NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Apresiasi IHSG dalam pekan lalu, secara perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positif pergerakannya dalam pekan ini. Sinyal tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastic yang mengindikan trend positif, Konfirmasi dari MA5 dan M20 juga mengindikasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5416.007 -6.535 11,431.31 6,974.33
LQ-45 925.566 -1.534 3,672.26 4,016.95
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Selasa (1/11), IHSG ditutup melemah 6,54 poin (0,12%) ke level 5.416,01,.
Dari pasar domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi 0,14% pada Oktober 2016. Data ini sesuai prediksi para ekonom, bahwa inflasi Oktober jauh lebih kecil dibandingkan September yang mencapai 0,22%. BPS mencatat, dari 82 kota yang disurvei, sebanyak 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota deflasi. BPS menyatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi 0,24%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,56%, kelompok kesehatan 0,29%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,10%.
Di berita lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan industri manufaktur besar dan kecil sepanjang kuartal III-2016 mengalami kenaikan 5,07 persen dibanding periode yang sama setahun lalu. Pertumbuhan industri manufaktur pada periode Juli-September 2016 terutama didorong oleh naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang melonjak 11,26 persen.
Dari pasar global, Bursa saham Wall Street melemah pada perdagangan Senin, karena meningkatnya ketidakpastian atas kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat. Pasar mengkalibrasi ulang kontes presiden Amerika Serikat setelah FBI mengumumkan akan melakukan penyelidikan kembali surat-surat elektronik dalam layanan pribadi milik capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 17,38 poin (0,10%) ke level 14.442,40, dari level 17.425,02 sehari sebelumnya. Penguatan datang setelah pertemuan BOJ berakhir dengan kesimpulan yang sesuai ekspektasi. BOJ masih belum melonggarkan kebijakan moneter mereka.Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 21,94 poin (0,71%) ke level 3.122,44 dan indeks Hang Seng menguat 232,53 poin (0,93%) ke level 23.147,07. Penguatan didorong oleh data pabrik China yang lebih dari ekspektasi pasar.
Dari Eropa, saham-saham eropa dibuka tentatif menguat pada awal perdagangan.
Berakhirnya batas laporan laba perusahaan kuartal III 2016 serta data inflasi bulan Oktober, pelaku pasar kini tengah memperhatikan penantian keputusan hasil dari pertemuan the Fed. Investor terus memantau pertemuan kebijakan Fed sebagai dasar lebih lanjut soal waktu kenaikan suku bunga. Diperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunganya dalam pertemuan di bulan November ini, selain itu fokus investor pada pemilihan AS. Sebelumnya pelaku pasar berharap Hillary dapat menduduki posisi presiden AS. Namun berkenaan dengan penyelidikan, Direktur FBI James Comey mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen pada Jumat (28/10) bahwa badan tersebut sedang melakukan penyelidikan atas surat-surat elektronik (surel) terkait presiden calon Demokrat Hillary Clinton. Surel ditemukan selama penyelidikan terpisah yang melibatkan mantan anggota Kongres Anthony Weiner. Keunggulan Hillary atas Donald Trump kian menyempit signifikan sejak berita tersebut muncul, menurut jajak pendapat Real Clear Politics.
Sentimen dari dalam negeri pun belum dapat mengangkat IHSG, pada perdagangan Selasa kemarin. Pasar mengabaikan data inflasi bulan Oktober 2016 yang rendah yaitu 0,14% MoM atau lebih rendah dari periode sebelumnya 0,22% MoM. Sedang inflasi tahunan periode Oktober 2016 tercatat 3,31% YoY dari periode sebelumnya 3,07% YoY. Inflasi itu disumbang oleh komponen harga yang diatur pemerintah dan bukan kelompok bahan makanan. Inflasi inti tercatat 0,1% MoM. Inflasi inti hingga Oktober 2016 yang rendah yaitu 3,08% YoY dari periode sebelumnya 3,21% YoY disebabkan karena penurunan harga pangan, bukan karena turunnya permintaan barang dan jasa. Hal itu dinilai pemerintah mampu mengendalikan harga pangan.
Ditengah minimnya insentif pasar dari dalam negeri menyusul data inflasi yang kurang mendapat respond serta berakhirnya laporan laba perusahaan, maka sentimen dari eksternal bisa berimbas bagi pasar saham Indonesia. Termasuk pelaku pasar global akan menyikapi perkmbangan pertemuan OPEC akhir bulan ini untuk membahas kesepakatan pembatasan produksi yang diperkirakan dapat memicu fluktuasi harga minyak mentah dunia. Sebelumnya, negara anggota OPEC yakni Nigeria telah menurunkan harga minyak sebesar US$ 1 per barel untuk mempertahankan pangsa pasar. Kebijakan ini dapat menambah tekanan bagi prospek harga minyak. Kendati di sisi lainnya, peningkatan konsumsi diharapkan mampu menjaga laju harga minyak, seiring permintaan yang membaik jelang akhir tahun lantaran datangnya musim dingin di beberapa negara AS, Eropa dan Cina.
