E d i s i : 0 9 8
S e n i n , 2 4 J u l i 2 0 1 7Palestina
Pekan
source: http://syamorganizer.com
Kebaikan yang
Mengendap
3 Pemuda Gugur Serta 400
Orang Luka Dalam Bentrokan
di Al-Quds Dan Tepi Barat
Penanggung Jawab: Saiful Bahri (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Ahmad Yani. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Maulany H. Redaksi: Wadil Muqoddasi Tuwa, Salman Alfarisi,
Dina Fitria, Eisha Haneyya. Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy.
Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121
atas nama ASPAC FOR PALESTINE.
Mimbar Aqsha
KIbLAT PERTAmA yANg DIzALImI
Terhitung sejak pekan kedua bulan Juli, sudah dua kali waktu Jumat Masjidil Aqsha dikosongkan dari jama’ah. Tentara Zionis Israel memasang electronic gates sebagai syarat masuk bagi umat Islam yang ingin sholat di masjidil Aqsha. Tindakan ini bukan saja sebagai bentuk penghinaan, tetapi juga sebuah kezaliman terbesar dengan menghalangi umat beribadah di dalam masjid.
Sebagaimana yang Allah sebutkan di dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 114 yang artinya:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”
Di saat bersamaan, para pemukim ilegal Yahudi diberikan keleluasaan untuk menistai Al-Aqsha. Mereka mendapatkan pengawalan aparat Israel untuk melakukan ritual Yahudi di dalam masjid. Zionis benar-benar memanfaatkan momen perseteruan ini untuk menguasai kiblat pertama umat Islam, dan melakukan tindakan apapun di dalamnya sesuka hati mereka. Sikap jama’ah Al-Aqsha menolak melewati electronic gate merupakan sebuah bentuk perlawanan, menolak permintaan penjajah yang ingin menghinakan umat Islam. Mereka lebih memilih sholat di luar masjid, dengan jama’ah yang jumlahnya ribuan. Kumpulan massa seperti ini tentu membuat ciut nyali penjajah, untuk menghapuskan rasa cemas, aparat Israel membubarkan jama’ah secara brutal. Tindakan ini menyebabkan beberapa orang jama’ah gugur dan ratusan lainnya terluka, termasuk Imam dan Khatib Masjidil Aqsha, Syaikh Ikrimah Shabri.
Kondisi buruk di Al-Aqsha saat ini paling tidak memberikan tiga pelajaran. Pertama, rakyat Palestina semakin berani menghadapi penjajah Israel, jiwa mereka dikorbankan demi membela masjidil Aqsha
yang hakekatnya adalah masjid muslim sedunia. Kedua, apa yang dilakukan oleh penjajah Israel dengan melarang orang sholat di dalam masjid, melarang azan berkumandangan serta pengepungan terhadap Al-Aqsha, hanyalah bagian dari agenda utama mereka selama ini, yaitu merobohkan masjidil Aqsha dan menggantinya dengan Kuil Sulaiman.
Umat Islam harusnya sadar akan kondisi seperti ini, sehingga dapat melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap agenda perobohan tersebut. Bukan rahasia lagi pihak penjajah telah membuat banyak terowongan di bawah tanah Al-Aqsha, saat ini mereka sedang menunggu detik-detik pondasi masjid mulia itu rapuh, sehingga roboh dengan sendirinya. Ketiga, dunia Islam kembali diuji tentang komitmen mereka memperjuangkan kemerdekaan Palestina khusunya membebaskan masjidil Aqsha dari penjajahan Israel. Naifnya, beberapa negara di Teluk justru disibukkan urusan politik mereka, sibuk memojokkan tetangganya, Qatar, bahkan melakukan pemboikotan. Apalagi syarat normalisasi hubungan yang disodorkan adalah meminta Qatar putus hubungan dengan faksi pejuang Palestina, sehingga mengundang tanda tanya besar, kemanakah keberpihakan para pemboikot itu dalam permasalahan Palestina?
