• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM

KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS

Oleh: DIANA NIM AIDI09206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

(2)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 2

HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM

KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS

Diana, Prof.Dr.Hj.Emosda,M.Pd.Kons dan Mohamad Muspawi, S.Pd.i., M.Pd.I.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi

ABSTRAK

Diana. 2014. “Hubungan Ketertiban Belajar Siswa Didalam Kelas Dengan

Hasil Belajar PKN Kelas Tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas”.

Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi,

Pembimbing I Prof. Dr. Hj. Emosda, M.Pd, kons, Pembimbing II Mohamad Muspawi, S.Pd.i., M.Pd.I.

Kata kunci: Hubungan, Ketertiban Belajar Siswa, Hasil Belajar

Ketertiban belajar siswa merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Ketertiban menjadi salah satu factor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan hasil belajar siswa yang akan diperoleh siswa. Hasil belajar siswa adalah perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap, dan keterampilan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn (2) Bagaimanakah kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn (3) Apakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian ini adalah korelatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Pada kelas tinggi semester ganjil. Jumlah populasinya adalah 120 siswa ditentukan dengan mengambil 50% jumlah seluruh siswa SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan teknik probality sampling , dan jumlah sampelnya 60 siswa.

Instrument pengumpulan data menggunakan angket dengan memakai skala likers yang masing-masing sudah judgementkan dengan pakar ahli dan telah memenuhi teknik korelasi product moment.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas adalah termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 0,498, untuk hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas adalah termasuk kategori tinggi dengan nilai rata-rata 70,07 sampai 77,33. Berdasarkan perhitungan product moment diperoleh > , (0,498 > 0,254), dapat diinterprestasikan

bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

Dari hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa ketertiban belajar siswa termasuk kategori baik, untuk hasil belajar termasuk kategori tinggi. Maka

(3)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 3

dapat disimpulkan terdapat hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Dengan menggunakan rumus uji t, Pada taraf signifikan 5% dengan derajat df = n – 2, jadi diperoleh > ( 4,374 > 2,000 ). Jadi ditolak, dan diterima.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentukan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan dirumah maupun melalui pendidikan disekolah. Tanpa adanya pendidikan dirumah maupun disekolah akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik dan dapat menentukan masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah iti sendiri dengan kerangka pendidikan nasional.

Sebagaimana ditetapkan dalam UU No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil tertib, dan bekerja keras, professional, dan bertanggung jawab, serta sehat jasmani dan rohani. Proses belajar mengajar merupakan inti dari suatu kegiatan pendidikan sebagai inti dari kegiatan pendidikan, proses belajar adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan tujuan itu sendiri adalah “usaha untuk memberikan perumusan hasil yang diharapkan siswa subjek belajar, setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar.

Menurut Slameto (2003:2) bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.” Perubahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat dan penyesuaian diri.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa “Proses belajar mengajar adalah serangkaian kegiatan belajar mengajar yang konsisten dan berkesinambungan menuju kearah tujuan yang ditetapkan.” Yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah anak didik yang merupakan subjek dari suatu kegiatan pengajaran, selain itu peran guru tidak kalah pentingnya oleh karena itu proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai tujuanbelajar tersebut dapat tercapai yang terwujud dalam suatu hasil belajar.

Hasil belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa, bagi seorang guru, hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilainan terhadap keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan belajarnya. Setiap individu yang menjalankan suatu proses pendidikan pastinya menginginkan hasil yang optimal.

(4)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 4

Untuk mencapainya harus ada interaksi yang tertib dalam proses belajar mengajar. Ketertiban disini diartikan sebagai suatu pola proses pembelajaran siswa diadalam kelas dengan ketentuan yang sudah ada didalam kelas dan ditaati oleh semua pihak secara sadar, baik pihak guru maupun siswa/anak didik.

Dengan demikian ia akan senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan dan kepentingan dirinya. Jika ketertiban belajar siswa ini dikembangkan ke arah yang positif maka peluang untuk memperoleh keberhasilan dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya akan sangat besar. Di sini siswa harus mempunyai harapan-harapan dan inspirasi yang cukup tinggi, agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan baik.

Hasil belajar siswa akan optimal apabila siswa tersebut mau berusaha keras dan dengan ketertiban yang tinggi juga disertai dengan kepatuhan terhadap aturan dan norma. Ketertiban siswa dalam belajar juga menjadi salah satu penentu keberhasilan diberbagai aspek kehidupan. Demikian juga dengan aspek pendidikan, yang untuk mencapai sebuah keberhasilan harus ada suatu ketertiban. Jika ketertiban tidak diterapkan dalam suatu usaha, pada akhirnya dapat membawa dampak yang tidak baik terhadap hasil usaha. Salah satu bentuk ketertiban yang harus dimiliki siswa ialah ketertiban belajar siswa dalam menentukan dan menggunakan cara belajar, memanfaatkan waktu dalam belajar, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik tugas dirumah maupun tugas disekolah. Ketertiban belajar siswa tidak bergantung pada suatu aspek, banyak faktor yang mempengaruhi bangkit tidaknya ketertiban dalam diri siswa. Diantaranya faktor guru, orang tua, masyarakat di lingkungannya, teman-teman, bahkan dirinya sendiri. Ketertiban belajar siswa didalam kelas memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menjadi seorang siswa yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru dan tanggung jawab tersebut dengan baik, maka siswa yang kreatif dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan ketertiban diri. Tanpa adanya kesadaran akan sebuah ketertiban dari dalam diri siswa (ketertiban dalam materi) maka sulit sekali untuk mencapai hasil maksimal dari suatu pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas pada siswa kelas tinggi. alasan penulis memilih kelas tinggi karena sangat memungkinkan untuk dijadikan subjek penelitian. Penulis memilih SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas sebagai tempat penelitian karena dari informasi yang diperoleh pada saat observasi bahwa di SD tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa.

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh ketertiban belajar siswa di dalam kelas dan hasil belajar siswa. Siswa yang mempunyai ketertiban belajar di dalam kelas dalam proses belajar mengajar dimungkinkan memiliki hasil belajar yang tinggi karena lebih mudah dan nyaman mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang tidak mempunyai ketertiban belajar didalam kelas dimungkinkan memiliki hasil belajar yang rendah cenderung lebih sulit mengikuti pembelajaran. Pada fenomena yang terjadi, kenyataannya di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas, siswa yang memperoleh nilai hasil belajar diatas standar hanya

(5)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 5

sekitar 50%, sedangkan 50% siswa yang lainnya nilai hasil belajar yang diperolehnya dibawah standar KKM (65). Selain dari hasil belajar tersebut ketertiban belajar siswa didalam kelas juga kurang, dilihat dari ketertiban belajar siswa yaitu ketertiban siswa dalam menentukan cara belajar dan cara siswa memamfaatkan waktu dalam belajar serta ketertiban dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dari sekian banyak siswa hanya 60% dari jumlah siswa yang melaksanakan tugas-tugas di dalam belajar, sedangkan 40% lainya tidak melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.Berdasarkan, maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui tentang terdapat atau tidaknya hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Hubungan Ketertiban Belajar Siswa Didalam

Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas”.

1.2 Batasan Masalah

Untuk menghindari keluasan dan kesalah pahaman dalam masalah yang akan diteliti, peneliti memberikan batasan masalah:

Ketertiban yang dimaksud adalah tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas , yaitu: perilaku taat yang di tunjukan individu dalam mengikuti suatu kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas sesuai dengan peraturan dalam belajar serta tertib dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Hasil belajar adalah nilai yang dicapai siswa dalam 1 mata pelajaran pkn pada kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

1.3 Rumusan Masalah

Secara umum, Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti membatasi rumusan masalah penelitian dengan pertanyaan:

Bagaimanakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

Secara khusus

1. Bagaimanakah gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 2. Bagaimanakah kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi

SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

3. Apakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

1.4 Tujuan Penelitian

Secara umum, Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan:

Untuk mengungkapkan hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1Jembatan Mas.

Secara khusus

1. Untuk mengungkapkan gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

(6)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 6

2. Untuk mengungkapkan kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

3. Untuk mengungkapkan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1) Bagi siswa

Dapat menjadi sumber bahan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar, sehingga bisa menggali, memahami, menumbuhkan, dan mengoptimalisasikan tertib dengan peraturan di kelas.

2) Bagi guru kelas

Dapat menjadi sumber informasi untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar dan dapat memudahkan guru merancang peraturan yang dapat mendorong siswa mencapai tingkat ketertiban belajar di dalam kelas yang lebih optimal.

3) Bagi sekolah

Dapat menjadi bahan ajar atau sumber ajar untuk ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran dan mendapatkan gambaran tentang seberapa tinggi hubungannya.

4) Bagi orang tua

Dapat menjadi panutan untuk orang tua agar bisa menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dan hasil belajar.

1.6 Defenisi Operasional

Ketertiban belajar siswa didalam kelas adalah suatu pola proses pembelajaran siswa didalam kelas dengan ketentuan yang sudah ada didalam kelas dan ditaati oleh semua pihak secara sadar, baik pihak guru maupun siswa/anak didik. Dengan ketertiban belajar didalam kelas akan mempunyai keteraturan dalam belajar sehingga ia mempunyai kesadaran untuk tidak bermain-main sebelum ia belajar. Keteraturan yang dimaksud adalah ketertiban dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik tugas disekolah maupun tugas untuk dirumah, serta memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam belajar didalam kelas. Hasil belajar adalah Proses belajar siswa yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, proses mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir , pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (affective), sedangkan belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan (psychomotoric).

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar

Menurut Winkel dalam Purwanto (2009:39) Belajar merupakan proses dari dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang

(7)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 7

berlangsung salam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,dan keterampilan, maupun sikap .

Menurut Bower dan Hilgard dalam Winataputra (1986:18) “Dasar belajar adalah asosiasi antara kesan dengan dorongan untuk berbuat. asosiasi itu menjadi kuat atau lemah dengan terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan”.

Menurut Bell-Gredler dalam Winataputra (1986:15) menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap-tahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

2.2 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Gagne dalam Purwanto (2009:56) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada dilingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulis baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori”.

Menurut Hamalik dalam skripsi juprianto (2012:23) “hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan”.

2.2 Pengertian Ketertiban belajar

Menurut S.Gautama dalam blog Justitia (Februarai 2012) ketertiban asal kata tertib yang berarti teratur; menurut aturan; rapi. Sedangkan ketertiban dalam sekolah, Ketertiban adakalanya diartikan sebagai ketertiban, kesejahteraan, dan keamanan, atau disamakan dengan ketertiban sekolah. Ketertiban Dalam sekolah, jika siswa tidak tertib dalam belajar berarti suatu pelanggaran disaat belajar didalam kelas. ketertiban sekolah ini sebagai tertib yang kita ketemukan pada saat dalam belajar mengajar. Siswa harus tertib didalam kelas sesuai dengan peraturan dikelas, maka dengan tertib dalam belajar akan lebih mudah memahami pelajaran. Menurut intruksi menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal: 1 Mei 1974, No. 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-haridan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya. Tata tertib siswa adalah bagian dari tata tertib sekolah. Kewajiban menaati tata tertib sekolah merupakan bagian yang paling penting dilakukan disekolah, dan bagian dari system persekolahan dan belajar sebagai perlengkapan sekolah.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan, di mulai dari bulan Agustus - September 2013, sedangkan tempat penelitian ini akan di lakukan di SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas.

(8)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 8 3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah korelatif yang mana peneliti ingin mencari hubungan antara ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Berdasarkan keterhubungan antara variabel X ( ketertiban belajar siswa di dalam kelas ) dan variabel Y ( hasil belajar ). Data penelitian ini dalam bentuk angket untuk variabel X ( ketertiban belajar siswa di dalam kelas ) dan nilai untuk variabel Y ( hasil belajar ), pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Langkah-langkah yang di tempuh dalam penelitian ini di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut sugiyono (2010:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Jumlah siswa kelas tinggi adalah 120 siswa yang terdiri dari kelas IV A 19 siswa, kelas IV B 21 siswa, kelas V A 23 siswa, kelas V B 24 siswa, kelas VI A 18 siswa, dan kelas VI B 15 siswa.

3.3.2 Sampel

Menurut sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.

Arikunto (2006:134) menyatakan “apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, atau lebih”. Berdasarkan uraian di atas maka sampel penelitian ini di ambil ditetapkan yaitu sebesar 50% dari jumlah seluruh siswa kelas tinggi di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kelas, maka peneliti menggunakan teknik probality sampling. Menurut sugiyono (2010: 120) probality sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sampel penelitian ini diambil secara acak random, yang mana semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasinya 120. Maka dapat diketahui jumlah sampelnya yaitu: 120 X 50% = 60 siswa.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini rumusan masalahnya yaitu (1) bagaimanakah gambaran kualiatas ketertiban belajar siswa. (2) bagaimanakah kualitas hasil

(9)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 9

belajar pada PKN. (3) apakah hubunhan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada mata pelajaran PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan terdahulu, maka pada bagian ini akan dibahas dab dijabarkan mengenai hasil penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas (1) indikator Ketertiban belajar siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar, responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,76. (2) Indikator Ketertiban terhadap pemanfaatan waktu, responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,55. (3) indikator tertib terhadap tugasm responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,49.

Berdasarkan analisis diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas yaitu baik, dengan adanya dukungan dari ruangan yang bagus dan guru-guru yang memotivasi siswa untuk tertib belajar didalam kelas. Dilihat dari rangkuman hasil skor rata-rata ketertiban belajar siswa didalam kelas pada mata pelajaran PKN diperoleh skor rata-rata sebesar 3,60. Ini membuktikan bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas pada mata pelajaran PKN adalah baik. Hal ini sesuai dengan pendapat slameto (2003;82) bahwa belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-carai yang dipakai itu akan menjadi ketertiban belajar siswa juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.

Hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas digolongkan sedang, yakni mempunyai nilai 70,07 sampai 77,33. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN dan pada mata pelajaran lainnya. Diantaranya dengan meningkatkan ketertiban belajar siswa didalam kelas.

Selanjutnya rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah gambaran kualiatas ketertiban belajar siswa. (2) bagaimanakah kualitas hasil belajar pada PKN. (3) apakah hubunhan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada mata pelajaran PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa menghadirkan koefisien korelasi sebesar = 0,498 dengan kategori tinggi. Nilai hitung 0,498 pada N = 60 dan 5% diperoleh = 0,254 dalam hal ini > , (0,498 > 0,254) kemudian dikonsultasikan diinterprestasi pada tabel r menunjukan koefisien korelasi yang tinggi. Selanjutnya untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi digunakan rumus uji t, diperoleh > ( 4,374 > 2,000 ). Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan pada mata pelajaran PKN siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas adalah baik dengan skor rata-rata 3,60, dan diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas pada mata pelajaran Pkn digolongkan pada kategori sedang.

(10)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 10

Kemudian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas dengan ≥ , (0,498 ≥ 0,245 ) pada taraf signifikan

%. Dengan demikian H nol yang diuji ditolak, sehingga H alternatif diterima. Berdasarkan analisis diatas bahwa hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas yaitu baik

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai beikut:

1) Pihak orangtua hendaknya lebih memahami akan tanggung jawab yang dimiliki terutama dalam memberikan perhatian, bimbingan, pengarahan dan pemberian fasilitas belajar karena hal itu dapat membantu siswa dalam proses belajar

2) Sebagai pendidik guru hendaknya lebih usaha untuk meningkatkan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan cara pengarahan belajar dan bimbingan guru yang baik kepada siswa, memberi bantuan kepada siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Kepada guru wali kelas hendaknya membangkitkan dan mendorong siswa agar lebih tertib dalam belajar didalam kelas.

4) Kepada siswa hendaknya mempertahankan ketertiban belajar siswa didalam kelas memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara .2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Afifah. 2011. Hakikat Pembelajaran PKN. (Online), (http://afifah-mend.blogspot.com//2011/03.html).

Jupriyanto. 2012. Hubungan Kedisiplinan Dalam Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN 70/1 Simpang Terusan.

Jambi: Universitas jambi-tidak diterbitkan Justitia. 2012. Ketertiban belajar.(Online)

http://justitia1.wordpress.com

. .2010. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Kharismatik. 2012. Peranan Tata Tertib Sekolah. (Online),

(http//kharismatik.blogspot.com/2012/03/.html.).

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Riduwan, dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta

(11)

Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 11

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sudjana. 2005. Metodelogi Statistika. Bandung: Tarsito

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta. Rieneka Cipta Nurdinkhan. 2012. Bentuk-bentuk ketertiban belajar siswa ( Online )

(http//.blogspotat WordPress .com/2012/03/.html

Winataputra udin S, 1986. Belajar Dan Pembelajaran: Universitas Terbuka. Yunimel. 2012. Hubungan Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi

Dalam sosiodrama materi pembelajaran yang diberikan adalah masalah-masalah sosial yang sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan demikian antara keterampilan sosial

Januari 20L5, terhitung mulai tanggal 30 Januari 2015 telah nyata melaksanakan tugas sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan) Universitas

[r]

research, he found that communicative functions of the address are grouped into ten categories, they are highest rank to higher rank, higher rank to highest rank,

Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan sistem, konsep pemasaran produk dan jasa pegadaian syariah dan aspek- aspek pendukungnya. Aspek-aspek Pendukung Pemasaran

Bagi saya, pemimpin itu bukan berarti memiliki jiwa yang besar, pemimpin juga bukan berarti memiliki jiwa yang keras, pemimpin adalah yang melakukan segala hal dengan kombinasi

pemerintah Filipina bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi dalam upaya pemberantasan terorisme yang pada akhirnya menjadikan Filipina sebagai salah satu negara yang