Pada perdagangan hari ini bursa saham global akan mengantisipasi pengumuman the Fed, namun pasar saham Asia justru di buka negatif. Hal ini bisa mebawa IHSG rawan ikut terkoreksi pada hari ini.
DAILY REPORT
02 November 2016• PTBA turunkan target penjualan
• Laba bersih ADRO naik 16% YoY hinggga kuartal III-2016 • Dividen interim ITMG Rp 434,32/saham
• ANTM catat laba Rp 38,3 miliar per 9M16
• Laba bersih ACST tumbuh 210% YoY hingga kuartal III-2016 • MPPA bukukan penjualan Rp 10,4 triliun
• BMRI bidik porsi ritel 40%
• BBCA prediksi bisa tumbuh 10% pada akhir 2016 • BKSW menuju branchless banking
• Laba bersih ADMF naik 114% YoY hingga kuartal III-2016 • BNII beri fasilitas kredit Rp 100 miliar ke PT. Andalan Finance • Laba IMJS per 9M16 naik jadi Rp 102,3 miliar
• MREI akan rights issue III, RUPSLB pada 8 Desember 2016 • SRTG bukukan kenaikan aset portofolio investasi hingga 36% • MSKY catat laba Rp 76,9 miliar per 9M16
• Pendapatan LINK naik 14% YoY hingga kuartal III-2016 • KIJA bukukan marketing sales Rp 1,02 triliun per 30 Sept’16 • Laba PJAA per 9M16 turun jadi Rp 113,69 miliar
• Laba JRPT per 9M16 naik jadi Rp 740,48 miliar • Laba TSPC per 9M16 turun jadi Rp 458,66 miliar
Support Level 5408/5399/5384
Resistance Level 5432/5447/5456
Major Trend Up
2 November 2016
2 November 2016
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) merevisi target penjualan batubara menjadi 23 juta ton dari target awal 29 juta ton pada 2016. Revisi target tersebut disebabkan adanya revisi target angkutan batubara menggunakan kereta api. Revisi target angkutan berasal dari PT Kereta Api, dimana ada beberapa pekerjaan project mereka yang sedikit mengalami keterlambatan. Perseroan memperkirakan angkutan batubara menggunakan kereta api hanya 19,1 juta ton pada 2016 dari target sebelumnya sebanyak 23,7 juta ton.
Adaro Energy (ADRO) membukukan laba bersih sebesar USD 209,1 juta hingga kuartal III-2016 atau naik 16,1% YoY. Namun, pendapatan turun 19% YoY menjadi USD 1,7 miliar karena harga jual rata-rata turun sebesar 14% YoY dan volume penjualan turun tipis dari 41,2 juta ton menjadi 40 juta ton. ADRO membukukan EBITDA operasional sebesar USD 625 juta atau naik 10% YoY.
Dividen interim Indotambang Raya Megah (ITMG) sebesar Rp 434,32 per saham akan dibagikan pada 24 November 2016. Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 7 dan 8 November 2016, sedangkan di pasar tunai 10 dan 11 November 2016 dengan DPS hingga 10 November. Total nilai dividen yang akan dibagikan setinggi-tingginya Rp 476.252.000.000.
Aneka Tambang (ANTM) mencatatkan Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk senilai Rp 38,3 miliar per September 2016 dibandingkan sebelumnya mencatatkan Rugi Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 1,04 triliun. Penjualan bersih di 9M16 tercatat sebesar Rp 6,45 triliun dengan pasar ekspor menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 59% atau Rp 3,79 triliun.
Acset Indonusa (ACST) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,29 triliun, naik 51% YoY hingga kuartal III-2016. Laba bersih meningkat 210% YoY menjadi sebesar Rp 40,29 miliar. Laba bersih bersih perseroan berasal dari sektor pondasi sebesar 24%, sektor konstruksi 71%, dan sektor infrastruktur 5%. Hingga saat ini, ACST telah mencapai 71% dari total target perolehan kontrak baru 2016 sebesar Rp 2,49 triliun.
