• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN DINAMIS PADA DISAIN SEPEDA LIPAT DENGAN PEMODELAN SOFTWARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUJIAN DINAMIS PADA DISAIN SEPEDA LIPAT DENGAN PEMODELAN SOFTWARE"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN DINAMIS PADA DISAIN SEPEDA

LIPAT DENGAN PEMODELAN SOFTWARE

Rivanol Chadry

(1)

, Yusri

(1) (1)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT

Strength examination in the early designed for folding bike to very need as eligibility test to successful of designed. The examination designed of a folding bike to through the software adapted for a common dynamic condition and extreme a found in roadway that is surging and jumping street. This examination is needed to the strong product, rely on and efficiency to materials usage so that result of designed later can compete in marketing of facet is quality and also price.

The Software usage as dynamic examination early very is needed because evaluated from facet of is expense of very cheap and efficient. Software MSC. Visual Nastran represent one of software able to be used for the examination of with the dynamic condition. By using software MSC. Visual Nastram to usage the examination of folding bike designed to get the graph of tension change, strain and deflection of during condition of modeling examination. Pursuant to graph yielded by using materials AISI 1020 at construction

materials for folding bike, the obtained maximum tension (

) that happened is especial

bar 1 is 20,0 N / mm2by maximum deflection is 0,1420 mm.

With the consideration analyses the examination of effect of dynamic maximum at the concept to early design through the usage software, expected when implementation of the folding bike which in fact or process the manufacturing will be adapted by a target expected that is strength, cheap and light.

Keywords: The Dynamic Examination of folding bike.

1. LATAR BELAKANG

Analisa dinamis dengan menggunakan software

MSC. Visual Nastran bertujuan untuk melihat

pengaruh kecepatan sepeda dan kondisi-kondisi jalan saat bersepeda terhadap perubahan tegangan dan regangan pada struktur rangka dan kompoen laiinnya.

Pada perhitungan secara manual, bagian yang

komplek sangat rumit untuk menghitung tegangan atau defleksi yang terjadi, sehingga diperlukan

asumsi-asumsi tambahan. Dengan pemodelan

menggunakan software akan dapat dilihat besarnya tegangan, regangan dan besarnya defleksi yang terjadi secara keseluruhan pada saat pergerakkan. Selain itu dapat dilihat dibagian mana konsentrasi tegangan yang terjadi pada komponen.

Pemodelan disesuaikan dengan kondisi jalan yang umum terjadi pada saat bersepeda misalnya jalan tanggul atau jalan jumping (tangga). Untuk jalan jumping dibuat dengan ketinggian 10 cm sedangkan untuk jalan bergelombang dibuat dengan tinggi 10 cm dan lebar 100 cm.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan grafik perubahan tegangan, regangan dan defleksi selama pergerakan sepeda lipat. Dari hasil grafik dapat ditentukan besarnya tegangan maksimum yang

terjadi pada batang-batang utama dan faktor

redamannya.

Gambar.1 Pemodelan Sepeda Pada MSC. Visual Nastran

2. METODOLOGI PENELITIAN

Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh kondisi dinamis ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kondisi

statisnya. Berbagai kondisi ekstrem tersebut

disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya yaitu kondisi pada saat sepeda bergerak dijalan raya dimana adanya jalan yang berlubang, tanggul (polisi tidur) dan adanya jalan jumping.

Pada pemodelan ini gaya berat dari sepeda yang

terdiri dari masing-masing komponen dihitung secara otomatis oleh software tersebut dengan memasukkan nilai dari material yaitu AISI 20. Bahan seluruhnya dibuat dari logam yang umum digunakan untuk pembuatan jenis pipa dan besi plat sebagai bentuk dasar pembuatan kerangka sepeda. Berdasarkan seleksi material dan proses, yaitu bahan yang

(2)

digunakan adalah bahan yang mudah melakukan

pemesinan serta penyambungan dengan

menggunakan las listrik.

Gambar .2 Propertis Material Pada MSC. Visual Nastran

Beban manusia yang ditumpu oleh sadel diasumsikan dengan berat rata rata orang Indonesia dewasa adalah 70 kg ( 687 N ).

