• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Cikal Bakal Laboratorium Satelit Tuberkulosis. Di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembentukan Cikal Bakal Laboratorium Satelit Tuberkulosis. Di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pembentukan Cikal Bakal Laboratorium Satelit Tuberkulosis Di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang

Ketua/Anggota Tim

Dr. Eko Budi Koendhori, dr., M.Kes., Sp.MK/409196406 Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK (K)/ 0007035703

Deby Kusumaningrum, dr., M.Si.Sp.MK/000700409 Pepy Dwi Endraswari, dr., M.Si./0004028403

Dibiayai oleh DIPA Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BPPTNBH)

Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2016

Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga

Tentang Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga Sumber Biaya Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BPPTNBH)

Tahun 2016

Nomor 947/ UN3/ 2016 Tanggal 22 April 2016

UNIVERSITAS AIRLANGGA Oktober 2016

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN Judul :

Pembentukan Cikal Bakal Laboratorium Satelit Tuberkulosis di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang.

Ketua Tim Pengusul

Nama : Dr. Eko Budi Koendhori, dr., MKes., Sp.MK

NIDN : 409196406

Jabatan Fungsional : Lektor Program studi : Kedokteran. Bidang Keahlian : Mikrobiologi.

Nomor HP : 081230071591

Alamat surel(e-mail) : ekokoen@gmail.com Anggota (1)

Nama Lengkap : Deby Kusumaningrum, dr., M.Si., Sp.MK

NIDN : 000700409

Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Anggota (2)

Nama Lengkap : Pepy Dwi Endraswari, dr., M.Si.

NIDN : 0004028403

Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Anggota (3)

Nama Lengkap : Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK (K)

NIDN : 0007035703

Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Institusi Mitra

Nama Institusi : Puskesmas Ngantang

Alamat : Kecamatan Ngatang, Kabupaten Malang

Penanggung Jawab : Eko Noviyanto, dr., MMRS (Kepala Puskesmas Ngantang) Total Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

Biaya tahun berjalan :

Biaya Keseluruhan : Rp. 30.000.000,00

Mengetahui, Surabaya, 20 Oktober 2016

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga Ketua Tim

(Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U) (Dr. Eko Budi Koendhori, dr., MKes. SpMK) NIP. 19560608 198612 1 001 NIP. 19640904 1992031 004

Menyetujui,

Ketua Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengabdian Masyaratak (LP4M)

(Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, M.Com) NIP 19650506 1993031003

(3)

3

RINGKASAN

Di Indonesia, penyakit TB Paru juga salah satu masalah kesehatan utama. Salah satu wilayah di Indonesia yaituKecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Proponsi Jawa Timur, merupakan salah satu wilayah yang endemis TB paru, pada tahun 2015 di ditemukan sebanyak 84 suspek TB. Dalam rangka menunjang penemuan kasus infeksi Tuberkulosis Paru guna memutus rantai penularan penyakit, wilayah Puskesmas Ngantang membutuhkan sarana diagnostik yang sensitif, spesifik, praktis, dan juga murah, sehingga pemeriksaan mikroskopis TB dengan metode Ziehl Neelsen masih menjadi pilihan terbaik. Dalam skala internasional pun, WHO masih menetapkan pewarnaan Ziehl Neelsen ini sebagai standard pemeriksaan TB Paru Belum terstandardisasinya petugas laboratorium TB juga menjadi kendala tersendiri dalam diagnosis TB dengan metode Ziehl Neelsen. Dengan memperhatikan hal ini, maka Departemen Mikrobiologi Kedokteran FK Universitas Airlangga yang merupakan Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Jawa Timur mengadakan pelatihan bagi para petugas laboratorium TB di Kecamatan Ngantang dan sekitarnya.

Tahap perencanaan Tim Pengmas Departemen Mikrobiologi FK Universitas Airlangga bekerjasama dengan Puskesmas Ngantang dengan dukungan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, yaitu dengan pemberdayaan SDM peugas Puskesmas sebanyak 11 orang petugas puskesmas yang termasuk dalam puskesmas satelit pemeriksaan mikroskopis TB di Kabupaten malang yang dipilih oleh Wasor TB Kabupaten Malang. Kegiatan meliputi proses persiapan, pelatihan mikroskopis TB, evaluasi dan pelaporan. Proses persiapan (yang meliputi perizinan, survey lapangan, dan persiapan sarana dan prasrana) dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Pelatihan mikroskopis TB yang berupa pemberihan materi pelatihan yang bersandar nasional antara lain tentang program pemberantasan tuberkulosis paru di Indonesia, peran penting laboratorium pemeriksaan mikroskopis Tuberkulosis paru dalam strategi pemberantasan penyakit tuberkulosis paru dan praktikum pembuatan sediaan hapus, pengecatan, dan pembacaan hasil sediaan. Metode pelatihan yang berlangsung selama 3 hari dapat meningatkan kompetensi peserta latih dalam hal pengetahuan tentang program pemberantasan TB di Indonesia, serta praktik pembuatan dan pembacaan sediaan mikroskopik TB. Setelah proses pelatihan dilakukan, tahap selanjutnya adalah evaluasi, dalam tahap tersebut dilakukan evaluasi terhadap petugas teknis analis laboratorium dengan mengetahui hasil pemeriksaan mikroskopis TB pasca pelatihan. Hasil Evaluasi menunjukkan

(4)

4

hasil terdapat peningkatan kompetensi yang signifikan pada ± 73 % peserta latih, sehingga masih membutuhkan evaluasi lanjutan untuk semakin meningkatkan kompetensi peserta latih untuk dapat melaksanaan pemeriksaan diagnosis mikroskopis TB untuk menjalankan program pemberantas TB di Puskesmas masing-masing.

(5)

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii RINGKASAN iii BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II TARGET DAN LUARAN 2

BAB III METODE PELAKSANAAN 3

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 5

BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 6

BAB VI RENCANA TAHAP BERIKUTNYA 12

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 13

DAFTAR PUSTAKA

(6)

6 BAB 1 PENDAHULUAN

Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas penting di dunia. WHO menyatakan bahwa setidaknya 1700 juta orang (1/3 penduduk dunia) pernah terinfeksi tuberkulosis. Pada tahun 1990 tercatat bahwa 4 juta kematian di antara 45 juta kematian disebabkan penyakit TB Paru (Ignatia et al., 1997).

Di Indonesia, penyakit TB Paru juga salah satu masalah kesehatan utama. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986, TB Paru merupakan penyebab kematian teritinggi keempat di Indonesia. Sedangkan pada tahun 1992, Tuberkulosis Paru merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia (Ignatia et al., 1997).

Kecamatan Ngantang merupakan wilayah bagian dari kabupaten Malang, yang mencakup 13 desa. Luas wilayah Kecamatan Ngantang adalah 13.421.327 km2 dengan jumlah penduduk 373.202 jiwa. Kecamatan Ngantang merupakan salah satu wilayah yang endemis TB paru, pada tahun 2015 di ditemukan sebanyak 84 suspek TB.

Dalam rangka menunjang penemuan kasus infeksi Tuberkulosis Paru guna memutus rantai penularan penyakit, wilayah Puskesmas Ngantang membutuhkan sarana diagnostik yang sensitif, spesifik, praktis, dan juga murah. Dalam hal ini, maka pemeriksaan mikroskopis TB dengan metode Ziehl Neelsen masih menjadi pilihan terbaik. Dalam skala internasional pun, WHO masih menetapkan pewarnaan Ziehl Neelsen ini sebagai standard pemeriksaan TB Paru (Handojo, 1996).

Belum terstandardisasinya petugas laboratorium TB juga menjadi kendala tersendiri dalam diagnosis TB dengan metode Ziehl Neelsen. Dengan memperhatikan hal ini, maka Departemen Mikrobiologi Kedokteran yang merupakan Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Jawa Timur mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pelatihan bagi para petugas laboratorium TB di wilayah kerja Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dan sekitarnya.

(7)

7 BAB 2

TARGET DAN LUARAN

Target Pengabdian masyarakat adalah peningkatan kompetensi SDM petugas Puskesmas yang telah bekerja sebagai petugas laboratorium satelit mikroskopis TB sejumlah total 11 orang diberikan kegiatan pelatihan sehingga diharapkan dapat menjadi tutor of training pada cikal bakal laboratorium satelit mikroskopis TB yang merupakan ujung tombak lini pertama dalam diagnosis TB di pusat layanan kesehatan primer dengan fasilitas laboratorium yang terbatas.

Luaran dari pengabdian masyarakat adalah dapat terstandardisasinya petugas laboratorium TB dalam rangka menunjang penemuan kasus infeksi Tuberkulosis Paru guna memutus rantai penularan penyakit, di wilayah kerja Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang dan sekitarnya.

(8)

8 BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Pembentukan Cikal Bakal Laboratorium Satelit Tuberkulosis ini terdiri dari empat langkah pokok:

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan ini dilakukan pengurusan perijinan dari berbagai sektor antara lain:

 Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

 Perijinan Puskesmas Ngantang

Selain itu juga dilakukan pengadaan reagensia dan ATK guna keperluan kegiatan pelatihan mikroskopis TB dan kegiatan pembimbingan dan pembinaan.

2. Pelatihan Mikroskopis TB

Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 18-20 Agustus 2016 di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang. Peserta pelatihan adalah SDM petugas laboratorium satelit mikroskopis TB sejumlah total 11 di wilayah kerja Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang dan sekitarnya.

Secara umum kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk:

 Memberikan pemahaman mengenai pentingnya program pemberantasan Tuberkulosis Paru di Indonesia

 Memberikan pemahaman mengenai peran penting laboratorium pemeriksaan mikroskopis Tuberkulosis Paru dalam strategi pemberantasan penyakit Tuberkulosis Paru

 Melatih keterampilan petugas laboratorium dalam pembuatan sediaan hapusan, pengecatan, dan pembacaan hasil sediaan

Sedangkan tujuan khusus pelatihan adalah sbb: a. Mampu melakukan pemilihan sputum yang baik b. Mampu melaksanakan pembuatan slide

c. Mampu melaksanakan pewarnaan ZN dengan baik d. Mampu membaca dengan IUATLD

(9)

9

f. Mampu melaksanakan pemeliharaan mikroskop g. Mampu melaksanakan keamanan kerja

Fasilitator dan narasumber dalam perlatihan tersebut adalah: 1. Prof. Dr Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK 2. Dr. Eko Budi Koendhori, dr. Mkes., Sp.MK 3. Deby Kusumaningrum, dr., M.Si. SpMK 4. Pepy Dwi Endraswari, dr., M.Si

5. Ida Suryani., Amd

3. Pendampingan dan evaluasi

Dalam tahap ini dilakukan pendampingan dan evaluasi terhadap para peserta pelatihan mikroskopis TB. Hal ini dilakukan untuk mengetahui luaran pelatihan TB terhadap para peserta pelatihan.

4. Pelaporan

Dalam tahap ini dilakukan pelaporan terhadap hasil kegiatan pelatihan serta kegiatan pendampingan dan evaluasi para peserta latih.

(10)

10 BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Dalam darangka program pengabdian masyarakat pembentukan cikal bakal laboratorium satelit TB, diperlukan standardisasi petugas laboratorium TB. Sebagai Pusat Pelatihan Mikroskopis TB Jawa Timur, Departemen Mikrobiologi Kedokteran memiliki kompetensi dalam melatih ketrampilan para petugas kesehatan dari berbagai latar belakang. Dalam pelatihan ini, pelatih berasal dari Departemen Mikrobiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan keahlian yang sesuai, yaitu di bidang Mikrobiologi. Pelatih tersebut antara lain adalah:

No. Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Dr. Eko Budi Koendhori, dr., M.Kes, Sp.MK Universitas Airlangga Mikrobiologi Klinik 20 Koordinator 2. Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK (K) Universitas Airlangga Mikrobiologi Klinik 20 Fasilitator 3. Deby Kusumaningrum,dr.,M.Si, Sp. MK Universitas Airlangga Mikrobiologi Klinik 20 Fasilitator

4. Pepy Dwi Endraswari, dr., M.Si Universitas Airlangga Mikrobiologi Klinik 20 Fasilitator

5. Ida Surjanti, Amd Universitas Airlangga

Mikrobiologi Klinik

(11)

11 BAB 5

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Kegiatan Pelatihan Diagnosis Mikroskopis TB

Pelatihan Diagnosis Mikroskopis TB telah dilaksanakan pada tanggal 18-20 Agustus 2016, bertempat di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang. Adapun peserta berjumlah 11 orang analis dari Puskesmas yang merupakan Puskesmas satelit mikroskopik TB di wilayah kabupaten Malang. Sebelas Puskesmas tersebut adalah:

1. Puskesmas Karangploso 2. Puskesmas Wagir 3. Puskesmas Ngantang 4. Puskesmas Ampelgading 5. Puskesmas Kasembon 6. Puskesmas Dau 7. Puskesmas Kalipare 8. Puskesmas Gedangan 9. Puskesmas Pagelaran 10. Puskesmas Tirtoyudo 11. Puskesmas Ngajum

Hasil dan luaran pelatihan di analisa dengan melakukan evaluasi Pelatikan Diagnostik Mikroskopis TB. Evaluasi hasil dan luaran pelatihan Mikroskopis TB dilakukan dengan beberapa parameter, yaitu:

1. Menilai pengetahuan peserta pelatihan dengan ujian tertulis (pre-test dan post-test)

2. Menilai kemampuan pembuatan sediaan dahak untuk pemeriksaan mikoskopis TB 3. Menilai kemampuan pembacaan mikroskopis TB

(12)

12

Tabel 2.1. Evaluasi pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan

No Nama Nilai Pratest Nilai Postest

1 Anton 70 90

2 Abdillah 100 100

3 Theofillus Imam Putra 80 95

4 Novi Wulan Suci 80 100

5 Islahiyah 100 90

6 Aji Pamuji Laksono 80 100

7 Diyah Arti 80 90

8 Juni Fajar Watrii 70 100

9 Danti Wahyu Widyastuti 100 95

10 Elisa Tri Oktasari 100 100

11 Tintin Sahari 80 90

Rerata 85 95

Tabel 2.2 Evaluasi Kemampuan Pembacaan Mikroskopis

No. Nama (Asal Puskesmas) Nilai Latihan 1 Nilai Latihan 2 Nilai Latihan 3 1 Anton (PKM Ngantang) 60 80 90 2 Abdillah (PKM Dau) 60 80 90

3 Theofillus Imam Putra (PKM Gedangan)

90 90 100

4 Novi Wulan Suci 75 90 90

5 Islahiyah

(PKM Ampelgading)

60 80 90

6 Aji Pamuji Laksono (PKM Kalipare)

90 90 100

7 Diyah Arti

(PKM Karangploso)

70 90 100

(13)

13 (PKM Wagir)

9 Danti Wahyu W. (PKM Pagelaran)

70 90 100

10 Elisa Tri Oktasari (PKM Tirtoyudo)

80 90 100

11 Tintin Sahari (PKM Kasembon)

70 90 100

Dari evaluasi hasil dan luaran pelatihan dapat diamati bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari peserta latih. Selain itu juga di dapatkan peningkatan kemampuan peserta pelatihan dalam kemampuan untuk membuat dan membaca sediaan mikroskopis TB.

(14)

14 Tabel 2.3 Evaluasi pembuatan sediaan dahak

No Peserta Latihan 1 (Sebelum Pembimbingan) Latihan 2 (Sesudah pembimbingan) 1 Anton (PKM Ngantang) Kualitas: 0% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 80% Ukuran: 100% Ketebalan: 80% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 80% 2 Abdillah (PKM Dau) Kualitas: 0% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 80% 3 Theofillus Imam Putra

(PKM Gedangan) Kualitas: 0% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100% 4 Novi Wulan Suci Kualitas: 0%

Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100% 5 Islahiyah (PKM Ampelgading) Kualitas: 0% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 80% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100%

(15)

15 6 Aji Pamuji Laksono

(PKM Kalipare) Kualitas: 0% Ukuran: 20% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 80% Kebersihan: 100% Pewarnaan: 100% Kerataan : 80% 7 Diyah Arti (PKM Karangploso) Kualitas: 0% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 80% 8 Juni Fajar Watri

(PKM Wagir) Kualitas: 40% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100% 9 Danti Wahyu W. (PKM Pagelaran) Kualitas: 20% Ukuran: 40% Ketebalan: 20% Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 20% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100% 10 Elisa Tri Oktasari

(PKM Tirtoyudo) Kualitas: 60% Ukuran: 40% Ketebalan: 40% Kebersihan: 60% Pewarnaan60% Kerataan : 40% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 100% 11 Tintin Sahari (PKM Kasembon) Kualitas: 0% Ukuran: 60% Ketebalan: 20% Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100%

(16)

16 Kebersihan: 20% Pewarnaan: 20% Kerataan : 0% Kebersihan: 100% Pewarnaan100% Kerataan : 80%

5.2. Kegiatan Pendampingan dan Evaluasi

Setelah kegiatan pelatihan TB dilaksanakan pproses selanjutnya adalah kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan dilakukan untuk memfasilitasi peserta apabila terdapat kendala di lapangan berkenaan teknis pelaksanaan pemeriksaan diagnosis Mikroskopis TB. Pasien suspek TB yang datang ke PKM untuk dilakukan pemeriksaan dahak pada saat sebelum diselenggarakan pelatihan, dilakukan proses rujuk ke PKM Rujukan Mikroskopis, namun setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan diagnosis mikroskopis TB, proses pembuatan sediaan termasuk pewarnaan sediaan juga dilakukan di Puskesmas yang telah mendapatkan pelatihan tersebut. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sangat mendukung dan dalam kegiatan ini dengan mendukung kegiatan dalam bentuk memfasilititasi reagen pewarnaan ZN yang digunkan untuk melakukan pewarnaan sediaan pada PKM yang telah mengikuti pelatihan diagnosis mikrskopis TB yang telah diselenggarakan oleh Tim Pengmas Universitas Airlangga.

Pada kegiatan Evaluasi seluruh sediaan dahak pasien yang datang ke PKM dalam periode 1 bulan setelah pelatihan dikumpulkan untuk selanjutnya di lakukan evaluasi sediaan mikroskopis dahak. Evaluasi dilakukan oleh tim fasilitator dengan melakukan penilaian terhadap semua sediaan dahak yang dibuat oleh peserta pelatihan selama bertugas di PKM masing masing. Penilaian sediaan dahak berdasarkan beberapa parameter standard yang telah ditetapkan, yaitu meliputi: kualitas, ukuran, ketebalan, kebersihan, dan pewarnaan. Hasil Evaluasi ditunjukkan pada tabel 2.5

Tabel 2.5. Hasil evaluasi pembuatan sediaan dahak untuk diagnosis mikroskopis TB

No Peserta Hasil Evaluasi Kesimpulan

1 Anton

(PKM Ngantang)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 8

(17)

17 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 75% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 75% 2 Abdillah (PKM Dau)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 6 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 75% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 75% Cukup 3 Theofillus Imam Putra (PKM Gedangan)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 6 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 75% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 75% Cukup

4 Novi Wulan Suci (PKM Ngajum)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 6 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% Baik 5 Islahiyah (PKM Ampelgading)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 11 Kualitas: 100%

(18)

18 Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% 6 Aji Pamuji Laksono (PKM Kalipare)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 6 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 75% Baik 7 Diyah Arti (PKM Karangploso)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 6 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% Baik

8 Juni Fajar Watri (PKM Wagir)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 8 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% Baik 9 Danti Wahyu W. (PKM Pagelaran)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 12 Kualitas: 100% Ukuran: 100%

(19)

19 Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% 10 Elisa Tri Oktasari

(PKM Tirtoyudo)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 13 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 100% Baik 11 Tintin Sahari (PKM Kasembon)

Jumlah sediaan dahak

mikroskopis = 9 Kualitas: 100% Ukuran: 100% Ketebalan: 100% Kebersihan: 100% Pewarnaan 100% Kerataan : 78% Baik

Hasil evaluasi pembuatan sediaan dahak mikroskopis ditunjukkan pada tabel 2.5.Evaluasi pembuatan sediaan dahak tersebut dilakukan terhadap sediaan yang telah dibuat peserta latih denag menggunakan spesimen klinis pasien di Puskesmas masing-masing. Evaluasi

dilakukan dengan penilaian (scoring) yang dilakukan oleh tim evaluator sesui dengan parameter standard pembuatan sediaan mikroskopis. Hasil evaluasi menunjukan bahwa pada 8 orang peserta latih menunjukkan pembuatan sediaan yang telah sesuai standard, sedangkan 3 orang peserta latih masih membutuhkan pendampingan lanjutan agar sesuai standard. Hal tersebut menunjukkan bahwasanya sebanyak 7 dari 11 peserta (73%) mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh saat pelatihan untuk dipraktekkan pada pembuatan sediaan dahak pasien kasus suspek TB di PKM masing-masing.

(20)

20 5.1. Luaran yang dicapai

5.1 Evaluasi kompetensi petugas laboratorium TB pada pemahaman program TB dan ketrampilan laboratorium mikroskopis TB para Petugas Laboratorium TB di kabupaten Malang:

11 orang dengan dasar ijasah teknisi analis kesehatan dan bertugas utama di laboratorium TB sudah berhasil memiliki kompetensi petugas laboratorium TB dengan sertifikasi tingkat nasional, sertfikat dari Departemen Mikrobiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Dengan demikian sangat membantu pelayanan pasien suspect TB, untuk penegakan diagnosis mikroskopis TB yang dilakukan dengan standard di Puskesmas.

5.2 Dengan adanya peningkatan kompetensi SDM untuk melakukan pemeriksaan diagnosis mikroskopis sesuai standar, dan dengan dukungan sarana dan prasarana dari DInas Kesehatan Kabupaten Malang, maka laboratorium Satelit Mikoskopis TB di Kabupaten Malang dapat ditingkatkan perannya menjadi pusat rujukan mikroskopis (PRM).

.

(21)

21 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan diagnosis mikroskopis Tuberkulosis telah dilaksanakan dan dapat memberikan manfaat luaran berupa peningkatan kompetensi petugas laboratorium dalam penegakkan diagnosis Tuberkulosis pada pasien suspek TB di puskesmas di Kabupaten Malang.

6.2. Saran

Diperlukan tindak lanjut berupa pemantauan / pendampingan jangka panjang terhadap kompetensi SDM yang telah dilatih pada program pengamdian masyarakat ini.

(22)

22

DAFTAR PUSTAKA

Handojo I, 1996. Perbandingan nilai diagnostik uji DOT-EIA-TB dan Pathozyme - TB complex pada penyakit tuberkulosis. Media IDI vol 21 no. 4 hal. 36-40.

Ignatia ML, Handojo I, 1997. Perbandingan nilai diagnostik uji Mycodot dan uji PAP-TB untuk diagnosis tuberkulosis paru. Media IDI vol 22 no.4 hal 16-20.

JICA-Tuberculosis Control Project. 2011. Strengthening Capacity Building on TB Microscopy in Indonesia Towards quality TB microscopy services.

(23)

23

Lampiran 1. Bukti Luaran yang didapatkan

Berikut adalah dokumentasi kegiatan pelatihan Diagnosis Mikroskopis TB yang bertempat di Puskesmas Ngantang, Kabupaten Malang

.

Foto 1. Puskesmas Ngantang , Kabupaten Malang dengan prasarana penunjang

kesehatan yang tersedia untuk pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan TB.

Foto 2. Kegiatan peninjauan ruang laboratorium oleh Tim Pengmas TB berkaitan dengan desain laboratorium dan pemantapan mutu internal laboratorium

(24)

24

Foto 3. Pemberian materi terkait dengan pemeriksaan mikroskopis TB, untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan terkait pemeriksaan mikroskopis TB.

Foto 4. Sesi praktikum pembuatan sediaan BTA. Peserta melaksanakan kegiatan praktikum pembacaan sediaan mikroskopis Sesuai standar Kemenkes RI.

(25)

25

Foto 5. Pendampingan sesi pewarnaan sediaan dahan oleh Tim fasilitator TB agar sesuai standar nasional.

Foto 6. Umpan Balik Penilaian pembuatan sediaan dahak, agar mengetahui progres pelatihan dari fase awal dan fase pelatihan. Hasil menunjukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan teknis analis untuk pemeriksaan mikroksopis TB.

(26)

26

Foto7. Salah satu hasil pembuatan sediaan peserta yang terstandarisasi nasional. Tampak kemajuan keterampilan peserta dalam pembuatan sediaan fase awal dan fase setelah mendapatkan pelatihan.

(27)

27

Foto 8. Hasil pembuatan sediaan dahak pada proses evaluasi kegiatan

PKM Ampelgading PKM Ngajum

(28)

28

PKM Karang Ploso PKM Kasembon

PKM Wagir PKM Ngantang

(29)

29

Lampiran 2. Hasil evaluasi peserta terhadap penyeenggaraan pelatihan

Evaluasi pelaksanaan pelatihan Mikroskopis TB untuk petugas UPK Kabupaten Malang di Puskesmas Ngantang tanggal 18 sampai dengan 20 Agustus 2016 diperoleh dari hasil evaluasi yang dibagikan secara kuesioner kepada para peserta

Hasil evaluasi pelatihan berdasarkan kuesioner yang dibagika kepada peserta menunjukkan 100% peserta merasakan tujuan pelatihan tercapai. Selain itu seluruh responden juga menyatakan bahwa pelatihan yang telah diselenggarakan bermanfaat. Ditinjau dari pelaksanaan kegiatan, 8 peseta menyatakan fasilitas baik, dan orang peserta menyatakan fasilitas cukup. Sedangkan untuk koordinasi penyelenggaraan pelatihan semua peserta menyatakan baik.

Ditinjau dari materi pelatihan yang diberikan,seluruh peserta meyatakan bahwa materi yang diberikan sesuai dengan harapan peserta, selain itu cakupan materi yang diberikan juga sesuai, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Ditinjau dari waktu pelaksanaan pelatihan, seluruh peserta menyatakan bahwa seluruh peserta menyatakan bahwa durasi pelaksanaan pelatihan sesuai dengan materi yang diberikan , tidak terlalu lama atau terlalu singkat.

Tabel Hasil evaluasi peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan

Parameter HASIL EVALUASI

Tujuan pelatihan tercapai 11 Tercapai sebagian 0 Tidak tercapai 0

Manfaat pelatihan

bermanfaat 11 Tdk bermanfaat 0 Tidak tahu 0

Fasilitas pelatihan

baik 8 cukup 3 kurang 0

Koordinasi penyelenggaraan pelatihan

baik 11 cukup kurang 0

Kesesuaian materi

Sesuai 11 Terlalu tinggi 0 Terlalu dasar 0

Cakupan materi Sesuai 11 Terlalu luas 0 Terlalu spesifik 0

(30)

30 Lampiran 3. Data peserta pelatihan

Nama : Antonius Kurnia Wijaya

Umur : 31 tahun

Alamat : Desa Mojorejo, wates Blitar

Instansi : UPTD Puskesmas Ngantang

Alamat Instansi : Jl. Raya Kaumrejo 47 Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : -

Hp : 082143139462

Nama : Juni Fajar Watri, Amd.Ak

Umur : 38 tahun

Alamat : Dusun Lemah Duwur, Rt 01, RW

)1 No. 30

Instansi : UPTD Puskesmas Wagir

Alamat Instansi : Jl. Raya Pandan Rejo No 61 Kec Wagir Kab. Malang

Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan Email : yunijfajarwatri@gmail.com

Hp : 082334274714

Nama : Novi Wulan Suci, Amd, Ak

Umur :

Alamat :

Instansi : UPTD Puskesmas Ngajum

Alamat Instansi : Jl.

Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email :

Hp :

Nama : Diyah Arti Rusdiana, Amd.Ak

Umur : 29 tahun

Alamat : Jl. Asparaga 24, Mulyoagung, Dau Instansi : UPTD Puskesmas Karangploso Alamat Instansi : Jl. Panglima Sudirman 65 Malang Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : Dieyah13@gmail.com

(31)

31

Nama : Theofilus Imam Putra, Amd, Ak

Umur : 39 tahun

Alamat : Perum Tanah Penarukan, Kepanjen Malang

Instansi : UPTD Puskesmas Gedangan

Alamat Instansi : Jl. Hasanusin 60 Gedangan Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : diosugiati@yahoo.com

Hp : 081945751297

Nama : Tintin Sahari

Umur : 34 tahun

Alamat : Desa Bayem RT/RW 02/06 no 13

Instansi : UPTD Puskesmas Kasembon

Alamat Instansi : Jl. Raya Kasembon no 21 Kasembon Malang

Riwayat Pendidikan : Sekolah Menengah Analis Kesehatan

Email : moniexaremanita@gmail.com

Hp : 082233629189

Nama : Islahiyah, Amd.

Umur : 31 tahun

Alamat : Puri Cempaka Putih, Kelurahan Arjowinangun kec. Kedungkandang Malang

Instansi : UPTD Puskesmas Ampelgading

Alamat Instansi : Jl. Raya Tirtomarto 75 Ampelgading Malang

Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : aish25mungil@gmail.com

Hp : 01333494455

Nama : Aji Pamuji Laksono, Amd, Ak

Umur : 30 tahun

Alamat : Puri Cempaka Putih,

Arjowinangun-Kedungkandang-Malang

Instansi : UPTD Puskesmas Kalipare Alamat Instansi : Jl. A. Yani 210 Kalipare Malang Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : stark.vega@gmail.com,

aji0341cupez@gmail.com

(32)

32

Nama : A. Abdillah Amd, Ak

Umur : 39 tahun

Alamat : Jl. Margobasuki I/11 Malyoagung Dau

Instansi : UPTD Puskesmas Dau

Alamat Instansi : Jl. Raya Mulyoagung 212 Dau Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : muchammad_abdillah@yahoo.com

Hp :085646361622

Nama : Elisa Tri Oktasari, Amd, Ak

Umur : 32 tahun

Alamat : Jl. Salak Turen Malang Instansi : UPTD Puskesmas Tirtoyudo Alamat Instansi : Jl. Samudera 66 Tirtoyudo Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : octaelisa30@gmail.com

Hp :08813493376

Nama : Danti Wahyu Widyastuti, Amd, Ak

Umur : 31 tahun

Alamat : Perum Loka Pratama Blok F.04 Tambakasri Tajinan Malang

Instansi : UPTD Puskesmas Pagelaran Alamat Instansi : Jl. Raya Sidorejo Kec Pagelaran Malang

Riwayat Pendidikan : D3 Analis Kesehatan

Email : wahyu_danti@yahoo.co.id

Gambar

Tabel 2.1. Evaluasi pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan
Tabel 2.3 Evaluasi pembuatan sediaan dahak
Tabel 2.5. Hasil evaluasi pembuatan sediaan dahak untuk diagnosis mikroskopis TB
Foto  2.  Kegiatan    peninjauan    ruang  laboratorium  oleh  Tim  Pengmas    TB  berkaitan  dengan  desain laboratorium dan  pemantapan mutu internal laboratorium
+5

Referensi

Dokumen terkait

Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi keatas bidang datar yang memuat hal hal serta keterangan keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam

Keunggulan alat ini dibandingkan dengan alat-alat yang sudah ada diantaranya tidak adanya efek samping seperti bau bangkai dari tikus, mudah untuk digunakan dan yang

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) Program Studi

Keyword: Interest, Group Counseling, Spiritual Intelligence... ﺺﺨﻠﻣ ﻲﺘﻨﯾﺎﻣاد ﺎﻨﯿﻠﺳأ ، ) ٢٠١٤ ﺮﯿﺛﺄﺗ : ( مﺎﻤﺘھﻻا ﻲﻓ كرﺎﺸﺗ ﻰﻟإ ﺔﻋﻮﻤﺠﻣ دﺎﺷرﻹا تﺎﻣﺪﺧ

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas tabir surya yang terdapat pada ekstrak fenolik periderm umbi kuning dari ubi kayu.. Nilai SPF ditentukan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan (1) kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Seririt tahun 2014 ditinjau dari perspektif keuangan, (2)

Sedangkan secara parsial hanya tiga variabel yang berpengaruh nyata, yaitu aktivitas acquire, retain dan pemasaran yang berkelanjutan Hal lainnya ditemukan bahwa