Matahari Putra Prima (MPPA) membukukan penjualan bersih Rp 10,4 triliun dan laba bersih Rp 32,6 miliar hingga kuartal III-2016. Pertumbuhan penjualan gerai yang sama (SSSG) selama Januari-September 2016 dan kuartal III-2016 saja mengalami penurunan masing-masing 2,9% dan 8,9%. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran musim Lebaran dari kuartal III ke kuartal II dan sebaliknya dan rendahnya daya beli di Sumatera dan Kalimantan yang berkelanjutan. Pada kuartal III-2016, perseroan menyelesaikan perubahan kebijakan akuntansi atas penilaian persediaan sehingga memungkinkan untuk menerapkan strategi harga yang lebih agresif dan melakukan analisis profitabilitas yang lebih tepat per stock keeping unit. MPPA memperkirakan EBITDA kuartal IV-2016 mencapai Rp 250 miliar.
Bank Mandiri (BMRI) terus menggenjot penyaluran kredit di segmen ritel hingga mencapai porsi 40% pada 2020. Per akhir September 2016, porsi kredit ritel perusahaan tercatat sebesar 33,1% dibandingkan dengan total penyaluran kredit atau mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 33,3%. BMRI fokus menyalurkan kredit di segmen konsumer terutama untuk kredit perumahan di mana dengan adanya pelonggaran kebijakan loan to value hingga 85% diharapkan kredit dapat meningkat. Selain itu, perusahaan juga berharap pada pertumbuhan segmen kendaraan bermotor, khususnya
pembiayaan mobil yang disalurkan anak usahanya, PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance.
Bank Central Asia (BBCA) memperkirakan pertumbuhan nominal kartu kredit perusahaan bias menembus 10% di tengah kondisi industri yang sedang melambat. Dari segi volume transaksi, BBCA memprediksi berpotensi kian membaik sekitar 7-8% pertumbuhan. Pasalnya, kalangan menengah atas yang sempat mengurangi transaksi sudah kembali normal. Untuk segi pertumbuhan kartu kredit, BBCA saat ini sudah mencatatkan sebanyak 2,9 juta kartu.
Bank QNB Indonesia (BKSW) mengembangkan layanan yang mengarah ke konsep branchless banking. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat layanan mobile banking untuk smartphone. Fitur yang menjadi andalan adalah add account. Dengan fitur ini nasabah dapat menghubungkan tabungan mereka dengan smartphone tanpa harus verfivikasi di kantor cabang atau ATM.
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) membukukan laba bersih sebesar Rp 904 miliar hingga kuartal III-2016, naik 114% YoY. Pembiayaan perseroan turun 3% YoY menjadi Rp 22,1 triliun karena melambatnya penjualan kendaraan bermotor. Kenaikan laba tersebut disebabkan oleh menurunnya biaya dana dan juga peningkatan efisiensi. Biaya dana turun 11% YoY menjadi Rp 3,5 triliun hingga kuartal III-2016. Di samping itu, ada penurunan biaya kredit sebesar Rp 200 miliar dan adanya peningkatan pendapatan berbasis biaya. Hingga akhir tahun, ADMF memperkirakan pembiayaan akan mencapai Rp 30-31 triliun, lebih kecil dari prediksi awal sebesar Rp 34 triliun. Pada tahun depan, perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh hingga 5% YoY.
Perusahaan pembiayaan PT Andalan Finance Indonesia kembali melakukan kerja sama dengan Maybank Indonesia (BNII) terkait fasilitas kredit. Kedua perusahaan menandatangani perjanjian kredit senilai Rp 100 miliar dari Maybank Indonesia. Dengan adanya penambahan fasilitas kredit tersebut, maka total fasilitas kredit yang diterima oleh Andalan Finance Indonesia dari Maybank Indonesia sebesar Rp 400 miliar.
Indomobil Multi Jasa (IMJS) meraih kenaikan laba bersih menjadi Rp 102,30 miliar per September 2016 dibandingkan sebelumnya Rp 78,87 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 1,77 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,56 triliun.
Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham atau rights issue III dengan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya 130.000.000 saham dengan nominal Rp 200 atau 33,48% dari total modal disetor sebelum pelaksanaan rights issue III. Saham baru yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PMHMETD III ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Periode pelaksanaan rights issue III tidak lebih dari 12 bulan sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa perseroan yang akan dilaksanakan pada 8 Desember 2016. Dana hasil rights issue III ini setelah dikurangi biaya akan digunakan sepenuhnya untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat terdilusi sebesar maksimum 33,48%.
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) membukukan nilai aset bersih dari portofolio investasi sebesar Rp 18,5 triliun hingga kuartal III-2016, naik 36% YoY. Peningkatan terbesar datang dari kenaikan harga saham sektor sumber daya alam dan konsumer.
