• Tidak ada hasil yang ditemukan

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan Kuliah

MA4181 MODEL RISIKO

“Risk is managed, not avoided”

disusun oleh

Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung

(2)

Tentang MA4181 Model Risiko

A. Jadwal kuliah:

• Selasa; 13.00-13.50; R. Seminar I.2 • Kamis; 13.00-14.40; R. Aktuaria

B. Silabus:

• Distribusi frekuensi klaim • Distribusi severitas klaim • Model kerugian agregat • Ukuran risiko

• Teori kebangkrutan

C. Buku teks:

1. Yiu-Kuen Tse, 2009, Nonlife Actuarial Models: Theory, Methods and Evaluation

2. Stuart Klugman, Harry Panjer, Gordon Willmot, 2004, Loss Models

D. Penilaian: 1. Ujian:

• Ujian 1, 26 September 2013 (25%) • Ujian 2, 31 Oktober 2013 (25%) • Ujian 3, 5 Desember 2013 (25%)

2. Kuis, Tugas dan Presentasi (25%)

(3)

Daftar Isi

1 Distribusi Frekuensi Klaim 1

(4)

BAB 1

Distribusi Frekuensi Klaim

Silabus: Distribusi binomial, geometrik dan Poisson; kelas distribusi (a, b, 0);

zero-modified and zero-truncated distributions; compound distribution

Asuransi berkaitan erat dengan risiko karena dengan produk asuransi-lah ter-jadi perpindahan (tranfer) risiko dari pemegang polis kepada pihak asuransi. Pada pemodelan kerugian klaim (claim losses) terdapat dua ukuran penting yang harus diperhatikan yaitu frekuensi klaim (claim frequency) dan besar atau severitas klaim (claim severity).

Distribusi yang tepat untuk memodelkan frekuensi klaim adalah distribusi diskrit, antara lain binomial, geometrik, negatif binomial dan Poisson. Mis-alkan peubah acak X menyatakan banyak klaim yang diproses dari semua klaim yang masuk. Misalkan X ∼ B(n, θ), maka fungsi peluangnya

P (X = k) = Cknθk(1− θ)n−k, k = 0, 1, 2, . . . , n

Sifat momen, atau momen ke-m, dapat ditentukan dengan memanfaatkan fungsi peluang (fp), yaitu

E(Xm) =

n

k=0

xmP (X = k).

Untuk m = 1, misalnya, didapat E(X) = · · · , dst. Momen ke-m dapat pula ditentukan dengan menggunakan fungsi pembangkit momen (fpm):

MX(t) =· · ·

Catatan: Fpm suatu peubah acak berkorespondensi satu-satu dengan dis-tribusi peubah acak tersebut.

(5)

Bagaimana dengan fungsi pembangkit peluang (fpp), manfaat apa yang da-pat diperoleh dengan fpp? Bagaimana menentukan peluang secara rekursif? Dapatkah ditentukan hubungan antara fpm dan fpp?

Misalkan X1, X2, . . . , Xn sampel acak dari X yang berdistribusi binomial

den-gan parameter (n, θ). Parameter θ dapat ditaksir denden-gan menggunakan metode likelihood maksimum sbb:

• Fungsi likelihood dan log-likelihood: ...

• Turunan pertama terhadap parameter dan normalisasi: ... • Penaksir bθ: ...

• Turunan kedua terhadap parameter: ...

Tugas:

Pandang data berdistribusi binomial dengan berbagai nilai parameter. Lakukan analisis statistika deskriptif dan inferensial terhadap data tersebut.

(6)

Distribusi Geometrik

Distribusi lain yang dapat digunakan untuk memodelkan frekuensi klaim adalah distribusi geometrik. Pertanyaannya, definisi peubah acak apakah yang tepat untuk menggambarkan distribusi ini?

Misalkan X ∼ Geo(α) dengan fungsi peluang

p(x) = (1− α)x−1α, x = 1, 2, . . .

Kita dapat menentukan sifat momen seperti sebelumnya,

E(X) = 1

α, V ar(X) =

1

α2,

dan juga fpm dan fpp. Selain itu, misalkan X ∼ Geo(α), kita dapat pula menentukan sifat distribusi dari X + 1.

Namun yang menarik untuk dikaji adalah apakah sifat khusus yang hanya dimiliki distribusi geometrik? Jelaskan!

(7)

Distribusi Poisson

Misalkan X peubah acak yang menyatakan banyaknya/frekuensi klaim pada suatu periode waktu. Distribusi untuk X adalah Poisson dengan parameter λ. Ciri khas distribusi ini adalah nilai mean dan variansi yang sama yaitu λ,

E(X) = V ar(X) = λ.