Dari kondisi ini bisa kita simpulkan, tidak ada solusi terbaik terhadap permasalahan Al-Aqsha melainkan bersatunya umat Islam dalam satu barisan. Pijakan ideologis sudah seharusnya menjadi bara kebangkitan umat, mengesampingkan berbagai bentuk perbedaan. Setiap individu muslim harus mengambil peran di bidangnya masing-masing dengan satu tujuan yang sama, yaitu kembalinya tempat isra-nya nabi itu ke pangkuan umat Islam. (Muhammad Syarief)
Pelita Aqsha
KEbAIKAN yANg mENgENDAP
Ketika seseorang hendak menikmati secangkir teh manis, ia akan menyiapkan air mendidih. Kemudian ia menyeduh teh sesuai selera. Dan terakhir, dia akan mengambil sendok untuk menuangkan gula ke dalam gelas. Mungkin satu atau dua sendok, satu atau dua blok gula batu.
Cobalah rasakan, apakah air panas yang bercampur teh tersebut terasa manis? Rasanya tawar atau bahkan mungkin pahit. Padahal sudah ada gula di dalamnya. Hal tersebut karena gula yang berada di dalam gelas tersebut mengendap dan belum diaduk serta digerakkan hingga larut dalam air dan kemudian mengubah rasa menjadi manis sesuai keinginan orang yang membuatnya.
Analogi di atas adalah realitas kehidupan sehari-hari. Setiap muslim dan juga manusia pasti memiliki potensi kebaikan yang terpendam. Lalu mengapa saat ini kejahatan, keburukan, dan kezhaliman terjadi di mana-mana? Hal tersebut bukan karena jumlah keburukan lebih banyak. Namun, lebih karena orang-orang baik yang diam. Kebaikan menjadi mengendap di dasar-dasar peradaban. Sementara yang muncul ke permukaan adalah keburukan, kejahatan, penindasan, kezhaliman, ketimpangan sosial.
Agar kebaikan seperti gula yang mengubah rasa, ia harus digerakkan. Ketika sudah mewarnai, wujudnya pun tak terlihat. Karena ia menyatu bersama air. Kekuatan mengubah ini mustahil terjadi tanpa adanya gerakan. Orang-orang baik yang jumlahnya sangat banyak tidaklah berarti jika diam di saat kezhaliman dan keburukan nampak di mana-mana.
Sepekan ini dunia dipertontonkan sebuah penistaan terhadap Masjid al-Aqsha. Rezim Zionis Israel menutup akses masuk ke masjid selama beberapa hari. Dan kemudian tanggal 16 Juli memasang electronic gate di beberapa akses pintu masuk.
Jika dianalogikan, kita memiliki rumah sendiri, kemudian datang orang asing. Tiba-tiba ia memasang electronic gate di depan rumah kita. Alasan keamanan atau reasoning apapun menjadi sangat tak relevan. Ini adalah bentuk penistaan dan penjajahan yang sesungguhnya. Sudah sepekan berjalan, pemerintah zionis menulikan telinga dan menutup mata terhadap aksi protes yang didengungkan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, Jumat kedua pasca penutupan dan pembatasan akses ini terjadi bentrokan dan menelan korban jiwa.
Masalah yang sesungguhnya bukanlah pada diperbolehkan shalat di dalam Masjid al-Aqsha dengan
pembatasan sepihak dari Israel, namun, pemasangan electronic gate adalah bentuk penistaan yang tak bisa dibenarkan.
Beberapa waktu lalu, negeri ini sempat dihebohkan oleh rencana pemblokiran salah satu media sosial yang populer. Protes dan kritikan tajam terdengar di mana-mana. Saat ini, Masjid al-Aqsha sudah benar-benar diblokir, diblokade dan dipersulit akses masuknya bagi umat Islam. Di mana suara para pejuang HAM? Suara para pembela kebenaran? Para aktivis kebebasan dan kemanusiaan?
Masjid al-Aqsha adalah amanah Allah. Karenanya, Allah transitkan Rasulullah saw ke Masjid al-Aqsha sebelum beliau ke sidratul muntaha dan kemudian menemui Allah untuk menerima titah dari-Nya. Amanah yang beliau teruskan kepada umatnya.