Gambar 3. Pemberian Beban Pada MSC. Visual Nastran

Kecepatan sepeda selama pergerakan diatur antara 15 km/jam ( 4.17 m/dt) sampai dengan 20 km/jam ( 5,5 m/dt ). Sebagai kontrol kecepatan yang diinginkan adalah grafik kecepatan yang mempunyai satuan mm/dt.

Gambar 4. Pengaturan Kecepatan Pada MSC.VisualNastran

Berdasarkan kondisi di atas maka bahan yang dipilih adalah : Baja karbon rendah dengan tipe AISI 1020 dengan spesifikasi sebagai berikut :

 Density : 7860 (kg/m3)

 Modulus elasticity : 207 (GPa)

 Yield strength : 295 (Mpa)

 Ultimate strength : 395 (Mpa)

 Ductility, % EL in 2 in : 37

 Poisson’s ratio : 0,30

 Thermal conductivity : 52 (W/m.oC).

 Coefficient of thermal expansion (oC)-1x 106: 11,7 3. ANALISA DINAMIS

3.1 Konsep Dasar Analisa Dinamis

Analisa dinamis adalah menganalisa dan mencari hubungan antara gaya dan gerak. Hukum kedua Newton merupakan hukum dasar dalam menganalisa persoalan-persolan dinamis yang berbunyi :

Percepatan sebuah partikel adalah sebanding dengan gaya resultante yang bekerja padanya dan terjadi dalam arah garis lurus dimana gaya bekerja.

a

m

F

.

... (1)

dimana :

F adalah gaya yang bekerja atau terjadi ( N ) m adalah massa benda ( kg )

a adalah percepatan benda ( m/dt2

)

Dalam merancang suatu rangka ( struktur ), kekuatan bahan menerima gaya luar merupakan salah satu hal yang penting dipertimbangkan disamping kekerasan, ketangguhan dan keuletan. Kaedah Hukum Hooke merupakan konsep penting dalam suatu analisa kekuatan material desain.

Strain,

=

l

 Gambar 5. Diagram Tegangan-Regangan

Sumber: Mechanics of Material by E.P. Popov Persamaan Hukum Hooke dalam mekanika teknik dapat juga dituliskan yaitu :

E

atau

E ... (2) dimana :

adalah tegangan bahan ( N/m2)

(3)

Pengujian Dinamis Pada Disain Sepeda Lipat dengan Pemodelan Software (Rivanol Chadry)

93

adalah regangan dimana

lo l    Maka : E lo l   ... (3)

Nilai modulus elastisitas merupakan suatu sifat yang

pasti dari suatu bahan. Sedangkan nilai

merupakan tegangan tarik maksimum suatu material. Berdasarkan persamaan-persamaan di atas maka defleksi yang terjadi tidak boleh melebihi dari defleksi yang diizinkan berdasarkan persamaan 3 tersebut.

3.2 Penerapan Hukum Hooke dengan Hukum Kedua Newton

Hukum Hooke menyatakan bahwa sebuah benda jika diubah bentuknya, maka benda itu akan melawan perubahan bentuk tersebut ( deformasi ) dengan gaya yang sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar. Untuk deformasi dalam satu dimensi, atau perubahan panjang saja, maka hukum Hooke dapat ditulis sebagai :

F = - k x ... (4)

dimana :

x = deformasi atau perubahan panjang ( m ) k = suatu tetapan pembanding ( N/m) F = gaya balik oleh bahan ( N )

Hukum Hooke berlaku pada suatu bahan atau material selama perubahan panjang tidak terlalu besar. Daerah dimana hukum Hooke berlaku disebut daerah elastik.

Hukum Hooke dan hukum Newton dapat ditulis secara bersama yaitu :

F = m . a = - k . x ... (5) 3.3 Hubungan Gaya Dengan Tegangan

Ketahanan atau kekuatan dari suatu mesin atau komponennya tergantung kepada kemampuan mesin

atau komponen menahan gaya-gaya luar yang

bekerja pada mesin/komponen. Gaya-gaya luar

terpakai pada sebuah sisi potongan tertentu haruslah diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang terbentuk dalam potongan tersebut atau ringkasnya gaya-gaya

luar harus dimbangi oleh gaya-gaya dalam. Dalam

analisa statis hal ini dikatakan gaya-gaya yang bekerja berada dalam kondisi ketimbangan statis. Tegangan merupakan gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan luas bidang tersebut. Tegangan

merupakan kemampuan material dari

mesin/komponen menerima gaya luar terhadap

bidangnya. Gaya-gaya luar yang bekerja pada bidang

ini ada yang bekerja searah tegak lurus bidang yang

disebut juga tegangan normal (

) atau sejajar bidang

yang disebut juga tegangan geser (

).

1. Tegangan Normal (

)

a. Disebabkan oleh gaya aksial

A F   ... (6) F = Gaya normal ( N ) A = Luas penampang ( mm2)

b. Disebabkan oleh lenturan

I My

 ... (7)

dimana :

M adalah momen lentur ( Nm )

y adalah jarak bidang yang ditinjau dari sumbu netralnya ( m )

I adalah momen inersia ( m4)

2. Tegangan geser (

)

Tegangan geser yang terjadi disebabkan oleh gaya geser dalam balok

A V

 ... (8)

dimana :

V adalah gaya geser ( N )

A adalah luas penampang ( m2)

3. Tegangan Kombinasi

Sebuah komponen yang mengalami tegangan normal dan tegangan geser sekaligus dikatakan komponen tersebut mengalami tegangan kombinasi. Persamaan untuk memperoleh tegangan utama akibat adanya tegangan kombinasi ( The principal normal stresses ) diperoleh : 2 2 2 , 1

2

2

xy y x y x





 

2 2 1

2

2

xy y x y x





2 2 2

2

2

xy y x y x





(4)

( Metoda the Von Mises Stress ) diperoleh : 2 1 2 2 2 1 max

(

)

(

)

...(9) 4. ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Gambar Disain Kerangka Sepeda

Gambar 4 Rangka Sepeda Lipat

A B C D E F F’ G H I J K engsel

Gambar 5. Mekanisme Link Rangka Sepeda 2D

4.2 Batang Utama 1 ( F – Engsel )

Bagian yang paling kritis terdapat pada sambungan

batang dengan engsel yang ditunjukkan pada

”Gambar (6)”.

Bagian kritis

Gambar 6. Bagian Kritis Pada Batang Utama1

0 10 20

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Stress (MPa) vs. time (s)

0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.00010 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Strain (mm/mm) vs. time (s)

0.00 0.05 0.10 0.15

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max Delta_MAG Displacement (mm) vs. time (s)

Gambar 7 Grafik Tegangan, Defleksi Terhadap Waktu Pergerakan Batang Utama1 (Massa batang = 2,05 kg)

4.3 Batang Utama 2 ( F – Engsel )

Bagian yang paling kritis terdapat pada sambungan batang dengan engsel yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Bagian kritis

Gambar 8. Bagian Kritis Pada Batang Utama

2

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Stress (MPa) vs. time (s)

0.000000 0.000005 0.000010 0.000015

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Strain (mm/mm) vs. time (s)

0.000 0.002 0.004 0.006

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max Delta_MAG Displacement (mm) vs. time (s)

Gambar 9 Grafik Tegangan, Defleksi Terhadap Waktu Pergerakan Batang Utama 2(Massa batang = 0,634 kg)

(5)

Pengujian Dinamis Pada Disain Sepeda Lipat dengan Pemodelan Software (Rivanol Chadry)

95 4.4 PIN Engsel

Bagian yang paling kritis terdapat pada Pin engsel ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 10. Bagian Kritis Pada Pin Engsel

0.0 0.2 0.4 0.6

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Stress (MPa) vs. time (s)

0.000000 0.000001 0.000002 0.000003 0.000004 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max von Mises Strain (mm/mm) vs. time (s)

0.00000 0.00005 0.00010 0.00015

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 Max Delta_MAG Displacement (mm) vs. time (s)

Gambar 11 Grafik Tegangan, Defleksi Terhadap Waktu Pergerakan Batang Utama 2(Massa = 0,0348 kg)

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian dinamis diasin sepeda lipat

dengan menggunakan pemodelan menggunakan

software MSC. Visual Nastran, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

 Pengujian dengan menggunakan software MSC.

