air dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Sumber air 1 Air permukaan 1.1 Air sungai 1.1.1 Non gambut. 1.1.2 Air gambut. Parameter yang harus diperhatikan dalam air baku Parameter. Fisika : kekeruhan, TSS, dan bau Kimia anorganik : pH, BOD, COD, DO, Total P, nitrit, nitrat, amoniak Kimia organik : lemak, detergen, pestisida Mikrobiologi : Fekal koli dan total koli Fisika : Kimia anorganik : Kimia organik Mikrobiologi. © BSN 2011. : :. Keterangan. Tergantung daerah yang dilalui. Apabila ada logam berat dan pestisida maka harus diperiksa secara khusus. kekeruhan, warna, dan TDS Tergantung daerah yang dilalui dan pH, BOD, COD, DO, Total P, nitrit, nitrat, amoniak daerah sekelilingnya. Apabila ada logam lemak, detergen, pestisida berat dan pestisida Fekal koli dan total koli maka harus diperiksa secara khusus. 2 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. 4.

(8) SNI 7508:2011. Parameter yang harus diperhatikan dalam air baku (lanjutan). Sumber air 1.1.3 Air payau. Parameter Fisika : TDS, TSS Kimia anorganik : pH, BOD, COD, DO, Total P, nitrit, nitrat, amoniak, klorida Kimia organik : lemak dan detergen Mikrobiologi : Fekal koli dan total koli 1.2 Air danau alami Fisika : kekeruhan, TDS dan buatan Kimia anorganik : pH, BOD, COD, DO, Total P, nitrit, nitrat, total N, amoniak Kimia organik : lemak, detergen, pestisida Mikrobiologi : Fekal koli dan total koli 1.3 Air laut. 2 Air tanah 2.1 Air tanah dangkal. Fisika : Kimia anorganik :. Keterangan Apabila ada logam berat dan pestisida maka harus diperiksa secara khusus.. Tergantung daerah yang dilalui sungai dan daerah sekelilingnya. Apabila ada logam berat dan pestisida maka harus diperiksa secara khusus. TDS, TSS Tergantung daerah sekelilingnya. pH, DO, Total P, nitrit, nitrat, amoniak, klorida Apabila ada logam berat maka harus diperiksa secara Fekal koli dan total koli khusus.. Kimia organik Mikrobiologi. : :. Fisika. : bau, rasa, warna. Tergantung jenis tanah dan batuan yang dilalui serta daerah terbangun sekelilingnya.. Kimia anorganik : pH, kesadahan, Total P, nitrit, nitrat, amoniak, Fe dan Mn Kimia organik : lemak, detergen, pestisida Mikrobiologi : Fekal koli dan total koli Tergantung jenis 2.2 Air tanah dalam Fisika : bau, rasa, warna Kimia anorganik : pH, kesadahan, CO2 agresif, tanah dan batuan total P, nitrit, nitrat, amoniak, yang dilalui. Fe dan Mn Kimia organik :Mikrobiologi :2.3 Mata air Fisika : bau, rasa Kimia anorganik : pH, CO2 agresif, sulfur Kimia organik :Mikrobiologi :3 Air angkasa Tergantung kualitas 3.1 Air hujan Fisika : TDS udara. Kimia anorganik : pH, kalsium, amoniak, natrium, kalium, sulfat, nitrat, klorida, nitrit, nitrat, karbonat Kimia organik :Mikrobiologi :-. © BSN 2011. 3 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Tabel 1.