2 November 2016
2 November 2016
Adaro Energy (ADRO) dan Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) memberikan kontribusi tambahan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun terhadap perseroan.
MNC Sky Vision (MSKY) meraih laba bersih Rp 76,90 miliar per September 2016 dari sebelumnya rugi Rp 620,02 miliar. Pendapatan turun menjadi USD 2,35 miliar dari sebelumnya USD 2,41 miliar.
Link Net (LINK) membukukan pendapatan Rp 2,14 triliun hingga kuartal III-2016 atau naik 14% YoY. Laba bersih perseroan tumbuh 31% YoY menjadi Rp 605 miliar. Pendapatan LINK didorong oleh pertumbuhan dari pelanggan segmen residensial dan korporasi. Perseroan mencatat penambahan 117 ribu home passed baru hingga kuartal III-2016. Rata-rata pendapatan broadband dan TV berbayar per pengguna (ARPU) tetap stabil pada level Rp 403 ribu.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan marketing sales sebesar Rp 1,022 triliun per 30 September 2016 atau meningkat 52% YoY. Marketing sales lahan di Kendal berkontribusi Rp 277 miliar, melampaui target tahun ini sebesar Rp 250 miliar. Per 30 September 2016, cadangan lahan di Kendal tercatat mencapai 525 ha, meningkat 100 ha dibandingkan Desember 2015 seluas 425 ha. Selain di Kendal, marketing sales perseroan juga disumbang penjualan lahan dan properti di Cikarang Rp 745 miliar. Hingga akhir tahun, KIJA tetap menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun.
Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp 863,20 miliar per September 2016 naik dari sebelumnya Rp 751,19 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 113,69 miliar dari sebelumnya Rp 148,19 miliar.
Jaya Real Property (JRPT) meraih laba bersih Rp 740,48 miliar per September 2016 naik dibandingkan sebelumnya Rp 693,14 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 1,71 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,61 triliun.
Tempo Scan Pasific (TSPC) meraih laba bersih Rp 458,66 miliar per September 2016, turun dibandingkan sebelumnya Rp 519,51 miliar. Penjualan neto naik menjadi Rp 6,80 triliun dari sebelumnya Rp 6,01 triliun.
Suparma (SPMA) berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD dalam rangka konversi utang menjadi saham untuk penyelesaian pinjaman yang telah jatuh tempo dan tidak dapat dibayar. Perseroan mengajukan usulan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman dengan mengkonversi sekitar 80% dari pinjaman sindikasi dan Channel sebesar Rp 249.009.720.000 menjadi 622.524.3000 lembar saham perseroan. Sedangkan sekitar 20% sisanya akan dilunasi dengan menggunakan kelebihan arus kas.
Penjualan bersih Tirta Mahakam Resources (TIRT) per September 2016 naik menjadi Rp 643,07 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 639,26 miliar. Laba bersih tercatat Rp 83,54 miliar dari sebelumnya membukukan rugi bersih Rp 41,45 miliar.
Rugi SMR Utama (SMRU) meningkat menjadi USD 9,02 juta hingga September 2016 dibandingkan sebelumnya rugi USD 7,96 juta. Pendapatan naik menjadi USD 28,82 juta dibandingkan sebelumnya USD 28,46 juta.
Pendapatan Samudera Indonesia (SMDR) mencapai USD 304,54
juta per September 2016, turun dibandingkan sebelumnya USD 336,75 juta. Laba yang dapat didistribusi kepada pemilik entitas induk mencapai USD 15,00 juta dari sebelumnya USD 10,06 juta.
Rugi Polychem Indonesia (ADMG) mencapai USD 29,11 juta per September 2016 dibandingkan sebelumnya mencatatkan rugi USD 11,61 juta. Penjualan bersih turun menjadi USD 202,53 juta dibandingkan sebelumnya USD 239,25 juta.
Penjualan neto Wilmar International (CEKA) hingga September 2016 naik menjadi Rp 2,92 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 2,68 triliun. Sedangkan laba periode berjalan naik menjadi Rp 216,28 miliar dari sebelumnya Rp 71,99 miliar.
Yanaprima Hastapersada (YPAS) memangkas target kinerja penjualan bersih tahun ini seiring dengan pencapaian pada kuartal III/2016 yang turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal III 2016, penjualan bersih YPAS mencapai Rp212,17 miliar, menurun tipis 0,36% dari tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan menargetkan penjualan pada 2016 menjadi Rp360 miliar atau naik 30% dari tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14% MoM. Inflasi itu disumbang oleh komponen harga diatur pemerintah (administered price), seperti tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, rokok, tarif kontrak rumah dan tarif kereta api. Sementara kelompok bahan makanan pada periode ini harganya relatif terkendali dan cenderung menurun. Dengan demikian inflasi komponen harga diatur pemerintah pada Oktober 2016 tercatat mencapai 0,57%, diikuti inflasi komponen inti sebesar 0,1%. Sedangkan komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami deflasi 0,26%.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menilai inflasi inti yang rendah atau hanya tercatat 3,08% YoY pada Oktober 2016 bukan disebabkan oleh permintaan barang maupun jasa yang menurun, tetapi hanya karena penurunan harga pangan. Inflasi inti masih terpengaruh oleh komoditas sektor barang dan jasa tertentu yang harganya terdorong oleh interaksi permintaan dan penawaran secara normal. Menurut Menko Ekonomi, penurunan harga pangan itu terjadi karena pemerintah telah berhasil mengendalikan suplai bahan makanan, meski menghadapi tantangan cuaca yang sulit diprediksi.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, memproyeksikan tingkat inflasi pada akhir tahun bisa berada di bawah 3,0%, setelah laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2016 tercatat mencapai 2,11%. Rendahnya pencapaian inflasi hingga Oktober 2016 dinilai memperlihatkan keberhasilan upaya pemerintah menekan harga kebutuhan pangan dengan menyiagakan pasokan bahan makanan. Hal itu terlihat dari kelompok bahan makanan yang justru menyumbang deflasi, karena harga komoditas pangan mengalami penurunan, meski pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14%.
2 November 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 46.39 -0.28 TLKM (US) 32 10,366 -85
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.85 -0.05 ANTM (GR) 0.04 649 58
Gold (US$)/Ounce 1288.03 0.01
Nickel (US$)/MT 10475.00 45.00
Tin (US$)/MT 20700.00 50.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 114.75 52.35
Coal (RB) (US$)/MT* 94.50 31.14
CPO (ROTH) (US$)/MT 710.00 -5.00
CPO (MYR)/MT 2804.00 -12.50
Rubber (MYR/Kg) 728.50 4.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 656.18 -0.51
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18037.10 -0.58 3.51 16.52 14.83 3.04 2.84 5,352.3
USA NASDAQ COMPOSITE 5153.58 -0.69 2.92 21.61 18.56 3.39 3.04 8,055.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6917.14 -0.53 10.81 16.76 14.31 1.72 1.68 1,682.7
CHINA SHANGHAI SE A SH 3269.24 0.71 -11.74 14.72 12.99 1.51 1.39 4,112.3
CHINA SHENZHEN SE A SH 2168.86 1.12 -10.21 31.27 24.45 3.26 2.97 3,382.6
HONG KONG HANG SENG INDEX 23147.07 0.93 5.62 12.76 11.67 1.18 1.11 1,891.6
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5416.01 -0.12 17.92 17.85 15.01 2.52 2.28 448.9
JAPAN NIKKEI 225 17442.40 0.10 -8.36 17.44 16.31 1.55 1.46 2,978.0
MALAYSIA KLCI 1670.93 -0.09 -1.28 16.73 15.51 1.64 1.55 241.2
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2813.69 -0.01 -2.39 13.53 12.95 1.08 1.04 327.5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,047.00 -1.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000
EUR/IDR 14,423.46 85.86 EUR / USD 1.11 0.0000
JPY/IDR 125.34 1.12 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,392.95 12.08 SGD / USD 0.72 -0.0002
AUD/IDR 9,974.37 -26.68 AUD / USD 0.76 -0.0007
GBP/IDR 15,965.22 -14.84 GBP / USD 1.22 -0.0006
CNY/IDR 1,928.39 -0.35 CNY / USD 0.15 0.0002
MYR/IDR 3,122.23 11.61 MYR / USD 0.24 0.0009
KRW/IDR 11.45 0.04 100 KRW / USD 0.09 0.0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.27
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.75
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description October-16 September-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.11 1.97 SBI (9M) 6.40
Inflation YOY % 3.31 3.07 SBIS (9M) 6.40
Inflation MOM % 0.14 0.22 SBI (12M) 6.70
Foreign Reserve (USD) 115.67 Bn 113.54 Bn SBIS (12M) 6.70
2 November 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
02 Nov US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 13.65 juta dari 13.87 juta
02 Nov US Total Vehicle Sales Turun menjadi 17.50 juta dari 17.65 juta
03 Nov FOMC Rate Decision Tetap 0.25%-0.50%
03 Nov US Unit Labor Costs Turun menjadi 1.3% dari 4.3%
03 Nov US Non-farm Productivity Naik menjadi 2.1% dari -0.6%
03 Nov US Initial Jobless Claims Turun menjadi 256 ribu dari 258 ribu
03 Nov US Continuing Claims Naik menjadi 2043 ribu dari 2039 ribu
03 Nov US Factory Orders Tetap 0.2%
03 Nov US Durable Goods Orders Tetap -0.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
HMSP IJ 3990 1.01 4.32 LPPF IJ 16850 -6.52 -3.18 ASII IJ 8325 1.22 3.76 ICBP IJ 9200 -2.13 -2.16 UNTR IJ 22275 3.01 2.25 SMGR IJ 9500 -3.55 -1.93 PTBA IJ 12675 6.51 1.66 TLKM IJ 4200 -0.47 -1.87 ADRO IJ 1640 3.47 1.63 SMRA IJ 1515 -8.18 -1.81 INAF IJ 3100 21.09 1.55 BBCA IJ 15450 -0.48 -1.70 DSNG IJ 492 23.62 0.93 BMRI IJ 11425 -0.44 -1.07 KAEF IJ 2330 7.37 0.83 IIKP IJ 3160 -8.41 -0.90 JPFA IJ 1960 3.98 0.79 PGAS IJ 2520 -1.56 -0.90 PNBN IJ 835 4.38 0.77 CTRA IJ 1520 -3.80 -0.86
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Anugerah Berkah Mandiri
Property & Real Estate
800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities
PT Buyung Poetra Sembada
2 November 2016
2 November 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ITMG 434.32 Cash Dividend 07 Nov’16 08 Nov’16 10 Nov’16 24 Nov’16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
SMSM Stock Split 1:4 -- 01 Nov’16 02 Nov’16 02 Nov’16
SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 02 Nov’16 03 Nov’16 09 Nov – 16 Nov’16
PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16
AGRO Rights Issue 2244:6698 130-175 25 Nov’16 28 Nov’16 02 Dec – 08 Dec’16
SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov’16 30 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16
INPC Rights Issue 29:6 111.00 30 Nov’16 01 Dec’16 07 Dec – 14 Dec’16
BEKS Rights Issue TBA 18.35 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16
GREN Rights Issue 1:20 TBA 09 Dec’16 13 Dec’16 14 Dec – 20 Dec’16
KRAS Rights Issue 250000:52592-59429 500-565 TBA TBA TBA
WIKA Rights Issue TBA 1525-2505 TBA TBA TBA
JSMR Rights Issue TBA TBA TBA TBA TBA
UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
KBLI RUPSLB 07-Nov-16
PWON RUPSLB 10-Nov-16
PBRX RUPSLB 11-Nov-16
CENT RUPSLB 11-Nov-16
DOID RUPSLB 15-Nov-16
BTEK RUPSLB 16-Nov-16
CITA RUPSLB 17-Nov-16
HMSP RUPSLB 18-Nov-16
BKSW RUPSLB 18-Nov-16
BVIC RUPSLB 18-Nov-16
KIAS RUPSLB 22-Nov-16
BKSL RUPSLB 22-Nov-16
2 November 2016
2 November 2016
PTBA
TRADING BUY
S1 12225 R1 12950 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 11500 R2 13675
Closing
Price 12675
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 12225-Rp 12950
• Entry Rp 12675, take Profit Rp 12950
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.12 Positif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 3.08 Positif
Bollinger Band (Mid) 11871 Positif
MA5 12355 Positif 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000
April May Jun Jul August September October November
PT BA Wedge 12,355 12,278.1 11,950 11,871.3 10,690 10,690 10,384.5 12,675 12,675 12,675 12,850 12,850 , 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 39.02, Stochastic %K = 35.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
35.9228 35.9228 20 39.023 39.023 80 -300.0 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 PT BA - MACD (5,3) = -47.98, Signal() = -9.51 -47.9795 -9.50751 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT BA - TSI(3,5,3) = 3.08, Volume() = 6,679,300.00 3.08071 0.00000 3.19869 6,679,300 PT BAWilliam's % R(14)= 23 61Volume()= 6 679 300 00 -23.6111 6,679,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ITMG
TRADING BUY
S1 14550 R1 15100 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 14000 R2 15650
Closing
Price 14875
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 14550-Rp 15100
• Entry Rp 14875, take Profit Rp 15100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.38 Positif
MACD 197.37 Positif
True Strength Index (TSI) 38.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 13613 Positif
MA5 14560 Positif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000
April May Jun Jul August September October November
ITMG Wedge Bullish Breakout 14,400 14,100 13,714.7 13,714.7 13,612.5 12,950 11,163 14,400 14,560 14,875 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ITMG - Stochastic %D(6,3,3) = 80.64, Stochastic %K = 79.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 79.449
79.449 20 80 80.6358 80.6358 -400 -300 -200 -100 0 100 200 0 ITMG - MACD (5,3) = -156.06, Signal() = -146.52
-156.064 -146.52 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ITMG - TSI(3,5,3) = 38.46, Volume() = 4,139,000.00
35.3761 0.00000 38.4613
4,139,000
ITMGWilliam's % R(14)= 6 10Volume()= 4 139 000 00 -6.09756
4,139,000
2 November 2016
2 November 2016
ASII
TRADING BUY
S1 8225 R1 8400 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 8050 R2 8575
Closing
Price 8325
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 8225-Rp 8575 • Entry Rp 8325, take Profit Rp 8575
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 33.02 Positif
MACD -7.28 Positif
True Strength Index (TSI) -3.97 Positif
Bollinger Band (Mid) 8294 Positif
MA5 8235 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000
April May Jun Jul August September October November
ASII Broadening Wedge
8,293.75 8,253.13 8,235 8,100 8,088.07 7,867.31 7,867.31 8,325 8,325 8,325 8,500 8,990 8,990 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 38.54, Stochastic %K = 50.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
38.5409 38.5409 20 50.5128 50.5128 80 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -10.58, Signal() = 2.65
-10.5843 2.65272 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASII - TSI(3,5,3) = -3.97, Volume() = 20,065,900.00
-3.97464 -14.5307 0.00000
20,065,90
ASIIWilliam's % R(14)= 41 18Volume()= 20 065 900 00 -41.1765
20,065,90
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KAEF
TRADING BUY
S1 2180 R1 2440 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1925 R2 2700
Closing
Price 2330
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 2180-Rp 2440 • Entry Rp 2330, take Profit Rp 2440
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.11 Positif
MACD -21.15 Positif
True Strength Index (TSI) -25.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 2382 Negatif
MA5 2224 Positif 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200
April May Jun Jul August September October November
KAEF Wedge Bullish Breakout 2,330 2,320 2,320 2,320 2,267.5 2,224 2,110 2,330 2,330 2,382 2,565.71 2,620 3,214.8 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 21.02, Stochastic %K = 35.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
21.025 21.025 20 35.0356 35.0356 80 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -3.91, Signal() = 13.45
-3.90593 13.4474 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KAEF - TSI(3,5,3) = -25.58, Volume() = 16,795,600.00
-25.5781 -49.316 0.00000
16,795,60
KAEFWilliam's % R(14)= 55 10Volume()= 16 795 600 00 -55.102
16,795,60
2 November 2016
2 November 2016
ADRO
TRADING BUY
S1 1615 R1 1660 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1570 R2 1705
Closing
Price 1640
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1615-Rp 1660 • Entry Rp 1640, take Profit Rp 1660
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.22 Positif
MACD 23.73 Positif
True Strength Index (TSI) 76.80 Positif
Bollinger Band (Mid) 1472 Positif
MA5 1582 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600
April May Jun Jul August September October November
ADRO Upward Sloping Channel
1,539.44 1,472.25 1,450 1,442.25 1,442.25 1,442.25 1,200.65 1,557.5 1,582 1,605 1,640 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 78.78, Stochastic %K = 86.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 78.7781
78.7781 20 80 85.9989 85.9989 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ADRO - MACD (5,3) = -19.76, Signal() = -16.36
-19.757 -16.3604 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
ADRO - TSI(3,5,3) = 76.80, Volume() = 64,328,600.00 69.7599
0.00000 76.8035
64,328,60
ADROWilliam's % R(14)= 3 85Volume()= 64 328 600 00 -3.84615
64,328,60
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
HRUM
TRADING BUY
S1 2050 R1 2180 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1920 R2 2310
Closing
Price 2130