Mari bergerak, bagaikan air yang mengalir. Meskipun kecil, ia suci dan menyucikan. Tapi lihatlah air yang menggenang di suatu tempat. Ia kemudian bisa berubah menjadi air yang mutanajjis. Air tersebut menjadi najis bukan karena najisnya banyak, namun karena airnya tidak bergerak. Jika umat ini hendak mewarnai peradaban dan memimpin kembali, maka saatnya bergerak secara dinamis. Bergeraklah, dan kejahatan akan menyingkir, keburukan akan sirna, serta kezhaliman akan binasa. Karena bukan kita yang menghilangkannya. Tugas kita bergerak menjemput takdir. Dan Allah telah menyiapkan takdir kemenangan yang mulia. Dzat yang menewaskan Namrud dengan seekor nyamuk adalah Dzat yang juga menenggelamkan Fir’aun, membinasakan Jalut dengan ayunan batu kecil, juga menghinakan Abu Jahal dengan kematian di tangan dua bocah kecil. Ibrahim, Musa, Dawud, Mu’adz dan Muawidz hanyalah hamba-Nya yang membawa takdir kemenangan.
Catatan Keberkahan 61 Jakarta, 22.07.2017 SAIFUL BAHRI
Berita Utama
Al-Quds
Palestina
Pekan
3 PEmUDA gUgUR SERTA 400 ORANg
LUKA DALAm bENTROKAN DI AL-QUDS
DAN TEPI bARAT
aspacpalestine.com - Al-Quds. Tiga orang pemuda Palestina tewas di Al-Quds, Jumat (21/7/2017). Salah satu dari 3 orang yang tewas diakibatkan tembakan dari seorang pemukim Israel, di pintu 'Amud. Sedangkan 2 orang Palestina lainnya, meninggal dalam bentrokan dengan pasukan penjajah Israel di berbagai wilayah di Al-Quds.
Menurut koresponden aqsatv.ps, pemuda Palestina yang meninggal teridentifikasi bernama Muhammad Syarif (17 tahun). Ia meninggal dikarenakan tembakan yang dilancarkan oleh seorang pemukim Israel di pintu 'Amud. Sedangkan, pemuda Palestina bernama Muhammad Hasan Abu Ghanam (22 tahun) meninggal dalam bentrokan di kota At-Thur. Korban meninggal ketiga teridentifikasi bernama Muhammad Lafi. Muhammad Lafi meninggal dalam bentrokan di kota Abu Dis.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa jumlah korban yang meninggal pada hari jumat (21/7/2017). Menteri Kesehatan menambahkan bahwa jumlah korban luka lebih dari 220 orang. Jumlah tersebut berasal dari golongan warga Palestina. Korban luka diakibatkan tindakan represif yang dilakukan penjajah Israel terhadap para warga, setelah para warga melakukan sholat Jumat di sekitar Masjid Al-Aqsha, di Al-Quds terjajah. Sholat Jumat Jamaah itu dilakukan sebagai bentuk protes pemasangan pintu-pintu elektronik Israel di Masjid Al-Aqsha.
Menurut wartawan aqsatv.ps, 4 orang Palestina terluka di dekat gerbang Al-Asbath (pintu yang mengarah
ke Masjid Al-Aqsha). Sementara itu, sejumlah warga lainnya terluka di gerbang As-Sahirah dan Al-Majlis. Di akses masuk bagian utara Bait Lahm 31 orang mengalami kondisi tidak bisa bernafas dan 3 orang terluka akibat peluru karet yang ditembakkan pasukan Israel, serta 4 orang mengalami luka bakar di provinsi tersebut. Luka-luka itu didapatkan akibat tindakan represif yang dilakukan Israel terhadap orang Palestina, setelah mereka mengadakan sholat Jumat di dekat pos pemeriksaan militer Israel.