Dalam praktiknya, mungkinkah kita memperoleh data dengan nilai mean sama dengan variansi? (selanjutnya nanti akan dipelajari konsep overdispersion dan

underdispersion)

Bagaimana kaitan antara distribusi Poisson dan Binomial? adakah manfaat yang dapat kita ambil?

Teorema

Jika X1, . . . , Xn peubah acak-peubah acak yang saling bebas dengan Xi

P OI(λi) maka

X = X1+· · · + Xn ∼ P OI(λ1 + . . . + λn).

Misalkan X dan Y peubah acak Poisson dengan parameter, berturut-turut, λ1

dan λ2. Kita dapat menentukan distribusi X|X + Y = n sebagai berikut

P (X = k|X + Y = n) = P (X = k, X + Y = n) P (X + Y = n) = P (X = k, Y = n− k) P (X + Y = n) = P (X = k) P (Y = n− k) P (X + Y = n) = exp(−λ1) λ k 1(k!)−1 exp(−λ2) λn2−k((n− k)!)−1 exp(−(λ1+ λ2)) (λ1+ λ2)n(n!)−1 = n! k!(n− k)! ( λ1 λ1+ λ2 )k( λ2 λ1+ λ2 )n−k .

(8)

Kelas Distribusi (a, b, 0)

Perhatikan fungsi peluang dari peubah acak Poisson(λ):

f (x) = e

−λλx

x! , x = 0, 1, 2, . . .

yang dapat dituliskan rekursif dengan memperhatikan fungsi peluang untuk

X = x− 1, f (x− 1) = e −λλx−1 (x− 1)!. Diperoleh f (x) f (x− 1) = e−λλx x! /e−λλx−1 (x− 1)! = λ x atau f (x) = ( λ x ) f (x− 1), x = 1, 2, . . .

Distribusi-distribusi diskrit yang sudah dikenalkan sebelumnya (binomial, ge-ometrik, binomial negatif, Poisson) dapat dikelompokkan menjadi sebuah Ke-las Distribusi (a, b, 0) dengan fungsi peluang memenuhi sifat rekursif:

f (x) = ( a + b x ) f (x− 1), x = 1, 2, . . . ,

dengan a, b konstanta dan f (0) diberikan.

Catatan: Kelas distribusi (a, b, 1) dapat pula dibentuk dengan analogi.

(9)

Zero-Modified and Zero-Truncation Distributions

Misalkan X ∼ B(3, 0.4). Kita dapat menentukan distribusi peluang sebagai berikut: X P (X = k) 0 0.216 1 0.432 2 0.288 3 0.064

Dalam aplikasi teori peluang, seringkali kita dihadapkan pada fenomena di-mana peluang terjadinya “0” telah ditentukan, misalnya P (X = 0) = 0.3, atau bahkan mungkin tidak ada, P (X = 0) = 0. Untuk itu, perlu adanya modifikasi fungsi peluang diatas. Distribusi yang dihasilkan dikatakan sebagai

zero-modified and zero-truncated distributions.

Misalkan peubah acak X dari suatu distribusi (a, b, 0) memiliki fungsi pelu-ang f (x). Misalkan fM(x) fungsi peluang yang merupakan modifikasi dari

f (x); fM(x) adalah fungsi peluang dari distribusi (a, b, 1). Untuk fM(0) yang

ditentukan, hubungan antara fM(x) dan f (x) adalah

fM(x) = c f (x), x = 1, 2, . . . dengan c konstanta.

Catatan: Fungsi peluang fM(x) haruslah terdefinisi dengan baik; akibatnya,

c dapat diperoleh, c = 1− f

M(0)

1− f(0) .

Untuk distribusi Binomial dengan parameter (3, 0.4) diatas, kita dapat menghi-tung fM(k), k = 1, 2, 3 sebagai berikut:

fM(1) = 1− f M(0) 1− f(0) f (1) = 1− 0.3 1− 0.2160.432 = 0.386.

(10)

Untuk zero-truncated distribution, nilai P (X = 0) = 0. Diperoleh nilai seperti tabel berikut: X P (X = k) Zero-Modified Zero-Truncated 0 0.216 0.3 0 1 0.432 0.386 2 0.288 0.258 3 0.064 0.056 Latihan:

1. Tentukan zero-modified distribution untuk X yang berdistribusi Poisson dengan parameter 2.5

2. Misalkan X∗ adalah zero-truncated distribution dari X. Diketahui, fungsi peluang dan fungsi pembangkit peluang X, berturut-turut, adalah fX(x) dan

PX(t). Tentukan fungsi pembangkit peluang untuk X∗

(11)

Compound distribution

Misalkan X1, . . . , Xnsampel acak dari X dengan fungsi distribusi FX. Apakah

yang dapat kita katakan tentang distribusi

S = X1+· · · + Xn, ?