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2050-Rp 2180 • Entry Rp 2130, take Profit Rp 2180
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 86.53 Positif
MACD 75.28 Positif
True Strength Index (TSI) 83.62 Positif
Bollinger Band (Mid) 1638 Positif
MA5 1980 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200
April May Jun Jul August September October November
HRUM Upward Sloping Channel
Bullish Breakout 1,860.63 1,779.04 1,779.04 1,755 1,637.75 1,600 1,168.31 1,980 2,047.5 2,047.5 2,130 2,130 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 HRUM - Stochastic %D(6,3,3) = 81.89, Stochastic %K = 83.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 81.8917
80 20 81.8917 83.6928 83.6928 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 HRUM - MACD (5,3) = -63.58, Signal() = -58.61
-63.584 -58.6148 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
HRUM - TSI(3,5,3) = 83.62, Volume() = 31,634,700.00 79.7333
0.00000 83.6189
31,634,70
HRUMWilliam's % R(14)= 2 94Volume()= 31 634 700 00 -2.94118
31,634,70
2 November 2016
2 November 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
01-11-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 15000 15000 14775 14200 14775 15350 15925 Negatif Negatif Negatif 16275 14600
LSIP Trading Sell 1475 1475 1455 1400 1455 1510 1565 Negatif Negatif Negatif 1600 1450
SGRO Trading Sell 1920 1920 1915 1910 1915 1920 1925 Positif Negatif Negatif 2090 1895
Mining
PTBA Trading Buy 12675 12675 12950 11500 12225 12950 13675 Negatif Positif Positif 13100 9425
ADRO Trading Buy 1640 1640 1660 1570 1615 1660 1705 Positif Positif Positif 1605 1160
MEDC Trading Sell 1290 1290 1275 1240 1275 1310 1345 Negatif Positif Negatif 1620 1310
INCO Trading Buy 2680 2680 2730 2590 2660 2730 2800 Positif Positif Positif 3160 2630
ANTM Trading Buy 900 900 925 835 880 925 970 Positif Negatif Positif 900 620
TINS Trading Buy 900 900 925 845 885 925 965 Positif Negatif Positif 940 740
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 880 880 875 855 875 895 915 Negatif Negatif Negatif 950 850
SMGR Trading Sell 9500 9500 9375 8975 9375 9775 10175 Negatif Negatif Negatif 10750 9650
INTP Trading Sell 16425 16425 16350 16150 16350 16550 16750 Positif Negatif Negatif 18400 16250
SMCB Trading Sell 960 960 940 940 955 970 985 Negatif Negatif Negatif 1135 950
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 8325 8325 8575 8050 8225 8400 8575 Positif Positif Positif 8875 8075
GJTL Trading Sell 1225 1225 1200 1140 1200 1260 1320 Negatif Negatif Negatif 1590 1235
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 8500 8500 8450 8350 8450 8550 8650 Negatif Positif Negatif 9200 8250
GGRM Trading Buy 68000 68000 68425 66625 67525 68425 69325 Positif Positif Positif 67975 62000
UNVR Trading Buy 44450 44450 44550 44150 44350 44550 44750 Positif Positif Negatif 46000 44025
KLBF Trading Sell 1735 1735 1730 1710 1730 1750 1770 Negatif Negatif Negatif 1805 1675
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2130 2130 2110 2050 2110 2170 2230 Negatif Negatif Negatif 2260 2050
PTPP Trading Buy 4140 4140 4160 4040 4100 4160 4220 Positif Positif Positif 4610 4020
WIKA Trading Sell 2540 2540 2510 2430 2510 2590 2670 Negatif Negatif Negatif 2980 2490
ADHI Trading Buy 2210 2210 2250 2110 2180 2250 2320 Positif Negatif Positif 2540 2130
WSKT Trading Sell 2600 2600 2560 2490 2560 2630 2700 Positif Negatif Negatif 2740 2530
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2520 2520 2480 2380 2480 2580 2680 Negatif Negatif Negatif 2980 2440
JSMR Trading Buy 4570 4570 4590 4510 4550 4590 4630 Positif Positif Negatif 4900 4500
ISAT Trading Buy 6600 6600 6675 6525 6575 6625 6675 Positif Positif Positif 6600 5225
TLKM Trading Sell 4200 4200 4190 4150 4190 4230 4270 Negatif Negatif Negatif 4400 4100
Finance
BMRI Trading Buy 11425 11425 11550 11150 11350 11550 11750 Positif Negatif Positif 11750 10750
BBRI Trading Buy 12225 12225 12275 12075 12175 12275 12375 Positif Positif Positif 12400 11775
BBNI Trading Buy 5525 5525 5575 5375 5475 5575 5675 Positif Negatif Positif 5675 5150
BBCA Trading Sell 15450 15450 15375 15175 15375 15575 15775 Negatif Negatif Negatif 16200 15000
BBTN Trading Sell 1910 1910 1895 1860 1895 1930 1965 Negatif Negatif Negatif 2020 1900
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 22275 22275 22650 20450 21550 22650 23750 Positif Positif Positif 21675 16900