aqsatv.ps (21/7/2017)
PEmUKIm SERbU mASJID AL-AQShA
SETELAh bENTROKAN DI mALAm hARI
aspacpalestine.com – Al-Quds. Sekelompok pemukim menyerbu komplek masjid Al-Aqsha, yang kosong dari jamaah muslim, Senin (17/7/2017). Serbuan para pemukim datang setelah bentrokan yang terjadi semalam. bentrokan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban. Serbuan pemukim datang di hari kelima, saat masjid Al-Aqsha kosong dari para jamaah yang sholat dan i'tikaf. Selain itu, serbuan juga dilakukan ditengah gelombang reaksi kecaman-kecaman terhadap tindakan yang dilakukan Israel.
Koresponden aljazeera, Ilyas Kiram mengatakan bahwa sekelompok pemukim pertama menyerbu masjid Al-Aqsha, pada pukul 7.30 pagi, Selasa (18/7/2017). Serbuan tersebut mendapat pengawalan dari pasukan Israel. Gelombang penyerbuan kedua datang sesaat setelah gelombang penyerbuan pertama, sesaat kemudian. Koresponden mengatakan bahwa orang Palestina tidak ingin tunduk terhadap proses-proses keamanan Israel yang baru. Proses tersebut terkait peraturan baru masuk ke masjid Al-Aqsha. Hal tersebut karena dianggap upaya merubah status quo di Al-Quds sejak lima dekade terakhir, khususnya di Masjid Al-Aqsha.
Bentrokan terjadi di Al-Quds terjajah. Bentrokan tersebut terjadi dengan orang-orang Palestina yang menolak mengikuti peraturan yang diberlakukan oleh keamanan Israel, di sekitar Masjid Al-Aqsha pada hari kedua. Bentrokan mengakibatkan sepuluh orang luka. Bentrokan berpindah ke kawasan pinggiran Silwan dan Issawiyah pada saat jam malam.
Palestina
Pekan
Tepi Barat
Gaza
ImAm mASJID AL-AQShA TERTEmbAK DI
AL-QUDS
aspacpalestine.com - Al-Quds. Imam Masjid Al-Aqsha, Syeikh 'Ikrimah Sabri mengalami luka tembakan peluru karet, selama bentrokan yang terjadi antara orang Palestina dengan pasukan Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha, Selasa Malam (18/7/2017).
Sumber Bulan Sabit Merah Palestina kepada Anadolu mengatakan bahwa Syeikh Ikrimah Sabri dilarikan ke rumah sakit, untuk segera mendapatkan perawatan. Belum ada berita yang jelas terkait seberapa serius luka yang dialami oleh Syeik 'Ikrimah Sabri.
Saksi mata mengatakan bahwa Syeikh 'Ikrimah Sabri dan sejumlah orang Palestina lainnya terluka saat bentrokan terjadi setelah sholat Isya, di salah satu gerbang Masjid Al-Aqsha, gerbang Al-Asbath. Sejak hari Ahad, ribuan orang Palestina bertahan di depan gerbang Al-Asbath dan gerbang-gerbang masjid Al-Aqsha lainnya. Tindakan tersebut sebagai penolakan terhadap persyaratan yang diberlakukan oleh polisi Israel terhadap para jamaah yang hendak masuk ke Masjid Al-Aqsha. Persyaratan tersebut yaitu harus memasuki pintu elektronik untuk memasuki masjid Al-Aqsha.
Direktur Wakaf Islam di Quds, Syeikh Azzam Al-Khatib pada hari lalu menegaskan tetap berlanjutnya keputusan otoritas Islam di Al-Quds. Keputusan tersebut adalah menolak kebijakan pemasangan pintu-pintu pemeriksaan elektronik.
almadenahnews.com (18/7/2017)
DEmONSTRASI bESAR SEbAgAI
DUKUNgAN mASJID AL-AQShA DI gAzA
aspacpalestine.com - Gaza. Ratusan penduduk ikut serta dalam pawai, Rabu (19/7/2017). Pawai tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk membela Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. Demonstrasi juga bertujuan mengutuk pelanggaran Israel di masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds.