Bagaimana dengan

S = X1+· · · + XN, ?

(dimana N adalah peubah acak)

Jika N peubah acak bernilai integer yang saling bebas dengan X1, . . . , XN,

maka peubah acak

S = X1+· · · + XN

dikatakan memiliki compound distribution. Catatan:

- Distribusi N disebut sebagai distribution pertama (primary distribution), sedangan distribusi X dikatakan distribusi kedua (secondary distribution) - Penamaan distribusi: primary-secondary distribution

- Distribusi compound Poisson adalah distribusi dengan distribusi pertama adalah distribusi Poisson dan sebarang distribusi untuk distribusi kedua Untuk menentukan distribusi S, perhatikan ilustrasi berikut. Misalkan Xi

B(1, θ) dan kita tahu Xi = 0, 1. Sehingga nilai yang mungkin untuk S adalah

{0, 1, 2}. P (S = 0) = P (X1 = 0, X2 = 0) = P (X1 = 0)P (X2 = 0) = f (0)f (0) P (S = 1) = P (X1 = 0, X2 = 1) + P (X1 = 1, X2 = 0) = f (0)f (1) + f (1)f (0) P (S = 2) = P (X1 = 1, X2 = 1) = f (1)f (1) Jadi, fungsi peluang S adalah

(12)

Dalam menentukan distribusi S dengan N peubah acak alias compound dis-tribution, distribusi N harus ditentukan lebih dahulu. Dengan demikian, kita peroleh

P (S = s) =

n

P (S|N = n)fN(n),

dengan sifat momen pertama

E(S) = E(E(S|N)) = · · ·

dan fungsi pembangkit momen

MS(t) =· · ·

Latihan:

1. Misalkan S1 memiliki compound distribution dengan distribusi pertama

Poisson dengan parameter 1 dan kedua Geometrik dengan parameter p1.

Mis-alkan S2 memiliki compound distribution dengan distribusi pertama Poisson

dengan parameter 2 dan kedua Geometrik dengan parameter p2. Diketahui S1

dan S2 saling bebas. Misalkan S = S1+ S2. Hitung

P (S = s), s = 0, 1, 2, .

2. Tentukan fpm dan fpp dari dari geometric-binomial compound distribution

(13)

BAB 2

Distribusi Severitas Klaim

Silabus: Fungsi kesintasan, distribusi exponensial, Weibull dan Pareto; mixed

and mixture distributions; tail weight and CTE; Aplikasi: deductibles, policy limit dan coinsurance

Severitas claim atau claim severity menyatakan besar kerugian suatu klaim asuransi. Umumnya, severitas klaim dimodelkan dengan distribusi kontinu nonnegatif. Secara khusus, akan dibahas distribusi eksponensial dan Pareto serta sifat-sifat yang menyertainya seperti sifat ekor dan kuantil.

Aplikasi Dalam Asuransi

Salah satu motivasi yang dapat digunakan dalam mempelajari sifat-sifat khusus peubah acak seperti sifat ekor, kuantil dll adalah manfaat atau aplikasi dalam bidang profesional seperti asuransi. Dalam hal ini, kajian aplikasi akan ditekankan pada pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi (insurer), khususnya pada kasus adanya modifikasi cakupan polis (policy coverage).

Pandang situasi seseorang mengasuransikan kendaraan yang dimilikinya. Tidak jarang pengendara bersikap ceroboh terhadap kendaraannya karena keyaki-nan akan dijamin oleh asuransi. Untuk mengurangi risiko dan mengendalikan masalah-masalah perilaku pemegang polis (moral hazard), perusahaan asur-ansi melakukan modifikasi cakupan polis seperti deductibles, policy limits dan

coinsurance.

Misalkan X menyatakan besar uang yang dibayar (amount paid) dalam suatu kejadian kerugian (loss event) dimana tidak ada modifikasi cakupan atau dise-but ground-up loss. Misalkan XLmenyatakan besar uang yang dibayar dimana

ada modifikasi cakupan atau cost per loss; XP menyatakan besar uang yang

dibayar dalam suatu kejadian pembayaran (payment event) dimana ada mod-ifikasi cakupan. Catatan: loss event terjadi jika terdapat kerugian, payment

(14)

Deductibles

Suatu polis asuransi dengan per-loss deductible d tidak akan menbayar pada pemegang polis (the insured) jika kerugian X kurang dari atau sama dengan

d; akan membayar pemegang polis sebesar X− d jika kerugian X lebih dari d.

Jadi, besar uang yang dibayar dalam suatu kejadian kerugian, XL, adalah

XL= X − d, untuk X > d,

dan XL= 0 untuk X ≤ d. Distribusi peluang untuk XL adalah...