Visual Nastran menghasilkan grafik tegangan, dan regangan selama pergerakan sepeda dengan

kondisi dinamis yang disesuaikan dengan

kondisi jalan raya sebenarnya. Software juga menunjukkan bagian yang paling kritis pada konstruksi selama terjadi gerakkan sepeda.

 Dengan menggunakan bahan sepeda lipat baja

Carbon rendah AISI 1020 dengan Yield Strength menghasilkan tegangan maksimum yang terjadi

adalah 20 N/mm2 dan regangan maksimum

0,1420 mm.

 Melihat nilai grafik yang dihasilkan, maka

material yang digunakan masih memungkinkan dipilih material dengan kekuatan yang lebih rendah dan lebih ringan dari AISI 1020 misalnya bahan dari aluminium alloys. Pemilihan material

yang lebih rendah akan memungkinkan

mendapatkan sepeda lipat yang lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan bahan AISI

1020 dengan mempertimbangkan kebutuhan

bahan tersebut disesuaikan dengan seleksi proses dan ada dijual dipasaran.

Penggunaan software sebagai alat uji awal disain

pada uji-uji dinamis memungkinkan kita para desainer untuk mengubah-ubah material yang lebih murah, ringan dan kuat yang disesuaikan dengan tujuan produk yang dihasilkan.

PUSTAKA

1. A.R. Holowenko, Dinamika Permesinan, terj.

Cendi Prapto, Jakarta Erlangga, hal 214, 1996.

2. Bernard J. Hamrock, Bo O. Jacobson, Steven

R. Schmid, Fundamentals of Machine Elemento, Singapura McGraw-Hill, hal 9, 1999.

3. E.P. Popov, Mekanika Teknik ( Mechanics of

Material, terj. Zainul Astamar, Jakarta,

Erlangga, hal 40, 219, 266, 1996.

4. Ferdinand P. Beer, E. Rusesel Jhonston, Jr,

Mekanika Untuk Insinyur. STATIKA, terj H. Nainggolan (Jakarta, Erlangga) hal 191-220, 1987.

5. J.L. Meriam dan L.Glenn. Kraige, Mekanika

Teknik, STATIKA. Edisi Kedua, Jilid I versi SI. Erlangga, Jakarta, 1987.

6. S. Timoshenko, D. H. Young, Mekanika

Gambar

Gambar 5. Diagram Tegangan-Regangan Sumber: Mechanics of Material by E.P. Popov Persamaan Hukum Hooke dalam mekanika teknik dapat juga dituliskan yaitu :
Gambar 9 Grafik Tegangan, Defleksi Terhadap Waktu Pergerakan Batang Utama 2(Massa batang = 0,634 kg)
Gambar 10. Bagian Kritis Pada Pin Engsel

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok transport , komunikasi dan jasa keuangan sebesar -2,08 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas &

maka penulis dapat menyelesaikan studi S3 dengan menyusun disertasi berjudul: Nilai Manfaat Ekonomi dan Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) bagi

Untuk mengindari goyangan yang berlebihan pada struktur, maka perlu diperiksa kekakuan lateral struktur Slab on Pile dengan menghitung besarnya simpangan ke arah

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa teknik upper hand, lower hand, dan trailling berpengaruh terhadap kemampuan mobilitas anak tunanetra kelas

a. Memastikan bahwa seluruh unit kerja memiliki pedoman dan prosedur kerja yang terkini sesuai dengan job description dan struktur organisasi Bank. Membuat program-program

Dapatan kajian menunjukkan majoriti responden memperakui bahawa integriti dan etika kerja amat penting diamalkan oleh semua pekerja dan penjawat awam dalam sesebuah

Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengujian lebih mendalam mengenai kemampuan teori fraud pentagon yang dikemukakan oleh Crowe (2011), menginvestigasikan dan

Dengan skripsi ini dapat digunakan sebagai wacana belajar peserta didik, guna meningkatkan pembelajaran fiqh dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching di Kelas IV