(9) SNI 7508:2011. Secara umum kualitas air olahan harus memenuhi baku mutu air minum yang berlaku. Air baku yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan baku mutu air minum harus diolah terlebih dahulu sesuai dengan jenis air bakunya. Untuk parameter pencemaran tertentu harus mengalami pengolahan lebih lanjut yang dapat dilakukan sesuai dengan Tabel 2. Tabel 2 Parameter a) Fisika 1) Bau. 2) Rasa 3) Kekeruhan. 4) Warna. b) Kimia anorganik 1) NO3 sebagai N 2) NH3 - N 3) Logam berat (Arsen, barium, selenium, cadmium, krom, tembaga, timbal, seng) 4) Besi, mangan. Alternatif pengolahan air. Masalah kualitas. Alternatif pengolahan. Bau tanah. Saringan karbon aktif atau aerasi. Bau sulfur Rasa asin/payau. Aerasi Aerasi + saringan karbon aktif, reverse osmosis, destilasi Saringan pasir lambat. Media penyaring dapat berupa pasir aktif atau arang batok kelapa. Tergantung kadar Cl dan pendapat Masyarakat.. Kekeruhan 5 sampai dengan 50 NTU Kekeruhan 50 sampai Instalasi pengolahan air dengan 600 NTU Kekeruhan lebih dari Instalasi pengolahan air 600 NTU dilengkapi dengan prasedimentasi Warna sampai dengan Saringan karbon aktif 50 TCU Warna 50 sampai Instalasi pengolahan air dengan 200 TCU dan saringan karbon aktif Nitrat >50 mg/L. Ion exchange (untuk air tanah) Preklorinasi Koagulasi, atau ion exchange, atau presipitasi, atau filtrasi membran, adsorbsi dengan activated alumina Oksidasi melalui aerasi, pembubuhan klorin, permanganat dan dilanjutkan dengan proses sedimentasi (opsional) dan filtrasi. 5) Air raksa. © BSN 2011. Keterangan. Terutama untuk air baku dengan Fe ≤ 5 mg/L.. Tidak boleh dipakai sebagai air baku untuk air minum.. 4 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. 6 Alternatif jenis pengolahan air.

(10) SNI 7508:2011. Parameter 6) Fluorida. 7) Nitrit sebagai N 8) Sulfat c) Mikrobiologi 1) Fekal koli 2) Total koli. © BSN 2011. Alternatif pengolahan air (lanjutan). Masalah kualitas. Alternatif pengolahan a) Koagulasi dan sedimentasi b) Adsorbsi dengan activated alumina c) Ion exchange Klorinasi. Keterangan. Ion exchange Desinfeksi Desinfeksi. 5 dari 16. Merupakan bagian dari unit IPA Merupakan bagian dari unit IPA. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Tabel 2.

(11) SNI 7508:2011. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001 TANGGAL 14 DESEMBER 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. Tabel A.1 Parameter Fisika Temperatur. Kriteria mutu air berdasarkan kelas. Satuan. 0. C. Kelas. Keterangan. I. II. III. IV. deviasi 3. deviasi 3. deviasi 3. deviasi 5. Residu terlarut. mg/L. 1000. 1000. 1000. 2000. Residu tersuspensi. mg/L. 50. 50. 400. 400. 6-9. 6-9. 6-9. 5-9. Kimia anorganik pH BOD COD DO Total Fosfat sebagai P NO3 sebagai N NH3-N. mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L. 2 10 6 0,2 10 0,5. 3 25 4 0,2 10 (-). 6 50 3 1 20 (-). 12 100 0 5 20 (-). Arsen Kobalt Barium Boron Selenium Kadmium Khrom (VI) Tembaga. mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L. 0,05 0,2 1 1 0,01 0,01 0,05 0,02. 1 0,2 (-) 1 0,05 0,01 0,05 0,02. 1 0,2 (-) 1 0,05 0,01 0,05 0,02. 1 0,2 (-) 1 0,05 0,01 0,01 0,02. Besi. mg/L. 0,3. (-). (-). (-). Timbal. mg/L. 0,03. 0,03. 0,03. 1. Mangan Air raksa Seng. mg/L mg/L mg/L. 0,1 0,001 0,05. (-) 0,002 0,05. (-) 0,002 0,05. (-) 0,005 2. Deviasi temperatur dari keadaan alamiahnya Bagi pengolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi ≤ 5000 mg/L Apabila secara alamiah di luar rentang, ditentukan berdasarkan kondisi alamiah. Angka batas minimum. Bagi perikanan, kandungan ammonia bebas untuk ikan yang peka. ≤ 0,02 mg/L sebagai NH3. Bagi pengolahan air minum secara. konvensional, Cu ≤ 1 mg/L Bagi pengolahan air minum secara. konvensional, Fe ≤ 5 mg/L Bagi pengolahan air minum secara konvensional,. Bagi pengolahan air minum secara konvensional,. Khlorida Sianida Fluorida Nitrit sebagai N. mg/L mg/L mg/L mg/L. 600 0,02 0,5 0,06. (-) 0,02 1,5 0,06. (-) 0,02 1,5 0,06. (-) (-) (-) (-). Pb ≤ 0,1 mg/L. Zn ≤ 5. mg/L. Bagi pengolahan air minum secara konvensional,. NO2 − N ≤ 1. mg/L Sulfat Khlorin bebas Belerang sebagai H2S. mg/L mg/L mg/L. 400 0,03 0,002. (-) 0,03 0,002. (-) 0,03 0,002. (-) (-) (-). Bagi ABAM tidak disyaratkan Bagi pengolahan air minum secara konvensional, S sebagai. H 2S < 0,1 mg/L. © BSN 2011. 6 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Lampiran A.

