• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI DENGAN DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA (PERSERO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI DENGAN DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA (PERSERO)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI DENGAN

DIREKTUR UTAMA PT. PERTAMINA (PERSERO)

Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : III (tiga)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari, Tanggal : Rabu, 9 Januari 2019 Waktu : 11.00 WIB – 13.31 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat : MUHAMMAD NASIR /F-PD. (Wakil Ketua Komisi VII/F-PD) Sekretaris Rapat :

Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : 1. Program Kerja Tahun 2019

2. Lain-lain

Hadir : 23 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 4 orang dari 10 Anggota Fraksi Partai Gerindra 2 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 3 orang dari 8 Anggota Fraksi PAN 3 orang dari 4 Anggota Fraksi Partai Demokrat 4 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PKS 3 orang dari 4 Anggota Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem ... orang dari 3 Anggota

(2)

KETUA RAPAT (MUHAMMAD NASIR):

Assalamu’alaikum warahmatullahi ta’ala wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua

Yang kami hormati Anggota Komisi VII DPR RI

Yang kami hormati Direktur Utama Pertamina Persero beserta jajaran Serta hadirin yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat bertemu guna melaksanakan tugas-tugas konstitusional kita.

Sesuai undangan yang telah disampaikan dan berdasarkan jadwal rapat Komisi VII DPR RI pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018-2019 pada hari ini Komisi VII DPR RI akan melaksanakan rapat kerja dengan Direktur Utama Pertamina Persero, dengan agenda:

1. Program Kerja Tahun 2019; 2. Lain-lain

Berdasarkan data dari Sekretariat Komisi VII DPR RI yang telah hadir dan menandatangani daftar hadir adalah 8 anggota, 6 Fraksi dari 50 anggota Komisi VII DPR RI, sehingga sesuai Pasal 251 ayat 1 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib rapat ini telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim izinkan saya membuka Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 11.39 WIB)

Sesuai dengan Pasal 246 ayat 1 Tata Tertib DPR RI menyatakan bahwa setiap rapat DPR bersifat terbuka kecuali dinyatakan tertutup. Kami mengusulkan agar rapat kerja ini bersifat terbuka dan terbuka untuk umum, apakah bisa disetujui?

(RAPAT: SETUJU) Bapak Ibu yang kami hormati,

Dalam upaya PT Pertamina Persero menjadi world up class oil company memiliki 8 (delapan) prioritas yaitu:

1. Sustainability

2. Pengembangan Humas Kapital 3. Pengembangan Sektor Hulu 4. Pertumbuhan Sektor Gas

5. Memperkuat keberadaan Kilang dan Bisnis Petrokimia 6. Mengembangkan energy baru dan terbarukan

(3)

8. Menjaga pertumbuhan usaha

Delapan prioritas ini tentu saja harus menjadi rujukan bagi program kerja PT Pertamina. Komisi VII DPR RI mendapat informasi bahwa PT Pertamina Persero pada tahun 2019 menargetkan belanja modal sebesar 5,5 miliar 50% dari belanja modal yang katanya akan digunakan untuk investasi di sektor hulu. Sedangkan untuk sektor hilir mendapat alokasi belanja modal sebesar 50%, alokasi belanja modal tersebut untuk ekspansi kilang sebesar 25% dan 25% untuk infrastruktur logistik.

Sektor hulu perlu diprioritaskan pengembangannya oleh PT Pertamina mengingat besaran dan nilai impor migas sangat besar dan mempengaruhi devisa neraca transaksi belanja pemerintah dan badan pusat statistic menyebutkan sejak Januari hingga Desember 2018 neraca perdagangan migas mengalami defisit hingga 10,73 miliar. PT Pertamina Persero saat ini mendapatkan tambahan 11 wilayah kerja (wk) migas termasuk diantaranya adalah pengelolaan blok Rokan pada tahun 2021. Dari blok Rokan diharapkan ditingkatkan kontribusi hulu migas hingga 60% sehingga impor minyak mentah bisa diturunkan. Di sektor hilir saat ini sedangkan berlangsung pengembangan 6 (enam) kilang. Empat diantaranya adalah meningkatkan kapasitas kilang-kilang lama dan 2 (dua) pembangunan kilang baru. Untuk kilang Balikpapan, Komisi VII DPR RI ingin mendapat informasi yang lebih detail apakah pada pertengahan Desember telah ditandatangani EPC (Engineering, Procurement and Construction) kontrak dan mulai dikerjakan EPC tahun 2019.

Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Komisi VII DPR RI pada tahun 2019 PT Pertamina memproyeksi produksi minyak menjadi 407.000 barel per hari (bph) atau naik 7000 bph dari tahun 2018. Kenaikan produksi terjadi karena PT Pertamina (Persero) telah menggarap 8 (delapan) blok migas terminasi 2018, selain itu PT Pertamina juga telah secara resmi mengambil alih pengolahan 4 (empat) blok migas yakni Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Attaka, dan Sanga-sanga.

