• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN TEKANAN AIR PORI PADA PROSES SAND DRAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN TEKANAN AIR PORI PADA PROSES SAND DRAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN TEKANAN AIR PORI PADA PROSES SAND DRAIN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

Faisal Estu Yulianto

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Madura

Jl. Raya Panglegur Km. 3,5 Pamekasan

E mail : femi_281208@yahoo.com

Abstrak : Penurunan merupakan suatu yang wajar pada suatu bangunan konstruksi, hal

ini diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya keluarnya air pori dalam tanah akibat beban

yang bekerja diatasnya, penggunaan sand drain adalah salah satu metode percepatan

settlement dimana pada proses ini terjadi konsolidasi radial (arah horisontal) yang

menyebabkan perubahan tekanan air pori pada tanah tersebut, perhitungan dengan

menggunakan metode beda hingga dan bantuan program MATHLAB menunjukkan

perubahan tekanan air pori akibat konsolidasi radial bergantung pada jarak terhadap pusat

sand drain dan lamanya waktu. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin

dekat titik tinjauan pada pusat sand drain dan semakin lama waktu yang dibutuhkan

tekanan air pori terus berkurang, penggunaan metode beda hingga dengan skema beda

central juga memungkinkan variasi jarak dan waktu dalam nilai batas yang ada, sehingga

semakin banyak interval nilai batasnya maka hasil yang dicapai semakin teliti.

Kata kunci : Tekanan air pori, konsolidasi radial, metode beda hingga

Abstract : Settlement is normally condition at construction building, this matter resulted

from a several things among other things its effect of exit pore water in land, use of sand

drain one of method of acceleration settlement where this process happened the

consolidation radial (horizontal direction) causing change of pore water pressure,

calculation by using different method till and aid program the MATHLAB show the

change of pore water pressure of consolidation radial base on the distance to center of

sand drain and time duration. From calculation result indicate that closer dot evaluate

for center of sand drain and longer time which used of pore water pressure decrease, the

different method use till with the different scheme central also enable the variation of

apart and time in existing boundary value, so that more and more interval assess in

boundary value hence reached result progressively accurate.

Keyword : Pore water Pressure, consolidation radial, different method.

PENDAHULUAN

Penurunan yang terjadi pada suatu konstruksi bangunan sipil (diatas tanah

lempung) merupakan hal yang wajar, selama penurunan tersebut sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan dan hal tersebut pasti akan terjadi, hal ini disebabkan tanah sebagai

penopang bangunan tersebut terbebani oleh struktur yang ada diatasnya (up structure)

melalui pondasi. Penurunan (settlement) yang terjadi pada tanah dibedakan atas :

1.

Penurunan segera (immedeately settlement), terjadi akibat deformasi rongga (void)

pada tanah sebelum air pori keluar.

2.

Konsolidasi pertama (primer), penurunan yang diakibatkan keluarnya air pori dari

rongga rongga tanah

3.

Konsolidasi kedua (sekunder), penurunan yang terjadi setelah seluruh air pori keluar

dari rongga (pada struktur agregat) yang diikuti oleh deformasi butiran (solid) tanah.

Keseluruhan penurunan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama, Dalam

kondisi biasa pemampatan primer (termasuk penurunan segera) dan sekunder berlangsung

dalam waktu tahunan bahkan ratusan tahun, dengan kata lain lama sekali. Oleh karena

(2)

waktu yang dibutuhkan tanah untuk menyelesaikan pemampatan primer sangatlah lama,

jarang sekali dalam perencanaan pondasi memperhitungkan pemampatan sekunder.

Sebab lain tidak memperhatikan penurunan sekunder adalah karena pemampatan

sekunder ini diperkirakan menghasilkan pemampatan yang kecil dibanding pemampatan

primer. Pemampatan tanah yang besar dapat menurunkan stabilitas konstruksi, bahkan

apabila terjadi perbedaan penurunan (diferential settlement) antar pondasi dapat

mengakibatkan keruntuhan struktur bangunan, sehingga diperlukan suatu metode yang

bertujuan untuk mengeluarkan air pori yang ada pada rongga tanah dalam waktu yang

relative singkat.

Gambar 1. Grafik hubungan waktu dan pemampatan tanah

Salah satu metode yang digunakan adalah Sand Drain, dimana suatu lubang atau

kolom pada tanah yang berisi pasir dibuat untuk mengalirkan air yang keluar akibat

adanya pembebanan awal (pre loading) yang biasanya dilakukan dengan timbunan tanah

(surcharge) secara bertahap. Perubahan air pori pada suatu rongga tanah menyebabkan

perubahan tekanan air pori (u) ada tanah tersebut yang akan berpengaruh pada daya

dukung tanah (τ) itu sendiri, apabila pemberian beban awal secara langsung akan

meyebabkan tekanan air pori (u) turun secara drastic sehingga penurunan yang ekstrem

akan terjadi dan tujuan dari sand drain pada akhirnya tidak akan tercapai. Oleh sebab itu

maka perubahan nilai tekanan air pori (u) pada tanah merupakan hal yang penting untuk

diketahui sebagai control dalam pelaksanaan Sand Drain. Untuk menentukan besarnya

perubahan tekanan air pori (u) dapat dilakukan dengan beberapa metode, namun pada

tulisan ini akan digunakan pendekatan numeric pada tanah yang mengalami perubahan

tekanan air pori (u).