(12) SNI 7508:2011. Parameter Mikrobiologi Fekal koliform Total koli. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (lanjutan). Satuan. jml/100ml jml/100ml. Kelas. Keterangan. I. II. III. IV. 100 1000. 1000 1000. 2000 5000. 2000 10000. Bagi pengolahan air minum secara konvensional,. fekal koliform ≤ 2000 jml / 100 ml dan total koli. ≤ 10000 jml / 100 ml. Radioaktivitas Gross A Gross B Kimia organik Minyak dan lemak Detergen sebagai MBAS Senyawa fenol sebagai fenol BHC Aldrin / Dieldrin Chlordane DDT Heptachlor dan Heptachlor epoxide Lindane Methoxychlor Endrin Toxaphan. bq/L bq/L. 0,1 1. 0,1 1. 0,1 1. 0,1 1. ug/L ug/L. 1000 200. 1000 200. 1000 200. (-) (-). ug/L. 1. 1. 1. (-). ug/L ug/L ug/L ug/L ug/L. 210 17 3 2 18. 210 (-) (-) 2 (-). 210 (-) (-) 2 (-). (-) (-) (-) 2 (-). ug/L ug/L ug/L ug/L. 56 35 1 5. (-) (-) 4 (-). (-) (-) 4 (-). (-) (-) (-) (-). Keterangan: mg = milligram μg = mikrogram ml = mililiter L = liter bq = bequerel MBAS = methylene blue active substance ABAM = air baku untuk air minum Logam berat merupakan logam terlarut Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk pH dan DO Bagi pH merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai yang tercantum Nilai DO merupakan batas minimum Arti ( - ) di atas menyatakan bahwa untuk kelas dimaksud, parameter tersebut tidak dipersyaratkan Tanda ≤ adalah lebih kecil atau sama dengan Tanda < adalah lebih kecil. © BSN 2011. 7 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Tabel A.1.

(13) SNI 7508:2011. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM. Persyaratan kualitas air minum 1. Bakteriologis Parameter 1 a. Air Minum E. coli atau fekal koli b. Air yang masuk sistem distribusi E. coli atau fekal koli Total Bakteri Coliform c. Air pada sistem distribusi E. coli atau fekal koli Total Bakteri Coliform. Satuan 2. Kadar maksimum yang diperbolehkan 3. Jumlah per 100 ml sampel. 0. Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel. 0 0. Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel. 0 0. Keterangan 4. 2. Kimia A. Bahan-bahan inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter. Satuan. 1 Antimony Air raksa Arsenic Barium Boron Cadmium. 2 (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 0,005 0,001 0,01 0,7 0,3 0,003. Kromium Tembaga Sianida Fluoride Timah Molybdenum Nikel Nitrat (sebagai NO3-) Nitrit (sebagai NO2-) Selenium. (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter). 0,05 2 0,07 1,5 0,01 0,07 0,02 50 3 0,01. © BSN 2011. 8 dari 16. Keterangan 4. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Lampiran B.