Untuk itu kami berikan kesempatan kepada Direktur Utama PT Pertamina untuk menyampaikan pemaparannya. Kami persilakan kepada Ibu Dirut untuk menyampaikan paparan PT Pertamina (Persero), kami persilakan.

DIRUT PT. PERTAMINA (NICKE WIDYAWATI): Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang kami hormati Pimpinan Komisi VII DPR RI, Bapak-bapak dan Ibu Anggota Komisi VII DPR RI

Kami akan mencoba memaparkan secara garis besar program kerja di 2019 dan nanti direksi lain barangkali akan menambahkan untuk yang detailnya. Baik, monggo silakan.

(4)

Jadi ini adalah target-target secara garis besar yang akan dicapai di tahun 2019. Dari sisi hulu yang pertama adalah produksi migas ini kita gabung jadi equivalent barrel oil per day ada kita tetapkan akan meningkat 133% dibanding tahun 2017 dan juga naik 102% dari pronogsa tahun 2018. Jadi kita akan menargetkan produksi 921 juta barel oil per day untuk oil dan gas. Memang kita sadari tambahan beberapa wk yang sudah mulai dialihkan ke Pertamina di tahun 2108 ini yang pertama adalah Mahahakam di awal tahun, yang kedua itu adalah OSES di bulan Agustus 2018. WK-WK yang baru masuk ini adalah wk-wk yang mature sehingga kita harus menjaga bagaimana supaya produksinya itu tidak menurun. Jadi yang kita lakukan adalah menahan declining rate dari mature field ini.

Yang kedua lifting. Jadi lifting pun kita targetkan lebih tinggi baik itu dibandingkan di realisasi 2017 maupun terhadap pronogsa 2018. Jadi untuk lifting ini kita menetapkan target lifting target harian yang disepakati bersama-sama dengan ESDM dan juga dimonitor sehingga kita harapkan realiasasinya ini tidak akan jauh berbeda dengan yang ditargetkan.

Untuk sektor panas bumi, dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit baru yang dihasilkan dari panas bumi maka target di 2019 ini akan terjadi peningkatan menjadi 4551 gwh yang dimana ini targetnya adalah lebih tinggi 75% dibanding 2017 dan lebih tinggi 10% dibanding prognosa 2018. Ini yang dihasilkan oleh anak perusahaan Pertamina yaitu PT PGE.

Dari pengolahan, target crude yang diproses di kilang kita ini juga mengalami peningkatan walaupun kita sadari memang kilang-kilang ini usianya sudah cukup tua sehingga kita harus menjaga bagaimana kinerja dari kilang ini harus kita jaga. Kita bisa tingkatkan menjadi 327 juta barel. Itu adalah peningkatan 102% dibanding 2017, dan kita juga selain dari sisi volume juga meningkatkan yield of total product itu sendiri jadi ini bisa tetap kita maintance sama walaupun ada program-program maintance dimana kilang harus shut down di waktu-waktu tertentu tapi kita upayakan tetap yield total indeknya ini tidak terjadi perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Untuk pemasaran, ini kita targetkan ada pertumbuhan 105% dibanding 2017 dan 2% dibanding tahun 2018 sehingga target penjualan ini adalah 87 juta kilo liter untuk volume BBM. Sedangkan untuk gas target penjualan, ini ada peningkatan dibanding tahun lalu namun ada sedikit penurunan dibanding dengan pronogsa tahun 2018 karena beberapa fasilitas gas kita ini memang sudah mature sehingga kita akan melakukan pendekatan-pendekatan yang un-conventional untuk meningkatkan produksi sehingga kita targetkan di tahun 2019 penjualan gas mencapai 1.450 ribu BBTU. Sedangkan untuk transportasi gas dengan bergabungnya PGN yang kita integrasikan dengan Pertagas ini juga kita targetkan ada peningkatan baik itu dibandingkan tahun 2017 maupun dengan pronogsa tahun 2018, targetnya adalah 555 BSCF.

Jadi ini adalah target-target utama yang akan kita capai di tahun 2019. Untuk mencapai target ini kita akan masuk ke key inisiatif.

(5)

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN): Interupsi Pak Ketua.

Maaf Bu Dirut, ini terkait pemasaran, kan ada pemasaran retail kok ini direkturnya Pak MK itu tidak hadir.

DIRUT PT. PERTAMINA (PERSERO):

Kebetulan ada tugas lain Bapak, jadi dan direksi yang lain juga akan menyusul karena kami tadi belum selesai acara di kantor jadi yang lain akan menyusul tapi kalau Pak MK memang sedang tidak ada di Jakarta. Tapi direksi lain akan hadir. Terima kasih Pak Ramson

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN): Pak Ketua bagaimana?

KETUA RAPAT:

Saya serahkan ke anggota masalah keputusannya karena begini Bu Dirut, inikan ada beberapa hal yang sudah disepakati di rapat-rapat sebelumnya. Mungkin sebaiknya ada yang memutuskan karena regulasinya di salah satu direktur retail. Teman-teman ingin jawaban dari direktur retail tadi. Saya minta setiap rapat di Komisi VII ini direksinya harus hadir semua Bu Dirut karena kalau tidak bisa jadi direksi ngapain diangkat kalau rapat di DPR saja tidak bisa. Jadi saya minta untuk dihadirkan Bu Dirut, atau rapat ini kita skors dulu sambil menunggu. Ini lebih aktif dirutnya daripada direksinya. Bagaimana teman-teman, kita lanjutkan dulu atau bagaimana, saya serahkan ke Pak Ramson silakan.

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Teman-teman menginginkan skors dulu 10 menit supaya tahu kejelasannya Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Ya. Mungkin kita skors dulu 10 menit sambil menunggu direksi-direksi Ibu ini, dan minta penjelasan dari direksi retail tadi karena salah satunya kelangkaan premium ini juga Bu, ini kita pertanyakan.

F.PG (IVAN DOLY GULTOM ): Pimpinan, izin.

Pertanyaannya apakah 10 menit direksinya sampai semua. Jadi dalam arti kata, kita menunggu siapa. Jadi lebih bagus kalau itu dibutuhka memang 20 menit ya 20 menit sampai kehadirannya itu benar-benar tiba.

(6)

KETUA RAPAT:

Baik, mungkin serahkan ke Ibu Dirut cara memanggil direksinya, kita tidak paham caranya, yang paham itu Bu Dirut, kami kasih 10 menit Bu nanti kalau kurang kita mundur. Kalau mau kita sepakati 20 menit ya 20 menit. Apa kita kasih waktu 20 menit ya? Oke.

DIRUT PT. PERTAMINA (PERSERO):

Jadi begini Pak, yang akan menyusul direksi lain. Memang kalau Pak Direktur Retail itu tidak bisa hadir, posisinya sedang di luar kota.

KETUA RAPAT:

Dia telpon saya katanya hadir makanya saya tidak mengerti Bu, coba nanti yang membuat regulasinya seperti apa, silakan saja kami berikan waktu 20 menit untuk menyelesaikan masalah ini. Rapat saya skors 20 menit.

(RAPAT : DISKORS) Rapat skors saya cabut kembali.

(SKORS RAPAT DICABUT) Bapak Ibu yang saya hormati Komisi VII

Ini mungkin saya ingin menyampaikan karena kondisi rapatnya tidak kuorum dari mitra kita maka saya mengusulkan rapat untuk ditunda minggu depan dan kami minta kepada Ibu Dirut untuk rapat berikutnya nanti seluruh direksi bisa hadir supaya seluruh program kerja 2019 bisa dijelaskan secara gamblang, konkrit dan transparent dan kami mungkin banyak masukan dan pendalaman dalam hal itu. Dalam hal ini saya minta persetujuan dari teman-teman sekalian untuk penundaan rapat di minggu depan.

(RAPAT: SETUJU)

Mungkin kepada Ibu Dirut sebelum saya tutup, sambutan sedikit. DIRUT PT PERTAMINA (PERSERO):

Terima kasih Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu Anggota Komisi VII DPR. Terima kasih jadi nanti kami akan penuhi permintaan supaya kuorum dan seluruh direksi akan kami hadirkan di rapat berikutnya sehingga nanti kami bisa menjelaskan lebih detail seluruh program kerja di tahun 2019. Terima kasih Bapak.

(7)

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kami sampaikan kepada Direktur Utama Pertamina beserta jajarannya atas kerjasama yang baik dalam rapat ini kami ucapkan terima kasih, jadi rapat kita tunda sampai minggu depan. Rapat saya tutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.31 WIB)

Jakarta, 9 Januari 2019 a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

ttd.

DRA.NANIK HERRY MURTI

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih Pimpinan. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Selamat siang, salam sejahtera. Maman Abdulrahman Fraksi Partai Golkar. Terima kasih banyak kepada teman-teman

Ketua, ini pelecehan. Kita harus sepakat saja, kita mau lanjutkan atau tidak? Kalau tidak, kita harus ambil tindakan politik, dari awal Bapak menjawab semua

Terima kasih Mas Bimo, ini datang lagi, ganggu lagi ini satu. Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi IV yang terhormat. Para narasumber mitra yang hari ini diundang hadir di sini

[r]

Kami masukkan juga masalah karhutla ini karena memang ke depan kita akan menghadapi musim kering yang panjang sehingga tentunya masalah karhutla ini betul-betul

Bapak ini kan karena baru sebentar, nanti Bapak sudah 6 (enam) bulan Bapak stress ini teman-teman ini gila saja nggak Pak kenapa dia disuruh kerja duitnya nggak ada

Pemilihan jenis ikan merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya perikanan.Proses penentuan jenis ikan ini dapat dilakukan

Oh silakan boleh, saya izinkan Pak. Sebagai bukti Pak penyampaian proposal. Cukup? Baik terima kasih. Kalau proposal perpustakaan boleh diantar ke depan tapi