TINJAUAN PUSTAKA

Konsolidasi Sand Drain

Untuk mempercepat proses penurunan konsolidasi pada suatu bangunan salah

satu metode yang digunakan adalah Sand Drain dimana suatu pengeboran dengan

menggunakan casing atau hollow mandrel dilakukan pada suatu kedalaman tertentu pada

lapisan tanah lempung, kemudian lubang tersebut diisi dengan pasir setelah casing

(3)

dicabut, ketika pembebanan awal dengan menggunakan timbunan (surcharge) dilakukan

diatas permukaan tanah, tekanan air pori pada tanah lempung tersebut akan naik dan akan

mengalir dalam arah vertical dan horizontal (gambar 2). Aliran horizontal akan mengalir

dari tanah menuju sand drain sehingga proses perubahan tekanan air pori akan terjadi

oleh beban dan settlement akan terjadi dengan cepat.

Gambar 2. Proses Sand Drain

Toeri dasar sand Drain telah disampaikan oleh Rendulic (1935) dan Barron

(1948) dan kemudian disederhanakan oleh Richart (1959). Dalam teori Sand Drain ada

dua asumsi fundamental yaitu :

1.

Free strain case : ketika surcharge diberikan diatas permukaan tanah, maka tanah

bersifat flexible sehingga akan terjadi kesamaan distribusi pada permukaan yang

terbebani, ini akan menghasilkan penurunan yang tidak sama pada permukaan tanah.

2.

Equal strain case : ketika surcharge diberikan pada permukaan tanah yang rigid,

penurunan permukaan akan sama pada area tersebut, ini akan menghasilkan senuah

distribusi tekanan yang tidak sama.

Faktor lainnya yang harus dipertimbangkan adalah efek “smear”. Sebuah smear zone

apada snad drain akan terbentuk oleh remolding pada tanah lempung selama pengeboran

untuk pembuatan kolom pada tanah tersebut dilakukan. Remolding ini akan menghasilkan

penurunan koefesien rembesan tanah arah horisontal, dalam pengembangan teori ini

diasumsikan bahwa aliran yang terjadi hanya pada arah radial (radial direction)

(4)

Gambar 3. General lay out pada sand drain (a) Tampak atas, (b) Tampak samping

Konsolidasi Free-Strain tanpa Smear

Pada gambar 3 ditunjukkan secara umum lay out dari sand drain, pada triangular

spacing dari sand drain, area yang terpengaruh masing masing aliran berbentuk

hexagonal. Hexagonal ini dapat diasumsikan sebgai sebuah lingkaran dengan diameter d

e

,

beberapa notasi yang digunakan adalah

r

e

= jari jari yang disamakan dengan lingkaran = de/2

r

w

= jari jari sumur sand drain

r

s

= jarak radial daripusat garis sumur sand drain yang merupakan terjauh

pada smear zone

Persamaan difrensial dasar yang diberikan pada teori konsolidasi terzhagi pada aliran

vertikal adalah

2 2

z

u

C

t

z

vr

=

(2.1)

Untuk drainase radial persamaan tersebut bisa ditulis sebagai berikut :

)

1

(

2 2

r

u

r

r

u

C

t

z

vr

+

=

(2.2)

Dimana : u

= tekanan air pori

r

= jarak radial yang diukur dari pusat sumur sand drain

C

vr

= koefesien konsolidasi dalam arah radial

Metode Beda Hingga (Finite Diffrence Methode)

Penggunaan metode beda hingga dilakukan dengan cara menganti koefesien

persaman diffrensial dengan koefesien beda (diffrence), skema beda (diffrence scheme)

merupakan syatu pendekatan dari suatu derivatif pada suatu titik menggunakan nilai

kolektif dari titik sekitarnya yang dibagi atas tiga skema yaitu : skema sentral (center

(5)

(backward diffrence scheme), dari skema sistem koordinat metode ini dibagi menjadi dua

yaitu skema eksplisit dimana formula ekspisit dari suku yang dicari telah diketahui dan

skema implisit yang merupakan kebalikan dari skema eksplisit, pada pembahasan ini

akan digunakan skema beda central yang ditunjukkan pada persamaan berikut :

h

h

y

h

x

y

y

2

)

(

)

(

'

+

, dengan nilai h yang kecil (biasanya h < 1).