(14) SNI 7508:2011. Parameter 1 Ammonia Alumunium Klorida Copper Kesadahan Hidrogen sulfida Besi Mangan pH Sodium Sulfate Total padatan terlarut Seng. Satuan 2 (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 1,5 0,2 250 1 500 0,05 0,3 0,1 6,5 – 8,5 200 250 1000 3. Keterangan 4. C. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter 1 Chlorinated alkanes carbon tetrachloride dichloromethane 1,2-dichloroethane 1,1,1-trichloroethane Chlorinated ethenes vinyl chloride 1,1-dichloroethene 1,2-dichloroethene Trichloroethene Tetrachloroethene Aromatic hydrocarbons Benzene Toluene Xylenes benzo[a]pyrene Chlorinated benzenes Monochlorobenzene 1,2-dichlorobenzene 1,4-dichlorobenzene Trichlorobenzenes (total) Lain-lain di(2-ethylhexyl)adipate di(2-ethylhexyl)phthalate Acrylamide Epichlorohydrin Hexachlorobutadiene edetic acid (EDTA) Tributyltin oxide © BSN 2011. Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 2 3 4 (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 2 20 30 2000. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 5 30 50 70 40. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 10 700 500 0,7. (μg/liter) (μg/liter). 300 1000. (μg/liter) (μg/liter). 300 20. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 80 8 0,5 0,4 0,6 200 2 9 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. B. Bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen).

(15) SNI 7508:2011. Parameter 1 Toluene Xylene Ethylbenzene Styrene Monochlorobenzene 1.2 -dichorobenzene 1.4-dicholorobenzene Trichorobenzenes(Total) Desinfektan dan hasil sampingannya Chlorine 2-cholorophenol 2,4-dichlorophenol 2,4,6-trichlorophenol. Satuan 2 (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 24 – 170 20 – 1800 2 – 200 4 – 2600 10 – 120 1 – 10 0,3 – 30 5 – 50. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 600 – 1000 0,1 – 10 0,3 – 40 2 – 300. Keterangan 4. E. Pestisida Parameter. Satuan. 1. 2 (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 20 10 0,03 2 30 5 0,2 30 2 1. (μg/liter). 30. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 20 20 0,03 1 9 2 2 20 10 6 20 9 20 20 100. Alachlor Aldicarb aldrin/dieldrin Atrazine Bentazone Carbofuran Chlordane Chlorotoluron DDT 1,2-dibromo- 3chloropropane 2,4-D 1,2-dichloropropane 1,3-dichloropropene Heptachlor and Heptachlor epoxide Hexachlorobenzene Isoproturon Lindane MCPA Methoxychlor Metolachlor Molinate Pendimethalin Pentachlorophenol Permethrin Propanil Pyridate © BSN 2011. 10 dari 16. Keterangan 4. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. D. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan).

(16) SNI 7508:2011. Parameter 1 Simazine Trifluralin Chlorophenoxy herbicides selain 2,4-D dan MCPA 2,4-DB Dichlorprop Fenoprop Mecoprop 2,4,5-T F.. 2 (μg/liter) (μg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 2 20. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 90 100 9 10 9. Keterangan 4. Desinfektan dan hasil sampingannya Parameter. 1 Monochloramine Chlorine Bromate Chlorite Chlorophenol 2,4,6trichlorophenol Formaldehyde Trihalomethanes Bromoform Dibromochloromethane Bromodichloromethane Chloroform Chlorinated acetic acids Dichloroacetic acid Trichloroacetic acid Chloral hydrate (Trichloroacetal-dehyde) Halogenated acetonitriles Dichloroacetonitrile Dibromoacetonitrile Trichloracetonitrile Cyanogen chloride (sebagai CN) G.. Satuan. Satuan 2 (mg/liter) (mg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 3 5 25 200 200. (μg/liter). 900. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 100 100 60 200. (μg/liter) (μg/liter). 50 100. (μg/liter). 10. (μg/liter) (μg/liter) (μg/liter). 90 100 1. (μg/liter). 70. Satuan. Kadar maksimum yang diperbolehkan 3 0,1 1. Keterangan 4. Radioaktifitas Parameter. 1 Gross alpha activity Gross beta activity. © BSN 2011. 2 (Bq/liter) (Bq/liter). 11 dari 16. Keterangan 4. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. E. Pestisida (lanjutan).