Pawai dimulai dari depan markas Palang Merah hingga markas PBB di Gaza. Demonstrasi tersebut membawa poster-poster yang menegaskan, bahwa "orang-orang Palestina telah siap membebaskan Al-Quds dengan jiwa dan darah mereka.
Pemimpin Front Nasional, Talal Abu Zarifa mengatakan dalam pernyataan khusus ke "maan", bahwa apa yang telah Israel lakukan terhadap Masjid Al-Aqsha merupakan pelanggaran yang jelas, dari resolusi dan hukum internasional.
Abu Zarifa mengecam sikap diam masyarakat internasional dan Majelis Umum PBB terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel ke Masjid Al-Aqsha. Dia menyerukan kepada dewan keamanan PBB untuk bersikap serius dan segera melakukan pertemuan untuk mengambil keputusan, yang mendesak Israel menghentikan seluruh konsekuensi serta tindakan yang berlawanan dengan hukum internasional.
Disebutkan bahwa Masjid Al-Aqsha mengalami serangan sengit sehingga menyebabkan penutupan serta pengusiran para jamaah serta Murabbitun. Disamping itu, Kejadian tersebut juga menyebabkan pemasangan pintu-pintu elektronik di setiap pintu-pintu.
maannews.net (19/7/2017)
SERUAN AKSI DI TEPI bARAT UNTUK
bANTU AL-QUDS
aspacpalestine.com – Kairo. Faksi-faksi palestina menyerukan agar mengadakan aksi unjuk rasa di daerah-daerah yang berbeda di Tepi Barat, Rabu (19/7/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap prosedur-prosedur yang diterapkan Israel terkait masjid Al-Aqsha, baru-baru ini.
Palestina
Pekan
Pengungsi
Entitas Zionis
Tawanan
Badan berita Palestina "ma'an" melansir bahwa aksi unjuk rasa akan dilakukan di seluruh wilayah Palestina untuk membantu masjid Al-Aqsha, adalah bentuk protes terhadap prosedur Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina menyebutkan bahwa krunya berurusan dengan 34 korban luka, termasuk satu luka serius selama bentrokan yang terjadi antara tentara Israel dan Palestina, di daerah gerbang Al-Asbath dan Kota Tua di Al-Quds. Ma'an menambahkan bahwa kekuatan dan faksi-faksi Palestina di Bait Lahm. Imam Masjid Al-Aqsha, Syeikh 'Ikrimah Sabri juga mengalami luka tembak akibat tembakan peluru karet tentara Israel. Syeikh Ikrimah Sabri ditembak ketika bersama dengan orang-orang Palestina melakukan aksi protes di sekitar Masjid Al-Aqsha.
raialyoum.com (19/7/2017)
PENJAJAh LARANg KELUARgA
TAwANAN mASUK PENgADILAN
"SALIm" DI JANIN
aspacpalestina.com – Tepi Barat. Tentara Israel melarang keluarga tawanan untuk masuk ke mahkamah militer Israel, di jenin, bagian utara Tepi Barat terjajah, Rabu (18/7/2017). Kedatangan keluarga tersebut untuk menghadiri sidang anaknya di mahkamah militer Salim. Anggota keluarga mengatakan kepada koresponden "safa" bahwa mereka pergi untuk menghadiri seperti biasanya, tetapi tentara Israel menolak mereka masuk dari pintu utama dan memaksa mereka dengan sewenang-wenang untuk tetap di gerbang.
Keluarga menambahkan bahwa mereka menuntut masuk, akan tetapi tentara Israel enggan berurusan dengan pihak keluarga. Diketahui, bahwa mereka datang dari daerah-daerah dan provinsi-provinsi yang berbeda-beda. Keluarga menganggap bahwa hal tersebut adalah prosedur sewenang terhadap mereka. safa.ps (19/7/2017)
RATUSAN PENgUNgSI PALESTINA
TERbUNUh DAN DITAhAN DI PENJARA
SURIAh
aspacpalestine.com - Suriah. Dokumentasi Statistik kelompok Kerja untuk Orang Palestina di Suriah, melansir
bahwa 462 pengungsi Palestina tewas disebabkan perang di Suriah. Penyebab tewas dalam perang tersebut bermacam-macam termasuk pemboman, bentrokan, blokade, dan penyiksaan yang berujung hingga meninggal.
Selain itu, Kelompok Kerja mencatat 102 nama pengungsi Palestina yang masih ditahan di penjara keamanan dan intelejen pemerintah Suriah.
Menurut dokumentasi statistik kelompok kerja, total jumlah korban orang Palestina di Suriah mencapai 3527 korban dan jumlah orang yang ditahan mencapai 1621 orang.
actionpal.org.uk (19/7/2017)
DEwAN POLITIK TERTINggI KECAm
PENUTUPAN mASJID AL-AQShA OLEh
ISRAEL
aspacpalestine.com - Sana'a. Dewan Politik tertinggi mengecam tindakan tentara Israel yang menutup masjid Al-Aqsha, Senin (17/7/2017). Selain itu, Dewan juga mengecam larangan sholat Jumat dan adzan di dalam masjid Al-Aqsha. Larangan tersebut disampaikan dalam pertemuan Dewan Politik Tertinggi yang berlangsung pada tanggal 17 Juli 2017, di Sana'a, Yaman.
Dewan menyerukan kepada pemimpin, presiden serta raja-raja negara Arab dan Islam untuk memikul tanggungjawab mereka terhadap umat Islam dan tempat-tempat umat Islam. Selain itu dewan juga menyerukan untuk melakukan desakan terhadap Israel terkait pelanggaran terhadap hukum dan norma internasional, serta mendesak untuk kembali membuka masjid Al-Aqsha bagi jamaah muslim. Dewan menegaskan bahwa tindakan penutupan Masjid Al-Aqsha dapat menyulut kemarahan orang-orang Islam di seluruh dunia dan di Yaman. Kemarahan tersebut karena sikap menolak terhadap penodaan tempat-tempat suci Islam. Ditambahkan, kemarahan juga menyebabkan kemunculan kelompok perlawanan terhadap proyek-proyek zionis yang mengganggu bangsa arab dan umat Islam, dengan tujuan untuk menghancurkan umat dan memecah umat.
Palestina
Pekan
Indonesia - Palestina
AKSI INDONESIA mEmbELA mASJID
AL-AQSA DI JAKARTA
aspacpalestine.com – Jakarta. Aliansi Indonesia Membela Masjidil Aqsha (AIMMA) mengadakan aksi dengan tajuk "Indonesia Bela Aqsa", Jumat (21/7/2017). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengecam serta mengutuk tindakan zionis penjajah Israel yang membatasi akses masjid Al-Aqsha. Perlu diingat, pembatasan tersebut merupakan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Israel pasca insiden di Masjid Al-Aqsha, Jumat (14/7/2017).
Aksi yang dilaksanakan oleh AIMMA merupakan bentuk solidaritas dari gabungan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga, diantaranya Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC). Bentuk solidaritas tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Acara tersebut diisi dengan tablig akbar, puisi, nasyid serta orasi-orasi dari para tokoh nasional dan ulama. Acara tersebut dimulai dari sholat Jumat bersama hingga pukul 5 sore. Selain itu, acara tersebut juga membuka penyaluran donasi untuk Palestina. Tokoh-tokoh yang hadir dalam aksi tersebut antara lain Ust. Bachtiar Nasir, Lc. MM, KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie, Ust. Umar Rasyid Hasan, Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si, KH. DR. Muhammad Zaitun Rasmin, M.A, Ust Ferry Nur S.Si, KH. M Nasir Zein, Dr. Muqoddam Cholil. MA, Ust. Ahyudin, dan Dr. Saiful Bahri, M.A. Dalam orasinya, ketua Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC), Ust. Saiful Bahri menjelaskan kondisi umat Islam yang tidak boleh masuk ke Masjid Al-Aqsha dan larangan suara adzan selama sepekan terakhir. Ust. Saiful menambahkan bahwa Masjid Al-Aqsha merupakan Amanah dari Allah yang disampaikan Rasulullah, melalui peristiwa Isra Mi'raj. Menurutnya, Kerusakan yang terjadi di Masjid Al-Aqsha disebabkan karena orang-orang baik yang diam terhadap kerusakan Masjid Al-Aqsha.
aspacpalestine.com (22/7/2017)
INDONESIA KUTUK bENTROKAN
ISRAEL-PALESTINA DI KOmPLEKS AL-AQSA
aspacpalestine.com - Jakarta. Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerussalem. Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan tindakan kekerasan yang telah menewaskan tiga warga Palestina itu.
"Indonesia mengutuk tindakan kekerasan pihak keamanan Israel yang telah menyebabkan 3 orang jemaah tewas dan lebih dari 100 luka-luka di Kompleks Masjid Al-Aqsa.Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan Ibadah di Masjid Al-Aqsa," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Sabtu (22/7/2017).
Arrmanatha mengatakan, selain ke Dewan Keamanan PBB, Pemerintah Indonesia juga mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk melakukan pertemuan darurat.
"Indonesia mendesak agar OKI segera melakukan pertemuan darurat untuk membahas situasi di kompleks Al-Aqsa. Pemerintah Indonesia mengajak semua pihak untuk menahan diri, agar situasi tidak memburuk," imbuhnya.
Sebagai respons terhadap tindakan yang telah membuat lebih dari 100 orang luka-luka itu, Indonesia memperingatkan pemerintah Israel agar tidak mengubah status quo. Hal itu agar Masjid Al-Aqsa tetap sebagai tempat suci dan dapat diakses semua umat Muslim.
Bentrokan yang terjadi antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel di Masjid al-Aqsa, Yerussalem menewaskan tiga orang. Massa menuntut kebijakan pemerintah Israel yang memasang pendeteksi logam dan membatasi jemaah yang akan menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Kerusuhan terjadi setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak memindahkan detektor logam yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (21/7) waktu setempat. Pada minggu lalu di lokasi tersebut sempat terjadi serangan yang menewaskan dua polisi Israel.
Madrasah Aqsha
Tahukah Kamu Apa Itu Masjid Al-Qibly?
GrahaQU 2nd Floor,
Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1 Warung Jati, Pancoran Jakarta Selatan 12740 DKI Jakarta Indonesia Telp./Fax : +62 21 7918 9149
Email : [email protected] Web site : www.aspacpalestine.com
Face book : asia-pacific community for palestine Twitter : @Aspac4Palestine
Account bank |
a. Bank Syariah Mandiri (BSM) Saharjo Branch, account number 704.575.2121 in the name of AsiaPacific Community for Palestine
b. BNI Syariah Bendungan Hilir Branch, account number 666.111.997 in the name of Asia Pacific Community for Palestine
Dalam seminggu terakhir, masjid Al-Aqsha tertawan oleh kebengisan Yahudi Zionis. Adzan dan sholat telah dilarang secara sepihak oleh penjajah. Protes keras terjadi tidak hanya di wilayah Palestina, akan tetapi seluruh dunia khususnya umat Islam. Dan tahukah kamu tentang wilayah masjid Al-aqsha ini? Masjid Al-Aqsha bukan hanya masjid yang memiliki kubah emas atau yang memiliki kubah berbentuk peluru berwarna hitam, seperti yang banyak beredar gambarnya. Masjid Al Aqsa terletak di sebuah bukit di sudut tenggara dari Kota Tua (Al-quds) dan terletak di sebelah timur al-Quds,di Tepi Barat. Masjid ini memiliki dinding berbentuk poligon tak beraturan dengan panjang 144 acre (144 km²). di dalam kawasan masjid terdapat: - Masjid Alqibly, Qubbah Ash-shakhrah, serta landmark lainnya berupa: saluran air, halaman, kubah, sekolah, mimbar, menara, pintu, sumur, perpustakaan, pusat kajian al-quran, kantor pengelolaan wakaf dan zakat, dll.. (EH)