Gambar 3. Gambaran skema beda central

METODELOGI

Pembahasan dimulai dengan mengetahui data data teknik yang digunakan pada

proses sand drain, sehingga nilai batas batasnya (boundary value) dapat diketahui, nilai

batas tesebut terdiri atas :

a.

Jarak dari pusat sand drain terhadap titik yang akan ditinjau, jarak tersebut dapat

ditentukan dengan interval yang berubah ubah.

b.

Waktu pembebanan, penentuan waktu pembebanan biasanya dalam satuan hari hal ini

disebabkan nilai rembesan air pada tanah lempung sangat kecil.

Jika interval waktu dan jarak semakin kecil maka ketelitian akan semakin baik, diagram

alir pembahasan dapat dilihat pada gambar berikut.

y atau j

(6)

Start

Data sand drain

Tentukan nilai batas

Matrik Utama didapat

Nilai variasi teknanan air pori diketahui

Dengan dekomposisi L.U dan Mathlab

Selesai

Gambar 4. Diagram alir

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Masalah

Masalah yang akan dibahas merupakan stdui kasus dari beberapa pekerjaan

ataupun percobaan yang dilakukan, pada pembahasan ini akan diberikan contoh kasus

dari proses sand drain dengan data data sebagai berikut :

pada proses sand drain diketahui radius sumur sand drain (r

w

) = 1,25 ft dan radius yang

sama dengan d

e

/2 (equivalent circle) atau r

e

= 5 ft dengan r

w

= r

s

(jarak terhadap pusat

sand drain) serta koefesien konsolidasi radial (C

vr

) = 0.05 ft

2

/hari. Distribusi beban merata

yang diberikan sebesar 1000 lb/ft

2

yang ditempatkan dipermukaan tanah dan tekanan air

pori radial (u

r

) 10 lb/ft

2

. Tentukan besarnya perubahan tekanan air pori (u) pada proses

sand drain tersebut selama 10 hari, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

(7)

Gambar 5. Titik yang akan dihitung

Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan besarnya perubahan angka

pori adalah menentukan nilai batas dan interval tiap nilai batas. Diketahui dari data bahwa

waktu (t) = 10 hari dan jarak terjauh 5 ft, sehingga didapat nilai batas sebagai berikut :

a.

Batas atas adalah nilai tekanan air pori saat pembebanan belum dimulai (t=0) yaitu

sebesar 100, sedangkan jarak terjauh sebesar 5 ft akan dibagi dalam interval 1,25 ft

dan didapat 5 titi dari 0-5 ft

b.

Batas kanan adalah besarnya tekanan air pori akibat pembebanan yaitu 1000/10 =

100, nilai ini akan tetap terhadap perubahan waktu karena tidak terpengaruh proses

aliran pada pusat sand drain

c.

Batas kiri merupakan titik yang ada pada pusat sand drain yang bernilai nol dan akan

tetap selama proses tersebut dilakukan karena air yang mengalir arah radial akan

terpompa keatas.

d.

Batas bawah yaitu batas waktu, disini telah ditentukan sebesar 10 hari yang akan

dibagi dalam inteval 2 hari sehingga didapatkan 6 titik dari 0–10 hari.

Gambaran dari penjelasn tersebut diatas dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.

Pembahasan Dengan Metode Beda Hingga

Perhitungan titik titik yang ada dilakukan dengan metode beda hingga, skema

yang dipakai adalah skema sentral (center scheme), jika dibandingkan dengan yang lain

skema central lebih baik dikarenakan titik titik yang dihitung dipengaruhi oleh titik

sekitarnya, dari gambar 6. jumlah titik yang tidak diketahui sebanyak 15 buah, hasil

perhitungan didapat sebagai berikut :

5 ft

Beban merata 1000 lb/ft2.

Sand drain

Ur = 10lb/ft 2

(8)

Gambar 6. Nilai batas dan titik yang akan dihitung

Titik 1

:

U6

+

0

+

0

+

U2

-

4

U1

=

0

Titik 2

:

U7

+

U1

+

0

+

U3

-

4

U2

=

0

Titik 3

:

U8

+

U2

+

0

+

U4

-

4

U3

=

0

Titik 4

:

U9

+

U3

+

0

+

U5

-

4

U4

=

0

Titik 5

:

U10

+

U4

+

0

+

U16

-

4

U5

=

0

Titik 6

:

U11

+

100

+

U1

+

U7

-

4

U6

=

0

Titik 7

:

U12

+

U6

+

U2

+

U8

-

4

U7

=

0

Titik 8

:

U13

+

U7

+

U3

+

U9

-

4

U8

=

0

Titik 9

:

U14

+

U8

+

U4

+

U10

-

4

U9

=

0

Titik 10

:

U15

+

U9

+

U5

+

U17

-

4

U10

=

0

Titik 11

:

100

+

100

+

U6

+

U12

-

4

U11

=

0

Titik 12

:

100

+

U11

+

U7

+

U13

-

4

U12

=

0

Titik 13

:

100

+

U12

+

U8

+

U14

-

4

U13

=

0

Titik 14

:

100

+

U13

+

U9

+

U15

-

4

U14

=

0

Titik 15

:

100

+

U14

+

U10

+

U18

-

4

U15

=

0

Dimana :

U16

=

U5

U17

= U10

U18

= U15

Persamaan tersebut diselesaikan dalam persamaan A.u = B dan didapat Matrik Utama

(matrik A), matrik u berupa nilai yang akan dicari (U1-U15) dan nilai batas atau Matrik B

sebagai berikut :

(9)

Penyelesaian dengan Dekomposisi L.U

Penyelesaian persamaan matrik dengan metode ini dilakukan karena, belum tentu

suatu matrik mempunyai nilai invers, dekomposisi LU merubah Matrik utama menjadi

dua matrik segitiga bawah dan matrik segitiga atas (Lower & Upper), penyelesaian akan

dilakukan dalam dua tahap, selengkapnya dapat dilihat pada tahapan berikut ini.



Persamaan A.u=b dirubah menjadi L.U.u=B



Tahap pertama diselesaikan pada arah L, persamaan menjadi L.u=B, persamaan

tersebut kemudian dieksekusi dengan bantuan MATHLAB dengan perintah u=B\L



Tahap kedua penyelesaian arah U, persamaan menjadi U.u’=u, dimana u’ adalah nilai

nilai tekanan air pori yang berubah ubah menurut waktu dan jarak terhadap pusat

sand drain (u’1-u’15), pada MATHLAB ditulis u’=u\U

(10)

Gambar 7. Kondisi Tekanan air pori menurut waktu dan jarak

KESIMPULAN

1.

Sand drain merupakan salah satu metode untuk mempercepat penurunan yang terjadi

pada suatu konstruksi dimana perubahan tekanan air pori terjadi pada proses ini.

2.

Perubahan tekanan air pori bergantunga pada jarak terhadap pusat sand drain dan

lamanya waktu yang ditinjau.

3.

Penggunaan metode beda hingga skema central dengan bantuan program MATHLAB

merupakan skema terbaik dibandingkan dua skema lainnya.

4.

Hasil perhitungan menunjukkan korelasi yang sesuai dengan nilai yang berubah

menurut jarakterhadap pusat sand drain dan tinjauan waktu.

5.

Variasi nilai batas dapat diubah ubah sesuai kebutuhan dimana semakin banyak

interval bada nilai batas hasil akan lebih teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Braja M. Das,1985, Advanced Soil Mechanics, McGrwaw-Hill Book Company, New

York.

Curtis F. Gerald,1977, Applied Numerical Analysis, Addison-Wesley Publishing

Company, San Luis Obispo

Mahmud Yunus, 2002, “Tutorial : Pengenalan MATLAB”, FMIPA ITS, Surabaya.

R. F. Craig, 1994, Mekanika Tanah (terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Grafik hubungan  waktu dan pemampatan  tanah
Gambar 2. Proses Sand Drain
Gambar 3. General lay out pada sand drain (a) Tampak atas, (b) Tampak samping
Gambar 4. Diagram alir
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika dokumen Anda muncul di laman hasil penelusuran, konten tag judul biasanya muncul pada baris pertama ( jika Anda tidak familier dengan bagian hasil penelusuran Google

For the first, the researcher wants to deliver her great thanks to Allah SWT for His bless, so the researcher so is able to finish her skripsi entitled “An Analysis

Dampak komunikasi partisipatif dalam setiap kegiatan dan rapat di Posdaya Kenanga dirasakan kader banyak memberikan manfaat. Manfaat yang di dapat yaitu saling

Dari hasil pengujian hamper semua warna kulit dapat dideteksi, namun image untuk warna kulit yang tidak mencolok beberapa obyek pada image dapat ditampilkan dengan baik meskipun

ari hasil pengujian dengan memperhatikan beberapa kombinasi jumlah data latih yang berbeda-beda, dilakukan proses pembandingan RMSE dan akurasi sehingga akan

Premis 1 : Jika Budi rajin belajar maka ia disayang ayah. Premis 2 : Jika Budi disayang ayah maka ia disayang ibu. Jika hari panas, maka Ani memakai topi. Ani tidak memakai topi atau

The focus of this book will be Greenplum UAP that includes database (for structured data requirements), HD/Hadoop (for unstructured data requirements), and Chorus (a

[r]