(17) SNI 7508:2011. Fisik Parameter. 1 Parameter Fisik Warna Rasa dan bau Temperatur. 2. Kadar maksimum yang diperbolehkan 3. TCU. 15. ºC. Suhu udara + 3 ºC. Kekeruhan. NTU. 5. © BSN 2011. Satuan. Keterangan 4. Tidak berbau dan berasa. 12 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. H..

(18) SNI 7508:2011. Pengolahan air konvensional umumnya melalui proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi.. Gambar C.1. Gambar C.2. Diagram pengolahan air konvensional. Diagram pengolahan air baku dari air permukaan. Catatan 1 : Proses lain yang dibutuhkan bila terdapat polutan dengan parameter, sesuai Tabel 2.. © BSN 2011. 13 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Lampiran C (Informatif) Gambar jenis pengolahan air.

(19) SNI 7508:2011. Gambar C.3. © BSN 2011. Diagram pengolahan air baku dari air tanah. 14 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Keterangan: a) pengolahan air tanah dengan metode desinfeksi; b) pengolahan air tanah untuk menyisihkan Fe dan Mn; c) pengolahan air tanah untuk menyisihkan kesadahan..

(20) SNI 7508:2011. Daftar nama dan lembaga. 1). Pemrakarsa Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.. 2). Penyusun Nama Ir. Siti Bellafolijani, M.Eng Ir. Oloan Simatupang, M. Eng Sopan, ST, MT Suryanto, ST Ratria Anggraini, ST Ir. Essy Asyah Ir. Aries Siti Fatimah Ir. Budhianto Ir. Elisabeth Tarigan Ir. Sulaeman. © BSN 2011. Lembaga Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan. 15 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Lampiran D (Informatif).

(21) SNI 7508:2011. Kawamura, Susumu. Integrated Design of Water Treatment Facilities. John Willey & Sons, Inc., 1991 World Health Organization. Guidelines for Drinking-water Quality. Third Edition. Geneva, 2004 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. © BSN 2011. 16 dari 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”. Bibliografi.

(22)

Gambar

Tabel 1    Parameter yang harus diperhatikan dalam air baku
Tabel 2    Alternatif pengolahan air
Gambar jenis pengolahan air
Gambar C.3     Diagram pengolahan air baku dari air tanah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan begitu, Woods merupakan pegolf termuda yang mampu meraih 60 gelar selama ini.. Sebelumnya, Sam Snead tercatat sebagai

Hal ini sesuai, senyawa keton tidak terjadi perubahan warna atau muncul endapan yang disebabkan sikloheksanon maupun aseton tidak bereaksi dengan reagen fehling, karena

Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang pemotretan model dengan kamera digital dalam !entuk lisan, tulisan, dan gam!ar atau media lainnya' T's asil

Teknik pengambilan sampel menggunakan salah satu metode Non Probabilty Sampling yaitu Purposive Sampling di mana anggota populasi dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan

Sebagai komponen penting dalam pendidikan tinggi kesehatan, tata kelola laboratorium juga mencerminkan mutu pendidikan yang dapat mempengaruhi penilaian dalam kegiatan

Dalam strategi pengajaran dan pembelajaran seni bahasa guru harus menetapkan objektif yang perlu dicapai oleh murid dengan merujuk Standard Kandungan dan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.. Departemen Kesehatan

Tindakan afrimatif dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih representative dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan