DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL DEPAN ... i
HALAMAN JUDUL BELAKANG ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5 1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri ... 6
2.1.1 Definisi Nyeri ... 6
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 6
2.1.3 Fisiologi Nyeri ... 12
2.1.5 Pengukuran Intensitas Nyeri ... 16
2.2 Konsep Nyeri Punggung Bawah ... 17
2.2.1 Definisi Nyeri Punggung Bawah ... 17
2.2.2 Etiologi Nyeri Punggung Bawah ... 18
2.2.3 Patofisiologi Nyeri Punggung Bawah ... 19
2.2.4 Nyeri Punggung Bawah pada Operator Jahit ... 20
2.2.5 Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah ... 21
2.3 Konsep Back Massage ... 23
2.3.1 Definisi Back Massage ... 23
2.3.2 Indikasi dan Kontraindikasi Back Massage ... 23
2.3.3 Mekanisme Kerja Back Massage ... 24
2.3.4 Teknik Back Massage ... 24
2.3.5 Prosedur Pelaksanaan Back Massage... 25
2.3.6 Minyak Essensial untuk Back Massage ... 27
2.3.7 Minyak Essensial Jahe ... 28
2.4 Pengaruh Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri ... 29
BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 31
3.1.1 Penjelasan Kerangka Konsep ... 32
3.2 Variabel Penelitian ... 33
3.2.1 Variabel Terikat ... 33
3.2.2 Variabel Bebas ... 33
3.3 Definisi Operasional... 33
3.4 Hipotesis ... 35
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 36
4.2 Kerangka Kerja ... 37
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38
4.3.2 Waktu Penelitian ... 38
4.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian ... 38
4.4.1 Populasi ... 38
4.4.2 Sampel ... 38
4.4.3 Teknik Sampling ... 39
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 39
4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan ... 39
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ... 40
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ... 42
4.6 Pengolahan dan Analisa Data... 42
4.6.1 Teknik Pengolahan Data ... 42
4.6.2 Analisa Data ... 43 4.7 Etika Penelitian ... 44 4.7.1 Autonomy ... 44 4.7.2 Confidentiality ... 44 4.7.3 Anonimisity ... 45 4.7.4 Justice ... 45
4.7.5 Beneficience dan Nonmaleficience ... 45
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 46
5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian ... 46
5.1.2 Karakterisik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, dan Lama Bekerja ... 46
5.1.3 Hasil Uji Normalitas ... 49
5.1.4 Analisis Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit Pre-test dan Post-test Terapi Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe pada Kelompok Perlakuan di Uluwatu Garmen... 50
5.1.5 Analisis Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit Pre-test dan Post-test pada Kelompok Kontrol di Uluwatu Garmen ... 51
5.1.6 Analisis Pengaruh Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Operator Jahit ... 52
5.2 Pembahasan ... 53 5.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 53 5.2.2 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit Pre-test dan Post-test
Terapi Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe pada Kelompok Perlakuan di Uluwatu Garmen ... 54 5.2.3 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit Pre-test dan Post-test pada Kelompok Kontrol di Uluwatu Garmen ... 55 5.2.4 Pengaruh Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Operator Jahit ... 56 5.3 Keterbatasan Penelitian ... 59
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ... 60 6.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ... 34
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... 47
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 48
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Kedua Kelompok ... 49
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Intensitas Nyeri Punggung Bawah Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 49
Table 5.6 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit pada Kelompok Perlakuan Pre-test Terapi Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe ... 50
Tabel 5.7 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Operator Jahit pada Kelompok Perlakuan Post-test Terapi Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe ... 50
Tabel 5.8 Hasil Analisis Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pre-test dan Post-test Terapi Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe pada Kelompok Perlakuan ... 51
Tabel 5.9 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pre-test Operator Jahit pada Kelompok Kontrol ... 51
Tabel 5.10 Intensitas Nyeri Punggung Bawah Post-Test Operator Jahit ada Kelompok Kontrol ... 52
Tabel 5.11 Hasil Analisis Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol ... 52 Tabel 5.12 Hasil Analisis Pengaruh Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Operator Jahit ... 52
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Visual Analog Scale ... 16
Gambar 2.2 Numerical Rating Scale ... 17
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 31
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : Lembar Pengumpulan Data Numerical Rating Scale Lampiran 5 : Prosedur Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe Lampiran 6 : Realisasi Anggaran Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keterangan Kelaikan Etik
Lampiran 8 : Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian Oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Pemerintah Provinsi Bali
Lampiran 9 : Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian Oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Denpasar
Lampiran 10 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Oleh Uluwatu Garmen
Lampiran 11 : Master Tabel
Lampiran 12 : Hasil Analisis Statistik Deskriptif Lampiran 13 : Hasil Uji Normalitas Data
Lampiran 14 : Hasil Uji Paired T-Test Lampiran 15 : Hasil Uji Independent T-Test Lampiran 16 : Dokumentasi Penelitian Lampiran 17 : Lembar Konsultasi
DAFTAR SINGKATAN
DALYs : Disability Adjusted Life Years
IASP : International Association for the Study of Pain ADP : Analgesia Dikontrol Pasien
VAS : Visual Analog Scale
NRS : Numerical Rating Scale VDS : Verbal Descriptor Scale
NSAID : Non Steroid Anti-Inflammatory Drugs GCMT : General Council for Massage Therapies
NCCIH : National Center for Complementary and Integrative Health
VOCs : Volatile Organic Compounds
SSBM : Slow Stroke Back Massage
SGMO : Swedish Massage with Aromatic Ginger
ABSTRAK
Karakteristik pekerjaan dalam industri garmen umumnya adalah proses material handling, tingkat pengulangan kerja tinggi pada satu jenis otot, serta posisi kerja duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas duduk yang lama dapat menyebabkan terjadinya nyeri punggung bawah. Posisi kerja duduk yang lama biasanya dilakukan oleh bagian operator jahit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh back massage dengan minyak essensial jahe terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada Operator Jahit di Uluwatu Garmen. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test with control group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang diseleksi dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden dalam kelompok perlakuan mendapatkan terapi back massage dengan minyak essensial jahe selama 10 menit dan intensitas nyeri punggung bawah diukur menggunakan numerical rating scale (NRS) sebelum dan setelah diberikan intervensi. Berdasarkan hasil uji Independent T-Test, nilai p = 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh back massage dengan minyak essensial jahe terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada operator jahit di Uluwatu Garmen. Berdasarkan penelitian diatas, back massage dengan minyak essensial jahe dapat direkomendasikan sebagai salah satu pilihan terapi komplementer untuk mengatasi nyeri punggung bawah.
Katakunci: back massage, minyak essensial jahe, nyeri punggung bawah Referensi (87:2002-2016)
ABSTRACT
Characteristics of work in garment industry are material handling process, high repetition rate of work on one type of muscles, prolonged sitting and standing position. Prolonged sitting position could lead to low back pain. This activity usually does by tailors. This study was conducted to determine the effect of back massage using ginger essential oil on low back pain among tailors at Uluwatu Garment. This study was a quasi-experimental design with pre-test and post-test with control group. Thirty tailors were selected by purposive sampling and were randomly divided into two groups of experimental and control. Respondents in the experimental group received back massage using ginger essential oil for 10 minutes and low back pain intensity was measured by numerical rating scale (NRS) before and after intervention. Based on independent t-test, p value = 0,000, therefore it can be concluded that there was an influence of back massage using ginger essential oil on low back pain among tailors at Uluwatu Garment. According to the results of this study, using this therapy is recommended as one of complementary alternative therapy to relieve low back pain.
Keywords: back massage, ginger essential oil, low back pain. Reference (87:2002-2016)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beban sikap tubuh yang statis dalam rentang waktu yang lama merupakan salah satu faktor utama yang dapat menjadi penyebab nyeri otot rangka akibat kerja (Susetyo, Oes, & Indonesiani, 2008). Salah satu aktivitas tubuh yang statis adalah duduk terlalu lama. Aktivitas duduk yang lama dapat menyebabkan beban yang berlebihan serta kerusakan pada jaringan di vertebra lumbal. Duduk yang terlalu lama dengan posisi yang statis atau terus menerus akan menyebabkan ketegangan otot-otot dan meregangnya ligamentum tulang belakang yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah (Samara, Basuki, & Jannis, 2005).
Nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah. Nyeri punggung bawah dapat bersifat lokal, radikuler, maupun keduanya serta terasa di sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal. Nyeri ini bisa bersifat akut, subakut, maupun kronis berdasarkan durasi timbulnya keluhan (Meliala & Pinzon, 2005). Nyeri punggung bawah dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di area lumbar dan sakral yang disebabkan karena proses inflamasi, degeneratif, keganasan, kelainan ginekologi, trauma, dan gangguan metabolik. Faktor risiko dari terjadinya nyeri punggung bawah diantaranya adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan penggunaan peralatan yang menimbulkan getaran (Yilmaz & Kaya, 2009).
Seseorang mengalami nyeri punggung bawah akut akan mengalami peningkatan gejala nyeri dalam kurun waktu 6 minggu, dan kemungkinan akan berlanjut menjadi kekambuhan nyeri punggung bawah. Lebih dari 50% penderita nyeri punggung bawah akan mengalami kekambuhan paling sedikit sekali dalam satu tahun dan apabila tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan terjadinya nyeri punggung bawah kronik (Glomsrod, Lonn, Soukup, & Larsen dalam Quinn, Baxter, & Hughes, 2008). Berdasarkan data dari Global Burden of Disease Study pada tahun 2010 menunjukan bahwa nyeri punggung bawah termasuk 10 besar
penyakit dan kecelakaan terbanyak berdasarkan prevalensi hitung dari disability adjusted life years (DALYs) (Vos,et al., 2013).
Prevalensi terjadinya nyeri punggung bawah pada pekerja tekstil pernah diteliti oleh Paudyal, Ayres, Semple, dan Macfarlane (2013) dengan total pekerja yang di wawancara yaitu 938 orang dan 35% (n = 324 orang) mengalami nyeri punggung bawah. Salah satu bentuk industri adalah industri tekstil dan garmen. Karakteristik pekerjaan yang ada di industri garmen umumnya adalah proses material handling (angkat-angkut), tingkat pengulangan kerja tinggi pada satu jenis otot, serta posisi kerja duduk dan berdiri dalam waktu yang lama. Posisi kerja duduk yang lama biasanya dilakukan oleh bagian operator jahit (Fitrihana, 2007).
Uluwatu Garmen terletak di Jalan Gunung Salak No. 11, Padang Sambian, Bali. Berdasarkan studi pendahuluan di garmen tersebut tanggal 30 Juli 2015, didapatkan data jumlah keseluruhan karyawan khususnya yang bekerja operator jahit sebanyak 80 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 17 orang dan jumlah perempuan sebanyak 63 orang. Operator jahit di Uluwatu Garmen melakukan pekerjaannya 8 jam dalam sehari dan bisa mencapai 12 jam dalam sehari dengan posisi duduk membungkuk kedepan. Setelah dilakukan wawancara dengan 25 orang karyawan operator jahit, sebanyak 13 orang (52%) mengeluhkan nyeri punggung bawah. Beberapa tindakan yang dilakukan ketika mengalami nyeri punggung bawah oleh operator jahit di Uluwatu Garmen diantaranya beristirahat seperti tidur (8 orang), melakukan stretching (1 orang), menaikan kaki ke atas dengan menggunakan tembok sebagai tahanan (1 orang), memijat bagian punggung yang sakit (3 orang). Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar karyawan operator jahit mengatakan bahwa sering mengalami kekambuhan nyeri punggung bawah walaupun sudah beristirahat, menaikan kaki ke atas dengan menggunakan tembok sebagai tahanan, serta tindakan-tindakan yang dianggap dapat mengurangi nyeri punggung bawah tersebut.
Terapi yang digunakan untuk menangani nyeri dapat berupa terapi farmakologi, terapi operatif, dan terapi nonfarmakologi. Beberapa terapi farmakologi untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah akut adalah pilihan pertama yaitu non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), benzodiazepines dan opioid sebagai
pilihan kedua. Sedangkan untuk terapi farmakologi nyeri punggung bawah kronik adalah acetaminophen atau NSAID, tricyclic antidepressants sebagai pilihan utama, dan benzodiazepines dan opioid sebagai pilihan kedua (Health Evidence Review Commission, 2014). Terapi farmakologi yang menggunakan siklooksigenase inhibitor (COX inhibitor) sering menimbulkan efek samping gangguan gastrointestinal (Kozier, 2004). Terapi nonfarmakologi adalah intervensi yang dapat menjadi pilihan bagi pasien yang cemas terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi farmakologi. Terapi non-farmakologi yang biasa digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah adalah latihan, manipuasi spinal, akupuntur, dan massase punggung atau back massage (Ernst, 2003).
Back massage adalah salah satu pilihan terapi alternatif untuk mengurangi nyeri. Back massage dapat memberikan rasa nyaman dan membantu mengurangi nyeri dengan cara merelaksasi otot-otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi hasil dari sisa metabolisme (Sorrentino & Remmert, 2014). Berdasarkan penelitian Nahavandi (2006) tentang nyeri, menunjukan bahwa adanya perubahan mekanisme, transmisi, dan persepsi yang ditimbulkan karena efek dari masasse dalam mengontrol nyeri melalui pelepasan hormon endorphin dan pengontrolan pembukaan nyeri. Penelitian terkait tentang back massage yang dilakukan oleh Perestroika (2014) menyatakan bahwa Slow Stroke Back Massage (SSBM) dapat menurunkan nyeri persalinan dengan meningkatkan produksi hormon endorphin dan mekanisme gate control. Lama waktu paling efektif dalam penelitian tersebut adalah 15 menit dengan peningkatan kadar endorphin 164,04% dan penurunan nyeri sebesar 42,61%.
Disamping pemberian terapi massase untuk mengurangi nyeri, menurut Price & Wilson (2006) menyatakan bahwa minyak esensial dapat membantu mengurangi rasa nyeri, membantu penyembuhan, membunuh kuman, dan memulihkan serta mempertahankan kesehatan tubuh. Minyak essensial dapat digunakan tanpa menimbulkan banyak efek samping. Salah satunya adalah minyak essensial jahe. Penelitian terkait tentang minyak esensial jahe pernah dilakukan oleh Sritoomma, Moye, Cooke, dan O’Dwyer (2013) menyatakan bahwa Swedish Massage with Ginger Oil (SMGO) lebih efektif dibandingkan dengan Traditional Thai Massage
(TTM) dalam menurunkan tingkat nyeri. Penelitian tentang minyak essensial jahe juga pernah dilakukan oleh Yip dan Tam (2008) yang menyatakan bahwa masasse dengan minyak esensial jahe dan jeruk memiliki pengaruh yang signifikan dan dapat digunakan sebagai pilihan alternatif dalam mengurangi nyeri.
Berdasarkan latar belakang dan hasil dari studi pendahuluan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Operator Jahit di Uluwatu Garmen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Adakah Pengaruh Back Massage dengan Minyak Essensial Jahe terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Operator Jahit di Uluwatu Garmen?.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage dengan minyak essensial jahe terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada operator jahit di Uluwatu Garmen.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
a. Mengidentifikasi karakteristik klien yang mengalami low back pain (usia, jenis kelamin, dan lama bekerja sebagai operator jahit)
b. Menganalisis intesitas nyeri punggung bawah operator jahit pre-test dan post-test terapi back massage dengan minyak essensial jahe pada kelompok perlakuan di Uluwatu Garmen
c. Menganalisis intensitas nyeri punggung bawah operator jahit pre-test dan post-test pada kelompok kontrol di Uluwatu Garmen
d. Menganalisis pengaruh back massage dengan minyak essensial jahe terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada operator jahit di Uluwatu Garmen
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Sebagai pustaka tambahan dalam ilmu keperawatan khususnya keperawatan komplementer dalam memberikan intervensi kepada pasien yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah dengan metode back massage dengan minyak essensial jahe.
b. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti manfaat lain dari terapi back massage dengan minyak essensial jahe selain berpengaruh terhadap intensitas nyeri punggung bawah.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Sebagai acuan untuk tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat menggunakan terapi back massage dengan minyak essensial jahe sebagai pilihan terapi komplementer dalam mengatasi keluhan nyeri punggung bawah.