Peubah acak XP (excess-loss variable) didefinisikan jika terjadi pembayaran,

yaitu saat X > d,

XP = X − d|X > d.

Fungsi kesintasan SXP adalah...

Catatan:

XL memiliki censored distribution, XP memiliki truncated distribution.

Latihan.

1. Misalkan X dan Y , dengan deductible d = 0.25. Hitung E(XL), E(XP), E(YL), E(YP)

(15)

Fungsi Kesintasan

Fungsi kesintasan (survival function) merupakan komplemen dari fungsi dis-tribusi. Dapat pula dikatakan bahwa fungsi kesintasan S(x) adalah nilai ku-mulatif peluang yang lebih besar dari x atau

S(x) = 1− F (x) = P (X > x),

dengan sifat-sifat sbb:...

Fungsi hazard berkaitan dengan peluang mendapatkan kegagalan pada suatu waktu,

h(x) = f (x) S(x)

= P (x < X < x + dx|X > x)

Suatu peubah acak X dapat berdistribusi kontinu dan diskrit,

F (x) = P (X ≤ x) =x −∞ f (x) dx +x P (X = x)

dengan sifat ekspektasi...

(16)

Distribusi Eksponensial dan Pareto

Misalkan X peubah acak eksponensial. Fungsi distribusi dan fungsi hazard-nya dapat ditentukan sbb. Distribusi eksponensial sering digunakan untuk menentukan distribusi waktu antar-kedatangan.

Peubah acak X berdistribusi Pareto dengan parameter α > 0 dan γ > 0 jika fungsi distribusinya F (x). Distribusi ini cocok untuk memodelkan pendapatan. Karakteristik menarik dari distribusi Pareto adalah tidak dimilikinya fpm dan dapat diturunkannya distribusi ini dari distribusi eksponensial.

(17)

Transformasi Peubah Acak

Beberapa cara dapat digunakan untuk memanipulasi suatu peubah acak men-jadi peubah acak baru. Peubah acak baru ini diperoleh dengan membentuk fungsi peubah acak. Sebagai contoh, diketahui peubah acak X dengan fungsi distribusi tertentu. Kita dapat membentuk fungsi peubah acak

Y = X

λ; Y = X

1 α,

dsb. Contoh lain, misalkan X1, . . . , Xn peubah acak dengan fungsi peluang

fX1, . . . , fXn. Peubah acak baru X dapat dibentuk dengan fungsi peluang

fX(x) = p1fX1(x) +· · · + pnfXn(x),

dengan pi ≥ 0,

n

(18)

Sifat Ekor Pada Severitas Klaim

Severitas klaim dapat bernilai sangat besar walau dengan frekuensi yang kecil. Kerugian dengan nilai ekstrim, yang terjadi pada ekor kanan distribusi, perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kebijakan polis berikutnya. Dis-tribusi dengan ekor tebal (fat/heavy/thick tail) dapat diidentifikasi melalui eksistensi momen. Sebagai contoh, distribusi Pareto memiliki hingga order

α. Jadi, jika α < 2 maka distribusi Pareto tidak memiliki variansi. Artinya,

terdapat indikasi adanya distribusi ekor tebal.

Untuk membandingkan perilaku ekor distribusi, kita dapat menghitung limit rasio kedua fungsi kesintasan. Semakin cepat suatu fungsi kesintasan menuju nol, maka semakin tipis ekor distribusi tersebut. Cara lain untuk menentukan ketebalan ekor adalah dengan menentukan (i) fungsi hazard dan (ii) fungsi kuantil.

Referensi

Dokumen terkait

Semua alat gelas, setelah digunakan harus dibilas dengan air keran. Di Laboratorium digunakan air dari PDAM. Air ini langsung dapat digunakan untuk pembilasan sebelum

The incorporation of all filler types led to noticeable improvement in thermal conductivity compared to the pure epoxy resin.. The thermal conductivity and the relative

Untuk dapat melakukan pengiriman produk yang tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pelanggan, maka proses produksi harus berjalan lancar sesuai dengan target waktu

The idea of a skill object is introduced as a useful way of matching a student activity to a stated skill at a practical level in a module, and of associating skill elements with

Penelitian telah dilakukan di Sungai Aek Godang, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal pada bulan Mei – September 2014 dengan menganalisis kualitas air Sungai Aek Godang

Pusat dari suatu himpunan fuzzy didefinisikan sebagai berikut: jika nilai purata dari semua titik di mana fungsi keanggotaan himpunan fuzzy itu mencapai nilai maksimum

Using genetic algorithm for network intrusion detection, in Proceedings of the United States Department of Energy Cyber Security Group 2004 Training Conference, Kansas City,

2001 ), learning algorithms, in particular k -means clustering, are scaled to arbitrarily large datasets by minimizing the number of data samples used at each step of the algorithm